Professional Documents
Culture Documents
pada teori dan praktik; dengan mendeteksi adanya persamaan dan perbedaan
mengenai form and content, methods, techniques, dan values. Atas dasar
C
1B
N Intercultutal Psychotherapy O
yang tidak nampak dan terbenam dalam budaya mereka sendiri, pada sisi
yang lain.
2. Meningkatkan perhatian tentang pentingnya berbagai persoalan yang
berkaitan dengan kelompok heterogen secara budaya dalam unit budaya yang
lebih luas.
3. Dalam berbagai kondisi, para imigran dengan berbagai latar belakang budaya
menjadi klien psikoterapi pada seseorang dengan budaya pribumi dan dia
merasa senang menggunakan bahasa dan metode sesuai budaya pribumi
tersebut.
4. Para pendatang atau yang tinggal untuk sementara waktu, membawa metode
psikoterapi sendiri dan mengaplikasikannya pada masyarakat dengan budaya
pribumi. Disini, peran utama pendatang diarahkan pada pemberian layanan,
riset, training, atau supervisor tentang psikoterapi. Dari sudut pandang
budaya pribumi, layanan yang diberikan oleh pendatang dalam akar budaya
asing memiliki manfaat jangka panjang atau memiliki keberhasilan praktis
dan lebih kekal.
5. Psikoterapi inter-kultural tidak hanya berfokus pada ada-tidaknya orang yang
memberikan layanan (konselor), tetapi juga dapat diarahkan pada
pelaksanaan psikoterapi oleh diri sendiri. Dalam konteks ini terjadi
tranferensi a body of theory and practice dari tempat asalnya dan bertumbuh
secara signifikan pada iklim budaya yang berbeda. Hal ini menyebabkan
terjadinya praktik psikoterapi yang dilakukan oleh orang lokal yang telah
dilatih dengan metode asing.
6. Konselor dan klien, keduanya adalah pendatang atau emigran dari negara
yang berbeda secara budaya melaksanakan layanan psikoterapi atau
konseling di luar Negara mereka yang juga berbeda secara budaya. Format
psikoterapi inter-kultural seperti itu pernah didemonstrasikan oleh
C
2B
N Intercultutal Psychotherapy O
yang rasional, bahkan teknologi bergerak dari Barat menuju ke budaya Timur,
Afrika, dan non-Eropa. Secara etis, hal ini dapat memperkokoh kedudukan Barat,
meskipun belum menjadi kegagalan di dalam perjuangan internasionalnya untuk
berkuasa dan kaya, serta memaksakan adanya distorsi konstruksi sejarah yang
timpang antara "haves” dan "have nots". Ketimpangan ini merupakan bukti nyata
bahwa aplikasi teknologi Barat bergantung pada hasrat dunia dan bukan dengan
cara-cara lain yang ditentukan oleh Barat. Suka ataupun tidak suka, semuanya
mengarah pada proses Westernization dunia melalui tranformasi teknologi dan
C
3B
N Intercultutal Psychotherapy O
berbagai masalahnya. Bila hal itu ditanamkan kepada setiap orang, maka tampak
dengan jelas adanya resiko penolakan. Secara umum dan fungsional, psikoterapi
tidak dengan mudah dapat diasumsikan atau dipahami, baik Barat maupun no-
Barat. Hal itu disebabkan oleh adanya sikap skeptis sekitar adanya keganjilan
pada institusi budaya Barat bahwa budaya tersebut dapat survive dengan
melakukan pencangkokan, kecuali jika hal itu mengalami perubahan yang drastis.
Pertanyaan yang urgen untuk masalah transplantasi budaya yaitu tentang
cultural portability; yaitu fleksibilitas budaya yang diekpresikan melalui sains,
C
4B
N Intercultutal Psychotherapy O
disebabkan oleh adanya tekanan dan konflik secara internal atau mengalami
introuble dengan lingkungan sekitarnya.
Mendefinisikan Psikoterapi
C
5B
N Intercultutal Psychotherapy O
c. Dalam sejarah psikoterapi ada dua tema yang muncul, yaitu: menekankan
pada aura penyembuhan yang “non-specifik” dalam psychotherapeutic
relationship; dan yang menekankan pada kombinasi antara keterampilan teknis
bersama tidak tepat diterapkan dalam semua budaya. Namun dapat menjadi
konsisten pada norma budaya yang specific, sekalipun teknik-teknk tersebut
berbeda antara satu dengan lainnya.
C
6B
N Intercultutal Psychotherapy O
§ Respon-respon yang baik seperti: acceptance, respect, interest, dan concern, dalam
Disadur dari:
C
7B