You are on page 1of 22

Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air.

Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh


spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya ikan (Tomistoma schlegelii). Meski
demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ aligator,
kaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.

Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah
lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara. Makanan utama buaya
adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil dan mamalia, terkadang juga
memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya. Buaya merupakan hewan purba,
yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.

Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya buhaya (Sd.);
buhaya (bjn); baya atau bajul (Jw.; bicokok (Btw.), bekatak, atau buaya katak untuk menyebut
buaya bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung
untuk menyebut buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya
tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.

Dalam bahasa Inggris buaya dikenal sebagai crocodile. Nama ini berasal dari penyebutan orang
Yunani terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai Nil, krokodilos; kata bentukan yang
berakar dari kata kroko, yang berarti ‘batu kerikil’, dan deilos yang berarti ‘cacing’ atau ‘orang’.
Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’ karena mengamati kebiasaan buaya berjemur di tepian
sungai yang berbatu-batu.

Biologi dan perilaku

Di luar bentuknya yang purba, buaya sesungguhnya merupakan hewan melata yang kompleks.
Tak seperti lazimnya reptil, buaya memiliki jantung beruang empat, sekat rongga badan
(diafragma) dan cerebral cortex. Pada sisi lain, morfologi luarnya memperlihatkan dengan jelas
cara hidup pemangsa akuatik. Tubuhnya yang "streamline" memungkinkannya untuk berenang
cepat. Buaya melipat kakinya ke belakang melekat pada tubuhnya, untuk mengurangi hambatan
air dan memungkinkannya mempertinggi kecepatan pada saat berenang. Jari-jari kaki
belakangnya berselaput renang, yang meskipun tak digunakan sebagai pendorong ketika
berenang cepat, selaput ini amat berguna tatkala ia harus mendadak berbalik atau melakukan
gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang. Kaki berselaput juga merupakan
keuntungan manakala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal.

Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Binatang
ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang dapat menggigit dengan kekuatan luar biasa,
menjadikannya sebagai hewan dengan kekuatan gigitan yang paling besar. Tekanan gigitan
buaya ini tak kurang dari 5.000 psi (pounds per square inch; setara dengan 315 kg/cm²)[1];
bandingkan dengan kekuatan gigitan anjing rottweiler yang cuma 335 psi, hiu putih raksasa
sebesar 400 psi, atau dubuk (hyena) sekitar 800 – 1.000 psi. Gigi-gigi buaya runcing dan tajam,
amat berguna untuk memegangi mangsanya. Buaya menyerang mangsanya dengan cara
menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba
ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat
mengatup dengan amat kuat. Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka,
serupa dengan gigitan tokek. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka
mulut buaya amat lemah. Para peneliti buaya cukup melilitkan pita perekat besar (lakban)
beberapa kali atau mengikatkan tali karet ban dalam di ujung moncong yang menutup, untuk
menjaganya agar mulut itu tetap mengatup sementara dilakukan pengamatan dan pengukuran,
atau manakala ingin mengangkut binatang itu dengan aman. Cakar dan kuku buaya pun kuat dan
tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu mudah menyerang ke
samping atau ke belakang.

Buaya memangsa ikan, burung, mamalia, dan kadang-kadang juga buaya lain yang lebih kecil.
Reptil ini merupakan pemangsa penyergap; ia menunggu mangsanya hewan darat atau ikan
mendekat, lalu menerkamnya dengan tiba-tiba. Sebagai hewan yang berdarah dingin, predator ini
dapat bertahan cukup lama tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk
memburu mangsanya. Meskipun nampaknya lamban, buaya merupakan pemangsa puncak di
lingkungannya, dan beberapa jenisnya teramati pernah menyerang dan membunuh ikan hiu.[2]
Perkecualiannya adalah burung cerek Mesir, yang dikenal memiliki hubungan simbiotik dengan
buaya. Konon, burung cerek ini biasa memakan hewan-hewan parasit yang berdiam di mulut
buaya, dan untuk itu sang raja sungai membuka mulutnya lebar-lebar serta membiarkan si cerek
masuk membersihkannya.

Pada musim kawin dan bertelur buaya dapat menjadi sangat agresif dan mudah menyerang
manusia atau hewan lain yang mendekat. Di musim bertelur buaya amat buas menjaga sarang
dan telur-telurnya. Induk buaya betina umumnya menyimpan telur-telurnya dengan dibenamkan
di bawah gundukan tanah atau pasir bercampur dengan serasah dedaunan. Induk tersebut
kemudian menungguinya dari jarak sekitar 2 meter.

Embrio buaya tak memiliki kromosom seksual, yakni kromosom yang menentukan jenis kelamin
anak yang akan ditetaskan. Jadi tak sebagaimana manusia, jenis kelamin buaya tak ditentukan
secara genetik. Alih-alih, jenis kelamin ini ditentukan oleh suhu pengeraman atau suhu sarang
tempat telur ditetaskan. Pada buaya muara, suhu sekitar 31,6°C akan menghasilkan hewan
jantan, sedikit lebih rendah atau lebih tinggi dari angka itu akan menghasilkan buaya betina.
Masa pengeraman telur adalah sekitar 80 hari, tergantung pada suhu rata-rata sarang.[3]

Buaya ditengarai memiliki insting untuk kembali ke tempat tinggalnya semula (homing instinct).
[4] [5]
Tiga ekor buaya yang ganas di Australia Utara telah dipindahkan ke lokasinya yang baru,
sejauh 400 km, dengan menggunakan helikopter. Akan tetapi dalam tiga minggu hewan-hewan
ini diketahui telah tiba kembali di tempat asalnya. Kejadian ini terpantau melalui alat pelacak
yang dipasang pada tubuh reptil tersebut.
Menurut pengetahuan sekarang, buaya memiliki kekerabatan yang lebih erat dengan burung dan
dinosaurus, dibandingkan dengan kebanyakan reptil umumnya. Tiga kelompok yang pertama itu,
ditambah dengan kelompok pterosaurus, digolongkan menjadi grup besar Archosauria (='reptil
yang menguasai'[6]).[7]

Umur

Tidak ada cara yang meyakinkan untuk menghitung umur buaya, selain dengan mengetahui
waktu penetasannya dahulu, meskipun ada beberapa teknik yang telah dikembangkan. Metode
yang paling umum digunakan untuk menaksir umur hewan ini ialah dengan menghitung
lingkaran tumbuh pada tulang dan gigi. Tiap-tiap lapis lingkaran menggambarkan adanya
perubahan pada laju pertumbuhan, yang mungkin disebabkan oleh perubahan musim kemarau
dan hujan yang berulang setiap tahun. [3] Dengan tetap mengingat peluang ketidaktepatan metode
ini, buaya yang tertua kemungkinan adalah spesies yang terbesar. Buaya muara (C. porosus)
diperkirakan dapat hidup rata-rata hingga 70 tahun, dengan sedikit individu yang terbukti dapat
melebihi umur 100 tahun. Salah satu buaya tertua yang tercatat, mati di kebun binatang Rusia
pada usia sekitar 115 tahun.[3]

Seekor buaya air tawar jantan yang dipelihara di Kebun Binatang Australia diperkirakan berumur
130 tahun. Hewan ini diselamatkan Bob Irwin dan Steve Irwin dari alam liar setelah ditembak
dua kali oleh pemburu. Akibat tembakan senjata itu, buaya tersebut (yang kini dijuluki sebagai
"Mr. Freshy") kehilangan mata kanannya.[8]

Ukuran

Ukuran tubuh buaya sangat bervariasi dari jenis ke jenis, mulai dari buaya kerdil hingga buaya
muara raksasa. Spesies bertubuh besar dapat tumbuh lebih panjang dari 5 m dan memiliki berat
melebihi 1.200 kg. Walaupun demikian, bayi-bayi buaya hanya berukuran sekitar 20 cm tatkala
menetas dari telur. Spesies buaya terbesar adalah buaya muara, yang hidup di wilayah Asia
Tenggara hingga ke Australia utara.

Ukuran terbesar buaya muara hingga kini masih diperdebatkan. Buaya terbesar yang pernah
tercatat adalah seekor buaya muara raksasa sepanjang 8,6 m, yang tertembak oleh seorang guru
sekolah di Australia.[2] Sedangkan buaya terbesar yang masih hidup adalah seekor buaya muara
sepanjang 7,1 m di Suaka Margasatwa Bhitarkanika, Orissa, India. Pada bulan Juni 2006,
rekornya dicatat pada The Guinness Book of World Records.[9]

Dua catatan lain yang terpercaya mengenai ukuran buaya terbesar adalah rekor dua ekor buaya
sepanjang 6,2 m. Buaya yang pertama ditembak di Sungai Mary, Northern Territory, Australia
pada 1974 oleh seorang pemburu gelap, yang kemudian diukur oleh seorang petugas kehutanan.
Sedangkan buaya yang kedua dibunuh di Sungai Fly, Papua Nugini. Ukuran buaya kedua ini
sebetulnya diperoleh dari kulit, yang diukur oleh Jerome Montague, seorang peneliti
margasatwa. Dan karena ukuran kulit selalu lebih kecil (menyusut) dari ukuran hewan aslinya,
dipercaya bahwa buaya kedua ini sedikitnya berukuran 10 cm lebih panjang ketika hidup.

Buaya Irian
Sistematika
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Crocodilia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Spesies : Crocodylus novaeguineae

Deskripsi :

• Spesies yang sering disebut sebagai Buaya Irian ini dibedakan dengan buaya yang lain
berdasrkan ukuran sisiknya yang lebih besar, terutama sisik ventralnya
• Sisik belakang kepalanya berjumlah 4-7 buah. Sisik D.C.W (Double Crest Whorl)
sejumlah 17-20 pasang, sedangkan Sisik berjumlah 18-21 buah.
• Jumlah sisik ventral terdiri atas 23-28 baris dari depan ke belakang. Ukuran maksimum
dapat mencapai 3350 mm untuk jantan dan 2650 mm untuk betina
• Pada waktu akan bertelur, betina akan membuat sarang dan bertelur pada awal musim
kemarau, hal ini berlawanan dengan Crocodylus porosus. Telur – telur ini dijaga
oleh induk sampai mereka dapat mencari makanan sendiri.
• Buaya-buaya ini menempati habitat yang sama dengan buaya air tawar di Indonesia
Barat dan dijumpai sampai ke pedalaman dengan persebaran meliputi Irian sebelah utara,
mulai dari daerah DAS Memberamo, sampai semenanjung selatan Papua Nugini

Buaya Muara

Sistematika

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Crocodilia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Spesies : Crocodylus porosus

Deskripsi :

• Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia dan dapat mencapai panjang tujuh
meter.
• Buaya ini dibedakan dengan buaya yang lain berdasarkan sisik belakang kepalanya yang
kecil ataupun tidak ada, sisik dorsalnya berlunas pendek berjumlah 16-17 baris dari
depan ke belakang biasanya 6-8 baris.
• Tubuhnya berwarna abu-abu atau hijau tua terutama pada yang dewasa pada sedangkan
yang muda berwarna lebih kehijauan dengan bercak hitam, dan pada ekornya terdapat
belang hitam dari bercak- bercak berwarna hitam
• Saat bertelur, betina akan membuat sarang dari sampah tumbuhan, dan dedaunan. Buaya
ini bertelur pada awal musim penghujan. Telur – telur ini akan terus dijaga oleh induk
sampai menetas dan mereka dapat mencari makanan sendiri
• Buaya jenis ini menempati habitat muara sungai. Kadang dijumpai di laut lepas. Makanan
utamanya adalah ikan walaupun sering menyerang manusia dan babi hutan yang
mendekati sungai untuk minum.
• Persebaran buaya ini hampir di seluruh perairan Indonesia

Buaya Air Tawar

Sistematika

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Crocodilia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Spesies : Crocodylus siamensis

Deskripsi :

• Dibedakan dengan buaya yang lain berdasarkan sisik post occipital-nya yang
berjumlah 2-4 buah.
• Moncongnya tidak berlunas tetapi terdapat lunas yang jelas di antara kedua matanya..
• Panjang moncongnya satu setengah sampai satu tiga perempat kali lebarnya. Umumnya
memiliki 3-4 buah sisik belakang kepala.
• Tubuhnya kecil dan hanya dapat mencapai panjang sekitar satu meter, berwarna hijau tua
kecoklatan dan anakan berwarna lebih muda dengan bercak- bercak pada punggung dan
ekor.
• Belang hitam pada ekor umumnya tidak utuh. Buaya Air Tawar betina bertelur pada awal
musim penghujan (Iskandar, 2000).
• Buaya ini hidup pada pedalaman dengan air yang tawar, sungai atau rawa-rawa. Makanan
utamanya adalah ikan.
• Jenis ini juga dikenal sebagai buaya siam.
• Persebarannya meliputi Kalimantan Timur,dan Jawa

Buaya Senyulong

Sistematika

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Crocodilia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Spesies : Crocodylus Schlegelii

Deskripsi :

• Buaya ini dapat dibedakan dengan buaya yang lain berdasarkan moncongnya yang sangat
sempit dengan ukuran tubuh yang mencapai 5,6m.
• Jari kakinya memiliki selaput, dan sisi kakinya berlunas.
• Matanya memiliki iris yang tegak. Betinanya bertelur pada awal musim penghujan.
• Telurnya diletakkan dalam tanah dan ditimbun dengan sampah tetumbuhan
• Habitat yang menjadi favorit buaya ini adalah lubuk-lubuk yang relatif dalam, rawa-rawa,
hingga ke pedalaman.
• Makanan utama adalah ikan, udang dan juga monyet.
• Persebaran buaya ini meliputi Sumatera, Kalimantan, dan Jawa

Crocodylus acutus (American crocodile)


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Order : Crocodilia
Family : Crocodylidae
Subfamily : Crocodylinae
Genus : Crocodylus
Species : Crocodylus acutus

• Buaya Amerika tinggal di sepanjang kedua pantai Atlantik dan Pasifik, dari Amerika
Tengah melalui Amerika Selatan dan Kepulauan Karibia. Mereka juga dapat ditemukan
di sepanjang pantai tenggara Florida. Lake Worth dan Cape Sable adalah batas paling
utara dari spesies. Mereka lebih umum ditemukan di dataran rendah Florida, dan garam-
air rawa di seluruh Amerika Tengah dan Selatan
• Buaya dapat membuat liang yang cukup besar untuk gerakan atau mereka mungkin
sebagai dangkal karena hanya dua meter di bawah tanah. Pintu masuk liang dibangun
setidaknya sebagian tenggelam, jika tidak sepenuhnya terendam air.
• Buaya Amerika memilih kawasan berdasarkan keandalan sumber makanan. Selama ada
adalah sejumlah berkelanjutan makanan, mereka tidak meninggalkan daerah itu, dengan
pengecualian musim kawin. (Britton, 2009; Guggisberg, 1972)
• Hewan ini ditemukan di habitat jenis berikut:
tropis; air tawar.
• Buaya Amerika buaya berukuran sedang, walaupun beberapa individu dapat tumbuh
lebih panjang dari 4 panjang. Ada laporan yang belum dikonfirmasi individu 7 m panjang
jantan cenderung lebih besar daripada betina.
• Buaya dewasa memiliki warna coklat zaitun, sedangkan buaya warna cokelat muda lebih
ringan.
• Mereka memiliki kepala yang sempit dan moncong panjang (yang membedakan mereka
dari buaya). Mereka tajam, bergerigi gigi saling satu sama lain. Mereka memiliki 28-32
gigi di rahang bawah dan 3-40 di rahang atas. Mereka juga memiliki kelopak mata
pelindung yang memungkinkan mereka untuk melihat bawah air dan desain iris visi
mereka memberikan malam yang baik. buaya Amerika berbeda dari spesies buaya lain
dalam mengurangi jumlah mereka bersisik baja. ekor mereka sangat panjang dan kuat,
dan digunakan untuk berenang. ("American Buaya", 2009; Britton, 2009; Ditmars, 1936)
• Buaya ini menetaskan telur mereka untuk tetap hangat. Jenis kelamin anak ditentukan
oleh suhu di mana telur ditetaskan.
Crocodylus moreletii

SISTEMATIKA
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Crocodilia
Family : Crocodylidae
Subfamily : Crocodylinae
Genus : Crocodylus
Species : Crocodylus moreletii

• Morelet's buaya ditemukan di dataran pesisir timur Meksiko, di sebagian besar


semenanjung Yucatan, dan seluruh bagian utara Belize dan Guatemala. jangkauan
mereka juga tumpang-tindih bahwa dari buaya Amerika, tapi hubungan antara kedua
tidak diketahui. buaya Beberapa Morelet telah melarikan diri dari daerah penangkaran di
Meksiko di luar rentang normal.

• Buaya Morelet tinggal terutama di daerah air tawar seperti rawa-rawa dan juga dapat
ditemukan di habitat hutan riparian. Baru-baru ini, C. moreletii bahkan telah ditemukan
air payau yang berada di pesisir.

• Ciri pembeda utama adalah Crocodylus moreletii moncong, yang seperti biasanya
tumpul untuk buaya. moncong memiliki lubang hidung berpusat pada akhirnya. Mata
yang terletak di belakang moncong dan telinga di belakang mata. Lokasi semua reseptor
sensorik berada di pesawat yang sama (bagian atas kepala) yang memungkinkan mereka
bisa sepenuhnya terendam dalam air dan masih memiliki kemampuan untuk mendengar,
melihat, dan bau.

• Mata mereka, yang keperakan-cokelat, memiliki kelopak mata khusus dengan nictitating
membran yang meliputi mereka, sehingga memungkinkan untuk penglihatan bawah air.
buaya Morelet's umumnya memiliki 66-68 gigi, dengan karakteristik yang membedakan
Crocodylus murni memiliki mereka dalam keselarasan sempurna.

• Penampilan mereka dan warna mirip dengan Amerika buaya, tapi buaya Morelet yang
cenderung menjadi lebih gelap kelabu-cokelat. Dewasa memiliki band gelap dan bintik-
bintik sebelum ekor, sementara remaja adalah kuning cerah dengan pita hitam. buaya
Morelet's kurangnya piring kurus (osteoderums ventral) di bawah kulit.

• Mereka memiliki kaki yang kuat dengan kaki berselaput mencakar, dan ekor besar yang
memungkinkan mereka untuk berenang dengan menyodorkan kuat. Mereka adalah buaya
berukuran sedang, rata-rata 3 m dan mencapai maksimum 4,7 m. Pengembangan
buaya Morelet yang bervariasi dalam diet sesuai dengan umur mereka dan ukuran.

• Buaya muda makan invertebrata kecil dan ikan. Sub dewasa memakan siput air, ikan,
burung kecil, dan mamalia. Dewasa makan mangsa yang lebih besar, termasuk burung,
ikan, kadal, kura-kura, dan hewan peliharaan seperti anjing

Crocodylus palustris (mugger)

Sistematika
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Order : Crocodilia
Family : Crocodylidae
Subfamily : Crocodylinae
Genus : Crocodylus
Species : Crocodylus palustris

Identifikasi :
• Spesies ini tidak hanya ditemukan di danau air tawar, kolam, dan rawa-rawa, tetapi telah
beradaptasi dengan baik untuk reserviors, saluran irigasi, kolam buatan manusia, dan bahkan
baru-baru ini di laguna pesisir laut. perampok yang suka air yang relatif dangkal, tidak lebih
dari 5m, dan menghindari sungai berarus deras. perampok ini juga dikenal untuk mengubur
dirinya ke dalam lumpur untuk menghindari panas yang membakar India selama musim
kering.

• Seperti semua buaya, mereka memiliki memanjang, tengkorak yang kuat dan otot rahang.
Mereka memiliki moncong luas dari anggota hidup Crocodylus.
• Spesies ini adalah spesies buaya lubang-bersarang. Setelah betina menemukan situs yang
cocok untuk menggali lubang untuk bersarang,, biasanya digunakan untuk sebagian besar
atau seluruh tahun pembibitan nya

• Betina mencapai kematangan seksual pada sekitar 6 tahun, 1,7-2 meter. Laki-laki mencapai
kematangan seksual pada sekitar 10 tahun, ketika mereka telah mencapai panjang 2,6 meter.

• Buaya ini kebanyakan karnivora dengan diet yang terutama terdiri dari ikan, katak, krustasea,
burung, mamalia, dan kadang-kadang berbagai monyet dan tupai.

Crocodylus rhombifer (Cuban crocodile)

Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Class Reptilia
Order Crocodilia
Family Crocodylidae
Subfamily Crocodylinae
Genu : Crocodylus
Species Crocodylus rhombifer

Identifikasi :

• Buaya Kuba (Crocodylus rhombifer) memiliki kisaran terkecil buaya apapun. Hal ini
dapat ditemukan hanya di Kuba di Rawa Zapata di barat laut, dan di Rawa Lanier di Isla
de Juventud.
• Buaya rawa-rawa air tawar atau rawa mirip dengan Everglades. Mereka jarang berenang
di laut.
• Buaya Kuba dewasa umumnya tidak melebihi 3,5 meter (10,5 kaki) panjang, dengan
laki-laki yang lebih besar dari betina. 5 meter (15 kaki) individu telah ditemukan di masa
lalu, tapi jarang.
• Buaya Kuba ini memiliki kepala, pendek lebar dengan tulang punggung bukit yang
terletak di belakang mata. skala besar dari perisai punggung memperpanjang ke bagian
belakang leher. Sisik pada kaki lebih besar dari biasanya dan sangat keeled pada dua
kaki belakang.
• Warna lebih gelap pada bagian atas dari tubuh, yang terdiri dari pola speckles hitam dan
kuning. Perut dari Buaya Kuba pucat tanpa tanda khas. Ekornya ditandai dengan bercak
hitam dan / atau band.
• Buaya Kuba memiliki total 66-68 gigi besar, terutama disesuaikan untuk menghancurkan
cangkang kura-kura. Kaki dengan bantuan anyaman mengurangi Buaya Kuba di darat,
memungkinkan mereka untuk bergerak dengan kelincahan meningkat dan kekuasaan.

• Kuba Buaya baik menggali lubang sarang atau membuat lubang sarang. Musim kawin
biasanya dimulai pada bulan Mei dan berlangsung selama tiga sampai empat bulan.
Jumlah telur yang dihasilkan tergantung pada ukuran dan umur ibu. 30-40 telur biasanya
diproduksi, meskipun sebanyak 60 adalah mungkin.
• Sejumlah besar telur diproduksi untuk mengimbangi kenyataan bahwa sebanyak 99%
dari tukik tidak bertahan hidup. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, terutama
predasi, pada kedua telur dan buaya tukik oleh berbagai mamalia, reptil, dan burung.
Kanibalisme muda dengan Buaya Kuba lebih dewasa juga telah dilaporkan.
• Buaya Kuba adalah perenang yang kuat dan juga mahir dalam berjalan dan melompat.
Hal ini membuat mereka sama-sama di rumah dalam air atau di darat

Gavialis gangeticus (Indian gharial)

Sistematika
Kingdom Animalia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class: Reptilia
Order: Crocodilia
Family: Crocodylidae
Subfamily: Gavialinae
Genus: Gavialis
Species: Gavialis gangeticus
• Gavialis gangeticus bagian utara India. Hal ini secara historis sistem sungai mendiami
empat: Indus (Pakistan), Sungai Gangga (India dan Nepal), yang Mahanadi (India) dan
Brahmaputra (Bangladesh, India, dan Bhutan), tetapi juga mungkin terjadi di Sungai
Ayeyarwaddy di Burma

• Gharials India hidup di sungai air tawar yang jelas dengan cepat mengalir arus. Mereka
berkumpul di tikungan sungai dan bagian lain dari sungai dimana air yang dalam dan arus
listrik berkurang.

• Karena gharials India tidak baik diadaptasi untuk gerakan di darat, mereka biasanya
meninggalkan air hanya untuk berjemur dan sarang. Mereka lebih suka pasir di tengah
sungai untuk kedua kegiatan ini. Muda dapat mencari backwaters sungai yang tenang
atau lebih kecil.

• Hewan ini ditemukan di habitat jenis berikut: tropis; air tawar. Grials India adalah salah
satu crocodilians terbesar di dunia. Jantan tumbuh menjadi antara 5 dan 6 meter, dengan
yang lebih besar mendekat 6,5 meter. Betina lebih kecil, tetapi mencapai lebih dari 4
meter.

• Mncong yang panjang dan ramping, khusus untuk menangkap ikan. Bentuk moncong
perubahan sepanjang masa, biasanya menjadi lebih lama dan lebih tipis sebagai individu
semakin tua. Ada antara 106 dan 110 pisau tajam gigi di rahang; 5 pra-maksilaris, 23-24
maksilaris, dan 25-26 gigi mandibula.

• Jantan memiliki pertumbuhan bulat di ujung moncong mereka disebut ghara "."
Berfungsi selama pacaran sebagai rangsangan visual bagi perempuan dan membantu
untuk menghasilkan gelembung saat kawin.

Alligator mississippiensis (American alligator)


Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Class Reptilia
Order Crocodilia
Family Crocodylidae
Subfamily Alligatorinae
Genus Alligator
Species Alligator mississippiensis

Identifikasi :
• Amerika buaya ditemukan dari perbatasan Virginia-North Carolina selatan, di sepanjang
pantai Atlantik ke Florida dan sepanjang Teluk Meksiko ke barat hingga Rio Grande di
Texas

• Habitat buaya Amerika biasanya ditemukan di rawa-rawa air tawar, rawa-rawa, sungai,
danau, dan kadang-kadang, tubuh lebih kecil dari air. Hal ini diyakini bahwa preferensi
ini untuk air yang tenang ada hubungannya dengan berenang dan bernapas. Di daerah air
yang dilindungi, seorang buaya Amerika hanya untuk menjaga disk hidung nya di atas air
untuk napas, sedangkan dalam air kasar moncong harus berada di sudut curam, sehingga
lebih sulit untuk berenang. Mereka juga dapat mentolerir salinitas jumlah yang wajar,
tetapi hanya untuk jumlah waktu yang singkat karena kurangnya kelenjar bukal.

• Amerika buaya juga dikenal untuk memodifikasi enivironment mereka dengan membuat
liang. Ini dibuat menggunakan kedua moncong dan ekor dan digunakan untuk tempat
tinggal dan hibernasi selama suhu titik beku.
• Ukuran rata-rata untuk seorang perempuan dewasa adalah di bawah 3 meter (9.8 kaki),
sedangkan laki-laki dewasa biasanya jatuh antara 4 dan 4,5 meter (13-14,7 kaki). buaya
Amerika panjang mencapai 5-6 meter (16-20 kaki)

Alligator sinensis (Chinese alligator)

Sistematika
Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Class Reptilia
Order Crocodilia
Family Crocodylidae
Subfamily Alligatorinae
Genus Alligator
Species Alligator sinensis

Identifikasi :
• Buaya Cina beradadi dalam lembah Sungai Yangtze rendah, terletak di sepanjang pantai
Pasifik tengah Cina.

• Secara historis, ketika populasi yang lebih banyak, mereka tersebar di daerah yang jauh
lebih besar. Sastra mengutip spesies ini pada awal abad ketiga Masehi, termasuk referensi
yang tinggal di daerah lain bahkan mungkin Cina dan Korea. Diperkirakan pada tahun
1998 bahwa rentang geografis buaya Cina mengalami penurunan sebesar lebih dari
sembilan puluh persen dalam dua puluh tahun terakhir. Mereka tinggal di lahan basah dan
rawa, kolam, danau, serta sungai dan sungai air tawar. (Mertz, 2003)

• Buaya cina berwarna abu-abu kekuningan dengan bercak hitam dicapkan dari rahang
bawah. Mereka memiliki empat pendek berujung cakar kaki dengan jari kaki lima
sebagian berselaput pada setiap anggota tubuh. Mereka yang panjang, ekor tebal
memberikan kekuatan lokomotif utama di dalam air.

• Memiliki osteoderms, tulang dermal berbaring di atas epidermis digunakan sebagai


perisai, yang meliputi baik bagian belakang dan bawah tubuh. Tidak seperti buaya, gigi
keempat mereka mandibula di rahang bawah terletak pada soket di rahang atas, dan tidak
terpapar ketika rahang ditutup. Juga karakteristik dari jenis ini adalah moncong terbalik.
Serupa dengan Caiman, tetapi tidak seperti kerabat terdekat mereka, buaya Amerika
(Alligator mississippiensis), buaya Cina memiliki piring kurus di kelopak mata atas.

Buaya muda terlihat sangat mirip dengan buaya dewasa kecuali yang memiliki band
kuning muda yang khas di sepanjang tubuh mereka. Mereka memiliki rata-rata lima band
di tubuh mereka, dan delapan di ekor mereka.

Paleosuchus palpebrosus (Cuvier's dwarf caiman)

Sistematika
Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Class Reptilia
Order Crocodilia
Family Crocodylidae
Subfamily Alligatorinae
Genus Paleosuchus
Species Paleosuchus palpebrosus

Identifikasi :
• Cuvier's dwarf caiman, yang paling sering ditemukan pada lahan basah di Brasil, Guyana
Perancis, Suriname, Guyana, dan Venezuela.

• Tersebar luas di seluruh cekungan Orinoco dan Amazon, palpebrosus P. mendiami


daerah yang membentang dari Kolombia, Venezuela, dan Guianas selatan ke Sao Paulo
dan Rio atas Paraguay di Brazil selatan dan barat ke Pastaza Rio di Ekuador.
• Spesies ini dapat ditemukan di dekat sungai dan menenggelamkan daerah savana
termasuk sungai Orinoco dan Amazon, maupun yang di Paraguay timur.

• Spesies ini lebih memilih bersih, jelas, cepat bergerak sungai atau sungai-sungai di
kawasan hutan yang mengandung air terjun dan jeram. palpebrosus Paleosuchus
mendiami sebagian besar air tawar yg dpt diarungi, menghindari asin, air asin. Ini suka
air dingin dibandingkan dengan Caiman lainnya.

• Di seluruh wilayah yang dihuni, palpebrosus P. telah dikenal untuk menempati aliran
berbagai ukuran, di mana mereka melihat beristirahat di dekat garis pantai. Spesies ini
juga darat, dan telah terlihat bersantai di tumpukan batu-batu kecil dan tinggal dekat
pohon membusuk.

• Spesies ini adalah yang terkecil dari keluarga buaya. Jantan tumbuh menjadi sekitar 1,3-
1,5 meter, sedangkan betina tumbuh sampai 1,2 meter.

BIAWAK

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Fium : Chordata
Kelas : Sauropsida
Ordo : Squamata
Famili : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus salvator

Ciri-ciri :
• Biawak adalah sebangsa reptil yang masuk ke dalam golongan kadal besar, suku biawak-
biawakan (Varanidae)

• berkembang biak dengan bertelur

• Sebelum mengawini betinanya, biawak jantan biasanya berkelahi lebih dulu untuk
memperlihatkan penguasaannya

• Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai, bercampur dengan
daun-daun busuk dan ranting. Panas dari sinar matahari dan proses pembusukan serasah
akan menghangatkan telur, sehingga menetas

• Biawak memangsa aneka serangga, ketam atau yuyu, berbagai jenis kodok, ikan, kadal,
burung, serta mamalia kecil seperti tikus dan cerurut

• Biawak pandai memanjat pohon

Varanus brevicauda (short-tailed monitor)

Klasifikasi
Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Subphylum Vertebrata
Class Reptilia
Order Squamata
Suborder Autarchoglossa
Family Varanidae
Genus Varanus
Species Varanus brevicauda

Identifikasi :
• Habitat yang disukai monitor ekor pendek-daerah kering didominasi oleh spinifex.
Spinifex adalah rumput tahunan yang membentuk gumpalan padat, hingga beberapa
meter di diameter, terdiri dari padat karya yang kompleks pusat-kisi dan banyak duri
seperti jarum diarahkan luar

• Monitor berekor pendek adalah yang terkecil dari kadal Varanid, mencapai panjang
dewasa maksimum hanya 8 inci. monitor ekor pendek baru menetas terlihat seperti orang
dewasa, tapi beratnya sekitar 1 hingga 2 gram dan hanya 1 sampai 2 inci di panjang total

• . Seperti semua monitor ekor pendek memiliki leher panjang, kaki berkembang baik
dengan lima jari pada kedua kaki depan dan belakang, cakar kuat, dan ekor kuat yang
tidak dapat menjalani autotomy

• . Warna tubuh biasanya adalah zaitun membosankan untuk warna coklat dengan ocelli
ringan di bagasi. Hal ini hampir tidak mungkin untuk menentukan jenis kelamin monitor
paling oleh penampilan luar mereka dan monitor ekor pendek tidak terkecuali, seperti
yang monomorfik

Varanus exanthematicus (Bosc's monitor)

Sistematika
Kingdom Animalia
Phylum Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class Reptilia
Order Squamata
Suborder Autarchoglossa
Family Varanidae
Genus: Varanus
Species Varanus exanthematicus

Identifikasi :
• Varanus exanthematicus atau monitor savana, ditemukan di sebagian besar wilayah
Afrika selatan Sahara Hal ini ditemukan di barat dan bagian tengah dan selatan Afrika
menuju Zaire

• Varanus exanthematicus menempati berbagai habitat di Afrika. habitat pilihan adalah


padang rumput, tetapi mereka telah beradaptasi dengan habitat lain. Para kadal telah
beradaptasi dengan habitat seperti area jenis dessert berbatu, hutan terbuka dan hutan.
Mereka tidak ditemukan di hutan hujan atau padang pasir

• exanthematicus Varanus merupakan memantau tebal, stockily proporsional. Memiliki


kepala lebar, leher pendek dan ekor. Ekornya taper dan memiliki puncak bergigi ganda.
Savannah monitor dapat mencapai panjang hingga 1,5 meter

• . Sumber-sumber lain mengatakan mereka dapat mencapai ukuran hingga 2 meter


(Rogner 1997). sub-sama skala kecil mencakup wilayah kranial hewan. Jumlah baris sisik
perut antara 60 dan 110. Timbangan ekor dari exanthematicus V. adalah keeled.

• exanthematicus Varanus abu-abu untuk warna coklat. Ada barisan lingkaran, bermata
gelap bintik kuning di punggung hewan. ekor telah bolak cincin coklat dan kekuningan.
Di bawah tubuh dan bagian dalam kaki adalah warna kekuning-kuningan. Lidah
exanthematicus V. adalah seperti ular dan berwarna biru

• Pria V. exanthematicus sangat teritorial dan akan mempertahankan wilayah mereka yang
sangat agresif. Jika dua laki-laki menemukan satu sama lain mereka akan mencoba untuk
mengintimidasi satu sama lain dengan membuat ancaman.

Varanus komodoensis (Komodo Island monitor)


Sistematika
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class: Reptilia
Order: Squamata
Suborder: Autarchoglossa
Family: Varanidae
Genus: Varanus
Species: Varanus komodoensis

Identifikasi :
• Varanus komodoensis hanya ditemukan di wilayah Sunda lebih rendah antara kepulauan
Indonesia, termasuk pulau Komodo, Flores, Rinca, dan Padar.

• Komodo dewasa hidup terutama di hutan sabana tropis. Mereka lebih suka daerah dataran
rendah terbuka dengan rumput tinggi dan semak-semak, tetapi juga ditemukan di habitat
lain, seperti pantai, punggungan puncak, dan sungai kering.

• Komodo muda adalah arboreal dan hidup di daerah hutan sampai delapan bulan. Komodo
adalah kadal terbesar, mencapai 165 kg dan lebih dari tiga meter. Muda berwarna hijau
dengan pita kuning dan hitam.

• Dewasa membosankan dan seragam dalam warna, dari coklat sampai merah keabu-
abuan. tubuh mereka kuat secara seragam ditutupi oleh sisik kasar. Mereka memiliki kaki
kuat dan ekor, kuat berotot. Kepala Komodo memiliki moncong bulat dan bukaan telinga.
tengkorak mereka fleksibel dan tajam, gigi bergerigi. Meskipun laki-laki cenderung untuk
tumbuh lebih besar, tidak ada perbedaan morfologi yang jelas antara kedua jenis kelamin.

• Varanus komodoensis menetas dari telur. Young komodo hidup di pepohonan untuk
menghindari mangsa jatuh kepada anggota yang lebih tua dari spesies. Mereka juga jauh
lebih kecil dan lebih cerdik daripada orang dewasa, yang memungkinkan mereka untuk
hidup di pepohonan. Pada 8 bulan, mereka tumbuh terlalu besar untuk arboreal,
mengubah diet mereka, dan menjadi daratanReproduksi

• Varanus komodoensis breeds sekali tahunan, tapi perempuan sering akan kawin lebih dari
sekali untuk memastikan bahwa telur mereka dibuahi.
• Laki-laki terlibat dalam memerangi ritual untuk kawin dengan perempuan. Mereka
bergulat dalam posisi tegak untuk mencoba pecundang membuang ke tanah, sering
menggambar darah.

You might also like