You are on page 1of 10

SEL-SEL PENYUSUN JARINGAN HEWAN

LAPORAN PRAKTIKUM BOLOGI UMUM

OLEH :

NAMA : WAHYU KURNIAWAN


NIM : J1C107057
KELOMPOK :V

PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

NOVEMBER 2007
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sel adalah bagian terkecil dari suatu organisme dan sebagai kesatuan
struktural dan fungsional penyusun organisme, selain itu sel juga menentukan faktor
sifat dari induk kepada keturunannya. Kesatuan sel yang ada mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama tergabung membentuk jaringan, yang kemudian dari kumpulan
jaringan ini membentuk organ, dan akan tergabung membentuk suatu organisme
(Azidin, 1986).
Pada umumnya organisme kehidupan yang ada di bumi ini terdiri atas banyak
sel. Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada
makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel-sel
itu sendiri, misalnya pertukaran zat dan energi dengan respon terhadap berbagai
rangsangan dari lingkungannya, tumbuh dan berkembang biak pun dilakukan oleh sel
itu sendiri. Sedangkan pada makhluk bersel banyak yang tentunya lebih kompleks,
berbagai fungsi kehidupan itu dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda,
walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel,
misalnya respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan berjalan baik maka
masing-masing kelompok sel akan saling bekerja sama (Anonim, 2005).
Teori lama menyatakan bahwa sel adalah suatu kesatuan struktural saja dan
makhluk hidup tersusun atas sel, sedangkan teori yang barum, menyatakan bahwa sel
adalah merupakan suatu satuan struktural maupun fungsional dan merupakan
penentu sifat atau faktor genetika dari makhluk hidup, sel merupakan suatu yang
berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (Subowo, 1992).
Kulit pada hewan terdiri dari epidermis yang terletak dibagian luar dan del
dermis yang terletak dibagian dalamnya. Epidermis terdiri dari atas beberapa lapisan,
yaitu stratum germanitum, stratum transtional, dan stratum korneum. Pada lapisan
stratum germinatifum merupakan bagian epidermis yang sel-selnya aktif
membelah,membentuk sel baru. Sel-sel baru yang termasuk akan mendesak sel-sel
lama ke arah permukaan kulit, sehingga semakinlama sel-sel tersebut jauh dari
epidermis dan akhirnya mati (Krisdianto dkk, 2003).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati bentuk-bentuk sel yang


menyusun jaringan tubuh pada hewan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sel hewan memiliki organel khas yaitu 2 sentriol di dalam sentrosom yang
berperan sebagai kutub-kutub pembelahan pada waktu sel membelah (Hasjim, 1994).
Spesies yang diklasifikasikan kedalam vertebrata dan invertebrata memiliki
sifat struktur dan fungsi sebagai kriteria spesies. Pada akhirnya selain tulang
belakang, spesies yang dimasukan kedalam dua golongan akan berbeda-beda pada
tingkat lainnya. Perbedaan-perbedaan inilah yang nantinya memberikan konstribusi
sendiri bagi keanekaragan hayati. Pada hewan ada pengenalan beberaopa organ
tubuh vertebrata dengan menekan pada letak dan besarnya organ tersebut terdapat
organ yang lain. Menentukan letak alat-alat yang satui terhadap yang lain dan
sekitarnya disebut Topografi. Pada topografi vertebrata akan dilihat organ-organ
dalam rongga dada dan organ di rongga perut. Antara rongga perut dan rongga dada
di batasi oleh sekat yang disebut diapgragma. Organ yang terdapat di rongga dada
antara lain : cor, pulmo, brongcus, pankreas, ventriculus, intestinumtenue, coecum,
intestinim erasum, ren, vesica fellea, testis/ovarium (Kimball, 1983).
Jaringan ikat atau penyangga berfungsi mengikat atau menghubungkan
berbagai jaringan dan organ tubuh, serta menunjang bagian-bagian tubuh atau
keseluruhan tubuh agar kukuh tegak. Jaringan pengikat dibedakan atas : jaringan
pengikat sebenarnya, jaringan pengikat khusus, jaringan dan tulang rawan (Kimball,
2002).
Jaringan otot terbagi menjadi dua yaitu otot lurik dan oto polos. Jaringan
syaraf adalah jaringan yang terspealisasi untuk mampu bereaksi terhadap stimila dan
mengantarkannya dari bagian tubuh yang lain. Secara struktural jaringan syaraf
tersusun oleh newron (sel sayaraf), yang merupakan unit fungsional jaringan syaraf
dan neuron sel yaitu penyokong, pemberi nutrisi dan pelindung (Zemansky.,1982 ).
Jaringan syaraf terdiri atas neuron, yaitu sel-sel yang khusus untuk
menghantar impuls syaraf elektronika. Setiap neuron terduro atas tubuh sel yang
berisikan nukleus dua satu atau lebih persambungan seperti rambut. Sepanjang
persambungan inilah, yang dalam beberapa hal dapat diperpanjang beberapa kaki,
impuls syaraf itu berjalan. Ujung-ujung sambungan ini bertemu dengan neuron-
neuron lain atau bermacam jaringan lain, misalnya otot , yang dirangsang oleh
neuron (Kimball, 1983).

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan praktikum Biologi umum kali ini dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 7 November 2007 pada pukul 16.00-18:00 WITA, bertempat di
Laboratorium Dasar Biologi 1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut, mikroskop,
tusuk gigi. Bahan-bahan yang digunakan adalah, preparat bagian kulit reptil yang
mengelupas, preparat jadi otot polos dan otot lurik, sel epitelium rongga mulut,
preparat jadi sel darah merah/ eritrosit, preparat jadi tulang keras dan tulang rawan,
dan metilen blue.

3.3 Prosedur Kerja


Prosedur kerja dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Bagian pipih sebelah dalam digaruk dengan tusuk gigi kemudian
digoreskan pada gelas objek
2. Objek ditetesi dengan metilen blue dan dibiarkan selam 5 menit dan
kemudian ditutup dengan kaca penutup serta langsung diamati di bawah
mikroskop. Gambar dan beri keterangan bagian-bagian sel yang terlihat.
3. Untuk preparat awetan, perhatikan bentuk dan bagaimana sel menyusun
jaringan.
4. Jelaskan bagaimana hubungan antara bentuk dan bagaimana sel
menyusun jaringan dengan fungsi jaringan tersebut.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh gambar sebagai berikut :

Keterangan :

Keterangan :
a. perikarellium
b. matriks kartilago
c. kondrosit

Gambar 1. cartilago (tulang rawan) perbesaran 100x

Keterangan :
a. inti sel
b. matriks sel
c. membran sel

Gambar 2. sel epitel rongga mulut, perbesaran 100x

Keterangan :
a. membran
sel
b. Plasma sel
Gambar 3. sel darah merah, perbesaran 100x

Keterangan:
a. serabut sel
b. inti sel
Keterangan :
a.
b.
Gambar 4. otot lurik, perbesaran 100x

Keterangan:
a. inti sel
b. serabut otot polos

Gambar 5. otot polos (smooth muscle), perbesaran 100x

Keterangan:

a. Perikardium
Gambar 6. tulang keras (compact bone), perbesaran 100x

Keterangan :
a. Epidermis kulit
b. Dermis

Gambar 7. kulit reptil

4.2 Pembahasan
Sel-sel berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam bentuk, struktur,
ukuran, dan fungsinya. Walaupun demikian sel mempunyai persamaan dalam segi-
segi dasarnya. Adapun bagian-bagian tersebut adalah :
1. Nukleus, merupakan organel sel terbesar yang terdapat dalam sel di antara
organel-orgenel yang lain. Nukleus berfungsi sebagai pusat yang mengontrol
kegiatan sel, mengandung bahan yang menentukan sifat-sifat keturunan suatu
organisme.
2. Sitoplasma, yaitu plasma yang terdapat di luar dari nukleuplasma. Sitoplasma
tampak tertembus suatu sistem eksentif dan kompleks berupa rongga-rongga
berisi suatu cairan yang saling berhubungan.
3. Membran plasma, bersifat semipermeabel, dapat hidup dan sangat tipis.
Membran plasma berfungsi untuk mengatur pertukaran zat sitoplasma dengan
larutan di luar sel.
4. Retikulum endoplasma, merupakan membran lipoprotein dan terletak antara
membran inti dengan membran sitoplasma. RE berfungsi sebagai alat
transportasi zat-zat yang diperlukan inti sel dari luar inti sel.
5. Lisosom berbentuk seperti bola berdiameter kurang lebih 500nm. Lisosom
berfungsi untuk mencerna materi yang berasal dari luar sel yang diambil
secara endositosis dan mencerna materi-materi inti selnya sendiri.
6. Mitokondria, banyak terdapat pada sel yang sedang aktif. Struktur
mitokondria dikelilingi lapisan membran, serta membran dalam dan luar.
Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi maupun oksidasi karbohidrat
yang menghasilkan energi.
7. Kloroplas, yaitu zat penghijau daun yang kandungannya membentuk klorofil,
merupakan pestisida tumbuhan.
Adapun jaringan pada hewan, yaitu:
1. Jaringan pengikat
2. Jaringan otot
3. Jaringan saraf
Sel memiliki bentuk yang beraneka ragam seperti peluru, persegi, prisma,
memanjang, lurus, silinder dan sebagainya.Untuk mengetahui suatu sel itu hidup atau
mati dapat dilihat dari keberadaan inti sel (nukleus) dan sitoplasmanya.
Sel hewan yang diamati pada percobaan ini adalah sel darah merah, sel otot
polos, sel epitelium rongga mulut, dan sel kulit reptil. Kulit pada hewan terdiri atas
epidermis yang terletak di bagian luar dan dermis ( corium ) yang terletak di sebelah
dalamnya. Epidermis terdiri atas beberapa lapisan, yaitu 1). Stratum germinatum 2).
Stratum transisional, dan 3). Stratum corneum. Lapisan Stratum germinatum sel-
selnya selalu aktif membelah, membentuk sel-sel baru. Sel-sel baru akan mendesak
sel lama sehingga sel lama jauh dari epidermis dan akhirnya mati.
Kulit hewan terdiri dari epidermis yang terletak dibagian luar dan dermis
(corium) yang terletak disebelah dalamnya. Epidermis terdiri dari atas beberapa
lapisan, yaitu 1). Stratum germinatum 2). Stratum transitional dan 3).
Stratucornium. Stratum germinatum, merupakan bagian epidermis yang sel-selnya
selalu aktif membelah, membentuk sel baru.sel baru yang terbentuk akan mendesak
sel lama kearah kepermukaan kulit, sehingga makin lama sel tersebut jatuh dari
dermis dan akhirnya mati.
Sel hewan bersifat elastis, ini dapat kita buktikan dengan menekan
permukaan kulit pada hewan. Saat ditekan dia akan kembali seprti semula. Pada
mengamatan dibawah mikroskop, pada hal ini adalah mikroskop cahaya, sehingga
sel yang diamati masih tidak terlihat sepenuhnya.
Kenyataannya selalu saja terjadi kesalahan dalam pelaksanaan praktikum,
dengan bersumber pada literatur, hasil percobaan dibandingkan dengan gambar yang
ada pada literatur, sehingga ditemukan beberapa perbedaan yang sekiranya dapat
memperkaya pengetahuan praktikan.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil praktikan dalam praktikum kali ini
adalah sebagai berikut :
1. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari suatu
organisme.
2. Sel dikatakan mati apabila sudah tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma
(kosong).
3. jaringan disusun oleh sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang
pada umumnya sama.
4. sel-sel memiliki bagian yang sangat penting, yaitu nukleos, sitoplasma,
mitokondria dan organel- organel penyusunnya.

5.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu harus mengetahui tujuan
praktikum. Dan kita harus memeriksa keadaan alat terlebih dahulu dan juga kita
harus memahami dasar-dasar teori praktikum agar penelitian berjalan dengan lancar.
Dalam pengamatan yang akan dilakukan pada praktikum hendaknya lebih sabar dan
teliti sehingga kita dapat menghasilkan pengamatan yang baik dan sempurna sesuai
dengan apa yang kita kehendaki. Praktikan harus dapat membagi tugas dan waktu
sehingga praktikum dapat dilaksanakan seluruhnya sesuai ketentuan dan prosedur.
Kepada asisten agar terus membimbing praktikan agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan seperti kerusakan barang di laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Azidin, 1986. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung

Krisdianto, dkk. 2003. Panduan Praktikum Biologi Umum. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Subowo, 1992. Histologi Umum. Bumi Aksara, Jakarta.

Syamsuri, dkk. 1997. Biologi 2000. Erlangga, Jakarta.

Kimball, J.W., 1983. Biology Fifth Edition. Addison – Wesley Publishing Company,
Inc. Massachusetts.

You might also like