Professional Documents
Culture Documents
2. Membuat grafik antara komposisi larutan dengan berat jenis larutan dari
sistem biner.
3. Membuat kurva antara titk didih dengan komposisi dari sistem biner.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
mengembunkan uap larutan yang titik didihnya lebih rendah yaitu counter current dan
co-corrent. Counter current distribusi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
merubah dua fase berdasarkan koefisien sekat yang berbeda didalam bahan pelarut
yang arahnya berlawanan dengan arah distilat dengan mengalirkan air melalui selang
1. Metode I
bejana.
b. Metode II
mengalir ke atas.
(Geankoplis, Transport Processes and Unit Operation, halaman: 645-646)
a, dan b memberikan hasil berbeda. Bila campuran biner jenis I didistilasi terjadi hasil
mulai mendidih pada Ta. Uap yang setimbang dengan larutan mempunyai susunan a1
(Gambar VII.2.1.)
larutan berisi lebih banyak komponen A. Pada pemanasan terus, susunan larutan
Bila ditinjau uapnya, uap ini berisi lebih banyak B, kalau uap diembunkan,
sebagai distilat.
Campuran biner jenis II, pada distilasi bertingkat tidak menghasilkan A dan B
murni. Bila campuran terletak antara A dan C diperoleh A murni sebagai residu dan C
sebagai distilat. Untuk campuran air dan alkohol, C mempunyai susunan 95,57 %
(a) (b)
Gambar VII.2.2. (a) distilasi larutan jenis II dan (b) distilasi jenis larutan III
Campuran biner jenis III, dengan susunan antara A dan D pada distilasi
akhirnya menghasilkan D sebagai residu dan A sebagai distilat. Untuk campuran air
dan asam klorida (titik didih 85 °C) dengan susunan 20,24 % (maksimal).
(Sukardjo, Kimia Fisika, halaman: 154-155)
Larutan adalah campuran homogen dari molekul, atom ataupun ion dari dua
zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah. Disebut
homogen karena susunannya begitu seragam sehinga tak dapat diamati adanya
Larutan ideal adalah larutan yang gaya tarik antara molekul-molekulnya sama,
artinya gaya tarik antara molekul pelarut dan molekul zat terlarut sama dengan gaya
Tekanan uap lebih tinggi dari pada yang diprediksi oleh hukum Raoult) atau
Hukum Raoult :
Hukum Roult dapat didefinisikan sebagai fugasitas dari tiap komponen dalam
larutan yang sama dengan hasil kali dari fugasitasnya dalam keadaan murni
pada temperatur dan tekanan yang sama, serta fraksi molnya dalam larutan tersebut
(http://chem-is-try.org/forum/raoult)
Tekanan parsial uap komponen yang mudah menguap dari larutan, sama
PA = P ° A . X A
PB = P ° B . X B
Dimana :
XA = fraksi mol A
XB = fraksi mol B
Penyimpangan negatif muncul bila zat terlarut menarik molekul pelarut dengan
pelarut dan zat terlarut tidak saling tertarik satu sama lain.
(Suminar, Prinsip-Prinsip Kimia Modern edisi 4, hal.165-166)
Campuran azeotrop adalah campuran suatu zat dimana zat tersebut memiliki
titik didih minimal atau titik didih maksimal. Susunan campuran azeotrop tergantung
dari tekanan yang dipakai untuk membuat larutan-larutan dengan konsentrasi tertentu.
(Sukardjo, Kimia Fisika hal. 155)
VII.3. Alat dan Bahan.
- Labu distilasi
- Erlenmeyer
- Kawat kasa
- Karet penghisap
- Pipet tetes
- Kompor listrik
- Panci pasir
- Termometer
- Pipet volume
- Piknometer
- Gelas ukur
- Beakerglass
- Timbangan digital
- Pendingin Leibig
- Etanol (C2H5OH).
- Aquadest (H2O).
- Pasir.
- Es batu.
jenisnya.
B. Proses Distilasi.
labu distilasi.
Piknometer)
1 0 24,8273 0,9931 45,200
= 24,9997 mL
1. Alkohol 0%.
45 ,2 −20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,9931 g/cm3
2. Alkohol 10%.
44 ,808 − 20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,9774 g/cm3
3. Alkohol 20%.
44 ,514 − 20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,9656 g/cm3
4. Alkohol 30%.
5. Alkohol 40%.
43 ,8122 − 20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,9376 g/cm3
6. Alkohol 50%.
43 ,365 − 20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,9197 g/cm3
7. Alkohol 60%
42 ,808 − 20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,8974 g/cm3
8. Alkohol 70%.
42 ,2192 − 20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,8738 g/cm3
9. Alkohol 80%.
41 ,5223 − 20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,8459 g/cm3
40 ,1211 − 20 ,3727
Berat jenis = 24,9997
= 0,7899 g/cm3
B. Proses Distilasi.
19 ,9823
BJ distilasi = 24 ,9997 = 0,7992 g/cm3
20 ,5296
BJ residu = 24 ,9997 = 0,8211 g/cm3
2. Penambahan 16 mL aquadest pada titik didih : 80ºC.
20 ,6443
BJ distilasi = 24 ,9997 = 0,8257 g/cm3
22 ,6803
BJ residu = 24 ,9997 = 0,9072 g/cm3
21 ,1671
BJ distilasi = 24 ,9997 = 0,8466 g/cm3
23 ,4473
BJ residu = 24 ,9997 = 0,9378 g/cm3
22 ,4218
BJ distilasi = 24 ,9997 = 0,8968 g/cm3
24 ,3215
BJ residu = 24 ,9997 = 0,9728 g/cm3
Rumus : y = a + bx
a =
n ( ∑ x ) − ( ∑x )
2 2
= 1,0071
n ( ∑xy ) − ( ∑x )( ∑ y )
b=
n ( ∑x ) − ( ∑x )
2 2
= -0,002024
y = a + bx
= 1,0071– 0,002024x
Dimana :
y = berat jenis distilasi atau residu
y = 1,0071– 0,002024x
x = 102,72%
x = 91,90%
y = 1,0071– 0,002024x
x = 89,62 %
x = 49,36
- Pada titik didih 84˚C
y = 1,0071– 0,002024x
x = 79,30 %
x = 34,24 %
y = 1,0071– 0,002024x
x = 54,50 %
x = 16,95 %
2 80 89,62 49,36
3 84 79,30 34,24
4 93 54,50 16,95
VII.7. Grafik
1.2
1
Berat Jenis Larutan
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 20 40 60 80 100 120
Komposisi Etanol
120
100
80
Titik Didih
Distilat
60
Residu
40
20
0
65 75 85 95
% Komposisi
Grafik VII.7.2. Hubungan antara komposisi etanol (%) dengan titik didih (OC).
VII.8. Pembahasan.
1. Pada proses Distilasi sistem biner yang pertama keluar sebagai distilasi
adalah etanol. Hal ini disebabkan karena etanol memiliki titik didih yang
arah dengan arah aliran uap hasil pemanasan yang berfungsi untuk
secara teoritis. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan suhu. Saat pengambilan
etanol suhu ditetapkan 25˚C sedangkan suhu kamar 27˚C. Hal ini memungkinkan
perubahan suhu secara cepat, dikarenakan sifat etanol yang mudah menguap sehingga
4. Pada grafik VII.7.1. semakin besar % komposisi etanol maka semakin rendah
berat jenisnya, hal ini disebabkan karena jumlah aquadest yang ada dalam
5. Pada grafik VII.7.2. yang terlihat bahwa semakin tinggi titik didih maka %
berat larutan akan semakin turun. Hal ini dikarenakan adanya penambahan
VII.9. Kesimpulan
1. Distilasi sistem biner dapat memisahkan campuran larutan berdasarkan titik
didihnya.