Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
diagnosis maupun terapi penunjang. Salah satu alat yang digunakan sebagai terapi penunjang
adalah Diatermi baik yang Short Wave Diathemi maupun yang Microwave Diatermi.1
Diatermi merupakan suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang dalam pada
jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Osilasi dari frekuensi
tinggi medan magnet dan medan listris menghasilkan pergerakan dari partikel yang
menghasilkan panas. Frekuensi yang diperbolehkan digunakan oleh The Federal Comunication
Commision untuk terapi adalah dengan frekuensi 13,56 Mhz, 27,12 Mhz, dan 40,68 Mhz. Yang
Kegunaan diatermi dipercaya dapat di gunakan pada beberapa terapi seperti inflamasi
sendi baik lutut maupun bahu, degenerasi sendi leher, lutut, keseleo pada lutut, sakit pinggul,
peradangan fasies, sinusitis.2 Hal ini menuntut segala informasi mengenai alat yang digunakan.
Pada makalah ini penulis mencoba untuk memberi informasi mengenai Short Wave Diathermi,
diharapkan dapat menambah wawasan sehingga dalam penggunaan akan tepat pada sasaran.
B. Tujuan Penulisan
1
I. Sebagai syarat mengikuti ujian di bagian Ilmu Penyakit Saraf
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
I.DEFISINISI
Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang dalam pada jaringan dengan
merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Osilasi dari frekuensi tinggi medan magnet
dan medan listrik menghasilkan pergerakan dari partikel yang menghasilkan pergerakan panas.
Frekuensi yang diperbolehkan digunakan oleh The Federal Comunication Commision untuk
terapi adalah dengan frekuensi 13,56 Mhz, 27,12 Mhz, dan 40,68 Mhz. Yang paling sering
Short Wave Diathermi dapat berkerja sebagai induksi atau kapasitas. Pada penggunaan
induksi dengan meletakan pasien pada medan magnet, yang menerima temperature tinggi pada
jaringan yang kaya cairan . Penggunaan Kapasitasi ditujukan untuk jaringan yang memiliki
kandungan cairan yang sedikit seperti tulang dan lemak. Nyeri digunakan sebagai monitor untuk
mengetahui intensitas dari terapi. Handuk digunakan sebagai pembatas dan untuk menyerap
keringat pada penggunaan konduktif yang tinggi yang dihasilkan dari pemanasan fokal yang
berat. Kedalaman dari jaringan subkutan pasien akan mempengaruhi hasil dari penyebaran
panas.1
Perhatian ditujukan pada penggunaan panas umumnya, tidak boleh terdapat metal pada
lokasi terapi.1
3
II. PRINSIP KERJA
menembus jaringan sampai dalam tergantung dari jaringan yang dilewati, frekuensi dan
karakteristik dari aplikator. Aplikator induktif meningkatkan pusaran medan magnet di jaringan,
dan sebagai pengatur dan penghasil temperature tinggi di jaringan yang kaya akan cairan,
menginduksi dengan tinggi jaringan seperti otot. Kapasitator melengkapi aplikator yang
meningkatkan panas dari medan listrik. Temperatur maksimal cenderung muncul pada jaringan
yang kurang kandungan cairan seperti lemak, dan dapat memungkinkan untuk membakarnya.
SWD dapat meningkatkan suhu lemak subkutan sampai 15oC dan pada kedalaman kedalaman 4-
Mesin SWD dapat menghasilkan pulsa sama baiknya dengan Continous Wave output.
Tehnik
Mesin SWD pada dasarnya adalah sebuah radio transmitter yang dioperasikan seperti
radio transmiter lainya. Pasien diletakan mesin dan dilindungi dari luka dengan mengoperasikan
sirkuit dengan rangsangan maksimum, seperti mesin automatis pada mesin SWD yang modern.
Ada beberapa jenis aplikator inductive. Drum aplikator terdapat pada container yang
kaku, yang mana beberapa diantaranya terhubung dengan penggantung untuk dilalui
mengelilingi region seperti bahu. Pada aplikator umumnya sudah tersedia, keset kaki semi
fleksibel mengandung coil yang terhubung dengan sebuah mesin swd. Pad dapat berdimensi
0.5x0.75 m dan sering digunakan pada low back pain. Kabel aplikator mengandung kabel yang
4
terbungkus karet yang digunakan dengan mengelilingi sekitar ekstremitas dan mengelilingi
seluruh tubuh. Untuk keamanan dari kabel dapat diganti dengan drums dan pads.1
Aplikator rectal dan vagina digunakan sebagai probe untuk pemanasan pelvis. Probe diletakan
dengan hati-hati, vaginal probe diletakan dibelakang servix pada fornix posterior dan eksternal
pad digunakan untuk melengkapi sirkuit. Probe yang di tahan oleh pasien dan sekarang jarang
digunakan meskipun dulu digunakan untuk penyakit pelvic inflamatori disease, cronic prostatitis,
Penghasil Short Wave Diatermi. Gelombang radio pada pita gelombang pendek
berfrekuensi antara 10 Mhz sampai 100 Mhz. Gelombang yang digunakan pada sort wave
diatermi untuk fisioterapi pada frekuensi 27,12 Mhz, dengan panjang gelombang lebih dari 11
intensitasnya.
mengalirkan energi listrik ke pasien dalam bentuk medan elektrostatik ataupun elektromegnetik.1
Medan Elektrostatik. Pada metode medan kondensor, medan elektrostatik di buat dengan
memasukan jaringan pasien pada sirkuit pasien sebagai bagian dari condenser. Dua electrode
timbul didekat objek yang sedang di terapi akan terkonsentrasi diantara dua elektroda. Pada
jaringan pasien yang terdapat antara dua elektroda, medan akan terkonsentrasi antara di
jaringan.1
Medan Elektromagnet. Pada metode induktotermi, electrode yang digunakan kabel tipis
tertutup yang dilengkapi dengan sirkuit dari mesin. Kabel dirangkai tertutup berhubungan
Sebagai arus dengan frekuensi tinggi yang teradapat di kabel suatu medan elektromagnet
dipasang mengelilingi pusat dari kabel, yang mana ketika medan elektrostatik dipasang diantara
ujungnya. Karena didekat jaringan pasien, dua medan akan terkonsentrasi di jaringan. 1
Prinsip dasar yang bekerja pada penggunaan SWD dijaringan adalah adanya medan
Efek dari medan Elektrostatik. Ion bebas pada cairan jaringan bergerak maju maupun
mundur sepanjang jalur kekuatan medan magnet sebagai muatan yang ditempatkan pada plate
kondenser.. Sebagai hasil dari pergetaran, pergeseran terjadi antar ion dan hasil dari pergeseran
electron. Pada medanya ditempatkan segera elektron maju dan mundur. Pergesaran dan
pergerakan molekul terjadi minimal sehingga menghasilkan panas yang tidak begitu tinggi.1
6
Efek dari Medam Elektromagnetik. Medan elektromagnetik menghasilkan pusaran arus,
yang merupakan arus sirkular pada sudut yang tepat ke jalur dari puncak kekuatan. Medan
magnet cenderung terkonsentrasi dekat dengan permukaan konduktor terutama pada permukaan
jaringan. Pergerakan dari partikel jaringan dihasilkan oleh arus dan berhubungan dengan medan
Produksi Panas. Bukti nyata efek yang biasa dirasakan dari SWD adalah panas. Panas
dihasilkan dari medan elektrostatik maupun medan elektromagnetik yang diberikan pada
jaringan. Panas akan dihasilkan di semua jaringan yang dipengaruhi oleh medan, tetapi dapat
terkonsentrasi pada jaringan dengan tahanan lemah (low resistant), seperti pada jaringan yang
mengandung cairan yang tinggi seperti darah dan otot. Pada jaringan yang memeiliki tahanan
yang tinggi seperti lemak dan tulang akan menghasilkan panas yang sangat kecil. Panas juga
Respon Fisiologis dari penggunaan short wave diatermi tergantung pada reaksi jaringan
terhadap peningkatan temperature. Pengaturan temperature adalah sebuah fungsi dari pengendali
Penggunaan panas pada kulit dengan tahanan yang tinggi akan menghasilkan
peningkatan aliran darah di kulit yang akan membantu untuk mendistribusikan panas ke daerah
lainya. Peningkatan dari sirkulasi darah akan diikuti dengan vasodilatasi dari pembuluh darah.
Panas akan menghasilkan penurunan dari tonus otot. Hal ini dipercaya peningkatan aliran
darah di otot termasuk mekanisme terapi, bersamaan dengan usaha untuk mengghilangkan
trigger dari iritasi. Spasme otot mungkin disebabkan oleh mekanisme peningkatan dari reflek
7
propioseptor, dan serabut otot memiliki reseptor end-organ pada reflek ini. Seperti yang sudah
dibahas sebelumnya peningkatan suhu apabila pada serabut otot akan mengalami penurunan, dan
pada beberapa kasus akan dihambat, pemanasan pada serabut otot juga akan memiliki kontribusi
Pada saat panas terdapat di saraf atau jaringan subkutan dengan proporsi serabut saraf
kulit yang tinggi , stimulasi saraf akan dihasilkan pada berberapa reaksi, dan tekanan darah dan
respon pembuluh darah akan terlihat. Panas yang rendah akan menghasilkan efek analgetik pada
jaringan yang diterapi, walaupun mekanisme dari efek tersebut belum diketahui.1
Kemampuan dari sebuah alat diatermi untuk menghasilkan panas di jaringan tergantung
dari besarnya energi yang dihasilkan dari panas. Untuk alat SWD yang berkerja kontinyu energy
panas yang dihasilkan berkisar anatara 55-500 W. Energi yang dihasilkan dari diatermi sangat
adekuat, karena kebanyakan SWD digunakan untuk meningkatkan suhu dijaringan dengan terapi
range yang ekfektif berkisar antara 40oC -44oC, energy yang deperlukan berkisar antara 80-120
W. Meskipun range dari puncak arus energy yang dihasilkan dari alat short wave diatermi
berkisar antara 100-1000W, potensi dari menghasilkan efek panas pada alat ini tergantung dari
energy utama yang disalurkan ke jaringan dengan secara berturut-turut. Seperti telah disebutkan
diawal, energy utama tertinggi yang dapat disalurkan pada pulsasi SWD (80W) lebih rendah
8
dibandingkan dengan energy yang dihasilkan dari pemakaian kontinyu SWD secara
Efek dari pemanasan SWD terhadap arus darah kulit pada manusia telah dipelajari di
Millard, yang menunjukan pembuangan dari sodium radioaktif meningkat sekitar 150 % setelah
pemaparan, yang dihasilkan dari rata-rata peningkatan suhu sekitar 5.3oC. Pada penelitian yang
sama rasio muscle –clearence meningkat sebesar 36%, dengan peningkatan suhu otot sekitar
5.2oC. Pada penggunaan 2450 Mhz microwave diatermi menghasilkan peningkatan aliran darah
otot vastus lateralis sebesar 400%. Ini semua akan muncul setelah pemaparan selama 8 menit
Efek dari penggunaan SWD pada sirkulasi lutut meningkat sebesar 100 %, sesuai
penelitian Harris mengenai clearance radio-sodium dari sendi lutut. Sama seperti penggunaan
SWD untuk pengobatan kronik rheumatoid di lutut menunjukan peningkatan sirkulasi sekitar
60%, yang mana pada kebanyakan pengobatan akut rheumatoid lutut didapatkan penurunan dari
sirkulasi. Penurunan ini di bandingkan dengan penurunan sirkulasi pada pengobatan dengan
hidrokortison. Haris mengatakan SWD dapat digunakan secara rasional pada pemanasan ringan
Pada umumnya, energy dari medan elektromagnetik alat wave diatermi diikuti oleh
penigkatan panas pada organ dalam dibandingkan dengan penggunaan pada alat pemanasan
yang superficial. Logikanya pada pemilihan SWD atau MWD akan tepat ketika keinginan hasil
pengobatan untuk menigkatkan kelenturan jaringan kolagen yang dalam, penurunan kekakuan
sendi, menghilangkan nyeri yang dalam dan kekakuan otot, peningkatan aliran darah dan diikuti
9
VI. INSTRUMENTASI DAN METODE PENGGUNAAN
Beberapa alat ShortWaveDiatermi dubuat hanya untuk berkelanjutan atau hanya pulsasi,
radiasi gelombang pendek elektromagnetik, yang mana yang lainya diikuti dengan pilihan dari
Dua jenis dari medan berhubungan dengan alat terapi shortwave atau microwave
yang disebut dengan medan elektrik maupun medan magnetic. Beberapa jenis dari aplikator
digunakan untuk mengantarkan energy ke tubuh yang berhubungan dengan medan ini.
Kebanyakan dari aplikator dapat mengantarkan kedua medan secara simultan , tapi pada
beberapa aplikator hanya dapat mengantarkan salah satu energy, baik energy listrik maupun
energy magnet. Aplikator yang didisain untuk mengantarkan lebih banyak energy medan
magnet disebut elektrik-field atau kapasitativ applicator. Pada jenis ini aplikator memiliki 2
plate metal dengan variasi diameter antara 7.5 -17.5 cm, yang menempel pada ujung dari gagang
pengendali . Pada saat kapasitive aplikator digunakan untuk pemanasan jaringan pasien, plate
ditambah dengan penghambat udara dan jaringan pasien ditempatkan diantara palete dari sebuah
kapasitor.2
Dengan demikian plate ruang udara dengan medan magnet frekuensi tinggi akan
berosilasi dari satu plate ke plate lainya dengan intervensi bagian tubuh pasien yang bekerja
Dengan plate ruang udara, sebuah plate kaca atau plastic mengendalikan sekitar plate
untuk mencegah kontak antara plate dengan kulit pasien. Kejadian luka bakar akibat listrik dapat
muncul jika antara alat terapi dengan kulit pasien berhubungan dengan plate metal yang
10
telanjang dengan alat diatermi pada operasi. Untuk mencegah penumpukan medan listrik pada
daerah yang lembab hasil dari akumulasi penguapan di kulit, sebuah handuk tipis harus diletakan
antara pengarah plate dan kulit pasien untuk menyerap kelembabpan. Kebanyakan plate
digerakan secara manual melewati jarak sekitar 3 cm dari penjaga. Pada model yang lain, plate
tidak digerakan, tetapi pengaman plate dapat disesuaikan secara manual untuk jarak kulit antara
2-3 cm. Untuk pemanasan yang optimal, pengaman harus sangat dekat dengan handuk di kulit,
sedangkan kulit harus jauh dari plate yang dilalui pengaman plate. Penempatan dari plate dan
pengaman dengan petunjuk dari kulit disediakan untuk peningkatan peningkatan panas relative
dari jaringan yang menyerap energi. Pada kenyataanya apabila digunakan secara benar dan untuk
pasien dengan jaringan subkutan dengan permukaan lemak yang ketebalanya kurang dari 1cm,
tehnik menghantarkan medan dan kemampuan dari penghantaran energy ke jaringan yang dalam
yang cocok dengan pemanasan yang dalam dengan aplikator induksi. Saat ini telah diterima
penggunaan alat shortwave dengan sirkuit yang efisien untuk medan yang dalam yang secara
automatis meninggkatan pengeluaran energy pada jarak antara plate dan kulit yang meningkat,
dan penurunan keluaran saat jarak antara plate dan kulit menurun. Pada penerapanya
,kebanyakan alat SWD menjaga keluaran energi yang konstan dengan merubah jarak antara palte
dan kulit. Dengan demikian energy akan meningkat ketika jarak antara kulit meningkat dan plate
kecil yang mungkin akan selektiv dan menyesuaikan pemanasan dari kulit dan jaringan lemak
subkutan. Plate ruang udara akan selalu diposisikan sehingga jarak antara setiap bagian dari dua
Medan magnet ataupun aplikator inductor dari swd tersedia dalam dua jenis, untuk yang
lebih luas dan secara teratur menggunakan drum dan kabel. Drum yang disediakan dapat tunggal
maupun multiple. Pad drum yang tunggal hanya digunakan khusus untuk mengobati permukaan.
11
Suatu versi kecil dari drum tunggal yang disebut “minode” dan yang berukuran besar disebut
“monode” didalamnya terdapat sebuah koil induksi yang mengatur antara monoplanar atau
multiplanar yang didalamnya terdapat isolator yang kaku. Aplikator yang digunakan untuk
mengantarkan medan magnet hanya dari permukaan aplikator dari penggobatan, yang mana
ditempatkan berhubungan dengan sebuah permukaan yang tunggal dari handuk pada kulit pasien.
Permukaan pengobatan dari tempat aplikator menyediakan fungsi yang sama dengan plate
petunjuk pada apliaktor ruang udara untuk memberi jarak koil induksi dari kulit.2
Drum dengan multiple unit yang disebut diplode, dapat mengobati permukaan tubuh satu
atau dua bagian secara stimultan. Diplode terdiri dari sebuah persegi empat yang disusun dari
koil induksi mengandung sebuah tempat isolator, yang juga menyediakan jarak koil dengan kulit
pasien. Karena koil terlalu dekat dengan permukaan pengobatan dengan diplode, harus
menggunakan handuk dengan ketebalan kira-kira 1 cm untuk memisahkan aplikator dari kulit
Kabel electrode memiliki berbagai panjang dari 2-5 meter dan dapat terluka pada sebuah
pembungkus monopolar atau helical disekitar bagian tubuh. Oleh sebab itu, kabel electrode
dapat digunakan untuk mengobati satu atau lebih permukaan secara stimultan, meskipun ini lebih
fleksibel dibandingkan alat yang menggunakan drum untuk menempati posisi kabel dalam
sebuah pengobatan. Karena tidak ada tempat yang kaku, yang didalamnya teradapat drum, setiap
pengguna harus menambahkan sebuah material dielektrik seperti handuk antara kabel isolasi dan
kulit pasien. Sebuah dielektrik diperlukan untuk menyerap hasil dari penguapan, yang akan dapat
menyebabkan terbakarnya permukaan kulit. Untuk penghantaran energi yang ideal ke pasien,
material dielektrik harus dengan ketebalan 1-2 cm, kecuali ketika berat badan tubuh bersandar
pada kulit yang memerlukan dielektrik dengan ketebalan 2-3 cm. Radiasi energi dapat berjalan
12
dari koil kekoil sepanjang permukaan kulit. Ketika kabel yang dipasang dengan bagian kurang
dari 3 cm, memerlukan peningkatan energy yang berubah menyesuaikan perubahan dari koil.
Ini menyebabkan ketidak efisienan dan penurunan suhu jaringan yang dalam karena sebuah
Semua alat shortwave memiliki kabel eksternal yang menghubungkan aplikator dengan
konsol dan mengirimkan energy elektromagnetik dari sirkuit oscilating dengan frekuensi tinggi
ke aplikator. Karena biasanya kabel dibungkus dengan pelindung dari karet dan dapat
memancarkan radiasi pada semua petunjuk ketika aplikator diaktifkan dan harus hati-hati untuk
mecegah kontak langsung dengan pasien atau sebuah besi atau material sintetik.2
Alat shorwave yang didesain untuk menghantarkan PEMFs paling sering menghantarkan
gelombang dengan drum untuk tipe aplikator. Pada pembungkus luar dari aplikator biasanya
dibungkus sebuah koil dari besi dalam bentuk sebuah spiral datar. Frekuensi tinggi gelombang
elektromagnetik secara pulsasi dibangkitkan dari alat yang dibuat untuk mengaliri sekitar koil,
yang kemudian radiasi energy elektromagnetik akan melalui udara ke pasien. Pengguaan
shortwave yang secara pulsasi di tubuh akan menghasilkan pemanasan yang kecil karena
Shortwave unit yang sesuai untuk terapi continuous dan pulsed, dimana emisi continuous
diterapkan untuk efek thermal dan pemanasan sedangkan emisi pulsed digunakan untuk
penghantaran energi dan pengaktifan molekuler tanpa gangguan thermal. Dilengkapi dengan
Perlindungan terhadap pengalihan mode yang tidak diinginkan dari pulsed ke continuous
2 felts 12x18 cm
1 fixation strap
1 power cable
14
Diatermic-02 excellens class I type BF
15
Pada praktek penggunaan SWD, energi elektromegnetik yang dialirkan dari alat
SWD harus diatur sedemikian rupa kepada jaringan yang menerimanya tanpa terjadi temperature
yang akan menginvasive, seorang ahli terapi harus memperhatikan respon panas dari pasien
sebagai petunjuk untuk dosis yang digunakan. Masalah yang paling sering muncul apabila
mendapatkan pasien yang memiliki sensasi panas yang tidak normal atau lebih rendah sehingga
sulit untuk mengetahui apakah dosis sudah sesuai untuk pasien, karena respon yang diberikan
kadang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Setiap orang yang akan dilakukan terapi
harus dilakukan test untuk sensasi nyeri dan panas sebelum memulai terapi untuk mengetahui
Pada evaluasi pasien, seorang ahli tepari harus menentukan tingkat dari kondisi pasien
yang sedang diterapi apakah dalam fase akut, subakut atau kronik. Dengan mengetahui tahapan
dari kondisi pasien kita harus mengetahui efek jangka panjang yang terjadi. Setelah mengetahui
kondisi pasien akan diikuti dengan pemilihan alat yang cocok SWD atau MWD dengan aplikator
yang sesuai untuk mengantarkan energy yang dihasilkan baik perubahan termal maupun
Evaluasi harus selalu dilakukan ketika didapatkanya tulang yang mencolok, implant besi,
atau permukaan besi pada daerah yang diobati. Pada penggunaan SWD secara terus menerus
pada daerah yang terdapat tulang yang menonjol atau besi akan menyebabkan kerusakan dari
jaringan. Selama dilakukan evaluasi, pasien harus ditempatkan keadaan yang paling
menyenangkan selama pengobatan. Pakaian dan celana serta ikat pinggang harus dilepas dari
16
Ketika menggunakan SWD atau MWD secara kontinyu , seorang ahli terpi harus selalu
memikirkan reaksi biologic yang dihasilkan yang tergantung dari peningkatan suhu jaringan
pada akhir pengobatan. Pada saat rentangan suhu untuk meningkatkan suhu jaringan sekitar
40oC-44oC ,sangat penting bagi seorang terapis mengetahui bagaimana intensitasnya, berapa
lama dan bagaimana frekuensi dari pengobatan yang harus digunakan, tergantung dari tingkat
dari kondisi pasien. Menurut Thom, dosis rendah dari SWD yang berkelanjutan yang diberikan
dalam jangka panjang lebih evektif daripada penggobatan yang intensive yang diberikan dalam
Dosis panas ataupun jumlah dari energi yang dihantarkan ke jaringan per unit waktu
sangat penting ketika hasil pengobatan yang spesifik diinginkan. Dosis yang sering digunakan
DOSIS I.
Paling Rendah: dibawah titik dari setiap sensasi panas (Proses Inflamasi akut)
DOSIS II
Sensasi Panas Rendah-Sedang :baru terjadi (subakut, proses penyembuhan dari inflamasi)
DOSIS III
Sensasi Panas Sedang sampai Berat, tetapi masih menyenangkan diberikan untuk terapi
DOSIS IV
17
Pemanasan Tinggi yang menghasilkan sensasi yang dapat ditoleransi dengan baik untuk
proses yang kronis. Ambang nyeri harus ditemukan sehingga panas yang digunakan harus lebih
thermoterapi yang lainya. Pada serabut otot ataupun kontraktur dari selaput sendi, pemanasan
jangka pendek dapat memperbaiki kelenturan dari jaringan kolagen dan lebih baik lagi apabila
diikuti pemanasan secara manual dengan alat penggerah passive yang kontinyu atau dengan alat
stimulasi listrik untuk saraf maupun otot. Salah satu diantara SWD maupun MWD dapat
digunakan untuk pemanasan yang superficial samapai pemanasan otot yang dalam. Apabila
jaringan yang kontraktur terlalu dalam untuk permukaan tipis dari jaringan yang lunak,
Kekakuan dan nyeri otot yang terjadi akibat dari kerusakan dari tendon dan jaringan
sendi, degenerasi jaringan sendi, peradangan sendi, sacroiliac strains dan ankylosing spondilitis
dapat diperbaiki dengan menggunakan SWD atau MWD secara kontinyu untuk kekakuan sendi.2
Pada jaringan sendi harus tepat dalam proses pemanasan menggunakan SWD yang
kontinyu ketika sendi dibungkus oleh sebuah lapisan tipis dari jaringan lunak seperti pada organ
siku. Pemanasan yang berlebihan pada sebuah jaringan synovial sendi hanya dapat dilakukan
pada keadaan yang kronis seperti pada kontraktur pada proses degenerasi alnjut dari panyakit
rheumatoid arthritis.2
18
Tujuan dari pengobatan ini untuk memperbaiki range of motion dari sendi dengan
mengurangi kekakuan dan menambah kelenturan jaringan lunak. Pada fase subakut dari
traumatic atritis penggunaan kontinyu SWD pada dosis dengan level II atau SWD yang pulsasi
pada level III atau IV dapat memberi manfaat pada pembungkus tipis jaringan lunak untuk
memperbaiki aliran darah dan juga mengurangi edema dan perdarahan. Konsep ini juga
digunakan untuk keadaan akut maupun subakut dari epicondylitis dengan pemanasan ringan dari
SWD kontinyu maupun SW pulsasi dapat membantu penyerapan dari exudat inflamsi.2
Pemanasan yang sangat rendah, pada dosis dengan level I dari SWD yang kontinyu dapat
digunakan pada pengobatan inflamasi untuk memperbaiki aliran darah dan mefasilitasi difusi
dari oksigen dan pembuangan produk metabolism. Lehman menyarankan penggunaan SWD
yang berkelanjutan untuk menciptakan pemanasan yang ringan, yang akan menghasilkan respon
phisiologis yang ringan, pada tahap akhir dari traumatic arthritis, penyakit inflamasi dari pelvis,
epicondilitis, penyakit degenerative dari sendi, ankilosing spondilitis dan berbagai kondisi artritis
yang kronis.2
Reflek atau efek yang diberikan sebagai respon tubuh terhadap pemanasan digunakan
pada pemanasan dari bagian proksimal tubuh menuju ke bagian yang terdapat penyumbatan
pembuluh darah. Apabila pendekatan ini digunakan untuk pengobatan arteri perifer, harus
dihindari pada penggunaan yang berpotensi untuk menyebabkan pemanasan yang berlebihan
Tehnik pengobatan dengan Shorwave yang kontinyu dapat digunakan untuk terapi organ
pelvis yang menderita penyakit inflamasi panggul kronik. Menurut Lehman, pengobatan ini
19
akan menghasilkan peningkatan yang signifikan dari pembuluh darah dan aliran darah, yang
Allbery dan Barnett telah melaporkan hasil yang memuaskan dari penggunaan SWD
secara kontinyu untuk mengeringkan luka akibat herpes zoster dan menghilangkan nyerinya.
Pengobatan sebaiknya dilakukan seawal mungkin dari onset rush yang terbentuk atau apabila
memungkinkan sejak hari pertama. Treatmen diberikan selama 20 menit perhari pada dorsal root
Passila dan rekan membandingkan 2 alat pulsasi SWD( 1 jam per hari selama 3
hari) dengan placebo pada pengobatan 300 keeram otot dan lutut terdapat sedikit perbedaan yang
Wilson mengatakan penggunaan SW secara pulsasi dapat mengurangi rasa nyeri dan
ketidak mampuan pada beberapa kekauan sendi yang akut dibandingkan dengan penggunaan
Efek terapi dari diatermi dapat digunakan untuk pengobatan organ dalam maupun luar.
Ukuran dari lesi mempengaruhi pemilihan dari alat diatermi yang tepat.1
pengobatan traumatic dan kondisi rematik yang mempengaruhi bagian permukaan dari otot,
ligament dan sendi kecil bagian permukaan. Penghilang nyeri juga dipengaruhi oleh hilangnya
kekakuan otot.
• Keram Otot: Dapat di kurangi secara langsung menggunakan SWD atau dapat
20
• Penyembuhan Luka: Untuk memicu penyembuhan luka dari luka terbuka, dan
meningkatkan dari sirkulasi pembuluh darah kulit. Apabila ateriol ataupun capiler tidak dapat
meningkat secara signifikan maka pemanasan dapat diberikan pada bagian proximal luka yang
penyembuhan akibat infeksi dengan meningkatkan aliran darah pada daerah yang terkena infeksi.
Ini akan meningkatkan sel darah putih dan antibody untuk melawan organism infeksi
IX.DOSIS
Untuk pengobatan yang optimal SWD diberikan selama 20 menit, sehingga temperature
jaringan akan mencapai keadaan yang menyenangkan, peningkatan sirkulasi darah akan sangat
maksimum. Intensitas pengobatan tergantung dari sensasi panas yang dirasakan oleh pasien.
Walaupun energy yang dihasilkan dapat di kendalikan dari mesin, tapi ketepatan dari panas yang
dihasilkan hanya dapat disesuaikan dengan menanyakan kepada pasien. Frekuensi pengobatan
dapat diberikan setiap hari atau selang seling sesuai indikasinya. Faktor yang menentukan
intensitas pengobatan adalah respon pengobatan dan kemampuan pasien terhadap pengobatan.
21
X. INDIKASI
- Tenosynovitis - Karbunkel
- Bursitis - Abses
- Synovitis - Sinusitis
- Jaringan Yang Iskemik : pada organ dengan perfusi oksigen yang kurang dapat
menyebabkan terjadinya luka bakar. Pada sirkulasi yang tidak adaekuat pemanasan
- Implan Besi. Dapat menumpuk panas dan dapat menyebabkan luka bakar pada
jaringan disekitarnya.
peacemaker
- Tuberkolosis Sendi
Persiapan pasien:
- Area yang akan diterapi harus bersih, kemudian oleskan gel yang cukup untuk
- Letakkan return electrode (bisa yang berbentuk plate lempengan/ metal bar) pada
- Pasang dahulu kabel head (pilih sesuai area yang akan diterapi) dan return
23
- Nyalakan tombol power mesin, LCD akan menyala dan terdengar bunyi
beep sebentar, warning system akan berbunyi bila kabel head dan return
Pulse digunakan untuk daerah sensitive, kondisi sub akut, area kecil dan
elektrodaa besar
- Atur waktu, untuk area kecil 15 menit, unuk area besar maksimal
30 menit
diinginkan.
24
- Bila semua program sudah dipilih, letakkan head electrode pada
START/STOP.
Selama terapi, head electrode harus terus digerakkan pelan dan rotasi,
jangan berhenti di satu area atau diangkat. Apabila akan berpindah area di
bagian lain, maka tekan START/STOP dan head electrode bisa diangkat
dan dipindah ke area lain, setelah itu jangan lupa menekan lagi tombol
START/STOP.
- Apabila waktu sudah selesai, maka akan terdengar bunyi beep dan
lampu START/STOP akan mati, maka head electrode bisa diangkat dan
dibersihkan dengan tissue, setelah itu bersihkan gel yang ada pada pasien.
Saran terapi:
keluhan berkurang.
Beberapa pasien mungkin mengalami luka bakar dangkal. Karena terapi melibatkan
panas, maka penggunaannya perlu hati-hati untuk menghindari luka bakar, khususnya pada
pasien yang cedera dan telah terjadi penurunan sensitivitas terhadap panas. Selain itu, diatermi
dapat mempengaruhi fungsi alat pacu jantung dan pasien wanita yang menerima perawatan di
punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran menstruasi.4
25
XIV.SWD PADA NEUROPATI DIABETIC
Terapi gelombang pendek merupakan bentuk terapi yang telah digunakan selama
beberapa dekade dan secara bulat dianggap tidak berbahaya bila diterapkan dengan benar.
Kemungkinan terjadi cedera bakar dikenal, namun hampir tidak ada kasus yang telah dilaporkan.
Dalam kasus yang ditinjau, diabetes, setelah perawatan singkat, menderita luka bakar yang
sangat parah yang pada akhirnya menyebabkan amputasi tiga jari kaki. Klinis dan analisis
microangiopathy dan neuropati perifer. Temuan ini menjelaskan mengapa, meskipun aplikasi
yang tepat dari terapi gelombang pendek, timbul komplikasi parah yang sejauh ini tidak diamati.
Temuan ini dibahas dari medicolegal dan histopathological melihat, dengan indikasi jenis khusus
trauma fisik.5
Kasus yang dilaporkan di sini melibatkan luka bakar di bagian bawah yang mengarah ke
amputasi ekstremitas diikuti oleh infeksi MRSA selanjutnya infark miokard dan kematian pada
pasien dengan diabetes pada ambulatory peritoneal dialysis kronis. Luka bakar diproduksi
dengan menggunakan pemanasan bantal yang mengandung batu-batu alam (biji anggur)
dipanaskan dengan gelombang mikro. Ini mewakili potensi bahaya yang serius cedera yang
26
BAB III
KESIMPULAN
Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang dalam jaringan dengan merubah
energi electromagnet menjadi energy panas. Kegunaan diatermi dipercaya dapat di gunakan pada
beberapa terapi seperti inflamasi sendi baik lutut maupun bahu, degenerasi sendi leher, lutut,
menembus jaringan sampai dalam tergantung dari jaringan yang dilewati, frekuensi dan
dengan panas 4oC- 6oC. Penghasil Short Wave Diatermi. Gelombang radio pada pita gelombang
pendek berfrekuensi antara 10 Mhz sampai 100 Mhz. Gelombang yang digunakan pada sort
wave diatermi untuk fisioterapi pada frekuensi 27,12 Mhz, dengan panjang gelombang lebih
dari 11 m.
DAFTAR PUSTAKA
1
Graham,Daniel J.2004. The Long Term Effects Of Short-wave Diathermy And Long-
duration Static Stretch On Hamstring Flexibility.German:Department of Exercise
Sciences Brigham Young University.
2
Michlovitz, Susan L.1990.Thermal Agent in Rehabilitation-Second Edition.
Philadelphia:f.A.davis Company.
3
---.Diatermic-02 Excellens.Sorisa Electroestetica
4
---.2010.Diathermy. http://www.healthline.com/galecontent/diathermy
6
Frey FJ.2004. Microwave-induced heating injury.German:PubMed. http://www.ncbi.
nlm.nih.gov/pubmed/15651163?itool=EntrezSystem2.PEntrez.Pubmed.
Pubmed_ResultsPanel.Pubmed_RVDocSum&ordinalpos=1
28
29