You are on page 1of 12

I.

TUJUAN

Mengetahui hasil pengamatan dan percobaan viskositas zat cair yang telah
dilakukan sebelumnya.

II. ALAT DAN BAHAN

1. Perangkat praktikum viskositas zat cair


2. Oli
3. Minyak goreng
4. Parafin cair
5. Bola besi berbagai ukuran
6. Mistar panjang
7. Stopwatch
8. Neraca ohauss
9. Mikrometer sekrup
III. DASAR TEORI

Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida


terhadap deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas suatu gas bertambah
dengan naiknya temperatur karena makin besarnya aktivitas molekular ketika
temperatur meningkat.

Pada zat cair, jarak antarmolekul jauh lebih kecil dibanding pada
gas, sehingga kohesi molekuler di situ kuat sekali. Peningkatan temperatur
mengurangi kohesi molekuler, dan ini diwujudkan berupa berkurangnya
viskositas fluida.Oleh karena itu, pada zat cair dapatlah ditentukan angka
kekentalannya dengan menggunakan viskositas benda yang dijatuhkan pada
fluida. Misalnya dengan menjatuhkan kelereng.

Pada dasarnya penentuan angka kekentalan atau koefisien


viskositas ( η ) dengan menggunakan Rumus Stokes sangatlah sederhana.
Hanya saja untuk itu secara teknis diperlukan kelereng dari bahan yang amat
ringan, misalnya dari aluminium, serta berukuran kecil, misalnya dengan jari-
jari sekitar 1cm saja.

Sewaktu kelereng hendak dijatuhkan ke dalam bejana kaca yang


berisi cairan yang hendak ditentukan koefisien viskositasnya, oleh gaya
beratnya, kelereng akan semakin cepat jatuhnya. Tetapi sesuai dengan Rumus
Stokes, makin cepat gerakannya, makin besar gaya gesekannya sehingga
akhirnya gaya berat itu tepat seimbang dengan gaya gesekan dan jatuhnya
kelerengpun dengan kecepatan tetap sebesar v sehingga berlaku persamaan:

mg = 6 π r η v
Akan tetapi sebenarnya pada kelereng juga bekerja gaya ke atas Archimedes
sebesar berat cairan yang dipindahkan, yaitu sebesar:

FArch = V ρ1 g = (4/3) π r3 ρ1 g

dengan V ialah volum kelereng dan ρ1 ialah massa jenis cairan.

Dengan menuliskan:

m = V ρ = (4/3) π r3 ρ g

dengan ρ ialah massa jenis bahan pembuat kelereng, persamaan di atas


terkoreksi menjadi:

(4/3) π r3 ρ g – (4/3) π r3 ρ1 g = 6 π r η v

yang lalu menghasilkan:

η = 2 r2 g ( ρ – ρ1 )
9v

Jadi, dengan mengukur jari-jari kelereng r , kecepatan jatuh v sewaktu


kecepatan itu tetap, dan diketahuinya ρ , ρ1 dan g , dapatlah dihitung koefisien
viskositas cairan η di dalam bejana itu.

IV. PROSEDUR EKSPERIMEN

1. Menyiapkan alat – alat dan bahan yang akan digunakan praktikum


2. Ambil 2 bola yang berbeda ukurannya
3. Timbang masing – masing benda dengan neraca ohauss
4. Ukur diameter masing – masing bola dengan mikrometer sekrup. Hitung
jari – jari dan volum kedua bola tersebut.
5. Masukkan bola ke-1 pada parafin cair, hitung waktu saat kecepatan
konstan dengan stopwatch. Hitung pula jarak saat kecepatan konstan.
6. Masukkan bola ke-2 pada parafin cair, hitung waktu dan jarak saat
kecepatan konstan.
7. Lakukan langkah ( 5 ) dan ( 6 ) hingga 3 kali.
8. Masukkan bola ke-1 pada minyak goreng, hitung waktu dan jarak saat
kecepatan konstan.
9. Masukkan bola ke-2 pada minyak goreng, hitung waktu dan jarak saat
keecepatan konstan.
10. lLakukan langkah ( 8 ) dan ( 9 ) hingga 3 kali.
11. Tulis data – data yang diperoleh pada tabel.
VI. ANALISIS DATA

ANALISIS DATA I
Bola ke-1 pada Minyak Goreng

No η │η - η¯ │ │η - η¯ │2
1 0, 053 0,003 9 x 10-6
2 0,062 0,012 1,44 x 10-4
3 0,05 0 0
Σ η = 0,16 Σ │η - η¯ │2 = 1,53 x 10-4

η¯ = Σ η = 0,16 = 0,5
n 3

 Ralat Mutlak ( Δη ) = √ Σ│η - η¯│2


n ( n - 1)

=√ 1,53 x 10-4
3 ( 3 – 1)

=√ 1,53 x 10-4
6

= √ 0,255 x 10-4

= 0,5 x 10-2

 Ralat Nisbi I1 = Δη x 100 % = 0,5 . 10-2 x 100 % = 9,4 %


η 0,053

I2 = Δη x 100 % = 0,5 . 10-2 x 100 % = 8,1 %


η 0,062

I3 = Δη x 100 % = 0,5 . 10-2 x 100 % = 10 %


η 0,05
 Ketelitian 1 = 100 % - I1 = 100 % - 9,4 % = 90,6 %

2 = 100 % - I2 = 100% - 8,1 % = 91,9 %

3 = 100 % - I3 = 100% - 10 % = 90 %

ANALISIS DATA II
Bola ke-2 pada Minyak Goreng

No η │η - η¯ │ │η - η¯ │2
1 0, 026 0 0
2 0,026 0 0
3 0,027 0,001 1 x 10-6
Σ η = 0,079 Σ │η - η¯ │2 = 1 x 10-6

η¯ = Σ η = 0,079 = 0,026
n 3

 Ralat Mutlak ( Δη ) = √ Σ│η - η¯│2


n ( n - 1)

=√ 1 x 10-6
3 ( 3 – 1)

=√ 1 x 10-6
6

= √ 0,16 x 10-6

= 0,4 x 10-3

 Ralat Nisbi I1 = Δη x 100 % = 0,4 . 10-3 x 100 % = 1,54 %


η 0,026
I2 = Δη x 100 % = 0,4 . 10-3 x 100 % = 1,54 %
η 0,026

I3 = Δη x 100 % = 0,4 . 10-3 x 100 % = 1,48 %


η 0,027

 Ketelitian 1 = 100 % - I1 = 100 % - 1,54 % = 98,46 %

2 = 100 % - I2 = 100% - 1,54 % = 98,46 %

3 = 100 % - I3 = 100% - 1,48 % = 98,52 %

ANALISIS DATA III


Bola ke-1 pada Parafin Cair

No η │η - η¯ │ │η - η¯ │2
1 0, 059 0,006 36 x 10-6
2 0,049 -0,004 16 x 10-6
3 0,052 -0,001 1 x 10-6
Σ η = 0,16 Σ │η - η¯ │2 = 53 x 10-6

η¯ = Σ η = 0,16 = 0,5
n 3

 Ralat Mutlak ( Δη ) = √ Σ│η - η¯│2


n ( n - 1)

=√ 53 x 10-6
3 ( 3 – 1)

=√ 53 x 10-6
6

=√ 8,83 x 10-6
= 2,97 x 10-3

 Ralat Nisbi I1 = Δη x 100 % = 2,97 . 10-3 x 100 % = 5,03 %


η 0,059

I2 = Δη x 100 % = 2,97 . 10-3 x 100 % = 6,06 %


η 0,049

I3 = Δη x 100 % = 2,97 . 10-3 x 100 % = 5,71 %


η 0,052

 Ketelitian 1 = 100 % - I1 = 100 % - 5,03 % = 94,97 %

2 = 100 % - I2 = 100% - 6,06 % = 93,94%

3 = 100 % - I3 = 100% - 5,71 % = 94,29 %

ANALISIS DATA IV
Bola ke-2 pada Parafin Cair

No η │η - η¯ │ │η - η¯ │2
1 0, 0082 0,0009 81 x 10-8
2 0,0058 -0,0015 225 x 10-8
3 0,0078 0,0005 25 x 10-8
Σ η = 0,0218 Σ │η - η¯ │2 = 18250 x 10-8

η¯ = Σ η = 0,0218 = 0,0073
n 3

 Ralat Mutlak ( Δη ) = √ Σ│η - η¯│2


n ( n - 1)

=√ 18250 x 10-8
3 ( 3 – 1)

=√ 18250 x 10-8
6

= √ 3041,67 x 10-8

= 55,15 x 10-4

 Ralat Nisbi I1 = Δη x 100 % = 55,15 . 10-4 x 100 % = 67,26 %


η 0,0082

I2 = Δη x 100 % = 55,15 . 10-4 x 100 % = 95,09 %


η 0,0058

I3 = Δη x 100 % = 55,15 . 10-4 x 100 % = 70,71 %


η 0,0078

 Ketelitian 1 = 100 % - I1 = 100 % - 67,26 % = 32,74 %

2 = 100 % - I2 = 100% - 95,09 % = 4,91 %

3 = 100 % - I3 = 100% - 70,71 % = 29,29 %


VII. KESIMPULAN

 Bola yang dijatuhkan dalam minyak goreng ternyata memiliki kecepatan


konstan yang lebih kecil daripada di dalam parafin cair. Hal ini membuktikan
bahwa minyak goreng memiliki angka kekentalan yang lebih besar daripada
parafin cair.

 Angka kekentalan atau koefisien viskositas dapat dicari dengan rumus:

η = 2 r2 g ( ρ - ρ¯ )
9 v
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Soedojo,Peter.1999.Fisika Dasar.Yogyakarta:Andi.

Bueche,Federick J.1989.Teori dan Soal-Soal Fisika Seri Kedelapan.Jakarta:Erlangga.

Olson,Reuben M dan Steven J Wright.1993.Dasar-Dasar Mekanika Fluida Teknik


Edisi Kelima.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

You might also like