You are on page 1of 8

OGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI K

D. Abdulah

education as a producer of information is possible using the technology. The technology used must relate to how information is created, dimanage an

Pendahuluan sedemikian pesatnya, terutama di daerah


perkotaan. Seperti kita ketahui bersama,
Saat ini perkembangan Teknologi adanya kebijakan dalam rangka
Informasi & Komunikasi (TIK) sudah mengintegrasikan TIK kedalam
sedemikian pesatnya, terutama di daerah pendidikan merupakan suatu terobosan
perkotaan. Era Informasi tidak terlepas yang diharapkan mampu meningkatkan
dari peran teknologi yang dominan di mutu pendidikan di Indonesia
segala bidang. Teknologi menjadi Perkembangan teknologi informasi dan
penting diterapkan untuk mencapai komunikasi (TIK) telah memberikan
efektifitas dan efisiensi. Teknologi pengaruh terhadap dunia pendidikan
informasi merubah aktivitas menjadi khususnya dalam proses pembelajaran.
cepat, akurat dan fleksibel. pendidikan Menurut Rosenberg (2001), dengan
sebagai produsen informasi sangat berkembangnya penggunaan TIK ada
memungkinkan memanfaatkan lima pergeseran dalam proses
teknologi. Teknologi yang digunakan pembelajaran yaitu:
tentunya berkaitan mengenai bagaimana 1. dari pelatihan ke penampilan,
informasi itu diciptakan, dimanage dan 2. dari ruang kelas ke di mana dan
didistribusikan. Bukan saatnya lagi kapan saja,
teknologi menunggu peserta didik untuk 3. dari kertas ke “on line” atau saluran,
datang. Kreativitas perlu selalu 4. fasilitas fisik ke fasilitas jaringan
ditonjolkan dalam menjemput peserta kerja,
didik. Adanya teknologi informasi di 5. dari waktu siklus ke waktu nyata.
pendidikan akan lebih memberikan Komunikasi sebagai media pendidikan
kepuasan pembelajaran dan lebih dilakukan dengan menggunakan media-
dikenal masyarakat. Seperti kita ketahui media komunikasi seperti telepon,
bersama, adanya kebijakan dalam komputer, internet, e-mail, dsb.
rangka mengintegrasikan TIK kedalam Interaksi antara guru dan siswa tidak
pendidikan merupakan suatu terobosan hanya dilakukan melalui hubungan tatap
yang diharapkan mampu meningkatkan muka tetapi juga dilakukan dengan
mutu pendidikan di Indonesia. menggunakan media-media tersebut.
Guru dapat memberikan layanan tanpa
Teknologi komunikasi dan informasi harus berhadapan langsung dengan
dalam pendidikan siswa. Demikian pula siswa dapat
memperoleh informasi dalam lingkup
Saat ini perkembangan Teknologi yang luas dari berbagai sumber melalui
Informasi & Komunikasi (TIK) sudah cyber space atau ruang maya dengan
menggunakan komputer atau internet. dunia ini menjadi transparan dan
Hal yang paling mutakhir adalah terhubungkan dengan sangat mudah dan
berkembangnya apa yang disebut cepat tanpa mengenal batas-batas
“cyber teaching” atau pengajaran maya, kewilayahan atau kebangsaan. Melalui
yaitu proses pengajaran yang dilakukan internet setiap orang dapat mengakses
dengan menggunakan internet. Istilah ke dunia global untuk memperoleh
lain yang makin poluper saat ini ialah e- informasi dalam berbagai bidang dan
learning yaitu satu model pembelajaran pada glirannya akan memberikan
dengan menggunakan media teknologi pengaruh dalam keseluruhan
komunikasi dan informasi khususnya perilakunya. Dalam kurun waktu yang
internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), amat cepat beberapa dasawarsa terakhir
e-learning merupakan satu penggunaan telah terjadi revolusi internet di berbagai
teknologi internet dalam penyampaian negara serta penggunaannya dalam
pembelajaran dalam jangkauan luas berbagai bidang kehidupan. Keberadaan
yang belandaskan tiga kriteria yaitu: internet pada masa kini sudah
1. e-learning merupakan jaringan merupakan satu kebutuhan pokok
dengan kemampuan untuk manusia modern dalam menghadapi
memperbaharui, menyimpan, berbagai tantangan perkembangan
mendistribusi dan membagi materi ajar global. Kondisi ini sudah tentu akan
atau informasi, memberikan dampak terhadap corak
2. pengiriman sampai ke pengguna dan pola-pola kehidupan umat manusia
terakhir melalui komputer dengan secara keseluruhan. Dalam kaitan ini,
menggunakan teknologi internet yang setiap orang atau bangsa yang ingin
standar, lestari dalam menghadapi tantangan
3. memfokuskan pada pandangan yang global, perlu meningkatkan kualitas
paling luas tentang pembelajaran di dirinya untuk beradaptasi dengan
balik paradigma pembelajaran tuntutan yang berkembang. TIK telah
tradisional. mengubah wajah pembelajaran yang
Saat ini e-learning telah berkembang berbeda dengan proses pembelajaran
dalam berbagai model pembelajaran tradisional yang ditandai dengan
yang berbasis TIK seperti: CBT interaksi tatap muka antara guru dengan
(Computer Based Training), CBI siswa baik di kelas maupun di luar
(Computer Based Instruction), Distance kelas.
Learning, Distance Education, CLE Di masa-masa mendatang, arus
(Cybernetic Learning Environment), informasi akan makin meningkat
Desktop Videoconferencing, ILS melalui jaringan internet yang bersifat
(Integrated Learning Syatem), LCC global di seluruh dunia dan menuntut
(Learner-Cemterted Classroom), siapapun untuk beradaptasi dengan
Teleconferencing, WBT (Web-Based kecenderungan itu kalau tidak mau
Training), dsb. ketinggalan jaman. Dengan kondisi
Satu bentuk produk TIK adalah internet demikian maka pendidikan khususnya
yang berkembang pesat di penghujung proses pembelajaran cepat atau lambat
abad 20 dan di ambang abad 21. tidak dapat terlepas dari keberadaan
Kehadirannya telah memberikan komputer dan internet sebagai alat bantu
dampak yang cukup besar terhadap utama. Majalah Asiaweek terbitan 20-
kehidupan umat manusia dalam 27 Agustus 1999 telah menurunkan
berbagai aspek dan dimensi. Internet tulisan-tulisan dalam tema "Asia in the
merupakan salah satu instrumen dalam New Millenium" yang memberikan
era globalisasi yang telah menjadikan gambaran berbagai kecenderungan
perkembangan yang akan terjadi di Asia 1. komputer notebook dengan akses
dalam berbagai aspek seperti ekonomi, internet tanpa kabel, yang bermuatan
politik, agama, sosial, budaya, kesehatan, materi-materi belajar yang berupa bahan
pendidikan, dsb. termasuk di dalamnya bacaan, materi untuk dilihat atau
pengaruh revolusi internet dalam berbagai didengar, dan dilengkapi dengan kamera
dimensi kehidupan. Salah satu tulisan digital serta perekam suara,
yang berkenaan dengan dunia pendidikan 2. Jam tangan yang dilengkapi dengan
disampaikan oleh Robin Paul Ajjelo data pribadi, uang elektronik, kode
dengan judul "Rebooting:The Mind Starts sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator,
at School". Dalam tulisan tersebut dsb.
dikemukakan bahwa ruang kelas di era 3. Videophone bentuk saku dengan
millenium yang akan datang akan jauh perangkat lunak, akses internet,
berbeda dengan ruang kelas seperti permainan, musik, dan TV,
sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti 4. alat-alat musik,
laboratorium komputer di mana tidak 5. alat olah raga, dan
terdapat lagi format anak duduk di 6. bingkisan untuk makan siang.
bangku dan guru berada di depan kelas. Hal itu menunjukkan bahwa segala
Ruang kelas di masa yang akan datang kelengkapan anak sekolah di masa itu
disebut sebagai "cyber classroom" atau nanti berupa perlengkapan yang
"ruang kelas maya" sebagai tempat anak- bernuansa internet sebagai alat bantu
anak melakukan aktivitas pembelajaran belajar.
secara individual maupun kelompok Meskipun teknologi informasi
dengan pola belajar yang disebut komunikasi dalam bentuk komputer dan
"interactive learning" atau pembelajaran internet telah terbukti banyak menunjang
interaktif melalui komputer dan internet. proses pembelajaran anak secara lebih
Anak-anak berhadapan dengan komputer efektif dan produktif, namun di sisi lain
dan melakukan aktivitas pembelajaran masih banyak kelemahan dan
secara interaktif melalui jaringan internet kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-
untuk memperoleh materi belajar dari kadang anak-anak lebih bergairah dengan
berbagai sumber belajar. Anak akan internetnya itu sendiri dibandingkan
melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan materi yang dipelajari. Dapat juga
dengan kondisi kemampuan terjadi proses pembelajaran yang terlalu
individualnya sehingga anak yang lambat bersifat individual sehingga mengurangi
atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang bersifat sosial. Dari
pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. aspek informasi yang diperoleh, tidak
Kurikulum dikembangkan sedemikian terjamin adanya ketepatan informasi dari
rupa dalam bentuk yang lebih kenyal atau internet sehingga sangat berbahaya kalau
lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi anak kurang memiliki sikap kritis
lingkungan dan kondisi anak sehingga terhadap informasi yang diperoleh. Bagi
memberikan peluang untuk terjadinya anak-anak sekolah dasar penggunaan
proses pembelajaran maju berkelanjutan internet yang kurang proporsional dapat
baik dalam dimensi waktu maupun ruang mengabaikan peningkatan kemampuan
dan materi. Dalam situasi seperti ini, guru yang bersifat manual seperti menulis
bertindak sebagai fasilitator pembelajaran tangan, menggambar, berhitung, dsb.
sesuai dengan peran-peran sebagaimana Dalam hubungan ini guru perlu memiliki
dikemukakan di atas. Dalam tulisan itu, kemampuan dalam mengelola kegiatan
secara ilustratif disebutkan bahwa di pembelajaran secara proporsional dan
masa-masa mendatang isi tas anak demikian pula perlunya kerjasama yang
sekolah bukan lagi buku-buku dan alat baik dengan orang tua untuk
tulis seperti sekarang ini, akan tetapi membimbing anak-anak belajar di rumah
berupa: masing-masing.
menguban peran guru dan siswa dalam
Pergeseran pandangan tentang pembelajaran. Peran guru telah berubah
pembelajaran dari:
1. sebagai penyampai pengetahuan,
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam sumber utama informasi, akhli materi,
memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga dan sumber segala jawaban, menjadi
hal yang harus diwujudkan yaitu sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih,
1. siswa dan guru harus memiliki akses kolaborator, navigator pengetahuan, dan
kepada teknologi digital dan internet mitra belajar;
dalam kelas, sekolah, dan lembaga 2. dari mengendalikan dan mengarahkan
pendidikan guru, semua aspek pembelajaran, menjadi lebih
2. harus tersedia materi yang berkualitas, banyak memberikan lebih banyak
bermakna, dan dukungan kultural bagi alternatif dan tanggung jawab kepada
siswa dan guru, dan setiap siswa dalam proses pembelajaran.
3. guru harus memilikio pengetahuan dan Sementara itu peran siswa dalam
ketrampilan dalam menggunakan alat-alat pembelajaran telah mengalami perubahan
dan sumber-sumber digital untuk yaitu:
membantu siswa agar mencaqpai standar 1. dari penerima informasi yang pasif
akademik. menjadi partisipan aktif dalam proses
Sejalan dengan pesatnya perkembangan pembelajaran,
TIK, maka telah terjadi pergeseran 2. dari mengungkapkan kembali
pandangan tentang pembelajaran baik di pengetahuan menjadi menghasilkan dan
kelas maupun di luar kelas. Dalam berbagai pengetahuan,
pandangan tradisional di masa lalu (dan 3. dari pembelajaran sebagai aktiivitas
masih ada pada masa sekarang), proses individual (soliter) menjadi pembelajaran
pembelajaran dipandang sebagai: berkolaboratif dengan siswa lain.
1. sesuatu yang sulit dan berat,
2. upaya mengisi kekurangan siswa,
3. satu proses transfer dan penerimaan
informasi,
4. proses individual atau soliter,
5. kegiatan yang dilakukan dengan
menjabarkan materi pelajaran kepada
satuan-satuan kecil dan terisolasi,
6. suatu proses linear.
Sejalan dengan perkembangan TIK telah
terjadi perubahan pandangan mengenai
pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai:
1. proses alami,
2. proses sosial,
3. proses aktif dan pasif,
4. proses linear dan atau tidak linear,
5. proses yang berlangsung integratif dan
kontekstual,
6. aktivitas yang berbasis pada model
kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur
siswa,
7. aktivitas yang dinilai berdasarkan
pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan
pemecahan masalah nyata baik individual
maupun kelompok. Hal itu telah
Lingkungan pembelajaran yang di masa gilirannya akan meningkatkan kualitas
lalu berpusat pada guru telah bergesar pendidikan sebagai infrastruktur
menjadi berpusat pada siswa. Secara pengembangan sumber daya manusia
rinci dapat digambarkan sebagai secara keseluruhan. Melalui
berikut: penggunaan TIK setiap siswa akan

terangsang untuk belajar maju


Kreativitas dan kemandirian belajar
berkelanjutan sesuai dengan potensi dan
Dengan memperhatikan pengalaman
kecakapan yang dimilikinya.
beberapa negara sebagaimana
Pembelajaran dengan menggunakan
dikemukakan di atas, jelas sekali TIK
TIK menuntut kreativitas dan
mempunyai pengaruh yang cukup
kemandirian diri sehingga
berarti terhadap proses dan hasil
memungkinkan mengembangkan semua
pembelajaran baik di kelas maupun di
potensi yang dimilikinya..
luar kelas. TIK telah memungkinkan
terjadinya individuasi, akselerasi, Dalam menghadapi tantangan
pengayaan, perluasan, efektivitas dan kehidupan modern di abad-21 ini
produktivitas pembelajaran yang pada kreativitas dan kemandirian sangat
diperlukan untuk mampu beradaptasi karya-karya baru yang orsinil, memiliki
dengan berbagai tuntutan. Kreativitas nilai yang tinggi, dan dapat
sangat diperlukan dalam hidup ini dikembangkan lebih jauh untuk
dengan beberapa alasan antara lain: kepentingan yang lebih bermakna.
pertama, kreativitas memberikan Melalui TIK siswa akan memperoleh
peluang bagi individu untuk berbagai informasi dalam lingkup yang
mengaktualisasikan dirinya, kedua, lebih luas dan mendalam sehingga
kreativitas memungkinkan orang dapat meningkatkan wawasannya. Hal ini
menemukan berbagai alternatif dalam merupakan rangsangan yang kondusif
pemecahan masalah, ketiga, kreativitas bagi berkembangnya kemandirian anak
dapat memberikan kepuasan hidup, dan terutama dalam hal pengembangan
keempat, kreativitas memungkinkan kompetensi, kreativitas, kendali diri,
manusia meningkatkan kualitas konsistensi, dan komitmennya baik
hidupnya. Dari segi kognitifnya, terhadap diri sendiri maupun terhadap
kreativitas merupakan kemampuan pihak lain.
berfikir yang memiliki kelancaran,
keluwesan, keaslian, dan perincian.
Sedangkan dari segi afektifnya Peran guru
kreativitas ditandai dengan motivasi Semua hal itu tidak akan terjadi dengan
yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik sendirinya karena setiap siswa memiliki
dengan tugas majemuk, berani kondisi yang berbeda antara satu dengan
menghadapi resiko, tidak mudah putus lainnya. Siswa memerlukan bimbingan
asa, menghargai keindahan, memiliki baik dari guru maupun dari orang
rasa humor, selalu ingin mencari tuanya dalam melakukan proses
pengalaman baru, menghargai diri pembelajaran dengan dukungan TIK.
sendiri dan orang lain, dsb. Karya-karya Dalam kaitan ini guru memegang peran
kreatif ditandai dengan orisinalitas, yang amat penting dan harus menguasai
memiliki nilai, dapat ditransformasikan, seluk beluk TIK dan yang lebih penting
dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya lagi adalah kemampuan memfasilitasi
kemandirian sangat diperlukan dalam pembelajaran anak secara efektif. Peran
kehidupan yang penuh tantangan ini guru sebagai pemberi informasi harus
sebab kemandirian merupakan kunci bergeser menjadi manajer pembelajaran
utama bagi individu untuk mampu dengan sejumlah peran-peran tertentu,
mengarahkan dirinya ke arah tujuan karena guru bukan satu-satunya sumber
dalam kehidupannya. Kemandirian informasi melainkan hanya salah satu
didukung dengan kualitas pribadi yang sumber informasi. Dalam bukunya yang
ditandai dengan penguasaan kompetensi berjudul “Reinventing Education”,
tertentu, konsistensi terhadap Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995),
pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan menyatakan bahwa di masa-masa
bertindak, mampu mengendalikan mendatang peran-peran guru mengalami
dirinya, dan memiliki komitmen yang perluasan yaitu guru sebagai: pelatih
kuat terhadap berbagai hal. Dengan (coaches), konselor, manajer
memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan pembelajaran, partisipan, pemimpin,
kemandirian tersebut, maka dapat pembelajar, dan pengarang. Sebagai
dikatakan bahwa TIK memberikan pelatih (coaches), guru harus
peluang untuk berkembangnya memberikan peluang yang sebesar-
kreativitas dan kemandirian siswa. besarnya bagi siswa untuk
Pembelajaran dengan dukungan TIK mengembangkan cara-cara
memungkinkan dapat menghasilkan pembelajarannya sendiri sesuai dengan
kondisi masing-masing. Guru hanya untuk melaksanakan tugas-tugas
memberikan prinsip-prinsip dasarnya profesionalnya. Guru yang mandiri
saja dan tidak memberikan satu cara bukan sebagai tukang atau teknisi yang
yang mutlak. Hal ini merupakan analogi harus mengikuti satu buku petunjuk
dalam bidang olah raga, di mana pelatih yang baku, melainkan sebagai tenaga
hanya memberikan petunjuk dasar-dasar yang kreatif yang mampu menghasilkan
permainan, sementara dalam permainan berbagai karya inovatif dalam
itu sendiri para pemain akan bidangnya. Hal itu harus didukung oleh
mengembangkan kiat-kiatnya sesuai daya abstraksi dan komitmen yang
dengan kemampuan dan kondisi yang tinggi sebagai basis kualitas
ada. Sebagai konselor, guru harus profesionaliemenya.
mampu menciptakan satu situasi
interaksi belajar-mengajar, di mana
siswa melakukan perilaku pembelajaran PENUTUP
dalam suasana psikologis yang kondusif Sudah saatnya teknologi informasi dan
dan tidak ada jarak yang kaku dengan komunikasi menyambut masa depan
guru. Disamping itu, guru diharapkan yang serba digital. Segala aktivitas
mampu memahami kondisi setiap siswa selayaknya mengarah kepada
dan membantunya ke arah penerapaan teknologi. Teknologi bukan
perkembangan optimal. Sebagai untuk ditakuti. Namun teknologi
manajer pembelajaran, guru memiliki tercipta untuk dimanfaatkan dan
kemandirian dan otonomi yang seluas- didayagunakan. Bukan saatnya lagi
luasnya dalam mengelola keseluruhan teknologi menjadi sebuah hambatan
kegiatan belajar-mengajar dengan untuk melangkah lebih maju dalam
mendinamiskan seluruh sumber-sumber menatap masa depan. Terciptanya
penunjang pembelajaran. Sebagai teknologi akan merangsang dalam
partisipan, guru tidak hanya berperilaku menghasilkan produk (informasi) secara
mengajar akan tetapi juga berperilaku akurat, terkini dan terseleksi. Tentunya
belajar dari interaksinya dengan siswa. dengan tetap memperhatikan faktor
Hal ini mengandung makna bahwa guru kemanfaatan. Penerapan teknologi
bukanlah satu-satunya sumber belajar informasi di pendidikan akan membawa
bagi anak, akan tetapi ia sebagai kepada layanan informasi yang
fasilitator pembelajaran siswa. Sebagai berkualitas. Tentunya yang diimpikan
pemimpin, diharapkan guru mampu adalah layanan informasi yang tidak lagi
menjadi seseorang yang mampu terbatas ruang dan waktu. Kapan dan di
menggerakkan orang lain untuk mana saja perpustakaan siap menemani
mewujudkan perilaku menuju tujuan serta memuaskan pembelajaran.
bersama. Disamping sebagai pengajar,
guru harus mendapat kesempatan untuk
mewujudkan dirinya sebagai pihak yang Daftar Pustaka
bertanggung jawab dalam berbagai
kegiatan lain di luiar mengajar. Sebagai Julie-Ann Amos. 2001. Making The
pembelajar, guru harus secara terus Most of Your Time :
menerus belajar dalam rangka Memanfaatkan Waktu Secara
menyegarkan kompetensinya serta Maksimal. Jakarta : Elex Media
meningkatkan kualitas profesionalnya. Komputindo.
Sebagai pengarang, guru harus selalu Maxwell, John C. 2003. Tim Impian.
kreatif dan inovatif menghasilkan Penerjemah : Hence Hartanto.
berbagai karya yang akan digunakan [s.l.] : Mitra Media.
Munandar, Utami. 2002. Kreativitas &
Keberbakatan : Strategi
Mewujudkan Potensi Kreatif dan
Bakat. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Sudaryatmo. 2001. Memahami Hak
Anda sebagai Konsumen. Jakarta :
PIRAC & PEG.
Wen, Sayling. 2003. Future of
Education. Alih bahasa : Arvin
Saputra. Batam : Lucky Publishers.
Yerkes, Leslie. 2003. Fun Works :
Menciptakan Tempat Kerja yang
Menyenangkan. Allih bahasa :
Fernandius US. Jakarta : Bhuana Ilmu
Populer.
Yoeti, Oka A. 1999. Customer Service
Secara Efektif Memuaskan
Pelangan. Jakarta : Pradnya
Paramita.

You might also like