Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Bagaimanakah penggunam tanda hubung itu? Pertanyaan tersebut sering kali melintas
dalam benak banyak orang. Tanda hubung sering digunakan dalam penulisan sehara-hari.
Namun, belum tentu semua orang mengetahui secara benar dan relevan bagaimanakah
penggunaan tanda hubung itu.
Di bawah ini, penulis menguraikan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Pemahaman yang benar dan relevan tentang penggunaan tanda hubung ini dapat memebantu kita
untuk menaikkan kualitas diri dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Beberapa Pendapat
Menurut 'PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG DISEMPURNAKAN
DAN PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN ISTILAH', tanda hubung beberapa penggunaan.
Beberapa penggunaan tersebut adalah:
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh penggantian baris.
Misalnya:
Di samping cara-cara lama itu ada ju-
ga carayang baru.
Selain itu suku kata yang berupa satu vokal tidek ditempatknn pada ujung baris atau
pangkal baris. Misalnya:
2. Tandahubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan
bagian kata di depannya padapergantian baris. Misalnya:
Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
Kukuran baru ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
Senjata ini merupakan alat pertahan-
an yang canggih.
Akhiran -t tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf sajapadapangkat baris.
Angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula" dan tidak dipakai
pada teks karangan.
4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Misalnya:
p-a-n-i-t-i-a
8-4-t973
Bandingkan dengan:
.be-revolusi
.dua-puluh-lima-ribuan (l x 25000)
.tanggung jawab dan kesetiakawanan social
Yang kedua, tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
Contoh:
.p-e-n-g-u-r-u-s
.8-4-1973
yang ketiga, tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian
ungkapan. Bandingkan:
.ber-evolusi dengan be-revolusi
.dua puluh lima-ribuan (20x5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1 x25000).
.Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
yang keempat, tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang
dimulai dengan huruf kapital ; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf
kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contoh:
.se-Indonesia
.hadiah ke-2
.tahun 50-an
.ber-SMA
.KTP-nyanomorIlllI
.sinar-X
.Menteri-SekretarisNegara
yang kelima, tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Contoh:
.di-charter
.pen-tacHe-an
Pembahasan
Tiga pendapat telah diuraikan mengenai penggunaan tanda hubung. Semua dianggap
benar. Namun, pendapat dari PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA YANG
DISEMPURNAKAN DAN PEDOMAN UMUM PEMBENTUKAN ISTILAH ' lebih
mendekati sempurna untuk penggunaan tanda hubung dibandingkan ke dua pendapat yang
lain. Hal tersebut dikmenakan pendapat dari buku tersebut berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Republik lndonesia, Nomer 0543alUll987 dan diterima pada sidang ke-30 Majelis
Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia , tanggal 4-6 Maret 1991. sedangkan ,
pendapat yang lainnya bersifat menyempurnakan dan melengkapi saja.
Kesimpulan akhir dari penggunaan tanda hubung telatr disusun pada bagian penutup
berikut. Kesimpulan ini tidak menutup kemungkinan terjadinya pembaharuan ulan supaya
lebih sempurna lagi.
Penutup
Tiga pendapat telah disebutkan di atas. Kesimpulan yang dapat diambil , tanda hubung
pada intinnya berfirngsi untuk menyambung suku-suku kata dasar, awalan dengan bagan kata
di belakangny4 unsur-unsur kata ulang,pengejaan, imbuhan dan unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa asing. Penggunaan yang benar dan relevan sangat berpengaruh pada
kedisplinan kita dalam berbahasa yang baik dan benar. Seseorang tidak diperbolehkan
menganggap remeh tanda baca apapun. Dalam karya ilmiah, penggunaan tanda baca apapun
perlu diberi perhatian seutuhnya, khususnya pengguftnn tanda hubung seperti yang telah
dibahas.
Dengan dibuatnya risalah ini, sekiranya dapat membantu pembaca agar lebih mengerti
dengan penggunaan tanda hubung yang baik dan relevan. Risalah ini tidak menutup diri untuk
diadakannya perkembangain agar lebih mendekati sempurna. Semoga risalah yang sederhana
ini dapat membantu pembaca. Amin .
Daftar Pustaka
Pembinaan , Pusat dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. 2001. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah.Bandung:YRAMA WIDYA.