You are on page 1of 16

BAB 1

PENDAKIAN GUNUNG
A. PENDAHULUAN

Banyak orang mengartikan pegunungan sebagai tempat yang


menyediakan berbagai tantangan dan petualangan yang mungkin tiada
tandingannya , terutama bagi penggemar olahraga pendakian gunung .
Mereka selalu merasakan petualangan yang sangat menantang dengan
menyelusuri rute – rute yang ada di pegunungan . kegiatan tersebut
dinamakan pendakian gunung atau mountaineering .

B. DEFINISI PENDAKIAN GUNUNG

Pendakian gunung adalah suatu olah raga keras , penuh


petualangan , dan membutuhkan keterampilan , kecerdasan , kekuatan ,
serta daya juang yang tinggi . Dalam arti luas , pendakian gunung berarti
suatu perjalann , mulai dari hill walking sampai dengan ekspedisi
pendakian ke puncak – puncak yang tinggi dan sulit hingga memerlukan
waktu yang lama , bahkan sampai berbulan – bulan .

C. SEJARAH PENDAKIAN GUNUNG

Sejarah pendakian gunung tahun 1492 diawali oleh sekelompok


orang perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville yang memanjat
tebing Mont Aigulle (2097m) di kawasan Vercors Massif .

Tahun 1623 Yan carstensz adalah orng eropa pertama yang melihat
pegunungan yang sangat tinggi dan bersalju di pedalaman Irian .

Tahun 1624 masih berkaitan dengan pekerjaan juga , pastor –


pastor Jesuit merupakan orang – orang eropa pertama yang melintasi
pegunungan Himalaya , tepatnya Mana Pass .

Tahun 1760 profesor de saussure agaknya begitu jatuh cinta


kepada Mont Blanc di perbatasan Prancis – Italia . Oleh karena itu , ia
menawarkn hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menemukan lintasan
ke puncaknya .

D. JENIS PENDAKIAN GUNUNG

1. HILL WALKING

Hill walking adalah sebuah kegiatan menjelajahi daerah


perbukitan yang biasanya tidak terlalu tinggi dengan derajat
kemiringan rata – rata di bawah 450 .

2. SCRAMBLING
SCRAMBLING merupakan kegiatan pendakian gunung di
wilayah datarn tinggi pegununggan yang lebih tinggi dari bukit dan
kermiringannya lebih ekstrem kira – kira . 450 .

3. CLIMBING

CLIMBINGberbeda dengan hiking dan scrambling .


Perbedaannya terletak pada persoalan dibutuhkan – tidaknya alat
bantu . Kegiatan olahraga alm ini menggunakan wahana tebing
batu yang kemiringannya lebih dari 800 .

E. TEKNIK PENDAKIAN GUNUNG

1. SISTEM PENDAKIAN GUNUNG

Dalam pendakian gunung ada 2 sistem pendakian yang di


kenal banyak pencinta alam , yaitu himalaya system dan alpine
system .

2. PERALATAN PENDAKIAN GUNUNG

a. Ransel

Ransel digunakan untuk membawa segala peralatan


yang di butuhkan dalam pendakian

b. Sepatu gunung

c. Pakaian gunung

Pakaian gunung terdiri atas baju gunung dan celana


gunung .

d. Botol air

e. Tenda

f. Rantang masak outdoor (Misting)

g. Kompor lapangan

h. Topi rimba

i. Peta

j. Kompas

k. Pisau
l. Korek api

m. Senter

n. Matras

3. PERSIAPAN DALAM PENDAKIAN GUNUNG

a. Mental

b. Pengetahuan dan keterampilan

c. Kondisi fisik yang memadai

d. Etika

4. PROSEDUR PENDAKIAN GUNUNG

a. Mengamati lintasan dan memikirkan teknik yang akan


dipakai

b. Menyelipkan perlengkapan yang diperlukan

c. Untuk leader , mengatur perlengkapan sedemikian


rupa agar mudah diambil dan tidak mengganggu gerakan

d. Bila belayer dan leader siap untuk melakukan


pendakian

e. Bila leader sudah sampai pada satu pitch , ia harus


memasang anchor

f. Leader yang sudah memasang anchor selanjutnya


berfungsi sebagai belayer , yaitu mengamankan pendakian
berikutnya

5. ABA – ABA DALAM PENDAKIAN GUNUNG

a. Climbing when you are ready

b. Climbing

c. Ok

d. Take in

e. Slack

f. Rock

g. Fall

6. CARA MENDAKI GUNUNG YANG BAIK

Beberapa faktor kesalahan manusia adalah :


a. Minimnya pengetahuan tentang medan

b. Membuka jalur baru tanpa pengetahuan navigasi

c. Tersesat di hutan karena kekurangan makanan dan air

d. Terjadinya gap dan berbeda pendapat dalam kelompok

e. Kecerobohan leader dalam menentukan jalur

Faktor alam yang menyebabkan pendaki mengalami


kecelakaan adalah :

a. Suhu yang tiba – tiba turun drastis

b. Badai gunung

c. Binatang buas

d. Kebakaran hutan

e. Longsornya tebing gunung

f. Gas beracun

7. PENGETAHUAN YANG DIBUTUHKAN PADA SAAT PROSES PENDAKIAN

Pengetahuan – pengetahuan itu sebagai berikut :

a. Navigasi darat

b. Cara bertahan hidup

c. Geographical positioning system (GPS)

BAB 2
PANJAT TEBING
A. DEFINISI PANJAT TEBING

Pada dasarnya panjat tebing adalah suatu teknik memanjat tebing


batu dengan memanfaatkan cacat batuan yang berupa
tonjolan,rekahan,atau cekungan dengan atau tanpa alat bantu
pemanjatan.Panjat tebing adalah bagian dari pendakian gunung .
B. SEJARAH PANJAT TEBING

Tahun 1865 : di alpen bagian tengah Edward Whymper dan enam


rekanya berhasil menggapai puncak Matterhorn (4474) di Swiss.

Tahun 1874 : pemanjatan tanpa pemandu

Tahun 1878 : pemanjatan tebing –tebing yang takseberapa


tinggi,tetapi curam dan sulit.

Tahun 1883 : W.W.Graham menjadi orang eropa pertama yang


menjnjung tinggi Himalaya dengan tujuan mendaki gunung sebagai
olahraga dan petualangan.

Tahun 1910 : Carabiner untuk pertama kali dipakai dalam


pendakian.

Tahun 1931 : Schmid bersaudara mencapai puncak Matterhorn


lewat dinding utara, sekaligus melahirkan demem north wall climbing.

Tahun 1932 : Grivel memperkenalkan cakar es (crampon) model 12


gigi.

Tahun 1933 : Comici dari Italia memanjat overhang (dengan cara


bergantung dinding utara Cima Grande Lavredo di kawasan Dolomite,
Alpen Timur, dan menandai aid climbing yang pertama.

Tahun 1937 : Bill Murray mengubah tongkat pemanjat yang panjang


menjadi kapak es.

Tahun 1938 ; Dinding utara Eiger di Swiss akhirnya berhasil dipanjat


oleh tim gabungan Jerman Barat dan Austria yang oleh Hitler diiming-
imingi dengan medali emas olympiade.

Tahun 1949 : Nepal membuka perbatasannya bagi orang luar.

1950 : Tibet dicaplok Cina.

C. KLASIFIKASI DAN KELAS DALAM PANJAT TEBING

1. Klasifikasi Panjat Tebing

a. Free climbing

Free climbing merupakan jenis olah raga panjat tebing


dengan teknik memanjat tebing dengan menggunakan alat –
alat hanya untuk pengaman saja , tidak langsung
memengaruhi gerakan pemanjat atau menambah
ketinggian .

b. Free soloing
Free soloing adalah bagian dari free climbing . tetapi
pemanjat menghadapi segala resiko seorang diri .

c. Artificial climbing

Artificial climbing adalah pemanjatan tebing dengan


bantuan peralatan tambahan karena sering sekali pemanjat
menghadapi medan yang kurang atau peluang gerak yang
memadai , misalnya ada medan yang kosong .

Berdasarkan system belay /fall protection .

a. Gym climbing

b. Top roping

c. Lead climbing

D. TEKNIK DAN PERALATAN PANJAT TEBING

1. Teknik dalam panjat tebing

Berikut ini adalah beberapa teknik yang rtr4Berikut ini adalah


beberapa teknik yang digunakan dalam panjat tebing .

a. Face climbing

Yaitu teknik memanjat pada permukaan tebing yang memliki


tonjolan

b. Slab climbing

Yaitu adalah teknik memanjat yang mengandalkan gaya


gesek sebagai gaya penumpu yang biasa dilakukan pada
tebing yang tidak vertical .

c. Fissure climbing

Yaitu teknik yang memanfaatkan celah bantuan dengan


menggunakan anggota sebagai pasak .

2. Peralatan panjat tebing

Berikut adalah beberapa peralatan tersebut :

a. Tali

b. Carabiners (snapring , snapling , cicin kait)

c. Sling

d. Piton
e. Chock

f. Ascender

g. Descendeur

h. Etrier

i. Runner

j. Harness

k. Helm

l. Palu tebing

m. Sepatu

n. Sky hook

o. Sarung tangan

p. Prusik

q. Chalk bag

r. Bubuk magnesium

s. Pullay

t. Belay device

Berikut ini adalah beberapa simpul yang perlu diketahui


pemanjat :

a. Simpul delapan

b. Simpul pita

c. Bowline

d. Simpul nelayan

e. Sheet bend

f. Prusik

g. Overhand loop
BAB 3
ARUM JERAM
A. DEFINISI ARUM JERAM

arum jeram merupakan aktivitas pengarungan sungai berjeram


dengan menggunakan perahu karet , kayak , kano , serta dayung sebagai
pengayuh . Arum jeram adalah aktivitas pengarungan bagian alur sungai
yang berjeram dengan menggunakan wahana tertentu . pengertian
wahana dalam hal ini adalah sarana atau alat yang terdiri atas perahu
karet , kayak , kano , dan dayung . Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari
sisi olah raga , rekreasi , dan ekspedisi .

B. SEJARAH ARUNG JERAM

Kegiatan arung jeram di mulai setelah perang dunia II , yaitu ketika


sekelompok pencinta kegiatan petualangan mencoba menelusuri sungai –
sungai colorado . dengan menggunakan perahu karet bekas PD II ,
kegiatan ini berkembang menjadi satu aktivitas dengan berbagai wahana
seperti kayak dan kano .

Sejarah petualangan sungai di Indonesia dimulai sekitar awal 1970 –


an dengan istilah olahraga arus deras .

C. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

1. Peralatan regu

a. Perahu karet

b. Dayung

c. Pompa dan peralatan reparasi

d. Tali

e. Peta sungai

f. Ember plastik atau gayung

g. Perlengkapan P3K

2. Peralatan pribadi
a. Pelampung

b. Pakaian

c. Sepatu

d. Helm

e. Perlengkapan untuk mempertahankan hidup

D. PENGETAHUAN TENTANG SUNGAI

1. Definisi jeram

Jeram adalah bagian sungai yang airnya mengalir dengan


deras , cepat dan bertaburan di antara banyak batu dari berbagai
ukuran sekaligus membentuk turbulensi dan arus balik .

2. Faktor penyebab terjadinya jeram

a. Volume air

b. Tingkat kecuraman aliran sungai

c. Tonjolan dasar sungai

d. Penyempitan lebar penampang sungai

3. Komponen jeram

a. Lidah air

b. Ombak berdiri

c. Arus balik

d. Pusaran air

e. Belokan

f. Air dangkal

4. Skala tingkat kesulitan sungai

a. International scale

b. Wastern scale

E. TEKNIK DASAR BERARUNG JERAM

1. Pengintaian
Pengintaian adalah pengamatan yang dilakukan sebelum
mengarungi jeram yang belum dikenal

2. Teknik mendayung

a. Posisi duduk pada perahu karet

b. Gerakan dan arah mendayung

3. Aba – aba

a. Maju

b. Kuat

c. Dayung balik

d. Belok kanan

e. Belok kiri

f. Tarik kanan

g. Tarik kiri

h. Pindah kanan

i. Pindah liri

j. Stop

4. Manuver perahu

a. Ferry

b. Pivot dan back pivot

c. Portegee

d. Keluar dan masuk ke pusaran

5. Perencanaan jalur

6. Keselamatan

Prosedur keselamatan :

a. Penggunaan peralatan standar

b. Penguasaan dan pemahamn teknik – teknik dan


pengetahuan tentang olah raga arus deras

c. Persiapan fisik dan mental

d. Pengetahuan akan batas kemampuan


BAB 4
OLAHRAGA SEPEDA GUNUNG
A. DEFINISI OLAHRAGA SEPEDA GUNUNG

Sepeda gunung adalah kendaraan 4xa nya komunitas


persepedaan . Sepeda ini dirancang secara khusus agar mampu
menjelajahi medan mulus , hutan , bukit , lembah , padang , dan areal
pegunungan tanpa masalah .

B. SEJARAH OLAHRAGA SEPEDA GUNUNG

Sepeda gunung pertama kali diuji coba oleh buffalo soldiers , salah
satu bagian dari angkatan darat amerika serikat . sepeda ini disiapkan
untuk melalui jalanan pegunungan oleh militer amerika serikat

C. CABANG OLAHRAGA SEPEDA GUNUNG DAN JENIS – JENIS SEPEDA GUNUNG

1. Cabang olahraga sepeda gunung

a. Menuruni bukit

b. Lintas alam

2. Jenis – jenis sepeda gunung

a. All mountain traibike

b. Freeride

c. Dirt jump

d. Down hill

e. Cross country bike

D. PERLENGKAPAN OLAHRAGA SEPEDA GUNUNG

1. Helm

2. Sarung tangan

3. Rescue tool

4. Pengungkit ban
5. Pemutus rantai

6. Pompa

7. Ban dalam

8. Perlengkapan pertolongan pertama

9. Cleat pedal system

10.Sepatu MTB

11.Hand phone

12.Penahan lumpur

13.Kacamata olahraga

14.Baju sepeda gunung

BAB 5
SUSUR GUA
A. DEFINISI SUSUR GUA

Susur gua atau caving dari kata cave yang artinya gua . Menurut Mc
Clurg , gua berarti ruang alamiah di dalam bumi yang biasanay terdiri atas
ruangan – ruangan dan lorong – lorong . Aktivitas caving diterjemahkan
sebagai aktivitas penelusur gua . setiap aktivitas penelusuran gua tidak
lepas dari keadaan gelap total . Istilah itu dinamakan Speleologi .

Speleologi berasal dari kata yunani , spalion (gua) dan logos (ilmu)
. Jadi Speleologi adalah ilmu yang mempelajari gua beserta ilmu dan
lingkungannya .

Etika di gua adalah :

1. Take nothing but picture ( tidak mengambil sesutu


kecuali foto )
2. Leave nothing but footprints ( tidak meninggalkan
sesuatu kecuali jejak kaki )

3. Kill nothing but time ( tidak membunuh sesuatu kecuali


waktu )

Berikut ilmu – ilmu yang berkaitan dengan Speleologi :

1. Geomorfologi

2. Klimatologi

3. Hidrologi

4. Geologi

5. Biologi

6. Arkeologi

B. SEJARAH SUSUR GUA

Menurut catatan yang ada , penelusuran gua dimulai oleh john


beaumont , ahli bedah dari Somerset , England ( 16 74 ) . wisata gua
pertama kali tercatat pada 1818 ketika kaisar habsbrug prancis 1 dari
austria meninjau gua adelsberg yang terletak di yugoslavia .

C. TEKNIK PENELUSURAN GUA

1. Teknik penulusuran gua harizontal

Pada dasarnya setiap penelusur gua memulai perjalanan


dalm kondisi fit dan sehat . Alat – alat yang harus digunakan oleh
setiap penelusur adalah sebagai berikut :

1. Helm

2. Caving sling

3. Cover all

4. Caving pack saving

Alat – alat yang harus disiapkan oleh kelompok penelusur :

1. Perahu karet

2. Tali

3. Kamera

4. Kompas

5. Topofil
2. Teknik penelusuran gua vertikal

Untuk menelusuri gua vertikal, digunakn single rope


technique (SRT) . SRT hanya terdiri atas satu tali tunggal dan
menggunakan prinsip pemindahan beban ketika menaiki tali
tersebut .

D. PENGETAHUAN DALAM SUSUR GUA

1. Tali – temali (knot)

2. Sistem anchor

3. Abseiling (teknik menuruni tali)

4. Prussiking (teknik menaiki tali)

E. PEMETAAN GUA

1. Keterangan dalam peta gua

2. Peralatan pemetaan

3. Kelengkapan peta

4. Prosedur pemetaan

5. Bahaya dalam pemetaan

BAB 6
OLAHRAGA PARALAYANG
A. DEFINISI OLAHRAGA PARALAYANG

Olahraga paralayang adalah salah satu cabang olahrag terbang


bebas . Paralayng dapat diartikan sebagai sebuah parasut yang dapat
diterbangakan dan dapt mengangkat badan penerbang .

B. SEJARAH OLAHRAGA PARALAYANG

Tahun 1990 kelompok terjun gunung MERAPI di yogyakarta pada


januari 1990 menandai munculnya olahraga paralayang di Indonesia .
Tahun 1991 komunitas oenerbang paralayang bertambah dengan
munculnya nama- nama Ferry Maskun , Daweris Taher , Bismo , dan Wien
Suharjo .

Tahun 1992 komunitas paralayang bertambah banyak , tetapi alat


yang ada masih sangat terbatas .

C. TEKNIK LEPAS LANDAS DALAM PARALAYANG

1. Lompat lari /alpine launch

2. Lompat balik /reverse launch

D. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN OLAHRAGA PARALAYANG

1. Perlengkapan utama

a. Parasut utama dan cadangan

b. Harness

c. Helmet

2. Perlengkapan pendukung

a. Variometer

b. Radio/HT

c. GPS

d. Windmeter

e. Peta lokasi terbang , dll

3. Perlengkapan pakaian penerbangan

a. Baju terbang

b. Sarung tangan

c. Sepatu berleher tinggi /boot

E. LOKASI OLAHRAGA PARALAYANG


1. Sumatra utara

2. Sumatra barat

3. Sumatra selatan

4. Sulawesi selatan

5. Jawa barat

6. Jawa tengah

7. Jawa timur

8. Bali

9.

You might also like