You are on page 1of 17

SISTEM:Suatu kesatuan bisa berbentuk peristiwa, kejadian, atau benda yang memiliki

bagian atau komponen yang saling berkaitan dan berfungsi secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.

Suatu peristiwa dapat disebut sistem bila :


1.Dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2.Setiap bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri.
3.Seluruh bagian tersebut melakukan fungsi secara bersama.
4.Fungsi bersama yang dilakukannya mempunyai suatu tujuan tertentu.

Ciri-Ciri Suatu Sistem

Tujuan.
Fungsi-fungsi.
Komponen-komponen.
Interaksi atau saling hubungan
Penggabungan yang menimbulkan synergistic effect.

Hukum Gestalt menyatakan, bahwa suatu keseluruhan mempunyai nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jumlah bagian-bagiannya. Nilai lebih atau kemampuan lebih yang
diperoleh melalui perpaduan yang kokoh dan serasi antara komponen-komponen yang
saling menunjang dan saling menguatkan dalam suatu jalinan keterpaduan disebut
“synergist effect”.

PEMBELAJARAN:adalah upaya pembimbingan terhadap siswa agar siswa secara sadar


dan terarah berkeinginan untuk belajar sebaik-baiknya, sesuai dengan keadaan dan
kemampuan siswa yang bersangkutan.

KOMPONEN SISTEM PEMBELAJARAN


1.Tujuan Pembelajaran
2.siswa
3.Guru
4.Materi pelajaran
5.Metode pembelajaran
6.Media pembelajaran
7.Evaluasi pembelajaran
8.Latar/ tempat

KOMPONEN SISTM PEMBELAJARAN:


Menurut Gagne (1979)
Sistem pembelajaran adalah suatu set peristiwa yang mempengaruhi siswa sehingga
terjadi proses belajar mengajar.

KURIKULUM

SILABUS

GBPP

SAP

RPP

PSP

SP
PENATAAN RUANGAN

MEDIA ELEKTRONIK
ALAT LISTRIK
METODE PEMBELAJARAN

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI MENGAJAR


AKAN MENGKAJI TENTANG KONSEP
PEMBELAJARAN MIKRO (MICROTEACHING)
DAN MEMBAHAS TENTANG BEBERAPA
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR,
PROSEDUR ATAU LANGKAH – LANGKAH
LATIHAN PRAKTEK PEMBELAJARAN MIKRO
DAN MELAKSANAKAN PRAKTEK MENGAJAR
DALAM BENTUK PEMBELAJARAN MIKRO DAN
PEMBELAJARAN MAKRO

MANFAAT PKM BAGI PESERTA CALON GURU:


1.MEMBERI PENGALAMAN MENGAJAR YANG NYATA DAN LATIHAN
SEJUMLAH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR SECARA TERPISAH
2.PESERTA DAPAT MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MENGAJARNYA
SEBELUM MEREKA TERJUN KEKELAS SEBENARNYA.
3.MEMBERIKAN KEMUNGKINAN PESERTA UNTUK MENDAPATKAN
BERMACAM-MACAM KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

MANFAAT PKM BAGI PESERTA GURU:


1.MEMBERIKAN PENYEGARAN DALAM PROGRAM PEND.
2.MENDAPAT PENGALAMAN MENGAJAR BERSIFAT INDIVIDUAL UNTUK
PENGEMBANGAN PROFESINYA
3.PENGEMBANGAN SIKAP TERBUKA
4.SITUASI LATIHAN LEBIH SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO
(FEED BACK)
5.HASIL FEEDBACK DIDISKUSIKAN DAN DILAKUKAN LATIHAN ULANG

MENGAJAR:
1.PERENCANAAN (SAP/RPP)
2.MEDIA PEMBELAJARAN
3.METODE PEMBELAJARAN
4.URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
5.PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
6.PENGELOLAAN KELAS
7.MATERI / BAHAN AJAR
8.EVALUASI PEMBELAJARAN
9.WAKTU KEGIATAN/PEMBELAJARAN
10.TEMPAT

Arti Sumber Belajar:


Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar siswa (AECT. 1977)
SUMBER BELAJAR
1.PESAN / INFORMASI / MK
2.ORANG
3.BAHAN
4.ALAT
5.TEKNIK
6.LINGKUNGAN

Sumber Belajar
(Sudjarwo)
Pesan= materi pelajaran
Orang= guru
Bahan=perangkat lunak (software)
Alat=perangkat keras (hardware)
Teknik=metode
Latar= tempat (fisik dan non fisik)

Merancang Sumber Belajar:


1.Presentasi yang menarik
2.Persuasif, jangan menganggap rendah atau tinggi pengetahuan siswa
3.Pilih sumber belajar yang paling tepat
4.Bentuk sajian singkat, padat, jelas, dan menyeluruh

SISTEM PEMBELAJARAN:
I.Pembelajaran Individual
1.Matang fisik dan mental
2.Mempunyai motivasi intrinksik
3.Belajar; dimana, kapan, dan dalam keadaan apapun
4.Waktu adalah Ilmu
5.Disiplin tinggi
6.Faham akan diri sendiri
7.Memiliki strategi yang tepat
8.Bersikap terbuka, luwes, aktif bertanya kepada siapapun
9.Aktif dalam belajar, mencari, memilih, memanfaatkan, aktif menilai setiap
perkembangan hasil belajar.

Peran Guru dalam pembelajaran individual


1.Sebagai konsultan
2.Memberikan stimulus
3.Pengelola sumber belajar
4.Pengarah, pembina, pembimbing, dan penerima hasil laporan

Kelebihan Pembelajaran Individual:


1.Sistem pembelajaran berpusat pada siswa
2.Bakat dan kreatifitas dapat meningkat
3.Proses pembelajaran tidak kaku
4.Sumber belajar lebih banyak
5.Unit pelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa
6.Kualitas sumber belajar jauh lebih baik
7.Sumber belajar dirancang sesuai tujuan pembelajaran dan pembelajaran individual
8.Bimbingan guru akan terarah dan bermanfaat
9.Memungkinkan untuk maju dengan cepat

II.Pembelajaran Klasikal
1.Guru sebagai sunber belajar utama
2.Sumber belajar terbatas
3.Siswa fasip
4.Siswa tidak berani belajar diluar materi dari guru

Indra Kita:
Mata = 75 %
Telinga = 13 %
Sentuha/raba = 6 %
(British Audio Association 1985)

We Learn
10% of what we read
20% of what we hear
30% of what we see
50% of what we see and hear
70% of what we discuss with others
80% of what we experience personally
95% of what we teach someone else

ISTILAH
1.MICROTEACHING ADALAH PEMBELAJARAN TERBATAS
2.MACROTEACHING ADALAH PEMBELAJARAN YANG LENGKAP (REAL
TEACHING)
3.PEER TEACHING ADALAH PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT

MICROTEACHING
Pembelajaran mikro adalah pola latihan penampilan yang dirancang secara jelas dengan
jalan mengisolasi bagian-bagian komponen dari proses mengajar, sehinggadosen
(calondosen), dapat menguasai setiap komponen satu persatu dalam situasi mengajar
yang disederhanakan (Launglin & Moulton,1975).

Microteaching
Secara harfiah micro itu berarti kecil. Dalam microteaching (pembelajaran mikro) berarti
latihan mengajar dengan sekala kecil. Keterampilan -keterampilan mengajar atau teknik
di atas sifatnya terbatas atau dibatasi dari latihan secara sederhana.
Macroteaching:
Pembelajaran makro adalah suatu kegiatan pembelajaran yang memiliki komponen sama
dengan pembelajaran sesungguhnya (realteaching)

PEER TEACHING:
PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT/SENDIRI
(BISA MICRO & MACRO)
Dosen, mahasiswa, OBSERVER, MEDIA, SAP , FORMAT

PEMBELAJARAN MAKRO-MIKRO
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MAKRO DAN MIKRO

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR


1.KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
2.KETERAMPILAN MENJELASKAN
3.KETERAMPILAN BERTANYA
4.KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
5.KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
6.KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI
7.KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN


Pengertian Membuka Pelajaran:
Kegiatan dilakukan untuk menciptakan suasana “siap” baik fisik maupun mental dan
untuk menumbuhkan perhatian siswa agar terpusat ke dalam proses pembelajaran.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Memberikan masalah-masalah pokok
Menjelaskan tahap-tahap kegiatan serta tugas yang harus dilaksanakan siswa

KOMPONEN - KOMPONEN
KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN
1.MENARIK PERHATIAN SISWA
2.MENUMBUHKAN MOTIVASI SISWA
3.MEMBUAT KAITAN (APERSEPSI)
4.MEMBERIKAN ACUAN
MENARIK PERHATIAN SISWA:
Gaya mengajar
Penggunaan media pembelajaran
Pola interaksi yang bervariasi

MENUMBUHKAN MOTIVASI SISWA:


Kehangatan dan keantusiasan
Menumbuhkan rasa ingin tahu
Mengemukakan ide yang bertentangan
Memperhatikan minat siswa

MEMBUAT KAITAN:
Menghubungkan antar aspek yang relevan
Membandingkan, mempertentangkan, pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah
diketahui

MEMBERIKAN ACUAN:
Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
Menyarankan langkah- langkah yang akan dilakukan
Mengingat masalah pokok-pokok yang akan dibahas
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

KETERAMPILAN MENJELASKAN:
Pengertian dan Rasional

Suatu keterampilan untuk menyampaikan atau menyajikan informasi secara lisan tentang
hubungan antara :
>>sebab akibat
>>apa yang diketahui dengan yang belum diketahui
>>dalil/definisi/rumus dengan bukti atau contoh sehari-hari

Tujuan:
1.Membimbing siswa memahami jawaban pertanyaan “mengapa”.
2.Membantu siswa memahami atau mendapatkan hukum, dalil rumus, prinsip-prinsip
secara obyektif.
3.Melibatkan siswa dalam proses berfikir dalam memecahkan masalah atau menjawab
pertanyaan.
4.Sebagai balikan atas pemahaman mahasiswa.
5.Membantu siswa dalam proses penalaran dan pembuktian yang bersifat meragukan.

PRINSIP PENGGUNAAN:
1.Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran.
2.Harus relevan dengan tujuan.
3.Diberikan ketika ada pertanyaan siswa, atau dipersiapkandosen.
4.Materi/isi pelajaran bermakna bagi siswa.
5.Sesuai dengan latar belakang tingkat pemahaman siswa.
Balikan:
1.Mengajukan pertanyaan kepada siswa
2.Memperhatikan tingkah laku dan mimik siswa selama penjelasan berlangsung,
3.Mengulang hal yang penting.
4.Berikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan/ mengemukakan contoh
berdasarkan pengalaman siswa sendiri.

KOMPONEN - KOMPONEN KETERAMPIALAN MENJELASKAN:


>>KEJELASAN
>>PENEKANAN
>>BAHASA / KEMUNIKASI
>>CONTOH – CONTOH
>>MEDIA PEMBELAJARAN
>>METODE PEMBELAJARAN

Kejelasan:
>>Dosen menyadari keterbatasan perbendaharaan kata-kata dan ungkapan yang dimiliki
mahasiswa, dan tidak ada penggunaan kalimat yang berbelit-belit.
>>Dosen menghindari penggunaan kata-kata yang meragukan dan yang berlebihan-
lebihan.

Penggunaan contoh dan ilustrasi:


>>Dosen memberikan contoh yang cukup untuk menanamkan pengertian dalam
penjelasannya.
>>Dosen menggunakan contoh yang relevan dengan sifat penjelasan itu
>>Contoh yang digunakan dosen sesuai dengan usia, pengetahuan dan latar belakang
siswa.

Pengorganisasian:
>>Dosen menunjukkan dengan jelas pola atau struktur sajian, khususnya hubungan
antara contoh-contoh dan generalisasi (hukum, rumus).
>>Dosen memberikan ikhtisar butir-butir penting, baik selama pelajaran, dan bila perlu
memberikan penjabaran tambahan.

Penekanan:
>>Dosen mengadakan variasi suara dalam memberikan penekanan pada hal-hal penting
dalam penjelasannya.
>>Butir-butir dalam penjelasan diberi tekanan dengan cara mengulanginya, mengatakan
dalam kalimat lain, atau menyebutkan satu demi satu.
>>Penekanan yang berbeda diberikan pula dengan mimik, isyarat ataupun gerakan
selama pelajaran berlangsung.
>>Pemberian tekanan juga diberikan dengan menggunakan gambar-gambar, demonstrasi
atau benda-benda sebenarnya.

KETERAMPILAN BERTANYA:
PENGERTIAN:
>>Pertanyaan di dalam kehidupan sehari-hari bertujuan memperoleh informasi mengenai
hal yang belum diketahui penanya.
>>Dalam PBM pertanyaan diajukan dosen agar mahasiswa belajar, yaitu memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir.
>>Pertanyaan berupa tanya atau suruhan yang menuntut respon siswa.
Cara bertanyadosen berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar dan peningkatan cara
berpikir siswa.

ALASAN PENGGUNAAN:
1.Kebiasaan dosen menggunakan metode ceramah yang menempatkandosen sebagai
sumber informasi.
2.Latar belakang kehidupan anak (keluarga, masyarakat) yang kurang memberi
kesempatan anak bertanya.
3.Penerapan gagasan cara belajar siswa aktif.
4.Menepis pandangan yang mengatakan bahwa pertanyaan hanya dipakai untuk
mengevaluasi hasil belajar siswa.

PERTANYAAN (BLOOM):
1.Pertanyaan Ingatan (Knowledge)
2.Pertanyaan pemahaman (Comprehension),
3.Pertanyaan Penerapan (Application)
4.Pertanyaan Analisis (analysis)
5.Pertanyaan sintesis (synthesis)
6.Pertanyaan Evaluasi (evaluation)

TUJUAN PENGGUNAAN KETERAMPILAN BERTANYA:


a.Membangkitkan minat anak dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan
b.Memusatkan perhatian siswa
c.Mendiagnostik kesulitan siswa
d.Mengembangkan cara belajar siswa aktif
e.Memberi kesempatan siswa mengasimilasi informasi
f.Mendorong siswa berani mengemukakan pandangan dalam diskusi
g.Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.

YANG PERLU DIHINDARI!!


a.Memberikan pertanyaan ganda
b.Menunjuk nama siswa terlebih dahulu sebelun mengucapkan pertanyaan
c.Memberikan giliran menjawab pertanyaan secara berurutan
d.Sering mengulangi jawaban siswa yang sudah benar
e.Pertanyaan yang memancing jawaban serempak dari siswa

KOMPONEN KETERAMPILAN BERTANYA:


a.Pengungkapan pertanyaan jelas dan singkat
b.Pemberian acuan
c.Pemusatan
d.Pemindah giliran
e.Penyebaran
f.Pemberian waktu berpikir
g.Pemberian tuntunan

PRINSIP PENGGUNAAN:
a.Yang berlaku pada keterampilan bertanya dasar
b.Pemberian waktu berpikir yang lama,
c.Menilai pertanyaan pokok sesudah pelajaran

KERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN:


PENGERTIAN DAN RASIONAL:
Dalam kehidupan sehari-hari penghargaan sering kita dapatkan apabila kita telah
menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati baik diri sendiri maupun orang lain.
Penghargaan itu berpengaruh besar/positif dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula
dalam kegiatan belajar mengajar.

TUJUAN PENGGUNAAN:
1.Meningkatkan perhatian siswa
2.Membangkitkan/memelihara motivasi
3.Memudahkan siswa belajar
4.Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa yang kurang positif, serta
5.Mendorong munculkan tingkah laku produktif

PRINSIP PENGGUNAAN:
1.Kehangatan dan keantusiasan
2.Kebermaknaan
3.Pemberian penguatan dengan segera
4.Variasi penggunaan

KOMPONEN MEMBERI PENGUATAN:


>>Penguatan verbal:bagus, tepat, benar, hebat, jawabanmu sangat tepat,dll
>>Penguatan non verbal:Tepuk tangan, senyuman, piagam, piala, dll

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI:


Rasional
Kebosanan terjadi pada manusia umumnya terjadi akibat seseorang melihat, merasakan
atau mengalami peristiwa yang sama secara berulang-ulang (rutin).
Orang selalu ingin sesuatu yang baru. Untuk itu perlu ada perubahan, perbedaan dari
yang telah ada, kita butuh variasi dalam kehidupan.

BENTUK VARIASI
1.Variasi gaya mengajar,
2.Variasi penggunaan alat dan media pembelajaran,
3.Variasi pola interaksi,
4.Variasi metode pembelajaran
5.Variasi memberikan penguatan (reinforcement)

PENGGUNAANNYA:
1.Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa.
2.Memberi kesempatan berkembangnya bakat keinginan mengetahui sesuatu yang baru
melalui penyelidikan.
3.Memupuk tingkah laku positif terhadap guru dan sekolah.
4.Memberi kesempatan kepada siswa mendapatkan cara menerima pelajaran yang
disenangi
5.Meningkatkan Cara Belajar siswa Aktif.

KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI:


>>GAYA MENGAJAR GURU
1.Variasi suara
2.Pemusatan perhatian
3.Kesenyapan
4.Kontak pandang
5.Gerakan badan dan mimik
6.Posisi guru dalam kelas

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN:


1.Media yang dapat dilihat
2.Media yang dapat didengar
3.Media yang dapat diraba dan dimanipulasi

POLA INTERAKSI & METODE PEMBELAJARAN:


Kelompok kecil/diskusi
1.Demonstrasi
2.Eksperimen
3.Susunan bentuk kelas/tempat duduk

PRINSIP PENGGUNAANNYA:
a. Punya maksud tertentu, relevan dengan tujuan, sesuai dengan tingkat kemampuan
anak, wajar dan beragam.
b. Diberikan secara lancar dan berkesinambungan digunakan secara spontan, luwes dan
fleksibel.

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS:


Rasional
Kelas merupakan tempat belajar siswa. Kelas perlu dikondisikan agar siswa menjadi
nyaman dan betah di kelas. Suasana kelas yang nyaman/ menyenangkan dapat membuat
siswa senang belajar dan pada gilirannya tujuan pendidikan akan tercapai.

Pengertian:
Keterampilan dosen untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
keterampilan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal, bila terdapat gangguan
dalam proses belajar.

PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAANNYA:
1.KEHANGATAN DAN KEANTUSIASAN
2.ADANYA TANTANGAN
3.ADANYA VARIASI DALAM MENGAJAR
4.KELUWESAN
5.PENEKANAN PADA HAL-HAL POSITIF
6.PENANAMAN DISIPLIN

TUJUAN PENGGUNAAN UNTUK SISWA:


1.Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab terhadap tingkah lakunya serta
sadar untuk mengendalikan diri.
2.Membantu siswa mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas
3.Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku
wajar sesuai dengan aktivitas-aktivitas kelas.

TUJUAN PENGGUNAAN UNTUK DOSEN:


Untuk melatih :
1.Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian
dan langkah-langkah pelajaran secara cepat dan baik.
2.Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensinya di
dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa.
3.Memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan
gangguan-gangguan kecil atau ringan

Praktek Microteacing:
1.RENCANA PEMBELAJARAN MICROTEACHING
2.MATERI PELAJARAN
3.MEDIA PEMBELAJARAN
4.FORMAT OBSERVASI
5.DOSEN PEMBIMBING
6.OBSERVER ( mahasiswa)
7.WAKTU : 5 – 10 menit
8.PER KETERAMPILAN MENGAJAR
9.TEMPAT

Praktek Makroteaching:
1.RENCANA PEMBELAJARAN
2.MATERI PELAJARAN/ bahan ajar
3.MEDIA PEMBELAJARAN/ Sound system
4.FORMAT PENILAIAN
5.VIDEO SYSTEM & operator
6.instruktur PEMBIMBING
7.OBSERVER (peserta pelatihan)
8.WAKTU : 5 – 10 menit
9.Tempat

Rencana Pembelajaran (RPP)


1.Mata Pelajaran
2.Pokok Bahasan
3.Kelas/Semester
4.Waktu
5.Hari/ Tgl.
6.Instruktur
7.Tujuan Pembelajaran Umum
8.Tujuan Pembelajaran Khusus
9.Materi Pelajaran
10.Strategi Pebelajaran
a. mdeia pembelajaran
b. metode pebelajaran
c. urutan kegiatan
d. waktu
e. sumber belajar
11. Evaluasi/ Penilaian

RENCANA PEMBELAJARAN:
Mata Kuliah : Pengetahuan Sosial
Materi : Pranata Sosial
Kelas : A dan B
Waktu : 2 X 45 Menit

I. Tujuan Pembelajaran Umum


Menentukan sikap terhadap keanekaragaman perilaku.

II. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pelajaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengembangkan sikap dan toleransi terhadap
keanekaragaman perilaku dalam berinteraksi
2. Mengembangkan sikap kritis terhadap berbagai pilihan dalam
menentukan keanggotaan kelompok.

III. Materi Pokok Pranata Sosial


IV. Strategi Pembelajaran/ Skenario

Pendahuluan

1.Siswa diberikan pertanyaan tentang perilaku masyarakat/individu dilanjutkan


menjelaskan secara singkat rencana kegiatan yaitu menentukan sikap terhadap
keanekaragaman prilaku.

Siswa dibagi dalam 10 kelompok sesuai dengan tempat duduk


Penyajian

1.Siswa dibagi soal untuk didiskusikan dan dosen memberi penjelasan tentang cara kerja
dalam kolompok.
2.Selama 30 menit masing-masing kelompok mendiskusikan tentang :
a. Sikap-sikap toleransi terhadap perilaku yang bermacam- macam dalam masyarakat.
b. Sikap seseorang/kelompok untuk menentukan keanggotaan dalam suatu kelompok
disertai alasan-alasannya.
3. Selama peserta berdiskusi guru sebagai fasilitator, mengamati perilaku peserta
4. Setelah kurang lebih 30 menit, diwakili oleh salah satu anggota, setiap kelompok
menyampaikan hasil kerja kelompok dan kelompok lain memberi tanggapan.
Penutup
Sebagai kegiatan akhir guru memberikan kesimpulan dari materi tersebut dan
mengumumkan kelompok terbaik serta siswa diminta membuat catatan dari kesimpulan
tersebut.
Media, alat, bahan, dan Sumber
Pelajaran
Buku Paket / media cetak
Papan Tulis
OHP/OHT
Komputer
LCD Projector
Penilaian :
Data Kemajuan Belajar
siswa didasarkan pada:

1. Partisipasi
2. Laporan hasil diskusi kelompok
3. Catatan yang dibuat siswa
4. Partisipasi siswa dalam memberi tanggapan

Jakarta,.......,......., 20..

Mengetahui :
Guru Mata Pelajaran

(.................................) (................................ )

You might also like