You are on page 1of 15

c   


 

       

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sistem peredaran darah merupakan bagian dari sistem yang ada pada organ tubuh hewan tingkat
tinggi. Sistem peredaran darah terdiri atas sistem peredaran darah dan limfe. Sistem peredaran
darah berfungsi sebagai sistem transportasi pada tubuh hewan,yang membawa oksigen beserta
zat-zat yang berguna bagi tubuh. Sistem pembuluh darah mengandung tiga lapis konsentris yaitu
tunika itima, tunika media, dan tunika adventicia. Sistem pernafasan adalah semua organ yang
menghubungkan jaringan paru-paru dengan lingkungan luar dan paru-paru, sistem ini adalah
sistem yang menyuplai oksigen untuk metabolisme tubuh, sekaligus membuang hasil pernafasan
berupa karbon dioksida dan uap air.
Sistem saraf adalah sebuah sistem yang mengatur dan mengolah segala bentuk rangsangan
dengan kendali dari saraf pusat (otak dan sum-sum tulang belakang), sistem saraf mampu
menerima rangsang sekaligus melakukan kerja berdasarkan rangsangan yang didapat. Saraf
adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat (yakni
otak dan sumsum tulang belakang) dan antar bagian sistem saraf dengan lainnya.

1.2 Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam percobaan ini adalah bagaimana cara mengetahui dan
mengenal bagian-bagian dari sistem pernapasan beserta fungsinya, bagaimana cara mengetahui
dan mengenal bagian-bagian dari pembuluh darah vena dan pembuluh darah arteri, serta
bagaimana mengetahui struktur sel saraf.

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum respirasi, peredaran darah dan saraf ini adalah untuk mengetahui dan
mengenal bagian-bagian dari sistem pernapasan beserta fungsinya, untuk mengetahui dan
mengenal bagian-bagian dari sistem pembuluh darah vena dan pembuluh darah arteri, serta untuk
mengetahui struktur sel saraf.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saraf
Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat
(yakni otak dan sumsum tulang belakang) dan antar bagian sistem saraf dengan lainnya. Saraf
membawa impuls dari dan ke otak atau pusat saraf. Neuron kadang sisebut sebagai sel-sel saraf,
meski istilah ini sebenarnya kurang tepat karena banyak sekali neuron yang tidak membentuk
saraf.
Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa sinyal sensorik ke sistem
saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan
kelenjar-kelanjar (Anonim,2008).

2.2 Sistem saraf


Jaringan yang paling rumit dalam tubuh kita adalah jaringan saraf. Kerumitan ini berasal dari
kemampuan sel sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan jenis sel sel lain (
sel sel otot, sel sel kelenjar ). Semua sel yang membentuk satu kesatuan kelompok itu berada
dalam komunikasi satu sama lain dan dengan jenis sel sel lain ( sel sel otot, sel sel kelenjar
). Semua sel yang membentuk satu kesatuan kelompok itu berada dalam komunikasi satu sama
lain melalui sinyal elektris dan pesan kimiawi yang membantu memelihara kesatuan kelompok
sel itu sebagai keseluruhan. Sinyal sinyal ini mengendalikan pertumbuhan, reparasi dan posisi
relatif sel sel. Akan tetapi jaringan saraf mempunyai fungsi utama sebagai pembuat pesan
kimiawi ( penghantar saraf dan hormon hormon ) dan perkembangan saluran komunikasi untuk
koordinasi fungsi fungsi tubuh (Bevelender,1988).

2.2.1 Neuron
Neuron terdiri atas bagian-bagian pembentuknya antara lain:
a. Badan sel
Sebuah neuron mempunyai badan sel yang relatif besar yang mengandung nukleus dan berbagai
ragam organel seluler lainnya. Ciri neuron yang paling menonojol adalah penjuluran yang mirip
serat yang disebut proseus sehingga sel mampu mencapai jarak yang jauh. Menurut ukuran dan
bentuk, proseus dibedakan menjadi 2 yaitu :
Neuron multi polar yang mempunyai lebih dari dua proseus sel yaitu akson dan dendrit
Neuron bipolar dengan satu dendrit dan satu akson
Pseudounipolar yang mempunyai satu proseus tunggal dekat dengan parikaryon tetapi
kemudian bercabang dua, sehingga membentuk huruf T( Nurhayati,2004 )
Perikaryon merupakan bagian neuron yang mengandung nukleus dan sitoplasma disekitarnya
dan berfungsi sebagai pusat nutrisi bagi neuron tetapi juga untuk menerima rangsang. Selama
perkembangan, sel sel saraf embrional merupakan sel sel yang agak kurang berarti, berbentuk
spul yang lonjong. Perubahan besar pertama yang terjadi berupa perpanjangan serupa benang
dari sosok sitoplasma yang bernukleus :
1. Selnya berhenti membelah diri.
2. Organel organel yang terkait dengan sintesis protein ( ribosom dan reticulum endoplasma )
meningkat bila perpanjangan selnya tumbuh, tetapi untuk sebagian besar tetap berada dalam
perikaryon. Badan selnya dengan demikian menjadi suatu pusat metabolisme sel sarafnya.
Selnya dihadapkan pada masalah pengangkutan protein] yang terbuat dalam perikaryon melalui
tonjolan tonjolan sel yang panjang khususnya akson ke terminal terminal ( Nurhayati,2004).
b. Akson
Berfungsi untuk menghantarkan pesan ke ujung neuron. Akson mempunyai seludang yaitu :
Seludang Myelin
Dibangun oleh zat zat yang komplek seperti kolesterol, fosfolipid dan macam macam
sreboside. Sifat tidak kontinu. Berfungsi sebagai isolator yaitu untuk mencegah adanya impuls
yang pindah ke serabut saraf lain, juga sebagai transpor nutrisi untuk memberi makan pada
akson( Nurhayati,2004).
Seludang Neurilema
Sifat kontinu. Setiap segmen dari suatu akson hanya dijumpai satu sel schwann saja sehingga
merupakan seludang yang hidup( Nurhayati,2004).
Serabut tidak bermielin
Serabut saraf tidak bermielin, tidak memiliki nodus renvir karena sel schwann yang
berdampingan bersatu di bagian lateral untuk membentuk suatu sarung yang kontinu(
Nurhayati,2004)
c. Dendrit
Ciri cirinya yaitu bentuknya pendek dan bercabang cabang, banyak ditemukan neuronfilamen
dan mikrofilamen, merupakan juluran sitoplasma yang pendek dan bercabang cabang,
berfungsi untuk menerima dan mengintegrasikan sejumlah besar terminal akson dari sel saraf,
biasanya ditutupi oleh sejumlah duri atau tunas yang merupakan penonjolan dendritik kecil yang
menjadi tempat hubungan sinaptik (Nurhayati,2004 ).

2.3 Sistem Peredaran Darah


Transpor internal pada vertebrata dapat dilakukan melalui sistem tertutup, yang juga disebut
sebagai sistem kardiovaskuler. Komponen sistem kardiovaskuler adalah pembuluh darah,
jantung dan darah. Arteri, vena dan kapiler adalah tiga jenis utama pembuluh darah. Arteri
membawa darah meninggalkan jantung menuju semua organ diseluruh tubuh. Kapiler adalah
pembuluh mikroskopis dengan dinding yang sangat tipios dan berpori. Pembuluh vena
mengembalikan darah dari seluruh ke jantung (Campbell,2002).
Sistem peredaran darah terdiri atas sistem peredaran darah dan limfe. Sistem peredaran darah
terdiri atas struktur-struktur :
1) Jantung, sebagai pemompa darah
2) Serangkaian pembuluh eferen, arteri-arteri yang berfungsi membawa nutrisi dan oksigen
bersama darah ke jaringan
3) Kapiler-kapiler sebagai pertukaran antar darah dan jaringan
4) Vena, pembuluh-pembuluh aferen jantung yang merupakan persatuan kapiler-kapiler menjadi
sistem peredaran yang lebih besar yang membawa hasil-hasil metabolisme, CO2 dan sebagainya
ke dalam sistem peredaran darah (Nurhayati,2004).

2.4 Jantung
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah
lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ
yang berperan dalam sistem peredaran darah (Anonim, 2008).
Secara kasar jantung terletak di pusat rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung
yaitu perikardium.Darah deoksi dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup
trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid tetapi
terpaksa membuka katub pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner.Darah
masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang cabang menjadi cabang kanan dan
kiri yang masing masing menuju paru paru kiri dan kanan (Kimball,1999).

2.5 Respirasi
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP
untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan (Anonim, 2000).
2.5.1 Struktur Sistem Pernafasan Dengan Paru-paru
Organ-organ pada sistem Pernapasan meliputi, sistem saluran pernapasan yang menghubungkan
jaringan paru-paru dengan lingkungan luar dan paru-paru. Sistem Respirasi terbagi menjadi dua
bagian yaitu :
Bagian konduksi, terdiri atas rongga hidung, nasofharing, laring, trakea, bronki dan bronkiolus.
Rongga hidung, faring, laring, trachea dan bronchi serta bronkhiolus bertanggung jawab dalam
pengaturan masuk keluarnya udara menuju paru-paru.
Bagian respirasi yang terdiri atas alveoli yaitu suatu struktur seperti kantong khusus yang
membentuk sebagian besar paru-paru. Pada bagian ini alveoli berhubungan.langsung dengan
system sirkulatori untuk mengangkut oksigen dan memindahkan karbondioksida (pertukaran
gas) ( Nurhayati,2004).

BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat-alat yang dipergunakan pada percobaan ini antara lain mikroskop, obyek glass, kaca
penutup dan pipet tetes.

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah preparat awetan yang terdiri dari
Paru (Alveolus),Arteri Elastika, Vena ukuran besar, Rambut, Bronkiolus intrapulmonalio, Serat
purkinje, Neuron multipolar, Saraf motorik.

3.2 Cara Kerja


- Diletakkan dibawah mikroskop
- Diatur perbesaran 40X dan 100X
- Diamati apa yang tampak
- Digambar dan diberi warna sesuai yang tampak
- Diberi keterangan

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Sistem respirasi


4.1.1 Alveolus

Deskripsi :
Alveoli berbentuk kantong sangat tipis, karena membrannya hanya terdiri dari satu lapisan sel
tapi bersifat elastis sehingga sifatnya seperti balon, yaitu ketika udara dihirup (inhalasi) akan
mengembang dan ketika ekshalasi akan mengempis. Susunan alveoli yang berlobus yang
berdinding tipis terdiri dari epitel selapis yang di sekelilingknya terdapat kapiler-kapiler. Jarak
antara dinding kapiler dengan dinding alveoli hanya berkisar 0,1 - 1,2 mikron.
Alveoli bertugas membawa oksigen dan memindahkan karbondioksida ke / dari sistem
sirkulatori. Diantara alveoli tersisipi banyak makrofag, yaitu sel darah putih yang berukuran
besar bergerak amuboid bertugas memindahkan materi asing dari dalam paru-paru yang belum
tersaring di alat pernapasan sebelumnya. Selain itu juga mencegah paru-paru dari infeksi
sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam alveolus paru paru terdapat epitel
pernapasan dan jaringan elastis. Untuk memahami sususnan dari yang pertama itu harus diingat
bahwa semua tubula dari paru paru janin dilapisi epitel kubus dan terbenam dalam jaringan
penyambung embrional. Ketika pernapasannya dimulai pada saat kelahiran beberapa dari epitel
memanjang ke dalam bentuk plat plat tipis, akan tetapi pada sudut sudut antara alveolusnya
tersisa daerah dimana sel selnya tidak pipih. Jaringan penyambung sekelilingnya mengecil
menjadi suatu anyaman serat elastis dan beberapa fibroblas diantara alveolusnya. Karena itu
terlihat pada irisan paru paru, daerah dimana sel selnya mengecil menjadi hanya sebuah garis
dan lain lain daerah dimana mereka berbentuk poligon dan jelas bernukleus. Struktur halus dari
dinding alveoler terdiri dari 3 jenis sel dasar yaitu :
- Sel yang paling besar jumlahnya dari dinding alveoler adalah sel endotel dan kapiler. Nukleus
dari sel sel ini biasanya lebih kecil dan lebih memanjang daripada nucleus sel sel epitel.
- Sel epitel tipis yang memanjang berpautan tepat satu sama lain dan membentuk suatu lapisan
kontinu dari ruang ruang alveoler. Lapisan ini begitu tipis sehingga tidak terlihat pada tingkat
mikroskop cahaya. Sitoplasmanya tidak mempunyai retikulum endoplasma tetapi mengandung
berbagai organel lainnya.
- Sel alveoler besar ternyata epitel. Mereka kubis atau bulat dan lebih sedikit daripada sel
alveoler gepeng. Mereka biasanya terdapat pada sambungan dinding dimnding beberapa
alveolus tetapi dapat juga merupakan bagian dari kantong udara.
4.1.2 Bronkiolus
Bronkiolus tidak mengandung kelenjar atau tulang rawan. Lumennya dilapisi oleh sel epitel
selapis torak bersilia, yang tidak mempunyai sel sel piala. Lamina propianya elastis dan tipis
dan dikelilingi oleh pita pita polos yang terpilin longgar dari jenis yang sama dengan yang
terdapat dalam bronkus.

4.1.3 Sistem respirasi pada manusia


a. Konduksi
Konduksi terbagi menjadi 2 yaitu :
- Bagian Konduks I : Rongga Hidung, faring, laring, trakea, bronki dan bronkiolus
- Bagian Konduks II : : Saluran pernapasan: faring, laring, trakea, bronki dan bronkiolus
Rongga hidung
Fungsi Rongga Hidung :
- Terdapat rambut pada dinding rongga hidung yang berguna sebagai filter untk menyaring debu-
debu dan kototran lainnya yang berbahaya apabila masuk dalam paru-paru.
- Terdapat selaput lendir di bagian yang lebih dalam lagi untuk memberi kelembapan dan sebagai
filter tambahan yang menangkap debu-debu yang lolos dari bulu hidung.
- Selain dalam system pernapasan, rongga hidung juga merupakan tempat tinggal reseptor
pembau (olfaktori). Ketika suatu kemikalia masuk ke rongga hidung akan kontak dengan
reseptor olfaktori, yang kemudian memicu resptor tersebut menghantar sinyal ke otak, untuk
menciptakan persepsi bau.
Faring
Pada bagian bagian faring yang tidak mempunyai kontak dengan permukaan lainnya, epitelnya
berupa berlapis torak semu, bersilia dan lamina propianya menganduing kelenjar kelenjar
campuran atau seromukosa. Pada zona zona peralihan tertentu mungkin terdapat epitel berlapis
torak tetapi ia tidak mudah dibedakan dari jenis berlapis semu.Pada bagian atas dan belakang
dari faring terdapat banyak agregasi sel sel limfoid yang mungkin merupakan perluasan dari
tonsila tonsila faring atau adenoid.
Laring
Bagian paling atas dari laring dikenal sebagai sebagai epiglottis. Permukaan lingual atau
permukaan depan dari epiglotis ini tertutup dengan epitel berlapis gepeng tanpa keratinisasi dan
mempunyai banyak kelenjar seromukosa dalam lamina proprianya, khususnya dekat sambungan
dengan dasar lidah. Bagian atas permukaan belakang epiglottis tertutup dengan epitel berlapis
gepeng tanpa keratinisasi yang berbaur ke dalam zona peralihan dan tampak sebagai epitel torak
berlapis bersilia.
Trakea
Trakea terdiri dari :
- Mukosa yang terdiri dari ( a ) suatu epitel berlapis torak semu bersilia dengan sejumlah besar
sel sel piala yang dibatasi oleh ( b ) membran dasar yang mencolok, yang merupakan bagian
dari ( c ) lamina propia, yang terutama terdiri dari jaringan retikuler atau areoler yang
mengandung banyak serat elastis. Di pinggiran luar lamina propia, serat serat elastis kasar
tersusun secara membujur untuk membentuk ( d ) suatu membran atau lamina elastik yang relatif
padat.
- Submukosa merupakan jaringan aeroler. Ia mengandung sel sel lemak, pembuluh darah, dan
bagian bagian sekresi dari kelenjar kelenjar campuran dengan beberapa unit memperlihatkan
bulan sabit serosa yang mencolok.
- Pada irisan irisan melintang, trakea, tulang rawan tampak sebagai suatu bulan sabit tunggal
berbentuk C atau U dengan ujung atau canggahnya yang terbuka kea rah belakang esofagus.

b. Bagian bagian respirasi


Bagian respirasi yang terdiri atas alveoli yaitu suatu struktur seperti kantong khusus
yang membentuk sebagian besar paru-paru. Pada bagian ini alveoli berhubungan.langsung
dengan system sirkulatori untuk mengangkut oksigen dan memindahkan karbondioksida
(pertukaran gas). Konsentrasi Oksigen yang berada di alveoli lebih tinggi daripada yang berada
di darah dalam pembuluh kapiler di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya difusi oksigen
dari alveoli ke kapiler. Kemudian dari kapiler akan menuju pembuluh darah yang lebih besar dan
membawa darah yang kaya oksigen tersebut ke jantung. Jantung kemudian memompa darah
tersebut ke seluruh tubuh. Karbondioksida yang berada di dalam aliran darah merupakan produk
sampah metabolisme sel juga akan dibawa ke jantung, yang akhirnya juga menuju ke kapiler di
sekitar alveoli. Konsentrasi karbondioksida di kapiler lebih tinggi dibandingkan yang ada di
dalam alveoli sehingga karbondioksida akan berdifusi dari kapiler menuju alveoli.
c. Proses respirasi
Proses respirasi terdiri dari dua perbedaan proses pernapasan yaitu proses inspirasi dan proses
respirasi. Proses inspirasi atau yang dikenal dengan proses penghirupan udara antara lain :
diagfragma dan otot antartulang rusuk berkontraksi - rongga dada membesar tekanan udara
kurang dari atmosefer tekanan sekitar paru-paru mengecil paru-paru membesar tekanan
udara kurang dari atmosefer udara mengalir ke alveoli. Sedangkan Proses ekspirasi atau yang
dikenal dengan proses pelepasan udara antara lain : diagfragma dan otot antartulang rusuk
berhenti berkontraksi rongga dada kembali ke posisi normal - tekanan udara kembali seperti
sebelum respirasi tekanan rongga sekitar paru-paru meningkat paru-paru ke posisi sebelum
respirasi udara dalam paru-paru tertekan udara dalam alveoli terdorong ke luar udara
mengalir meninggalkan paru-paru.

4.1.4 Perbedaan respirasi antara manusia dengan pisces


Manusia Pisces
- Memiliki paru-paru
- Memiliki hidung
- Paru-paru tidak langsung berhubungan dengan lingkungan luar tubuh
- Tidak mempunyai labirin
- Tidak mempunyai gelembung renang
- Oksigen yang diambil langsung dari atmosfer
- Mempunyai bulu hidung - Tidak memiliki paru-paru
- Tidak memiliki hidung
- Insang langsung berhubungan dengan lingkungan di luar tubuh ikan
- Memiliki labirin pernafasan
- Mempunyai gelembung renang
- olsigen yang diambil berasal dari oksigen yang terlarut dalam air
- tidak mempunyai bulu hidung

4.2 Sistem peredaran darah


4.2.1 Arteri elastika

Deskripsi :
Merupakan pembuluh darah yang terdapat pada pangkal artikel pada ventrikel dan beberapa
arteri yang dekat jantung. Arteri banyak mengandung jaringan elastis yang berguna untuk
mengimbangi tekanan darah yang besar yang dipompa oleh jantung. Pangkal arteri pada
ventrikel kiri yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Tunica medica albina terutama atas otot
polos elastis. Lapisan ini sangat tebal pada daerah pangkal lebih banyak serat elastis dari serat
otot polos. Tunika adventia terdiri dari jaringan ikat berupa serat kolagen dan sedikit serat elastis.

4.2.2 Vena Besar

Deskripsi :
Terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
a. Tunika intima
Lapisan endotelium dan membrana elastika interna.
b. Tunika media
Lapisan sel-sel otot polos yang tersusun melingkar yang dibungkus oleh serabut kolagen dan
sedikit serabut elastin.
c. Tunika adventia
Lapisan yang paling tebal, terdiri dari jaringan ikat kendur.
Vena yang digunakan oleh darah untuk kembali ke jantung, mempunyai dinding yang sebagian
besar terdiri atas jaringan penyambung kolagen dengan serat otot dan serat elastis yang jauh
kurang mencolok daripada dalam dinding arteri. Karena jumlah jaringan elastisnya berkurang
maka vena tidak mempertahankan bentuknya setelah mati dan tampak pada irisan sebagai
struktur yang bulat dan tidak teratur. Pada umumnya dinding vena tidak begitu tebal seperti pada
arteri yang menyertainya tetapi lumennya lrbih besar. Macam macam vena berdasarkan
ukurannya yaitu vena kecil dan venula : vena kecil dan venula terdapat pada jaringan
penyambung organ organ, vena berukuran sedang : vena yang berukuran sedang
memperlihatkan sifat sifat yang istimewa, vena besar : vena besar menunjukkan peningkatan
jumlah otot membujur pada adventisia dan sedikit peningkatan jaringan elastis dalam intima.

4.2.3 Serabut purkinje

Deskripsi :
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan
kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung.

4.2.4 Arteri
Arteri tersusun dari tiga selaput atau tunikum :
- Selaput dalam atau intima terdiri atas pelapis dalam endotel , suatu lapisan antara jaringan
penyambung dan suatu lapisan luar dari jaringan elastis.
- Suatu selaput tengah atau media terutama terdiri atas sel sel otot polos yang tersusun secara
sirkuler bercampur dengan berbagai jumlah jaringan penyambung.
- Suatu selaput luar atau adventia hampir selalu tersusun dari jaringan kolagen dan elastis.
Arteri berdasarkan pada jumlah dan susunan beberapa jaringan komponen dalam berbagai
tunikum dibedakan menjadi :
- Arteriola dan arteri kecil. Pembuluh mempunyai diameter 20 sampai 100 m biasanya
termasuk kelompok ini. Intimanya terdiri dari sutu lapisan endotel dan suatu membran elastis
dalam yang menipis.
- Arteri berukuran sedang. Kebanyakan dari arteri tersebut seperti arteri aksiler, mesentrium,
limpa, dan radial termasuk dalam arteri berukuran sedang.
- Aorta ( arteri jenis elastis ). Intima aorta dilapisi dengan sel endotel poligon pendek.
Dinding pembuluh darah arteri itu tersususn dari tiga lapisan yang jelas yaitu :
- Intima terdiri atas sel sel endotel yang berada diatas lapisan intermedier yang tersususn
dariserat serat elastis, koalgen halus, dan fibroblas terpencar serta suatu membran elastis dalam
yang terdiri dari ban berjendela tebal yang pada beberapa pembuluh terbelah dan tampak
rangkap dua.
- Media, lapisan yang paling tebal, terdiri dari 20 sampai 40 lapisan serat otot yang tersusun
melingkar.
- Adventisia, tersusun dari selaput tebal jaringan penyambung yang terdiri dari serat serat
kolagen dan elastis.
4.2.5 Lapisan pembuluh darah
Secara umum pembuluh darah terdiri dari lapisan-lapisan
a. Tunika intima (tunika interna)
Terdiri atas lapisan sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Di bawah endotel
terdapat lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung halus yang kadang- kadang
mengandung sel otot polos.
b. Tunika media
Tersusun utama oleh sel-sel otot polos. Diantara sel-sel otot polos terdapat sejumlah kolagen,
elastin, dan proteoglikan.
c. Tunika adventia
Terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut elastin.

4.2.6 Fungsi sistem pembuluh darah


Sistem peredaran darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai alat transportasi, seperti :
- berkaitan dengan respirasi ; O2 dan CO2
- berkaitan dengan nutrisi ; glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol
- berakaitan dengan ekskresi ; Zat-zat ampas, urea, asam urat, kreatin dan lain-lain.
2. Menyediakan lingkungan yang sesuai dengan lingkungan
- keseimbangan cairan tubuh (osmoregulasi)
- keseimbangan asam basa (pH)
- keseimbangan suhu (thermoregulasi)
- peredaran
- pertahanan tubuh

4.2.7 Jantung
Terdiri dari Arteri anomiat, Lung aorta,Vena kava superior, Atrium kanan, Katup trikuspid,
Katup aorta, Ventrikel kanan, Perikardium, Septum ( sekat ), Vena kava inferior, Vena hepatika,
Sarang kapiler hati, Vena porta hepatika, Arteri subklavia kiri, Arteri karotis komunis kiri, Arteri
pulmoner kiri, Kutup bikuspid , Atrium kiri, Sarang kapiler paru paru kiri, Vena pulmoner,
Tendon papiler, Ventrikel kiri, Otot papiler, Aorta, Arteri seliakus, Sarang kapiler lambung,
Sarang kapiler limpa, Arteri mesentrikus superior, Sarang kapiler usus. Jantung terdiri atas tiga
lapisan yaitu endokardium, myokardium, epikardium.
Secara kasar jantung terletak di pusat rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung
yaitu perikardium. Darah deoksi dari tubuh masuk ke atrium kanan kemudian melalui katup
trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid ini berkenaan dengan adanya tiga daun
jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel
akan menutup katup trikuspid tersebut tetapi memaksa membuka katup pulmoner yang terletak
pada lubang masuk arteri pulmoner. Darah masuk ke dalam arteri pulminer yang langsung
bercabang cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing masing menuju paru paru
kanan dan kiri. Arteri arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol. Arteriol arteriol
memberi darah ke anyaman kapiler di dalam paru paru. Disinilah darah melepaskan
karbondioksida dan mengambil persediaan oksigen segar. Anyaman kapiler dalam paru paru
akan ditapis oleh pembuluh darah yang disebut venul yang berfungsi sebagai saluran anak dari
vena pulmoner.Empat vena pulmoner ( dua dari setiap paru _ paru ) darah oksi ke atrium kiri
jantung.Ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner. Dari
atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup biskupid. Kontraksi ventrikel akan
menutup katup biskupid dan membuka katup aortik pada lubang masuk ke aorta. Cabang
cabang yang pertanma dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke
arteri arteri koroner kanan dan kiri yang memberi daraah ke jantung itu sendiri. Meskipun
arteri arteri timbul di bagian aorta yang masih ada di dalam massa jantung, arteri arteri ini
keluar langsung ke permukaan jantung, menyilang ke belakang pada jantung tersebut. Arteri
arteri ini menuju ke anteriol anteriol yang selanjutnya memberikan darah ke anyaman kapiler
yang menembus ke seluruh bagian jantung. Kapiler kapiler ini ditapis oleh venul venul yang
menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut
sistem koroner.

4.2.8 Darah

Deskripsi :
Medium transpor dari sistem sirkulasi adalah darah. Darah tidak hanya oksigen dan
karbondioksidadari dan ke jaringan jaringan dan paru paru tetapi juga mengangkut bahan
lainnya ke seluruh badan. Ini meliputi molekul molekul makanan, limbah organisme, ion ion
dari macam macam garam, dan hormon hormon. Darah juga berfungsi mengedarkan panas
dalam badan selain fungsinya sebagai suatu alat pengangkut, darah juga memainkan peranan
aktif dalam memerangi bibit penyakit menular yang dapat masuk dalam badan. Darah adalah
suatu jaringan bersifat cair. Darah terdiri dari :
1) Sel sel darah yang terdiri atas :
- Sel darah merah yang paling banyak jumlahnya. Sel sel darah merah mempunyai bentuk
cakra dengan diameter 7,5 m dan ketebalan di tepi 2m. Tengah tengah dari cakra tersebut
lebih tipis ( 1 m ) dari pada tepinya. Bentuk bikonkaf yang menarik ini mempercepat
pertukaran gas gas antara sel sel dan plasma darah.
- Sel darh putih, jumlahnya lebih kurang daripada sel sel darah merah dan rasio antara kedua
tipe tersebut kira kira 1 : 700. Sebenarnya ada lima tipe sel darah putih yang berbeda terdapat
dalam darah yang beredar. Semuanya mempunyai nukleus. Ukurannya berkisar dari limfosit
yang tidak jauh lebih besar ( 10 m ) daripada sel darah merah sampai monosit monosit yang
mungkin tiga kali lebih besar ( 25 m ). Bentuk sel darah putih sangat bervariasi terutama bila
sel sel ini melalui kapiler kapiler. Fungsi umum dari sel darah putih adalah melindungi badan
dari infeksi. Neutrofil neutrofil dan monosit monosit menyempurnakannya dengan
membungkusnya secara endositosis partikel partikel asing (misalnya bakteri ) yang masuk ke
dalam badan.
- Keping keping darah adalah fragmen sel sel yang dihasilkan oleh sel sel besar
(megakariosit ). Dalam sumsum tulang. Keping keping darah berbantuk seperti cakra dan jauh
lebih kecil ( 2 m ) daripada sel darah merah. Secara normal dalam setiap kubik milimeter darah
terdapat antara 150000 400000 keping keping darah. Sel sel ini sanagt penting dalam
pembekuan darah.
2) Plasma
Cairan dimana sel sel darah terdapat adalah cairan berwarna kekuning kuningan disebut
plasma. Komponen terbesar dari plasma darah adalah air. Dalam plasma darah larut molekul
molekul dan ion ion yang beraneka ragam. Ini meliputi glukosa yang bekerja utama sebagai
sumber utama untuk energi sel sel kita dan asam asam amino. Setelah makan makanan yang
kaya akan lemak, tetesan tetesan lemak tersebut diangkut di dalam plasma. Selain molekul
molekul makanan juga terdapat produk sisa dari metabolisme sel.

4.3 Sistem saraf


4.3.1 Neuron multipolar

Deskripsi :
Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrit dan satu akson. Jenis neuron ini merupakan
yang paling sering dijumpai pada sistem saraf sentral (misalnya, sel-sel motoris pada cornu
anterior dan laterlallis medulla spinalis, sel-sel ganglion otonom).

4.3.2 Saraf motorik

Deskripsi :
Neuron Motorik (neuron eferen), menghantarkan impuls dari otak ke efektor
Neuron motor : efektor aksonnya berakhir pada otot rangka
Sekresi : berakhir pada kelenjar
Akselerator mempertinggi: jantung aktivitas
Inhibitor mengurangi aktivitas: jantung

4.3.3 Rambut

Deskripsi :
Rambut terdapat hampir diseluruh bagian tubuh manusia, namun kebanyakan berupa rambut-
rambut halus, namun pada bagian-bagian vital dan rawan pada manusia ditumbuhi rambut yang
lebih tebal dan banyak, hal ini di sebabkan pada bagian tersebut membutuhkan perlindungan
yang lebih, contohnya alis pada mata untu mencegah masuknya air dari atas mata, rambut pada
kepala untuk melindungi kepala dari terik matahari, juga melindungi dari benturan dan gesekan.

4.3.4 Komponen penyusun saraf


Penyusun saraf yaitu :
- Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang dikhususkan untuk menghantarkan dan
mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain.Diameter rata rata neuron
adalah lebih kurang dari 0,1mm, tetapi panjangnya dapat beberapa meter. Biasanya neuron
dikatakan terdiri atas tiga bagian : akson, badan sel dan dendrit ; suatu akson yang panjang
keluar dari satu ujung badan sel dan dendit dendrit yang berumbai keluar dari ujung yang lain.
- Neuruglia ( Glia ). Nukleus dari sel sel glia berwarna secara mencolok dengan dengan
pewarnag absa, tetapi rinci dari bentuk dan lokasi mereka hanya dapat dilihat dengan
menggunakan tehnik impregnasi logam. Pada tingkat mikroskop cahaya terdapat dua golongan
glia yaitu :
a. Makroglia meliputi astrosit dan oligodendrosit. Sel sel ini berasal dari neuroektoderm, tetapi
mereka hanya memiliki satu jenis tonjolan sel. Mereka tidak membentuk sinapsis dan mereka
tetap mempunyai kemampuan untuk membelah diri selama hidup mereka khususnya bila sistem
sarafnya rusak. Setelah luka, mereka dapat ikut serat dalam pekerjaan reparasi.
b. Mikroglia dianggap berasal dari mesoderm. Mikroglia, suatu golongan sel glia lainnya yang
diduga termasuk dalam sistem retikuloendotel dan terdiri dari makrofag yang tidak akftif yang
tidak membantu dalam penumpuan jaringan.
Jenis sel neuroglia :
1. Astroglia, ini adalah sel sel bercabang, beberapa diantaranya mempunyai tonjolan tonjolan
panjanag ramping.
2. Oligodendria, sel sel ini mempunyai tonjolan tonjolan bermanik pendek tetapi bukan fibril
neuroglia. Nukleus mereka lebih kecil dan lebih gelap daripada nukleus sel sel neuroglia.
3. Mikroglia, yang paling kecil diantara sel sel neuroglia. Mereka mempunyai nukleus yang
berwarna tua, tidak beratur bentuknya, dan tidak mempunyai fibril atau kaki kaki penghisap.
Mereka dikatakan fagositis.
- Jaringan ikat sejati merupakan jaringan yang struktur struktur diatas atau membangun
seludang seludang seperti seludang otak dan seludang berkas saraf.
4.3.5 Fungsi sistem saraf
Fungsi utama dari sistem saraf adalah sebagai pembuat pesan kimiawi ( penghantar saraf dan
hormon hormon ) dan perkembangan saluran komunikasi untuk koordinasi fungsi fungsi
tubuh.

BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan yang telah dilakukan adalah, organ sistem
respirasi terdiri dari rongga hidung, laring, faring, trakhea, bronki, bronkiolus dan paru-paru dan
mempunyai proses inhalasi, respirasi internal, respirasi eksternal dan ekshalasi, yang kesemua
organ. Sistem peredaran darah terbagi manjadi dua yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh
darah vena, dimana keduanya berfungsi sebagai alat transportasi pembawa O2, CO2, dan sari-
sari makanan. Sistem saraf terbagi atas saraf tepi dan saraf pusat yang mempunyai fungsi
masing-masing. Sistem saraf dibangun oleh : sel saraf (badan neuron, dendrit dan akson), sel
neuroglia dan jaringan ikat sejati.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2000).bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/
0117%20Bio%203-1f.htm.diakses Oktober 2008

Anonim a.(2008). id.wikipedia.org/wiki/Jantung.diakses Oktober 2008

Anonim b.(2008).id.wikipedia.org/wiki/Saraf.diakses Oktober 2008

Bevelander,Gerrit.(1988).DASAR DASAR HISTOLOGI. Erlangga : Jakarta

Campbell, N.A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. (2002). BIOLOGY,third edition. The Benjamin/
cummings publishing comp. Inc : Canada

Kimball,John W.(1999). BIOLOGI Jilid 2. Erlangga : Jakarta

Nurhayati,Awik Puji.(2004).STRUKTUR HEWAN.ITS press : Surabaya

DISKUSI

1. Sebutkan dan jelaskan komponen penyusun sistem saraf ?


Komponen penyusun sistem saraf antara lain :
- Sel saraf ( neuron ) : Neuron merupakan struktur dasar dengan unit fungsional dari sistem saraf.
Neuron memiliki tiga bagian utama yaitu badan neuron, dendrite, dan akson.
- Sel sel neuroglia adalah jaringan penyokong pada sistem saraf.
- Jaringan ikat sejati merupakan jaringan yang struktur struktur diatas atau membangun
seludang seludang.

2. Sebutkan dan gambar bagian bagian utama neuron !

1. Inti sel
2. Selubung mielin
3. Akson
4. Sel Schwan
5. Dendrit

3. Sebutkan penyusun utama dari dinding sistem pembuluh darah ?


Penyusun dinding sistem pembuluh darah antara lain :
- lapisan tunika
- subendotoel
- lapisan medika
- lapisan adventia
Diposkan oleh neutronz
Label: Struktur Hewan, Zoology

_  

   

You might also like