Professional Documents
Culture Documents
KONTROL
STABILITAS TUBUH
BENDUNG
Dosen :
Desi Supriyan
Deni Yatmadi
ad = n ( Z x ac )m
Momen = K x Lengan
dimana :
K = Gaya Gempa (ton)
f = koefisien gempa
G = Massa Bangunan (ton)
n,m = koefisien jenis tanah
Z = faktor gempa sesuai lokasi
ac = percepatan dasar gempa (cm/dt2)
g = percepatan gravitasi ( 9.81 m/s2 )
c. Tekanan Lumpur
a
a
Ws2
MAN
h Ws1
dimana :
Ws = Gaya tekan lumpur
s = Berat jenis lumpur (t)
h = dalamnya lumpur (m)
Φ = sudut gesekan ()
d. Gaya Hidrostatik
1. Kondisi muka air normal
a
W1
h W2
W1 = ½ . a . a . h W2 = ½ . a . h 2
Dimana :
W = Gaya hidrostatik (t)
a = Berat jenis air ( 1 ton/m3)
h = Tinggi mercu (m)
2. Kondisi muka air banjir
a b
MAB
h1
MAB
h2
h3
e. Gaya akibat Uplift Pressure ( Gaya
Angkat )
MAB
Δh
Hx
Px = Hx – ( Lx / L) H
Momen = Px . Lengan
Dimana :
Px = gaya angkat pada titik X (ton)
L = panjang total bidang kontak bendung dengan
tanah bawah (meter)
Lx = jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai X
(meter)
H = beda tinggi energi (meter)
Hx = tinggi energi di hulu bendung (meter)
3.2 Kontrol Stabilitas
Mt
FK 1,5
Mg
Dimana :
Mt = momen tahanan (tm)
Mg = momen guling (tm)
b. Kontrol Terhadap Geser
Dimana :
V . f (H) = jumlah gaya horisontal yang
FK 1,5 bekerja pada bangunan (t)
H
(V) = jumlah gaya vertikal (t)
f = koefisien gesekan
B M B
e
2 V 6
Dimana :
M = resultan dari momen (t.m)
= M tahan – M guling
B = Panjang telapak pondasi (m)
v = Jumlah gaya vertikal (t)
d. Kontrol Terhadap Daya Dukung Tanah
maks
V
.(1
6 e
) ijin
B B
Dimana :
σ = Daya dukung tanah ( t/m2 )
V = Jumlah gaya vertikal (t)
B = Panjang telapak pondasi (m)
e = Eksentrisitas