You are on page 1of 18

SIKLUS HIDROLOGI

AIRTANAH / GROUNDWATER

Airtanah = air yang mengisi


rongga-rongga batuan di bawah
permukaan tanah pada zone jenuh
air.
Sumber utama : hujan

Airtanah bergerak
Max. 10 m/hari
Min. 1 m/tahun

1
SIKLUS AIRTANAH
Keywords : infiltrasi perkolasi - recharge

2
Mengapa Airtanah Penting ??

1,500 million people depends on groundwater

FAKTOR2 PENENTU POTENSI AIRTANAH

1. CURAH HUJAN
2. MATERIAL BATUAN
3. GEOMORFOLOGI/LERENG
4. VEGETASI

3
PERMASALAHAN2 AIRTANAH
1. Cone of depression

4
2. Intrusi air laut

5
3. Land Subsidence

4. Kontaminasi airtanah

6
VERTIKAL AIRTANAH

Zone lengas tanah, terpengaruh


proses transpirasi

Zone tidak jenuh (tidak 100% terisi


air

Muka airtanah

Zone jenuh (100% terisi air)

HYDRAULIC HEAD / Tinggi muka airtanah

Tinggi elevasi
dikurangi tinggi muka
airtanah
Contoh : muka
airtanah di titik A = 5
meter
Elevasi titik A = 150 m
dpal
Hydraulic head (h) =
150 5 = 145 m dpal

7
KEMIRINGAN AIRTANAH (HYDRAULIC GRADIENT)
Airtanah mengalir dari hydraulic head tinggi ke rendah, misal
dari A ke B
Merupakan rasio dari beda tinggi muka airtanah dan jarak
datar antara A B
A = 100 m dpal

B = 75 m dpal
A 1000 meter

Kemiringan = (100 75) / 1000 = 0,025

GERAK DAN DEBIT AIRTANAH


Hukum Darcy (1856)

8
Spesific discharge/kecepatan aliran per unit volume tabung adalah :
V = Q/A = (m3/dt)/m2 = m/dt

Sehingga jika kecepatan pada airtanah dikenal sebagai hydraulic


conductivity/permeabilitas (K) material batuan & kemiringannya
maka :

V = -K (dh/dL), sehingga debit airtanah :

Q = -K . (dh/dL) . A

dimana :
A = luas penampang tabung
(dh/dL) = kemiringan/hydraulic gradient
K = kecepatan airtanah dalam batuan (permeabilitas = K)

JARING AIRTANAH/FLOWNETS

Peta/gambar pada media 2


dimensi yang berisi garis-garis
yang menghubungkan titik-titik
yang mempunyai kedalaman
airtanah (head) yang sama
Airtanah akan mengalir tegak
lurus (90o) memotong kontur
airtanah karena pengaruh
gravitasi dari hydraulic head
tinggi ke rendah
Jika peta kontur dilengkapi
dengan arah aliran airtanah,
maka biasa disebut dengan
FLOWNETS

9
DIMANAKAH TERDAPAT AIRTANAH ??

AKUIFER
Formasi atau perlapisan jenuh (saturated) dan lolos air
yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah
dalam jumlah yang cukup. Cukup = untuk
mengaliri/menjadi sumber suatu sumur, sungai atau
mata air

Contoh : pasir, kerikil, kerakal,dll

Aqui = air ;Fer (ferre) = menerima dan mengalirkan

Aquifer ini bisa berupa akuifer tertekan (confined),


akuifer bebas (unconfined), dan akuifer bertengger
(perched)

10
AKUIFER BEBAS DAN TERTEKAN

TIPE-TIPE AQUIFER
Aquifer Bebas/Dangkal (unconfined)
Aquifer tidak tertekan
Jika muka airtanah merupakan batas atas dari akuifer

Aquifer Tertekan (confined)


Terletak di bawah atau diantara confining layer (impermeable/kedap
air)
Hydraulic head/water table terletak diatas batas atas aquifernya,
biasa disebut piezometric/potentiometric
Karena tekanan, kadang-kadang muka airtanah aquifer tertekan
pada sumur bor dapat melebihi permukaan tanah (flowing artesian
well)

Aquifer Menggantung (perched)


Terletak diatas unconfined aquifer, dan aliran airtanah ke bawah
tertahan oleh confining layer yang tidak kontinyu

11
AKUIFER MENGGANTUNG (PERCHED AQUIFER)

FENOMENA ARTESIAN

12
Aquifer Bocor (leaky)
Semi Confined Aquifer
Bila confining unit adalah semi permeable/aquitard (lempung)

Aquifuge (fuge = tertutup)


Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air (contoh: granit)

Aquitard
Formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat
mengalirkannya dalam jumlah yang terbatas (contoh: lempung
pasiran)

Aquiclude
Formasi batuan yang tidak dapat menyimpan air dalam jumlah yang
banyak (contoh:lempung)

POROSITAS BATUAN ()

Porositas () atau kesarangan batuan adalah rasio


antara volume pori-pori batuan dengan total volume
batuan
= volume pori2 / volume batuan

Porositas primer : tergantung dari matrix batuan itu


sendiri
Porositas sekunder : karena proses solusional
atau rekahan pada batuan

13
a) Sedimen sortasi bagus, porositas besar
b) Sortasi tidak bagus, porositas kecil
c) Sortasi sedimen bagus, terisi oleh endapan yang porus, secara
keseluruhan porositas bagus
d) Sortasi sedimen bagus tetapi porositas berkurang karena deposit
mineral yang tidak porus pada pori-pori
e) Porositas tinggi karena proses solusional
f) Porositas karena rekahan

14
Material (%)
Unconsolidated deposits
Gravel 25 40
Sand 25 50
Silt 35 50
Clay 40 - 70
Batuan
Fractured basalt 5 50
Karst Limestone 5 50
Sandstone 5 30
Limestone, dolomite 0 20
Shale 0 10
Fractured crystalline rock 0 10
Dense crystalline rock 0- 5

15
TEKSTUR
Perbandingan kandungan/komposisi pasir, debu, dan
lempung

Material Ukuran partikel (mm)


Lempung < 0,004
Debu 0,004 0,062
Pasir sangat halus 0,062 0,125
Pasir halus 0,125 0,25
Pasir sedang 0,25 0,5
Pasir kasar 0,5 1,0
Pasir sangat kasar 1,0 2,0
Kerikil sangat halus 2,0 4,0
Kerikil halus 4,0 8,0
Kerikil sedang 8,0 16,0
Kerikil kasar 16,0 32,0
Kerikil sangat kasar 32,0 64,0

16
Key: Remote sensing data by aerial
photographs allows effective mapping of
feature that is conducive to groundwater
distribution and development

Next: Integration of RS and GIS will provide


better understanding of groundwater resources
due to the capacity of GIS to expose the
necessity of accounting for spatial reference
and accuracy of data from different source
(Sander, 1996).

17
AERIAL PHOTO

TOPOGRAPHY GEOLOGY

GEOMORPHOLOGY VEGETATION LANDUSE

GROUNDWATER
PROSPECT

18

You might also like