You are on page 1of 2

Mohammad Reyhanougy.

S
23263

Special Mission and Conference Diplomacy

Dalam menangani permasalahan internasional yang semakin kompleks, maka model


diplomasi pun merujuk pada suatu bentuk diplomasi special mission untuk menyelesaikan
suatu permasalahan tertentu. Karakteristik utamanya adalah sifatnya yang temporer dan
memiliki tujuan terbatas yang berbeda dengan misi diplomatik yang sifatnya permanen.
Tiap-tiap negara dapat mengirimkan perwakilannya untuk melaksanakan special
mission dengan mendapatkan perlindungan diplomatik.
Special missions merupakan format diplomasi tertua yang masih digunakan hingga
saat ini. Aktornya pun dapat berupa organisasi internasional, NGOs, dan MNCs yang
memiliki peran penting dan aktif memberikan kontribusi diplomasi.
Penggunaan special missions sangat fleksibel oleh karena itu keberadaannya sangat
serbaguna. Salah satu fungsi utamanya ialah keterlibatan dalam negosiasi internaional
terutama pada masalah teknis atau bidang khusus yang mungkin tidak selamanya dapat
diselesaikan oleh resident mission. Upaya negosiasi ini diwujukadkan dalam bentuk mediasi
internasional yang dilakukan bila terjadi konflik yang sukar diselesaikan oleh kedua belah
pihak yang bertikai. Pengiriman duta-duta khusus pun dikerahkan untuk menangani masalah
maupun sebagai peninjau suatu permasalahan yang ada .
Pelaksanaan dari special mission ini sendiri memiliki prosedur dan style diplomatik
tersendiri tergantung seperti apa bentuk permasalahannya. Misi ini akan dijalankan oleh
duta-duta pilihan yang bertugas dengan memiliki perlindungan diplolmatik.
Konferensi diplomasi bukanlah suatu hal yang baru. Konferensi merupakan bentuk
pertemuan antara pemimpin-pemimpin untuk membahas isu secara bersama.
Permasalahan dunia internasional yang semakin kompleks seperti globalisasi menuntut
adanya kerjasama para aktor internasional dalam bidang yang luas.
Konferensi bukan berati lepas dari permasalahan. Kadang dalam sebuah konferensi
terdapat suatu bentuk politisasi yaitu menyinggung isu permasalahan yang tidak berkaitan
dengan topik konferensi yang sedang dibahas. Keberhasilan suatu konferensipun sangat
tergantung akan persiapan yang ada.
Mohammad Reyhanougy.S
23263

Pertanyaan
1.Bagaimanakah karakteristik yang terdapat pada special mission ?
2.Hal apakah yang tidak terlepas dari diadakannya sebuah konferensi diplomasi ?
3. Dalam permasalahan Aceh antara RI dan GAM, bagaimana usaha penyelesaian pihak
ketiga dalam menyelesaikan kasus tersebut ?

Jawaban

1. Karakteristik utamanya adalah sifatnya yang temporer dan memiliki tujuan terbatas yang
berbeda dengan misi diplomatik resident missions yang sifatnya permanen.Tiap misi yang
ada memiliki sasaran atau fokus tertentu. (halaman 253-254)

2. Konferensi diplomasi tidak terlepas dari suatu bentuk Politisasi yang dimaksudkan untuk
menyinggung maupun mengacu pada suatu isu kontroversial yang tidak bekenaan dengan
topik konferensi yang sedang dibahas (halaman 278 paragraf 2)

3. Upaya mediasi oleh pihak ketiga telah dilakukan oleh dua NGO yaitu Henry Dunant Center
(HDC) dan Crisis Management Initiative (CMI) .Upaya mediasi HDC mengalami kegagalan
dan berlanjut pada mediasi oleh CMI. CMI mulai memprakarsai perundingan damai di Aceh
pada Januari 2005.
berbagai pertemuan dan dialog informal telah berhasil membahas dan mempertemukan
isu yang paling sensitif diantara RI-GAM. GAM pun akhirnya bersedia menarik tuntutan
merdeka dan
menerima otonomi khusus. Dan puncaknya pada 15 Agustus 2005, disepakati nota
kesepahaman
perdamaian antara RI dan GAM di Helsinki.

You might also like