You are on page 1of 31

PERANAN PENDIDIKAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


BAGI PENDERITA TUNANETRA

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH
I KADEK SASTRAWAN 0804405051
MADE AGUS WIDIARTHA 0804405085
M. HIZBA AFDHALUDDIN 0804405097

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR 2009
Lembar Pengesahan

PERANAN PENDIDIKAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
BAGI PENDERITA TUNANETRA

I KADEK SASTRAWAN 0804405051


MADE AGUS WIDIARTHA 0804405085
M. HIZBA AFDHALUDDIN 0804405097

Denpasar , 2 Februari 2009

Dosen Pembimbing

A. A. KOMPIANG OKA SUDANA, Skom., MT.


NIP 132240198

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Ida Shang Hyang Widhi Waca, atas berkat dan
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul
Peranan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi Penderita
Tunanetra.
Rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya haturkan kepada semua
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut membantu agar
terselesaikannya karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih terdapat


kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membantu demi
sempurnanya karya tulis ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, 2 Februari 2009

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ viii
RINGKASAN ............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................... 2
1.4 Manfaat............................................................................................. 3
1.5 Batasan Masalah .............................................................................. 3
1.6 Sistematika Pembahasan .................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pendidikan ........................................................................................ 5
2.1.1 Jenjang Pendidikan ................................................................. 5
2.1.1.1 Pendidikan dasar........................................................... 5
2.1.1.2 Pendidikan menengah ................................................... 6
2.1.1.3 Pendidikan tinggi .......................................................... 6
2.1.2 Materi pendidikan ................................................................... 6
2.1.3 Jalur pendidikan ..................................................................... 6
2.1.3.1 Pendidikan formal......................................................... 6
2.1.3.2 Pendidikan nonformal ................................................... 7
2.1.3.3 Pendidikan informal...................................................... 7
2.1.4 Jenis pendidikan ..................................................................... 7
2.1.4.1 Pendidikan umum ......................................................... 7
2.1.4.2 Pendidikan kejuruan...................................................... 8
2.1.4.3 Pendidikan akademik .................................................... 8

iv
2.1.4.4 Pendidikan profesi ........................................................ 8
2.1.4.5 Pendidikan vokasi ......................................................... 8
2.1.4.6 Pendidikan keagamaan.................................................. 8
2.1.4.7 Pendidikan khusus ........................................................ 9
2.1.5 Filosofi pendidikan ................................................................. 9
2.1.6 Kualitas pendidikan ................................................................ 9
2.2 Teknologi Informasi dan Komunikasi................................................ 10
2.2.1 Teknologi komputer ................................................................ 10
2.2.2 Teknologi komunikasi ............................................................. 10

BAB III METODE PENULISAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 11
3.2 Data .................................................................................................. 11
3.2.1 Sumber data............................................................................. 11
3.2.2 Jenis data................................................................................. 11
3.2.3 Metode pengumpulan data....................................................... 11
3.3 Alur Analisis..................................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pendidikan TIK dalam Penguasaan Aplikasi Perkantoran ................. 13
4.1.1 Penguasaan microsoft word .................................................. 14
4.1.2 Penguasaan microsoft excel .................................................. 14
4.1.3 Penguasaan microsoft access ................................................. 14
4.1.4 Penguasaan microsoft powerpoint.......................................... 15
4.2 Pendidikan TIK dalam Penguasaan Internet ..................................... 15
4.2.1 Penguasaan e-mail ................................................................ 18
4.2.2 Chatting ................................................................................ 18
4.3 Pendidikan TIK agar Siswa Dapat Mengikuti Perkembangan TIK .... 19
4.3.1 Pendidikan TIK sejak Pendidikan Dasar ............................... 19
4.3.2 Pendidikan TIK di Luar Pendidikan Formal .......................... 20

v
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan........................................................................................... 21
5.2 Saran................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Visualisasi dari beberapa route pada jaringan internet ............ 11
Gambar 4.2 Representasi dari jaringan WWW .......................................... 12

vii
DAFTAR SINGKATAN

TIK : Teknologi Informasi dan Komunikasi


SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan

viii
RINGKASAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Salah satu pendidikan yang menunjang perkembangan SDM
seseorang pada jaman globalisasi dan teknologi ini adalah pendidikan TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi). Mata pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran Keterampilan yang
pelaksanaannya dapat dilakukan secara terpisah atau bersama-sama dengan mata
pelajaran keterampilan lainnya. Tapi pada kenyataannya masih saja ada sekolah
sekolah yang belum mendapatkan pelajaran TIK dan fasilitasfasilitas penunjang
yang kurang memadai sehingga dapat mengakibatkan siswasiswa tersebut lebih
sulit bersaing di era globalisasi ini. Berdasarkan permasalahan tersebut, pada
karya tulis ilmiah ini akan diangkat Peranan Pendidikan Teknologi Informasi bagi
Kehidupan Pelajar. Pembahasan akan mencakup berbagai penguasaan aplikasi
yang terkait dengan pendidikan TIK dan gagasan mengenai membangun peranan
pendidikan TIK.
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data,
suara, dan video. Teknologi informasi terlihat tidak sekedar teknologi computer,
tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, teknologi
informasi adalah gabungan dari teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi.
Sumber data yang diperoleh dari berbagai buku literatur serta beberapa
dokumen dari internet dalam berbagai bentuk file yang membahas mengenai
peranan pendidikan TIK yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Data
kemudian disusun dan diolah agar dapat dipakai sebagai suatu acuan di dalam
menyusun karya tulis ilmiah ini.

ix
Pendidikan TIK sangat membantu dalam menguasai aplikasi perkantoran
yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan aplikasi microsoft
word dan aplikasi lain yang sejenis sehingga dapat menggunakan berbagai
aplikasi dalam melakukan pengolahan dokumen. Dengan menguasai microsoft
excel dan aplikasi sejenis, maka siswa diharapkan mempu untuk melakukan
pengolahan data yang berupa angka ke dalam berbagai hasil yang diinginkan.
Dengan penguasaan microsoft access dan aplikasi database sejenis, siswa
diharapkan mengerti dan mampu melakukan pengelolaan data atau informasi
dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Siswa diharapkan
dapat melakukan presentasi dengan baik dengan diberikan pelajaran yang terkait
dengan penggunaan microsoft powerpoint maka kegiatan presentasi akan terasa
lebih mudah karena yang akan dijelaskan kepada para peserta lebih menarik dan
terpogram. Bagi penyaji, kegunaan dan kemudahan yang diperoleh dari program
Microsoft PowerPoint akan menjadikan mereka lebih percaya diri dan pekerjaan
pun menjadi lebih praktis. Pendidikan TIK diperlukan di dalam penguasaan
internet sehingga siswa dapat mengetahui informasi yang ada dan siswa dapat
berinteraksi dengan orang lain yang berada jauh darinya baik melalui e-mail,
chatting, dan aplikasi lain yang tersedia.
Pendidikan TIK sangat diperlukan oleh setiap orang dalam dunia kerja
maupun dalam kehidupan sehari-hari dengan penguasaan aplikasi perkantoran dan
penguasaan internet. Setiap orang harus dapat menguasai TIK sejak dini agar
tidak tertinggal perkembangan teknologi. Penelitian dapat dikembangkan dengan
penelitian pada jenjang pendidikan yang lebih awal dan penelitian dengan
pembandingan TIK di negara maju.

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga
sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan
adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Salah satu pendidikan
yang menunjang perkembangan SDM seseorang pada jaman globalisasi dan
teknologi ini adalah pendidikan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Perkembangan kualitas dan kuantitas pendidikan tempo dulu tidak sebaik
saat ini. Bobot dan materi pendidikan yang disampaikan memiliki banyak
kekurangan. Wawasan dan ilmu pengetahuan yang disampaikan masih sangat
minim. Begitupun dengan kesetaraan pendidikan di tiap daerah belum meluas dan
merata. Banyak daerah-daerah yang memiliki SDM yang potensial tidak
terjangkau oleh pendidikan. Terkadang kekurangan tersebut menjadi sesuatu yang
menghambat perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Berbeda dengan kondisi saat ini yang sudah memasuki abad ke-21, bidang
teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang dipicu oleh
temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronika. Perkembangan ini
berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan
aktivitas manusia kini banyak tergantung kepada teknologi informasi dan
komunikasi. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan
untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya
perkembangan tersebut. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan
dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk
2

menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang
sangat cepat. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu
manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian
dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat
dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat
mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.
Bagi penderita tunanetra yang notabennya belum mampu menggunakan
kemajuan teknologi dan informasi, pendidikan TIK merupakan bagian dari hak
mereka. Meraka juga harus mendapatkan hak yang sama dengan peserta didik
lainnya tanpa adanya halangan seperti intimidasi ataupun pengucilan akibat cacat
yang meraka miliki. Oleh karena itu, pendidikan TIK yang saat ini telah diberikan
kepada sekolah-sekolah umum, harus dapat diperoleh juga oleh para penderita
tunanetra yang diperuntukkan bagi masa depan mereka. Berdasarkan uraian
tersebut, pada karya tulis ilmiah ini akan diangkat Peranan Pendidikan Teknologi
Informasi bagi Penderita Tunanetra.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan karya tulis di atas, maka ada


beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan pendidikan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pengajaran anak berkebutuhan khusus dalam hal ini penderita
tunanetra.
2. Bagaimanakah peran pendidikan teknologi informasi dan komunikasi agar
penderita tunanetra dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.

1.3 Tujuan

Adapun beberapa hal yang menjadi tujuan dari penyusunan karya tulis ini
adalah sebagai berikut :
3

1. Untuk mengetahui seberapa efektif penerapan pendidikan teknologi informasi


dan komunikasi dalam pengajaran anak berkebutuhan khusus dalam hal ini
penderita tunanetra.
2. Untuk mengetahui peranan pendidikan teknologi informasi dan komunikasi
agar penderita tunanetra dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan karya tulis ini adalah
sebagai berikut :
1. Diharapkan dapat menunjukkan seberapa efektif penerapan pendidikan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pengajaran anak berkebutuhan
khusus dalam hal ini penderita tunanetra.
2. Diharapkan dapat menunjukkan peranan pendidikan teknologi informasi dan
komunikasi agar penderita tunanetra dapat mengikuti perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penyusunan karya tulis ini digunakan beberapa asumsi dengan


tujuan agar pembahasan menjadi lebih terarah serta untuk menyederhanakan dan
membatasi permasalahan. Adapun asumsi-asumsi tersebut antara lain :
1. Pendidikan teknologi informasi dan komunikasi yang dibahas meliputi
penggunaan pendidikan TIK dalam pengaksesan internet.
2. Pendidikan teknologi informasi dan komunikasi yang dibahas merupakan
pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (SLB) dalam hal ini penderita
tunanetra.
3. Pendidikan teknologi informasi dan komunikasi yang dibahas, sampai dengan
tahun ajaran 2008.
4

1.6 Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika penulisan secara rinci dari karya tulis ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas mengenai gambaran umum isi tulisan, yang
meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori penunjang yang mendasari dalam
pembahasan permasalahan, yaitu tentang pengertian anak berkebutuhan
khusus (penderita tunanetra), karakteristik anak berkebutuhan khusus
(penderita tunanetra), pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
(penderita tunanetra) dan pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi.
BAB III METODE PENULISAN
Pada bab ini akan dibahas secara detail tentang gambaran umum
mengenai pendidikan dan pada khususnya pendidikan teknologi
informasi dan komunikasi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan tentang hasil penelitian yang didasarkan pada
data yang diambil dari beberapa sumber di internet. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui penerapan pendidikan teknologi informasi
dan komunikasi bagi penderita tunanetra di sekolah-sekolah untuk anak
berkebutuhan khusus (SLB) dan seberapa besar peranan pendidikan
teknologi informasi dan komunikasi dalam penerapannya di kehidupan
sehari-hari.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari uraian pembahasan dan
analisa yang dilakukan pada bab sebelumnya. Di samping itu juga
5

ditambahkan saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap penerapan


pendidikan teknologi informasi dan komunikasi bagi penderita tunanetra
di sekolah-sekolah untuk anak berkebutuhan khusus (SLB) sejak dini.
BAB II
LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan beberapa teori yang meliputi uraian tentang


pengertian anak berkebutuhan khusus (penderita tunanetra), karakteristik anak
berkebutuhan khusus (penderita tunanetra), pendidikan untuk anak berkebutuhan
khusus (penderita tunanetra) dan pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi.

2.1 Anak Berkebutuhan Khusus

Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan


(bermakna) mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, mental-intelektual, social,
emosional) dalam proses pertumbuhan/ perkembangannya dibandingkan dengan
anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan
khusus.
Dengan demikian, meskipun seorang anak mengalami kelainan/
penyimpangan tertentu, tetapi kelainan/penyimpangan tersebut tidak signifikan
sehingga mereka tidak memerlukan pelayanan pendidikan khusus, anak tersebut
bukan termasuk anak dengan kebutuhan khusus.
Anak dengan kebutuhan khusus dikelompokkan menjadi 9 jenis, yaitu
anak yang mengalami ganguan penglihatan (tunanetra), anak yang mengalami
gangguan pendengaran (tunarungu), mengalami kelainan angota tubuh/gerakan
(tunadaksa), memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa (anak berbakat),
anak tunagrahita (retardasi mental), anak lamban belajar (slow learner), anak yang
mengalami kesulitan belajar spesifik, anak yang mengalami gangguan
komunikasi, anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku (tunalaras). Ke 9
jenis ini paling sering dijumpai di sekolah-sekolah regular. Jika di luar 9 jenis
tersebut masih dijumpai di sekolah, maka guru dapat bekerjasama dengan pihak
lain yang relevan untuk menanganinya, seperti anak-anak autis, anak korban
6

narkoba, anak yang memiliki penyakit kronis, dan lain-lain. Pada karya tulis ini
objek yang ditekankan yaitu anak penyandang tunanetra
Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya,
berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi
pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan
pendidikan khusus.

2.2 Karakteristik Anak dengan kebutuhan khusus

Setiap anak dengan kebutuhan khusus memiliki karakteristik (ciri-ciri)


tertentu yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk keperluan
identifikasi, di bawah ini akan disebutkan ciri-ciri yang menonjol dari penderita
tunanetra.
a. Tidak mampu melihat
b. Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter
c. Kerusakan nyata pada kedua bola mata,
d. Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan,
e. Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya,
f. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik/kering,
g. Peradangan hebat pada kedua bola mata,
h. Mata bergoyang terus.
Nilai standar : 4 (di luar a dan b), maksudnya, jika a dan b terpenuhi, maka tidak
perlu menghitung urutan berikutnya.

2.3 Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga
7

sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
Pendidikan bagi anak harus diberikan secara merata tanpa memandang
kondisi dan status dari peserta didiknya. Hal ini dimaksudkan, agar anak yang
memiliki keterbatasan fisik maupun mental, seperti anak berkebutuhan khusus
yang dalam hal ini penderita tunanetra, dapat memperoleh pendidikan dengan
kualitas yang sama dengan anak pada umumnya. Dengan adanya pemerataan
pendidikan yang meluas, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, wawasan dan
ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh setiap anak dapat juga dimiliki oleh anak
dengan kebutuhan khusus separti penderita tunanetra.
Pendidikan bagi anak dengan kebutuhan khusus sudah diprogramkan oleh
pemerintah. Pemerintah telah menyusun suatu program bagi anak dengan
kebutuhan khusus separti berikut.
1. Perencaanaan pembelajaran dan pengorganisasian siswa
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan bidang-bidang atau aspek problema belajar yang akan ditangani:
Apakah seluruh mata pelajaran, sebagian mata pelajaran, atau hanya bagian
tertentu dari suatu mata pelajaran.
b. Menetapkan pendekatan pembelajaran yang akan dipilih termasuk rencana
pengorganisasian siswa, apakah bentuknya berupa pelajaran remedial,
penambahan latihan-latihan di dalam kelas atau luar kelas, pendekatan
kooperatif, atau kompetitif, dan lain- lain.
c. Menyusun program pembelajaran individual.
2. Pelaksanaan pembelajaran
Pada tahap ini guru melaksanakan program pembelajaran serta
pengorganisasian siswa berkelainan dalam kelas reguler sesuai dengan rancangan
yang telah disusun dan ditetapkan pada tahap sebelumnya. Sudah tentu
pelaksanaan pembelajaran harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan
dan kemampuan anak, tidak dapat dipaksakan sesuai dengan target yang akan
dicapai oleh guru. Program tersebut bersifat fleksibel.
3. Pemantauan kemajuan belajar dan evaluasi
8

Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam membantu mengatasi


kesulitan belajar anak, perlu dilakukan pemantauan secara terus menerus terhadap
kemajuan dan/atau bahkan kemunduran belajar anak. Jika anak mengalami
kemajuan dalam belajar, pendekatan yang dipilih guru perlu terus dimantapkan,
tetapi jika tidak terdapat kemajuan, perlu diadakan peninjauan kembali, baik
mengenai isi dan pendekatan program, maupun motivasi anak yang bersangkutan
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Dengan demikian diharapkan
pada akhirnya semua problema belajar anak, secara bertahap dapat diperbaiki
sehingga anak terhindar dari kemungkinan tidak naik kelas atau bahkan putus
sekolah.
Pada prinsipnya, pendidikan TIK menggunakan metode yang sama dengan
model pendidikan yang telah diajarkan pada anak dengan kebutuhan khusus saat
ini. Yaitu dengan menggunakan alat bantu khusus pendidikan untuk anak
berkebutuhan khusus. Untuk penderita tunanetra, proses pengajaran pendidikan
TIK menggunakan alat bantu khusus seperti keyboard braille, earphone (alat
bantu dengar), dan alat lain bagi penderita tunanetra yang telah ada.

2.4 Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi


(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data,
suara, dan video. Teknologi informasi terlihat tidak sekedar teknologi komputer,
tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, teknologi
informasi adalah gabungan dari teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi.

2.4.1 Teknologi komputer

Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan


komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer
seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM. Komputer adalah
sebuah mesin serbaguna yang dapat dikontrol oleh program digunakan untuk
9

mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan instruksi yang


digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan
tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya.

2.4.2 Teknologi komunikasi

Teknologi telekomunikasi atau yang biasa juga disebut teknologi


komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh.
Termasuk dalam kategori ini adalah telepon, radio, televisi. Teknologi inilah yang
memungkinkan seseorang dapat mengirimkan informasi atau menerima informasi
ke atau dari pihak lain yang letaknya berjauhan. Teknologi ini membuat jarak
seperti tidak ada lagi.
BAB III
METODE PENULISAN

Bab ini membahas tentang metode penulisan karya tulis mengenai peranan
pendidikan teknologi informasi dan komunikas bagi penderita tunanetra.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Data mengenai peranan pendidikan TIK bagi anak berkebutuhan khusus


diperoleh dari internet dan berbagai literatur. Waktu penelitian dilakukan pada
bulan Januari Februari 2009.

3.2 Data

3.2.1 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dari berbagai buku literatur serta beberapa
dokumen dari internet dalam berbagai bentuk file yang membahas mengenai
peranan pendidikan TIK yang dapat diterapkan pada anak berkebutuhan khusus.
Data kemudian disusun dan diolah agar dapat dipakai sebagai suatu acuan di
dalam menyusun karya tulis ilmiah ini.

3.2.2 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dengan melakukan


beberapa pengamatan .

3.2.3 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang dipakai untuk menyusun karya


tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan penelitian
dan pengamatan secara langsung terhadap masalah yang ingin diangkat.
12

2. Metode Studi Literatur, yaitu mengumpulkan data dari buku-buku referensi,


jurnal, modul-modul serta literatur-literatur yang relevan dengan objek
permasalahan.

3.3 Alur Analisis

Adapun alur analisis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengumpulan literature yang berhubungan dengan pendidikan TIK.
2. Mempelajari dan memahami peranan pendidikan TIK di dalam kehidupan
anak berkebutuhan khusus dalam hal ini penderita tunanetra.
3. Mencari gagasan-gagasan yang berhubungan dengan permasalahan yang
diangkat.
4. Membuat pembahasan mengenai gagasan yang diperoleh.
5. Pengambilan kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan hasil dan pembahasan mengenai peranan pendidikan


teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pengajaran anak berkebutuhan
khusus, dalam hal ini penderita tunanetra, serta dalam pengembangan wawasan
dan ilmu pengetahuan anak penyandang tunanetra.

4.1 Penggunaan TIK dalam Proses Pengajaran

Penggunaan TIK dalam proses pengajaran anak berkebutuhan khusus,


dalam hal ini penderita tunanetra, sangat membantu dalam peningkatan kualitas
ilmu yang diterima, khususnya dalam bidang teknologi dan informasi. Sebagai
contoh, Pemprov DKI Jakarta telah membuat program Pertuni Akses Teknologi
Informasi (PATI) dan meluncurkan website Pertuni. Program ini merupakan
terobosan yang sangat fundamental bagi realisasi pendidikan bagi semua orang,
tak terkecuali penyandang cacat tunanetra.
Selain itu, Yayasan Mitra Netra, yang telah bekerjasama dengan IBM
Indonesia dalam program WEB ADAPTATION TECHNOLOGY, menyediakan
hardware dan software berupa tiga buah komputer bicara (komputer yang
dilengkapi dengan software pembaca layar), sebuah software pengolah kata
Braille Mitra Netra Braille Converter (MBC) guna pembuatan buku Braille,
software kamus Mitra Netra Electronic Dictionary (Meldict), dua buah MP3
player dan buku bicara/audio digital sebanyak 50 judul, yang berguna bagi anak
penyandang tunanetra. Dengan adanya program-program tersebuti, keterbatasan
tidak menjadi penghalang bagi penyandang cacat untuk tetap maju dalam
pendidikan melalui akses internet dan kemajuan teknologi. Sebaliknya,
kecanggihan teknologi justru mampu mengatasi keterbatasan.
Dalam proses pengajaran, selain menggunakan alat bantu diatas, pengajar
juga dapat menggunakan alat bantu lainya yang telah tersedia saat ini. Seperti alat
bantu papan tulis & baca braille (braille text), papan geometri, kertas braille, bola
14

bunyi, peta timbul indonesia, globe timbul, al quran braille, riglet, mesin tik
braille, talking clock & alarm (jam dan alarm suara/bunyi), dan lain sebagainya.

4.2 Pendidikan TIK dalam Penguasaan Internet

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan 'interconnected-


networking') ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa
rangkaian. Manakala Internet (huruf ' I ' besar) ialah sistem komputer umum, yang
berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran
paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang
terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini
dinamakan internetworking.

Gambar 4.1 Visualisasi dari beberapa route pada jaringan Internet

Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969


sebagai ARPANET, yang dibangun oleh ARPA (United States Department of
Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang
disumbang oleh ARPANET termasuk kaedah rangkaian tanpa-pusat
(decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet
switching).Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian
pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal
hari ini.Pada sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menyambungkan
kebanyakan pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
15

Gambar 4.2 Representasi grafis dari jaringan WWW (hanya 0.0001% saja)

Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal
(protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian).
Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering
Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan
dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC
dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet
(Internet Architecture Board - IAB). Protokol-protokol internet yang sering
digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP,
SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.
Beberapa layanan populer di internet yang menggunakan protokol di atas,
ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, perkongsian file (File Sharing),
WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger,
IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World
Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun
berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan
adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang
dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui internet dimungkinkan untuk
berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program
pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo!
Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.
16

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah


mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas
ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti
Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas
bermacam-macam informasi. Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi
perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa
dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau
telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi
melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat diketahui bahwa internet memiliki peranan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia pada masa sekarang ini khususnya bagi anak penderita
tunanetra yang juga memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Oleh karena itu, pendidikan TIK sangat perlu untuk memberikan penguasaan
internet bagi anak berkebutuhan khusus, dalam hal ini penderita tunanetra, agar
dapat mengikuti perkembangan dunia ataupun menghadapi globalisasi.

4.3 Pendidikan TIK dalam Mengikuti Perkembangan TIK

Peranan teknologi informasi pada masa sekarang tidak hanya


diperuntukkan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan.
Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan
kompetitif, sedangkan bagi perseorangan maka teknologi ini dapat digunakan
untuk mencapai keunggulan pribadi termasuk untuk memperluas wawasan.
Teknologi Informasi bisa dikatakan telah merasuki ke segala bidang dan
ke berbagai lapisan masyarakat. Pada masa sekarang ponsel dengan kemampuan
mengambil informasi dari internet telah menjadi barang yang biasa dipakai orang
untuk berkomunikasi, yang menjadikan jarak seperti tak terasa. Orang menjadi
terbiasa dengan surat elektronis (e-mail) dan mulai menjauhi penggunaan surat
konvensional yang menggunakan kertas. Orang lebih suka program-program
pengolah kata untuk membuat dokumen daripada memakai mesin ketik biasa.
Banyak hal yang terjadi seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Oleh karena itu, setiap orang, baik dengan kondisi normal maupun
17

dengan kekurangan fisik ataupun mental, perlu untuk mengikuti perkembangan


teknologi informasi. Pembekalan pengetahuan mengenai teknologi informasi
harus dilakukan sejak dini kepada para penderita tunanetra agar mereka memiliki
wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan berkualitas.
BAB V
PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil
penelitian dan analisa serta kemungkinan untuk pengembangan lebih lanjut
terhadap sistem pendidikan TIK.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dari internet, dapat


disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pendidikan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan oleh setiap
orang dengan kebutuhan khusus (tunanetra) yang dipergunakan untuk
melanjutkan masa depan mereka.
2. Pendidikan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan agar
penderita tunanetra juga memiliki hak yang sama untuk menguasai internet
yang merupakan media informasi dan komunikasi yang sangat penting pada
masa sekarang ini.
3. Penderita tunanetra harus dapat menguasai teknologi informasi dan
komunikasi dengan cara diberikan pengenalan sejak dini agar tidak tertinggal
oleh kemajuan teknologi di masa mendatang.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk mendukung karya tulis


ini, adalah :
1. Diharapkan diadakan penelitian lebih lanjut untuk pengembangan pendidikan
teknologi informasi dan komunikasi pada anak berkebutuhan khusus dalam
hal ini penderita tunanetra.
2. Diharapkan dilakukan penelitian mengenai pembandingan pendidikan
teknolologi informasi dan komunikasi bagi penderita tunanetra di negara maju
dengan Indonesia.
Daftar Riwayat Hidup

Identitas Diri

Nama : I Kadek Sastrawan


Nim : 0804405051
Alamat Rumah : Jl. Sidakarya Gang Ikan Garpu no. 6
Denpasar - Bali 80223
Telepon Rumah : 0361 727503
Hand Phone (Hp): 081936267866
Tempat / tgl lahir: Denpasar, 11 Agustus 1990
Agama : Hindu
Kebangsaan : Indonesia

Latar Belakang Pendidikan

1996 - 2002 : Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Sesetan


Denpasar
2002 - 2005 : Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 6 Denpasar
2005 - 2008 : Sekolah Menengah Atas di SMA
Negeri 5 Denpasar
2008 - ... : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Udayana, Bali
Daftar Riwayat Hidup

Identitas Diri

Nama : M Hizba Adfhaluddin


Nim : 0804405097
Alamat Rumah : Jl. Pesona Udayana Blok C1/5, Jl. Goa
Gong, Bukit, Jimbaran, Badung
Bali 80364
Hand Phone (Hp): 08170127922
Tempat / tgl lahir: Bogor, 11 Mei 1990
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia

Latar Belakang Pendidikan

1996 - 2002 : SDIT UMMUL QURO


2002 - 2005 : Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 1 Bogor
2005 - 2008 : Sekolah Menengah Atas di SMA
Negeri 2 Bogor
2008 - ... : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Udayana, Bali
Daftar Riwayat Hidup

Identitas Diri

Nama : Made Agus Widiartha


Nim : 0804405085
Alamat Rumah : Jl. Pasraman Unud Blok F no. 66 Bukit
Jimbaran Bali 80361
Telepon Rumah : 081917054134
Hand Phone (Hp): 081917054134
Tempat / tgl lahir: Mataram, 17 Januari 1990
Agama : Hindu
Kebangsaan : Indonesia

Latar Belakang Pendidikan

1996 - 2002 : Sekolah Dasar di SD Negeri 15 Mataram


2002 - 2005 : Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 2 Mataram
2005 - 2008 : Sekolah Menengah Atas di SMA
Negeri 1 Mataram
2008 - ... : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Udayana, Bali

You might also like