You are on page 1of 9

.

Perbandingan Hasil Belajar Sub Kompetensi Menguasai Gambar Teknik Elektronika


Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Alat Peraga Microsoft Power Point 2000
Dengan Siswa Yang Diajar Menggunakan Alat Peraga Wallchart Di Kelas I Program
Keahlian Teknik Elektronika Industri SMKN 39 Jakarta
Oleh
Rahmat Sudrajad

Abstrack

Penelitian ini berhubungan dengan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar sub
kompetensi menguasai gambar teknik elektronika antara siswa yang diajar menggunakan
alat peraga Microsoft power point 2000 dengan siswa yang diajar menggunakan alat
peraga wallchart. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi
seluruh siswa kelas I program keahlian teknik elektronika industri SMKN 39 Jakarta.
Sample penelitian ini menggunakan metode random sampling. Jumlah siswa yang
diamati adalah 62 orang, 31 siswa sebagai kelas eksperimen I yaitu proses belajar
mengajar menggunakan alat peraga Microsoft power point 2000 dan 31 siswa sebagai
kelas eksperimen II menggunakan alat peraga wallchart. Instrument penelitian yang
digunakan adalah test ulangan harian. Koefisien realibilitas instrument 0,914 dan rata-rata
indek daya pembeda soal 0,36. uji normalitas menggunakan uji liliefors pada kelas
eksperimen I didapat nilai L0 = 0,0768 dan kelas eksperimen II L0 = 0,1056. uji
homogenitas hasil belajar menggunakan uji Fisher. Diperoleh F hitung = 1,105 dengan F
0,025 (30,30) = 0,482 dan F 0,975 (30,30) = 2,07. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji-t,
diperoleh t hitung = 3,932 dan derajat kebebasan (dk) = 60 didapat nilai t tabel = 1,671.
Dari hasil analisis pengujian nilai rata-rata hasil belajar menggunakan alat peraga
Microsoft Power Point 2000 sebesar 7,38 dan nilai rata-rata hasil belajar menggunakan
alat peraga wallchart sebesar 6,57, sehingga dapat disimpulkan hasil belajar
menggunakan alat peraga Microsoft power point 2000 lebih tinggi dari pada
menggunakan alat peraga wallchart.

Kata kunci : Gambar teknik elektronika, alat peraga Microsoft Power poit dan wallchart

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kurikulum SMK edisi 2004 ini karena guru sebagian besar masih
program keahlian teknik elektronika dan menggunakan metode ceramah dan
industri terdapat kompetensi latihan, sehingga pengaruh tersebut
mengoperasikan peralatan industri terhadap siswa menyebabkan nilai sub
berbasis peralatan elektronik. kompetensi menguasai gambar teknik
Kompetensi memiliki 5 sub kompetensi, elektronika turun. Kualitas pembelajaran
diantaranya menguasai gambar teknik sangat erat kaitanya dengan guru dalam
elektronika yang diajarkan pada siswa mengelola dan menjajikan ilmu
SMK tingkat I program keahlian teknik pengetahuan seperti yang diterangkan
elektronika industri. Dalam kompetensi oleh pendapat Usman yang dikutip oleh
menguasai gambar teknik elektronika Sri Rejeki dalam menciptakan kondisi
berdasarkan pada standar gambar teknik belajar mengajar sedikitnya ditentukan
listrik dan elektronika perlu adanya oleh lima variable yaitu : (1) menarik
perubahan dalam penyajian materi selain minat dan perhatian siswa, (2)
siswa dituntut berpikir cerdas menyajian melibatkan siswa secara aktif, (3)
materi ini cenderung tidak menarik, hal membangkitkan motivasi siswa, (4)
prinsip individualitas, (5) peragaan apakah hasil belajar sub kompetensi
dalam pengajaran. Menurut teori menguasai gambar teknik elektronika
kerucut pengalaman Edgar Dale, Dale siswa yang diajar menggunakan alat
(1969) memperkirakan bahwa peraga Microsoft power point 2000 lebih
pemerolehan hasil belajar melalui indera tinggi dari pada hasil belajar
pandang berkisar 75%, melalui indera menggunakan alat peraga wallchart.
dengar sekitar 13% dan melalui indera Adapun manfaat penelitian ini sebagai
lainnya sekitar 12%. Alat peraga adalah bahan pertimbangan untuk memilih
metode dan teknik yang digunakan alternative media pembelajaran bagi
dalam rangka mengefektifkan pihak-pihak yang terkait dalam dunia
komunikasi dan interaksi antara guru pendidikan khususnya guru dan calon
dan siswa dalam proses pendidikan dan guru sub kompetensi menguasai gambar
pengajaran di sekolah. Oleh karena itu teknik elektronika dalam proses belajar
bagi seorang guru meningkatkan hasil mengajar di kelas.
derajat siswa adalah dengan memilih alat
peraga yang tepat. Berdasarkan latar B. Kajian Teori
belakang masalah yang diuraikan, maka
ada beberapa masalah yang dapat 1. Belajar
diidentifikasi yaitu : (1) mengapa siswa Belajar adalah suatu usaha yang
sulit menyebutkan nama-nama symbol dilakukan secara sadar oleh seseorang
komponen listrik dan elektronika ? (2) individu dalam memperoleh
apa kesulitan siswa ketika menggambar pengetahuan, ketrampilan dan sikap
symbol beserta menentukan nama dari yang melibatkan lingkungan sebagai
komponen listrik dan elektronika? (3) tempat interaksinya sehingga
mengapa siswa kurang memberikan menghasilkan perubahan dalam pola
perhatian ketika guru menyampaikan pikir dan tingkah laku sesuai dengan
materi pelajaran? (4) upaya apa yang yang diharapkannya menurut Yusuf
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan Hadi Miarso ( 1984 : 25)
hasil belajar sub kompetensi menguasai 2. Sub kompetensi menguasai gambar
gambar teknik elektronika? (5) adakah teknik elektronika
perbedaan hasil belajar sub kompetensi Adalah salah satu mata diklat pada
menguasai gambar teknik elekronika program keahlian teknik elektronika
antara siswa yang diajar menggunakan industri yang dalam hal ini
alat peraga Microsoft power point 2000 mengupayakan peserta didik untuk
dan alat peraga wallchart. Penelitian ini memperoleh pengetahuan dan
difokuskan pada perbandingan hasil ketrampilan dalam hal ini
belajar sub kompetensi menguasai menyampaikan ide dan gagasan
gambar teknik elektronika antara siswa keteknikannya dibidang elektronika
yang diajar menggunakan alat peraga dalam bentuk bahasa yang universal
Microsoft power point 2000 dengan sehingga individu lain mengerti akan ide
siswa yang diajar menggunakan alat dan gagasan tersebut.
peraga wallchart pada kriteria kinerja 3. Media pembelajaran
identifikasi dan prosedur gambar teknik Briggs berpendapat bahwa media
elektronika berdasarkan pada standar pembelajaran adalah segala alat phisik
gambar teknik listrik dan elektronika di yang dapat disajikan pesan serta
kelas I program keahlian teknik merangsang siswa untuk belajar.
elektronika SMKN 39 Jakarta. a. Fungsi dan Manfaat Media
Berdasarkan identifikasi masalah dan Pembelajaran
pembatasan masalah, maka dapat Menurut Kemp & Dayton yang
dirumuskan masalah sebagai berikut : dikutip oleh Azhar Arsyad tiga fungsi
utama media yang digunakan untuk bahan pelajaran akan lebih jelas
perorangan, kelompok atau kelompok maknanya sehingga dapat lebih
pendengar yang besar jumlahnya yaitu : dipahami oleh siswa dan
(1) memotivasi minat atau tindakan (2) memungkinkannya menguasai dan
menyajikan informasi (3) memberikan mencapai tujuan pembelajaran (3)
intruksi metode mengajar akan lebih bervariasi
Sudjana dan Rifai dikutip oleh Azhar (4) siswa dapat lebih banyak melakukan
Arsyad, mengemukakan manfaat media kegiatan belajar
pembelajaran dalam proses belajar b. Penggolongan media pembelajaran
siswa, yaitu : (1) pembelajaran akan Gambar berikut menunjukkan kedua
lebih perhatian siswa sehingga penggolongan media menurut Anderson
menumbuhkan motivasi belajar (2)
Alat Bantu OHP, OHT, Film bingkai (slide), Foto,
Pembelajaran peta, poster, grafik, wallchart, flip
chart, model, benda sebenarnya

Media

Program televisi pelajaran, film


Media Pembelajaran pendidikan, program audio, program
perbantu komputer atau CAI

Secara umum dapat dikatakan bahwa power point dan keuntungan lainnya
alat bantu pembelajaran penggunaannya adalah sederhananya tampilan icon-icon
disertai dengan narasumber /guru. b. Wallchart adalah bahan cetak,
Sementara media pembelajaran dapat biasanya berupa bagan siklus/proses atau
digunakan sendiri oleh pengajar atau grafik yang bermakna menunjukkan
siswa itu sendiri. posisi tertentu.

5. Hasil belajar sub kompetensi


4. Alat Peraga menguasai gambar teknik elektronika
Menurut Oemar Hamalik (1986 : 2) Menurut Ngalim Purwanto bahwa,
bahwa alat peraga adalah alat, metode hasil belajar adalah potensi yang dapat
dan teknik yang digunakan dalam rangka dipergunakan dulu untuk menilai hasil
mengefektifkan komunikasi dan pelajaran yang diberikan siswa dalam
interaksi antara guru dan siswa dalam waktu tertentu. Hasil belajar sub
proses pendidikan dan pengajaran di kompetensi menguasai gambar teknik
sekolah. elektronika adalah perubahan tingkah
a. Microsoft Power Point 2000 adalah laku atau perubahan kemampuan yang
program aplikasi presentasikan yang berkaitan dengan kecakapan, kebiasaan
merupakan salah satu program aplikasi dan ketrampilan yang terjadi pada siswa
dibawah Microsoft office. Keuntungan setelah melakukan suatu kegiatan belajar
program ini adalah tidak perlunya sub kompetensi menguasai gambar
pembelian piranti lunak karena sudah teknik elektronika dalam satu waktu
berada dalam Microsoft office, jadi tertentu
penginstalan program Microsoft office
dengan sendirinya program ini akan Kerangka Berpikir
terinstal. Sehingga waktu dan tenaga Belajar adalah proses perubahan tingkah
lebih efisien untuk belajar Microsoft laku melalui interaksi dengan
lingkungan. Hasil belajar sub diajar dengan menggunakan alat peraga
kompetensi menguasai gambar teknik Microsoft power point 2000 lebih tinggi
elektronika dipengaruhi oleh factor daripada hasil belajar siswa yang diajar
internal dan eksternal siswa. Diantaranya menggunakan alat peraga wallchart
metode mengajar guru dan lingkungan
yang kondusif. Alat peraga dapat B. Tempat dan waktu penelitian
membantu siswa dalam memahami Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 39
konsep gambar. Guru dapat Jakarta pada kelas I program keahlian
membimbing siswa dengan teknik elektronika industri semester I I
menggunakan alat peraga Microsoft tahun ajaran 2005/2006. jadwal dan
power point 2000 dan wallchart. waktu sesuai dengan kurikulum untuk
criteria kinerja identifikasi dan prosedur
Pengajuan Hipotesis gambar teknik elektronika berdasarkan
Dapat dirumuskan sebagai berikut : hasil pada standar gambar teknik listrik dan
belajar sub kompetensi menguasai elektronika
gambar teknik elektronika siswa yang C. Metode penelitian
diajar dengan menggunakan alat peraga Metode yang digunakan dalam
Microsoft power point 2000 lebih tinggi penelitian ini adalah metode eksperimen.
daripada hasil belajar siswa yang diajar Penelitian dilakukan terhadap kelompok-
menggunakan alat peraga wallchart pada kelompok yang homogen, terdiri atas 2
criteria kinerja identifikasi dan prosedur kelompok. Kelompok pertama adalah
gambar teknik elektronika berdasarkan kelompok yang diajar dengan
pada standar gambar teknik listrik dan menggunakan alat peraga Microsoft
teknik elektronika. power point 2000 dan kelompok kedua
adalah kelompok yang diajar dengan
Metodelogi Penelitian menggunakan alat peraga wallchart.
A. Tujuan Operasional Penelitian D. Desain Penelitian
adalah untuk mengetahui apakah hasil Desain penelitian yang digunakan adalah
belajar sub kompetensi menguasai sebagai berikut :
gambar teknik elektronika siswa yang

Tabel desain penelitian

Kelas Perlakuan Pasca Tes


(R) EI XEI Y
(R) EII XEII Y

Keterangan : Data penelitian diperoleh dari


E1 : Kelas eksperimen I (alat peraga hasil belajar sub kompetensi
Microsoft power point 2000) menguasai gambar teknik
E2 : Kelas eksperimen II (alat peraga elektronika siswa pada keals
wallchart) eksperimen I dan II yang
XEI : Perlakuan yang diberikan pada kelas diperoleh dari skor pilihan ganda
eksperimen I pada criteria kinerja identifikasi
XEII : Perlakuan yang diberikan pada dan prosedur gambar teknik
kelas eksperimen II elektronika berdasarkan pada
Y : Tes akhir yang sama pada tiga standar gambar teknik listrik dan
kelas elektronika.
R : Proses pemilihan subjek secara
acak E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang dilakukan untuk Uji validitas yang digunakan dalam
memperoleh sampel penelitian adalah instrument ini adalah validitas isi dengan
teknik random sampling, kemudian rumus :
dilakukan pengamatan terhadap seluruh
siswa pada kelas terpilih dengan :
1. Populasi target pada penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas I SMKN Keterangan :
39 Jakarta semester II tahun ajaran : koefisien korelasi biserial
2005/2006 Mp : rerata skor dari subjek yang
2. Populasi terjangkau adalah seluruh
menjawab betul bagi item yang dicari
siswa kelasa I program keahlian
teknik elektronika industri SMKN validitasnya
39 Jakarta semester II tahun ajaran Mt : rerata skor total
2005/2006 St : standar deviasi dari skor total
3. Sampel dipilih dari populasi P : proporsi siswa yang menjawab
terjangkau sebanyak dua kelas yang benar
dipilih secara acak (random ( P = banyaknya siswa yang benar )
sampling).
Jumlah seluruh siswa
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel yang diteliti adalah (a) q : proporsi siswa yang menjawab
Variabel bebas : Pembelajaran dengan salah (q = 1-P)
menggunakan alat peraga microsoft
power point 2000 dan pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga b. Pengujian Realibilitas
wallchart (b) Variabel terikat : hasil Realibilitas tes menentukan ketepatan
belajar sub kompetensi menguasai atau ketelitian suatu alat evaluasi ( tes).
gambar teknik elektronika. Rumus yang digunakan KR 20 yaitu :
2. Data penelitian terdiri dari data
primer dan sekunder. Data primer adalah
nilai tes ulangan harian siswa pada kelas
eksperimen I dan II setelah kedua kelas keterangan :
diberi perlakuan. Data sekunder adalah r11 : Realibilitas tes secara
nilai praktik gambar siswa kelas keseluruhan
eksperimen I dan II. p : proporsi subjek yang menjawab
item dengan benar
G. Instrumen Penelitian q : proporsi subjek yang menjawab
Instrumen penelitian yang item dengan salah (q = 1-p)
digunakan adalah tes ulangan yang pq : jumlah hasil perkalian antara p
disusun sendiri oleh peneliti sebanyak 40 dan q
soal pilihan ganda. Setiap soal skor 1 K : banyaknya item
jika jawaban benar dan 0 jika jawaban S2 : varian tes
salah. Instrumen berdasarkan pada Klasifikasi koefisien realibilitas :
aspek kognitif yang meliputi ingatan dan r11 : 0,800 -1,000 : sangat tinggi
aplikasi. r11 : 0,600 0,800 : tinggi
1. Hasil uji coba instrument r11 : 0,400 0,600 : cukup
Dari 40 soal yang diuji coba hanya 36 r11 : 0,200 0,400 : rendah
soal yang memenuhi syarat test yang r11 : 0,000 0,200 : Sangat rendah
baik, syarat tes tersebut yaitu :
a. Pengujian validitas Dari hasil uji coba instrument diperoleh
koefisien realibilitas instrument tes
sebesar 0,914 berarti tergolong sangat Dari hasil uji coba instrument diperoleh
tinggi daya pembeda soal antara 0,13 0,67
dan rata-rata 0,36.
c. Pengujian taraf kesukaran
Rumus yang digunakan adalah P = B H. Hipotesis Statistik
Js Ho : 1 = 2
Keterangan : Hi : 1 > 2
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab Keterangan :
soal dengan benar 1 = rata-rata hasil belajar
Js : jumlah seluruh siswa peserta tes menggunakan alat peraga
Klafikasi indeks kesukaran : microsoft power point 2000
0,00 - 0,29 : sukar 2 = rata-rata hasil belajar
0,30 0,69 : sedang menggunakan alat peraga
0,70 1,00 : mudah wallchart
Dari hasil uji coba instrument diperoleh
indeks kesukaran antara 0,13 0,80 dan I. Teknik Analisis Data
rata-rata 0,51 1. Uji prasyarat analisis data
d. Pengujian daya pembeda soal a. Uji homogenitas menggunakan uji
Daya pembeda soal adalah kemampuan fisher dengan taraf signifikan =
suatu soal untuk membedakan antara 0,05
siswa yang berkemampuan tinggi dan Hipotesis statistik : Ho : 12 = 22
rendah dengan menggunakan
H1 : 12 22
D = PA-PB = BA _ BB
JA JB
Rumus uji fisher adalah :
Keterangan :
F = Varians terbesar
D : indeks disriminasi (daya pembeda)
Varians terkecil
J : jumlah peserta tes
JA : banyaknya peserta kelompok atas
Kriteria pengujian, terima Ho jika :
JB : banyaknya peserta kelompok
Fhitung F1/2 (n1-1, n2-1)
bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas
b. Uji normalitas menggunakan uji
yang menjawab benar
BB : banyaknya peseta kelompok liliefors dengan taraf signifikan = 0,05
bawah yang menjawab benar Hipotesis statistik
PA : proporsi peserta kelompok atas Ho : data berdistribusi normal
yang menjawab benar H1 : data tidak berdistribusi normal
PB : proporsi peserta kelompok bawah
yang menjawab benar 2. Uji Analitas Data
Untuk menguji hipotesis digunakan
Klasifikasi daya pembeda soal : uji t dengan taraf signifikan =0,05
D < 0,00 : sangat jelek Jika kondisi kelas eksperimen I dan II
D = 0,00 0,19 : jelek homogen ( 12 = 22), maka statistik uji
D = 0,20 0,19 : cukup yang digunakan untuk melakukan uji
D = 0,40 0,69 : baik rata-rata adalah
D = 0,70 1,09 : baik sekali
yang diajar menggunakan alat peraga
Microsoft Power Point 2000
Tes hasil belajar sub kompetensi
menguasai gambar teknik elektronika
didapat nilai terendah
Dengan s
derajat kebebasan (dk) = ( n1 + n2 2) 6,00 dan nilai tertinggi 9,06 dan nilai
kriteria pengujian, tolak Ho rata-rata sebesar 7,38, simpangan baku
jika t > t1-1/2 0,792, modus 7,58 dan median 7,41.
Tabel distribusi frekuensi hasil belajar
Hasil Penelitian sub kompetensi menguasai gambar
1. Hasil belajar sub kompetensi teknik elektronika kelas eksperimen I
menguasai gambar teknik elektronika

Titik Frekuensi
Interval Batas Frekuensi Frekuensi
No Tengah Absolut
Kelas Nyata Komulatif Relatif (%)
Xi (fi)
1 6,00-6,40 6,20 5,95-6,45 5 5 16,13
2 6,50-6,90 6,70 6,45-6,95 4 9 12,90
3 7,00-7,40 7,20 6,95-7,45 7 16 22,58
4 7,50-7,90 7,70 7,45-7,95 9 25 29,03
5 8,00-8,40 8,20 7,95-8,45 3 28 9,68
6 8,50-8,90 8,70 8,45-8,95 3 31 9,68
Jumlah () 31 100

2. Hasil belajar sub kompetensi tertinggi 7,61, nilai rata-rata sebesar


menguasai gambar teknik elektronika 6,57, simpangan baku 0,832, modus 7,26
yang diajar menggunakan alat peraga dan median 6,66.
wallchart. Tes hasil belajar sub Tabel distribusi frekuensi hasil belajar
kompetensi gambar teknik elektronika sub kompetensi menguasai gambar
diperoleh nilai terendah 4,75 dan nilai teknik elektronika kelas eksperimen II

Titik Frekuensi
Interval Batas Frekuensi Frekuensi
No Tengah Absolut
Kelas Nyata Komulatif Relatif (%)
Xi (fi)
1 4,75 5,15 4,95 4,70 5,20 3 3 9,68
2 5,25 5,65 5,45 5,20 5,70 2 5 6,45
3 5,75 6,15 5,95 5,70 6,20 5 10 16,13
4 6,25 6,65 6,45 6,20 6,70 6 16 19,35
5 6,75 7,15 6,95 6,70 7,20 7 23 22,58
6 7,25 7,65 7,45 7,20 7,70 8 31 25,81
Jumlah () 31 100

Pengujian Persyaratan Analisis Ftabel = 0,482 pada taraf signifikan


1. Uji Homogenitas = 0,05 dengan derajat kebebasan
Dari hasil pengujian diperoleh pembilang 30 dan derajat kebebasan
Fhitung = 1,105 penyebut 30, karena Fhitung 0,482
pada taraf signifikan = 0,05, maka
Varians kedua kelas setelah diberi Kesimpulan
perlakuan sama Berdasarkan hasil analisis data dan
2. Uji Normalitas pengujian hipotesis penelitian, maka
Dari hasil pengujian pada kelas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
eksperimen I diperoleh harga Lo :
=0,0768, L tabel =0,1591 pada Rata-rata nilai hasil belajar sub
taraf signifikan = 0,05, untuk n kompetensi menguasai gambar teknik
=31. Dari hasil pengujian pada kelas elektronika siswa yang diajar dengan
eksperimen II diperoleh harga Lo = menggunakan alat peraga Microsoft
0,1056, L tabel = 0,1591 pada taraf Power Point 2000 sebesar 7,38 dan rata-
signifikan = 0,05, untuk n = 31, rata nilai hasil belajar sub kompetensi
karena Lo < L tabel pada kedua menguasai gambar teknik elektronika
kelas maka data hasil belajar kelas siswa yang diajar dengan menggunakan
eksperimen I dan II berasal dari alat peraga Wallchart sebesar 6,57,
populasi berdistribusi norma sehingga hasil belajar sub kompetensi
menguasai gambar teknik elektronika
Pengujian Hipotesis siswa yang diajar dengan menggunakan
Menggunakan uji t, berdasarkan hasil alat peraga Microsoft Power Point 2000
perhitungan diperoleh t hitung = 3,932 lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa
dan t tabel = 1,671 pada taraf signifikan yang diajar dengan menggunakan alat
= 0,05 dengan derajat kebebasan 60, peraga Wallchart. Penelitian ini
karena t hitung > t tabel maka Ho diharapkan guru hendaknya
(Hipotesis Nol) ditolak, berarti hasil menggunakan alat peraga Microsoft
belajar sub kompetensi menguasai Power Point 2000 dalam proses belajar
gambar teknik dengan menggunakan alat mengajar di kelas, agar dapat
peraga Microsoft Power Point 2000 mengingkatkan hasil belajar siswa dan
lebih tinggi dari pada hasil belajar pihak sekolah hendaknya memberikan
dengan menggunakan alat peraga fasilitas dan keleluasaan lebih terhadap
Wallchart. guru dan siswa agar proses belajar
mengajar di kelas berjalan dengan baik
.

Daftar Pustaka

Azhar Arsyad. (2005). Media


pembelajaran, (cetakan ke VI).
Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.

Depdiknas. (2004). Kurikulum SMK


edisi 2004 bagian I program
keahlian teknik Elektronika Industri.
Jakarta : Sekjen Depdiknas.

Endang Sri Rejeki. (2001).


Meningkatkan minat belajar Biologi
melalui model pembelajaran team
games tournament. Pelangi
Pendidikan Vol 4 (1).
Ngalim Purwanto. (1982). Prinsip dan
teknik evaluasi pendidikan. Jakarta
Wijaya

Yusuf hadi Miarso/ (1984)/ Teknologi


Komunikasi pendidikan. Jakarta :
CV Rajawali

You might also like