You are on page 1of 2

Five Minute Traumatic Healing Solutions

Dua pakar memberikan cara dan strategi yang mana itu untuk melEPAS diri dari
trauma, yang satu dari pola pikir Anda dan yang satunya dari cara mengelola
energi Anada. Patut untuk diterapkan.

I. Positif Thinking

Dalam kamus Hingdrata Nikolay (licenced trainer of NLP di Indonesia)


tidak mudah memberi label trauma. Bagi Nikolay jangan terlalu mudah
memberi label terutama label trauma karena orang akan berpikir dan
bertindak sesuai label tersebut, padahal itu belum tentu. Nah NLP
mengajarkan mengelola otak agar bisa bertindak, berpikir, dan kemudian
berperilaku secara sehat dan bermanfaat tegasnya.

NLP mengajarkan bahwa apa yang diucapkan di bibir daripada yang


dipikirkan dikepala memiliki kaitan erat, otak kita memiliki tiga filter :

1. Menghapus

Jika Anda fokus pada hal yang menyenangkan dan bermanfaat, ingatan
otak tentang hal yang tidak menyenangkan dan tidak bermanfaat akan
terhapus.

2. Distorsi (penyimpangan)

Jika seorang sahabat menghibur Anda yang sedang sedih, tentu kata-
kata yang diucapkan adalah baik. Namun perkataan yang baik itu
didistorsi sedemikian rupa sehiingga tidak ada pengaruhnya, karena
anggapan Anda itu hanya untuk menghibur saja atau klise.

3. Generalisasi

Prasangka memberi label dan menyimpulkan sangatlah berbahaya.


Kalau seseorang disakiti pasangannya lalu menganggap semua lawan
jenis berpotensi menyakiti dirinya, tentu runyam.

Nah jika Anda berpikiran hal-hal yang bermanfaat, Anda akan mendistorsi
dan kemudian menggenaralisir kearah yang bermanfaat saja sehingga
yang tidak bermanfaat akan dihapus, ujar Nikolay. Dengan demikian
selaraskan pula ucapan Anda untuk menjadi positif dan mendukung pola
pikir positif Anda, semua bisa disadari dan dibiasakan.

II. Energy Balanced

Menurut Ahmad Faiz Zainudin, S.Psi dan juga penemu SEFT (Spiritual
Emotional Freedom Technique), trauma hanya mempengaruhi level
kesadaran tetapi juga level bawah sadar seseorang sehingga bila
dihadapkan kepada benda yang berhubungan dengan kejadian traumatis,
seseorang akan merespon secara instingtif.
Menurut energi psikologis menimbulkan ketidakseimbangan energi tubuh.
Akibatnya, tindakan seseorang seakan tidak rasional, untuk mengatasinya
energi tubuh harus diselaraskan kembali seperti sediakala. Inilah yang
dilakukan dalam SEFT, ada tiga langkah :

1. Set Up

Tekan titik pertama atau titik nyeri, yaitu titik yang terletak dibagian
dada atas, lalu ucapkan kalimat berikut Tuhan, walaupun saya selalu
merasa ..................... setiap kejadian tersebut, saya ikhlas
menerimanya dan saya serahkan kedamaian hati saya kepada-Mu.

2. Tune In

Bayangkan, ceritakan atau coba rasakan emosi saat Anda mengingat


kejadian traumatis, biarkan luapan emosi memenuhi diri Anda, lalu
perlahan kenali perasaan itu, misal malu, sedih, kecewa, marah,
kemudian ucapkan kembali Ya Tuhan, saya ikhlas menerima perasaan
....................... ini, saya pasrahkan kedamaian hati saya kepada-Mu.

3. Tapping

Sambil melakukan langkah kedua, tambahkan dengan melakukan


pengetukan ringan pada 9 atau 18 titik kunci akupuntur. Mulai dari
bagian atas kepala hingga sebatas dada, lalu pergelangan tangan. Jika
reaksi yang dirasakan ringan hingga sedang, ketuk ringan 9 titik. Bila
yang dirasakan sedang sampai berat, ketuk 18 titik (lebih lengkap lihat
di www.logos-instute.com).

Seluruh tenaga dan pikiran yang dicurahkan,


kerja keras, rencana, konsentrasi, dan disiplin
semua dilakukan untuk penonton. Bagaimana
kami bermain adalah rasa hormat kepada
penonton yang rela membeli tiket atau
mengeluarkan uang untuk menonton
pertandingan di stadion dan televisi. Pep
Gurdiola.
:::200610:::

You might also like