Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
kepada Nabi Muhammad SAW di sebuah gua melalui Malaikat Jibril AS. Karena
institusi pendidikan Islam pertama dengan guru besar Nabi Muhammad SAW.
untuk belajar Islam secara diam-diam. Di rumah inilah Beliau mengajarkan ayat-
ayat Al Qur’an dan membentuk idiologinya sesuai dengan ajaran Islam yang
mulia itu.1
fleksibel, dinamis sesuai dengan waktu dan tempat. Setelah orang Islam hijrah
tidak lagi memuat kaum muslimin dalam bilangan yang besar. Semenjak itulah
zaman.
Kuttab, dengan pembahasan seputar sejarah Masjid serta makna Kuttab dan
1. Sejarah Masjid
makna apa yang terkandung dari Masjid itu. Setelah lebih dari 12 tahun
Mekah ke Quba, sebelah selatan Yasrib. Dengan hijrah inilah awal perhitungan
tahun Islam (kalender Islam) yang berarti periode Islam dalam sejarah umat
manusia. Pada hari pertama kedatangan Nabi di Quba beserta rombongannya, apa
yang dilakukan ?
Di suatu tempat yang bernama Quba, Rasul dan rombongan Muhajirin beristirahat
empat hari yaitu Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis. Pada hari pertama beliau dan
“Masjid Quba” Masjid yang pertama didirikan dalam Islam. Walau bangunannya
tidak begitu besar namun arsiteknya menjadi model masjid-masjid yang dibangun
kemudian.
oleh Rasulullah SAW di atas sebidang tanah anak yatim yang dibelinya. Mula-
mula masjid ini didirikan dengan bangunan dari tembok dindingnya batu merah,
sementara atapnya dari daun kurma yang dicampur dengan tanah liat. Di samping
masjid dibangun ruang untuk fakir miskin kaum muslimin, masjid diberi dua pintu
3
yaitu pintu “Aisyah dan pintu Atiqah” setelah perang khaibar, Rasul memperbesar
masjid ini, lalu berturut-turut diperbesar oleh khalifah Umar dan Usman dengan
didirikan masjid selama masa permulaan Islam. Masjid-masjid tersebut antara lain
: Masjid Al Qiblatain, Masjid Rayah, Masjid Salman, Masjid Sayidina Ali, Masjid
Ijabah, Masjid Fatah, Masjid Suqya, Masjid Fadikh, Masjid Bani Quraidah, dan
Masjid Afr. Sebagian masjid-masjid tersebut di atas sekarang sudah tidak ada.2
perang penakluk Mesir yang bernama Amr bin Ash. Masjidnya dinamakan “Al
Atiq” dan akhirnya dikenal dengan sebutan “Masjid Jami Amr bin Ash”.
Haras, Masjid Al Balah, Masjid Nakar, Masjid Al Kibasyi, Masjid Khaif, Masjid
Dab, Masjid Namrah, Masjid Hiyallah, Masjid Ja’ranah, dan Masjid Fathah.
Kini telah kita saksikan dimana-mana, disana ada komunitas muslim pasti
ada pula Masjid. Sudah jutaan Masjid di seluruh dunia ini, dengan bentuk
ornament dan arsitektur yang beragam sesuai budaya muslim setempat dan untuk
fungsi yang sama yaitu sujud kepada Allah sebagai refleksi penghambaan
2
Al Hasmi, Sejarah Kebudayaan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1997, hal 146
4
Dalam Al Qur’an terdapat beberapa surat atau ayat yang berbicara tentang
Masjid, seperti :
Artinya : “Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang
menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan
berusaha untuk merobohkannya? mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya
(mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). mereka di dunia
mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. ( Q.S. Al Baqarah :
114)4
2. Fungsi Masjid.
3
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahannya (revisi terbaru), CV. Asy Syifa,
Semarang, 1999, hal 225
4
Ibid, hal 37
5
Ibid, hal 280
6
Ibid, hal 985
5
pemerintahan. Masjid tidak saja menjadi pusat kehidupan politik, ekonomi, dan
pusat kegiatan ilmu dan kebudayaan Islam. Tidak pernah Masjid memisahkan
Rasulullah SAW beserta umat yang ada pada waktu itu langsung mengerjakan
shalat. Itulah kegiatan Rasulullah yang pertama dilakukan di dalam Masjid, yaitu :
Jadi Masjid itu merupakan tempat shalat sehari semalam yang bernilai
fardhu.
kegiatan ilmu. Di Masjid diajarkan segala macam ilmu, terutama sekali ilmu-ilmu
7
Al Hasymi, Sejarah Kebudayaan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1997, hal 146
8
Ibid, hal 1080
6
Abbas duduk dalam pekarangan Ka’bah mengajarkan ilmu tafsir, Rabi’ah duduk
mengajar di dalam Masjid dan muridnya, antara lain : Ja’far Al Shadik yang juga
tentang kimia.
Para ulama atau ustadz semacam di atas banyak sekali di seluruh kota-kota
Masjid itu digunakan untuk shalat yang lima waktu, juga seminggu sekali
digunakan untuk shalat jum’at. Kemudian setahun sekali digunakan untuk shalat
Idul Futri dan Idul Adha, bahkan padda bulan Ramadhan digunakan untuk shalat
tarawih, baca Qur’an atau Tadarusan, ceramah keagamaan dan kegiatan ibadah
lainnya.
menerima Al Dien, bahkan bidang keduniaan pun selama masih dalam lingkungan
9
Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam, Pustaka Al Husna, Jakarta, Cetakan
ke 6, 1994, hal 127
7
dan disitu pulalah perpustakaan disusun atau disediakan ruang atau tempatnya.
Masjid, sebagai kas Negara atau kas masyarakat muslim yang dapat menyokong
Pada waktu Khalifah Umar, dewan yang dibentuk dan bertugas memberi
Adab, dan lain-lain.10 Banyak orang Islam dari berbagai Negara belajar pada
halaqah-halaqah tersebut.
Kuttab berasal dari Bahasa Arab Katatib yang berarti “Mengajar Menulis”
sejenis tempat belajar yang lahir pada dunia Islam. Pada awalnya Kuttab berfungsi
10
Al Hasmi, Sejarah Kebudayaan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1997, Hal 261
8
datang, istilah Kuttab itu telah ada, tapi belum dikenal penduduk Mekah. Yang
belajar Kuttab diantaranya Sufyan bin Umayah bin Abdul Syam dan Abdul Qois
bin Abdul Manaf bin Zuhroh bin Kilab. Keduanya belajar dari Basyir bin Abdul
Kuttab pada bentuk awalnya hanya bentuk ruangan rumah seorang guru.
wahyu.
Sejalan dengan meluasnya syiar Islam dan banyak orang yang memeluk
Islam, pemikiran akan Kuttab dirasa perlu pengembangan. Hal ini mengingat
pun diselenggarakan kegiatan baca tulis untuk melayani putera atau puteri raja
sendiri.
rah pembentukan Kuttab umum, menurut Ahmad Syalabi ialah Hajajj bin Yusuf
as Saqafi (W. 714 H) yang ia sendiri sebagai muaddib yang mengajar anak
Sulaiman bin Na’im yang kemudian menjadi Wazir Abdul Malik bin Marwan. 12
11
Mahmud Yunus, Kamus Indonesia Arab, PT. Hidakarya Agug, Jakarta, 1989, hal 367
12
Ensiklopedi Islam, PT. Ichtiar Baru van Hoeve, Cetakan ke 10, Jakarta, 2002
9
anak tak dapat memelihara kebersihan. Kuttab (mungkin sama dengan pondok)
Dilihat dari fokus kajiannya Kuttab dapat dibedakan dalam dua bentuk,
yaitu :
baca tulis.
sebagainya.
3. Menulis
6. Berhitung
pengajaran itu tidak sama di seluruh Negara Islam, bahkan berlainan di beberapa
seperti Hadits, Fiqh, Syair atau Natsar. Di Andalusia diajarkan Al Qur’an dan
menulis serta dicampur dengan syair, atsar, pokok-pokok nahwu, sharaf, dan
dua macam :
1. Al Qur’an
2. Shalat
3. Do’a
1. Berhitung
3. Sya’ir
Masjid.
ada tingkat-tingkat pendidikan tertentu. Tapi hanya satu tingkat yang dimulai
dengan Kuttab dan berakhir di Halaqah, juga tidak ada kurikulum dan Ijazah serta
gelar.
IV. ANALISA
V. KESIMPULAN
dalam sejarah pendidikan dan peradaban Islam. Walau tidak formal seperti yang
kita fahami institusi-institusi pendidikan sekarang, namun dari sanalah lahir para
pemikir Islam zaman itu yang terus mengembangkan Islam di muka bumi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedi Islam, PT. Ichtiar Baru van Hoeve, Cetakan ke 10, Jakarta 2002
Mahmud Yunus, Kamus Indonesia Arab, PT. Hidakarya Agung, Jakarta 1989
13
Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam, Pustaka Al Husna,
Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D.
Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag.
14
Disusun oleh: