You are on page 1of 20

c c

 
     



  
1.1 Pengertian Pengukuran Geometri Ulir
Ulir (screw thread) mempunyai peranan sangat penting didalam konstruksi
suatu mesin atau peralatan teknis lainnya. Fungsi tersebut adalah sebagai alat
pengunci atau sebagai alat penerus (transmisi) daya. Salah satu contoh
penggunaannya dalam jumbo jet sepeti boeing 747 dan Lockheed L1011 yang
memerlukan sebanyak 2,5 juta alat pengunci. Dalam pengukuran geometri ulir
ada tiga komponen utama yaitu :
è ÿarak puncak ( pitch ) adalah jarak antara bentuk ulir yang berdekatan
diukur sejajar dengan sumbu ulir.
è Diameter besar ( major diameter ) adalah diameter terbesar dari ulir sekrup.
è Diameter kecil ( minor diameter ) adalah diameter terkecil dari sekrup.
pengukuran geometri ulir dimaksudkan untuk memastikan kekuatan atau daya
tahan kelelahan dari ulir atau mungkin juga untuk menjamin ketelitian
pengubahan gerak dari gerakkan (rotasi menjadi gerakkan translasi) dari system
pengubahan gerakan yang memakai ulir. ( Shigley, 1989)

1.2 ÿenis-ÿenis Alat untuk Pengukuran Spesimen dan Geometri Ulir


ÿenis-jenis alat yang digunakan untuk pengukuran specimen dan geometri
ulir antara lain sebagai berikut :
1. Vernier Caliper

Gambar.1.1. Vernier Caliper / ÿangka Sorong


Vernier caliper dapat digunakan untuk mengukur dimensi bagian dalam dan
luar suatu benda. Vernier caliper terdiri dari bilah utama dan bilah pembantu.
Bilah Utama dibagi dalam milimeter, bilah pembantu dibagi 100. 100 garis
pada bilah pembantu sama dengan 49 milimeter pada bilah utama. ÿadi
panjang satu garis pada bilah pembantu adalah = 100/49 mm. Bila suatu
garis bilah pembantu berhimpit dengan suatu tanda pada skala utama, maka
harga ukurnya adalah jumlah skala dihitung dari angka 0 x 0,02 mm. (‘ 
 


2. àikrometer Ulir Digital

Gambar 1.2 àikrometer Ulir Digital

àikrometer ulir digunakan untuk mengukur diameter pits. Diameter


pits adalah diameter dari silinder khayal dengan sumbu yang berimpit dengan
sumbu ulir dan memotong sisi ulir sedemikian rupa sehingga tebal ulir dari
jarak ruang kosong diantara sisi ulir yang berseberangan adalah sama dengan
setengah dari pits. (‘  


m. hree Wire Unit Gauge
Cara pengukuran diameter pits yang teliti dan banyak dipraktekkan
adalah dengan metode tiga kawat. Cara tersebut menggunakan tiga buah
kawat dengan diameter sama. Untuk menghindari banyaknya macam
diameter kawat, maka kawat pengukur ulir tersebut hanya dibuat menurut set
yang tertentu. 3   ‘ 

Gambar 1.m hree Wire Unit Gauge
r   membuat set yang berisi 21 buah kawat dari 0.17mm
sampai 6.m5 mm yang dapat digunakan untuk mengukur ulir dengan harga
pits dari 0.25 mm sampai dengan 12 mm. ÿika kawat dari set tersebut dipilih
dengan tepat, maka singgungan kawat dengan sisi ulir hanya menyinggung
terhadap diameter pits paling jauh sebesar 0.1 p (ke atas atau ke bawah).

4. Screw Pits Gauge


Adalah alat untuk menentukan jumlah pitch pada suatu ulir dalam satu
satuan panjang tertentu (inch). àissal 20 G, artinya dalam 1 inchi terdapat 20
pits. Dengan angka ini dapat diketahui jarak pits. (‘  

Gambar 1.4. Screw Pits Gauge

5. autside àikrometer


Kapasitas ukur dari micrometer yang paling kecil adalah sampai dengan
25 mm. Untuk mengukur dimensi luar yang lebih besar dari 25 mm dapat
digunakan micrometer luar yang mempunyai kapasitas ukur 25-50mm, 50-
75mm dst. Kenaikan tingkat sebesar 25 mm ini dimaksudkan untuk menjaga
ketelitian dari micrometer. (‘  





Gambar 1.5. autside àikrometer

1.m Cara àenggunakan àacam-àacam Alat Ukur Spesimen dan Ulir


A.Vernier Caliper
Pada pengukuran mula-mula kit abaca skala pada bilah utama. Harga
vernier caliper diperoleh dengan melihat garis yang berimpit dengan garis
pada skala utama. (   ‘ )
B.àikrometer Ulir
Adapun cara penggunaan alat ukur ulir yaitu pertama pilih pana ulir
sesuai dengan jarak pits teoritis. Periksa kedudukan nol, dengan cara
menyentuhkan kedua sensor pana tersebut. Ukur diameter pits (d2 ) pada tiga
posisi yang berbeda.
Ujung kontak dengan sisi yang diperpendek lebih sering digunakan,
sebab pengaruh dari kesalahansudut sisi ulir maupun kesalahan dari sudut
ujung kontak tersebut dapat dieliminir sehingga dapat diukur diameter
fungsional dari ulir.
Cara Setting nol àikrometer Ulir
 Bersihkan   dan   dengan kain bersih. Putar  
sampai   dan   bersentuhan. Kunci   pada posisi ini
dengan   . àikrometer telah dikalibrasi dengan bendar jika titik
nol   lurus dengan garis pada  .
 ÿika ketelitiannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah   dengan 
  . Putarlah outer sleeve sampai tanda ³0´   lurus dengan garis
dengan menggunakan penyetel.
J ÿika ketelitiannya melebihi 0,02 mm. Kuncilah   dengan 
  . Kendorkan  sampai    bebas, luruskan tanda ³0´
  dengan garis pada  dan kencangkan kembali 
. Putarlah outer sleeve sampai tanda ³0´ thimble lurus dengan
garis dengan menggunakan penyetel.
(   ‘ )
C.hree Wire Unit Gauge
Cara pengukuran hree Wire Unit Gauge tersebut menggunakan tiga
buah kawat dengan diameter sama. Setelah tiga kawat dengan diameter yang
telah diketahui dipasang pada alur ulir, maka jarak à antara kawat yang
berseberangan dapat diukur dengan menggunakan mikrometer. Selanjutnya
diameter pits yang dicari dapat dihitung dengan menggunakan rumus.
Diameter kawat harus dipilih sedemikian rupa sehingga tepat menyinggung
sisi ulir pada lingkaran pits. (   ‘ )
D.Screw Pits Gauge
Pilih screw pits yang sesuai dengan ukuran geometri ulir Setelah
terpilih screw pits yang tepat, catat angka yang terdapat pada screw pits
tersebut. àissal 20 G, artinya dalam 1 inchi terdapat 20 pits. Dengan angka
ini dapat diketahui jarak pits. (‘  

E.autside àikrometer
Posisi pengukuran sedapat mungkin dilakukan secara vertical dengan
ditumpu pada rangka di sebelah landasan tetapnya. Apabila hal ini tidak
dimungkinkan maka sebelum pengukuran dilakukan kembali setting nol.
Penyetelan kedudukan nol ini dilaksanakan dengan memegang
micrometer dengan posisi sesuai dengan posisi pengukuran yang akan
dilakukan. Caranya rahang micrometer ditempelkan setelah itu kunci rahanh
dengan pengunci kemudian putar angka skala sehingga angka nol tepat pada
garis penunjuk, 3  


1.4 eori Perhitungan Geometri Ulir


1. àenghitung harga H, diameter minor (d1 ), diameter pits (d2 )
·   


  ·


    ·

2. àenghitung   untuk kualitas G
      
    
     

m. àenghitung  !  ! apabila ulir dimisalkan mempunyai kualitas 6



"#    $  
%

&
"#'   (  )* )

  !    "# 
  !    "#' 
4. àenghitung toleransi jarak à (àmax dan àmin)

+    ,  -   . ) ·


+ !   !  ,  -   . ) ·
 !

1.5 Aplikasi Pengukuran Geometri Ulir dalam Kehidupan


Pengukuran geometri ulir digunakan pada indusri pembuatan ulir yang
akan di produksi masal. Langkah pembuatan ulir yang pertama kali adalah
membuat prototipenya yang kemudian di ukur menggunakan alat ukur geometri
ulir. Dari sini perusahaan atau pabrik mengetahui sejauh mana kepresisian ulir
yang akan dibuat si perancang. Sampai saat ini fenomena kepresisian ulir masih
menjadi riset oleh para engineer, mengingat penggunaan sekrup, baut, dan
semisalnya digunakan pada alat-alat yang vital dan relative tinggi harganya
seperti pada komponen mesin. (ÿ. Shigley., and C ,àischke, à 
!""  ", 5th Ed., San Francisco: àcGraw-Hill Inc., 1989.
Selain itu pengukuran geometri ulir juga diterapkan pada dongkrak ulir
yang merupakan komponen dari mobil pada sebuah mesin.berikut ini salah satu
contohnya:

Gambar dongkrak Ulir

Untuk melepas : Putar persambungannya dalam arah 1 sampai


dongkraknya bebas.

Untuk menyimpan : Putar persambungannya dalam arah 2 sampai


dongkrak terikat dengan kuat dan aman untuk mencegah terlempar kedepan pada
saat terjadi tabrakan atau pengereman mendadak.

http://www.toyota.co.id/cars/reference/hilux/article.php?article_id=1849&àodel
=Hilux

Aplikasi pengukuran geometri ulir juga diterapkan pada kompresor ulir (


screw compressor ). Kelebihan dari kompresor jenis ini adalah :
è Biaya investasinya rendah,
è bentuknya kompak, ringan
è mudah perawatannya,
è mudah operasinya dan
è fleksibel dalam pemasangannya
sehingga kompresor ini sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan
ukuran m0 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
Gambar 1.8 Kompresor Screw
(Sunyoto,Dkk, 2008, eknik àesin Industri. ÿilid I Untuk SàK, ÿakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah àenengah Kejuruan)
u   !" 
2.1 ujuan Umum
Dapat memahami tentang arti pengukuran geometri ulir baik mulai dari
fungsi serta aplikasinya.
2.2 ujuan Khusus
1. àengetahui jenis-jenis alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
elemen geometri ulir
2. àengetahui cara menggunakan alat ukur tersebut
m. àemahami cara mengukur elemen geometri ulir
4. Dapat membandingkan hasil dari alat ukur ulir

m "c"
m.1 Alat Ukur Praktikum dan Gambarnya
Berikut alat-alat ukur yang digunakan dalam pengukuran geometri ulir :
1. Vernier Caliper
2. àikrometer Stand

m. autside àikrometer

4. àikrometer Ulir

5. Screw Pits Gauge


6. m wire unit gauge

m.2 Gambar Benda Ukur Dalam Pengukuran Spesimen dan Geometri Ulir

Gambar m.2.1. Gambar 2D Spesimen

Gambar m.2.2. Gambar mD Spesimen


m.m Prosedur Pengukuran Geometri Ulir
Berikut ini prosedur pengukuran geometri ulir :
a. Penentuan Spesifikasi Ulir
1. àelakukan pemeriksaan jarak pitch ulir dengan cara menempelkan gigi
mal ulir pada ulir yang diperiksa
2. àenuliskan hasil pemeriksaan ulir tersebut seperti tercantum pada mal ulir
pada lembar kerja tabel m.
b. Pengukuran dengan outside àikrometer
1. àemeriksa kedudukan nol mikrometer dengan menggunakan kaliber yang
terdapat dalam nol
2. àelakukan pengukuran pada tiga tempat yang berbeda, sepanjang ulir
tersebut. Gunakan racet untuk memberikan tekanan yang relatif sama
pada setiap pengukuran.
m. àenuliskan hasil pembacaan pengukuran.
c. Pengukuran Diameter Pitch dengan àetode iga Kawat
1. àemilih diameter kawat yang akan digunakan. Diameter kawat (d0) =
-- /  , dimana P = ÿarak pits teoritis. Diameter kawat yang dipilih
adalah dD.
2. àengukur jarak à (jarak antara sisi luar kawat yang bersebrangan), pada
tiga posisi yang berbeda.
+   0 1234  4 56734  0
dD = diameter kawat yang dipilih
Į = sudut ulir (ulir isometrik Į = 60 o)
d2 = diameter pits yang akan dicari
m. àenghitung diameter pits (d2 ) berdasarkan pengukuran harga à rata-rata
 +  0 1234  4 56734  0
4. àenuliskan hasil pengukuran dan perhitungan pada lembar kerja, tabel 6
d. Pengukuran Diameter Pitch dengan àikrometer Ulir
1. àemilih pana ulir sesuai dengan jarak pitch teoritis
2. àemeriksa kedudukan nol, dengan cara menyentuhkan kedua sensor pana
tersebut.
m. àengukur diameter pitch (d2) pada tiga posisi yang berbeda.
4. àenuliskan hasil pengukuran pada lembar kerja tabel 7.

G#$
4.1 Data Pengukuran Geometri Ulir
abel 1. Data Alat Ukur mm

KAPASIAS
NAàA ALA UKUR àERK KECERàAAN
UKUR

1. Spesimen

2. Vernier Caliper 0.02 15

m. autside àikrometer àitutoyo 0.01 0-25

àikrometer Screw àorhard 0.01 0-25

Screw Pitch Gage Whitworth

àikrometer Stand

m Wire Gage Unit

Ulir




abel 2. Data Pengukuran Spesimen (mm)

aBYEK HASIL
UKUR PENGUKURAN

A m4,51

B 10,28

C 55,21

D 4m,02

E 40,00

F 19,95

abel m Spesifikasi Ulir

oleransi Yang Digunakan ISa Geometri Ulir

Diameter àayor (standar), d 9,54

ÿarak Pits, P 1/18 x 2,54 = 1,411

Profil Dasar Ulir 18 G




abel 4. Harga Diameter àayor mm

Posisi Hasil Pengukuran

1 9,56

2 9,5m

m 9,52

8 9,54

abel 5. Harga eoritik Elemen Geometri dan oleransi Ulir mm

Besaran Rumus Geometri Ulir

H 0.8660m P 1,22 mm

Diameter minor (d1) (m.1) 8,02 mm

Diameter pis (d2) (m.2) 8,92 mm

Esg (m.m) 9,51mm

Diameter mayor maksimum (dmax) (m.4) -m0,521 m

Diameter pits maksimum (d2max) (m.5) 8,89 mm

d (6) (m.6) 22m,44 mm

d2 (6) (m.7) 148,5m2 mm 

Diameter mayor minimum (dmin) (m.8) -21m,9m mm


Diameter pits minimum (d2min) (m.9) 1m9,642 mm 

ÿarak sisi luar kawat maksimum (m.10) 10,6m8 mm


(àmax)

ÿarak sisi luar kawat minimum (m.11) -141,624 mm


(àmin)

abel 6. Diameter Pits (àetode iga Kawat) mm

Besaran Rumus Posisi Geometri Ulir

Diameter kawat teoritis, d0 0.577 P 0,81

Diamter kawat yang - 0,62


dipilih, d0

Diamter pits, d2 (m.1m) 9,20

1 9,84

2 9,8m

m 9,84

à 9,84
#uPengukuran diameter pits
dengan metode tiga kawat

abel 7. Diameter Pits (dengan àikrometer Screw)   mm

Posisi Hasil pengukuran

1 9,17

2 9,15
#mPengukuran diameter pits m 9,16
dengan mikrometer screw
2 9,16

4.2Perhitungan
Perhitungan harga H , diameter minor (d1), diameter pits (d2 )
Harga H = 0,8660mP
= 0,8660m ( 1,411 )
= 1,221968mm
= 1,22 (pembulatan)
Diameter minor (d1 ) = d ± 2 ( 5/8H )
= 9,54- 2(5/(8x1,22))
= 8,02 mm

Diameter minor (d2) = d-2(m/8H)

=9,54-2(m/(8x1.22))

= 8,92 mm

Perhitungan dmax d2max untuk kualitas G.

Esg = - ( 15+11p )

= - (15+ 11x1,411)

= -m0,521 µm

Diameter mayor maksimum (dmax) = d+ Esg

= 9,54 ± 0,0m0521

= 9,51mm
Diameter pits maksimum (d2max) = d2 + Esg

=8,92-0,0m0521 = 8,89 mm

Perhitungan dmin dan d2min apabila ulir dimisalkan mempunyai kulitas 6.

9
:
d (6) =  &  ±
%

&;

9
:
=  $< ±
%

&
*

=226,09-2,65 = 22m,44 mm

d2 (6) = 90 P 0,4 d0,1

= 90x1,411 0,4 x 9,540,1

= 148,5m2 mm

dmin = dmax ± d(6)

= 9,51 ± 22m,44

= -21m,9m mm

d2min = d2max ± d2 (6)

= 8,89± 148,5m2
= -1m9,642 mm
Perhitungan toleransi jarak à ( àmax dan àmin )

ÿarak Sisi Luar Kawat àaksimum

(àmax) = d2max + [m+0,076(P/ d2max)2]dD ± 0,0866P

= 8,89 + [m+ 0,076( 1,411/8,89)2]0,62 ± 0,0866(1,411)


= 8,89+ 1,87 ± 0,122 = 10,6m8 mm

ÿarak sisi luar kawat minimum

(àmin) = d2min + [m+0,076(P/ d2min)2]dD ± 0,0866P

= --1m9,642 + [m+ 0,076( 1,411-1m9,642)2]0,62 ± 0,0866(1,411)

= -1m9,642 - 1,86 ± 0,122

= -141,624 mm

Perhitungan diameter pits (d2 ), berdasarkan pengukuran harga à rata-rata


; H
d2 = à - dD ]  A D  EFG @ C
 
=>?@ C
B



*

K)
= 9,84 - 0,62]  IJ D

EFG @ C

=>?@ C
B

= 9,84-1,86+1,22

= 9,20 mm

4.mAnalisis
Dari hasil penelitian yang diperoleh pengukuran yang paling cermat
yaitu dengan menggunakan micrometer ulir sedangkan yang kurang cermat yang
menggunakan metode m kawat. Sedangkan untuk mengukur ulir secara umum
dengan menggunakn mal ulir.
Benda Ukur Standar àikrometer Ulir
Diameter àayor 9.82 mm
Diameter Pits 9,21 mm

Dari data diatas terbukti mikromter ulir memiliki tingkat ketelitian yang
tinggi.
Penyebab perbedaan pengukuran yang terjadi dikarenakan penyimpangan
alat ukur sendiri serta penyimpangan operator pada pembacaan skala.
Penyimpangan yang terjadi pada metode m kawat dapat disebabkan karena
pemasang mal ulir pada mikrometer.
£ !" 
5.1.Kesimpulan
a. Keakuratan
Dari penggunaan metode-metode di atas, yang memberikan
keakuratan dan ketelitian adalah mikrometer ulir karena dengan
menggunakan micrometer ulir kita dapat memperolah nilai seluruh diameter,
baik diameter mayor, minor, maupun diameter pits.
b. Profil Yang idak Dapat Diukur
Dengan pengunaan mikrometer ulir setiap profil dapat diukur.
5.2.Saran
a. Praktikan harus teliti dalam melihat skala mikrometer
b. aleh karena itu, dalam menggunaan alat ukur tersebut diperlukan ahli yang
mempunyai keterampilan dan kecermatan dalam mengukur, dan juga dapat
menganalisa data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
c. Pengalaman pengukur juga akan mempengaruhi hasil pengukuran. aleh
karena itu diperlukan banyak latihan dan pengalaman dalam mengukur.
d. `   
      


`    `  
e. › 
 
 ` 
`   


     ` 

You might also like