You are on page 1of 10

1

STRATEGI PERUSAHAAN DALAM MENERAPKAN E-BUSINESS GUNA


MERAIH KESUKSESAN BISNIS

Rima Dhian
rima.dhian@gmail.com
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAKSI

E-business sebernarnya merupakan bentuk bisnis yang berbasis elektronik, seperti radio
dan televisi. Namun karena e-business banyak dikenal masyarakat ketika menggunakan
media Internet, maka pengertian e-business bergeser menjadi bisnis yang berbasis
Internet. Dalam membuangun suatu sistem e-business, diperlukan suatu strategi khusus
yang berbeda dengan stategi bisnis yang digunakan dalam perusahaan yang bergerak
secara offline. Dalam pengembangan e-business, strategi memegang peranan yang
penting karena di sini teknologi hanya memiliki 1/3 bagian dari sistem, sedangkan
sisanya mencakup organisasi, SDM, rekanan, sistem manajerial, administrasi front dan
back office, serta strategi yang diterapkan.

ABSTRACT

E-business is an electronic-based business, such as radio and television. However, the


definition of e-business is shifted into Internet-based business because e-business is
known to the public when using the Internet media. In developing an e-business system,
a special strategy that is different from business strategy used in the offline company is
required. In an e-business development, strategy plays a vital role because technology
has only 1/3 part of the system, while the rest covers the organization, human resources,
partners, managerial systems, front and back office administration, the strategy applied.

Kata kunci: E-business, sistem, Internet, strategi, manajemen sumber daya manusia

PENDAHULUAN

Peran internet dalam Bisnis


internet merupakan sebuah wujud strategi yang dapat digunakan oleh
perusahaan dalam mengatasi tekanan-tekanan yang dialami selama menjalankan
bisnisnya. Selain itu, Internet juga memberikan beberapa manfaat lain bagi perusahaan,
yaitu:
2

1. Perusahaan dapat menjalin komunikasi dengan konsumen secara rutin. Dengan


demikian, perusahaan dapat mengetahui keinginan, kebutuhan, dan tanggapan dari
para konsumennya.
2. Jaringan komunitas konsumen yang terbentuk menciptakan kumpulan para
konsumen yang loyal serta memudahkan perusahaan dalam mendistribusikan
informasi mengenai produk, yang berarti akan menmghemat biaya promosi, dan
berpotensi mengakibatkan meningkatnya jumnlah konsumen.
3. Perusahaan dapat menjalin kerja sama yang lebih baik dengan para supplier, yaitu
dengan membangun suatu Supply Chain Management.
4. Mendukung pelaksanaan transaksi jarak jauh sehingga dapat menambah
pendapatan perusahaankarena transaksi tidak lagi terbatas pada tempat tertentu.
5. Perusahaan dapat mengadakan promsi kepada para pengguna Internet secara dua
arah.

E-Business
E-business sebernarnya merupakan bentuk bisnis yang berbasis elektronik,
seperti radio dan televisi. Namun karena e-business banyak dikenal masyarakat ketika
menggunakan media Internet, maka pengertian e-business bergeser menjadi bisnis yang
berbasis Internet. Perkembangan teknologi terus berlanjut hingga muncul teknologi
pada ponsel yang memungkiinkan para penggunanya untuk mengakses Internet. Dengan
demikian, pengguna dapat mengakses sistem e-business dari mana saja meskipun
mobilitasna tinggi, sehingga lahirlah mobile business (m-business). Kemudian para pakar
mengembangkan sistem e-business menjadi suatu sistem yang memungkinkan para
penggunanya untuk berinteraksi dengan sistem yang disebut i-bisiness.
E-business tidak memerlukan kantor yang formal sebab hanya akan tampil di
Internet sebagai sebuah situs web. Para pihak yang terkait hanya membutuhkan web
service sebagai perantara dan kesepakatan kerja sama antara pemasok dan pihak
pengelola. Begitu pula dengan kesepakatan dengan konsumen dan juga bank. Yang tidak
bisa dilakukan secara online hanya proses produksi barang-barang fisik dan teknis
pengirimannya. Komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam suatu e-business
adalah Kartu kredit sebagai alat pembayaran, virtual shop yang merupakan homepage
yang menampilkan produk-produk yang ditawarkan, dan jalur prmbayaran yang jelas,
untuk memberi jaminan diterimanya bayaran dari konsumen kepada perusahaan.
Sejak Internet digunakan sebagai sarana bisnis pada tahun 1990-an, denyut nadi
kehidupan perusahaan seakan tidak pernah terhenti. Toko-toko virtual dibuka selama 24
jam selama 7 hari dalam seminggi untuk melayani transaksi.
Fungsi e-bussiness adalah untuk mendukung bagian pemasaran, produksi,
accounting, keuangan, dan human resource management. Dengan menerapkan e-
business, perusahaan seakan membuka toko di berbagai daerah bahkan negara karena
konsumen dari berbagai belahan dunia dapat mengakses situs web-nya dan melakukan
transaksi kapan saja dan tanpa harus meninggalkan rumahnya yang komputernya
terhubung dengan Internet. selain itu, perusahaan dapat berkomunikasi secara langsung
tanpa harus melalui birokrasi yang rumit.
Salah satu nilai implementasi dari e-business adalah tercapainya nilai cyberspace
yang memungkinkan orang untuk berbelanja beraneka ragam produk ke berbagai lokasi
hanya melalui komputer pribadinya.
3

TUJUAN
Artikel ini bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan mengenai pengertian
umum tentang e-business serta hal-hal yang terkait dengannya, terutama strategi yang
perlu untuk diterapkan dalam membangun dan mengelola suatu e-business agar dapat
membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan.

PEMBAHASAN
Sebelum mempelajari lebih mendalam mengenai e-business, perlu dipahami
terlebih dahulu mengenai e-market dan e-product yang sangat terkait dengan segala
proses yang terjadi dalam setiap e-business.

E-market
Pengertian market (pasar) merupakan tempat bertemunya para penjual dengan
para pembeli. Demikian juga yang dimaksudkan dengan e-market, yaitu tempat
bertemuna para penjual dengan para pembeli melalui media Internet. Dalam kurun
waktu 7 tahun, yaitu sejak tahun 1996 hingga 2002 saja jumlah komputer yang
terhubung dengan Internet telah meningkat hingga lebih dari 12 kali lipat, yaitu dari
sebesar 14,7 juta menjadi 110 juta. Apalagi sekarang ini, di saat teknologi sudah semakin
maju dan Internet telah menjadi salah satu gaya hidup dalam masyarakat di seluruh
dunia.

E-product
E-product merupakan produk yang ditawarkan melalui bisnis di Internet. Hanya
produk-produk yang secara global menjadi kebutuhan dan diminati masyarakat serta
memiliki standar kualitaslah yang dapat dipasarkan melalui Internet mengingat orang-
orang yang terkait dengan e-market berasal dari berbagai dareah, bahkan negara, yang
memiliki karakteristik yang heterogen. Berikut ini adalah beberapa jenis produk yang
termasuk dalam e-product:
1. Informasi : koran, majalah, jurnal
2. Hiburan : kalender, peta, poster, film
3. Simbol : tiket pesawat, tiket kereta api, reservasi hotel
4. Jasa : pendidikan, telemedicine
5. Barang : buku, bunga, komputer
6. Keuangan : tabungan , transaksi kliring, asuransi

Jenis-jenis E-business
Kegiatan e-business dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan
pelaku bisnis yang saling berhubungan, yaitu:
NO JENIS PELAKU BISNIS BIAYA NILAI TRANSAKSI
1 Business to Business (B2B) Perusahaan Rendah Tinggi
2 Business to Consumer (B2C) Perusahaan, konsumen Tinggi Rendah
3 Costumer to Customer (C2C) Konsumen Tinggi Rendah
4 Customer to Business (C2B) Konsumen, perusahaan Tinggi Rendah
5 Business to Government (B2G) Perusahaan, pemerintah Rendah Tinggi
4

Pengimplementasian E-business
Perusahaan yang baru memasuki era e-business akan mengalami beberapa
perubahan dalam rangka menyesuaikan diri dengan sistem bisnis yang baru. Berikut ini
adalah sebagian dari perubahan-perubahan tersebut:
1. Pemasaran yang lebih luas dengan tingkat kompetisi yang lebih tinggi.
2. Pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung pada
informasi dan pengetahuan
3. Produktivitas lebih diutamakan dibandingkan kehadiran di tempat kerja.
4. Produk terbaru dapat dijumpai dalam komunitas e-business, namun usia produk
menjadi singkat.
5. Struktur organisasi terdistribusi secara merata untuk mencapai fleksibilitas dan
menekan biaya, kerja tim lebih ditekankan untuk dapat memberi respon atau
memberuikan inovasi baru kepada perusahaan.

Penerapan sistem e-business ini memberikan sejumlah manfaat, baik bagi


perusahaan atau pebisnis perseorangan, konsumen, maupu masyarakat pada umumnya.
Manfaat yang dapat diperleh perusahaan atau pebisnis perorangan yaitu:
1. Menyelesaikan permasalahan kapling (lokasi), tenaga kerja, gudang, perijinan, dan
keamanan.
2. Memperpendek jarak antara perusahaan dengan konsumen
3. Peningkatan market exposure (pangsa pasar)
4. Jangkauan mitra kerja menjadi semakin luas
5. Biaya terkendali
6. Efisien
7. Cash flow terjamin
8. Meningkatkan citra perusahaan
9. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen
10. Meningkatkan produktivitas
11. Mempermudah akses informasi
12. Mengurangi biaya transportasi
13. Meningkatkan fleksibilitas

Sedangkan konsumen yang menggunakan sistem e-business akan memperoleh


manfaat sebagai berikut:
1. Memperoleh informasi dan dapat berinteraksi secara efektif
2. Biaya terkendali
3. Keamanan secara fisik
4. Harga produk cukup murah
5. Memperoleh fleksibilitas dalam melakukan transaksi

Masyarakat pada umumnya juga akan memperoleh manfaat dari adanya


pelaksanaan sistem e-business, yaitu terciptanya peluang kerja baru dan terciptanya
persaingan yang kompetitif antar perusahaan sehingga masyarakat akan disuguhi
dengan produk-produk yberkualitas dengan harga yang kompetitif.
Meskipun demikian, penerapan sistem e-business ini masih memiliki sejumlah
kelemahan, antara lain:
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi korban.
5

2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat


kesalahan non-teknis seperti aliran listrik yang tiba-tiba padam atau jaringan yang
tidak berfungsi.
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalnya pembobolan
sebuah sistem perbankan, kemudian memindahkan sejumlah rekening orang lain ke
rekeningnya sendiri.
5. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan kesalahan faktor
manusia atau kesalahan sistem elektronik.

Dalam proses pengimplementasian sistem e-businss di Indonesia, masih


terdapat beberapa hambatan, di antaranya adalah:
1. Belum terbentukna high trust society
2. Pada umumnya harga produk tidak bisa ditawar, tidak seperti pada pasar tradisinal
3. Adanya tindak kejahatan penyalahgunaan kartu kredit
4. Perbedaan platform antarperusahaan
5. Ketaatan mengenai etika dan moralitas yang masih kurang

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang pada umumnya menyebabkan kegagalan
e-business:
1. Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen puncak
2. Penerapan e-business tidak diikuti proses change management
3. Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis
4. Buruknya infrastruktur komunikasi
5. Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan
6. Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
7. Kurangnya dukungan finansial
8. Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang
bertransaksi (cyberlaw)
9. Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business

Strategi Bisnis
sebelum sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan inverstasi pada
bidang IT, penting untuk melakukan perencanaan yang matang serta menentukan
strategi investasi yang tepat. Berikut ini adalah strategi-strategi investasi yang banyak
digunakan.
1. We are the first
Strategi ini memacu perusahaan untuk menerapkan teknologi IT terbaru
dalam bidang industrinya.
Keuntungan yang akan diperleh perusahaan:
a. Sumber daya manusia (SDM) perusahaan terpacu untuk memngikuti
perkembangan teknolgi guna kepentingan bisnis perusahaan.
b. Baik dalam membangun citra perusahaan dan meningkatkan posisi produk dan
kepercayaan konsumen.
c. Membuka peluang tercipatanya unit usaha baru.
d. Perusahaan menjadi penentu dalam pembentukan strandar industri selanjutnya.
Kerugian yang akan menimpa perusahaan:
6

a. Strategi ini membutuhkan modal yang besar.


b. Pemanfaatan sistem tidak optimal karena SDM harus terus mempelajari sistem
terbaru tanpa sempat mengeksplorasi sistem terdahulu.
c. Seringnya terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan penguna yang
belum menguasai sistem yang baru.

2. We are not the first, but we are the best


Perusahaan mengoptimalkan nverstasi perusahaan inverstasi di bidang IT.
Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi melalui pertimbangan yang
sangat hati-hati.
Keuntungan yang akan diperleh perusahaan:
a. SDM terpacu untuk melakukan inovasi dan mengeksplorasi sistem.
b. Modal yang dibutuhkan lebih sedikit.
c. Memungkinkan terbukanya peluang baru bagi perusahaan dengan biaya sekecil
mungkin.
Kerugian yang akan menimpa perusahaan:
a. Perusahaan lambat dalam beradaptasi dengan teknologi baru.
b. SDM menjadi gagap terhadap perkembangan teknologi terbaru.
c. Kerusakan sistem yang diakibatkan oleh habisnya usia operasionalnya akan
menghambat kinerja perusahaan.
d. Perusahaan biasnaya hanya akan menjadi pengikut dari perusahaan yang telah
lebih dulu menetapkan standar industri tersebut.

Strategi E-business
Dalam membuangun suatu sistem e-business, diperlukan adanya suatu strategi
khusus yang berbeda dengan stategi bisnis yang digunakan dalam perusahaan yang
bergerak secara offline. Dalam pengembangan e-business, strategi memegang peranan
yang penting karena di sini teknologi hanya memiliki 1/3 bagian dari sistem, sedangkan
sisanya mencakup organisasi, SDM, rekanan, sistem manajerial, administrasi front dan
back office, serta strategi yang diterapkan.
Dalam sistem e-business, para konsumen harus bertindak lebih aktif untuk
mencari informasi situs dan produk-produk yang dipasarkan daripada konsumen
tradisional yang lebih banyak menunggu usaha promosi dari para pebisnis. Ada berbagai
faktor yang mempengaruhi keaktifan konsumen pada sistem e-business. Oleh karena
itu, pebisnis harus dapat menentuka strategi yang tepat untuk meraih kesuksesan
melalui sistem e-business.
Berryman dalam bukunya yang berjudul Electronic Cmmerce: Three Emerging
Strategies mengungkapkan beberapa model pembentukan e-market, yaitu:
1. Seller-controlled electronic marketplace, yaitu pasar dibentuk oleh penjual tunggal
yang mencari banyak pembeli, misalnya Cisco Systems.
2. Buyer-controlled electronic marketplace, yaitu pasar dibentuk oleh satu atau lebih
pembeli dengan tujuan untuk mengalihkan kekuatan dan nilai dalam pasar kepada
pihak pembeli, misalnya Japan Airlines yang memasang pengumuman online guna
memperleh pemasok cangkir sekali pakai.
3. Natural electronic marketplace, yaitu pembentukan pasar dilakukan oleh pihak
ketiga untuk mempertemukan banyak penjual dan banyak pembeli.

Cara terbentuknya pasar seperti di atas memang penting untuk diperhatikan,


akan tetapi masih terdapat faktor lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu bagaimana cara
untuk memenangkan pasar tersebut karena ketatnya persaingan dan adanya produk-
7

produk substitusi. Untuk menghadapi kompetisi tersebut, terdapat beberapa strategi


(Turban, 2001):
1. Cost leadership strategy, yaitu dengan menyediakan produk dengan harga murah
namun tetap mempertahankan kualitas produk sesuai dengan standar pada industri
tersebut.
2. Differentiatin stategy, yaitu dengan menyediakan produk yang bersifat unik dan
berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
3. Focus strategy, yaitu dengan melakukan seleksi terhadap segemen yang lebih fokus
dan memadukan dengan cost leadership atau differentiation stratey pada segmen
tersebut.
4. Growth strategy, yaitu melakukan peningkatan pangsa pasar di mana sistem e-
business akan menjadi kekuatan perusahaan.
5. Alliance strategy, yaitu bekerja sama dengan rekanan bisnis serta melakukan
strategi dari kompetisi bisnis yang diketahui oleh masing-masing pihak.
6. Innovatin strategy, yaitu memberikan produk-produk dengan karakteristik baru dan
mengembangkan jaringan penjualan yang batu.
7. Internal efficiency strategy, yaitu dengan meningkatkan metode dalam proses bisnis
sehingga akan menciptakan kepuasan pegawai dan konsumen, meningkatkan
kualitas, produktivitas, dan pengambiulan keputusan.
8. Customer-oriented strategy, yaitu semua usaha dilakukan untuk memenuhi
kepuasan konsumen terhadap produk dan layanan.

Sama seperti pada sistem tradisional, harga dari produk yang dipasarkan tetap
menjadi faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan e-business. Menurut Ward Hanson
(2000), sensitifitas harga oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti
nilai yang unik, ketersediaan barang substitusi, besarnya pengeluaran total, penyajian
biaya, perbandingan harga dengan kualitas produk, serta persediaan produk yang
mempengaruhi elastisitas harga.

Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia


Sejak teknologi komputer dikembangkan sebagai penopang sistem bisnis, telah
terjadi sejumlah perubahan. Perubahan-perubahan tersebut meliputi sistem bisnis, pola
transaksi, hingga sistem otganisasi manajemen SDM (MSDM).sistem. Teknologi e-
business tidak dapat diimplementasikan secara utuh tanpa adanya dukungan dari SDM,
dan konsumen sebagai pengakses sistem. Oleh karena itu, diperlukan persiapan dan
kesiapan SDM, baik dari internal perusahaan maupun konsumen. Kesulitan yang
dihadapi dalam mempersiapkan SDM internal umumnya digolongkan ke dalam 2
kelompk, yaitu SDM yang sudah tua atau SDM muda yang statis pada teknologi lama;
serta SDM baru yang tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai perkembangan
teknologi dan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan sistem yang baru.
Sedangkan bagi konsumen yang juga merupakan pengguna sistem, persiapan
yang perlu dilakukan meliputi pemahaman dan adaptasi dalam pola e-business serta
kemampuan dalam pengoperasian sistem.
Pembiayaan persiapan SDM merupakan hal yang sulit untuk diputuskan oleh
perusahaan mengingat hasil hyang diperoleh akan beragam pada setiap SDM-nya, tidak
seperti pembelian barang yang bersfat pasti. Biaya persiapan SDM tersebut tidak hanya
meliputi biaya pelatiha, tetapi juga biaya yang dikeluarkan untuk penanganan sistem
selama pelatihan, seperti kerusakan sistem yang terjadi akibat belum terbiasanya SDM
terhadap sistem yang baru.
8

Sedangkan untuk pelatihan konsumen, dibutuhkan biaya yang cukup besar


karena melibatkan berbagai jenis media mengingat mobilitas para konsumennya.
Memasukkan biaya pelatihan ke dalam knowledge invesment merupakan
strategi yang jitu. Namun terdapat masalah yang harus diatasi, yaitu bagaimana cara
menghitung penyusutan karena bisa jadi ilmu dan kemampuan SDM malah lebih
berkembang dan meningkat nilainya. Demikian pula pelatihan yang dilakukan terhadap
konsumen yang nantinya akan mendorng peningkatan jumlah konsumen yang
dilakukan.
Setelah proses pelatihan dilalui, diperlukan evaluasi yang bertujuan untuk
melihat efektivitas proses MSDM yang dilakukan di dalam perusahaan. Para peneliti di
Harvard menatakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebagai kriteria utama dalam
menilai (JamesAF Stoner, 1996), yaitu kompetisi, komitmen, keserasian, dan efektivitas
biaya.
Perusahaan tradisional yang mulai memasuki era e-business hampir bisa
dipastikan akan meghadapi jumlah SDM karena jumlah SDM yang diperlukan dalam
preusahaan e-business tidak sebanyak pada bisnis tradisional. Berikut ini beberapa
strategi yang dapat digunakan dalam mengurangi jumlah SDM:
1. Meningkatkan volume transaksi bisnis
2. Tidak menambah SDM baru
3. Mempersiapkan SDM yang tidak dapat beradaptasi dengan sistem untuk dapat
mandiri agar kemudian mengundurkan diri dari perusahaan untuk menangani
usahanya sendiri.

Ukuran Keberhasilan E-business


Jika bisnis bertujuan untuk mencapai wealth maximization, maka secara jelas e-
business harus dapat paling tidak melakukan dua hal di bawah ini:
1. Seberapa tinggi potensi penambahan revenue (pendapatan) perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business
diimplementasikan.
2. Seberapa tinggi potensi pengurangan cost (biaya) yang dapat dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business
diterapkan.

Kedua hal tersebut adalah hal minimum yang harus dihasilkan oleh e-business
kepada perusahaan agar dapat secara nyata meningkatkan tingkat profitabilitasnya,
sesuai dengan rumus sederhana Profit=Revenue–Cost. Dalam kenyataannya, tentu saja
tidak semua usaha dapat secara langsung dan terlihat berpengaruh terhadap kedua
variabel tersebut di atas, karena banyak dari manfaat atau value dari e-business yang
bersifat intangible dan unquantifiable. Dalam bukunya “The Effective Measurements of
IT Cost and Benefit Analysis”, Arthur Money dan Remenyi memberikan 16 kriteria yang
harus diukur di dalam perusahaan untuk menentukan apakah konsep e-business yang
diterapkan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pada saat e-business belum
diimplementasikan (manajemen bisnis konvensional). Secara ringkas keenam-belas
kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan sistem dalam mengurangi biaya
2. Kemampuan sistem memindahkan biaya
3. Kemampuan sistem menghindarkan biaya
4. Kemampuan sistem menyediakan peluang pertumbuhan pendapatan
5. Kemampuan sistem menyediakan peningkatan informasi manajemen
6. kemampuan sistem meningkatkan produktivitas staf
9

7. kemampuan sistem menyediakan kapasitas untuk meningkatkan volume


8. kemampuan sistem untuk mengurangi kesalahan
9. kemampuan sistem menyediakan keuntungan kompetitif
10. kemampuan sistem menyetarakan dengan persaingan
11. kemampuan sistem menyediakan peningkatan kontrol manajemen
12. kemampuan sistem meningkatkan produktivitas manajemen
13. kemampuan sistem menyediakan peningkatan moral karyawan
14. kemampuan sistem menyediakan peningkatan image perusahaan
15. kemampuan sistem menyediakan peningkatan layanan nasabah
16. kemampuan sistem meningkatkan hubungan dengan klien.

Jika dilihat secara sungguh-sungguh terlihat bahwa keenambelas hal tersebut


adalah mengkaji pengimplementasian konsep e-business dari sisi internal perusahaan,
dimana konsumen atau pelanggan tidak secara langsung dilibatkan dalam proses
penilaian. Tentu saja jika dilihat dari kecenderungan bisnis yang lebih bersifat market-
oriented dan/atau customer-oriented, ukuran-ukuran baru harus dikembangkan. Contoh
kriteria kinerja dari e-business yang dapat dikembangkan untuk mengukur tingkat
keberhasilan implementasi diperlihatkan pada sepuluh hal di bawah ini (ukuran
keberhasilan dipandang dari perspektif eksternal):
1. Kemampuan sistem mebuat efisiensi biaya
2. Kemampuan sistem meningkatkan layanan pada pelanggan
3. Kemampuan sistem menjangkau pelanggan
4. Kemampuan sistem meningkat kualitas produk dan jasa
5. Kemampuan sistem memuaskan kebutuhan sepesifik pelanggan
6. Kemampuan sistem untuk memberikan layanan cepat pada pelanggan
7. Kemampuan sistem untuk mengurangi keluhan pelanggan
8. Kemampuan sistem untuk menyediakan sistem pembayaran efektif
9. Kemampuan sistem untuk menambah brand awareness pelanggan
10. Kemampuan sistem untuk menciptakan identitas pelanggan (pelanggan selamanya)

Dengan melihat keseluruhan contoh pengukuran kinerja tersebut jelas terlihat


konsep teknologi informasi yang relevan untuk penerapan e-business di sebuah
perusahaan atau industri tertentu. Jika pemakaian sebuah aplikasi, sistem informasi,
software, perangkat keras, jaringan, Intranet, dan produk-produk teknologi informasi
lainnya secara langsung ada maupun tidak langsung memberikan kontribusi positif dan
signifikan terhadap ukuran kinerja bisnis seperti yang dijelaskan di atas, maka jelas
peranannya akan sangat berarti bagi perkembangan perusahaan. Demikian juga
sebaliknya, jika hasil pengimplementasian teknologi informasi di bisnis justru
bertentangan dengan konsep peningkatan kinerja yang di atas, tentu saja kehadirannya
akan menjadi bumerang bagi keberadaan perusahaan.

KESIMPULAN
E-businessmerupakan sebuah sistem berbasis elektronik, terutama Internet,
yang dapat memberikan banyak manfaat baik bagi perusahaan, konsumen, dan
masyarakat umum. Dengan semakin berkembangnya teknologi, e-business pun turut
serta makin berkembang. Semakin banak perusahaan yang menerapkan sistem ini
melihat prospeknya yang menjanjukan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi agar
perusahaan dapat selalu mengikuti perkembangan dan dapat memenangkan persaingan
yang ketat dalam dunia e-business. Strategi yang perlu diterapkan bukan hanya strategi
10

bisnis seperti yang diterapkan pada perusahaan offline, namun juga strategi untuk
memberikan pelayanan yang mampu memenuhi keinginan para konsumen e-business,
dan juga strategi untuk mengatur manajemen sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan. Setelah perusahaan mengimplementasikan sistem e-business, perlu
dilakukan evaluasi terhadap sistem guna mengetahui ukuran keberhasilannya. Dari hasil
yang diperoleh melalui pengukuran tersebut, perusahaan akan dapat menentukan
langkah selanjutnya yang akan dilakukan terhadap sistem e-businesss.

DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Diana. 2001.Mengenal E-Business. Yogyakarta: Andi.
Budi Sutedjo Dharma Oetomo. 2001. Perspektif e-Business. Yogyakarta: Andi.
E-business. http://3dayers.ngeblogs.com/2009/11/02/e-business/. 19 Juni 2010: 21.25.
E-business. http://www.computerweekly.com/Articles/2001/10/23/183064/e-business-
success-stories-they-do-exist.htm. 19 Juni 2010: 21.10.
For A Successful E-Business. http://www.buzzle.com/articles/for-a-successful-e-
business.html. 19 Juni 2010: 21.20.
Ukuran Keberhasilan E-business. http://yusrilove.blogspot.com/2009/05/ukuran-
keberhasilan-e-business_10.html. 19 Juni 2010: 21.06.

You might also like