Professional Documents
Culture Documents
REPLIKASI VIRUS
HEPADNAVIRUS (HEPATITIS B)
-1-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
BAB I
PENDAHULUAN
-2-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
-3-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
BAB II
PEMBAHASAN
-4-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
-5-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
menghasilkan reseptor. Sel permisif adalah sel yang menghasilkan virus infektif
ketika terinfeksi. Perlekatan virus ke sel dapat menghasilkan perubahan
ireversibel pada struktur virion. Pada kasus lain, jika tidak terjadi penetrasi, virus
dapat lepas dan terserap ulang ke sel lainnya.
b. Penetrasi (Penetration)
Penetrasi adalah tahapan yang memerlukan energi. Terdapat 3 mekanisme
penetrasi, yaitu translokasi virion menyeberang membran sel, endositosis partikel
virus, sehingga menghasilkan vakuola berisi virion, dan fusi membran sel dan
amplop virus. Mekanisme penetrasi virus tanpa amplop melalui 2 metode
pertama. Jika penetrasi melalui fusi membran sel dan amplop virus, maka amplop
virus tetap berada di membran sel, tetapi konstituen internal masuk ke sitoplasma.
Fusi membran sel dan amplop virus melibatkan interaksi protein virus khusus
yang berada dalam amplop protein, dengan protein membran sel.
c. Pelepasan Mantel (Uncoating)
Pelepasan mantel merupakan terminologi umum untuk kejadian setelah
penetrasi di mana genom virus terekspresikan dan terfungsikan. Pada kebanyakan
kasus, virion disagregasi (rusak/pecah), baik secara mandiri maupun dibantu oleh
komponen sel. Hanya asam nukleat dan kompleks protein-asam nukleat yang
tersisa sebelum terekspresikan. Nukleokapsid adenovirus, herpesvirus, dan
papillomavirus ditransportasi ke selaput inti. DNA virus kemudian dilepaskan dan
masuk ke dalam nukleus sel melalui pori selaput inti. Pada sel terinfeksi
orthomyxovirus, partikel virus terambil melalui endositosis. Amplop virus berfusi
dengan membran vesikel dan virus melepaskan ribonukleoprotein (RNP) virus ke
sitoplasma. Pada reovirus, hanya sebagian kapsid dibuang dan genom virus
terekspresi meskipun tidak terlepas total dari kapsid.
-6-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
-7-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
2.5 HEPADNAVIRUS
-8-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
Hepadna virus merupakan salah satu jenis virus DNA. Virus ini memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Genom: satu molekul DNA rantai ganda (bagian terbesar) dan rantai tunggal
(bagian kecil, di ujung molekul DNA), segmen tunggal, bentuk lingkar. BM 2,3 x
106. mengandung 3200 nukleotida. Satu rantai mungkin mempunyai suatu celah
sekitar 600-1200 nukleotida, yang dapat diperbaiki oleh suatu polimerase DNA
endogen.Pada replikasi genom, bagian rantai tunggalnya harus dibuat rantai
ganda. Transkripsi DNA menghasilkan mRNA untuk sintesis protein dan RNA
lain sebagai cetakan bagi pembuatan DNA oleh reverse transcriptase.
b. Virion : berselubung (HBsAg), diameter 42 nm. Tersusun atas selubung (HBsAg)
dan nukleokapsid. Dalam nukleokapsid terdapat core (HBcAg) dan protein
penting lain (HBeAg).
c. Protein: dua polipeptida utama (satu terglikosilasi) terdapat pada HBsAg.
d. Selubung: mengandung HBsAg dan lemak
e. Replikasi:dengan memakai salinan RNA antara dari genom DNA (HBcAg di
dalam nukleus, HBsAg di dalam sitoplasma). Virus matang dan partikel bulat
berukuran 22nm terdiri dari HBsAg yang disekresi dari permukaan sel.
f. Karakteristik yang menonjol : famili terdiri dari banyak tipe yang dapat
menginfeksi manusia dan hewan tingkat rendah (seperti woodchuck, tupai dan
itik), menyebabkanhepatitis akut dan kronik, sering berlanjut menjadi pembawa
permanen dan karsinoma sel hati.
g. Contoh : virus hepatitis B
-9-
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
Antigen ini dulu dinamakan antigen Australia dan sekarang menjadi HBsAg. Pada
tahun 1970, Dane dkk. melihat untuk pertama kalinya di bawah mikroskop
elektron partikel HBsAg dan partikel Virus Hepatitis B (VHB) utuh yang kini
dinamakan partikel Dane.
2.6.2 Virologi
a. Ciri-ciri VHB
Virus Hepatitis B (VHB) utuh adalah suatu virus DNA yang berlapis
ganda (double shelled) dengan diameter 42 nm. Bagian luar virus ini terdiri dari
HBsAg sedang bagian dalam adalah nukleokapsid yang terdiri dari HBcAg.
Dalam nukleokapsid didapatkan kode genetik VHB yang terdiri dari DNA untai
ganda (double stranded) dengan panjang 3200 nukleotida.
- 10 -
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
mengkode HBeAg dan HBcAg dan gen P yang mengkode DNA polimerase serta
gen X yang mengkode HBxAg.
- 11 -
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
Gambar 5: Virus Hepatitis B menempel pada sel hati dengan perantara poly HAS
- 12 -
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
sedangkan translasi mRNA LHBs, mRNA MHBs dan mRNA SHBs akan
menghasilkan komponen protein HBsAg, yaitu large protein (LHBs),
middle protein (MHBs) dan small protein (SHBs).
8) Enkapsidasi pregenom RNA, HBcAg dan enzim polimerase menjadi
partikel core. Proses ini disebut juga proses assembly dan terjadi di dalam
sitoplasma.
9) Proses maturasi genom di dalam partikel core dengan bantuan enzim
polymerase berupa proses transkripsi balik pregenom RNA. Proses ini
dimulai dengan proses priming sintesis untai DNA (-) yang terjadi
bersamaan dengan degradasi pregenom RNA, dan akhirnya sintesa untai
DNA (+)
10) Karena masa paruh hidup cccDNA di dalam nukleus hanya 2-3 hari, untuk
mempertahankan persistensi perlu suplai genom terus menerus. Suplai
DNA tersebut bisa berasal dari infeksi baru hepatosit oleh VHB atau
proses re-entry partikel core yang dihasilkan di dalam sitoplasma
11) Selanjutnya terjadi proses coating partikel core yang telah mengalami
proses maturasi genom oleh protein HBsAg. Proses coating tersebut
terjadi di dalam retikulum endoplasmik. Di samping itu di dalam
retikulum endoplasmik juga terjadi sintesa partikel VHB lainny partikel
tubuler dan partikel sferik yang hanya mengandung LHBs, MHBs, SHBs
(tidak mengandung partikel core)
12) Selanjutnya melalui apparatus Golgi disekresi partikel-partikel VHB yaitu
partikel Dane, partikel tubuler, dan partikel sferik. Hepatosit juga akan
mensekresikan HBeAg langsung ke dalam sirkulasi darah karena HBeAg
bukan merupakan bagian struktural partikel VHB
- 13 -
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
- 14 -
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
(past infection). Anti-HBc dapat muncul dalam bentuk IgM anti-HBc yang sering
muncul pada Hepatitis B akut.
e. HBeAg
Suatu protein nonstruktural dari VHB (bukan merupakan bagian dari VHB) yang
disekresikan ke dalam darah dan merupakan produk gen precore dan gen core.
Didapatkan pada fase awal Hepatitis Akut dan Kronik. Positifnya HBeAg
merupakan petunjuk adanya aktivitas replikasi VHB yang tinggi dari seorang
individu HBsAg positif.
f. Anti-Hbe
Antibodi yang timbul terhadap HBeAg pada infeksi VHB tipe liar. Positifnya
anti-HBe menunjukkan bahwa VHB ada dalam fase nonreplikasi. Berbeda dengan
anti-HBc atau anti-HBs yang bertahan lama, anti-HBe biasanya hilang setelah
beberapa bulan atau tahun.
g. DNA VHB
Positifnya DNA VHB dalam serum menunjukkan adanya partikel VHB yang utuh
(partikel Dane) dalam tubuh penderita. DNA VHB adalah petanda jumlah virus
(viral load) yang paling peka. Belakangan ini pengukuran DNA VHB secara
kuantitatif memegang peran yang sangat penting untuk menentukan tingkat
replikasi VHB, menentukan indikasi terapi antiviral dan menilai hasil terapi.
BAB III
- 15 -
Replikasi Hepadnavirus ( Hepatitis B)
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
- 16 -