You are on page 1of 56

OKTOBER, 2008 Rp 16.

000,-

ACEHKINI Oktober 2008 www. acehkini.co.id1


2
No. 02/II/Oktober 2008

Ombudsman
Saleuem
08 Kolom | Azhari

Wali Hanya di Kamus Tua 10


30 Menit Bersama Hasan Tiro 12
Kenangan Seorang Sahabat 14
Hasan Tiro di Mata Mereka 16
Miniatur Aceh di Stockholm 18
Duet Si Jago Gertak dan Ahli Tembak 23 Hukum & Politik
Teror Usai Deklarasi Damai 29

Pelesir 31 Petualangan di Negeri Seribu Sungai

Esai Foto 34 Aruh Ganal, Cara Dayak Bersyukur


Foto Sampul;
DOK-Asnawi Ali.
Gambar diambil tanggal
9 September 2008.
Nanggroe 36 Empat Tahun Berharap, ‘Cape Dech’.
39 Dan Hasilnya Adalah...
Penerbit PT. ACEHKINI
Dewan Redaksi Yuswardi AS,

41
Nurdin Hasan, Irfan Sofni,
Adi Warsidi
Redaktur Mismail Laweueng, Ekonomi Meunara Antara Patung dan Pohon
Fakhrurradzie Gade
Koordinator Liputan
Maimun Saleh
Pinang
Wartawan Daspriani
Y Zamzami, Fikar AMT,
Chaideer Mahyuddin, Fachry,
Seni & Budaya 43 Istimewa Lebaran Bareng Upin dan Ipin
Dedek (Banda Aceh), Imran
MA (Lhokseumawe), Halim

49
Mubary (Bireuen),
Fotografer Hasbi Azhar,
Fauzan Ijazah
Sains Capung Metic Bertenaga Hijet
Keuangan Abdul Munar
Penata Letak Khairul Umami

52
Ombudsman Stanley
Konsultan Nurlis E. Meuko
Distribusi Muhammad Yusuf, Buku Mendekap Keumala
Alamat Jl. Angsa No 23
Batoh, Banda Aceh
Telepon 0651.7458793
website www.acehkini.co.id
e-mail redaksi@acehkini.co.id 53 Figura
Ombudsman
Eksistensi
ACEHKINI
STANLEY Sebagai salah satu orang yang
menyaksikan proses kelahiran dan mengi-
darurat militer dengan sudut pandang para
korban. Bila pernah muncul kritik terhadap
Wartawan senior, pendiri sekaligus anggota kuti perjalanan ACEHKINI, yang dulu ber- foto yang penuh dengan muatan kekerasan
Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) nama acehkita, saya benar-benar bangga (bahkan pernah ada sebuah edisi yang di-
dan kini bekerja sebagai anggota Komisi
pada media ini. Saya juga bangga pada penuhi dengan foto mayat bergeletakan di
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
semua awak redaksi yang secara bersung- setiap halaman), kini foto lebih variatif dan
guh-sungguh mencoba mengembangkan sudah jarang menampakkan kesedihan.
model jurnalisme sebagaimana yang dibu- Yang jadi pertanyaan sekarang, apakah
tuhkan masyarakat pembacanya. Mulai dari adanya ”perubahan” pemberitaan ACEHKI-
model jurnalisme advokasi hingga mengem- NI memang sejalan meningkatnya keadaan
bangkan model yang bisa disebut sebagai politik yang kian kondusif dan maraknya
sebuah liputan semi investigasi. pembangunan pascaperdamaian Helsinki.
Ketika pertama kali terbit pada perte­ Sebuah hal yang kemudian berimplikasi
ngahan 2003, media ini mencoba memung- dengan kian meningkatnya kesejahteraan
sikan diri sebagai watch dog bagi pengua- orang Aceh saat ini.
sa. Pada saat itu, pemerintahan Presiden Persoalan fokus jurnalisme ACEHKINI
Megawati Sukarnoputri memberlakukan tentu saja harus tetap pada persoalan men-
status darurat militer untuk seluruh ka- dasar yang dihadapi masyarakat Aceh. Para
wasan Aceh. Pada saat banyak media besar awak ACEHKINI harus rajin turun ke la-
di Jakarta setuju dengan model pemberi- pangan dan menangkap fakta-fakta yang
taan ala embeded journalism dan mengirim tersembunyi di balik isu politik besar me­
para wartawannya untuk mengikuti latihan ngenai munculnya partai-partai lokal. Atau
dasar kemiliteran di perbukitan Sangga Bu- sejumlah persiapan menyambut perhelatan
wana, media ini justru melakukan berbagai politik 2009. Atau juga perihal keadaan
training dan konsolidasi guna menghasil- Aceh pascaberakhirnya mandat Badan Re-
kan liputan yang tajam dan terpercaya. habilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-
ACEHKINI saat ini telah menjadi sebuah Nias pada April 2009 mendatang.
media yang matang. Tulisan yang disajikan Secara sepintas, situasi di Aceh seper­
terbilang lumayan matang, baik dari sisi isi tinya damai-damai saja. Malah bisa dika­
maupun bahasa yang digunakan. Topik yang takan, Aceh kini merupakan salah satu pro­
diangkat juga beragam, dibandingkan saat vinsi yang bersinar. Barangkali ini berkah
awal muncul yang lebih banyak mengang- dari tsunami 26 Desember 2004, se­buah
kat permasalahan ekses dari pemberlakuan bencana alam besar di awal pemerin­tahan

4
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hotel pemerintahan dan pembangunan harus onal pascapembubaran BRR, media di Aceh
berbintang bermunculan di mana-mana, berupaya melayani setiap stakeholders. perlu mengawasi tindak-tanduk aparatur
para tenaga profesional termasuk para aka­ Berikutnya, kelima, consensus orienta- negara agar mereka ikut mewujudkan ad-
demisi banyak yang memilih mene­kuni tion dengan menjadikan good governance ministrasi negara yang mampu mendukung
pro­fesi baru dan bekerja sebagai konsultan sebagai perantara kepentingan yang berbe- kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan
di berbagai lembaga internasional. Mereka da untuk memperoleh pilihan terbaik bagi tugas, dan fungsi penyelenggaraan pemer-
men­­dapatkan gaji yang berlipat-lipat besar­ kepentingan yang lebih luas, baik dalam intahan serta pembangunan berdasar prin-
nya dibanding gaji dari pekerjaan semula. hal kebijakan maupun prosedur. Keenam, sip-prinsip good governance. Negara-neg-
Kini saatnya ACEHKINI dan para warta­ equity, di mana semua warganegara mem- ara yang memraktekkan good governance
wan Aceh lainnya untuk selalu mengawal punyai kesempatan untuk meningkatkan dalam pemerintahan mereka terbukti men-
pembangunan kembali kawasan Aceh. Se- atau menjaga kesejahteraan mereka. Ketu- jadi negara yang terkemuka dan sistem poli-
lain itu juga harus ikut mengawasi realisasi juh, effectiveness and efficiency, di mana tik yang relatif stabil.
dan implementasi butir-butir perjanjian semua proses dan lembaga menghasilkan Selama ini media di Indonesia, seba­
Helsinki dan realisasi Undang-undang No- produknya sesuai dengan yang telah diga­ gaimana juga media di zaman represi Orde
mor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan riskan, dengan menggunakan sumber- Baru, lebih banyak membiasakan para
Aceh. Kegagalan dan kealpaan untuk mewu- sumber yang tersedia sebaik mungkin. Dan wartawannya bekerja dengan membena-
judkan hal ini bisa berakibat fatal dan mun- yang terakhir, accountability, di mana para rkan (affirmative) begitu saja pernyataan
culnya gugatan politik di masa depan. pembuat keputusan dalam pemerintahan, atau keterangan sumber informasi, teruta-
Media di Aceh saat ini harus memain- maupun sektor swasta dan civil society, ber- ma pihak pemerintah. Pada umumnya mer-
kan peran secara lebih signifikan untuk tanggungjawab kepada publik dan lembaga- eka mengabaikan (ignorance) keberadaan
membantu mewujudkan suatu pemerin- lembaga stakeholder. sumber lain yang kemungkinan memiliki
tahan daerah yang efektif dan efisiennya. Sektor publik memang harus menjadi informasi yang berbeda.
Salah satunya adalah dengan mendorong perhatian utama dalam liputan media. Peran pengawasan demi kepentingan
pene­rapan prinsip-prinsip tata pemerin- Media di Aceh sudah saatnya meninggal- publik dan peran memfasilitasi debat publik
tahan yang baik (good governance). Melalui kan pemberitaan berdasar hukum anomali akan berhasil bila media mengembangkan
fungsinya sebagai watch dog dan berbekal berita, pemberitaan yang kontroversial, para wartawannya untuk selalu bersikap
kemampuan melakukan pekerjaan investi- model talking news dan lain-lain. Media di skeptis dan selalu mempertanyakan fakta-
gasi, media semacam ACEHKINI seharus- Aceh harus berperan melalui pemberitaan fakta lainnya. Mendorong para wartawan
nya tak memiliki kesulitan dengan peran dengan cara terus-menerus mengupayakan untuk memiliki rasa ingin tahu yang kuat,
yang bisa dilakukan. terciptanya suatu penyelenggaraan manaje- mencari sumber-sumber yang obyektif,
Ada beberapa prinsip penting yang perlu men pembangunan oleh pemerintahan yang menjelaskan (verifikasi) kejadian berdasar
dicermati dalam upaya mewujudkan kara- solid dan bertanggungjawab sejalan dengan fakta empiris, memosisikan media sebagai
kteristik tata pemerintahan yang baik. An- prinsip demokrasi, efisiensi, efektif, dan ruang bebas milik publik, memosisikan me-
tara lain participation, yaitu jaminan bah- mencegah korupsi. Baik secara politik, ad- dia untuk menjalankan fungsi kontrol, dan
wa setiap warganegara mempunyai suara ministratif, maupun keuangan. memosisikan media untuk menjalankan
dalam pembuatan keputusan, baik secara Saat ini, kita bisa melihat bagaimana ada fungsi sebagai fasilitator perdebatan publik.
langsung maupun melalui intermediasi in- sebuah pemukiman di Aceh yang dibangun Di Aceh, kini ada enam partai politik
stitusi legitimasi yang mewakili kepenting­ sebagai bagian dari realisasi rencana rekon- lokal di Aceh siap bertanding pada Pemilu
annya. Kedua, dipatuhinya rule of law di struksi dan rehabilitasi Aceh dan telah di- 2009. Tidak tertutup kemungkinan akan
mana kerangka hukum harus adil dan di- huni oleh penduduk, kini terancam oleh muncul gesekan antarsesama partai politik
laksanakan tanpa pandang bulu, terutama sebuah penggusuran. Penyebabnya karena lokal, antarsesama partai nasional ataupun
hukum untuk hak azasi manusia. Ketiga, tanah yang mereka huni akan digunakan partai lokal dengan partai nasional. Impian
harus ada transparansi yang dibangun atas untuk pembuatan jalan oleh sebuah proyek demokrasi bisa saja terwujud menjadi batu
dasar kebebasan arus informasi. Keempat, yang didanai lembaga dana asal Amerika. kerikil. Situasi Aceh pada April 2009 me-
harus ada responsiveness, di mana seti­ Sebagai provinsi yang bakal ditinggal- mang rentan dan berpotensi terjadi konflik
ap lembaga dan proses penyelenggaraan kan oleh berbagai lembaga donor internasi- horizontal.[a]

ACEHKINI Oktober 2008 5


Surat
Memilih dengan Nurani
Pelaksanaan pemilihan walikota Subu­
lussalam hanya tinggal menghitung
hari meski jadwal kampanye resmi dari
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota
Subulussalam belum dimulai. Para kandidat
walikota Subulussalam telah melakukan
pendekatan pada masyarakat dengan ber­
bagai macam cara untuk meraup simpati
pemilih.
Pendekatan ditempuh mulai dari pema-
sangan spanduk, ucapan selamat Ramadan
lewat radio, pembagian imsakiyah Rama- Upacara Melukat
dan hingga turun langsung ke desa-desa Pandita bergelar Ratu Tabanan sedang memberi pemberkatan pada upacara Melukat
untuk bersafari Ramadan, Malah, ada be- di Tanah Lot. Upacara ini dilakukan umat Hindu Bali untuk memohon berkat kepada
berapa kandidat yang sudah ancang-ancang Tuhan sebelum hajatan besar. [Yo Fauzan]
untuk membagi-bagi sirup menjelang Hari
Raya Idul Fitri.
Fenomena ini memang bukan hal yang
asing dalam pertarungan politik di Indo-
nesia. Setiap akan ada perhelatan politik
seperti ini pasti praktik di atas menjadi hal menjadi walikota Subulussalam mendatang datang ke rumah saya memberitahukan
lumrah dilakukan, ketimbang memberikan merupakan putra terbaik daerah kita. kalau saya menunggak dua bulan dan mer-
pendidikan politik kepada masyarakat agar Sukardi, Simpang Kiri eka mengancam akan memutuskan sam-
ikut serta berpartisipasi memberikan suar- Subulussalam bungan listriknya jika saya tidak segera
anya. membayarnya. Saya mengaku teledor dalam
Meski hal seperti ini sudah lumrah PLN Terbaik membayar rekening listrik, tetapi saya ber-
dilakukan kita sebagai masyarakat Kota Tak akan ada pemadaman listrik dalam bu- harap PLN sebagai perusahaan profesional
Subulussalam, jangan terpengaruh den- lan Ramadhan, begitulah ucapan petinggi jangan sering mematikan listrik karena ke-
gan praktik-praktik seperti ini. Kita tidak PLN di media berbagai media massa di lupaan atas janji yang pernah diucapkan.
membutuhkan pemimpin yang hanya bisa Aceh. Namun itu hanya janji pemanis bibir Sudirman, Lamjamee
pajang spanduk, membagi imsakiyah Ra- saja di media masa. PLN memang sangat Banda Aceh
madan, pandai ceramah ketika bulan pua- terbaik, itulah kata yang pantas diucapkan
sa tiba dan rajin bagi-bagi sirup saat Hari untuk pelayanan PLN di Aceh. Sejak awal Jangan Berjanji
Raya menjelang. Kita butuh pemimpin yang hingga akhir Ramadan, hampir tak ada hari Bapak PLN yang terhormat. Sebelum bulan
mampu memberikan kemajuan dunia dan yang tidak ada pemadaman listrik. Selalu Ramadan, bapak berjanji tidak ada pema-
akhirat bagi Kota Subulussalam. saja PLN dengan gagahnya memadamkan daman listrik selama bulan puasa. Tapi, ke-
Sebagai warga Subulussalam saya ber- listrik. nyataannya hampir setiap hari lampu mati.
harap pelaksanaan Pemilihan walikota per- Tidak hanya di Banda Aceh, kasus sep- Malahan dalam sehari kadang-kadang sam-
tama dapat berjalan dengan aman, damai erti ini terjadi hampir di seluruh Aceh. Bah- pai 10 kali listrik mati.
serta bebas dari kecurangan. Kita berharap kan menurut pengakuan seorang kawan Mengapa bapak PLN tega membuat janji
para kandidat dapat bersaing secara sehat saya di Subulussalam, sampai saat ini Lis- kepada masyarakat Aceh kalau tidak me-
dan tidak saling menjelekkan antara satu trik di daerah itu kekurangan arus karena nepatinya. Kenapa bapak tidak jujur dan
kandidat dengan kandidat lain. Dan kepada PLN menyuplai arus ke sebuah hotel mewah mengatakan apa adanya tentang persoalan
bapak-bapak dari kepolisian dan TNI, kami yang baru buka di daerah itu. yang dialami PLN? Pemadaman yang bapak
berharap anda dapat selalu menjaga ken- Setiap tahun PLN hanya berjanji-janji lakukan kadang sangat menyakitkan karena
etralan dalam pemilihan walikota agar citra saja, tetapi mereka tidak pernah menepat- terjadi saat kami sedang berbuka puasa.
Polisi dan TNI selalu baik di mata warga inya. Akibat sering padamnya listrik se- Akibat pemadaman seperti itu dan
Kota Subulussalam. jumlah peralatan elektronik saya pun tak tak ada pemberitahuan sebelumnya, telah
Akhir kata terimakasih kepada Majalah dapat digunakan lagi. PLN hanya menuntut membuat kekusyukan ibadah puasa kami
ACEHKINI yang telah memuat surat ini. konsumen berhemat dan membayar reken- terganggu. Saat terjadi pemadaman, bu-
Marilah kita memilih dengan menggunakan ing tepat waktu, tapi mereka tidak pernah kan tidak mungkin ada warga yang mencaci
hati nurani, bukan karena uang dan kedeka- memperbaiki pelayanan. PLN, apalagi kalau itu terjadi ketika sedang
tan dengan kandidat. Siapapun yang akan Beberapa waktu lalu ada petugas PLN berbuka puasa.

6
Saleuem

Kami mengharapkan pada bapak PLN


untuk tidak sembarangan mengumbar janji
lagi kalau tidak bisa menepatinya. Untuk ke
Gugatan Pembaca
depan, kami ingin agar PLN bisa memberi- “Tunggu!,” pria itu setengah evaluasi, pertengahan bulan lalu.
kan pelayanan yang terbaik bagi masyara- berteriak. Mendengar itu, fotografer Dalam kondisi itu, edisi berat terlanjur
kat Aceh karena kami tetap menunaikan ke- ACEHKINI terpaku. Berharap bukan bala. disepakati rapat redaksi: “Laporan utama
wajiban untuk membayar rekening listrik. Lagi pula, kamera di bahu masih dalam tas. tetap harus Hasan Tiro. Apapun yang ter-
Terima kasih kepada majalah ACEHKINI “Wartawan ACEHKINI?” pria itu memasti- jadi,” tegas seorang pemilik saham. Terasa,
yang sudi memuat surat saya ini. kan arti pin yang menempel di tas. sangat sulit. Apalagi Yuswardi AS, ‘penjaga
Eliana, Ulee Kareng Dalam kalut, juru gambar majalah gawang redaksi’ harus operasi menghan-
Banda Aceh ini hanya manggut. “Tunggu saya pang- curkan batu ginjal yang menderanya di
gil kawan dulu. Wooi… kemari ini ada sebuah rumah sakit Penang, Malaysia.
wartawan ACEHKINI!” lantas, tiga pria Sungguh Ramadan bulan berkah. Dari
setengah berlari menghampiri. ‘Mat kodak’ Swedia, Asnawi Ali, kontributor ACEH-
pucat. KINI di Stockholm, melayangkan kabar:
Siang pertengahan Agustus lalu itu, sukses menemui Hasan Tiro. Informasi itu
tak ada kegaduhan. “Kami selalu baca cukup bermanfaat, apalagi sebulan sebe-
ACEHKINI. Kami ingin terbitnya tepat lumnya delegasi Panitia Khusus (Pansus)
waktu,” gugat seorang dari mereka. Setelah XI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)
beramahtamah belasan menit, si fotografer gagal bertemu tokoh yang oleh gerilyawan
kembali sibuk, bertugas mengumpulkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dipanggil
R A L AT gambar pameran Pekan Melayu Raya di sebagai wali nanggroe.
halaman Mesjid Raya Baiturahman, Banda Penulisan laporan dimatang. Asnawi
Aceh. menuliskan hasil pertemuannya dengan
Ada kesalahan penulisan di rubrik Ko- Sepekan kemudian, giliran kantor Hasan Tiro. Di Aceh, tim redaksi men-
lom berjudul “Don Kisot” karya Azhari ACEH­K INI yang didatangi pria tak dikenal. elusuri berbagai sumber mulai seorang
yang sangat mengganggu. Pada edisi Dia tergesa, taksi yang ditumpangi masih sahabat seperjuangan Hasan Tiro, hasil
lalu tertulis: “Karena selain Don Kisot menderu di perkarangan. “Ada pak Mu- kunjungan kerja anggota Pansus serta
tidak punya cara untuk membebaskan nar?” tanya lelaki berpostur tinggi besar mewawancarai orang-orang yang bertemu
orang-orang dari ketakutan segala itu. Yang dimak- sang deklarator Aceh Merdeka itu. Selama
khayalan, tentu akan buyar saat men- sud, manager sepekan jelang naik cetak, tim redaksi
dengar bunyi derap langkah serdadu keuangan. “Saya meramu laporan utama sampai pagi.
lalu terkubur bersama sisa kantuk jaga dari Desa Ban- Tak hanya soal Hasan Tiro kami sajikan
malam.” tayan, Simpang dalam edisi ini. Kami menelusuri jejaring
Ulim. Saya mau aksi kriminal bersenjata yang masih marak
Seharusnya, kalimat itu berbunyi: berlangganan di nanggroe. Ulasan politik, baca cara se-
“Karena selain Don Kisot tidak punya ACEHKINI,” bagian politisi muda mempromosikan diri
cara untuk membebaskan orang-orang ujarnya. melalui dunia maya. Tak lupa pula rentetan
dari ketakutan segala khayalan tentu Munar rangkaian aksi teror terhadap partai lokal
akan buyar saat mendengar bunyi tampak bingung. yang didirikan bekas gerilyawan.
derap langkah serdadu lalu terkubur Tiba-tiba, sang Di rubrik nanggroe, kami turunkan
bersama sisa kantuk jaga malam.” dewa penyela­ penantian panjang para korban tsunami
mat datang. Pak yang terpaksa harus kembali meray-
Dengan ralat ini, kesalahan telah Yusuf, manajer sirkulasi, menjelaskan cara akan Hari Raya Idul Fitri untuk keempat
diperbaiki. berlangganan kepada sang tamu. Pria itu kalinya. Untuk mengendurkan kerutan
segera merogoh koceknya, dan menyerah- kening, kami menyajikan resensi film kisah
kan biaya langganan selama enam edisi. tiga wartawan memburu penjahat perang
Redaksi. Kisah di awal jauh dari maksud Bosnia dan animasi “Upin dan Ipin” yang
jumawa. Bagi kami, pesan langsung tak di- sedang digandrungi anak-anak negeri jiran,
duga-duga itu pantas menjadi pecut. Jujur, Malaysia.
dapur redaksi kekurangan ‘koki kata’. Tiga “Eit dah raye,” kata Upin. Segenap
kali perekrutan dilakukan. Tapi ujungnya, jajaran ACEHKINI mengucapkan, selamat
calon reporter menyerah tak jelas sebab. Hari Raya Idul Fitri 1429 Hijriah. Minal
surat/foto untuk redaksi harap dialamatkan ke:
“Mencari tukang tulis bermutu memang Aidil wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan
redaksi@acehkini.co.id sulit,” ketus panitia seleksi dalam rapat Batin. [a]

ACEHKINI Oktober 2008 7


Kolom
Sumbangan
dan Tuannya
A Z H A R I
azhari.aiyub@ymail.com
(Untuk RK)
Orang mati berebut sedekah di tapi petani dari Selatan akan terus berada lomba mempelopori pembukaan pasar baru
Pasuruan mungkin saja menghentak kita dalam barisan yang membawa mereka ke yang lapar dan konsumtif; penemuan segala
barang sejenak lantas mengutuk si Penyum- liang kuburnya. mesin telah membuat tenaga manusia men-
bang yang congkak, tapi hal itu bukanlah Dalam sebuah game bernama Be A Ty- jadi tidak berguna (dilema buruh adalah
cakrawala baru dalam dunia sumbang-me- coon, tentang bursa saham, di mana kita pengecualian untuk ironi ini) berdasarkan
nyumbang. Anda mungkin tidak bisa tidur membeli satu perusahaan apabila harga hitungan kecepatan produksi dan pertim-
karena mengingat kenapa kematian datang jatuh dan menjualnya kembali ketika harga bangan bahwa merawat mesin masih lebih
dengan cara yang melampaui akal-sehat. naik, ada sebuah industri bernama Fhilan- murah daripada memberi makan budak dan
Tapi saya tidak akan mempertaruhkan tidur thropic Foundation. Dari sinilah saya me- menyediakan kandangnya.
saya untuk mengingat hal itu karena be- mahami apa yang telah sering dibicarakan Kemerdekaan bekas negeri-negeri kolo-
sok kita akan kembali melupakan kejadian terutama oleh para penganut Mazhab Keter- ni pada abad 20 tidak serta-merta membuat
tersebut. Sebab bukankah besok akan ada gantungan, tanpa perlu mengutip pendapat perbudakan dan penghisapan berhenti di
penyumbang congkak lain dan orang miskin mereka di dalam kolom ini, bahwa yayasan atas muka bumi ini. Atas nama perada-
yang lain? Dunia yang timpang seperti seka- sumbangan sosial pun tidak pernah bebas ban, atas nama astronot, atas nama Uncle
rang ini tidak akan pernah kekurangan latar dari bisa pasar bebas! Inilah inti dari dunia Tom’s Cabin, dan atas nama persahabatan
untuk kejadian-kejadian yang dramatis seb- di mana jurang antara si miskin dan si kaya bangsa-bangsa, kita memang sudah ja-
agaimana kasus Pasuruan. semakin dalam: terbukanya sebuah pasar rang mendengar cerita tentang kapal-kapal
Apa yang terjadi di Pasuruan adalah ke- baru untuk memperdagangkan di satu sisi yang menangkap manusia untuk diangkut
jadian yang dapat dengan jelas kita lihat, an- adalah citra, sementara keikhlasan berada ke tanah-tanah perkebunan (masalah per-
tara lain karena industri televisi dan surat pada sisi yang lain. budakan seks dan imigran murah adalah
kabar sangat bangga apabila berhasil mem- Demi memelihara tegaknya tatanan pengecualian untuk hal ini). Walaupun
buat airmata penonton atau pembaca jatuh yang sudah dirintis selama berabad-abad kedok Imperialisme sudah dilucuti oleh
berderai lalu larut dalam keharuan. Namun oleh orang sejenis Francis Drake, Hernando hukum besi sejarah, namun watak aslinya
di luar sorot kamera televisi dan tidak sedra- Cortes, dan James Loudon dari satu penak- tetap tidak pernah berubah: Selatan yang
matis orang berebut sedekah, setiap hari di lukan ke penaklukan yang lain, pasar baru kurang beradab akan selamanya dilihat se-
belahan bumi Selatan, ratusan petani dido- ini telah menemukan satu perkakas yang bagai ladang penghasil bahan mentah dan
rong menuju ke liang kuburnya, tanpa kuasa sangat canggih, setelah fase penghisapan kawasan basah tempat memasarkan limpa-
menghentikan langkah mereka, karena ulah si kaya atas si miskin menuju kekokohan- han produksi mesin-mesin dari Utara. Tuas
penyumbang yang lain. Oleh dermanya pe- nya, yaitu suatu cara yang membuat si kaya sejarah bukan hanya telah berganti opera-
nyumbang yang lain ini, yang lebih akbar dapat terus menghisap tanpa melukai hati si tornya tapi sekaligus berubah dalam me-
daripada si congkak dari Pasuruan, merasa miskin. nyesuaikan sudut pandangnya dalam me-
berhak untuk memaksakan apapun kepada Imperialisme Eropa dan Amerika Utara nyelenggarakan penghisapan. Kita dewasa
pemerintah terpilih. Termasuk di dalam- membebaskan orang-orang Asia, Amerika ini sedang berhadapan dengan operator
nya menekan pemerintah terpilih untuk Selatan dan Afrika dari perbudakan ragawi yang mampu menyembunyikan hasratnya
menekan petaninya agar menanam komod- bukan lantaran ini dicapai sejalan dengan dan berlindung pada tatakrama seperti ini:
iti yang sesuai dengan apa yang menjadi ke- kemajuan peradaban dunia, kebebasan Raga yang diperbudak akan membuat hati
butuhan produksi di negara si penyumbang, ragawi yang kita peroleh seperti sekarang pemiliknya tersakiti, tapi siapa yang peduli
atau pemerintah terpilih melarang petanin- ini saya kira berkat penyesuaian di dalam terhadap pikiran yang dikuasai?
ya sendiri untuk menanam jenis komoditi tubuh Imperialisme itu sendiri, oleh ironi Imperialisme dan operator barunya
tertentu bahkan untuk dipakai sendiri kare- seperti ini: penemuan segala mesin mem- punya sejumlah cara untuk menjalankan
na hal ini akan mengganggu pasar ekspor buat produksi kian meningkat, pemilik apa yang mereka haluskan dengan sebutan
negara-negara penyumbang. Daur setan modal menyadari bahwa sudah tidak mung- perdagangan bebas di pasar terbuka, tapi
seperti ini tidak akan pernah membuat kin berjual-beli antarsesama mereka, selain intinya adalah membeli dengan murah ka-
negara miskin kekurangan sumber sumban- jumlah pemilik modal terbatas juga akan lau tidak dapat menguras – sebab sekarang
gannya, yayasan pengelola sumbangan akan membuat pasar semakin sesak, maka jalan bukan zamannya lagi perompakan, penca-
terus dapat mempertahankan cita-citanya, yang ditempuh adalah dengan berlomba- plokan dan pendudukan (kasus Afghanistan
Mifta Sugesti @ Miras Creative
8
dan Babilonia adalah pengecualian) – ba- Woods. Latar yang baik selalu harus selaras Matarantai pengacauan motif seperti
han mentah dari Selatan untuk bahan baku dengan motif. Dan negara-negara Selatan ini membuat kita menerima tanpa pamrih
industri pertanian, perikanan, bioteknologi, yang sedang dalam cobaan kemiskinan dan dan tidak merasa tersakiti sebab hukum
farmasi, dan lain-lain; lalu menjual kem- terobsesi oleh kemajuan dan pembangunan sebab-akibat sudah berjalan sebagaimana
bali hasil produksi tersebut ke Selatan yang menyediakan latar dan motif sekaligus. Tiga mestinya. Pada akhirnya kerelaan manu-
buta teknologi dengan harga yang membuat pembunuh telah disiapkan untuk saling sia Selatan menerima tanpa bertanya atas
seorang lintah darat kecil meninggalkan pe- bekerjasama melaksanakan episode paling apapun yang terjadi adalah kunci yang men-
kerjaan hinanya. mematikan di dalam sejarah Umat Manusia yokong tegaknya imperium korporasi trans-
Tapi bagaimana caranya melakukan ini. Pembunuh pertama adalah pihak yang nasional, di mana dengan mantra ajaib ini
penghisapan yang elegan ini tanpa mem- mengatur tata-moneter dunia; pembunuh kekuatan Imperialisme dunia yang batas-
buat hati orang-orang dari Selatan terlukai? kedua adalah aktor yang mendanai proyek- batas kekuasaannya melampaui wewenang
Tentu saja jurus menangkap sekumpulan proyek pembangunan di negara-negara Se- negara berhak memasang jaringan pipa
budak berbeda daripada apa yang harus latan; dan pembunuh ketiga adalah pihak minyak yang panjangnya melebihi janggut
dilakukan untuk mengendalikan pikiran yang bertugas untuk mengendalikan arus Nabi Khaidir, membangun sistem transpor-
orang banyak. perdagangan dunia. Lalu bagaikan conquis- tasi seperti pelabuhan, rel kereta api, dan ja-
Penghisapan para pemilik modal de- tador Tiga Penghisap Darah ini bergerak ke lan hitam hotmix langsung ke mulut pabrik
wasa ini seperti sebuah hukum yang kerap seluruh dunia tapi tidak untuk menemukan tempat pengerukan semen dan batubara be-
dipakai oleh seorang penulis cerita detektif: sebuah Dunia Baru melainkan sebuah dunia rada. Politik pembangunan infrastruktur di
sebelum menuju ke titik akhir pertama- lama yang pernah ditemukan dengan mem- negara- negera bekas koloni ibarat menyam-
tama yang harus dilakukan adalah dengan bawa motif baru yang sama sekali tidak ada bung kembali kisah lama pembuatan jalan,
merangkai selogis mungkin hubungan se- hubungannya dengan Penyucian Jiwa kaum irigasi, dan sekolah – untuk mengatasi tun-
bab-akibat antar kejadian, sehingga pem- tak beradab. tutan Revolusi Industri di Utara – yang
baca akan terkejut tapi tidak akan pernah Tiga Pembunuh, mengingatkan saya dimulai sejak diberlakukannya politik etis
bertanya kenapa akhirnya begini atau begi- pada novel Three Musketeers Alaxan- pada akhir Abad 19 dan permulaan Abad 20
tu, bahkan terhadap penyelesaian yang pal- der Dumas, pertama-tama yang mereka dan sempat terputus oleh fajar kemerdekaan
ing musykil. Rancang bangun sebab-akibat lakukan adalah mengacaukan motif, sep- di Selatan.
yang masuk akal adalah alat bantu untuk erti penjurusan motif dalam cerita detektif Tapi kaum developmentarisme Dunia
membuat pembaca menerima dengan ikhlas mengacaukan pemahaman pembaca tak Ketiga sudah lama tertipu oleh cermin palsu
atas apa yang terjadi dengan cerita. berpengalaman, dengan menunjukkan ke- yang mereka pegang dan menyangka bah-
Teknik menulis cerita detektif ini disusun nyataan semu seputar kemiskinan dan ma- wa pembangunan itu adalah murni untuk
pertama sekali setelah berakhirnya Perang salah pembangunan yang menjadi beban rakyat negara bekas jajahan sehingga mer-
Dunia II, di suatu tempat bernama Bretton pemerintah negeri-negeri bekas koloni beri- eka sampai sekarang masih tetap meme-
kut jalan keluarnya. Pembunuh Kedua yang gang cermin itu dan tak menyadari bukan
bertugas sebagai pihak yang hanya rakyat yang sedang menuju ke liang
mendanai proyek-proyek kubur tapi juga tangan mereka yang terluka
pembangunan telah ber- dan penuh darah karena terlalu erat meme-
peran banyak dalam gang tepi cermin itu. Tapi di Utara sendiri,
mengacaukan motif ini beberapa kelompok seperti Max Haveelar di
sebelum Pembunuh Ke- Eropa, tidak percaya atas apa yang sedang
tiga masuk. Pembunuh berlangsung di lahan-lahan pertanian di Se-
Kedua tentu saja mem- latan, untuk itu mereka sedang mendorong
punyai sejumlah pe- apa yang mereka sebut sebagai perdagan-
cundang yang hina, gan yang jujur untuk melawan perdagangan
yang tak lain anak-anak yang penuh kecurangan. Kelompok ini akan
terdidik negeri jajahan memberikan nilai kebenaran pada apa yang
sendiri, yang dipera- mereka makan sehari-hari, seperti pada
lat untuk memegang pisang dari Brazilia dan nenas dari Ghana,
tepi cermin palsu yang dengan syarat apabil melalui transaksi yang
sedang mereka pertun- menguntungkan kedua belah pihak.
jukkan. Pada babak ini- Menutup tulisan ini, apa boleh buat saya
lah dunia dipenuhi oleh harus mengotori kembali kolom saya ini
penyumbang congkak dengan menyinggung untuk kesekian ka-
seperti apa yang terjadi linya tentang si penyumbang yang congkak
baru-baru ini di Pasuru- di tengah-tengah kehidupan kita di Aceh:
an. Ketika syarat-syarat yaitu BRR. Kalian memang tidak membuat
ketergantungan telah puluhan orang mati seperti yang terjadi di
dipenuhi dan penguasa Pasuruan, tapi apa yang kalian lakukan dan
negara yang penakut sebut sebagai developmentarisme itu cepat
tak dapat mengelak oleh atau lambat akan mendorong orang Aceh ke
beban utang dan pengu- hadapan maut yang lebih mengerikan dari-
cilan, Pembunuh Ketiga pada tsunami. Dengan saya, sampai jumpa
masuk dan memperli- di neraka, di mana Imperialisme tidak akan
hatkan kekejamannya. pernah tegak! [a]
ACEHKINI Oktober 2008 9
UTAMA | WALI NANGGROE

Wali Nanggroe Hanya


oleh Maimun saleh
10 Laporan: Asnawi Ali (Stockholm), Dedek Parta, Riza Oz dan Nurdin Hasan; Foto: Dokumen -GAM
Dingin menembus jaket. Pohon-
pohon apel di perkarangan klinik itu, kuyup
dihembus angin musim gugur.Belasan dera-
jat Celsius cuacanya. Di ujung senja, tujuh
anggota parlemen bertandang ke rumah
berobat di Hägersten, 10 kilometer dari
Stockholm– ibukota Swedia. “Sehari sebel-
umnya mereka menghubungi saya,” kata dr
Husaini Hasan, sang pemilik klinik.
Tak ada bahasan medis.Di dalam klinik
krem itu, romansa bergelinding. Mukhlis
Mukhtar, ketua timpanitia khusus (Pansus)
XI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA),
bahkan sempat melepas kangen dengan
rekan satu SMA di Meureudu, Pidie, setelah
sekian tahun tidak bertemu. Husaini me-
mang mengundang lima warga asal Aceh
yang selama ini menetap di Swedia, dalam
pertemuan itu.
Pertemuan akhir Agustus silamitu
bukan reuni. Husaini, bagi tim penyusu-
nan rancangan qanun wali nanggroe, ini
salah satu kunci. Dia dibujukuntuk merayu
Tengku Hasan Muhammad Ditiro–pimpi-
nan tertinggi Gerakan Aceh Merdeka—agar
berkenan bertemu tim penyusun qanun wali
nanggroe.
Sayang, dua jam lebih pertemuan hasil-
nya nihil. Husaini tak bisa menyanggupi.
Bahkan melunturkan semangat anggota
Pansus. “Jangankan anda yang jauh-jauh
baru saja datang ke sini, kami saja yang su-
dah puluhan tahun tidak pernah bisa jum-
pa lagi dengan Hasan Tiro,” jawab Husaini
pada delegasi DPRA.
Bak kata pepatah ‘tak ada rotan akarpun
jadi,’ tim Pansus justru menanyakan pen-
dapat Husaini ihwal qanun wali nanggroe.
Lagi-lagi apes, Husaini malah menanggapi
dingin. Dengan diplomatis, dia menyatakan
penolakannya terhadap isi qanun. Bahkan,
ia menyudutkan tim Pansus. “Untuk apa
lagi capek-capek ke Belanda,” ujarnya.
Pertemuan Hägersten ini sebenarnya
juga tak mulus. Serangkaian rencana telah
buyar. Mulanya, Pansus mengundang Hu-
saini Hasan dan pengikutnya bertemu di
Kedutaan Indonesia, Stockholm. Tapi, tokoh
Gerakan Aceh Merdeka angkatan 1976 yang
menjabat menteri pendidikan dalam struk-
tur kabinet Hasan Tiro itu menolak. Begitu
juga saat lokasi pertemuan dipindahkan ke
Scandic Hotel, juga ditolak.
Menurut Mukhlis Mukhtar, pihaknya
juga tak pernah ketemu dengan tokoh GAM
di Swedia. Bukannya tak dihubungi, tetapi
para petinggi GAM memang tak mau ber-

di Kamus Tua
jumpa. Bahkan dr Zaini Abdullah, mantan
menteri kesehatan dan luar negeri GAM,
adalah orang pertama yang dihubungi sete-
lah tim sampai di Stockholm.
Zaini, selain menolak untuk berjumpa,
juga enggan membantu Pansus bertemu Ha-
san Tiro. ”Kalian jangan ketemu saya, kalau
saya ketemu kalian nanti saya akan disiram
oleh orang Aceh,” kata Mukhlis mengulang

ACEHKINI Oktober 2008 11


UTAMA | WALI NANGROE

ucapan Zaini Abdullah.


Pernyataan Zaini, tak membuat tim
Pansus mengurungkan niat mereka. Lagi
pula sebelum berangkat, Mukhlis terlanjur
sesumbar dimedia massa. Katanya, “persia-
pan sudah sangat matang, maka Pansus-XI
DPRA tetap berangkat.”
Memang Pansus telah bertekad mewu-
judkan keinginannya bertemu Hasan Tiro,
yang disahihkan sebagai wali nanggroe oleh
gerilyawan GAM. Di hari yang lain, dipandu
rekan sekampung Mukhlis Mukhtar, yang
ditemui dalam pertemuan Hägersten, tim
Pansus bertandang ke kawasan Albyvägen
11, Alby, Norsborg. “Yang itu rumahnya,”
ujar si pemandu sambil menunjuk ke lantai
lima sebuah apartemen, yang tak lain ada-
lah kediaman Hasan Tiro.
Seperti dugaan banyak pihak, termasuk
Husaini Hasan, anggota tim Pansus tidak
beruntung. Jangankan bertemu, Hasan Tiro
pun tak terlihat. Agar tak rugi jalan, anggota rajaan serta peran ulama.Selain itu, Pansus Tim Pansus DPRA di klinik dr Husaini.
dewan mendadak seperti wisatawan. Sesi menelusuri buku karya J. Kreemer berjudul
berfoto-foto ria berlangsung, latarbelakang- Atjeh setebal 1406 halaman. Walau ber- Sementara Pansus terus melanjutkan
nya tentulah apartemen berwarna coklat cerita tentang sejarah Aceh lampau hingga pencarian literatur ke museum Broen Beek
itu. tahun 1910, juga tak ada kata wali nanggroe di Arnheim. Pemandu mereka, Kolonel
Upaya bertemu Hasan Tiro juga dicoba di sana. J.C.L Bolderman yang tak lain pimpinan
melalui jaringan diplomat Indonesia di Swe- Menariknya, istilah wali nanggroe jus- museum, dan ajudannya, Jan en Ceciel Av-
dia, tetapi tetap tak berhasil. “Beliau dalam tru baru ditemukan di halaman 1271 kamus eersteeg yang fasih bahasa Indonesia.Alih-
kondisi sakit yang harus berobat rutin di se- Atjehsch-Nederlandsch Woordenboek (Ka- alih memperoleh literatur wali nanggroe,
buah rumah sakit,” jelas Duta Besar(Dubes) mus Aceh-Belanda) Jilid II. R.A Hoesein para wakil rakyatmenemukan meriam Lada
Indonesia untuk Swedia, Linggawati Ha- Djajadiningrat, penulis kamus keluaran Sicupak dan bendera kerajaan Aceh saat pe-
kim. Maklum, usianya kini sudah 83 tahun- tahun 1934, mengartikan wali nanggroe: rang dengan Belanda.
dan dikabarkan pernah terserang stroke. bestuurder Van een land van een gebied Mev. Adriaans, petugas perputakaan
Tapi isu sakitnya Hasan Tiro, bohong. ”Yang (penguasa sebuah negeri). “Juga diconto- hanya bisa menunjukkan buku The Atjehers
tidak mau bertemu sebetulnya bukan Hasan hkan sama dengan istilah landvoogd atau karya C. Snouck Hurgronje, tahun 1894. Se-
Tiro, tetapi lingkaran terdekat beliau,” tim- gubernur jenderal,” jelas Mukhlis Mukhtar. lain itu juga ditunjukkan buku G.W.J Dre-
pal Mukhlis Mukhtar. Namun, namanya juga kamus.Tentu di sana wes dan P. Voor Hoeve yang bercerita soal
Tak hanya foto kediaman ‘wali’ hasil tetap tidak ada paparan riwayat, kewenan- adat Aceh. Singkat cerita, Pansus tak mene-
kunjungan ke Swedia. Menurut Mukhlis, pi- gan, struktur dan kedudukan wali nangroe mukan literatur tentang wali nanggroe dari
haknya juga meraup banyak masukan dari yang dicari-cari tim Pansus. hasil lawatan ke beberapa museum di negeri
masyarakat Aceh di sana. Caranya, dengan Para legislator Aceh juga melaporkan bekas penjajah itu.
menggelar pertemuan di Kedutaan RI dan bahwa mereka telah mewawancarai Prof. Dr.
Scandic Sergel Plaza Hotel. Di Malaysia, Teuku Iskandar di Leiden.Ahli sejarah dan ***
pengumpulan aspirasi juga dilakukan lewat kebudayaan Aceh ini mengaku pernah men-
pertemuan di Kedutaan RI, Kuala Lumpur. dengar istilah wali nanggroe, tapi bagaima- Kalau di Swedia anggota DPRA
na kedudukan, fungsi dan wewenangnya membawa pulang foto apartemen Hasan
*** tidak pernah dia temukan dalam literatur- Tiro, nah dari Belanda ada foto kapal pe-
literatur Belanda. rang. Namanya KRI Sultan Iskandar Muda.
Gagal bertemu Hasan Tiro tak Istilah wali nanggroe hanya pernah dite­ Kapal ini diresmikan operasionalnya di ga-
membuat tim Pansus patah arang. Mereka mukan saat Belanda membentuk negara- langan Kapal Holland, di Vlissingen. Walau
lalu memburu ragam literatur di Belanda. negara federal (negara boneka) pada era diambil dari nama raja Aceh yang terkenal
Salah satu yang dituju, pustaka Universitas revolusi kemerdekaan Indonesia 1945-1949. itu, kapal tersebut tentu tidak ada sangkut
Leiden. Berbagai buku kuno dibaca, dianta- Pimpinannya disebut “wali negara”, seper­ paut dengan wali nanggroe.
ranya De Inrichting van het Atjehsch Staat- ti wali negara Sumatera Timur, dr Tengku Mukhlis Mukhtar sama sekali tak sesal
bestuur Onder het Sultanaat, karya K.F.H Mansur. atas hasil yang diperoleh dari kunjungan
Van Langen. Buku yang berisi susunan pe- Dari pertemuan itu membuat Teu- kerja tim yang dipimpinnya. Menurut dia,
merintahan Aceh masa kesultanan ini, tak ku Iskandar terjangkit penasaran. Pada kunjungan yang menghabiskan biaya Rp 1,4
memberi titik terang.”Tidak ada istilah Wali Pansus,dia berjanji akan ‘memburu wali’ di milyar itu pantas dilakukan. Pasalnya, “se-
Nanggroe di sini,” jelas Mukhlis Mukhtar. Algemene Rijk Archief (ARA), pusat arsip cara logikal teknis yuridis, harus bertemu
Buku yang ditulis J.Jongenjans tahun terbesar di Den Haag. Tetapi sampai para- dan meminta tanggapan langsung Hasan
1939 juga disibak Pansus. Hasilnya juga nol, anggota dewan pulang ke Aceh, tak ada ka- Tiro,” jelas Mukhlis Mukhtar. Dalihnya,
tak ada ‘wali’. Buku berjudul Land en Volk bar dari Iskandar apakah ‘perburuannya’ saat proses perundingan putaran ketiga
van Atjeh Vroeger en NU (Negeri dan ra- berhasil menemukan titik terang atau tidak. antara pemerintah Indonesia dan GAM di
kyat Aceh dahulu dan sekarang) itu, lebih Dia berjanji bila ditemukan, akan mengin- Helsinki, Finlandia, disepakati bahwa wali
fokus pada bahasan pembagian wilayah ke- formasikan kepada tim Pansus. nanggroe pertama adalah Hasan Tiro.
12 ATAS: DOK-HUSAINI HASAN; KANAN: ASNAWI ALI
Pusing tim Pansus berlipat. Qanun ini angkatan. lau sultan, kan tak cocok lagi kalau kita buat
masuk prioritas Program Legislasi Aceh Ibrahim Syamsuddin, jurubicara KPA, di Aceh, karena sudah lama tidak ada sul-
(Prolega) yang harus diselesaikan tahun ini. membenarkan jika ia sempat dimasukkan tan. Makanya kita sarankan menganut sep-
Dilain sisi, GAM yang dinilainya sangat ber- dalam tim yang berangkat. Namun karena erti Yang Dipertuan Negeri,” ujarnya.
kepentingan dengan qanun ini justru tidak tak ada kepastian bertemu Hasan Tiro dan Ibrahim juga tahu, wali nanggroe tidak
menyokong. Termasuk Irwandi Yusuf, gu- ada agenda lain yang lebih mendesak, dia dikenal dalam sejarah Aceh. Asal usul dua
bernur Aceh yang dikenal sebagai juru pro- memutuskan tidak ikut. Pria yang akrab kata itu sendiri sebenarnya, hanya sebutan
paganda GAM ketika konflik masih men- disapa Ibrahim KBS mengaku bahwa diri- para gerilyawan GAM pada pimpinan ter-
dera, terkesan buang badan. nya bersama Yahya Muaz adalah tim ahli tinggi mereka. Fungsinyapun tak serumit
Irwandi, mulanya mendukung rencana dalam penyusunan qanun wali nanggroe. seperti yang dibayangkan rakyat Aceh sela-
kunjungan kerja Pansus ke luar negeri. Karena tim Pansus tetap nekat berang- ma ini. “Waktu kami ingin berpisah dengan
Awal Juli silam, dalam sebuah pertemuan kat, akhirnya Ibrahim pun menjadi bagian Republiken, yang dipertua daripada ma-
tertutup antara gubernur dengan tim Pan- dari orang yang berseberangan dengan Pan- salah itu adalah wali nanggroe,” katanya.
sus, Irwandi bahkan menyatakan akan ikut sus. Ketika dikonfirmasi ACEHKINI, akhir Nasi telah jadi bubur. Cerita kunjungan
serta bersama tim wakil rakyat ke Swedia September lalu, dia mengaku sempat mela- luar negeri anggota legislatif selesai. Tapi
untuk bertemu Hasan Tiro. rang tim Pansus ke luar negeri. kisah Pansus mengadon qanun ‘wali’ belum
Dua pekan setelah pertemuan itu, ter- “Sudah diberi sinyal sebelum berang- tamat. Aksi itu akan dimulai selepas Idul
bitlah sebuah rekomendasi Gubernur Aceh kat,” kata Ibrahim. “Tapi mereka tak dengar. Fitri nanti. Selama Ramadan, mereka me-
bernomor 098/25067. Menyusul kemu- Seharusnya mereka tidak memaksa ke- mutuskan untuk “istirahat.”
dian, rekomendasi Gubernur Aceh Nomor hendak dan ngotot menyelesaikan qanun “Agenda lain yang tersisa, mengun-
098/32167 pada Agustus lalu. Dua surat itu.” Alasannya, masa kerja anggota DPRA dang Hasan Tiro ke Aceh,” ungkap Mukhlis
rekomendasi ini yang menjadi modal bagi sekarang hanya tinggal sebentar lagi. Mukhtar. “Kami usahakan pada Idul Fitri
Pansus untuk bergerak. Tak ayal, Menteri Dia juga mengaku pernah menyaran- ini, untuk lebih mempererat silaturahmi.”
Dalam Negeri, Mardiyanto, juga mengelu- kan agar qanun wali nanggroe benar-benar Agenda itu, kata dia, keputusan rapat Pan-
arkan izin prinsip bernomor 099/2489/SJ berkualitas dan efisien sesuai keinginan sus dan telah dikomunikasikan dengan
pertengahan Agustus lalu bagi keberang- masyarakat. Dalam beberapa pertemuan Wakil Gubernur, Muhammad Nazar. Se-
katan tim Pansus wali nanggroe ke Swedia yang digelar di Aceh dan Jakarta sebelum lain itu, Pansus akan kembali melakukan
dan Belanda. tim Pansus melawat ke luar negeri, jelasnya, kunjungan kerja ke Kutai, Jogjakarta, Solo
Tak disangka Mukhlis Mukhtar, Irwan- kehendak masyarakat Aceh hampir sama dan Riau. Juga akan ada pertemuan dengan
di Yusuf justru menganulir dukungannya dengan yang diinginkan KPA yaitu qanun ulama. Semua itu dalam upaya merampung
sehari menjelang keberangkatan tim. Dari wali nanggroe berwibawa dan berkualitas. Qanun Wali Nanggroe.
Singapura, saat menjalani perawatan medis, “Kon sebatas basa-basi jak peureutek ie on Rabu, 24 September silam, sebuah
dia meminta Husni Bahri TOB, Sekretaris watee buka lueng atawa rapai uroh,” ujar konferensi pers digelar di kantor Partai
Daerah Aceh, agar meneruskan pesannya ke Ibrahim. Aceh. Yang bicara kepada wartawan adalah
Mukhlis Mukhtar. Dia mengharapkan substansi qanun wali Ibrahim dan Ketua Partai Aceh, Muzakkir
Sejatinya, dalam rombongan itu juga nanggroe mengadopsi sistem yang ada di Manaf. Ibrahim menyatakan Hasan Tiro
ikut wakil Pemerintah Aceh dan utusan dari negeri jiran Malaysia, yakni Yang Dipertuan dijadwalkan mengunjungi Aceh pada 11 Ok-
Komite Peralihan Aceh (KPA) –tempat ber- Negeri yang bisa memposisikan diri sebagai tober 2008 mendatang.
naungnya para bekas kombatan GAM. Tapi pemersatu berbagai kepentingan etnis. “Ka- Muzakkir menambahkan rencana kepu-
apa lacur, dua perwakilan KPA yang telah langan Hasan Tiro itu sama sekali tak ada
dimasukkan namanya dan utusan eksekutif Alby Centrum, pusat pasar tempat Hasan Tiro kaitan dengan undangan dari pihak mana-
membatalkan ikut menjelang hari keber- sering membeli koran pun, tapi “atas persetujuan diri sendiri dan
GAM di dalam negeri.” Selama di Aceh,
deklarator Aceh Merdeka itu akan bersi-
laturrahmi dengan masyarakat Aceh. Mu-
zakkir, yang juga Ketua KPA, menyatakan,
pihaknya sudah berkoodinasi dengan pihak
kepolisian menyangkut pengamanan tokoh
yang telah berusia 83 tahun itu.
Bila rencana tersebut terwujud, ini
adalah kepulangan Hasan Tiro pertama
setelah 30 tahun menetap di luar negeri.
Kerinduan kampung halamannya telah
lama membuncah di benak Hasan Tiro. Dari
sejumlah orang yang pernah menemuinya,
keinginan pulang selalu diungkapkan to-
koh, yang di kalangan GAM dikenal sebagai
wali nanggroe.
Ketika zaman perang masih membara,
ung­kapan wali nanggroe hanya terdengar sa­
yup dari gerilyawan GAM. “Peunutoh wali”
begitu sering bergaung. Atas dalih mencari
peunutoh wali pula, tim Pansus ‘tamasya
kerja’ ke luar negeri. Di Belanda, wali nang-
groe hanya ada di kamus tua. Namun di
Aceh, wali nanggroe punya kuasa. [a]

ACEHKINI Oktober 2008 13


UTAMA | WALI NANGROE

30 Menit
Bersama
Hasan Tiro

oleh Maimun saleh


dan ASNAWI ALI ( stockholm )

Lelaki itu membuka pintu tepat pertama jabatan itu. Apartemen Hasan Tiro
pada waktunya. Dia terlihat rapi dengan jas Berbagai cara sudah ditempuh para
hitam, kemeja putih dan dasi marun. Ram- legislator itu. Dari merayu ‘tangan kanan’ nga. Tak ada bagian dinding tanpa foto. Dari
butnya, yang hampir semuanya memutih Hasan Tiro, sampai membujuk Dubes Indo- jendela, biru danau Malaren menarik mata.
itu, disisirnya serong. Kumisnya tercukur nesia untuk Swedia mengurus pertemuan. Setelah mempersilahkan duduk di sofa
rapi. Dia memakai kacamata. Di balik lensa Hasilnya, nihil. Cuma beberapa lembar foto kuning, dia memulai perkenalan. Di luar,
bening itu, ada kerut bergelayut di bawah apartemen tempat ‘sang Wali’ berdiam. Itu- angin danau membentur jendela.
kelopak mata. pun dipotret dari seberang jalan raya. “Kamu tinggal di Swedia?”, dia bertanya
Dia masih gesit, meski batang usia su- Padahal, perjalanan para wakil rakyat dalam bahasa Inggris.
dah tinggi. Siang itu, pukul 2 waktu Swedia. itu sudah menghabiskan ongkos Rp 1,4 “Benar, tapi saya tak tinggal di Stock-
Tangannya menarik gerendel pintu yang milyar. Tentu, itu semua uang negara. Misi holm. Saya tinggal sekitar 250 kilometer
pada daunnya tertempel namanya sendiri: yang gagal itu sampai kini masih dikecam arah barat kota ini,” jawab reporter majalah
“Teungku Hasan M. Ditiro”. Dia mengeng- banyak pihak. Tak sukses mempertemukan ini.
gam berlembar surat. tim Pansus dengan ‘wali nanggroe’, Dubes “Lihat itu,” Hasan Tiro mengacung-
Dialah Hasan di Tiro, Presiden Acheh Linggawati Hakim pun cari alasan lain. kan jari, menunjukkan foto kegiatannya di
Sumatra National Liberation Front (ASN- Hasan Tiro dikabarkan sakit-sakitan. Amerika Serikat. Tak jauh dari meja ker-
LF), bekas orang paling dicari sewaktu Aceh Tapi, lelaki yang berdiri di depan pintu janya, ada meja kecil sesak kliping media.
tenggelam dalam konflik bersenjata. Berdiri itu tak tampak sakit. Dia juga tak bertong- Di atas meja itu, terpampang pose puluhan
gagah di depan pintu, Hasan menyapa ACEH­ kat. Dia bahkan menuntun reporter maja- tentara berbaris tiga dengan senjata menun-
KINI yang datang berkunjung ke rumahnya, lah ini ke ruang tamu. Tak terlihat ada kursi juk langit. Di depannya, duduk Hasan Tiro
Selasa, 9 September silam. “Please coming,” roda di bilik itu. Di pojok, teronggok sepeda di sebuah kursi. ”Itu foto saat kami di Lib-
ujarnya. Suaranya agak parau. statis untuk berolah raga. ya,” katanya. Samar terlihat badge bertulis-
Sebulan sebelumnya, pintu rumah itu Di meja kerjanya, tegak vandel kecil ben- kan, ‘Tentara Negara Aceh Wilayah Pasee.’
tertutup rapat. Padahal, bulan lalu dia men- dera GAM. Di kanan, terpajang foto Teungku Foto Dora, perempuan asal Amerika
jadi orang paling dicari setelah Aceh damai. Chik Di Tiro serta Cut Nyak Dhien. Di meja mantan istrinya juga di sana. Tak jauh dari
Setidaknya, oleh sejumlah anggota Dewan itu pula ia menaruh kertas, map, dan doku- situ, terlihat seorang anak kecil memegang
Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Para ang- men di samping miniatur bola bumi. mainan. ”Ini Karim, saat kecil,” jelas Hasan
gota Pansus XI itu, ingin meminta pendapat- Apartemennya tak luas, hanya sekitar Tiro dengan tatapan penuh kerinduan.
nya ihwal Qanun Wali Nanggroe. Namanya 100 meter persegi. Lantainya bersih, walau Karim Tiro, sekarang menetap di Cincin-
terlanjur dikultuskan sebagai pemangku dia tinggal sendiri. Tak ada meja tanpa bu­ nati, negara bagian Ohio, Amerika, dan

14 ATAS: ASNAWI ALI; KANAN: W & TH


bekerja sebagai dosen sejarah fotonya saat muda, dan Teungku
di Universitas Xavier. Chik di Tiro. “Itu kakek saya,”
ACEHKINI yang coba jelasnya tersenyum.
me­lacak keberadaan Karim, Dia juga memperlihatkan bu-
berhasil mengontak melalui letin berbahasa Inggris. Di kulit
telepon dan e-mail. Dalam berwarna hijau yang bertuliskan
pembicaraan telepon, Karim Mathabah Alamiyah itu, terli-
menjawab, ”Saya harus meng- hat Hasan Tiro duduk di depan
hubungi bapak saya dulu sebe- khalayak menyerupai konferensi
lum memberikan komentar me- pers. ”Itu ketika saya di Libya,”
nyangkut dia.” katanya.
Sedangkan dalam balasan e- Hasan Tiro memang per-
mail, ia menghargai ketertarikan lecek, nah diangkat sebagai ketua bagian politik
ACEHKINI untuk menulis ke- dan mulai meluntur. Mathabah Alamiyah, organisasi revolu-
hidupannya. “Tapi, saya tak bisa ”Kamu harus lihat itu!” ketusnya. sioner pemerintah Libya untuk mendukung
merespon permintaan media untuk saat Lalu, dia menggiring ke sisi kanan ruang berbagai perjuangan kemerdekaan dan
ini,” tulisnya. Tak dijelaskan alasan ia tidak tamu. Ruang ini tempatnya menyimpan do- anti-imperialis di seluruh dunia. Kala men-
mau berbicara detil. Seandainya dia berse- kumen-dokumen. Persis perpustakaan. Di jabat posisi itu, Hasan Tiro sempat dikirim
dia menjawab, tentu publik Aceh tahu ke- tempat ini, dia ‘pamer’ foto pawai referen- pemerintah Libya ke Chad, Portugal, Ethio-
hidupan satu-satunya putra Hasan Tiro dari dum di sebuah desa. Dalam foto itu, bendera pia untuk menyelesaikan konflik.
hasil perkawin­annya dengan Dora. GAM berkibar. Dalam keramaian sejumlah Sebelum menutup kembali tasnya, ia
pemuda mengangkat spanduk free Aceh. memberi tiga lembar kertas. Isinya, dua
*** Raut panglima GAM Teungku Abdullah lembar salinan pidatonya tertanggal Stock-
Syafi’ie, sedang memimpin milad GAM ada holm, 27 Agustus 2001. Selembar lagi, foto-
“Saya akan pulang ke Aceh BULAN di sini. Walau sudah diketahui umum pe­ kopi peta ”The Funeral of Sultan Iskandar
depan.” Entah apa yang menggelayut dalam tinggi angkatan perang ini telah meninggal Thani in Aceh, 1641.”
benak Hasan Tiro. Kalimat itu sering dilon- dunia, Hasan Tiro mengulang kisah dengan Seperti tersadar ada yang luput diker-
tarkan spontan. Dia tampak tak pernah hikmat. jakannya, ia melirik kembali jam di lengan
putus mengikuti berita dari kampung ha­ Ada juga foto artis seksi asal Aceh, Cut kanannya. Pukul 2.30 waktu Swedia. Dari
lamannya. Sejumlah media cetak terbitan Keke sambil memegang senjata AK-47 ber- cara dia melihat jam, itu isyarat waktu
Aceh, ada dalam ruang ini. Dia rupanya ra- sama Abdullah Syafi’ie. Ruangan ini lebih berkunjung telah habis.
jin membingkai cover story dari media yang dikhususkan untuk foto-foto asal Aceh. Hasan Tiro mengantar sampai ke depan
meliput perjuangannya. Koleksi terbarunya, Saat asyik melihat foto, tiba-tiba Hasan Tiro lift. Lelaki itu masih gesit, meski usianya
cover sebuah tabloid berjudul, “Siapa Wali menghilang. sudah 83 tahun. Berbeda saat dia membuka
Nanggroe?” Dia masuk kamar tidur. Lalu, sejenak pintu rumah, kali ini dia tak lagi menggeng-
Hasan Tiro suka mengangkat jarinya kemudian kembali dengan tas jinjing me­ gam surat. Dari dalam lift, terlihat dia terse-
sebagai pertanda ‘jangan bahas’, apabila nyerupai tas laptop. Isinya dua buku ber- nyum sambil tangannya melambai. Dengan
ditanya pendapatnya soal perkembangan bahasa Belanda dan Inggris. Dalam buku suara parau, dia berkata, “You may come
Aceh. Bila tak memberi ‘kode jari’, dia lang- berbahasa Belanda itu, terselip selembar again next time.”[a]
sung mengalihkan pembicaraan. Bila berke-
nan, ia hanya menjawab singkat.
“Bagaimana Anda melihat politik Aceh
ke depan,” kata ACEHKINI.
“Kita akan lihat nanti,” dia menjawab
sambil tersenyum.
“Apa pendapat Anda tentang MoU Hel-
sinki. Anda cinta damai?”
“Ya, tentu saja,” ujarnya.
Setelah jawaban itu, dia menunduk-
kan wajahnya sambil menggumam dengan
nada bahagia, ”Saya akan segera pulang ke
Aceh.”
Seolah tak ingin pembahasan larut, dia
justru memilih menjadi guide berkeliling
melihat foto seisi rumahnya. Dia menunjuk
foto saat dia sedang berbincang dengan Kurt
Waldheim, diplomat asal Australia yang jadi
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-
Bangsa tahun 1972.
Di sampingnya, ada foto kegiatannya di
Denhaag yang dimuat media. Koran ber-
bahasa Belanda menulis profil Hasan Tiro.
Kliping media juga masuk ruang makan. Di
dinding dekat meja, koran terbitan tahun
1990 hingga 2000 dipajang. Itu wilayah yang
didominasi koran Swedia yang sudah terlihat

ACEHKINI Oktober 2008 15


UTAMA | WALI NANGROE

Kenangan
Seorang
Sahabat
oleh FAKHRURRADZIE GADE

Deburan ombak yang sedang man Lampoh Awe. Petang itu, lelaki beru-
mencium bibir pantai, sayup-sayup terden- sia 74 tahun itu sedang menikmati senja di
gar dari kejauhan. Petang itu, Selat Malaka, rumahnya di Desa Blang Raya, Kecamatan
sedang tak garang. Hembusan angin sepoi- Muara Tiga, Pidie. Ia duduk di kursi goyang
sepoi usai mencumbui pantai, menyapu dari rotan di sisi belakang rumah.
nyiur melambai dan membawa kesejukan. Di dinding teras, dekat pintu masuk ter-
Hanya ada satu rumah di situ, diapit rim- gantung sebuah foto yang di dalamnya terli-
bunnya pohon kelapa dan pisang. Di depan hat pemilik rumah bersama Irwandi Yusuf,
rumah berkonstruksi beton, teronggok bu- gubernur Aceh hasil pilihan rakyat, akhir itu hanya terdiam. Tiro lalu bilang, “Tanda
ing rumah, agak kecil. Terlihat jelas bekas 2006 silam. Masuk ke dalam rumah, beber- koma sama posisinya dengan huruf-huruf
kebakaran. apa foto ukuran besar tergantung di dinding lain, sama dengan huruf A, B, C. Kenapa
Tidak terlihat rumah lain dalam radi- ruangan luas.Ada foto kenangan masa lalu, dihilangkan?” ujar Tiro dengan intonasi
us satu kilometer. Satu-satunya rumah di ada juga yang baru.Di antaranya ada satu tinggi.
situ, hanya milik Tengku Muhammad Us- foto, yang terdapat pemilik rumah bersama Setelah mendapat teguran itu, Muham-
Tengku Hasan Muhamad Ditiro.Terlihat ke- mad dan kawan-kawannya sangat hati-hati
Tgk Muhammad Usman Lampoh Awe kerabatan antara keduanya, sejak lama. bila mengetik surat. Di matanya, Tiro tak
Masih segar dalam ingatan Muham- hanya telaten, tapi juga sangat rapi dan te-
mad perangai Hasan Tiro yang di kalangan gas. Satu ketika usai mendeklarasikan Aceh
anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Merdeka, Hasan Tiro menerima surat dari
dike­n­al sebagai wali nanggroe. Suatu hari seseorang yang meminta jabatan.
usai deklarasi Aceh Merdeka tahun 1976, ia Surat pertama dan kedua didiamkan
menyodorkan selembar surat kepada Hasan saja. Baru pada surat ketiga, ia mengutus
Tiro. Muhammad dan Ir Asnawi Ali mengecek
Sebelum Tiro membaca, dia menyuruh latar belakang orang yang meminta jabatan
Muhammad mengecek kembali surat. “Coba tersebut. “Sebelum kita mengangkat ses-
baca dan periksa dulu,” perintahnya. Seke- eorang sebagai pemimpin, kita harus tahu
tika, Muhammad menjawab sudah dua kali dulu apa yang sudah diperbuat orang itu,”
membacanya. kata Tiro. Kalimat tersebut sampai sekarang
“Coba baca lagi,” ujar Tiro. Muhammad masih membekas di benak Muhammad.
pun terpaksa membaca lagi surat yang dik- Yang juga paling diingatnya dari sosok
etiknya dengan mesin tik. Usai membaca Hasan Tiro adalah kerapian. Ia adalah sosok
untuk ketiga kalinya, dia menyodorkan su- pekerja keras, tak kenal lelah dan mempun-
rat itu kepada deklarator Aceh Merdeka. yai watak yang keras. Tak jarang, Muham-
Tiro membacanya dan menyapu huruf mad dimarahi Tiro. Tapi, tak sembarang
demi huruf yang tertulis di atas kertas terse- orang yang dimarahi. “Saya, Darul Kamal,
but. Aha, Tiro menemukan satu kesalahan dan Dr Husaini Hasan yang sering dimarahi
yang diperbuat Muhammad. Di surat itu, ia Wali,” jelas Muhammad kepada ACEHKINI,
lupa membubuhi satu tanda koma. beberapa waktu lalu.
“Berapa bulan sudah kalian bersama Ketiga orang inilah yang sering men-
saya?” tanya Tiro kepada Muhammad dan jadi sasaran jika Tiro marah. Menurut
Darul Kamal. Dua orang kepercayaan Tiro Muhammad, Hasan Tiro berani memarahi

16 KIRI: DEDEK PARTA-ACEHKINI; ATAS: DOK-GAM


Itulah sekelumit kenangan Muham-
mad selama Tiro berada di Aceh setelah
mendeklarasikan pemberontakan terhadap
Jakarta.Setelah berangkat lagi ke pengasin-
gan di Amerika, sampai akhirnya menetap
di Swedia,mereka tetap saling berkomu-
nikasi.Maklum, selain keterikatan secara
garis perjuangan, keduanya mempunyai
hubungan darah.Mereka adalah sepupu.
Muhammad termasuk salah satu orang
yang berani membantah Hasan Tiro. Dalam
sebuah rapat di rumah Tiro di kawasan
Alby, Stockholm, Swedia, Tiro pernah ter-
lihat sangat marah, karena para gerilyawan
GAM dinilai tak lagi gesit dalam melawan
pasukan pemerintah Indonesia.
Orang kepercayaan yang diserahi man-
dat menjabat Menteri Keuangan GAM dalam
kabinet Tiro dan hampir sepertiga hidupnya
dihabiskan dalam penjara,ingat betul saat
Tiro bilang, “Awak Aceh njoe sabe idiot.”
Hasan Tiro sering memakai kata idiot untuk
menilai orang bodoh.Kata itu biasanya dulu
juga seringdiucapkan saat Tiro menyerang
Indonesia.
Mendengar pernyataan ini, Muhammad
unjuk bicara. “Tengku sudah lama tidak be-
rada di Aceh,” katanya. Dia lalu mencerita-
kan kondisi kekinian Aceh, tentu yang tak
diberitakan media massa. Misalnya, Mu-
hammad menceritakan bagaimana perso-
nel GAM menguasai Kota Idi, Aceh Timur.
“Tapi setelah itu, dalam radius beberapa ki-
mereka karena, “kamoe ureueng dalam, nong Halimon, Pidie, 4 Desember 1976, dia lometer, tentara akan menyerang. Abeh ma-
hahaha..”ungkap Muhammad. pernah mengikuti pendidikan non-formal nok, abeh naleung, abeh rumoh.Semuanya
Mungkin karena “orang dalam” pula taktik gerilya.Metode gerilya ini pula yang musnah,” kata dia.
ketika Hasan Tiro pulang ke Aceh tahun diterapkan Tiro saat mendidik angkatan Mungkin, lanjut Muhammad, beberapa
1976, setelah berbilang tahun menetap di bersenjata pertama Aceh Merdeka di kamp tahun kemudian Aceh akan merdeka seperti
New York, Amerika Serikat, orang pertama Tanzura, Libya. Makanya, dia mewanti- yang diidam-idamkan dan diperjuangkan
yang dicarinya adalah Muhammad. Seperti wanti bawahannya untuk selalu sigap dalam mereka. “Apa gunanya lagi? Di kampung
ditulis dalam bukunya The Unfinished Di- segala kondisi. yang ada hanya orang tua renta, hanya ada
ary, setelah berlabuh di Kuala Tari, Keca- Meski berwatak keras, Tiro tak arogan tanah lapang tak berumah? Lalu untuk apa
matan Kembang Tanjong, Pidie, Tiro lang- dalam memerintah. Muhammad pernah di- lagi merdeka kalau sudah begini,” sebutnya.
sung mencari Muhammad sebelum “naik suruh membuat sketsa pekerjaan yang akan Hasan Tiro terperangah mendengar “ce-
gunung.” dilakoninya. Saat itu, Tiro menyuruhnya ramah” karibnya itu.Tiro hanya bisa mon-
Menurut Muhammad, Hasan Tiro juga menyebarkan selebaran keberadaan Aceh dar-mandir di ruangan sambil menggigit
sangat memperhatikan kesempurnaan ker- Merdeka di Medan. Sebelum dia melak- gagang kacamatanya. “Kalau begitu, kita
ja. Pernah, saat pindah asrama (maksudnya sanakan tugas, Tiro terlebih dulu bertanya harus ubah strategi,” katanya.
markas –red), Tiro langsung memulai kerja. strategi yang akan dipakai Muhammad: sia- “Sebelum ada restu dari Tengku, kita di
Padahal, hari itu sudah larut malam. “Kalau pa yang akan ditemui, melalui jalan mana Aceh sudah mengubah strategi. Apa yang
pindah asrama, yang pertama dikerjakan akan ditempuh. Tengku ajarkan soal hit and run sudah kami
adalah membuat meja,” kata Muhammad. Saat itu, Muhammad menyebutkan jalankan,” kata Muhammad berargumen.
Tiro juga selalu memberi contoh baik ke- beberapa orang dan kawasan yang akan Dalam usia renta dan deraan leukemia, Mu-
pada mereka.Usai bekerja,dia selalu mem- dikunjunginya. Ada beberapa target yang hammad masih tetap bersemangat. Dalam
bereskan meja kerjanya. Nyaris tak ada satu disebutnya dibatalkan Tiro.Pernah juga, kesunyian, dia berharap Aceh bisa maju, di
kertas pun yang tercecer di meja dan ruang saat menerima tugas lain, Muhammadmen- tangan kaum muda. Ia mengaku Allah telah
kerja. Begitu juga, jika mau menulis surat, gajukan protes karena Tiro tak pernah me- memberikan bonus usia kepadanya.
selalu dilakukan Tiro saat surat tersebut nentukan target yang jelas. Lantas, pernahkan Tiro menyampai-
mau dikirim atau dititip. “Tengku, kenapa tidak ditetapkan saja. kan kerinduannya kembali ke kampung
“Biasa ditulis waktu pagi atau waktu Tinggal kami jalankan saja,” protesnya halaman, setelah 30 tahun ditinggalkan?
mau berangkat,” jelas Muhammad. “Ini di- suatu ketika. “Tengku, kalau ada orang yang mau pulang
lakukan biar kalau digerebek musuh, tidak “Saya tidak mau orang menipu saya. Ka- ke Aceh selalu menyiapkan tas. Dia bilang,
ditemukan barang bukti apa pun.” lau saya tentukan, nanti kalian tidak  bisa ‘man lon han neupeuwoe’,” ungkap Muham-
Sifat kehati-hatian Tiro karena yang menjalankannya,” Tiro memberi alasan, mad.
dipimpinnya adalah gerilyawan. Sebelum “tapi kalau kalian yang tentukan, pasti bisa Tiro, agaknya memang benar-benar rin-
mendeklarasikan Aceh Merdeka di Gu- dilaksanakan.” du tanah kelahirannya.[a]

ACEHKINI Oktober 2008 17


UTAMA | WALI NANGROE

Hasan
Kalau kita lihat latar belakang per-
juangannya. Pertama, dia tak menawarkan
konsep Aceh sebuah negara. Cuma bila pu-

Tiro
sat tidak menyahuti, baru. Intinya, adalah
keadilan dan demokrasi. Maka pernah ia
membentuk mathabah untuk membela ke-
adilan. Jadi bukan hanya untuk Aceh.
Dari pembicaraan itu, saya melihat be-

di Mata
liau sangat ingin untuk pulang ke Aceh.
Meuheut that neuk woe u gampong. Saya
lihat beliau banyak kecewa, karena kesada-
ran orang Aceh kurang dalam penegakan

Mereka
demokrasi, termasuk juga di bidang pendi-
dikan (yang jauh tertinggal).
Karakaternya tegas. Diplomatis, tapi te-
gas. Tidak ada sifat berpura-pura pada diri
beliau, tetapi dengan bahasa yang cukup
diplomatis. Dari pimpinan GAM, yang saya
tahu, ada keinginan untuk membawa pu-
ada pada sosok beliau. lang beliau ke Aceh. Cuma timing saja dan
Ahmad Farhan Hamid Disediakan waktu secara khusus bagi termasuk kesehatan beliau. [a]
anggota DPR RI: kami, bagi saya itu satu penghargaan luar
biasa. Dalam pertemuan itu, dia berulang-
Awal April 2006, saya diundang Olof Palme
ulang mengatakan, Aceh kajeut tabangun.
Foundation ke Stockholm, untuk membi-
[a]
carakan soal partai lokal di Aceh. Saya pergi
dengan Imam Syuja’. Saat acara sedang ber-
langsung, tiba-tiba, Tgk Hasan Tiro singgah
dan terhentilah acara itu. Kita saling berpe-
lukan.
Waktu rehat kopi, kami bertiga duduk
agak lama di satu meja. Saya, Pak Iman dan
beliau. Diambil secarik print out internet
dari dalam jasnya. Di situ, ada foto Paul
Wolfowitz saat berkunjung ke Tiro. “Sigam Nazamuddin | akademisi:
nyoe ka ijak u gampong lon, Paul kadijak
u gampong lon,” kata Hasan Tiro, bebera- Saya bertemu dengan Tengku Hasan Di
pa kali. Beliau juga berulang-ulang bilang, Tiro tanggal 3 April 2006 di sebuah hotel
“Thank you.” wilayah Lidinge, pinggiran kota Stockholm.
Yang saya tangkap, meski sudah uzur, Kendati dalam usia lanjut, beliau tampak
tapi berpikirnya masih cukup bagus, dan secara fisik sangat kuat. Tongkat yang selalu
dia mengikuti perkembangan (Aceh). Cuma di genggaman tangan beliau, hanya dipakai
penyampaian sudah kurang. Itu mungkin sesekali saja.
pengaruh dari stroke. Tubuh agak kecil, tapi kharisma beliau
Saya berkesimpulan seluruh proses yang tinggi sekali, tampak dari begitu hormatnya
dilakukan di Helsinki, semua masih dalam teman-teman anggota GAM kepada beliau.
kontrol beliau. Dari yang saya lihat beliau Beliau tidak banyak bicara, tapi sangat
mau datang ke situ, memberi apresiasi pada Tgk Nashiruddin bin Ahmed perhatian jika orang lain berbicara. Ternya-
acara yang dilaksanakan Olof Palme, saya perunding JSC dari GAM: ta, beliau seorang pendengar yang baik. Wa-
pikir seluruh proses yang berlangsung di laupun beliau berbicara dengan saya dalam
Helsinki, mungkin sampai kini, semua be- Dari beberapa kali pertemuan dengan be- bahasa Inggris, tapi masih sangat mengerti
rada di bawah kontrol beliau. liau, saya melihat sosok wali, sangat luar bi- bahasa Aceh ketika sesekali saya menjawab
Menurut saya, beliau sosok yang kon- asa. Dia punya prinsip demokrasi yang san- dalam bahasa Aceh.
sisten kepada cita-cita dan keyakinan. Pulu- gat dijunjung tinggi. Orangnya juga sangat Beliau banyak senyum dan sesekali ter-
han tahun dengan segala tantangan, komit konsisten dalam memperjuangkan visi dan tawa lepas. Beliau lebih banyak mendengar
pada perjuangan. Apa yang terjadi terakhir, misinya. Pertemuan saya terakhir dengan dan mengangguk-angguk ketika Meuntroe
mungkin ini pemikiran amat dewasa yang beliau setelah MoU Helsinki di Swedia. Malik Mahmud menjelaskan sesuatu. Kera-
sifatnya melihat realitas. Makanya saya Yang sangat beliau inginkan adalah ke- mahan beliau juga tampak ketika dengan
katakan bahwa perdamaian ini di bawah adilan dan demokrasi. Apapun cerita, ujung- senang hati bersedia untuk berfoto bersa-
kontrol dia. ujungnya adalah keadilan dan demokrasi. ma.
Kita selaku orang Aceh harus menghor- Jadi waktu pertemuan itu, beliau tidak Setelah membaca dan mendengar begitu
mati dia. Secara pribadi saya lihat dia san- lagi membicarakan detil MoU. Beliau tidak banyak orang ingin bertemu beliau, tapi ti-
gat necis. Mengenakan jas lengkap dengan berbicara (keadilan dan demokrasi) dalam dak berhasil, saya merasa sangat ber­untung
dasi dan baju tidak mewah, sederhana tapi konteks Aceh, tapi secara keseluruhan. Pada bertemu dan berbicara dengan seorang to-
rapi sekali di usianya yang sudah lanjut. prinsipnya, perdamaian tanpa keadilan dan koh yang begitu berpengaruh dalam per-
Karakter Aceh yang megapolitan memang demokrasi tidak akan terwujud. jalanan sejarah Aceh kontemporer. [a]

18 HASAN TIRO: W & TH; DOK-ACEHKINI


Shadia Marhaban | aktifis: Kautsar | aktifis: dari kami. Yang paling berkesan di hati saya,
dari segi bicara, beliau sangat berambisi dan
Saya beberapa kali bertemu beliau. Yang Wali terlihat sangat egaliter dan Europe semangat. Menurut saya, beliau merupakan
masih lekat dalam ingatan saya, pertemuan style. Kesan ini tampak saat pertama berte- sosok yang alim, jujur, tegas dan cerdas. Dia
terakhir bulan Juni atau Juli 2005. Yang mu, akhir 2002. Beliau datang dengan tegap bilang begini: besok pagi kita bikin sejarah
berkesan, dia itu seperti ayah saja. Kita dan jabatan tangannya erat dan menggoy- baru (penandatanganan MoU Helsinki
merasa akrab dan kita menganggap seperti angkan tangan dengan kuat, tanpa memberi –red), yang bukan hanya diteupeue le Aceh,
orang tua kita sendiri. peluang pada tamu untuk mencium tangan- tapi ban sigom donja.
nya. Beliau pasti tahu kharismanya di mata Saya berharap, beliau tetap berada
orang Aceh, tapi tak memberi kesempatan dalam lindungan Allah dan diberi umur
tangannya dicium. Beliau memposisikan panjang. Saya, dan tentu saja semua orang
dirinya setara dengan kami, delegasi Aceh. Aceh, sangat berharap beliau bisa pulang ke
Untuk terlihat rapi dalam balutan jas, di Aceh. [a]
lengan kemeja putihnya diikat karet, sehing-
ga kerah tangan selalu tampak. Penampilan
dan perawakannya terlihat aristokrat. Dia
benar-benar memposisikan diri sebagai
seorang kepala negara berdaulat. Ini yang
terlihat saat menerima delegasi dari Aceh
dan tamu asing yang menjumpainya. Lord
Avebury, seorang koleganya, memanggil ia
dengan sebutan “Prince Hasan.”
Dia orangnya ramah. Setiap kali berjum- Wali berbicara dalam bahasa Aceh
pa dengan saya, dia sering berbahasa Ing- lama, pilihan kata khusus dan tepat. Dari
gris. Karena saya pernah tinggal di Amerika, gaya yang ia perlihatkan, wali sosok yang
dia banyak bertanya tentang Amerika. Kita sangat merindukan keluarga. Foto anaknya, Muslahuddin
sering diskusi tentang Amerika, tentang Karim, dan istrinya, Dora, terpampang di Spesialis resolusi konflik
Aceh. Jadi, orangnya hangat gitu dan enak bufet kamarnya. Kepada saya, wali sempat di World Bank:
diajak diskusi. Baru-baru kenal pun seperti menampakkan lukisan Karim saat masih
orang sudah kenal lama. kecil. Tampaknya lukisan itu selalu dibawa- Waktu itu kami berlima diundang oleh
Harapan saya, beliau bisa lihat Aceh. nya. pemerintah Swedia untuk mengikuti satu
Apalagi sekarang kan sudah damai. Jadi Keadaan fisiknya masih terlihat sehat training. Dari Stockholm ke tempat aca-
kalau bisa beliau pulanglah untuk melihat dan segar. Bila berjalan tanpa memakai ra, kami harus terbang 1,5 jam. Kami ada
Aceh. Mudah-mudahan beliau bisa pulang tongkat. Kesan tidak sehat terlihat saat waktu kosong setengah hari. Lalu, kami ko-
dalam waktu dekat ini, apalagi usia beliau kadang-kadang suaranya terbata-bata, tapi munikasi dengan Muzakkir Hamid. Kami
kan sudah sangat tua. [a] alur bicaranya masih teratur. Dalam pem- dijemput oleh Muzzakir di bandara. Setelah
bicaraan, ia selalu menekankan bagaimana istiharat sebentar di rumah Muzakkir, kami
orang Aceh untuk proud di depan bangsa- dibawa ke apartemen Tengku Hasan Tiro.
bangsa dunia karena, menurutnya, kita se- Dari pertemuan itu, yang saya lihat,
tara dengan bangsa-bangsa maju. [a] Hasan Tiro adalah sosok yang cerdas,
tekun, ulet dan telaten. Dari pertemuan se-
lama 45 menit terlihat dia pekerja keras. Ini
dibuktikan dari penataan hasil kerja dalam
ruangan yang rapi. Saat menerima kami, dia
sudah siap lengkap dengan dasi. Ya, seperti
pertemuan resmi.
Dia juga merupakan sosok process and
product oriented people. Ini tercermin ke-
Farid Husain tika kami bersalaman, dalam pertemuan
tim perunding MoU Helsinki dari RI: pada Agusutus 2007 di apartemen beliau,
dia langsung menanyakan pada saya, “What
Saya ketemu Hasan Tiro melalui orang seki- are you doing for Aceh?” Ia hanya berbi-
tarnya, yaitu Malik Mahmud. Dia jemput Bahrumsyah Al Fama cara selama sekitar 15 menit. Masalahnya
dan antar saya ke lobi. Kata pengawalnya, mantan anggota GAM:  dia kan pernah sakit. Waktu kami jelaskan
“seumur-umur saya baru sekali ini ada yang program World Bank di bidang penguatan
begini.” Kami bertemu beliau, sehari sebelum MoU perdamaian, dia hanya bilang, “Thank you”
Kami bicara banyak hal. Dia pernah Helsinki diteken. Dia memeluk kami satu beberapa kali.
stroke, jadi agak lemah dalam bicara. Saya persatu. Saya gembira dan haru. Karena Setelah berbicara, dia mulai menunjuk-
bilang, saudara-saudara kita di Aceh ingin memang, pertama, beliau pimpinan kami. kan gambar-gambar yang ada di ruang ker-
ayahandanya pulang. Kedua, dia sangat kharismatik. Dalam usia janya. Saat bercerita tentang sejarah, dia
Soal Aceh damai, dia sudah dapat info yang sudah senja, beliau mampu bicara dan langsung bersemangat. Dari yang saya lihat
lebih banyak. Saya ajak dia untuk ketemu berpikir dengan baik. Daya pikirnya masih bahwa sejarah Aceh merupakan inspirator
Wapres Jusuf Kalla. Saya ketemu di rumahn- sangat kuat. Dia juga mampu memberi kita hidupnya. Dia cukup bersemangat ketika
ya, di Stockholm, waktu sudah damai. Dia yang muda-muda ini motivasi.  menjelaskan sebuah karikatur zaman Is-
sudah tua sekali, pernah stroke. Apa pun, Dua jam pertemuan itu. Beliau lebih kandar Muda. [a]
kita harus hormati orang tua. [a] banyak mendengar laporan keadaan Aceh
ACEHKINI Oktober 2008 19
UTAMA | WALI NANGROE

Miniatur Aceh
di Stockholm
Swedia menjadi surga para pencari suaka politik.
Perang Aceh membuat banyak warganya hengkang dan
memilih negeri Skandinavia itu sebagai tempat pelarian.

oleh ASNAWI ALI

Meunasah itu tak seperti biasa, nya sekitar 80 orang, termasuk anak-anak seksama setiap harinya, terlebih lagi oleh
layaknya pandangan mata di nanggroe. gabungan dari beberapa kota terdekat. generasi pertama yang tiba di Swedia. Ba­
Bangunan yang dimaksudkan sebagai tem- Meunasah ini multifungsi. Selain untuk nyak cara melepaskan kerinduan dengan
pat ibadah kecil dan tempat berkumpul, ti- mengaji bagi anak-anak, mengajar baca tu- keluarga yang masih ada di Aceh; telepon,
daklah terletak pada sebuah kebun kosong lis bahasa Aceh, juga menjadi tempat untuk melalui SMS atau menggunakan internet
dengan kulah di depannya. Di Swedia, meu- berolahraga ketika tiba musim salju. Meu- dengan fasilitas yahoo messenger-nya. Le-
nasah lebih banyak dalam khayalan, karena nasah digunakan untuk perayaan maulid wat Internet juga, warga Aceh di sana me-
hanya apartemen yang disulap. setiap tahunnya, di lain waktu menjadi tem- mantau perkembangan terbaru soal Aceh.
Tepatnya di Stockholm, ibukota Swedia, pat berkumpul untuk rapat, serta menerima
tempat itu berada. Awalnya hanya sebuah rombongan tamu dari Aceh dan tamu-tamu ***
ide lewat cengkrama warga Aceh peran- lokal warga Swedia.
tauan di negara itu, untuk membentuk se- Bagi kaum hawa, ada dapur dan mesin Warga Aceh yang pertama sekali
buah perkumpulan. Senasib hidup di ne­geri jahit untuk dimanfaatkan berkegiatan ma- masuk Swedia adalah Husaini Hasan dan
orang, tentu banyak tantangannya dan mes- sak-memasak dan jahit-menjahit. Umum- Saiman Abdullah. Mereka datang pada
ti berbagi. nya mereka melakukannya pada hari libur, Oktober 1980 berstatus pengungsi politik.
Mereka kadang rindu pada Aceh yang Sabtu dan Minggu. Suasananya persis sep- Mereka adalah pentolan GAM yang hijrah
lama tak dilihat, ada yang sudah puluhan erti di Aceh. Perbedaannya hanya pada alam ke Swedia dari belantara hutan Aceh saat
tahun bermukim di negeri dekat kutub uta­ dan cuaca, makanan dan budaya positif lain meletusnya peperangan dengan pemerintah
ra ini. Dasar kebersamaan, dibentuk sebuah yang teradopsi dari Swedia. Indonesia pascadeklarasi Aceh Merdeka 4
organisasi sosial yang bergerak dalam bi- Meskipun sudah aman dan mapan di Desember 1976.
dang non-politik yang intinya untuk men- negeri orang, banyak generasi Aceh baru la- Mereka difasilitasi ke negeri Skandina-
jaga jati diri kebudayaan warga Aceh di hir di Swedia, belum pernah menginjakkan via itu oleh lembaga Perserikatan Bangsa-
rantau. kaki di Aceh. Tetapi, pascapenandata­ngan­ Bangsa untuk Urusan Pengungsi (UNHCR)
Mereka berusaha membentuk seperti an damai MoU Helsinki 2005 lalu, sudah di Kuala Lumpur, Malaysia. Tiga bulan
miniatur Aceh, memelihara imajinasi nang- banyak anak-anak Aceh yang lahir di Swe­ kemudian, tiba Muhammad Hasan Ditiro,
groe tak terasa jauh. Salah satunya dengan dia bisa pulang untuk berkunjung melihat untuk mengorganisir gerakan, dan menjadi-
membangun meunasah Atjeh, Stockholm. kampung halaman kedua orang tuanya. kan Swedia sebagai markas besarnya. Saat
Meunasah yang terletak di Fittja diberi nama Meskipun masih ada yang memilih itu, Hasan Tiro tinggal bersama Husaini
SAF (Svenska- Atjèhniska Förening atau untuk tetap tinggal di Swedia, situasi dan di asrama mahasiswa di kota Uppsala. Se-
Paguyuban Warga Aceh - Swedia). Anggota­ kondisi negeri asal tetap dipantau dengan tahun setengah kemudian, barulah datang

20 ATAS: tessssie.blogg.se; BAWAH: ASNAW ALI


rombongan Zaini Abdullah, (Almarhum)
Tgk Daud Husin dan petingga GAM lainnya
ke Swedia.
Refugee Aceh dan bangsa lain, saat
itu, memegang travel document sebagai
pengganti paspor. Jika berpergian ke luar
Swedia, mereka boleh ke mana saja, kecuali
negeri kampung halamannya. Untuk warga
Aceh, di dokumen perjalanan tertulis, bisa
berpergian ke mana saja kecuali Indonesia.
Peraturan ini mengikuti undang-undang in-
ternasional.
Namun, peraturan itu akan terhapus
otomatis jika seseorang sudah mendapat-
kan status warga negara Swedia. Syarat
utamanya adalah telah bermukim minimal
lima tahun dan maksimal delapan tahun di
negeri itu.
Husaini pernah menyebutkan alasannya
memilih Swedia sebagai tempat pelarian.
Sebelum ke sana, dia mengakui mendapat
informasi dari Kuala Lumpur bahwa kantor
UNHCR Malaysia, dulu baru saja mengir-
imkan dua orang pemimpin OPM (Organ-
isasi Papua Merdeka) ke Swedia. Karenan-
ya, Husaini langsung memutuskan memilih
Swedia.
Saya sendiri tiba di Swedia pada Agustus
2005 setelah pindah dari Norwegia karena
kaitan perkawinan. Sebelumnya, saya ting-
gal di Norwegia sejak Maret 2003. Sama
dengan umumnya yang lain, saya berangkat
ke negara itu sebagai penerima suaka juga.
Saat konflik Aceh membara, warga Aceh
dapat memperoleh status pengungsi dari
kantor UNHCR di Kuala Lumpur.
Swedia adalah surga bagi pengungsi poli-
tik. Negara yang terletak di Semenanjung
Skandinavia, benua Eropa, telah banyak
membantu kemanusiaan Aceh baik semasa
dalam konflik maupun pascatsunami.
Media di Indonesia sebelumnya pernah
menjuluki Swedia sebagai ’Surga Pencari
Suaka’. Sebenarnya, negeri ini memang su-
dah dari dulu memberikan pintu masuk ke-
pada para pengungsi yang terancam hidup
akibat peperangan di negeri asalnya.
Eksekutif dan legislatif di Swedia sudah
puluhan tahun dikuasai mayoritas partai
sosialis demokrat. Dengan demikian, sistem
ekonomi negara mengikuti kebijakan sistem
ekonomi yang cenderung mengadopsi kebi-
jakan sosialis. Tak mengherankan jika om-
bak imigran konflik berbondong-bondong
ke negeri ’Sverige’ ini. Tercatat, setiap tahun
mereka memberikan kuota penerima suaka.
Banyak sekali pengungsi dari negara-negara
Arab dan Somalia datang ke Swedia.
Ternyata bukan hanya sebatas dilin­
dungi. Swedia yang bertetangga langsung
dengan kutup utara juga memberi fasilitas
Kota Srockholm ketika senja (atas). Anak-anak Aceh di Swedia ssedang mengaji (bawah. tunjangan ekonomi bagi pengungsi. Sing-
katnya, kata orang Aceh di negeri itu: ”jika
tidak ada uang diberikan uang, tidak ber-
sekolah disekolahkan, jika sakit diobati, dan
semua itu gratis.” [a]

ACEHKINI Oktober 2008 21


22
Hukum &
Politik
HUKUM POLITIK KRIMINAL
Teror usai deklarasi damai. hal. 26

KRIMINAL

Duet si Jago Gertak dan Ahli Tembak.


Duet Dani dan Lambak si pemalak, redam usai bedil menyalak.
Masih banyak perompak berkeliaran.
Jufri, sang suami. anak-anak, justru yang terlihat puluhan
oleh MAIMUN SALEH dan IMRAN MA
Saudah cemas. Ia keluar rumah hendak polisi tiarap di parit-parit. Peluru menyam-
IMRAN MA—ACEHKINI

“Kenapa orang ini bakar beude mencari putranya. Syahrul, anaknya yang bar rumah kayu di tengah kebun, yang han-
trieng (meriam bambu –red) siang-siang?,” masih duduk di bangku kelas empat sekolah ya berjarak 150 meter dari rumah Saudah.
tanya Saudah, 40 tahun, pada suaminya. dasar itu, memang suka main beude trieng. Sengit, dari dalam rumah juga peluru me-
“Anak-anak suka sekali bakar duit,” timpal Di luar, Saudah terperanjat. Tak ada lejit tak tentu arah.

ACEHKINI Oktober 2008 23


Sementara penduduk sekitar, berlarian gai keperluan. ang’, dia tergolong pria yang rajin mema-
ke arah barat, mencari aman di balik tem- Tanpa disadari, di belakang mereka sang ’ranjau’ mencelakai aparat keamanan.
bok dan tumpukan batu bata. Siang itu, Bi- puluhan aparat kepolisian dari Polres ”Dia memang sangat bandel orangnya,” kata
ram Rayeuk, desa 5,5 kilometer arah selatan Lhokseumawe dan Aceh Utara menyusul. seorang warga Biram Rayeuk.
Panton Labu, Aceh Utara, gaduh. Setelah mengepung rumah, aparat meny- Awal 2005, Dani mengambil surat pin-
Tak ada tanda-tanda bakal terjadi laga erang. Kawanan rompak bersenjata itu me- dah untuk menetap di Lhoksukon. Sejak itu,
senjata sebelumnya. Warga tak menyangka lawan. Kali ini, Jailani ciut nyalinya, ia me- dia jarang terlihat di kampung. Dan bila pu-
polisi menyambangi rumah milik Maimu- nyerahkan diri. lang ke rumah orang tuanya, selalu bersama
nah, 55 tahun, janda miskin yang tak lain Sementara Lambak, menyiram peluru kawan-kawannya. Itupun hanya sebentar,
ibunya Jailani alias Dani, target aparat. AK 56 dari loteng rumah. Senjata bertulis- paling lama tiga jam.
Maimunah tak di rumah kala itu. Se- kan TNA dan di popornya tertera Hudep Dia menutup tahun itu di penjara Lhok-
jak pagi bersama menantu dan anaknya ia Merdeka menelan korban. Syamsul Bahri, seumawe. Kasusnya, pencurian sepeda mo-
di sawah. Kediaman berdinding papan dan tenaga bantuan polisi (Banpol), tewas di tor. Warga memang mencurigai gelagatnya.
beratap rumbia usang miliknya itu diting- tempat. Sebab, ia rajin gonta-ganti sepeda motor bila
galkan kosong. Semburan peluru Lambak terlihat pulang ke Biram Rayeuk.
Dari warga, ia tahu rumahnya digempur aparat. Tak ayal, polisi membalas serang- Sejawat sekampungnya, sering mena-
aparat bersenjata. ”Sudah berulang saya na- an. Lambak, warga Mata Ie, Kecamatan sihati Dani agar berhenti main kriminal.
sehati tak didengar juga,” ujar Maimunah, Lhoksukon, tewas dalam kontak senjata Tapi ia ketus balik menyela. ”Yang penting,
saat tiarap di rumah tetangga. Ia berfirasat, yang berlangsung lima jam itu. Menjelang saya tidak merusak nama nanggroe. Seka-
hujan peluru akibat ulah anaknya. ”Bagai- beduk berbuka puasa perang usai. rang masing–masing urus urusan send-
mana rumah saya sekarang, apa masih bisa iri,” katanya, seperti dikisahkan seorang
didiami.” *** temannya.
Firasat Maimunah jitu. Sepeninggalan- Warga juga mengaku takut berhadapan
nya pergi sawah, Jailani alias Dani, 28 ta- Dani dikenal karib dengan dengannya. Sebab, Dani sering ‘berkacak
hun, pulang ke rumah bersama rekannya anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke- pinggang’ di keramaian. Di pinggangnya,
Ramli alias Lambak, 32 tahun. Sebelumnya, tika konflik masih mendera. Aktifitasnya, terselip senjata. “Itu senjata mainan, yang
mereka sempat ke warung membeli berba- kerap mencemaskan warga. Di zaman ’per- kita sita paska penangkapan kemarin,” jelas
AKBP Yosi, Kapolres Aceh Utara.
Sementara Lambak, memang mantan
gerilyawan GAM. Laga senjata tak asing
baginya. Seorang rekan seperjuangannya
semasa di gunung dulu, mengenang kelinca-
hannya dalam tempur.
Lambak bersama sembilan gerilyawan
lain, terlibat kontak tembak dengan tim
gabungan Koops TNI dari Kopassus dan
Yonif 408/Solo, lima tahun silam. Perang
sekitar 39 menit di Desa Matang Kruet, Ke-
camatan Baktia Barat, Aceh Utara, itu me-
rengut nyawa dua pasukan pemerintah.
Sementara kelompok gerilyawan, tak
ada yang tersisa selain Lambak. Namun pel-
uru aparat keamanan, bersarang di pahan-
ya. Dia merintih minta tolong. Untungnya,
ada warga yang menolong membawanya ke
rumah sakit.
Saat sedang dirawat itulah ia diciduk
aparat keamaian. Hakim Pengadilan Neg-
eri Lhokseumawe mengganjarnya lebih dari
tiga tahun penjara. Tak hanya itu, ia dias-
ingkan ke penjara Nusakambangan, Jawa
Tengah.
Usai penandatanganan Memorandum
of Understanding (MoU) Helsinki, ia meng-
hirup udara bebas. Keluar dari penjara tak
membuatnya langsung jadi rampok. Dia
sempat membangun bisnis bersama rekan-
nya. Namun kongsi retak, usahanya gulung
tikar.
Sepengetahuan rekannya, Lambak dari
keluarga berada dan tidak brutal. “Setahu
saya, baru dua bulan ini dia dekat sama
IMRAN MA—ACEHKINI

Dani,” kata seorang anggota Komite Pera-


lihan Aceh (KPA) wilayah itu. “Kami tidak
tahu mereka memiliki senjata.” [a]

24
Jaring Rompak dari Nyanyian Turki. Jaringan
perampok di Aceh mulai terbongkar. Polisi terus memburu sejumlah nama.

Sedangkan seorang lagi tanpa identitas. penculikan Marzuki. Aksi penculikan anak
oleh MAIMUN SALEH dan IMRAN MA
Usai baku tembak, polisi juga menyita sekolah di Cot Girek itu dilancarkan di
Polisi meyakini Lambak dan Dani empat pucuk senjata otomatis jenis AK dan bawah komando Yoyo. Turki juga mengaku
bagian dari rantaian kriminal yang melilit ratusan amunisi milik para korban. terlibat aksi penculikan Murdani, pengu-
Aceh usai perjanjian damai, Memorandum Dari informasi Yoyo, terungkap saha minyak goreng asal Cot Baroeh, Ke-
of Understanding (MoU) Helsinki, antara sejumlah nama anggota sindikat ini. Dua camatan Kuta Blang, Bireuen. Korban
pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh hari sebelum tewasnya Lambak, 26 tahun, dibebaskan setelah membayar tebusan 500
Merdeka (GAM). Serangkaian ’aksi maut’ dalam baku tembak di desa Biram Rayeuk, Juta.
telah dilakukan termasuk penculikan Mar- Panton Labu, Aceh Utara, 9 September lalu, Penculikan juga dilakukan hingga ke
zuki, 17 tahun, enam bulan silam. Siswa polisi membekuk pria bernama samaran tanah Gayo. Namun, toke kopi yang diculik
SMA Negeri 1 Cot Girek, Aceh Utara, itu Turki, 29 tahun, warga Geurugok, Kecama- berhasil lolos dari sekapan para gerom-
dibebaskan setelah orang tuanya menebus tan Gandapura, Bireuen. bolan tersebut. Di Tamiang, kelompok ini
Rp 130 juta. Ia ditangkap di Panton Labu, Aceh menculik Beni, 40 tahun, seorang kontrak-
Itu baru terbongkar dua bulan lalu. Utara. ”Tersangka Turki sudah lama men- tor. Pemimpin penculikan bernama alias
Setelah Saiful Bahri, 24 tahun, warga Desa jadi buronan kami dan sudah masuk daftar Apayuh, 30 tahun, ialah warga Geurugok,
Meucap, Lhoksukon, Aceh Utara, diin- pencarian orang (DPO),” ujar Kapolres Kecamatan Gandapura, Bireuen. Jailani
terograsi polisi. Pria bernama alias Yoyo Aceh Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi alias Dani, 28 tahun, dan Lambak, terlibat
ini ditangkap setelah kontak senjata di (AKBP) Yosi Muhammartha. dalam aksi ini.
Pesantren Lhok Nahrul Ulum, Desa Babah Kelompok ini memiliki sistem sel yang Dua pekan sebelum ditangkap polisi,
Krueng, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, kuat. Dari keterangan tersangka yang Dani menembak A Wahab, 38 tahun, ang-
15 Juli silam. berhasil ditangkap polisi, mereka punya gota Pembela Tanah Air (PETA) di Desa
Empat rekan Yoyo tewas diterjang jaringan di setiap kabupaten di Aceh dan Bintan, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara.
timah panas polisi dalam laga senjata memiliki sejumlah anggota cadangan. Begitu keterangan Turki kepada polisi.
lebih dari satu jam itu. Mereka adalah Riki Aksi satu dengan yang lain dikomandani Ia yakin, sebab sebelum kejadian sempat
Ananda, 30 tahun (warga Meureunoe) dan orang berbeda dan personel berbeda pula. berkomunikasi dengan Dani.
IMRAN MA—ACEHKINI

Andi Rasyid, 40 tahun (warga Desa Blang ”Namun mereka terkait, akhirnya jadi Waktu itu, Dani melarang Turki
Balok), keduanya dari Kecamatan Peu- melingkar,” jelas Yosi. bermain ke kawasan Kilometer IV, Cot
reulak, Aceh Timur, serta Fitri Sayuti, 28 Hasil pemeriksaan polisi, Turki diketa- Girek, Aceh Utara, karena situasi masih di
tahun, warga Krueng Juli Barat, Bireuen. hui sebagai satu anggota kelompok pelaku bawah pengawasan polisi. ”Siapa tembak?
ACEHKINI Oktober 2008 25
JALAN MENUJU 2009

Masih untuk
kepentingan perut,
Teror Usai Deklarasi Damai.
Upaya pembakaran dan penggranatan kantor partai
bukan misi.
lokal kerap terjadi menjelang pesta demokrasi.
Polisi diharapkan lebih serius mengungkap motif
Kamu tenang saja,” ujar Dani pada Turki.
Turki saat itu mengaku sedang berada di di balik rangkaian aksi teror itu.
Peudada, Bireuen.
Turki langsung terbayang, percakapan-
nya  sehari lalu. Saat itu, Dani mengajak
Turki melakukan penembakan terhadap
seorang warga yang tidak disebutkan
namanya. ”Kalau nembak orang saya tidak
berani,” kata Turki. Dani menjawab, ”Kalau
kamu tidak mau ya sudah kamu pulang
saja, saya akan cari orang lain yang mau.”
Sepekan sebelum digempur polisi,
aksi rampok kembali dilakukan. Kali ini,
Koperasi Unit Desa (KUD) Sejahtera Tani
Seureuke, Aceh Utara, yang menjadi sasa-
ran. Menggunakan senjata laras panjang,
komplotan ini menggondol uang Rp 40 juta
beserta satu handphone. 
Itulah akhir petualangan Dani dan
Lambak. Dari lokasi kejadian perkara,
polisi menemukan barang bukti berupa
senjata AK 56 Lipat, sejumlah peluru dan
pistol korek mainan. ”Senjata itu milik
Dani dan Ramli alias Lambak,” ujar Turki
pada polisi.
Kapolres Aceh Utara menjelaskan pada
ACEHKINI, pertengahan September lalu,
bahwa keterangan Turki berdasarkan tanda
garis-garis kuning di popor senjata. Persis, Deklarasi dan Ikrar Pemilu Damai.
yang digunakan Dani dan Lambak saat
oleh NURDIN HASAN
menjumpainya beberapa waktu sebelum Muhammad Taufik Abda, 34 Bireuen, mengabarkan pembakaran kantor
mereka dikepung. tahun, baru saja merebahkan tubuhnya partai politik lokal tersebut. KPK dimaksud
Dalam melancarkan aksinya, kelompok usai menunaikan shalat subuh. Sebuah bukan Komisi Pemberantasan Korupsi, na-
ini juga menunjuk seorang komandan. pesan pendek (SMS) masuk ke hand- mun Komite Pimpinan Kecamatan Partai
Hasil penelusuran polisi, biasanya yang phone Nokia miliknya. Ketua Partai Suara SIRA.
jadi pimpinan adalah yang memegang atau Independen Rakyat Aceh (SIRA) itu raih Taufik sangat terkejut dan tak mem-
pemilik senjata. handphonenya. Pikirannya biasa saja buang waktu. Ia segera menelepon Khairil,
Kini, polisi sudah mengantongi se- karena memang selama Ramadan tahun ini menanyakan detil insiden itu. Setelah
jumlah nama di berbagai kabupaten, yang hampir saban hari ada SMS iseng masuk. berbicara sejenak, Taufik lega karena api
tersambung dengan jaringan kelompok Apalagi operator telepon seluler memberi tak memusnahkan kantor. Masyarakat
ini. Menurut AKBP Yosi Muhammartha, fasilitas gratis SMS dari tengah malam sekitar berhasil memadamkan api. Hanya
tindakan mereka masih tergolong krimi- hingga menjelang pagi. bagian depan kantor yang dilalap. Kepada
nal murni, tidak ada motif politis. ”Masih Tetapi, betapa kagetnya Taufik begitu Khairil, Taufik minta segera melapor kasus
untuk kepentingan perut, bukan misi,” melihat sang pengirim, karena tak biasa itu kepada pihak kepolisian.
ujarnya. rekannya mengirim SMS pada waktu ma- Beberapa saat sebelum pembakaran,
Kendati begitu, Polda NAD tetap tahari belum terlihat di ufuk timur. Pasti sebuah mobil Avanza gelap melintas di
meningkatkan pengamanan. Apalagi ada sesuatu yang genting, pikirnya. Segera depan kantor yang merupakan rumah
menjelang pesta demokrasi Pemilu 2009. dibuka dan dibacanya kata demi kata yang semipermanen. Rumah itu berhadapan
Kapolda Aceh, Irjen Pol Rismawan, menya- tertera dalam handphonenya. dengan meunasah desa setempat. “Kemu-
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

kini meningkatnya suhu politik akan ikut “Kanto KPK kota Juang di desa Meu- dian mobil itu kembali lagi dan dua orang
memengaruhi meningkatnya aksi krimi- nasah Blang, Bireuen, ka positif tutong turun, membawa jerigen minyak. Mereka
nal. “Ke depan, akan ada operasi-operasi ditoet le OTK sekitar poh 5 suboh, pelaku menyiram minyak ke pintu dan dinding
khusus. Sudah kita programkan sampai dipake moto Avanza warna hitam. Jinoe kantor. Lalu, menyulut api,” kata Khairil,
pelantikan presiden,” ujarnya. “Kelompok- lon na di tempat kejadian.” Itulah pesan mengutip saksimata.
kelompok kriminal terus kita cari dan kita yang dikirim Khairil Miswar, Ketua Komite Aksi itu dilancarkan saat jamaah di
buru.” [a] Pimpinan Wilayah (KPW) Partai SIRA meunasah hampir menyelesaikan shalat

26
subuh. Kebetulan saat itu, seorang bocah maian di Aceh. “Mereka menganggap jika (Kapolda) Aceh, Inspektur Jenderal Polisi
sedang duduk di kulah meunasah, menyak- Partai Aceh menang dalam Pemilu 2009, Rismawan menyatakan dari dulu jika
sikan ulah pelaku. Seorang warga yang maka Aceh akan merdeka,” ujarnya. menjelang pemilu, suhu politik di Aceh
rumahnya bersebelahan juga melihat aksi Baik Taufik maupun Adnan mengharap- agak meningkat. ”Kita sudah mengantisipa-
kedua pelaku. “Warga itu jelas melihat,” kan, aparat kepolisian bekerja lebih ekstra si, mempersiapkan untuk ke depan adalah
ujar Khairil. Begitu api tersulut, para ja- lagi dan serius untuk mengungkap pelaku operasi-operasi khusus kepolisian dalam
maah meunasah segera datang memadam- dan motif aksi teror. Karena, ketertiban rangka menciptakan kondisi sehingga saat
kan kobaran api. Pelaku langsung tancap masyarakat merupakan tanggung jawab pelaksanaan pemilu itu bisa aman. Saya
gas, kabur. polisi. “Yang kita sesalkan, selama ini polisi yakin aman,” tegasnya, usai menghadiri
Upaya pembakaran kantor Partai tidak pernah berhasil mengungkap kasus- acara ‘deklarasi dan ikrar pemilu damai’
SIRA, pada Minggu (21/9) dinihari, adalah kasus seperti itu,” tegas Adnan. di halaman Mesjid Raya Baiturrahman,
rangkaian aksi teror terhadap partai politik Taufik minta polisi melakukan upaya Banda Aceh, 12 September silam.
lokal menjelang pesta demokrasi, Pemili- pencegahan dan meningkatkan fungsi Tidak terlihat unsur pimpinan Partai
han Umum (Pemilu) 2009. Sebelumnya, intelijen keamanan untuk pengamanan Aceh saat deklarasi dan ikrar dibacakan
insiden nyaris serupa dialami Partai Aceh, menjelang pemilu. “Polisi harus bisa men- secara bersama-sama itu. Wakil Gubernur
yang didirikan oleh para bekas kombatan deteksi potensi-potensi kerawanan, seperti Aceh, Muhammad Nazar, ketika ditanya
Gerakan Aceh Merdeka (GAM). aksi teror,” katanya. “Ini kan kasus krimi- wartawan, menyayangkan tak semua
Kasus pertama terjadi menjelang sahur nal, jadi polisi harus lebih serius lagi.” partai politik peserta pemilu ikut kegiatan
9 September lalu ketika sebuah granat Lantas, apa tindakan polisi sehubun- seremonial yang bertujuan memperkuat
dilempar seorang pengendara sepeda motor gan maraknya aksi teror? Kepala Bidang perdamaian, tetapi kurang mendapat sam-
ke arah rumah Ketua Partai Aceh Muzak- Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Aceh, butan dari masyarakat.
kir Manaf di desa Lamreung, kecamatan Ajun Komisaris Besar Polisi Farid Ahmad “Saya melihat pasti ada dampaknya.
Barona Jaya, Aceh Besar. Saat insiden Saleh, menyatakan pihaknya akan terus Cuma kita sayangi mestinya harus hadir
terjadi, mantan Panglima GAM itu sedang menyelidiki kasus-kasus teror terhadap semua. Ini ada yang tidak hadir, tetapi saya
tak berada di rumah. partai politik di Aceh.“Sesuai perintah Pak tidak tahu apa pertimbangannya. Yang
Kemudian aksi teror berlanjut terhadap Kapolda, ndak ada alasan, tindak tegas penting saya mengharapkan seluruh partai
partai bekas pemanggul senjata mulai upa- asal melapor dan tahu siapa tersangkanya. politik lokal dan nasional harus mencip-
ya pembakaran hingga pelemparan granat. Teror-teror kalau ngak jelas, siapa yang takan kecerdasan politik dan demokrasi
Kantor Partai Aceh Panggoi, Kecamatan neror. Kalau ada laporan ke masing-mas- kepada seluruh rakyat,” ujar Nazar.
Muara Dua, Lhokseumawe dibakar orang ing wilayah Polres, sudah perintah dari Untuk menjaga perdamaian abadi di
tak dikenal, pada Senin (15/9) silam. Sehari Pak Kapolda tindak tegas,” ujarnya ketika Aceh, partai peserta Pemilu 2009 antara
kemudian, upaya pembakaran dilakukan dikonfirmasi ACEHKINI, 21 September lain berikrar untuk menghormati an-
terhadap kantor Partai Aceh di Kecamatan lalu. tarsesama peserta pemilu dengan tidak
Langsa Timur. Pelakunya memakai mobil Ditanya apakah dari serangkaian kasus mengintimidasi, memprovokasi, atau
Kijang, yang kabur usai beraksi. yang terjadi sudah ada titik terang, dia melakukan tindakan yang mencederai pe-
Teror berikutnya dilancarkan terha- menjawab, “Belum.” Aparat polisi masih milu demokratis dan perdamaian di Aceh.
dap Kantor Partai Aceh Wilayah Bireuen. menyelidiki. “Kalau polisi malaikat, mung- Mereka juga menolak segala bentuk tindak
Sebuah granat dilempar orang yang datang kin tau. Ini masih dalam lidik. Dilihat jen- kekerasan. Apabila melanggar butir-butir
dengan mobil, menjelang subuh 17 Septem- isnya senjata apa. Granat itu dalam bentuk ikrar itu, mereka siap menerima sanksi
ber lalu. Dua hari kemudian, sebuah granat apa. Kan (tim) Lapfor sudah turun ke sini, moral dari masyarakat Aceh.
yang dipasang pengatur waktu, gagal ngecek itu. Nanti dikumpulin. Baru nanti Tapi, kok masih ada teror setelah ikrar
meledak di kantor Partai Aceh Kecamatan dilidik siapa, kelompok siapa. Kalau lang- damai. Siapa yang bermain? [a]
Baktiya, Aceh Utara. Tidak ada korban jiwa sung tunjuk, kan ngak mungkin,” ujarnya.
dari serangkaian aksi teror itu. Sebelumnya, Kepala Polisi Daerah Karntor Partai SIRA, Bireuen.
Taufik Abda tak mau berspekulasi
motif dan pelaku di balik serangkaian teror
terhadap kedua partai lokal itu. Apalagi,
polisi belum menemukan titik terang motif
di balik aksi pembakaran dan pelem-
paran granat terhadap kantor partai lokal.
“Pelakunya serba mungkin. Yang saya lihat
maksud dari teror ini adalah upaya meng-
ganggu konsentrasi dan konsolidasi partai
lokal,” ujarnya.
Dengan adanya insiden seperti itu, tam-
bahnya, energi pimpinan partai lokal akan
terkuras sehingga konsolidasi tersendat.
“Dampak yang diharapkan oleh pelaku
ingin membuat orang shock dan was-was.
Targetnya mengganggu konsentrasi dan
konsolidasi partai,” ungkap mantan aktifis
Sentral Informasi Referendum Aceh ini,
pada ACEHKINI, 21 September lalu.
Jurubicara Partai Aceh, Adnan
DOK. SIRA

Beuransah, menyatakan, teror terhadap


Partai Aceh didalangi kelompok antiperda-

ACEHKINI Oktober 2008 27


B
agaimana Anda melihat
fenomena teror terhadap
partai lokal yang terjadi be-
Ini Hanya Kecengengan
Berpolitik Orang Aceh
lakangan?
Pembakaran dan teror dilaku-
kan untuk menaikkan popularitas
partai-partai yang ada. Pertanyaan
mendasar sekarang adalah kalau ada
satu partai merasa dirugikan atau
dizalimi, sebenarnya itu dizalimi
oleh siapa. Kalau dia dizalimi oleh an, kuningisasi. Semua orang di caleg, tapi juga posisi, komposisi,
negara, harus jelas siapa aparatur semua tempat, bicara spanduk. Pen- struktur partai dan segala macam,
negara yang melakukan itu. Kalau didikan politik nggak ada. itu juga berkolerasi. Kalau kita bi-
ia dizalimi oleh sesama kontestan Kenapa bisa terjadi demikian? cara partai, khusus untuk peserta
peserta pemilu, itu bukan dizalimi Menurut saya, semua orang pemilu karena dia caleg, tetapi ada
namanya. Itu kan persaingan. Jadi, di dalam partai kaget ada situasi, struktur partai, ada relasi partai
kalau ada dugaan sekarang proses katakanlah perubahan daftar calon dengan kekuatan-kekuatan ekono-
teror terhadap partai politik itu di- atau perubahan apapun di tingkat mi. Jadi tidak sesederhana melihat
lakukan oleh partai politik yang lain, partai. Kemudian membingungkan karena dia tidak lulus sebagai caleg,
maka menurut saya, itu bukan teror, orang-orang dalam partai itu sen­ dia kemudian merusak partai. Kan
tapi persaingan. Tapi poin penting- diri. tidak seperti itu. Ini suatu proses
nya adalah sampai hari ini tidak Sebelumnya kan tidak pernah yang menurut saya juga cukup kuat.
ada yang berhasil diungkap dari ber­ Teuku Ardiansyah terjadi kejadian-kejadian seperti Tapi, poin penting adalah kalau ini
bagai aksi-aksi teror terhadap partai Ketua Badan ini? kemudian dituduhkan kepada salah
politik. Pengurus Kalau kita lihat pengala- satu kekuatan masa lalu, maka itu
Kenapa bisa terjadi seperti itu? Katahati Institute man dalam periode sebelumnya, harus dibuktikan.
Pertama tidak ada Panwaslu. katakanlah periode 1999 misalnya, Yang membuktikan siapa?
Tapi teror kanmasuk kategori tidak ada kondisi seperti ini. Baru Orang yang mengatakan. Ka-
tindak kriminal? sekali ini terjadi menjelang pemilu lau ini upaya-upaya untuk merusak
Kalau kehilangan alat kampanye, di Aceh. Menurut banyak orang, perdamaian, kan harus dibuktikan
apa itu urusan polisi juga. Menurut situasi politik Aceh sekarang sangat oleh orang yang menyatakan itu.
saya, ini adalah skenario yang tidak anomali, sangat tidak jelas. Apa bentuk merusak perdamaian.
disadari oleh pelaku teror, ini bisa Yang paling penting adalah Jangan kemudian karena alasan-
mengundang intervensi pemerintah, polisi harus bisa mengumumkan alasan ketidakmampuan kita, itu
intervensi militer, dan intervensi pelaku-pelaku teror sebelum pene- ditimpakan kepada orang lain.
polisi dalam proses demokrasi (yang tapan daftar calon tetap. Itu harus Apa yang harus dilakukan poli-
sedang dibangun di Aceh). dilakukan. Tidak hanya teror-teror si dalam menyikapi aksi teror ini?
Teror apapun saya lihat dilaku- terhadap partai politik, tapi teror Polisi harus bisa memberikan
kan lebih pada kepentingan untuk terhadap penyelenggara pemilu saja perlindungan dan rasa aman. Itu
menaikkan tingkat kampanye dan itu tidak bisa ditindak secara khu- kan salah satu tugas polisi. Polisi
populeritas partai politik. sus oleh polisi. Misalnya ketika ada ndak bisa hanya menunggu lapor­
Jika tujuannya untuk menin- ancaman kepada anggota KIP. an. Kalau perlu polisi menempat-
gkatkan populeritas, berarti aksi Apa tidak ada indikasi teror itu kan personilnya untuk mengawasi
itu dilakukan oleh internal partai dilakukan kelompok yang anti per- kantor-kantor partai politik. Tapi
sendiri? damaian seperti diklaim sebagian masalahnya apakahpartai bersedia
Pasti, pasti. Pasti dilakukan oleh kalangan? menerima itu. Yang menarik soal ini
internal partai. Karena apa urusan Selalu kalimatnya adalah kalau hanya terjadi terhadap partai lokal.
orang lain. Kalau misalnya Partai ini dizalimi negara, maka harus Tidak ada satu partai nasional pun
X menghancurkan Partai Y, apa ke- jelas aparatur negara mana yang yang katakanlah berafiliasi dengan
pentingannya. Semua orang sedang melakukan itu. Kalau aparatur mantan tentara, bersoal-soal de­
sibuk konsolidasi internal, semua negara yang selalu dicurigai misal- ngan kejadian teror. Itu kan tidak
orang tidak ada waktu mengurusi nya adalah tentara dan polisi, maka ada.Jadi menurut saya, ini hanya
rumah orang yang lain, ngak ada harus bisa dibuktikan itu dilakukan tingkat kecengengan berpolitiknya
waktu ngurusin kebun orang lain oleh tentara dan polisi. orang Aceh.
karena sibuk ngurusin kebun sen­ Jangan karena ketidakberday- Maksudnya?
diri. Jadi logika berpikirnya begitu. aan kita dalam mengendalikan per- Tidak berani melawan dengan te-
Apa alasannya Anda katakan sonil partai, ketidakberdayaan kita gas dan keras, kemudian menyalah-
bahwa itu dilakukan oleh internal membangun kampanye humanis kan orang lain dengan mengatakan
partai untuk mencari populeritas? pada calon pemilih, kita menyalah- kita dizalimi oleh pihak lain. Paling
Kalau kita perhatikan, sekarang kan orang lain. Menyalahkan lawan tidak setiap hari surat kabar lokal
tidak ada kampanye politik apapun di masa lalu. Pertanyaan mendasar menulis itu. Padahal selama ini ka-
yang dilakukan oleh partai. Tidak saya adalah kita mau berpolitik atau lau kita perhatikan tidak pernah ada
ada membangun diskusi tentang kita mau jadi politisi cengeng. satu partai lokal pun yang berbicara
partai. Itu tidak ada. Yang ada kan Apakah ada indikasi akibat per- soal program politik. Semua diskusi
pengibaran spanduk. Ini kan persis saingan dalam penetapan caleg? adalah soal kami dizalimi. Jadi ini
yang dilakukan Golkar tahun 1980- Jadi tidak hanya soal penetapan cara berpolitik cengeng. [a]

28
JALAN MENUJU 2009

Menjaring Suara dari Dunia Maya. Sejumlah caleg


muda terjangkit “Demam Obama’. Facebook, menjadi trend menjaring suara.

gaku terjun ke politik untuk membalikkan kan untuk kebebasan pers?” tanya seorang
oleh MAIMUN SALEH dan DASPRIANI YZ
asumsi politik itu kotor, kejam dan hanya pengunjung situsnya. Pertanyaan itu tak
Ayat suci masih sayup terdengar. diurus orang tua. Facebook, bagi Direktur sempat dijawab. ”Koneksi internetku masih
Hitungan menit imsak tiba. Namun Suadi Radio Citra Pesona ini ladang menjaring jelek,” dalihnya ketika dikonfirmasi ACEH-
Sulaiman, calon legislatif (caleg) dari Partai pendapat pengguna internet. “Setidaknya KINI, 22 September lalu. Bila sudah begini,
Aceh itu, masih sibuk ‘kursus’ menata situs bisa memberi solusi bagaimana memban- pertemuan langsung lebih mujarab.
pertemanan barunya di facebook.com. gun Aceh!” kata caleg untuk Dewan Per- Ia mengaku akan memperjuangkan ke-
“Ajari saya, ini capek saya buat, tapi ti- wakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari daerah bebasan pers di parlemen kota. “Selama
dak bisa-bisa,” seru caleg untuk Dewan Per- pemilihan NAD 7. ini kan DPR Kota Banda Aceh masih tidak
wakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie itu Menariknya, sokongan yang diraup terbuka dengan wartawan. Nanti harus ada
pada Misdarul Ihsan, caleg dari Partai Su- dari dunia maya juga berasal dari teman. media center,” terang Oki.
ara Independen Rakyat Aceh (SIRA). Imsak Ia mengklaim officers yang bakal men- Jamak janji para politisi, Oki juga men-
tiba, pengusaha muda perkebunan pisang gantarnya ke gedung parlemen terdiri dari gaku menempuh jalur politik untuk melaku-
asal Laweung, Pidie, itu sukses membuat fotografer, editor, pemilik media, sampai kan perubahan secara langsung. Menu-
situsnya. pegiat informasi teknologi. Sejumlah nama rutnya, kebebasan politik yang diperoleh
Ihsan sendiri sudah sejak pertenga- wartawan senior masuk dalam lingkar pe- masyarakat Aceh usai konflik harus diman-
han September lalu mengikut jejak Sena- nyokong. faatkan dengan baik.
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

tor Barack Hussein Obama, kandidat pres- Hal serupa juga ada di facebook Oki “Sudah saatnya orang muda ambil ba-
iden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Rahmatna Tiba, 25 tahun, caleg dari Partai gian, sebagai generasi penggerak peruba-
dalam pemilu mendatang. Dia yang juga Aceh untuk DPR Kota Banda Aceh. Politisi han dalam peta politik di Aceh,” ujar putra
menggunakan facebook sebagai media kam- muda ini tak hanya mendapat senda gurau almarhum Sofyan Ibrahim Tiba, sang juru
panye. Di header situs ia menulis, ‘Misdarul dari rekannya, bahkan ada yang memper- runding Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Chek Ihsan for Aceh’s Parlemen 2009.’ tanyakan program. ketika masa Cessation of Hostilities Agree-
Pemuda baru berusia 25 tahun, men- “Bung Oki, apa yang anda perjuang- ment (CoHA).

ACEHKINI Oktober 2008 29


Terlepas ada tidaknya facebook, keterli- berbuat lebih banyak buat masyarakat, akh- umat, tidak lagi berpikir pada hal-hal yang
batan kaum muda dalam pemilihan umum irnya saya memutuskan bersedia menjadi sifatnya kesenangan duniawi semata.
(Pemilu) 2009 terbilang signifikan. Yarwin caleg,” kata mahasiswa jurusan Matemati- Kehadiran para caleg muda ini akan
Adidarma, Ketua Kelompok Kerja Pencalo- ka, Fakutas Tarbiyah, Institut Agama Islam memberi harapan baru kepada masyara-
nan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Negeri (IAIN) Ar-Raniry ini. kat, khususnya para pemilih. “Mungkin saja
Aceh, mayoritas caleg memang berusia an- Menurut Ansharullah, parlemen saat angka golput (golongan putih) pun bisa tu-
tara 21 sampai 30 tahun. ini bobrok. Anggaran untuk pembangunan run manakala masyarakat mulai menaruh
Partai lokal, pendaftar caleg muda ter- Aceh begitu besar, namun sangat sedikit harapan besar pada orang-orang muda ini,”
banyak. Disusul kemudian, partai nasi- yang dirasakan masyarakat. Ia berjanji, ini tambah Mawardi optimis.
onal baru. Dalam persyaratannya memang akan diubahnya bila menjadi anggota par- Lisa Agustia, 22 tahun, caleg daerah pe-
disebutkan, bahwa batas minimal bakal lemen kelak. milihan NAD 8 juga pemula dalam politik.
caleg adalah 21 tahun. ”Mungkin mereka Dia sadar, tak punya bekal pengalaman Namun begitu, ia membekali diri ihwal kon-
butuh orang-orang yang memiliki seman- politik. Pemilu mendatang, baginya juga sen isu yang diusungnya. “Saya sudah ikut
gat, makanya dipilih yang muda-muda,” ajang menimbun pengalaman. “Kalau terus pendidikan politik pemberdayaan perem-
katanya. berpikir tidak mampu, kapan lagi bisa ber- puan,” ujar politisi yang baru tiga bulan si-
Yarwin mencatat, setidaknya dari 1.387 buat? Ini juga ajang misi untuk perubahan,” lam bergabung dengan Partai Rakyat Aceh
caleg yang memperebutkan 69 kursi dewan ujarnya. (PRA).
propinsi, 40 persen di antaranya terbilang Dekan Fakultas Hukum, Universitas Dia memuja ‘partai anak muda’ itu.
caleg usia muda. Menurutnya, kemungki- Syiah Kuala, Mawardi Ismail menilai trend Menurutnya, dalam lima program PRA,
nan pengurus partai memilih anak muda masuknya kaum muda dalam kancah poli- pemberdayaan perempuan salah satunya.
juga atas pertimbangan idealisme. tik Aceh adalah sesuatu yang positif. “Saya Tak sekadar tertulis, tapi juga langsung di-
Ansharullah, 23 tahun, caleg dari Partai optimis akan ada perubahan di ranah per- laksanakan. Setidaknya, Lisa ditempatkan
Keadilan Sejatera (PKS), sependapat. Bag- politikan Aceh, dengan hadirnya para caleg pada urutan nomor urut dua partai itu.
inya, inilah waktu kaum muda memberikan yang masih muda-muda ini,” tegasnya. Beda dengan beberapa politisi muda,
sumbangsih untuk daerah. Salah satu cara Terbukanya kran buat kaum muda ikut Lisa tidak memperkenalkan dirinya melalui
menata Aceh lebih baik dapat dilakukan bertarung menuju kursi parlemen, ujar facebook. Bukannya dia tak gaul, tapi di
dengan menjadi anggota parlemen. Mawardi, adalah hal positif. Jadi ada ke- kampungnya tidak ada internet. [a]
”Awalnya saya sempat menolak, tapi naikan grade karena dimana kaum muda
karena niat saya begitu kuat untuk bisa sudah mulai berpikir untuk kemaslahatan Seorang Caleg mengikuti tes baca Al-Quran.

CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

30
Pelesir
WISATA PERJALANAN ANGIN SEGAR

PERJALANAN

Petualangan di Negeri
Seribu Sungai.
oleh J VIGNESHVARA alla, kakus bahkan dermaga. Warga menye- mencegah jilatan matahari, ibu-ibu itu men-
butnya lanting. goleskan bedak dingin yang terbuat dari air
Dalam temaram, jukung-jukung Dalam perjalanan yang memakan wak- tumbukan beras pada wajahnya.
larung di Martapura. Sampan-sampan tu 45 menit, nyaris setiap berpapasan den- Pasar apung ini jenis pasar pagi. Peda-
mengangkut ragam dagangan. Sungai ini gan perahu lain, penumpangnya melambai gang menjajakan sayur, buah, beras, min-
sudah riuhkan mesin kelotok sebelum ayam tangan dan membelah senyum seakan me- yak, jajanan, bahkan juga nasi. Mulanya,
berkokok. Perahu bermesin itu angkutan nyambut kerabat dari jauh. kami mengamati aktifitas warga dari atap
umum di sungai yang membelah Banjarma- Hari mulai terang saat kami tiba. Lok- kelotok. Namun, pukis yang dijual seorang
sin. Sungai Martapura menggeliat sebelum baintan telah ramai. Jual beli berlang­sung ibu membuat kami ingin mencicipi. Kami
binar matahari terlihat di ufuk timur. di atas jukung. Sampan-sampan saling ber- memesan dua lusin pukis hangat. Rasanya
Pagi itu, kami menyewa kelotok menuju senggolan, saat transaksi berlangsung. Ped- enak. Harganya juga terbilang murah hanya
YO FAUZAN -ACEHKINI

pasar terapung Lokbaintan. Sepanjang per- agangnya mayoritas kaum hawa. Rp 7.000.
jalanan terlihat jajaran rumah kayu dengan Para pedagang mengenakan caping ber- Menjelang pukul 10.00 WITA, pasar
tiang dipacak ke dasar sungai. Ada juga ban- diameter sekitar 70 centimeter, terbuat dari mulai lengang. Selain Lokbaintan, juga ada
gunan di atas rakit semisal rumah, mush- bambu. Warga menyebutnya tanggui. Untuk Pasar Kuin. Namun Lokbaintan lebih ekso-

ACEHKINI Oktober 2008 31


Suasana pasar terapung Lokbaintan, Banjarmasin.
ke Kandangan, kota transit sebelum ke Lok-
sado, dengan jarak tempuh 135 kilometer.
Sialnya di wilayah Tapin, jalanan macet
sepanjang tiga kilometer, akibat ramainya
antrean truk pengangkut batu bara.
Semestinya waktu tempuh hanya tiga
setengah jam. Inilah jalur satu-satunya pen-
ghubung Kalimantan Selatan dengan Kali-
mantan Timur. Setidaknya 3.000 truk batu
bara, lalu lalang sepanjang hari di jalur ini.
Dari Kandangan, perjalanan ke Loksado
harus menempuh 30 kilometer lagi. Tak ada
jalan aspal. Yang ada hanya jalan setapak,
diapit jurang. Kami memilih menaiki sepeda
motor. Sayang di tengah jalan hujan. Tak ada
pilihan, akhirnya kami berjalan kaki persis
seperti orang Dayak bepergian.
Namun, keletihan tak terasa dengan
melempar pandang ke indahnya panorama
puncak pegunungan Meratus di kala senja.
Belum lagi, saat berpapasan dengan ma-
syarakat Dayak di jalan, senyum dan sapa
ramah mereka membuat hati riang.
tis dengan pedagang bertanggui. Perjala- Puas menyusuri sungai-sungai Kami sampai di Desa Kamawakan,
nan ke Pasar Kuin bisa ditempuh dari depan Banjarmasin, petualangan, pada awal Agus- diterima langsung Demang Udes, yang me-
kantor gubernur, lalu menuju arah barat. tus silam, kami lanjutkan ke pegunungan mimpin upacara Aruh Ganal, ritual dalam
Banjarmasin dikenal dengan wisata sun- Meratus. Di rimba raya ini dari selatan sam- aliran kepercayaan Kaharingan yang dia-
gai. Ada banyak sungai yang mengantar wi- pai utara, penduduk asli Kalimantan ting- nut masyarakat Dayak Meratus. Ritual ini
satawan takjub pada kehidupan masyarakat gal. Kesempatan ini, kami gunakan untuk dilaksanakan mulai dari senja hingga ma-
Banjar. Salah satunya rumah adat asli yang bertamu ke kawasan Loksado. tahari terbit.
dapat dijumpai di Marabahan, tepi Sungai Kebetulan kunjungan kami bertepatan Aruh Ganal digelar di balai. Di kawasan
Barito, sekitar 20 kilometer dari Banjarma- dengan perayaan Aruh Ganal, upacara adat Loksado, ada 48 balai yang menjadi tempat
sin, ibukota Kalimantan Selatan. Dapat di- masyarakat Dayak Meratus sebagai luapan tinggal sekaligus tempat pelaksanaan ritual
tempuh menggunakan kelotok dengan tarif syukur setelah panen. “Sebelum upacara ini kepercayaan. Balai terbesar yaitu Malaris
Rp 75.000/jam. selesai, pantang masyarakat Dayak memak- berdaya tampung 40 kepala keluarga.
Awalnya, Banjarmasin dibangun di tepi- an hasil panen mereka,” ujar Demang Udes, Posisi balai di tengah, dimana hunian
an muara Sungai Kuin dan Sungai Alalak, 75 tahun, pemuka adat Desa Kamawakan. mengelilingi altar yang berada di tengah se-
ditandai dengan berdirinya Keraton Kesul- Perjalanan ke perkampungan Dayak di
tanan Banjarmasin, pertengahan abad 16. kawasan Loksado ini sangat meletihkan. Perjalanan membelah hutan menuju Balai
Kota ini terletak di persilangan Sungai Mar- Bagaimana tidak, dari Banjarmasin harus Cempaka, hunian Suku Dayak Meratus.
tapura dan Barito, dikelilingi sungai-sungai
besar yang berfungsi penghubung Banjar-
masin dengan daerah lain di Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah.
Selain Sungai Martapura, di Banjar-
masin mengalir pula beberapa sungai sep-
erti Andai, Kuin, Alalak, Kalayan, dan
Pakapuran. Sementara anak sungainya tak
terhitung jumlahnya. Sebab itu Banjarma-
sin dijuluki Negeri Seribu Sungai.
Barito yang kesohor itu ibu segala sun-
gai, hampir semua sungai merupakan ca-
bang dan anak cabangnya. Luas muara Bari-
to mencapai dua kilometer dan panjangnya
sekitar 900 kilometer.
Juli 1957, Presiden Soekarno pernah
menempuh jalur sungai dari Banjarmasin
ke Pahandut di Kalimantan Selatan. Pres-
iden pertama Indonesia itu menunaikan
lawatan kerjanya. Dalam catatan kolonial,
YO FAUZAN —ACEHKINI

sejumlah pejabat Belanda juga pernah men-


empuh jalur sungai menjalankan misinya.

***

32
Cuci Mata
dengan
Permata
M engakhiri petualangan, tak lengkap
rasanya tanpa membawa pulang buah
tangan. Di Banjarmasin, ada banyak kera-
jinan anyaman berbahan rotan semisal tas
tangan tirai, taplak meja bahkan kap lam-
pu.
Sebelum pulang, sempatkan diri anda
ke Martapura. Kota kecil ini sangat dikenal
dengan berliannya. Pasarnya sangat keso-
hor dengan permata. Tak cukup cuci mata,
singahlah ke Desa Cempaka, Kabupaten
Banjarbaru. Di sana, anda bisa menyaksi-
kan pendulangan intan.
Untuk kerabat dan sahabat baik juga
bagai tempat meletakkan sesajen dan pelak- Arung jeram dengan menggunakan rakit anda berikan oleh-oleh kain sasirangan.
sanaan ritual. Tiap keluarga memiliki dapur bambu (bamboo rafting) di sungai Amandit, Konon, pada abad ke-16 motif-motif kain
sendiri yang dinamakan umbun. Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. sasirangan
Malam tiba, saat semua tetamu dari ba- dipercaya
lai-balai berdatangan. Kami semua duduk Jawa, Mpu Jatmika membangun Negara dapat meno-
di lantai kayu mengelilingi altar yang telah Dipa, pusatnya di daerah Hujungtanah yang lak bala atau
dihias janur dan sesajen. Sebelum ritual merupakan tempat pertemuan Sungai Am- memberikan
dimulai, semua tamu dijamu hidangan andit dan Sungai Negara, kini Kabupaten keselamatan
makan malam berupa nasi, tumis buncis, Hulu Sungai Selatan. pada yang
dan gulai ayam. Saya makan cukup lahap. Tak mungkin lupa petualangan ini. memakainya.
Malam itu, saya merasa menjadi bagian Sungguh kami terkesima dengan keramah- Ada pula
dari keluarga besar. Sama sekali warga Day- an masyarakat Kalimantan Selatan. Kagum Penjemuran kain batik kain pamitan,
ak tidak menempatkan kami sebagai orang pula kami pada pelayanan Dinas Pariwisata Sasirangan, Banjarmasin. sebab hanya
asing. Apalagi beberapa gadis menemani setempat, yang membantu kami selama per- dikerjakan
saya bercakap-cakap, walau menggunakan jalanan dengan mengutus pemandu khusus: bila dipesan. Kain ini biasanya menjadi bah-
bahasa Indonesia, dialek yang berbeda Pak Udin dan Pak Dian. an kerudung sampai ayunan bayi. Motifnya
membuat kami sering memakai bahasa Aceh juga punya banyak potensi wi- tinggal pilih lukisan naga atau kembang.
isyarat. sata sungai penuh sejarah, arung jeram, Pengrajin juga menerima order motif yang
Keramahan mengalir hingga detik akhir perkampungan dengan adat tradisional. modern. Semua terserah anda.
kami akan meninggalkan Kamawakan. Ibu Tapi, akankah Dinas Pariwisata Aceh ber- Tutuplah perjalanan dengan mencicipi
tetua adat, memberi kami bekal di jalan; sedia melayani tamu sampai menyediakan hidangan setempat. Jangan lupa, santap
beras yang telah diberkati. Selain itu, ketan pemandu? Dan tak kalah penting, akankah ikan saluang goreng. Ikan sungai sejenis
yang dimasak di dalam bambu, semuanya masyarakat Aceh seramah Dayak? Anda pu- teri ini pilihan tepat dijadikan cemilan. Ke-
ditempatkan dalam wadah anyaman khas nya jawabnya? [a] cap pula, gabus pepes atau baker dengan
Dayak yang sangat apik. ketupat.
Sebelum kembali ke Banjarmasin, petu- Minum pelengkapnya kelapa
alangan kami lanjutkan dengan berarung bakar. Khasiatnya tak cuma
jeram di Sungai Amandit, yang juga masih menghangatkan badan, tapi
di kawasan Loksado. Kami menyusuri sun- juga mengusir angin. Bila tak
gai menggunakan rakit. suka aroma rempah, air kelapa
Jalur yang kami lewati, cukup berse- hangat cukup dit-
jarah. Di masa silam, kerajaan-kerajaan ambahkan madu.
kuno Kalimantan Selatan berpusat di seki- Lengkap sudah
tar sungai. Jauh sebelum munculnya Kera- per jalanan.
jaan Banjar, telah berdiri satu negara suku [a]
Dayak Maanyan yang bernama Nan Saru-
nai. Pusat negara ini terletak dekat kota
YO FAUZAN -ACEHKINI

Amuntai, yang diapit Sungai Tabalong dan


Balangan, sekarang daerah Kabupaten Hulu
Sungai Utara.
Kemudian setelah kedatangan emigran beragam jenis batu permata buatan Martapura.

ACEHKINI Oktober 2008 33


Esai Foto

Aruh Ganal,
Cara Dayak Untaian janur menghiasi tiang-tiang yang
terbuat dari bambu, tegak berdiri di tengah

Bersyukur
bangunan rumah kayu. Rumah itu disebut
balai, ditinggali enam keluarga.

Sudah adat Dayak, tinggal bersama


sampai ada keluarga yang mampu bangun
rumah sendiri.
Foto dan Teks: Fauzan Ijazah
Malam itu, seratusan warga suku
Dayak Meratus penganut kepercayaan
kaharingan. Berkumpul di Balai Cempaka,
Desa Kamawakan, Kabupaten Hulu Sungai
Selatan, Kalimantan Selatan, warga
hendak melakukan upacara Aruh Ganal,
tradisi bersyukur selepas panen padi.

34 ACEHKINI Oktober 2008


Sementara lelaki mempersiapkan ritual, wanita
memasak hidangan untuk para tamu. Anak-anak dan
remaja sibuk dengan hand phone dan game watch,
diselingi senda gurau.

Menjelang pukul 21.00 waktu setempat, makanan


mulai dihidangkan dan tetamu siap bersantap. Gulai
ayam dan tumis buncis memenuhi piring. Rokok juga
diedarkan.

Usai makan, upacara dimulai. Demang Udes, duduk


bersila di bawah rangkaian janur. Mulutnya terus
melafalkan mantera di atas tumpukan sesaji yang
disiapkan kaum hawa.

Lantunan mantera diiringi tabuhan gendang, membuat


suasana terasa magis. Kaum lelaki bergantian
mengelilingi rangkaian janur sampai matahari terbit.
Di tengah modernisasi yang mulai merambah rimba,
suku Dayak Meratus terus mempertahankan gurat
tradisinya. [a]

“Sebelum
upacara ini
selesai dilakukan,
pantang bagi
masyarakat Dayak
memakan hasil
panen mereka.”
Demang Udes, 75 tahun,
Tetua Adat Kamawakan.

ACEHKINI Oktober 2008 35


36
...usaha pembuktian
anak Tarmizi yang hilang
berujung pada DNA... hal. 53

Nanggroë
Empat
Tahun
Berharap,
Cape’ Dech.
oleh RIZA OZ

Empat kali Idul Fitri dirayakan


ribuan korban tsunami di
barak. BRR masih
menebar janji saat
usianya hampir
berakhir.
DEDEK PARTA —ACEHKINI

ACEHKINI Oktober 2008 37


Nias, Kuntoro Mangkusubroto, telah beru-
langkali menebar janji bak angin surga bagi
korban tsunami. Di awal lembaga itu diben-
tuk, ia sesumbar soal perumahan akan di-
tuntaskan, akhir 2006. Itu pula alasannya,
dia membentuk kedeputian perumahan dan
permukiman di awal tahun itu guna mengu-
rusi hajat hidup para korban tsunami. Tapi
tahun berlalu, janji tinggal janji.
Alih-alih menyelesaikan pembangunan
rumah, data saja masih amburadul, kala itu.
Belum lagi soal rumah-rumah yang diban-
gun lembaga setingkat menteri itu menuai
protes karena kualitas jelek. Janji baru pun
begitu mudah terucap, seolah tak ada evalu-
asi akan kemampuan stafnya yang sebagian
khusus didatangkan dari seberang. Tapi
pembangunan rumah sampai kini belum
juga tuntas sehingga ribuan pengungsi ter-
paksa harus menggantung harapan.
Bukan hanya Rosita yang terus ber-
harap datangnya kabar mereka meninggal-
kan penatnya barak. Zainabon, 45 tahun,
juga masih meratapi nasib, menunggu satu
kepastian di barak Bakoy. Sebelum air laut
Deretan bangunan panggung bercat ungkap Rosita saat dikunjungi ACEHKINI, itu datang, dia menetap di kawasan pantai
hijau itu telah berubah rupa. Lantai mulai pertengahan September lalu. cermin Ulee Lheue, Banda Aceh. Kini jan-
mengeluarkan serbuk. Tiang penyangga, Meski begitu, seperti layaknya seorang gankan pertapakan rumah, tanah tempat
kini miring dan mulai lapuk. Namun, 160 ibu lain, Rosita terus meyakinkan anak- berpijak pondasipun telah menyatu dengan
keluarga korban gelombang raya masih anaknya bahwa esok hari akan ada kehidu- lautan.
menempati barak Bakoy, Kabupaten Aceh pan yang lebih layak. Walau tak tahu sam- Zainabon hidup berdua dengan suamin-
Besar. Ingat, bencana tsunami terjadi 26 pai kapan, Rosita masih menggantung asa ya yang hanya berprofesi sebagai tukang
Desember 2004, hampir empat tahun silam. di benaknya. Untuk meyakinkan mereka becak. Jangankan untuk menyewa rumah,
”Di sini, tempat penantian terakhir kami,” menjelang Idul Fitri tiba, Rosita telah me- terkadang suaminya juga tak mampu
ujar Rosita, 28 tahun, pengungsi asal Kajhu, nyiapkan baju baru serta kue racikannya. mengepulkan asap dari dapur barak berno-
Aceh Besar. ”Ya tahun ini hari raya keempat kami di sini. mor 22. ”Suami saya sudah tua, sudah tidak
Penghuni barak ini berasal dari Kam- Kalau kami orangtua ini tak apa-apalah sanggup lagi cari rezeki. Mana duit kami
pung Jawa, Jeulingke, Lampulo, Kajhu, tinggal lama-lama di barak, tapi anak-anak untuk sewa rumah, kami sabar saja di sini,”
Lamteumen, Kampung Mulia, Labui, serta bagaimana,” katanya, dengan nada sedikit
Lhok Nga. Ada juga dari Aceh Jaya dan Pulo menggugat.
Aceh. Kebanyakan dari mereka ialah kor- Gugatan Rosita rasanya tak terlalu ber- Barak pengungsi korban tsunami di Bakoy,
ban tsunami yang sebelumnya mengontrak lebihan. Sebelumnya, Kepala BRR NAD- Aceh Besar
rumah warga di desa setempat. Ketika barak
dibangun, pada masa tanggap darurat awal
2005, para korban ditargetkan hanya dua
tahun menetap di sana.
”Ini adalah tempat pembuangan tera-
khir setelah semua barak di pinggir kota
dibersihkan,” keluh ibu beranak empat itu.
Sejak Maret tiga tahun lalu, ia tinggal di
barak Bakoy. Tak ada pilihan baginya selain
menanti janji manis yang ditebar para pe-
jabat Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan
Nias (BRR NAD-Nias), yaitu akan member-
inya rumah baru.
Kehidupan serba prihatin harus tetap
dilaluinya. Bagi Rosita, tinggal di barak
tak membuat semangat hidupnya kendur.
Hanya saja, dia kelimpungan menjawab
pertanyaan yang hampir saban hari diucap-
DEDEK PARTA —ACEHKINI

kan anaknya: sampai kapan kita harus ting-


gal di barak. Pasalnya, teman mainnya satu
persatu meninggalkan barak itu. ”BRR janji
pada bulan puasa ini kami sudah punya
rumah, tapi sampai sekarang belum jelas,”

38

katanya. ANAK HILANG

Dan
Dia mengaku bingung kenapa sampai
sekarang belum mendapat rumah. Padahal
sepengetahuannya, banyak rumah bantuan
Ada yang
Hasilnya
yang telah dibangun untuk korban tsunami.
Beberapa tetangga yang sebelumnya tinggal
di barak itu, telah pindah. Berpuluh survei korban konflik
juga tinggal
Adalah...
dan verifikasi sudah ia ikuti. Tentu Zaina-
bon tak tahu ada duit milyaran rupiah telah
dihabiskan untuk mendata mereka. Tapi, di barak ini
sampai sekarang kabar pindah ke rumah
bantuan belum juga datang. Tes DNA
”Rumah bantuan sudah banyak yang
siap, tetapi saya nggak tahu kenapa sampai menunjukkan bahwa
sekarang kami belum dipindahkan, kenapa
harus ditahan-tahan,” gumamnya. Tarmizi dan Suryani
Menurut data yang dirilis Pusat Data
dan Informasi BRR, pertengahan Agustus bukan orangtua Riko
lalu, jumlah pengungsi yang masih tinggal
di barak, lebih 1.400 kepala keluarga. Kat- Anggara. Namun,
anya, mereka masih menunggu penyelesa-
ian rumah. Tetapi, tidak dijelaskan lebih Suryani bersikukuh.


detil menyangkut angka tersebut, apakah
semuanya korban tsunami atau ada ”pen- Mereka meminta tes
gungsi susupan.”
Koordinator Barak Bakoy II M Nasir DNA diulang.
Ib mengungkapkan, terakhir tim verifikasi M Nasir Ib, Koordinator Barak Bakoy II
Regional I BRR berjanji akan merumah-
kan mereka sebelum Ramadan tahun ini. ghuninya berasal dari Dusun Kutaran,
oleh FAKHRURRADZIE GADE
Namun janji itu diundur sampai habis leba- Beunot dan Musafir. Mereka tetap setia
ran. Menurutnya, ada juga orang yang tidak menunggu realisasi janji BRR. Suryani tak sabar menunggu
berhak mendapatkan bantuan rumah, tapi Puluhan, bahkan ratusan, janji telah hasil tes DNA (deoxyribonucleic acid).
menetap di barak itu. hilir mudik di telingga Wardiah. Kehidupan Berkali-kali dia menelepon Anwar Yusuf
Selain itu, banyak juga orang yang ti- ramadan dan lebaran di rumah darurat itu Ajad, menanyakan hasil tes yang dilakukan
dak layak mendapatkan rumah justru lebih tak lagi ia perdulikan. ”Sudah tiga kali leba- pertengahan Juli lalu. Lagi-lagi, upaya yang
duluan pindah. Malah ada juga yang telah ran di sini, tidak ada yang aneh lagi. Sudah ditempuh Suryani dan suaminya, Tarmizi,
dapat rumah masih menetap di barak, dan capek kami berharap,” ucapnya pesimis. tak membuahkan hasil. Tes DNA yang di-
rumahnya disewakan ke orang lain. ”Ada Ketidaknyamanan yang selalu dia ke- lakukan untuk menelusuri jati diri Riko
yang korban konflik juga tinggal di barak luhkan sebenarnya adalah sulitnya mencari Anggara –bocah yang melejit namanya
ini. Nanti setelah lebaran ini akan ditertib- air bersih. Tidak jarang dia harus membeli melalui kontes Idola Cilik di RCTI— sejat-
kan. Setelah itu baru rumah akan dibagi- air dari mobil tangki yang datang seminggu
kan,” ungkapnya. dua kali. Air itu bukan untuk mandi dan
Kondisi inilah yang membuat banyak mencuci pakaian, tetapi untuk dimasak.
orang yang benar-benar jadi korban hingga ”Untuk mandi kami masih pakai air
kini tak dapat rumah. Selain karena masalah asin. Kalau ada pun paling untuk memba-
itu, status sebagai korban tsunami penyewa suh badan baru pakai air tawar, anak-anak
juga menyebabkan mereka seperti dinomor- juga mandi di sungai,” ungkapnya.
duakan dan tak mendapat prioritas. Sayuti, Gechik Alue Naga menuturkan,
Selain di barak Bakoy, ada sekitar 129 kebanyakan penghuni rumah sementara di
kepala keluarga korban tsunami lainnya bantaran Krueng Cut, pertapakan rumahn-
hidup di rumah sementara (shelter). Misal- ya telah larut bersama laut. Jumlah mereka
nya saja Wardiah, 38 tahun. Dia masih ber- sekitar 36 KK dan sisanya menetap di barak
kutat pada kehidupan seadanya di pinggiran Tibang, desa tetangga. Dari 400 korban tsu-
Krueng Cut, Alue Naga, Banda Aceh. nami desa itu, baru 205 KK yang telah me-
Di bantaran sungai itu masih berjejer miliki rumah bantuan.
puluhan rumah sementara, mirip sangkar ”Sebenarnya mereka semua telah dijatah
burung yang mulai ada setelah bencana itu akan mendapat rumah, tapi belum pasti
datang. Alur buatan ini masih tetap men- kapan selesainya, bisa saja setelah lebaran
jadi tempat bermain asyik bagi anak-anak atau akhir tahun nanti,” katanya.
korban tsunami dari Desa Alue Naga, yang Petinggi BRR menyakini pihaknya akan
jaraknya tak lebih 10 menit perjalanan den- mampu menyelesaikan permasalahan ini
DEDEK PARTA —ACEHKINI

gan kendaraan dari kantor pusat BRR. Oktober nanti. Tentu, ini bukan janji per-
Kini dinding rumah-rumah kecil itu tama. Sebelumnya berbilang janji telah di-
mulai berubah warna menjadi coklat kelam ingkari. Sikap pengungsi sendiri, ya harus
karena dibakar matahari, disiram hujan, terus berharap seperti kata Wardiah. Sudah
dan saban hari diterpa angin pantai. Pen- empat tahun berharap, capeee dech! [a]

ACEHKINI Oktober 2008 39



inya sudah keluar hasilnya pada 8 Agustus menunjukkan bahwa Suryani dan Tarmiz
silam. sama sekali bukan orangtua kandung Riko
Suryani dan Tarmizi galau. Keduanya Anggara, bocah berusia 12 tahun. Dalam
tak sabar mengetahui hasil akhir pencarian pemeriksaan DNA itu, Dr Djaja memerik-
anak mereka yang hilang dalam bencana sa 10 lokus (daerah) short tandem repeats Demi Allah,
tsunami. Berkali-kali pula, Suryani meng- (STR) yang berbeda dalam DNA manusia.
Riko itu


hubungi Anwar dari Komisi Perlindungan Tarmizi, Suryani, maupun Riko Anggara
Anak Indonesia Daerah Aceh. Tetap saja, diambil sampel darah dan lendir di mulut anak kami.
Anwar tak kunjung memberitahu hasilnya. bagian dalam untuk dites DNA.
Hingga medio September lalu, Suryani dan Tes terhadap DNA Tarmizi Abdurrah-
Tarmizi nmenyambangi kantor KPAID di man dan Riko Anggara menunjukkan ada
bilangan Nyak Makam Lambhuk. Nah, di tiga lokus yang sama sekali berbeda atau
markas KPAID inilah, Anwar akhirnya buka negatif (eksklusi). Sementara tujuh lokus
kartu. lagi sesuai. Tiga lokus yang tidak sesuai Tentu saja hasil tes DNA ini mengece-
Anwar menyodorkan tiga lembar ha- adalah FGA, vWA, dan D7S820. Semen- wakan Suryani dan Tarmizi. Bahkan, Sury-
sil tes DNA yang ditandatangani Dr. Djaja tara pada Suryani, yang diduga sebagai ani malah tidak mempercayai hasil itu. Bagi
Surya Atmadja, SpF., PhD., SH, DFM dari ibu Riko Anggara, menunjukkan ada tujuh Suryani, Riko merupakan anak mereka
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Mediko- lokus yang tidak sesuai. Hanya lokus vWA, yang hilang saat tsunami menerjang. Keya-
legal Fakultas Kedokteran Universitas In- D5S818, dan TPOX saja yang sesuai dengan kinan Suryani karena ditemukan banyak
donesia. Hasil tes DNA itu menyebutkan lokus DNA-nya Riko Anggara. kemiripan antara Rahmat Yani dengan Riko
bahwa Tarmizi dan Suryani bukan orangtua Dr Djaja Surya Atmadja mengatakan, Anggara.
biologis Riko Anggara. Selama ini, Tarmizi seorang pria benar ayah dari seorang anak “Semua tanda khusus Rahmat ada sama
dan Suryani menganggap Riko merupakan jika pada setiap lokus DNA yang diperiksa Riko. Kami sudah membuktikannya,” kata
Rahmat Yani, anak mereka yang hilang saat ditemukan keadaan sesuai, yaitu keadaan di Suryani, kecewa. “Demi Allah, Riko itu
tsunami menghumbalang Aceh empat ta- mana satu ZDNA anak sama (identik) den- anak kami.”
hun silam. gan salah satu DNA pria tersebut. Namun, Bukan hanya Suryani yang tak percaya
Hasil tes itu tak serta merta membuat seorang pria yang bukan ayah biologis dari hasil ini. Rizky, abang Rahmat, juga sulit
Tarmizi dan Suryani lega. “Saya masih ya- seorang anak jika ditemukan dua lokus DNA memercayainya. Bagi anak pertama pasan-
kin bahwa Riko itu anak saya,” kata Suryani atau lebih dalam keadaan ekskusi. Ekskusi gan Tarmizi dan Suryani ini, Riko adalah
kepada ACEHKINI setelah mengetahui ha- adalah tidak ada satupun DNA anak yang adiknya. Selain kemiripan wajah dan tiga
sil tes DNA. identik dengan salah satu DNA sang ayah. tanda yang ada pada Riko, Rizky ternyata
Pemeriksaan kecocokan kode genetis ini Begitu juga dengan hasil tes DNA Sury- masih mengenali satu tanda lagi. “Rahmat
adalah babak lanjutan dari upaya Tarmizi ani. Dalam tes itu menunjukkan bahwa di jempolnya ada luka,” kata Suryani.
– Suryani untuk membuktikan siapa Riko banyak lokus yang bersifat eksklusi. Hanya Suryani mengetahui Rahmat mempu-
sebenarnya. Sebelumnya, Mei silam, mer- tiga saja lokus antara Suryani dan Riko yang nyai luka di jempolnya setelah diberitahu
eka bertemu Riko di studio RCTI. sesuai. Karenanya, Dr Djaja menyimpul- Rizky. “Hanya Rizky yang tahu Rahmat ada
Meski saat itu Riko mengaku bukan anak kan bahwa Tarmizi dan Suryani bukanlah luka di jempolnya,” kata Suryani. “Dia luka
Aceh, pasangan suami istri asal Neuheun, orangtua biologis dari Riko Anggara. saat membelah kelapa. Saat luka itu, Rah-
Aceh Besar, ini menyakini bocah itu adalah mat malah minta abangnya untuk tidak
anak mereka: Rahmat. Selain kemiripan menceritakan pada saya.”
wajah, tanda luka di tubuh Riko Sebelumnya, Suryani menandai ada
sama persis dengan Rahmat. tiga luka di tubuh Rahmat yang ditemui
Namun, tes kecocokan kode pada Riko. Tiga luka itu ada di paha, di
genetis yang dilakukan medio atas kening, dan lutut. Bahkan, kata
J u l i Suryani, Riko saja tidak terlalu ingat
lagi dengan luka yang ada di bagian
tubuhnya. Misalnya saat Suryani
menanyakan perihal luka di jem-
polnya. “Riko malah tanya, kenapa
saya tahu ada luka di jempolnya,”
kata Suryani.
Melihat banyak kesamaan
dan kemiripan antara Riko
dan Rahmat, Suryani masih
berniat untuk melakukan tes
kode genetik lanjutan. “Seka-
rang kami memang pasrah
pada Allah. Kalau memang
itu anak kami, suatu saat
dia akan cari keluargan-
ya. Tapi, kalau nanti ada
biaya, kami akan minta
dites DNA ulang,” ujar
Suryani. “Tanda-tanda itu
yang membuat kami yakin bahwa Riko
itu adalah Rahmat.” [a]

40
Gaya
Hidup
MODE KULINER HOBI KESEHATAN KECANTIKAN

KESEHATAN

Bukan Sekadar Hilangkan Pegal.


ayal, ia harus bersabar menunggu giliran. barang musik. Pengelola memilih musik
oleh DASPRIANI Y ZAMZAMI
“Satu orang dipijat itu bisa makan waktu orkestra yang mengandung unsur ‘obat’.
“Saya suka tidak sabar kalau satu jam,” keluh Bedu. “Sengaja kita perdengarkan, ini juga bagian
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

sudah mengantri,” ujar Bedu, seorang pria Tapi, pemilik ruko punya jurus jitu men- dari terapi,” ujar pemilik ruko. Sementara
dalam antrian. Ruko itu memang sesak gusir jenuh tamunya. Ia memutar musik. semerbak bau herbal terus menyeruak dari
orang sore itu, bahkan walau kursi yang Walhasil, seisi ruang senyap. Walau sesak, botol-botol.
tersedia tak mencukupi, pelanggan bersedia tak terdengar riuh orang bercakap. Di kursi
berdiri. semi ranjang dengan bagian kaki tersing- ***
Bedu merupakan korban salah jadwal. kap, beberapa pria pulas tertidur.
Dia mendatangi toko itu hari Minggu. Tak Musik yang terus mengalun bukan sem- Saryono lunglai. Wajahnya, lebih

ACEHKINI Oktober 2008 41



pejabat atau pengusaha, pria yang sudah
23 tahun menetap di Aceh mengaku mem-
dipijat bukan hanya untuk sekadar menghilangkan buka panti tak semata bisnis. Menurutnya,
rasa pegal dan letih, melainkan masyarakat belum banyak mengetahui pijat
refleksi. Sementara, pelanggannya paham
mengutamakan kesehatan dan fungsi dari benar manfaat bagi kesehatan.
Bagi Saryono, dipijat bukan hanya un-
semua organ tubuh. Pijat refleksi akan tuk sekadar menghilangkan rasa pegal dan
letih, melainkan mengutamakan kesehatan
manjur jika dilakukan pada titik tepat, dan fungsi dari semua organ tubuh. Pijat
serta menggunakan teknik yang benar. refleksi akan manjur jika dilakukan pada
titik tepat, serta menggunakan teknik yang
benar. Sedikit saja meleset, justru bisa ber-
Saryono dampak sebaliknya.
Terapi refleksi telapak kaki dan tangan
sebenarnya telah dikembangkan di Mesir se-
renta dari usia. Menahun pria ini menahan pijat refleksi yang terbilang baru di nang- jak 2.330 tahun Sebelum Masehi. Masyara-
sakit akibat gangguan ginjal. Peredaran da- groe Aceh. “Sungguh saya sudah membuk- kat dataran China juga telah mengembang-
rahnya juga tak lancar. Ia tak pasrah, wa- tikan, ini sangat berguna bagi kesehatan kan pengobatan tradisional ini. Sayangnya,
lau pengobatan medis yang dijalani tidak dan kebugaran tubuh,” ujar pria keturunan ilmu tersebut tidak disebarluaskan.
menunjukkan titik terang. Tionghoa ini, sedikit berpromosi. Pijat refleksi sendiri sebenarnya ber-
Suatu hari setahun silam, kerabatnya Pijat refleksi memang sudah kesohor. tujuan memperlancar peredaran darah
menyarankan agar beralih ke pengobatan Tak heran begitu panti yang diberi nama pu- serta meningkatkan vitalitas. Dengan be-
alternatif. Bapak tiga anak ini manut saja. sat pijat refleksi “Rilek’s” hadir di Kutaraja, gitu, secara mekanistis organ tubuh mampu
Walau ginjalnya terbilang akut, sang teman langsung diserbu masyarakat kelas menen- menangkal dan melawan penyakit. Tak ha-
mengusulkan agar Saryono mencoba pijat gah ke atas. Bahkan acapkali kursi yang nya jenis ringan semisal pusing, pegal-pe-
intensif. tersedia tak mencukupi karena ramainya gal, dan perut mulas. Penyakit tingkat ting-
Ahli akupreser didatangkan dari Jakar- pasien. “Saya buka kesempatan untuk orang gipun diyakini lumat seperti ginjal, jantung
ta untuk mengobatinya. Enam bulan berlalu, yang juga membutuhkan,” ujar Saryono bahkan kanker.
pemijatan titik saraf yang dijalaninya mulai pada ACEHKINI, pertengahan September Bedu mengaku tubuhnya kini lebih
menunjukkan hasil. Ginjalnya membaik, tu- silam. bugar. Sebelumnya kakinya sering berd-
buhnya kembali bugar. “Awalnya, terapi ru- Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, enyut, seperti disuntik. “Tapi setelah men-
tin seminggu tiga kali, tapi kemudian kare- 55 tahun lalu merekrut 11 tenaga pemijat. jalani terapi pijat beberapa kali, sudah lebih
na badan saya sudah merasa enak menjadi Tim pycesion ini didatangkan khusus dari mendingan, badan pun terasa enak,” katan-
seminggu sekali saja,” jelas Saryono. Jakarta dan Jawa Barat. Sebelumnya, me- ya. Ongkosnya terjangkau, Rp 50.000 untuk
Beranjak dari pengalaman itu, Juni si- reka menjalani pelatihan khusus. “Walau pemijatan selama satu jam.
lam, dia mendirikan panti pijat khusus di muda, mereka pekerja profesional,” jelas Anda ingin coba? Sebaiknya jangan
jalan Panglima Polem, Peunayong, Banda Saryono memuji awaknya. datang hari Sabtu atau Minggu bila malas
Aceh. Bukan sembarang panti, tapi ini panti Meski para pelanggannya mayoritas mengantri. [a]

CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

42
Ekonomi &
Bisnis USAHA KECIL

Meunara
Antara
Patung
dan Pohon
Pinang. Sirup
lokal belum mampu
menjadi raja di tanah
sendiri. Asupan modal
dari bank tak tergapai.
Sirup asal Medan, Sumatera Utara ini sudah “Mereka beli perlusin untuk dibagikan
oleh MAIMUN SALEH dan RIZA OZ
puluhan tahun menjadi pilihan masyarakat pada anak buahnya, kalau untuk dinas
Marwan Adam, 45 tahun, riang bahkan warung kopi. Warga akrab menye- se­perti itu biasanya sirup yang harganya
bercampur panik di musim panen. Order butnya sirup cap patong. murah seperti cap patong, dan kalau beli
terus berdatangan. Bahkan salah satu ins­ Sirup rasa raspberry produksi PT Kur- dalam jumlah banyak harganya juga pasti
tansi pemerintah propinsi memesan ribuan nia inilah raja sirup di Aceh. Menariknya, jauh lebih murah,” ungkapnya.
botol untuk keperluan Idul Fitri. untuk menaklukkan saingan, belakangan Sudah hukum pasar, meningkatnya
Usahawan sirup asal Gampong Bak cap patong mengeluarkan edisi berhadiah. permintaan harga menanjak. Rahmad me-
Dilip, Montasik, Aceh Besar, ini bingung. Bagi yang beruntung langsung mendapat nyatakan kenaikan harga dadakan di musim
Modalnya tak mencukupi. Setidaknya, ia Rp 500 ribu, bila ada kode tertentu di balik ini bisa mencapai 20 persen. Dia memberi
butuh Rp 180 juta. Itupun hanya cukup un- tutup botol. contoh salah satu merek sirup biasanya di-
tuk produksi 2.000 lusin sirup. Tak hanya itu sirup asal propinsi te­ jual Rp 18.000 perbotol, kini naik menjadi
Dengan jumlah pekerja 15 orang ditam­ tangga. Pohon Pinang, juga akrab di lidah Rp 20.000.
bah pasukan pencuci botol 10 orang, Mar- masyarakat Aceh. PT Majujaya yang menge­ Pasar memang sulit diduga, menjelang
wan yakin bisa mengejar semua order. Be- luarkan sirup ini mengandalkan citarasa dan saat bulan Ramadhan persaingan sirup
tapa tidak, 100 lusin bisa dikerjakan dalam marquisa dari Brastagi. murah meriah memang kentara. Menurut
tempo tiga hari. “Tapi modal itu sulit di- Untuk kelas sirup asam, ada pula sirup Rahmad, sirup berkualitas terbaik memang
dapat,” kata Marwan. ABC produksi Heinz ABC Indonesia yang bukan pilihan pembeli di musim ini. Tapi
Melepaskan order, jelas tak mungkin. sudah duluan merambah pasar di Aceh. Soal menjelang lebaran kondisi berbalik, sirup
Apalagi ini musim ‘panen’ bulan Ramadhan harga, sirup berasa jeruk asal Kera­wang ini elit menjadi incaran.
CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI

dan Idul Fitri. Di luar musim panen saja, dia hanya beda ribuan rupiah saja. Maka ter- “Kalau bulan puasa paling sirupnya yang
sudah memperoleh pesanan 1.000 lusin sa- himpitlah Meunara. biasa-biasa saja, tapi kalau sudah dekat
ban bulan. Sirup berlebel Meunara ini me- Rahmad, seorang pedagang di pasar lebaran paling banyak laku sirup yang har-
mang sedang melejit. Peunayong, Banda Aceh, mengakui tinggi­ ganya lumayan tinggi, seperti sirup marqui-
Tak ada saingan asal Aceh, bukan ber­ nya pemintaan sirup di bulan Ramadhan. sa, strawberry, lechi, anggur dan macam-
arti ia bisa menaklukkan sirup berlogo pa- Pembeli dalam skala terbesar menurutnya macam,” jelas Rahmad.
tung Liberty di kelas sirup murah meriah. memang instansi pemerintah dan swasta. Menurut dia, sirup lokal memang be-

ACEHKINI Oktober 2008 43


orang bersenjata saat mendistribusikan si­
rup. Walhasil, modalnya tak kembali. Akhir
Waktu itu, sirupnya cerita, Meunara rubuh, tak terlihat lagi di
pasar. “Waktu konflik sudah mati beberapa
tak bermerek. kali,” kenangnya.
Selepas konflik dan gelombang raya,
Bahkan hanya sepetak tanahnya di Krueng Raya, Aceh
bertu­tup dari plastik Besar, laku terjual seharga Rp 35 juta. Ia
kembali membangun Meunara. Kembali
yang dililitkan karet. merangkak, penjualan hanya mengandal-
kan pesanan toko distributor yang kini su-
dah mencapai 10 toko pemasoknya. Semua
dikerjakannya tanpa ada suntikan bantuan
lum tenar. Tak banyak diminati juga sebab dana baik dari NGO yang banyak bertebar­
tampilan kurang menarik. Selain itu, rasa an di Aceh pascatsunami atau Badan Reha-
yang masih kalah dengan produk sirup su- bilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias.
dah duluan masuk pasar. “Ya yang namanya Kini, usahanya mulai tumbuh. Untuk
sirup itu kan tergantung pembeli, kalau meyakinkan pembeli, tahun ini, sampul
ekonominya rendah pasti beli yang lebih Meunara sudah menempel lebel halal dari
murah,” katanya. Majelis Permusyawaratan Ulama. Ia juga
Marwan sadar benar soal pentingnya sudah mendapat sederet surat izin dari
tampilan. Sebab itu, ia telah menyolek logo pemerintah. Tak tertinggal, sertifikat ‘ke-
yang dulunya besar, kini diperkecil. Selain amanan pangan’ dari Balai Pengawasan
itu, ia juga meluncurkan kemasan tak hanya Obat dan Makanan. Bahkan ia juga rajin
kotak juga ada yang menyerupai tas jinjing. mengikuti berbagai pelatihan.
Selain tampilan, kini ia berfokus mem- Kisah usahawan ini terbilang unik. Mar-
perlebar wilayah distribusi. Sebelumnya, wan sama sekali tak punya pengetahuan Marwan Adam, di Pasar Murah, Ulee Kareng.
hanya sekitar Aceh Besar, kini sudah me­ khusus soal sirup. Mulanya, dia membuka
rambah Banda Aceh. Sirupnya kini bisa warung kopi di Simpang Pocut Baren, Ban-
dijumpai di pasar Aceh, Peunayong, Ulee untuk memenuhi permintaan pelanggan,
da Aceh, sekitar tahun 1993 sampai 1997.
Kareng dan pasar Lambaro. “Sudah ada di dia menggunakan sirup produksi sendiri.
Namun, warungnya gulung tikar.
pasaran 4.000 botol, ada sekitar 1.000 lagi Seorang pemilik warung kopi setempat ka­
Saat krisis ekonomi melanda Indonesia,
di rumah,” katanya. “Harganya tidak mahal get, karena warung Marwan menyediakan
dia kembali membuka warung kopi di kam-
cuma Rp 10.000 ribu saja.” sirup. Tapi, Marwan tidak membocorkan
pungnya. Kala itu, sirup langka dan harga
Sebelum tsunami, Meunara sempat ber- bahwa sirup itu karyanya.
tinggi. Ide membuat sirup muncul setelah
jaya. Sirup ini bahkan sempat merambah Singkat cerita, tetangganya itu menjadi
membaca komposisi di sampul salah satu
Sigli dan Meulaboh. Tapi tsunami mereguk pelanggan pertama Marwan. Waktu itu,
sirup produksi Medan.
5.040 botol sirupnya di pasar. Belum lagi sirupnya tak bermerek. Bahkan hanya bertu­
Tak sekedar membaca, Marwan langsung
saat konflik, nyali ciut akibat sering dipalak tup dari plastik yang dililitkan karet. Lamat-
uji coba. Hasil, menggembirakan. Sejak itu,
lamat, sirup karya Marwan menjadi buah
bibir pemilik warung kopi se-kecamatan.
Mujur, enam bulan setelah uji cobanya,
pemerintah memberi pinjaman modal Rp
7,5 juta. Modal itu diraup lewat program
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER), era
pemerintahan Abdullah Puteh. Uangnya,
dipakai membeli dandang dan bahan baku.
Marwan ingat benar, kala itu harga sirupnya
hanya Rp 50 ribu perlusin. Pekerjanya-
pun tak seramai sekarang, hanya anak dan
istrinya saja.
Delapan tahun berlalu, Meunara telah
ATAS: CHAIDEER MAHYUDDIN —ACEHKINI; BAWAH: DOKUMEN/MEUNARA

kembali. Marwan tak lagi berfikir meng-


hidupkan usahanya, tapi bagaimana me­
nguasai pasar sirup di Aceh. Sayang, dia
terganjal minimnya modal.
Beragam bank sudah ia ajukan kredit,
tapi hasilnya nihil. Bank menilai usahanya
tidak bonafit. Cara menolakpun beragam,
termasuk sulitnya menembus proses admin-
istrasi bank. “Paling cuma berani dia kasih
Rp 10 juta saja. Jumlah itu, untuk mengan-
tar barang saja tidak cukup,” keluhnya. [a]

Karyawan pencuci botol sirup Meunara.

44
Seni &
Budaya
TRADISI SASTRA ADAT MUSIK FILM

bahwa orang Islam diharuskan berpuasa


di bulan suci Ramadan untuk menunaikan
perintah Allah.
“Berpuasa itu Tuhan suruh, supaya kita
tahu bagaimana rasanya orang miskin dan
mereka yang kelaparan,” kata Opah.
Tak puas, Upin protes. Menurut Upin,
mereka belum wajib berpuasa karena masih
kecil. “Iyalah, kecil-kecil haruslah belajar
puase,” jawab Opah.
Perbincangan tadi merupakan adegan
dalam film animasi tiga dimensi, Upin dan
Ipin, yang diproduksi Les’ Copaque, Malay-
sia. Pada bulan Ramadan ini, film animasi
itu ditayangkan saban Jumat, Sabtu, dan
Minggu di TV9.
Upin dan Ipin adalah serial animasi
yang bercerita tentang kakak-beradik kem-
bar berusia lima tahun. Ini pengalaman per-
tama mereka melaksanakan puasa di bulan
Ramadan. Ceritanya disajikan sederhana
dalam bentuk komik dengan nuansa kocak.
FILM Dalam film 12 episode itu, Opah (diali-
hsuarakan oleh Hajjah Ainon) dan Ros (Ida

Istimewa Lebaran Bareng Shaheera) memberikan petuah dan nasihat


kepada Upin dan Ipin (Nur Fathiah). Ni-
lai-nilai kebajikan yang ditanamkan Opah

Upin dan Ipin. Selain kocak, serial


dan Kak Ros dalam film ini sangat mudah
dimengerti anak-anak. Adegan dan dialog
disaji dengan kocak dan sederhana. Selain
Upin dan Ipin bisa dijadikan film edukasi bagi bercerita soal puasa, film Upin dan Ipin juga
menyampaikan pesan-pesan edukasi dan
anak-anak. nilai moral kepada anak-anak.
Pesan sosial, agama, dan moral yang
disampaikan Upin dan Ipin sangat kaya.
oleh FAKHRURRADZIE GADE Dengan sabar, Opah menjelaskan Dalam hampir semua scene, Opah dan Kak
pengertian puasa. Namun, Ipin terkejut saat Roes memberi nasihat kepada dua kakak-
Perbincangan itu terjadi di meja Opah menyebutkan bahwa puasa tidak bo- beradik kembar ini. Lihat saja misalnya saat
makan usai pengumuman datangnya bulan leh makan dan minum mulai dari fajar sam- Fizi mencoba mempengaruhi Upin dan Ipin.
suci Ramadan. “Kalian berdua pun kena pai magrib. Saat itu, Fizi bilang bahwa dirinya mendapat
puase,” kata Opah. “Hah, tak boleh makan?” sergah Ipin, satu ringgit dari puasa setengah hari yang
“Hah, puase?” sergah Upin, terkejut. masih dengan ayam goreng di tangannya. dilakoninya.
Tangannya berusaha menyentuh adik kem- “Matilaaah,” lanjut Ipin. Mendengar “provokasi” Fizi, Upin dan
barnya, Ipin, yang lahap menyantap paha Perbincangan di meja makan terus ber- Ipin seakan hendak mengajukan protes
ayam goreng. Seketika, Ipin berujar, “Oh, lanjut. Upin belum puas dengan penjela- pada Opah. “Opah. Kawan Upin kan, dia
UPINDANIPIN.COM.MY

boleh-boleh, boleh.” Dia terus melahap ayam san yang diberikan Opah dan Kak Roes, puase satu hari dapat seringgit... Jadi Opah,
goreng kesukaannya. Sementara Upin, ma- kakaknya. Upin dengan lugunya lantas pahamlah Opah,” kata Upin, malu-malu.
sih bingung mendengar pernyataan Opah. bertanya kenapa mereka harus berpuasa. “Tapi kata kawan Ipin, dia puasa setengah
“Puase itu apa, Opah?” tanya Upin. Sekali lagi, Opah dengan bijak menjelaskan hari ke. Boleh ke Opah?” timpal Ipin.

ACEHKINI Oktober 2008 45


Kesempatan ini digunakan Opah untuk
menjelaskan bahwa puasa dilakukan den-
gan ikhlas, tanpa mengharap pemberian
uang. Boleh-boleh saja, kata Opah, anak-
anak semisal Upin dan Ipin berpuasa seten-
gah hari. Tapi apa salahnya belajar untuk
berpuasa sehari penuh. Penjelasan Opah ini
membuat dua kakak-beradik yang lugu ini
merasa malu dan akhirnya mereka bertekad
untuk berpuasa penuh selama sebulan Ra-
madan.
Atau misalnya, saat Upin, Ipin, Mei Mei,
dan Rajoo –empat bocah berbeda etnis dan
agama—bermain di halaman rumah Opah.
Usai bermain, Upin dan Ipin kelelahan.
Rajoo (Kannan) yang kalah, mengajak Upin
dan Ipin untuk membeli minuman dan
makanan. Hampir saja dua kakak-beradik
ini terbujuk ajakan Rajoo, sebelum akhirnya
dicegah Mei Mei (Yap Ee Jean).
“Hei, kamu berdua kan puasa?” sergah
Mei Mei, teman Upin dan Ipin yang beretnis
Tionghoa.
Seketika Upin dan Ipin mengangguk.
“Alah, tak ape, orang tak tau,” kata Ra- Les’ Copaque merilis animasi “Geng: Se-
joo, keturunan India. buah Petualangan”. Pemeran utama tetap si
“Betol, betol, betol,” angguk Ipin, den- bocah kembar lugu: Upin dan Ipin, Kak Ros,
gan gaya khasnya. dan teman-teman mereka.
“Tak boleh, yu punya Tuhan tau. Nanti Pembuatan animasi tiga dimensi Upin
ya, yu punya Tuhan malah, mana boleh dan Ipin terinspirasi film animasi Toy Story
main-main,” kata Mei Mei, dalam logat yang diproduksi Disney-Pixar pada 1995 si-
Tionghoa yang kental. lam. “Ini benar-benar menginspirasi kami
Rajoo, Upin dan Ipin pun akhirnya mem- karena diproduksi saat tidak ada orang yang
batalkan niat mereka membeli minuman. percaya tentang film animasi tiga dimensi,”
kata Safwan, tim kreatif Les’ Copaque.
*** Penghargaan yang diperoleh film Upin
dan Ipin mendongkrak reputasi rumah
Film Upin dan Ipin ini sarat produksi Les’ Copaque. “Kami memulai film
dengan nilai edukasi, sehingga layak men- animasi Doraemon dari Jepang, semuanya berdurasi pendek ini tahun lalu sebagai tes
jadi hadiah bagi putra-putri Anda saat bu- mengangkat tema budaya lokal, ketimbang penerimaan pasar lokal dan untuk mengu-
lan Ramadan dan Idul Fitri. Les’ Copaque budaya internasional. Kami percaya bisa kur bagaimana reaksi terhadap kemampuan
Production merampungkan produksi film melakukan hal yang sama dengan karya cara bercerita kami,” tambah Safwan.
animasi Upin dan Ipin pada Agustus 2007. kami,” kata Mohd Nizam seperti dikutip Managing Director Les’ Copaque
Sebulan kemudian, film ini diputar di Chan- In.Tech. Burhanuddin Md. Radzi mengatakan, sam-
nel 9, satu televisi swasta Malaysia. Nizam tak sesumbar. Selepas dirilis dan butan publik Malaysia terhadap Upin dan
Film ini mendapat sambutan hangat dari ditayangkan di TV9, serial Upin dan Ipin Ipin luar biasa. “Bagus sekali, karena anak di
publik Malaysia. Tak hanya berjaya di nega- memperoleh penghargaan Film Animasi sini maupun di Indonesia merindukan ani-
ranya, film ini melebarkan sayap di negeri Terbaik pada Kuala Lumpur International masi yang bisa mereka pahami dan mencer-
jiran, Indonesia. Ramadan tahun lalu, Upin Film Festival 2007. Sukses dengan Upin itakan kehidupan mereka sehari-hari,” kata
dan Ipin menyapa penonton TVRI. Namun dan Ipin I, Les’ Copaque merilis Upin dan Burhanuddin kepada ACEHKINI.
Ramadan tahun ini, Upin menyapa penik- Ipin Season Dua: Setahun Kemudian. Film Respon pasar ini membuat Les’ Copaque
mat TPI. Bahkan di Banda Aceh, Upin dan kedua ini diproduksi dalam enam episode, akan memproduksi Upin dan Ipin sebanyak
Ipin dijual bebas penjual cakram padat ba- masing-masing berdurasi lima menit. 52 episode. Pada lebaran pertama ini, Upin
jakan di pinggir jalan. Tak hanya itu, Upin Sesi ini mengisahkan Upin dan Ipin dan Ipin episode 13 sampai 18 akan kembali
dan Ipin juga dengan mudah bisa diunduh telah duduk di bangku sekolah dasar. Lagi- diluncurkan.
di Internet, termasuk situs resminya. Les’ lagi, tema besar yang diangkat soal pen- Serial Upin dan Ipin memberi nuansa
Copaque juga sudah memproduksi Upin dan galaman puasa dua anak kembar ini. Di be- baru dalam dunia film animasi Melayu.
Ipin dalam versi bahasa Turki. berapa bagian, Les’ Copaque menyisip tema Apalagi, temanya tidak mengekor sukses
LES’ COPAQUE PRODUCTION SDN BHD

Direktur Kreatif dan Pemasaran Les’ Co- soal budaya Malaysia, seperti pada Episode film animasi versi Nickelodeon atau Disney,
paque Mohd Nizam Abdul Razak yakin ani- 9 yang berjudul Adat. yang sebenarnya tak pantas ditonton anak-
masi Upin dan Ipin yang mengangkat nilai “Kami akan meningkatkan staf menjadi anak. Film animasi Nick dan Disney keban-
tradisi dan budaya Malaysia akan mendapat 100 orang akhir tahun ini, karena kami akan yakan mengangkat soal kekerasan, perkela-
sambutan hangat dari publik, tak hanya di mengerjakan animasi ‘Pada Zaman Dahulu’ hian, dan bahkan disajikan dengan bahasa
Malaysia tapi juga bagi penyuka film ani- dan merampungkan keseluruhan 52 serial yang sama sekali tak mendidik. Dan Upin
masi di belahan dunia. Upin dan Ipin,” kata Nizam. Sukses Upin & Ipin menyuguhkan warna lain: toleransi
“Serial film animasi terkenal, seperti dan Ipin juga membuat rumah produksi dan sarat pesan moral. [a]

46
FILM

Memburu
‘Sang
Serigala’. Tiga
wartawan kembali
ke Bosnia lima tahun
setelah perang usai,
untuk meliput sebuah
seremoni. Misi mereka
berubah: memburu
‘sang serigala’, si
penjagal paling dicari,
saat CIA tak berhasil
meringkusnya.

oleh NURDIN HASAN Amerika. Kehidupannya tak menentu. Ia jurnalis di lobi hotel, Duck masuk kamar.
coba bertahan sebagai jurnalis lepas, dan Dia terperanjat bukan kepalang, karena di
Rentetan tembakan, ledakan menjual hasil liputannya untuk kantor be­ dalam kamarnya sudah ada Simon. Sahabat
membahana, orang-orang bertumbangan rita atau stasiun televisi negara-negara ke- lamanya itu berusaha meyakinkan Duck
dan gedung-gedung rontok. Dua pria berla­ cil. Sedangkan Duck pulang ke Amerika, bahwa dia punya informasi lokasi penjahat
ri­an, mengikuti orang-orang bersenjata naik pangkat jadi reporter. Hidupnya ma- nomor satu di balik aksi pembantaian Mus-
yang memuntahkan peluru di antara puing pan. “Aku mendapat apa yang diinginkan lim Bosnia semasa perang dulu: Radoslav
gerbong kereta api. Seorang dari pria itu semua orang: dunia kapital, makan malam Boghdanovic (Ljubomir Kerekes), yang se-
me­­megang kamera, rekannya membimb- dengan kalangan elit dan jet kelas pertama,” dang diburu banyak pihak. Penjahat perang
ing agar mengabadikan setiap momen me­ ujar Duck. ini dijuluki The Fox, sang serigala.
negangkan, yang nyaris merenggut nyawa Lima tahun telah berlalu usai insiden Setelah berdebat cukup lama, Duck dan
mereka. Polje. Musim gugur tahun 2000, Duck yang Benjamin akhirnya setuju mengikuti Si-
Kedua pria itu ialah Simon Hunt (Rich- didampingi Franklin Harris (James Brolin) mon memburu The Fox. Simon yakin bisa
ard Gere), seorang jurnalis perang, dan dan Benjamin Strauss (Jesse Eisenberg), mendapatkan interview eksklusif dari bu-
Duck (Terrence Howard), kameraman setia. kem­bali ke Bosnia, untuk liputan peringat­ ronan yang dihargai US$5 juta. Perburuan
Mereka sedang meliput perang saudara di an berakhirnya perang paling berdarah di ini membawa ketiganya ke Montenegro, di
Somalia. Selama sembilan tahun keduanya Eropa yang terjadi pada abad 20. Franklin mana The Fox diyakini bersembunyi. Mere-
memasuki zona perang mulai Bosnia hingga adalah penyiar yang mewawancarai Simon ka pergi ke sana dan bertemu seorang petu-
Irak, dari Somalia sampai El Salvador, untuk saat ia “bikin ulah.” Sedangkan Benjamin gas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) asal
merekam momen-momen eksklusif guna di- jurnalis muda sok tahu baru lulus Universi- India, Eknath Bharwani, yang sama sekali
tonton publik Amerika. Penghargaan Emmy tas Oxford, tetapi belum punya pengalaman tak tahu latar belakang Boghdanovic.
pun telah diraih Simon. lapangan. Konflik mulai menajam dengan ada­
Suatu hari pada musim dingin tahun Wajah Sarajevo yang pernah dilumat nya kecurigaan permainan di antara PBB,
1994 di wilayah Polje, Bosnia, semuanya perang jahanam masih menyisakan luka NATO, Pengadilan Kejahatan Perang di Den
berubah. Saat liputan live, Simon membuat men­­dalam. Dinding-dinding gedung tetap Haag, dan CIA dan kerahasiaan keberadaan
kesalahan fatal. Ketika menjawab pertanya­ dibiarkan berlubang, akibat bekas terjang­ penjahat perang yang disembunyikan. Trio
FREE-WIDESCREEN-WALLPAPERS.NET

an penyiar dari studio, emosinya bangkit an peluru. Keluar ibukota Bosnia itu, terli- jurnalis mengalami hal pelik ketika mereka
dan dia mulai meracau tak karuan. Liputan hat grafiti besar-besar yang ditulis pada din­ memburu Boghdanovic. Perburuan jadi ti-
langsung segera diakhiri, tapi masih sempat ding puing bangunan. Aroma perang masih dak mudah karena ada pihak yang berusaha
terdengar suara Simon meninggi: “Orang- terasa meski lima tahun telah berakhir. Ke- melindungi The Fox dengan alasan pribadi.
orang dibunuh di sini, kaum perempuan di- curigaan terhadap pendatang tetap tinggi. Keselamatan Simon, Duck dan Benjamin
perkosa, anak-anak dibantai.” Belum lagi para penjahat perang yang masih pun sempat terancam akibat misi berbaha-
Sejak itu, karirnya hancur. Simon lan- berkeliaran. ya. Pihak berwenang setempat dan orang-
tas menghilang dari dunia pertelevisian Setelah bereuni dengan rekan-rekan orang yang melindungi The Fox mengira

ACEHKINI Oktober 2008 47


jahat-penjahat perang dan mereka tak juga
berhasil ditangkap, meski katanya akan dir-
ingkus. Ada saat dimana penonton dibawa
hanyut oleh akting Gere dan Howard. Mis-
alnya saja adegan alasan sebenarnya Simon
memburu The Fox. Juga pertemuan dua sa-
habat setelah sekian lama berpisah.
Scene demi scene seolah ditata rapi se-
hingga tetap ada pertanyaan sampai film
benar-benar berakhir. Sayangnya ending
te­­rasa klise dan dangkal. Tetapi, secara ke-
seluruhan, alur cerita sudah logis dan latar
belakang karakter kokoh, seolah penonton
menyaksikan sebuah film dokumenter. Satu
hal yang sedikit mengganggu dan konyol
mungkin adalah kehadiran tokoh Benja-
min.
Setelah kabur dari markas militer NATO,
ketiga jurnalis langsung atur strategi mer-
ingkus The Fox, yang masih suka berburu.
Simon dan kawan-kawannya adalah agen Petualangan dan penyamaran Karadzic Lazimnya seorang pemburu tak mungkin
CIA yang berusaha melacak tempat persem- akhirnya terbongkar juga setelah para petu- dikawal banyak bodyguard. Sebab kalau
bunyian sang serigala. Apalagi, Benjamin gas keamanan menguntit anggota keluar­ banyak pengawal, binatang buruan pasti
sambil bercanda sempat memperkenalkan ganya –yang diyakini membantu persembu- kabur. Boghdanovic juga begitu. Dia hanya
diri pada seorang penunjak jalan sebagai nyiannya. Pada Senin malam, 21 Juli silam, dijaga oleh seorang pengawal. Tanpa banyak
agen CIA. Dan yang lebih parah lagi, Simon dia diringkus di Serbia, dalam sebuah bus perlawanan, dia diringkus saat pelarian ber­
ternyata tak menceritakan alasan sesung- umum. Selama dalam penyamaran –ber- akhir di tepi sungai curam.
guhnya dia memburu The Fox. jenggot putih lebat dengan rambut panjang “Saya akan kasih kalian uang tunai
Mereka sempat ditangkap dan nyaris di- kuncir– Karadzic menggunakan nama pal- US$5 juta,” tantang Boghdanovic, merayu
bunuh dekat gubuk kawasan berbukit. Tiba- su: Dragan Dabic David, seorang ahli peng­ ideal­isme ketiga jurnalis. Dia tetap ang-
tiba pasukan khusus datang menyelamat- obatan alternatif. kuh sambil membanggakan diri karena tak
kan ketiga jurnalis, sementara The Fox dan mungkin diserahkan ke pengadilan kejahat-
pengikutnya seperti sengaja dibiarkan lolos. *** an perang. Simon mendorong The Fox sam-
Mereka dideportasi keluar dari Bosnia. Saat pai terjatuh. Dia dimasukkan dalam bagasi
pesawat siap-siap take off, ketiganya kabur Saat syuting film yang juga mobil. De­ngan tangan terikat ke belakang,
dari basis militer NATO dan kembali ke misi dikenal Spring Break in Sarajevo, Gere sang serigala dicampakkan di tengah pasar
utama: memburu sang serigala. sempat mengutarakan keinginannya untuk Polje. [a]
“Only the most ridiculous parts of this bertemu Karadzic. Tapi sudah pasti hal itu
story are true, hanya bagian paling konyol tak mungkin kendati dia berperan sebagai
dari film ini yang kisah nyata,” tulis sang jurnalis pemburu Karadzic. “Film kami
sutradara, Richard Sephard, di awal cerita. tak menampilkan tokoh Karadzic. Kami
Memang banyak kelucuan ditemui dalam memfiksikan seorang penjahat perang yang
film, yang terinspirasi dari kisah nyata lima mereka (para wartawan) kejar,” ungkap She­
jurnalis Amerika. Mereka ingin mewawan­ pard, sang sutradara.
carai Radovan Karadzic, bekas Presiden The Hunting Party –yang diproduksi
Serbia-Bosnia yang dituduh sebagai penja- akhir tahun 2007— mengajukan sebuah
hat perang karena pembantaian etnis Mus- pertanyaan menggugat: mengapa ada pen-
lim Bosnia dalam perang 1992-1995.
Departemen Luar Negeri Amerika Seri-
kat berjanji memberi hadiah US$5 juta
bagi siapa saja yang berhasil menangkap
Karadzic. Dia diyakini bersembunyi di Ser-
bia atau Montenegro bersama panglima
perang, Jenderal Ratko Mladic. Karadzic di-
dakwa Mahkamah Kejahatan Perang PBB di
Den Haag, Juli 1995, karena mengesahkan
penembakan warga sipil selama pengepung­
an 43 bulan atas Sarajevo.
FREE-WIDESCREEN-WALLPAPERS.NET

Dia juga dituduh melakukan pemusnah-


an suku bangsa untuk kedua kalinya, empat
bulan kemudian karena menjadi otak pem-
bantaian 8.000 Muslim setelah pasukan
Mladic menguasai “daerah aman” PBB, Sre-
brenica, di Bosnia timur. Karadzic bersem-
bunyi sejak 1997, dua tahun setelah campur
tangan militer NATO mengakhiri perang.

48
Sains
PENDIDIKAN INOVASI BUKU

Capung Metic Bertenaga


Hijet.
oleh MAIMUN SALEH fuddin M Jamil, pria yang ngotot bertemu Soal heli, Syarifuddin tak membual. Se-
Irwandi itu memang ganjil, berkaitan de­ jak tiga tahun lalu, dia sudah memulai pem-
Pria berambut cepak itu inap di ngan proses pembuatan capung besi. Ia buatannya. Rangkanya telah selesai. Ben-
balai belakangan rumah sewa Irwandi Yu- gagal pula meyakinkan sang ajudan bahwa tuknya menyerupai helikopter jelis PUMA,
suf di Lampriet, Banda Aceh. Rencananya, saat ini sedang membuat helikopter. “Aju- buatan Amerika. Pria kelahiran 30 tahun
dia ingin membicarakan soal helikopter mi- dannya bilang saya harus buktikan dulu,” silam itu, merakit rangka dari besi yang
liknya. Pria itu, hendak meminta bantuan kata Syarifuddin ihwal upayanya bertemu sering digunakan untuk ranjang.
gubernur. Namun ajudan Irwandi hanya orang nomor satu di Aceh, Februari silam. Heli yang diberi nama Aneuk Glueh ini
menjawab, “tidak ada anggaran.” Syarifuddin M Jamil, pekerja bengkel panjangnya lima meter, lebar 1,20 meter.
Warga Desa Lhee Meunasah, Gampong itu, akhirnya menyerah. Irwandi tak ber- Dirancang berpenumpang empat orang,
DEDEK PARTA —ACEHKINI

Aree, Pidie, itu tak lantas menyerah. Ber­ hasil ditemui. Ironisnya, ia sudah sepekan tapi pria yang hanya menyelesaikan pendi-
ulang kali dalam berbagai kesempatan dia menanti. Walau begitu ia tak patah arang. dikan sampai SMP ini mengubahnya hanya
menjelaskan pada sang ajudan, “Saya tidak Baginya tak ada pilihan selain kembali ke berkursi untuk pilot saja. “Saya bawa sendiri
minta uang tapi minta pembinaan skill.” Beureunuen, Pidie, melanjutkan pembu­at­ sebab orang tidak berani naik,” katanya saat
Pembinaan skill yang diharapkan Syari- an helikopter. ditemui ACEHKINI, akhir Agustus lalu.

ACEHKINI Oktober 2008 49


Untuk mengangkat Aneuk Glueh yang arah roda dikendalikan
memiliki bobot 300 kilogram ini, Syarifud- dengan kaki. Untuk
din memasang sepasang mesin mobil Dai- mengendalikan baling-
hatsu Hijet 1000 bekas yang dibelinya se- baling, dipasang besi ver-
harga Rp 1,5 juta, persis di bagian belakang tikal menyerupai tuas.
ruang pilot. Tapi akibat tak cukup duit, dia Agar putaran baling-bal-
baru memasang satu. ing bergerak selaras an-
Mesin Hijet itulah yang bakal meng- tara depan dan belakang,
gerakkan baling-baling ganda. Kelak, kipas digunakan rotor di ujung
gergasi yang terbuat dari fiber, dipasang di gerdang.
ekor dan kepala capung. Di ekor, gerdang Uniknya pengontrol
yang juga dari mobil bekas, sudah terpacak daya sembur ener­gi yang
menanti baling-baling. Syarifuddin, butuh dimunculkan mesin, di- p a n
satu gerdang lagi untuk di bagian depan. gunakan speedo-meter yang bi- a s a bulan untuk
Dari ruang pilot bagian bawah, telah digunakan sepeda motor Yamaha. Di ruang merakit heli
melintang sebilah besi. Walau tak meling- kemudi juga telah ada tombol untuk meng- sepanjang 12 me- ter, tinggi 7 meter
kar, fungsinya persis stiur mobil. Bedanya, hidup dan mematikan mesin. “Heli metic, dan lebar lima meter itu.
semua difungsikan tidak manual,” kata Helikopter Muhammad berkapasitas
Syarifuddin tersenyum. empat penumpang. Kursinya terbilang nya-
Aneuk Glueh disimpan di bengkel Pasir man, dia memasangkan kursi mobil sedan
Murni, Meunasah Baro Yaman, hanya seki- Toyota. Muhammad sudah menerbangkan
tar lima meter dari lintasan Banda Aceh- heli itu enam kali.
Medan. Tak jelas kapan rangka itu akan diuji Tapi Muhammad sedikit lebih berun-
coba. Menurut Syarifuddin, bila semua per- tung. Walau tak didukung pemerintah, na-
lengkapan telah ada, dia hanya butuh waktu mun ayahnya yang berprofesi sebagai dosen
sebulan lagi untuk menyelesaikan proyek di universitas yang sama, mendukungnya
impiannya itu. Masalahnya, hingga kini ia dengan menyuntik bantuan dana.
masih kekurangan satu mesin, gerdang dan Bila Muhammad yang menyusun konsep
baling-baling. Syarifuddin memperkirakan helinya dengan membaca buku dan berse-
ia masih butuh Rp 10 juta lagi. lancar di internet, Syarifuddin justru hanya
Sejauh ini, Aneuk Glueh sama sekali tak mengandalkan penglihatan. Ceritanya, pria
tersentuh sedekah siapapun. Untuk meng- ini sering melihat helikopter wara-wari di
galang dana, Syarifuddin tak bergerilya di langit Aceh setelah tsunami menerjang.
instansi pemerintah dengan segepok pro- Agar tak hilang di ingatan, ia menggambar-
posal. Ia justru memilih ke Malaysia, negara kannya di kertas. “Kalau baca buku, saya
yang diyakini ‘tambang uang’. Tak hanya nol,” kata Syarifuddin. “Kalau suruh terang-
nekat modalnya, tapi juga kemahiran utak- kan heli ini saya mengerti.”
atik mesin. Niat membuat helikopter sendiri sudah
Untungnya di Stasion Tujuh, Syah Alam, muncul sejak duduk bangku sekolah dasar.
ada warga sekampungnya yang sudah dulu- Seusia itu, dia telah mencopot mesin mobil
an merantau. Di sana ia tak hanya numpang mainan. Lalu, dipasangkan di helikopter
tinggal, tetapi juga bekerja di bengkel se- mainan yang dibuatnya sendiri dari pelepah
lama sebulan. “Di situ gajinya 600 ringgit,” rumbia.
kenangnya. Tahun 1990, keseriusan Syarifuddin
Mengumpulkan uang awal tahun 2005, membuat heli sudah terlihat. Walau masih
dilanjutkan di kawasan Taman Sara di menimba ilmu di bangku sekolah menen-
Sungai Pencala. Lagi-lagi menjadi teknisi gah pertama, sepulang sekolah ia bekerja
bengkel. Lima bulan bekerja di bengkel di kilang padi. Uangnya ditabung untuk
terakhir, dia kembali ke Aceh. “Saya bawa membeli mesin mobil kijang. Namun, ia tak
pulang uang dari Malaysia bersih sekitar punya cukup nyali melanjutkan proses pem-
Rp 13 juta,” kata Syarifuddin. “Habis semua buatan rangka. “Waktu itu kan DOM (Dae-
untuk heli.” rah Operasi Militer, red), saya takut dituduh
macam-macam,” kata­nya.
*** Enam tahun kemudian, Syarifuddin
kembali membeli mesin mobil bekas. Sa­
Membuat helikopter bertenaga yang sejarah berulang, keinginannya ter-
mesin mobil seperti dilakukan Syarifud- paksa kembali harus dipendam. Kondisi ke-
din, bukan mimpi siang bolong. Usaha se- amanan menciutkan nyalinya. Mesin mobil
rupa pernah dilakukan mahasiswa Fakultas yang sudah dibeli terpaksa dijual kembali.
Fisika Universitas Bayero di Kono, Nigeria, Inilah usahanya yang terakhir. Bagi
tahun lalu. warga sekitar, Aneuk Glueh merupakan
DEDEK PARTA —ACEHKINI

Muhammad Abdullahi, 24 tahun, men- bukti kegilaan Syarifuddin. Warga berang-


ciptakan helikopter bermesin mobil Honda gapan heli itu tidak bakal terbang. Bahkan
Civic bekas. Mesin berkuatan 133hp mampu ia sering mendapat celaan. “Saya sering di­
menerbangkan helikopter setinggi dua me- bilang gila,” katanya. “Tapi saya jawab, saya
ter. Muhammad membutuhkan waktu dela- memang gila, gila ilmu.” [a]

50
BUKU

Menjejak Tasawuf di Serambi.


Judul buku:
Tasawuf Aceh
Penulis:
Kisah tentang tasawuf Aceh yang ditulis ulang dari Sehat Ihsan Shadiqin
Penerbit:
rangkuman-rangkuman yang berserak. Tasawuf Bandar Publishing
Aceh beragam pandangan, menjejaknya dalam 2008
xxviii + 200 halaman
riwayat yang kabur.
Para darwis memainkan Sema, di Istanbul, Juli
2007. darwis adalah sebutan untuk ahli sufi.

pengikut paham Wujudiyah adalah kafir


dan halal dibunuh. Wujudiyah atau Wih-
datul Wujud adalah aliran bersatunya ruh
manusia dengan Tuhan.
Celakanya, ar-Raniry juga menyatakan
kitab-kitab Hamzah Fansuri dan muridnya,
Syamsuddin as-Sumatrani, menjadi dasar
ajaran kaum Wujudiyah. Padahal Syamsud-
din sendiri sebelumnya adalah Mufti Kera-
jaan Aceh masa Sultan Iskandar Muda.
Konon masa itulah kitab-kitab karan-
gan Hamzah dan Syamsuddin dicari dan
dibakar di depan Masjid Raya yang agung,
bahkan ada juga pengikutnya yang dibunuh
karena fatwa kafir.  
Kisah tentang bagaimana tindakan
di Aceh’. Sufi adalah kaum pengamal ta- seorang sufi terhadap sufi lain di Aceh, men-
oleh ADI WARSIDI
sawuf. jadi kontroversi seorang ar-Raniry yang
Membaca judulnya saja, buku ini Dalam pandangannya, beberapa ulama menimbulkan perdebatan para ahli pemikir
sepertinya tidak untuk semua kalangan. besar di Aceh yang didakwa sebagai sufi tasawuf sampai sekarang.
‘Tasawuf Aceh’ mungkin ditulis untuk kaum seperti Hamzah Fansuri yang terkenal den- Lainnya adalah kisah-kisah bagaimana
intelektual atau awam yang coba memahami gan syair “Perahu”, sesungguhnya adalah para ulama di Aceh abad modern men-
asal-usul tasawuf di Aceh. seorang pemikir filsafat tasawuf. Hamzah genang tasawuf lewat tarekat-tarekat yang
Tasawuf beragam makna, susah menca- hanya menerjemahkan pemikiran para lahir di dayah-dayah yang menyebar di
ri pengertiannya. Sehat Ihsan Shadiqin coba sufi ke dalam bahasa Melayu, pengalaman seluruh Aceh. Perlahan tasawuf jarang ter-
mengumpulkan beberapa pengertian yang spriritualnya sendiri tidak ada. dengar di Aceh. Tenggelam bersama arus
tercerai dan dirangkainya. Tapi, pengertian Buku ini kemudian menggiring pem- modernisasi yang tercipta zaman.
tasawuf tidak pernah berakhir dengan kes- baca pada jejak-jejak tasawuf di Aceh, yang Buku ini enak dibaca sambil merenung
epakatan para ahli. kemudian ambil bagian –kendati tak begitu dan berpikir. Bahasanya bagus bagi in-
Setidaknya ada beberapa pengertian kentara— dalam kehidupan beragama dan telektual dan bukan bacaan anak-anak atau
yang dituangkan, di antaranya adalah ta- pengaruhnya pada masa Kerajaan Aceh du- masyarakat awam. Sehat Ihsan, si penulis,
sawuf menurut Abu al-Wafa’ al-Ganimi al- lunya. mampu merangkum bagian pemikiran-pe-
Taftazani. Bahwa tasawuf adalah falsafah Tersebutlah peran sufi dalam penye- mikiran tentang tasawuf Aceh dalam se-
hidup yang dimaksudkan untuk mening- baran agama Islam di Nusantara pada um- buah narasi yang disajikan kembali dengan
katkan jiwa seorang manusia secara moral umnya dan Aceh secara khusus. Tasawuf di baik.
lewat latihan tertentu. Kadang juga untuk Aceh selalu terkait erat dengan syair-syair Tak ada yang baru–temuan baru—ten-
menyatakan pemenuhan fana dalam reali- Hamzah Fansuri, sastrawan sufi asal Barus tang tasawuf Aceh dalam buku ini. Semuan-
tas tertinggi serta pengetahuan tentang-Nya yang hidup pada abad ke-16. Syair-syair dari ya kisah lama yang bisa dibaca pada buku-
secara intuitif, tidak secara rasional. Hamzah juga dituangkan dalam buku ber- buku yang menjadi daftar pustakanya. Salah
Hasilnya adalah sebuah kebahagian ro- sama sejarah kehidupannya.   satunya adalah buku karya Abdul Hadi
haniah, yang secara kasat mata dan haki- Pertentangan tentang tasawuf di Aceh WW, yang berjudul ‘Tasawuf yang Tertin-
katnya sulit diungkapkan kata-kata, sebab kemudian muncul. Pandangan-pandangan das’ (sebuah kajian tentang karya Hamzah
karakternya adalah abstrak, intuitif dan Hamzah ditentang oleh Nuruddin ar-Ra- Fansuri).
subjektif. Tasawuf juga lebih menekankan niry, ulama berpengaruh yang kemudian  Sehat Ihsan, penulis muda di Aceh,
pada pengekangan diri dari materialisme diangkat sebagai Mufti Kerajaan Aceh oleh telah memulai dengan baik. Dia telah men-
duniawi. Iskandar Tsani, menantu Iskandar Muda coba berbagi dengan kita tentang tasawuf di
AFP/DAYLIFE.COM

Menjejak tasawuf di bumi Serambi ma- yang meninggal pada 1636. Aceh. Kendati tak untuk semua kalangan,
sih tak pasti. Di bagian awal buku, Prof Dr Entah terkait politik perebutan penga- tapi minimal buku ini akan menjadi refer-
Ahmad Daudy MA, guru besar pemikiran ruh sultan atau tidak, ar-Raniry yang juga ensi bagi pemikir, mahasiswa dan yang in-
Islam di Aceh, malah menulis ‘Tak Ada Sufi ulama sufi mengeluarkan fatwa bahwa gin tahu tentang awal mula tasawuf. [a]

ACEHKINI Oktober 2008 51


BUKU

Mendekap
Keumala.
Merekonstruksi kembali
sosok Keulamahayati,
laksamana ternama dari
nanggroe. Wilayah yang
dikabarkan pernah jaya
di masa raja-raja.

Judul buku: tubuhnya sendiri. Agus Nuramal PMTOH saat membuka acara
Perempuan Keumala Kisah berawal saat Keumala masih rema- peluncuran novel Perempuan Keumala.
ja. Dia hidup dalam suka dan cinta ketika
Penulis:
mengikuti pendidikan militer di Kutaraja. Penulis mengakhiri kisah dengan perke­
Endang Moerdopo Cerita mengalir indah dalam dialog-dialog lahian melawan pedagang dari Belanda.
Penerbit: panjang tentang perkawanan para sahabat. Cornelis de Houtman, orang yang dalam
PT Grasindo, 2008 Sampai kemudian Keumala melengkapkan se­jarah disebut sebagai Belanda pertama
Halaman: kebahagiaan saat berjodoh dengan Tuanku yang menginjakkan kaki di Pulau Jawa. Dia
xii + 350 Mahmuddin, si abang kelas yang menaruh mati setelahnya di tangan Keumala dalam
hati pada mata indahnya. sebuah “pesta satu lawan satu” di Laut
Dengan cantelan naratif yang mengalir Krueng Raya.
oleh ADI WARSIDI
kuat sejak lembar awal, Perempuan Keum- Perempuan Keumala menjadi penting
Dapatkah kematian orang ala bergerak cepat. Membawa pembaca me­ karena inilah novel sejarah yang menulis
tercinta membelokkan jalan kehidupan nelusuri eksotisme nanggroe dalam perang tentang Laksamana perempuan pertama
se­­orang perempuan? Menjadikan sebuah laut yang dipimpin langsung Sang Sultan dan juga terakhir di Aceh. Konon dialah
ketegaran untuk membela kaumnya, para Aceh Alaiddin Riayat Syah dengan Pangli- satu-satunya laksamana perempuan di du-
janda? Kendati tak begitu drastis, perubah­ ma Laot Selat Malaka, Tuanku Mahmuddin, nia. Endang menyuguhkan fiksi yang di-
an itu telah ditorehkan Endang Moerdopo, suami Keumala. campur kisah sejarah di dalamnya. Mem-
penulis asal Jogjakarta dalam novelnya, Perang bersama Portugis di Laut Haru, bacanya adalah membaca perempuan Aceh
Perempuan Keumala. Selat Malaka, tak digambarkan detail. Tapi yang gagah perkasa.
Novelnya berkisah tentang Keumala- disitulah kisah hidup Keumala direkatkan Alur cerita pas, tapi penulis sedikit ber-
hayati, laksamana perempuan pertama pada jalan perang. Tuanku Mahmuddin sya- pretensi ketika menjadikan Keumala tokoh
Kerajaan Aceh, yang hidup pada abad ke- hid saat membela Sultan. Keumala janda. yang berani menghadapi segala tantangan.
16. Ia menjadi pemimpin armada laut Selat Sultan membebaskan Keumala dari Pengecutnya digambarkan manusiawi dan
Malaka setelah kehilangan kakanda ter- duka, dia dinobatkan untuk mengganti sua- magis, dan hanya sedikit, ketika anaknya
cinta. Novel ini mengangkat sebuah fakta minya sebagai Panglima Laot Selat Malaka. diculik. Dia diguna-gunai dengan mantra
(mungkin) sejarah yang pernah berlaku di Iri muncul dari petinggi istana lainnya. Lalu Tapak Tuan dan setelah lepas, Keumala me-
tanah Aceh, dicampur bersama fiksi dalam kisah diceritakan sebagai konflik dalam lesat tanpa cacat.
sebuah perenungan yang dalam. kerajaan, merebut simpati sultan. Lainnya, Perempuan Keumala menyu-
Keumala, perempuan itu, sempat meng- Nanggroe adalah perang yang nyaris guhkan dialog-dialog yang kadang panjang
enyam indahnya cinta, dan kemudian roboh abadi sejak lama. Keumala menjadi keper- dan membosankan. Percakapannya kurang
secara psikologis, setelah perang mengambil cayaan sultan dan lahirlah Armada Inong makna, berlebihan dideskripsi alam dengan
cintanya. Dia tak lama larut, hingga bangkit Balee yang dipimpinnya sendiri. Pasukan- laut dan daratannya, tokoh dengan pakaian
memimpin sambil menyingkirkan fitnah nya semua beranggotakan para janda yang dan lakonnya serta suasana yang dibuat-
yang mendera dari kaum iri dan pengejar suaminya meninggal bersama Mahmuddin. buat, kadang terbaca tak indah lagi.
FACEBOOK/PEREMPUAN KEUMALA

dirham di lingkaran istana. Jadilah Laksamana Keumalahayati se- Tapi apapun, Endang telah menulisnya
Endang, sang penulis sedang berkisah bagai perempuan perkasa yang memimpin buat nanggroe, sebagai bahan renungan
tentang cinta, dendang kematian, hingga perang, menghibur para janda, berlatih ber- generasi depan. Bahwa perempuan Keum-
nasihat serta rekonstruksi sebuah bangsa sama, menghitung strategi sampai kepada ala pernah ada dalam bingkai pikiran kita.
digambarkan besar, tapi tak pernah sepi mengirimkan mata-mata untuk menelusuri Merawatnya adalah tradisi, mengingatkan
dirudung perang. Bahkan bangsa yang ma- pedagang-pedagang curang di sepanjang perempuan kita, telah jaya sejak silam,
sai oleh pertikaian tak kunjung henti dalam Selat Malaka. dalam fiksi ataupun nyata. [a]

52
Figura
Selebritas
dan Dokter
oleh MAIMUN SALEH
Keinginan Niken Astri Febrianti,
18 tahun, menjadi artis dangdut ibukota tercapai
sudah. Kontes Dangdut Indonesia (KDI 5) TPI,
mengantarnya ke ambang tenar. Tapi justru
itu membuatnya bingung memilih; karier atau
melanjutkan studi.
“Niken maunya sih melanjutkan kuliah,” katanya
saat rehat usai konser di Taman Ratu Safiatuddin,
Banda Aceh, akhir Agustus lalu. Di konser yang dihadiri
ribuan penggemarnya, lulusan Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 1 Lhokseumawe ini melantunkan empat
tembang: Cindai, Pergi Tanpa Retak, Joget Berhibur dan
Gula-gula.
Soal studi, obsesi Niken tak seujung jari. Putri
sulung pasangan Sulaiman A. Nyakman dan Nuraini ini
ingin menjadi dokter. Ia memilih universitas terbesar
di Indonesia untuk menimba ilmu. “Niken berusaha
bisa kuliah di Fakultas Kedokteran UI (Universitas
Indonesia —red),” ujar belia yang pernah jadi duta
wisata Aceh ini.
Sayangnya, keinginan itu harus tertunda.
Maklum sebagai artis dangdut pendatang baru
kesibukannya bertubi-tubi. Bulan lalu, ia sibuk
mentas di Makasar, Bandung dan Surabaya
bersama para finalis KDI lain. “Sekarang
ikut pembuatan album bersama,” katanya.
Saking padatnya agenda, Niken
mengaku terpaksa menjalani ibadah
puasa di Jakarta. Tetapi, ia kukuh di
awal bulan suci Ramadhan pulang ke
Aceh walau hanya beberapa hari saja.
Ada lagi yang masih menggelayut
di pikiran Cut Nyak Niken, apalagi
kalau bukan album solonya. Ia sudah
berencana merilis album. “Tapi itu
DEDEK PARTA -ACEHKINI

nanti belum tahu kapan,” katanya.


Kalau tahun depan album keluar,
rencana jadi dokter tertunda lagi
dong. [a]

ACEHKINI Oktober 2008 53


Tiga Kali Ulang
oleh IMRAN MA “Alhamdulillah, paling banyak hanya tiga
Aktris muda yang satu ini begitu iden- kali ulang syuting,” kata Nisa, saat ditemui
tik dengan angka tiga. Sebelum memainkan ACEHKINI di rumahnya di Teumpok Tengoh,
peran Zainab dalam film komedi produksi Lhokseumawe, akhir Agustus lalu. Dalam
Dhien Keramik Production, ia sebenarnya melakonkan peran Zainab, Nisa mengaku ke-
hanya pelantun lipsing. “Setelah tiga lagu, walahan menghafal dialog. Tapi, teratasi den-
kemudian diajak untuk main komedi itu,” gan latihan.
kata Chairunnisa. Dunia peran memang pengalaman perta-
Ayah Doe, sutradara film bertajuk Zain- ma Nisa. Dara manis ini lebih mahir menari.
ab, mencium talenta pada bungsu Muham- Sejak di bangku SMP, ia sudah aktif di sangar
mad Daud dan Husna ini. Doe memilih Nisa Pocut Merah Insen, binaan walikota Lhok-
jadi pemeran utama dalam film terbarunya seumawe.
setelah Empang Breuh itu. Kini saat VCD filmnya laris di pasar, Nisa
Gadis yang masih berusia 15 tahun ini justru sering digurau teman sekolahnya.
tak langsung bisa melakon di depan ka- Maklum industri film Aceh belum mampu
mera. Sebelum tombol rekam dipencet ka- menyingkirkan film-film layar lebar dari
meramen, Doe menggembleng siswi kelas Amerika. Apalagi sinetron yang kadung
1 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 merasuki di hati remaja Aceh. “Dis-
Lhokseumawe ini dengan plot, dialog bah- epelekan karena artis Aceh,” kata Nisa.
kan ekspresi. “Tapi ada juga yang dukung.” [a]

Mimpi Penari sanggar Cut Meutia ini men-


gaku miskin persiapan untuk melam-
paui 38 finalis lain, termasuk teknik

Jadi melenggang di catwalk. Begitupun soal


wawasan, Shinta takluk. Modalnya
hanya beberapa buku pengetahuan

Putri
pemberian sang ibu.
Sementara finalis lain, mayori-
tas sedang menyelesaikan studi
doktoral di luar negeri. “Bahkan
ada yang tidak pandai
oleh IMRAN MA
bahasa Indonesia tapi
Walau tak dinobatkan jadi Putri Indonesia lancar bahasa Inggris,”
ke-13, Shinta Alvionita tak patah arang. kenang Shinta, satu-
Justeru rasa bangga sedang menyeli- satunya finalis yang
muti siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) masih mengenyam
Negeri 1 Lhokseumawe itu. “Saya seperti pendidikan tingkat
bermimpi jadi finalis,” ujar putri sulung menengah.
pasangan Asmadi dan Suryana. Satu yang tak
Selepas jadi finalis Putri Indonesia, bisa dilupakan
kini Shinta memilih fokus sekolah. Target- Shinta; pengala-
nya, fakultas kedokteran selepas menang- man dalam karan-
galkan seragam pelajarnya. Namun, ia tina. Sebab di
bertekad akan ikut even serupa kelak. sana ia mendapat
“Sekarang persiapkan diri dulu sampai sederet pengeta-
matang,” katanya pada ACEHKINI yang huan baru dari
menemuinya di Lhokseumawe, akhir urusan sosial,
Agustus silam. narkotika, pari-
Menurut Suryana, persiapan pu- wisata sampai
trinya serba darurat. Dari Aceh, ia hanya urusan perem-
IMRAN MA -ACEHKINI; DOK PRIBADI

membekali Shinta pakaian adat. Terpaksa puan. Gurunya


saat di Jakarta sembari menanti buah hati sederet nama peja-
dikarantina sepekan di Hotel Nikko, ia bat tinggi negara. “Di
terpaksa berburu pakaian sesuai pesanan antaranya ada menteri
panitia. “Yang pakai busana muslim hanya pemberdayaan perempuan
Shinta seorang,” kata gadis yang bercita- Meuthia Hatta,” ujar
cita ingin jadi dokter itu. Shinta. [a]

54
ACEHKINI Oktober 2008 55
56

You might also like