You are on page 1of 9

MENTER!

KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA



PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02lMENKESI14.8/1/2010

TENTANG

IZIN DAN PENYElENGGARAAN PRAKTII:{ PERAWAT

DENGANRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBllK INDONESIA,

Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (5) UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Itin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;

Mengingat: 1. Undang-l)ndang Nemor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nemer 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nemer 4431);

2. Undang-Undang Nemer 32 Tahun 2004 tantang Pernerlntahan Daerah (Lembaran Negara Republiklndonesia Tahun 2004 Nemer 125, Tambaran Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nemor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tantang Pemerintahan Daerah (Lembarari Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nornor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nemer 4844);

3. Undang-Undang Nemer 36 Tahun 2009 tentang Kesahatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nornor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nemer 5063);

4. Peraturan Pemerintah Nemer 32 Tahun 1996 terrtanq Tenaqa Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nemer 49, Tarnbahan Lembaran Negara Republik. Indonesia

Nemer 3637); -

5. Peraturan Pemerintah Nemer 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan PeJTierintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Previnsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupatem/Keta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomer 82, Tambahan - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 4737);

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1575/Menkes/PerIXI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatah Nomor 439fMenkesfPerNl/2009 tentang Perubahan Kedua Alas Peraturan Menteri Kesehatan Nornor 1575/PerfMenkes/XI12005 tent(ilng Orqanlsasi dan lata Kerja Departemen Kesehatan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PERAWAT.

BABI KETENTUAN UNiUM

Pasal1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1, Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negert sesuai clengan peraturan perundanqan-undanqan.

2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

3. Surat Izln Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bURti tertulis yang diberikan kepada perawat untuk melakukan praktik keperawatan secara perorangan dan/atau berkelompok.

4. Standar adalah pedoman yang harus dipergunakansebagai petunjUk catarn menjalankan protest yang meliputi standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operaslonal,

S. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR. adarah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesual ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Obat Bebas adalah obat yang berloga bulatan berwarna hijau yang dapat diperoleh tanpa resep dokter.

7. Obat Bebas Terbatas adalah obat yang berlogo bulatan berwama biru yarrg dapat diperoleh tanpa resep dokter.

8. Organisasi Profesiada!ah Persatuan Perawat Naslonallndonesia ·(PPNI).

2

• ~ • L

• ,~ ~ I I ..,...1

'- .

MEN1ERIKESEHATAN REPUBUK INDONESIA

BAB II PERIZINAN

Pasal2

(1) Perawst dapat menlalankan prakt!k pada fasilitas pelayanan kesehatan,

(2) Fasilitas pelayanan kesehatansebagalmana dimaksud pada ayat (1) mel1puti fasilltas pelayanan kssehatan dl luar praktik mandirl qanlatau praktik mandiri,

(3) Perawat yang menJalankan praktik mandlri sebagaimana dimaksud padaayat (2) berpendidikan minimal Diploma III (0 HI) Keperawatan.

Pasa.13

(1) Setlap Perawat yang menjalankan praktik wajlb memiliki SIPP.

(2) KewaJiban mernlllkl SIPP dikecualikan bagi perawat yang menjalankan prakHk pada fasllltas pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri.

Passl4

(1) SIPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dlkeluarkan oleh Pemerintah Da.erah KabupatenlKota.

(2) STPP berlaku selama STR masih berlaku,

PasalS

(1) Untuk mempetoleh SIPP sebaqalmana dimaksud dalam Pasal 4, Perawat harus mengajukan permohonan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan melampirkan:

a. fotocopy STR yang masih berlaku dan dilegalisir;

b. surat keterangan sehatfisik dari dokter yang mernillkl Suratlzin Praktik;

c. sur:at pernyataan memiliki ternpat praktik;

d. pasfoto berwama terbaru ukuran 4X6 cmeebanyak 3 (tiga) lembar:dan

e. rekomendasi dar!' Organisasl Profesi.

(2) Surat permohonan memperoleh SlPP sebagaimana dtmaksud pada .ayat (1) sebagaimana tercanturn dalam Forrnulir 1 terlampir.

(3) SIPP sebagaimana dlrnaksud pada ayat (1.) hanya diberikan untuk 1 (satu) tempat praktik.

(4) SIPP sebagaimana dlmaksud padaayat (3) sebagaimana tercantum dalam Forrnulir It terlampir.

PasalS

Dalam menjalankan praktik mandiri,. Perawat wajib memasang papan Malfia praktik keperawatan.

.< .' .p'

MENTERIKESEHATAN REPU8L1K INDONESIA

Pasal7

SIPP dinyatakan tida'k berlaku karena:

a. tempat pralctlktidak sesuai lagi dengan SIPP.

b. masa berlakunya habls dan tidak diperpanjang.

c. dicabu1atas perintah pengadilan.

d. dicabut atas rekomendasi Organisasi Profesi.

e. yang bersangkutan meninggal dunia.

BABII!

PENYELENGGARAAN PRAKTIK

PasalB

(1) Praktik keperawatan dilaksanakan pada fasHitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat kedua, dan tingkat ketiga.

(2) Pralctik keperawatan sebagaimana dlrnaksud padaayat (1) ditujuk.an kepada individu, keluarga,kelompok, dan masyarakat.

(3) Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalul kegiatan:

a. pelaksanaan asuhan keperawatan;

b. pelaksanaan upaya promotlf, preventif, pemulihan, dan pemberdayaan rnasyarakat; dan

c. pelaksanaan tlndakan keperawatan komplementsr ..

(4) Asuhan keperawatan sebagaimana. dimaksud pada ayat (3) huruf a meliputi pengkat1an, pen eta pan diagnosakeperawatan, perencanaan, implementas], dan evaluasi keperawatan.

(5) Implementasi kepera.watan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) me lip uti penerapan pereneanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan,

(6) Tlndakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) me'liputi pelaksanaan prcsedur keperawatan, observasi keperawatan, pendldikan dan konseling kesehatan,

(7) Perawat dalarn rnenjalenkan asuhan k.eperawatan seoagaimana dimaksU'd pada ayat (4) dapat memberikan obat bebas dan/atau obat bebas terbatas,

Pasal9

Perawat da!am rnelakukan praktlk harussesuai dengan kewenangan yang dimHiki.

Pasal10

(1) Dalam keada.8n darurat untU.k penyeJamatan ny-awa seseoranglpasien dan tidak ada dokter di tempat k.ejadlan, perawat d~ m.elakukan pelayartan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam PasalS.

r

MEHTERIKESEHATAN REPU8LIK INDONESIA

(2) Bagi perawat yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter dalam rangka melaksanakan tugaspemerintah, dapat melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam PasalS.

(3) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagaimana dtmaksud pada ayat (2) harus mempertimbangkankompetensi, tingkat kedaruratan dan kemungklnan untuk dirujuk.

(4) Daerah yang tldak memiliki dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah kecamatan ataukelurahan/desa yang ditetapkan oleh Kepala Dinas - Kesehatan Kabupaten/Kota.

(5) Dalam hal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) telah terdapat dokter, kewenangan perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku.

Pasal11

Dalam melaksanakan praktik, perawat mempunyai hak:

a. memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan praktik keperawatan

sesual standar;

b. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari kllen dan/atau keluarganya;

c. melaksanakan tug as sesuat dengan kompetensi;

d. menerima imbalan jasa profesi; dan

e. memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya.

Pasal12

(1) Dalam melaksanakan prakfik, perawat wajib untuk:

a. menghormatl hak pasien;

b. melakukan ruJukan;

c. inenyimpan rahasia sesual dengan peraturan perundangan-undangan;

d. memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasienlklien dan

pelayanan yang dibutuhkan;

e. meminta persetujuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan;

f. melakukan pencatatan asuhan keperawatan secara sistematis; dan g. mematuhi standar,

(2) Perawat dalam menjalankan praktik senantiasa meningkatkan rrnrtu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolog] melalui pendidikan dan pelatihan sesuai Clengan bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau orqanlsasi profesi.'

(3) Perawat dalarn menjalankan praktlk wajib membantu program Peme:tintah dalam meningkatkan deraJatkesehatan masyarakat.

5

MliNlERIKESEHATAN flEPUBLIK INI)ONESI}.

BABIV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal13

(1) Pemerihtah dan Pernerlntah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan dengan mengikutsertakan organisasl profesi.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dirnaksud pada ayst (1) diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan, kese!amatan pasien dan malindungi masyarakat terhadap segalakemungkinan yang dapat rnenirnbulkan bahaya bagi kesehatan,

Pasal14

(1) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,. Pemerlntah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan tindakan administratif kepada perawat yang rnetakukan pelanggaran terhadap ketentuan penyelenggaraan praktik dalarn PeraturaninL

(2) Tindakan administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dllakukan melalui:

a. teguran llsan;

b. teguran tertulls; atau

c. pencabutan SIPP.

BABV KETENTUAN PERAUHAN

Pas-al 15

(1) SIPP yang dimillkl perawat berdasark.an Keputus.an Menter! KeseMtah Nomor 12391MenkesfSKlIV!2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat masih tetap berlaku sampai rnasa SIPP berakhir.

(2) Pada saat peraturan ini mulai berlakll, SIPP yang sedang dalarrt proses perizinan dilaksana!<ansesuai ketentuan Keputusarr Menteti Kesehatan Nomor 1239IMenkeslSKlIV120D1 tentang Registrasidan Praktik Perawat.

BABVI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Pada saat Peraturan Menteri ini mula! berlaku, Keputusan Menteri Kesehattm Nomor 1239/MenkesfSKlXI/2001 tentang Reg istras i dan Praktlk Per:awat sepanjang yang berkaitan dengan parlzinan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

6

".~'. ". ,Ii

MENTER.I KESEHATAN REPU1ILJK INDONESIA

Pasal17

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetanuinya, memerintahkan pengundangan peraturali ini dengan penempatannya dalam Berita. Negara Republik Indonesia ..

7

~ •• I

Formulir I

Perihal : Perrnohonan Surat lzln Praktik: Perawat (SIPP)

K!3pMa Yth,

Pejabat Pernerlntah Daerah KabupatenlKota ,." ....

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama Lengkap , , ..

Alamat , ...

Tern pat, tanggallahir: ... Jenis kelarnin , ...

Tahun Lulusan

Dengan ini mengajukan permohonan untuk rnendapatkan Surat l:zin Praktik Perawat.

Sebagai bahan pertimbangan terlampir:

a, fotokopr STR yang masih berlaku dan dilegalisir;

b.. surat ke:terangansehatfisik dari dokter yang memi!ikl Surat lzin Praktlk;

o, surat pemyataan memiliki tempat prakt.ik;

d. pasfoto berwarna terbaru ukuran 4 X 6 em sebanyak 3 (tiga) lembar; dan

e. rekomendasi dan organlsasl profesl.

Demikian atas perhatian Bapakllbu kaml ucapkan terimakasih.

Pemohon,

.~.~., ~.. .~~~-.

FormuJir 11

KOP OINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA ...

SURAT IZIN PRAKTIK PERAWAT (SIPP) Nomor:

Yang bertanda tangan dihawahini, Pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ... rnemberlkanizin praktik kepada:

Nama ....

Tempat, tang.gallahir:

Alamat

Untuk beke~a sebagai perawat di ... (ternpat dan alarnat lengkap fasilfies pelayanan kesehatan)

Surat Izin Praktik Perawat (SIPP) inl berlakusampai dengan tanggal ...

Oikeluarkan di .

Pada tanggal .

Pejabat Pemerintah Oaerah KabupatenIKota ...

( ... )

Tembusan:

1. Kepata Dinas Keselnllan Provinsi ... ;

2. Ketua Persatuan Perawat Nasionallndonesia (PPNI) daerah ... ; dan

3. Peitinggal.

You might also like