Professional Documents
Culture Documents
Adnan
Biologi FMIPA UNM, 2010
Fungsi utama dari sistem saraf adalah antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mendeteksi, menganalisa, menggunakan, menghantarkan semua
informasi yang ditimbulkan oleh rangsang sensoris (misalnya panas
dan cahaya) dan perubahan mekanis dan kimia yang terjadi di dalam
lingkungan internal dan eksternal.
2. Untuk mengorganisir dan mengatur, baik secara langsung maupun
tidak langsung sebagian besar fungsi tubuh, terutama kegiatan motoris,
visceral, endokrin dan mental.
C. Komposisi
Tergantung pada fungsi, setiap neuron memiliki bentuk yang khas. Pada
semua neuron terdapat ujung dendrit dan ujung aksonal yang bervariasi pada lokasi
badan sel. Neuron terdiri atas tiga bentuk dasar, yaitu neuron bipolar, neuron
unipolar, dan neuron multipolar.
1. Neuron bipolar
Badan sel terletak sama jauhnya antara percabangan-percabangan dendritik
dan terminal akson. Dapat dijumpai pada ganglion telinga dalam dan retina mata.
2. Neuron unipolar
Juluran yang berfungsi sebagai dendrit dan akson berpangkal pada suatu kutub
pada badan sel. Misalnya neuron yang menyusun ganglion spinal. Neuron ini sering
disebut neuron pseudounipolar.
3. Neuron Multipolar
Bila badan sel terletak lebih dekat pada percabangan-percabangan dendritnya
daripada terfminal akson. Oleh karena pangkal dendrit-dendritnya seolah tumbuh dari
beberapa kutub pada badan selnya maka disebut neuron multipolar. Jenis neuron ini
terutama terdapat pada susunan saraf pusat.
Gambar 2. Berbagai macam bentuk neuron
Berdasarkan bentuk percabangan dendritik dan aksonal, neuron multipolar
dapat dibedakan atas :
Neuroglia atau sel glia ialah unsur seluler susunan saraf yang tidak
mempunyai tugas untuk menghantarkan impuls saraf. Adapun sel-sel saraf
tersebut adalah mikroglia astrosit, oligodendrosit, sel ependim dan sel
koroid.
1. Mikroglia
Mikroglia merupakan unsur seluler yang memperlihatkan berbagai
bentuk dan ukuran. Hal ini sesuai dengan tugas yang sedang dikerjakan.
Sepanjang pembuluh darah dapat ditemukan mikroglia secara
tersendiri atau di dekat neuron. Mikroglia dapat berkumpul dalam bentuk
satelit. Mikroglia aktif yang berarti sedang melakukan gerakan
memperlihatkan pseudopodia sitoplasmik yaitu juluran sitoplasma yang
lebih tebal dari juluran-juluran pada keadaan istirahat.
Dalam melakukan pembersihan sisa-sisa neurolisis, mikroglia
memperlihatkan bentuk yang sangat berbeda dengan bentuk dalam keadan
istirahat. Dalam hal ini mikroglia dikenal debagai Scavenger cells atau
Gitter Cells, yaitu pulasan dengan hematoxilin-eosin terlihat sebagai sel
yang bulat dengan nucleus yang berposisi eksentrik, sitoplasma penuh
dengan zat lemak yang jika dipulas memeperlihatkan bentuk yang lebih
panjang dari pada dalam keadaan istirahat.
Mikroglia dianggap sebagai sel-sel yang dapat bergerak gesit dengan
cara mengeluarkan pseudopodia dan dapat melakukan tugas sebagai
makrofag di luar susunan saraf pusat. Mikroglia berasal dari mesoepitelium
dan bukan berasal dari neuropitelium.
2. Astrosit
Astrosit tampak sebagai sel tanpa sitoplasma. Di situ dapat dibeda-
bedkan inti neuron dan juga oligodendrosit, seperti yang terlihat pada
gambar .
Astrosit dengan juluran-juluran yang tampak lebih kekar, tidak
banyak bercabang dan bentuk cabangnya agak lurus dan sederhana
dinamakan Astrosit Fibrosa. Nukleus astrosit lebih besar daripada inti
oligodendrosit, tetapi sedikit lebih besar dari inti mikroglia, inti astrosit
tampak kurang padat, sedangkan inti oligodenrosit lebih padat, tetapi inti
mikroglia adalah yang panjang padat.
Astrosit protoplasmic mengambil posisi di dekat dinding pembuluh.
Satelit astrosit protoplasmic di dekat neuron dapat dijumpai juga, tetapi
jumlah astrosit protoplasmic di dekat pembuluh darah adalah lebih besar.
Astrosit fibrosa mengambil posisi di bagian jaringan otak subpial, di
substansi alba dan thalamus.
H. Reseptor