Professional Documents
Culture Documents
sekolah pinggiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Era reformasi membawa dampak yang sangat luas di berbagai sisi kehidupan, mulai
dari segi politik, ekonomi sosial budaya pertahanan keamanan dan bahkan dunia
akan kebebasan pola pikir manusia dalam menyampaikan segala ide dan gagasannya
kepada pihak-pihak pengambilan kebijakan. Di sisi lain reformasi juga ikut menyeret
lapisan bawah masyarakat untuk terlibat didalam mewarnai segala kebijakan yang diambil
oleh pengambil keputusan. Tak luput pula dunia pendidikan ikut menikmati getahnya. Di
era lama murid dan orang tua begitu patuh terhadap kebijakan-kebijakan yang di keluarkan
sekolah. Akhir-akhir ini menjadi sangat alot, dan tidak menuntut kemungkinan segala
upaya yang diambil oleh sekolah banyak yang kandas di tengah jalan. Dan akhirnya
timbulah pertanyaan apakah sebenarnya yang menyebabkan itu semua ? Dan bagaimana
cara mengatasi persoalan-persoalan itu ? hal ini harus mendapatkan jawaban dan dan jalan
keluar bila pendidikan kita di masa yang akan datang ingin tetap eksis di mata masyarakat
dan pemerintah .
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat bangsa dan negara. (UU RI
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
Dari pernyataan tegas yang di muat dalam UUD 1945 dan UURI No 20 Tahun
2003 baik pasal 1, 4 dan 9 untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang bermutu dan
berkwalitas yang sifatnya masih umum dan komplek, pelaksanaanya diperlukan dukungan
perundang-undangan yang berlaku dan pemerintah wajib menjamin tersedianya dana guna
menyelenggaran pengajaran yang PAKEM. Disisi lain masyarakat dan orang tua
Memang tidak mudah untuk membangun kondisi yang harmonis dari komponen-
komponen tersebut. Hal ini dibutuhkan suatu strategi tertentu untuk mewujudkan GOAL
serta unsur masyarakat sangatlah sulit dilakukan terutama bagi sekolah-sekolah pinggiran,
dan agar orang tua wali murid / masyarakat lebih berperan memberikan dukungan terhadap
pendidikan.maka diperlukan suatu desain untuk membangun image sekolah agar sekolah
menjadi pusat pendidikan, pusat budaya untuk mencapai gol-gol yang diinginkan.
komunikasi dengan orang tua / masyarakat serta bagaimana menjalin komunikasi dengan
pemerintah sebagai penyandang dana. Sehingga Karya Tulis ini kami beri judul “ DESAIN
SEKOLAH PINGGIRAN ”
Agar pembahasan Desain Membangun image sekolah pinggiran lebih mengena dan
tidak meluas, pembahasan dari gagasan ini di tekankan pada bahasan : DESAIN
1.3. Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas maka timbul permasalahan
Bagaimana Desain membangun Image Pemerintah dan Masyarakat terhadap SMP Negeri 2
Agar lebih fokus dan tidak meluas maka rumusan masalah menjadi : ”Bagaimana
Desain Membangun IMAGE Pemerintah Dan Masyarakat/ Orang tua wali murid”
sekolah.
3. Ingin memaparkan cara mengubah sekolah dari sekolah duafa menjadi sekolah
inovatif.
4. Ingin menyumbangkan sebuah gagasan kecil yang bisa digunakan sebagai acuan
masyarakat.
PEMBAHASAN
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Dari fungsi dan tujuan pendidikan Nasional itu telah jelas kiranya bahwa bukan
merupakan barang mudah untuk mewujudkan impian itu, artinya bahwa sangatlah mustahil
tujuan itu tercapai tanpa adanya : peran serta dari orang tua / masyarakat serta pemerintah
serta lembaga pendidikan yang berwibawa disuatu lembaga pendidikan. Untuk itulah maka
diperlukan suatu Desain khusus agar fungsi orang tua/wali murid lebih efektif serta serta
pemerintah lebih berperan memegang kendali dalam rangka mewujudkan pendidikan yang
berkualitas dan bermutu serta berdaya guna. Dengan kata lain sarana paling ampuh untuk
mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional adalah : peserta didik harus kita kelola secara
lembaga pendidikan sebagai tempat mencetak siswa–siswa sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, harus
memiliki IMAGE yang tinggi, baik dimata masyarakat maupun dimata pemerintah.
pinggiran. Terlebih dahulu kita bahas pengertian dari istilah : Brand Image itu sendiri.
Brand : Adalah sebuah nama, istilah, tanda, symbol atau desain atau kombinasi dari itu
seseorang yang diyakini dari suatu obyek yang mereka temui. Kesan, ide, gagasan atau
kepercayaan seseorang bisa mengarah pada : organisasi, pemerintah atau departemen atau
Image yang mengarah pada lembaga pendidikan kita yaitu SMPN 2 Jatiroto selama ini
yang berkembang adalah : Anaknya nakal-nakal, sering bolosan, sekolah kumuh, dan lain-
lain. Terlepas dari pada itu kepada siapapun yang akan mengelola dan membina di SMP 2
Jatiroto tidak akan berhasil dengan cepat bila kesan- kesan yang sudah melekat dan
Membuang kesan yang sudah tertanam erat seperti yang tertulis di atas, ditambah
lagi dengan kesan-kesan feodalisme Pemerintah Belanda selama berkuasa di Indonesia juga
menambah beban berat dalam menghapus kesan buruk. Yaitu SMP Negeri 2 Jatiroto yang
dulunya berasal dari sekolah Tehnik yang oleh Belanda diperuntukan bagi karyawan-
karyawan bawahan ikut memberi warna masyarakat terhadap SMP Negeri 2 Jatiroto yaitu
adanya Stratifikasi/penggolongan antara golongan atas dan bawah. Tidak semudah kita
untuk membalikkan telapak tangan. Namun perlu pemikiran yang cerdas dari setiap
personil yang ada di SMP Negeri 2 Jatiroto. Dan tidak menutup kemungkinan
akan dijalankan.
Dari dua pengertian diatas dapat ditarik suatu pengertian sederhana bahwa :
BrandIimage adalah : Kepercayaan seseorang terhadap Merk atau symbol yang dimiliki
oleh suatu obyek. Disini obyeknya adalah lembaga SMP Negeri 2 Jatiroto yang merupakan
salah satu dari sekian banyak sekolah pinggiran di Kabupaten Lumajang yang memiliki
karakteristik Unik seperti kami paparkan diatas. Pertanyaan selanjutnya yang timbul adalah
Sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional maka tanggung jawab terbesar dalam
mencerdaskan bangsa adalah Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 yang
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.**** )
yang meningkatkan keimanan dan ketagwaan serta akhlak mulia dalam rangka
masyarakat berhak mendapat pendidikan serta pemerintah akan mengusahakan suatu sistim
pendidikan yang berkualitas. Namun kenyataan yang ada dimasyarakat belum mengakui
bahwa setiap lembaga yang ada itu berkualitas. Hal ini akan tanpak sekali saat-saat
penerimaan siswa baru berlangsung. Kejadian yang ada, banyak sekolah-sekolah pinggiran
yang kesulitan untuk memenuhi pagu yang ditetapkan. Dan bahkan untuk memenuhi pagu
pendaftaran tetap dibuka hingga Masa orientasi siswa ditutupi. Timbulah persoalan baru,
Tidak lain adalah perhatian pemerintah terhadap sekolah-sekolah pinggiran sangat rendah,
baik terhadap pembangunan fisik maupun penyediaan sarana lainya. Ini mengakibatkan :
5. Dan terakhir adalah kepercayaan masyarakat /orang tua terhadap sekolah tidak ada.
(MPMBS)
Dalam strategi Corperate MPMBS yang perlu kita ingat adalah : bahwa pemerintah
sumberdaya pendidikan yang ada dengan melibatkan warga sekolah baik Guru
karyawan / orang tua wali murid dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan
mutu sekolah. Dari sini yang kita butuhkan, agar image pemerintah semakin oke
SMP Negeri 2 Jatiroto yang berada pada geografis yang kurang menguntungkan yaitu
berdekatan dengan sekolah favorit serta berada pada ujung timur kabupaten Lumajang
dan berbatasan dengan kabupaten Jember yang memiliki kebijakan yang berbeda ikut
Untuk itu tindakan bijak yang harus kita ambil adalah kenali kekuatan-kekuatan sekolah
kita .Misalnya :
5. Dan seterusnya.
mampu bersaing dengan sekolah lainya. Dan tak kalah pentingnya adalah munculkan
Tidak cukup dengan mempelajari kekuatan-kekuatan sekolah kita, kita sebagai manager
sekolah terutama sekolah –sekolah pinggiran harus semakin pro aktif untuk senantiasa
memahami segala kebutuhan sekolah yang nantinya akan kita jadikan skala prioritas
topik-topik berikut :
1. Tenaga Guru
4. Sumber Pendanaan
5. Dan seterusnya.
Sebagai pengelola sekolah pinggiran kita tidak boleh merasa putus asa dengan kondisi
yang berkembang di lingkungan kita. Kita harus memiliki prinsip hari ini kita kalah,
dan hari esok kita harus menang. Berikut contoh-contoh penggalian peluang di sekola :
Disini dibutuhkan kerja keras, dengan berbagai usaha : misalnya promosi secara
Tanamkan kepada masyarakat dan pemerintah bahwa sekolah bisa memenuhi pagu
yang ditetapkan.
seirama dengan kemajuan jaman dan tehnologi. Beri pelayanan terbaik untuk
masyarakat.
Mantabkan prinsip dan ide dan gagasan, ada perjuangan pasti ada hasil. Jangan
5. Kenali Ancaman-Ancaman.
Selalu waspada terhadap segala ancaman yang akan merongrong sekolah kita Ancaman
bisa datang dari lingkungan kita dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu kenali secara
mantab ancaman-ancaman itu, serta carikan jalan keluar. Ancaman –ancaman yang
Carilah pendekatan secara terus menerus terhadap orang tua wali murid yang rawan
kehendak keras karena bagaimanapun usaha kita akan gagal bila tidak ada peran
IMAGE
PEWMERINTAH
STRATEGI CORPORATE
MPMBS:
Memberikan kewenangan
dan kemandirian untuk
mengelola proses dan
sumberdaya pendidikan
Melibatkan warga
sekolah(Guru,karyawan
,orang tua siswa
/masyarakat dalam
pengambilan keputusan. PELUANG
KEKUATAN Ditujukan untuk
SEKOLAH peningkatan mutu Input dari SD
pembelajaran dan prestasi Cukup.
Pagu Terpenuhi S Daya tampung
Dukungan dari E S ada. Pelayanan
lingkungan C K bisa
sekitar cukup A A ditingkatkan.
Tenaga pengajar R L Kuantitas dan
kompeten A A kwalitas bisa
Sarana dan kita raih.
Prasarana K P
memadai O R
N I
Kelemahan : S O Ancaman
I R
Tenaga Guru S I Anak usia putus
kurang T T sekolah tinggi.
Komunikasi buntu. E A Pengaruh
IMAGEmasyarakat N S kebijakan
tipis sekolah sekitar
Pendanaanlamban yang fuktuatif
GOAL
Sasaran Sekolah
1.Sekolah yang berkualitas
2.Sekolah inovatif
3.Sekolah pusat budaya
4. Sekolah yang memiliki Image tinggi
dari pemerintah dan masyarakat
usaha pendekatan terhadap pemerintah dan pemerintah daerah secara konsisten dengan
memperhatikan skala prioritas program untuk mewujudkan goal sekolah yaitu : Sekolah
2.4. Desain Membangun Komunikasi dan Partisipasi orang tua siswa terhadap
sekolah.
tantang : Dewan Pendidikan Dan Komite Sekolah di undangkan dengan tujuan untuk :
Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan
dan program pendidikan. Untuk meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif seluruh
persoalan-persolan yang dihadapi oleh masyarakat/orang tua murid dengan pihak sekolah.
Ini terbukti banyak sekolah–sekolah yang mengalami kegagalan dalam melibatkan orang
Pertanyaan yang muncul adalah apakah penyebab utama dari permasalahan tersebut ?
Organisasi Dewan /Komite sekolah di bentuk, sehingga aspirasi- aspirasi atau program-
program dari sekolah pemahamanya masih jauh di lubuk hati masyarakat yaitu masyarakat
yang notabene heterogen. Dengan kata lain Jauhnya komunikasi antara sekolah dengan
notabene tidak membawa aspirasi orang tua siswa di level paling bawah )
Dari kenyataan-kenyataan yang ada mengatur banyak orang ternyata lebih sulit dari
pada mengutur sedikit orang. Atas dasar prinsip itulah gagasan ini tercetus. Misalnya
disebuah sekolah dengan jumlah siswa 300 siswa, ingin mengadakan komunikasi dengan
orang tua/masyarakat. Kemudian segala macam keperluan disiapkan, mulai dari sound
sistem, tempat duduk dan bahkan pengurus Komite telah dihadirkan. Saat-saat awal
perjalanan rapat, susana aman-aman saja. Namun menjelang penarikan pendapat skenario
rapat yang kita susun menjadi rusak akibat masuknya pendapat diluar kendali pengurus
Komite, yang kemudian didukung oleh ratusan peserta yang awalnya tenang-tenang saja
tetapi akhirnya menjadi runyam. Ini adalah gambaran sulitnya mengatur banyak orang
2. Kemudian kerja kita diawali dari bagan paling bawah yaitu :tiap-tiap kelas dari
kelas I, II dan III dengan panduan dari wali kelas merancang pertemuan yang
komite kelas dalam rapat komite kelas parelel I, II dan kelas III. Perlu diingan
berbeda.
pengurus komite kelas paralel dalam rapat komite sekolah bersama pihak sekolah
5. Segala aspirasi orang tua siswa yang telah digali dari bawah dan telah dipadukan
dengan program sekolah dapat diangkat sebagai agenda rapat pleno komite sekolah
yang diikuti oleh semua orang tua. Boleh jadi rapat pleno hanya dihadiri oleh
beberapa orang tua siswa, karena mereka telah menyalurkan aspirasinya melalui
kebersamaan.
a. Air akan mengalir teratur bila sanitasi air teratur pula Komunikasi akan
struktur organisasi.
c. Aksi demo hanya terjadi pada sekumpulan orang yang tidak jelas jalur dan
strata komunikasinya.
I KOMITE SEKOLAH
V SEKOLAH
I
I TIM PEMBERDAYAAN
I ORANG TUA SISWA
( PIHAK SEKOLAH & KOMITE )
I
I
KOMITE KOMITE KOMITE
Kelas I Paralel Kelas II Paralel Kelas III Paralel
I
K K K K K K K K K K K K K K K
O O O O O O O O O O O O O O O
M M M M M M M M M M M M M M M
I I I I I I I I I I
1 1 1 1 1 T T T T T T T T T T
T T T T T E E E E E E E E E E
E E E E E
K K K K K K K K K K
K K K K K L L L L L L L L L L
L L L L L S S S S S S S S S S
S S S S S
2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
1 1 1 1 1 A B C D E A B C D E
A B C D E
1. Ketua
2. Wakil
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. 2 Orang Anggota
Mekanisme Kerja :
1. Tentukan Materi yang akan disampaikan kepada orang tua / Wali murid.
3. Bicarakan dan simulasikan secara tepat pesan-pesan materi yang akan dibawa
dikomunikasikan kepada orang tua wali murid . Misalnya : Payung hukum dan lain-
lainya.
5. Tentukan transmisi pesan pada jalur dan gate/ pintu yang benar. Jangan sembarang
6. Gunakan alat bantu atau media yang cocok untuk konsumsi perserta atau anggota
rapat.
7. Pelajari karakteristik dari masing –masing peserta melalui humas yang ada di
sekolah.
suram hal ini terbukti dengan adanya bermacam-macam predikat yang muncul : antara lain
: Sekolah kumuh, sekolah anak nakal serta sekolah-sekolah buangan. Kesan buruk itu
akhirnya mulai pudar setelah munculnya Predikat baru di SMP Negeri 2 Jatiroto yang
akhir akhir ini mendapat predikat nilai A dari Badan Akreditasi Sekolah ( BAS ) .
predikat itu. Hal ini semata karena perjuangan dari tangan dingin dari manager sekolah
serta kerjasama yang erat saling bahu membahu dari segenap Managemen Corporate di
SMP Negeri 2 Jatiroto .Persoalan berikutnya adalah apa sebenarnya yang menyebabkan
SMP Negeri 2 Jatiroto bangun tidak lain adalah Image pemerintah dan masyarakat Jatiroto
sekarang mulai tumbuh. Hal ini terbukti dengan adanya : Denyut-denyut kegiatan yang
selalu ada di SMP Negeri 2 Jatiroto, ditandai dengan: padatnya kegiatan ekstra kurikuler di
sekolah, hadirnya sarana sarana dari bantuan pemerintah mulai dari : Penyediaan gedung
hingga bantuan-bantuan lain demi pengembangan di SMP Negeri 2 Jatiroto. Dan bahkan
SMP Negeri 2 Jatiroto sekarang tidak akan kalah dengan SMP-SMP yang ada di perkotaan
dalam hal penyediaan sarana-sarana yang bernuansa IPTEK, mulai dari jaringan komputer
( Internet ), sistem Audio kelas sarana-sarana lain semisal Marching Band yang unggul di
wilayahnya.
SEKOLAH
DUAFA/RINTISAN
SEKOLAH POTENSIAL
SEKOLAH INOVASI
1.Sarana dan Prasarana Memadai
2.Adanya jaringan penghubung
terhadap dunia luar
3.Adanya denyut kegiatan ekstra
dan
Intra kurikuler
4.Adanya kegiatan unggulan
5. Adanya sistim jaringan imformasi
Di setiap ruang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
sangat ketat. Hal ini menuntut kemampuan para pengelola pendidikan untuk selalu
menyiapkan siswa didiknya agar mampu berkembang dan tumbuh sejajar dengan sekolah-
Untuk itu merupakan keharusan bagi sekolah-sekolah yang selama ini memiliki
Brand Image atau citra/pandangan orang yang kurang baik tentang suatu sekolah, untuk
berbenah diri menggali segala kemungkinan yang akan membawa sekolah kearah yang
baik. Oleh sebab itu SMP Negeri 2 Jatiroto yang selama ini rendah dalam hal prestasi
akademik, harus digiring menuju kemampuan lain diluar akademik yaitu : Sistem
Komputerisasi. Dari rintisan sistim ini diharapkan stapak demi setapak citra SMP Negeri 2
Jatiroto akan sejajar dengan sekolah-sekolah lain yang memang sudah memiliki Image
dimata masyarakat.
Gagasan atau ide ini akan lebih mantap bila dari seluruh dewan Guru dengan
perlindungan dari segenap pengelola sekolah, bergerak serentak, maju bersama dalam
kerangka landasan yang kokoh yaitu itikad baik untuk membina sekolah kearah kemajuan
yang kita inginkan yaitu kekuatan yang berbasis pada Otonomi Sekolah.
Otto Biografi
Sujanar, S.Pd.
Jln Stasiun Jatiroto Telpon ( 0334 ) 322 517
HP. 08155909418.
e-mail : smpn2_jatiroto @yahoo.co.id
A. DATA PRIBADI
HP. 08155909418.
d. Ibu : Jebrak
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1987.
tahun 1998.
C. RIWAYAT PEKERJAAN
3. Tahun 1996- 2006 Mutasi dan aktif sebagai guru di SMP Negeri 2 Jatiroto
Situbondo.
Juli 1994
5. Pelatihan ( Pelajaran ) Teori dan Praktek Olah Raga Dan Ilmu Tenaga
Dalam “Welut Putih” Tingkat : Rantab Selaras selama 1.5 Tahun 1992-
1993
F. KEGIATAN PENGEMBANGAN
2006.
Juni 2005
G. PENGABDIAN MASYARAKAT
2. Panitia Penyelenggara “Work Shop “ Bagi Guru SD, SMP Dan SMA “
Tahun 2006.
Juni 2005
SUJANAR, S.Pd.
Nip. 131 787 096
DAFTAR PUSTAKA
Widayati, Ninik Sri 2006. Pengembangan Profesi Guru “Widyaswara LPMP Jawa Timur
Januari 2006.
Widayati,Ninik Sri 2006.Penelitian Tindakan Kelas “ Makalah Work PGRI Bagi Guru
SD,SMP dan SMU 2006 di Lumajang 27- 29 Januari 2006.
Degeng ,S. Nyoman .“MPMBS Dalam Pelaksanaan KBK : tantangan dan Harapan.
Undang-Undang Ri Nomor 20 Tahun 2003 “Sistim Pendidikan Nasional 2003 Jakarta :
Penerbit Depdagri.
Undang –Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Perubahanya Jakarta : Penerbit
Depdagri
Undang-Undang No 044/U/2002 Tanggal 2 April 2002 Jakarta : Penerbit Depdagri.
Suhardjono & Hoesein Azis a.&Suharta 1995.Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di
Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru.Jakarta :Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan Dirjend .Dikdasmen.
Marhiyanto Bambang & Arifin Samsul M” Kamus Lengkap 9 Milyar “Solo: Penerbit
Buana Raya.