Professional Documents
Culture Documents
Adnan. 2008
(Biologi FMIPA UNM)
Sel merupakan kumpulan protoplasma yang dibatasi oleh membran. Sel bukan
merupakan suatu ruang-ruang kecil yang kosong seperti yang diamati oleh Robert Hooke,
melainkan sel merupakan suatu bangun yang mengandung isi yang kompleks. Keseluruhan
isi sel disebut Protoplas, sedangkan zat di dalam sel yang merupakan koloid berstruktur-
kompleks disebut Protoplasma (dari bahasa Yunani protas yang berarti pertama dan
plasma yang berarti pembentukan). Dengan demikian, secara harfiah protoplasma berarti
pembentukan yang pertama (De Robertis et. al. 1975).
Protoplasma terutama terdiri atas 5 substansi dasar yaitu elektrolit, protein,
lipida, karbohidrat, dan air. Pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung
sekitar 75-85% air, 10-20% protein, 2-3% lipid, 1% karbohidrat, dan 1% zat
anorganik lainnya. Pada sel eukariota, bagian dari cairan sel yang terdapat di antara
membran inti (nuclear envelope) dengan membran plasma disebut sitoplasma,
sedangkan cairan sel yang terdapat di dalam selaput inti disebut nukleoplasma. Di
alam dikenal ada dua tipe sel berdasarkan ada tidaknya selaput inti, yaitu sel
prokariota dan sel eukariota. Sedangkan berdasarkan cara sel untuk mendapatkan
energi dari lingkungan sekitarnya, dikelompokkan menjadi dua, yaitu sel autotrofik
dan sel heterotropik (De Robertis et al., 1975)
Menurut De Robertis et al., (1975), sebuah sel harus memenuhi beberapa criteria
yaitu :
1. Memiliki membran plasma;
2. Mengandung materi genetic yang penting untuk mengkode berbagai jenis
RNA, termasuk untuk sintesis protein;
3. Mengandung “mesin biosintesis” tempat di mana sintesis berlangsung.
Pada mulanya pengamatan terhadap struktur sel eukariota sangat terbatas pada
bagian-bagian tertentu saja, misalnya dinding sel, membran sel dan inti sel. Dalam tahap
perkembangannya, pengamatan terhadap struktur sel menjadi sangat kompleks, terlebih
setelah ditemukannya mikroskop elektron oleh Knoll dan Ruska pada tahun 1932 (Karp,
Biologi Sel 21
1984). Dengan ditemukannya mikroskop elektron, maka kini pengamatan terhadap struktur
sel telah sampai pada tingkat ultra struktur. Di dalam sitoplasma sel eukariota terdapat
organel-organel sel. Organel sel adalah badan-badan yang terdapat di dalam sel, baik yang
berbatas membran maupun yang tidak berbatas membran.
Tabel 2.1 Perbedaan struktur antara sel hewan dan sel tumbuhan
Gambar 2.1 Struktur Sel Hewan (Campbell, Reece, dan Mitchell, 2000).
mikrotubul dan mikrofilamen, sentriol, silia dan flagel. Tidak semua sel memiliki
komponen-komponen tersebut di atas, tergantung pada tipe selnya.
1. Dinding Sel
Dinding sel hanya dijumpai pada sel tumbuhan. Dinding sel berfungsi sebagai
penyokong mekanik dan memberi bentuk pada sel. Pada kondisi tertentu, dinding sel
berperan untuk melindungi sel agar tidak mengalami lisis. Dinding sel tumbuhan terutama
tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan polisakarida pektat. Secara umum, dinding sel
pada tumbuhan terdiri atas dua, yaitu dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Diantara
dinding primer dari suatu sel dengan dinding primer dari sel yang bertetangga terdapat
lamella tengah. Dinding sekunder terdiri atas tiga lapis, yaitu lapisan dalam (S3), lapisan
tengah (S2), dan lapisan luar (S1) (Thorpe, 1984)
satu sel dengan sel lainnya. Penghubung tersebut dinamakan plasmodesma-ta, berperan
dalam melayani sirkulasi bahan-bahan interseluler Selain palsmodesmata, pada dinding sel
tumbuhan misalnya sel-sel xylem dan floem, terdapat lubang-lubang halus atau lubang-
lubang besar yang dapat menghubungkan antara dua sel yang bertetangga (gambar 2.4)
2. Membran plasma
Membran prlasma secara fisik memisahkan sitoplasma dan organel-organel
seluler dari lingkungan sekitarnya. Semua materi yang masuk dan keluar dari sel harus
melewati membran plasma. Membran plasma bekerja sebagai sebuah rintangan
semipermiabel di mana berlangsung difusi secara selektif, transpor aktif, pinositosis,
fagositosis dan komunikasi antara si penerima dan penyampai rangsangan, dan tempat
berlangsungnya sejumlah reaksi-reaksi kimia.
Membran plasma terutama tersusun atas lipida dan protein. Lipida membran
terutama terdiri atas fosfolipida, glikolipida, dan sterol. Molekul-molekul lipida bersifat
anfifatik, artinya setiap molekul mengandung komponen yang bersifat hidrofobik dan
hidrofilik.
Protein membran adalah protein globular yang tertanam atau mengapung dalam
matriks cair. Protein-protein yang terdapat pada membran plasma mempunyai peranan
yang sangat penting dalam hal :
a. Memberikan kekuatan struktural pada membran;
b. Bekerja sebagai enzim untuk melangsungkan berbagai jenis reaksi-reaksi kimia;
c. Bekerja sebagai protein pembawa (carrier) untuk transpor material melalui
membran;
Biologi Sel 25
3. Retikulum Endoplasma
Di dalam sitoplasma sel, terdapat jalinan saluran-saluran yang berbatas
membran dan saling beranastomosis dan secara kolektif disebut retikulum
endoplasma. Membran retikulum endoplasma membagi sitoplasma menjadi dua fasa,
yaitu (i) fasa luminal atau fasa intra cisternal dan (ii) fasa hyaloplasmik atau fasa
sitosol. Fase luminal terdiri dari materi yang terdapat di dalam sisterna retikulum
endoplasma. Retikulum endoplasma yang pada permukaan hyaloplamiknya terdapat
ribosom disebut retikulum endoplasma halus atau licin. Setiap bagian dari retikulum
Biologi Sel 26
endoplasma dapat berhubungan dengan membran plasma dan selaput inti (Sheeler &
Bianchi, 1983). Ribosom adalah partikel nukleoprotein tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi sintesis protein (Thorpe, 1984).
Retikulum endoplasma berperan di dalam mekanisme detoksifikasi, ikut terlibat
di dalam sintesis lemak, steroid dan metabolit molekul-molekul kecil. Selain itu,
berperan dalam sintesis protein dengan adanya ribosom (gambar 2.6) pada permukaan
membrannya.
4. Badan Golgi
Badan golgi sering disebut apparatus golgi. Terdiri atas sisterna-sisterna halus yang
biasanya ditumpuk bersama-sama dalam arah yang paralel. Kompleks golgi biasanya
dikelilingi oleh vesikula-vesikula dengan berbagai ukuran yang dilepaskan dari bagian tepi
kompleks golgi. Beberapa fungsi kompleks golgi adalah memodifikasi produk sekresi;
sekresi enzim-enzim, khususnya lipoprotein pada sel produk sekresi; glikoksilasi protein-
protein yang di sintesis oleh retikulum endoplasma kasar; pembuatan membran untuk
vesikula yang dikeluarkan dari permukaan matang; dan proliferasi membran plasma
dengan menambahkan bahan-bahan membran untuk organel-organel intraseluler dan
membran plasma (Sheeler & Bianchi, 1983).
Biologi Sel 27
5. Lisosom
Pada umumnya sel-sel mengandung struktur berbentuk vesikula yang
ukurannya lebih kecil daripada mitokondria dan disebut lisosom. Permukaan lisosom
dibatasai oleh suatu membran tunggal dan mengandung sejumlah enzim-enzim
hidrolase yang mampu mencerna protein, asam nukleat, polisakarida, dan bahan-
bahan lain. Dibawah kondisi normal, aktivitas enzim-enzim tersebut terbatas pada
bagian dalam dari lisosom. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim-
enzim dilepaskan dan dapat menghancurkan sel. Lisosom bertanggungjawab untuk
pencernaan intraseluler dari partikel-partikel yang dimakan oleh sel selama
endositosis (Sheeler & Bianchi, 1983).
6. Mitokondria
Di dalam sitoplasma, terdapat sejumlah organel-organel berbentuk vesikula
lonjong yang disebut mitokondria. Setiap mitokondria dibatasi oleh dua membran,
yaitu membran luar dan membran dalam. Pada membran dalam, terdapat sejumlah
lipatan-lipatan yang disebut krista yang menambah luas daerah permukaan membran
dalam. Ruang yang terdapat diantara krista mitokondria disebut matriks. Pada
Biologi Sel 28
7. Mikrobodi
Mikrobodi terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan. Ada dua jenis
mikrobodi, yaitu peroksisom dan glioksisom. Organel-organel ini dibatasi oleh
membran tunggal dan mengandung sejumlah enzim-enzim yang berfungsi dalam
metabolismehidrogen peroksida dan asam glioksilat. Secara umum, mikrobodi
berfungsi untuk reaksi-reaksi oksidasi yang dilakukan oleh flavin oksidase dan
katalase, metabolisme d-asam amino, serta membantu mitokondria didalam
metabolisme lemak.
8. Kloroplas
Kemampuan untuk menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk sintesis
karbohidrat dari air dan karbon dioksida merupakan ciri khusus dari setiap sel
tumbuhan. Proses tersebut dinamakan fotosintesis dan berlangsung didalam organel
yang disebut kloroplas. Kloroplas memiliki struktur yang agak lonjong dan dibatasi
oleh membran luar dan di dalamnya terdapat membran-membran internal.
Biologi Sel 29
dalam inti terdapat anak inti atau nukleolus (Sheeler & Bianchi, 1983; Junqueira &
Carneiro, 1980; Thorpe, 1984).
10. Vakuola
Vakuola dibatasi oleh membran tunggal dan dibentuk oleh penggabungan vakuola-
vakuola sederhana selama pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan. Vakuola
berperan sebagai tempat penyimpanan air dan produk-produk sel atau metabolit-metabolit
intermediat (Sheeler & Bianchi, 1983). Vakuola mengisi kurang lebih 90% dari volume sel
tumbuhan dewasa. Vakuola berisi cairan dan dibatasi oleh membran yang disebut tonoplas,
mengandung bermacam-macam substansi organik dan anorganik. Substansi organik
misalnya gula, protein, asam-asam organik, fosfatida, tannin, dan pigmen flavonoid.
Sedangkan substansi anorganik misalnya kalsium oksalat.
Sel meristematik memiliki banyak vakuola-vakuola sederhana. Mengikuti
pertumbuhan dan differensiasi sel, vakuola-vakuola sederhana bergabung satu dengan yang
lainnya membentuk vakuola sentral yang besar (Fahn, 1970).
permukaan sel, seperti mukus pada saluran pernafasan atau sel telur selama melintasi tuba
fallofii. Jadi peran silia pada organisme multiseluler bukan untuk pergerakan sel. Organel-
organel disebut silia bila lebih pendek dan terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan
flagella jika panjang dan jumlahnya sedikit. Setiap silia atau flagella dibungkus oleh
perpanjangan membran plasma. Secara internal, organel-organel tersebut mengandung
mikrotubul dengan susunan yang spesifik membentuk basal body atau kinetosoma. Basal
bodi terdiri atas dua mikrotubul pusat dan sembilan pasang mikrotubul perifer (Sheeler &
Bianchi, 1983).
Gambar 11. Silia Sel Trakea (a) Diambil dengan TEM, dan
(b) Diambil dengan SEM (Campbell, Reece, dan
Mitchel, 2000)
12. Sentriol
Sentriol merupakan struktur berbentuk silindris dengan diameter 0.15 nm dan
panjang 0.3-0.5 nm dan terutama terdiri atas mikrotubulus yang tersusun dengan sangat
teratur. Sentriol terdapat sepasang pada sel yang sedang tidak membelah. Sedangkan pada
sel yang akan membelah, setiap sentriol akan membentuk sentriol baru sehingga terdapat
dua pasang sentriol. Pada sel yang sedang membelah sentriol membentuk kumparan
mitosis yang mengandung mikrotubuli yang berfungsi untuk menggerakkan kromosom
selama mitosis. Umumnya sentriol ditemukan dekat inti.
Biologi Sel 32
Energi cahaya
6 CO2 + 12 H2S C6H12O6 + 6 H2O + 12 S
Bakterioklorofil
Sel eukariota fotosintesis meliputi berbagai jenis tumbuhan mulai dari algae bersel
tunggal hingga tumbuhan tinggi. Pada sel eukariota fotosintesis terdapat organel khusus
yang disebut kloroplas yang mengandung pigmen fotosintesis yaitu klorofil. Reaksi umum
fotosintesis pada tumbuhan adalah sebagai berikut :
Setiap jenis pigmen yang terdapat pada bakteri dan tumbuhan memiliki
kemampuan untuk mengabsorbsi cahaya dengan panjang gelombang yang tertentu
tabel 2.).
Tabel 2. Absorbsi maksimum pigmen-pigmen pada tumbuhan dan bakteri (Sheeler &
Bianchi, 1983).
Sel heterofik adalah semua sel yang memperoleh energi dengan cara
memecahkan substrat makanan. Terdiri atas sel heterotrofik prokariota dan sel
heterotrofik eukariota. Sel hetetrofik prokariota meliputi semua jenis bakteri non
fotosintesis. Sedangkan sel hetetrofik eukariota meliputi semua jenis hewan, termasuk
manusia. Pada manusia, untuk mendapatkan energi, ia harus memecahkan zat-zat
makanan seperti glukosa menjadi CO2 dan H2O dengan reaksi:
Pada Asetobacter, energi diperoleh dengan cara memecah etanol menjadi asam
cuka dan air dengan reaksi sebagai berikut :
C. Spesialisasi Sel
Sel merupakan sistim kompartemen yang sangat kompleks, di mana di
dalamnya berlangsung aktivitas metabolisme dengan sistim pengontrolan yang sangat
terkoordinasi antara satu sel dengan sel lainnya. Hal tersebut dimungkinkan
Biologi Sel 35
Tabel 4 Beberapa karakter sel yang berubah setelah mengalami differensiasi (Spratt,
1971).
hanya berlangsung pada bentuk kehidupan multiseluler dan tidak terjadi pada
organisme uniselluler (Spratt, 1971).