You are on page 1of 15

Konsep Dasar Antenna

By: Amin Maggang, S.T


Parameter Dasar Antenna
1. Pola radiasi Antenna
- Pola Radiasi antenna didefinisikan sebagai
sebuah fungsi Matematis atau representasi
grafikal dari sifat radiasi antenna sebagai
fungsi koordinat ruang
- Pola radiasi umumnya ada dua bentuk, yaitu
bentuk elevasi dan azimuth
a). Generic Dipole Elevation pattern b). Generic Dipole Azimuth pattern c). 3-
D Radiation Pattern
Gambar sistem koordinat untuk analisis
antenna
• Radiasi isotropic didefenisikan sebagai radiasi
pada sebuah antena bebas hambatan teoritis
yang memiliki radiasi sama besar ke segala
arah
• Antenna directional adalah antenna yang
memiliki pola radiasi hanya pada arah
tertentu saja
• Pola antenna omnidirectional adalah pola
yang dapat meradiasi ke segala arah.
• Pola radiasi lobe, adalah porsi dari pola radiasi yang menunjukan
kuatnya intensitas radiasi
• Ada 3 wilayah bidang antenna
1. Reaktif (medan dekat)
Adalah daerah dengan batasan:

R = jarak, L = Dimensi terbesar antenna, λ =Panjang gelombang


2. Fresnel (radiasi medan dekat)
Adalah daerah yang dibatasi oleh medan aktif dan

3. Fraunhofer (medan jauh)


Adalah wilayah diatas wilayah fresnel
2. Kerapatan Daya Radiasi
Besaran yang digunakan untuk mengggambarkan gabungan daya dengan gelombang EM
adalah Poynting Vector, yang didefenisikan sebagai:
W=ExH
W = Poynting vector (W/m^2)
E = Intensitas medan listrik (V/m)
H = Intensitas medan magnet (A/m)
3. Intensitas Radiasi
Didiefinisikan sebagai daya teradiasi dari sebuah antenna per unit sudut ruang. Intensitas
radiasi adalah parameter untuk ruang jauh. Diperoleh dengan mengalikan kerapatan
radiasi dengan kerapatan ruang, seperti pada persamaan:

U = intensitas radiasi (W/unit ruang)


W = Kerapatan Radiasi (W/m^2)
Untuk sumber istropic :
4. Directivity
Directivity (arahan) dari sebuah antenna didefenisikan sebagai rasio dari
intensitas radiasi yang dihasilkan oleh antenna terhadap intensitas radiasi rata-
rata pada semua arahan, dirumuskan sebagai :

Jika Directivitynya tidak ada spesifikasi, berarti arahan dari intensitas radiasi
maksimum (maximum directivity) dinyatakan sebagai:

Dimana
D = Directivity, Do = Directivity maksimum (W/unit sudut ruang), U = intensitas
radiasi (W/unit sudut ruang), Uo = intensitas radiasi dari sumber isotropic
(W/unit sudut ruang), Umax = intensitas radiasi maksimum (W/unit sudut
ruang), Prad = Daya teradiasi total (W)
Directivity biasa ditunjukan dalam Decibels (dB)
Persamaan pendekatan dengan menggunakan sudut pancar tertentu (B) yaitu:

Dimana: θ dan 𝜙 sudut ruang antenna


5. Radiation Resistance and efficiency

Bagian resistive dari impedansi antenna dibagi dalam 2 bagian; Radiation


Resistance Rr dan loss resistance Rl
Radiation Resistance adalah daya sebenarnya, sedangkan Loss Resistance
merupakan daya yang hilang pada fisik antenna (bisa diakibatkan dari
penghantar atau bagian dieletric antenna
Radiation efficiency :
6. Efisiensi Antenna
Pada umumnya total efisiensi (eo) diberikan sebagai:
eo = e r ec ed
er = Efisiensi Refleksi (1− Γ2 )
ec = Efisiensi Conduction
ed = Efisiensi Dielectric
7. Beamwidth ½ Daya
Didefenisikan sebagai sebuah bidang yang mengandung
arahan beam maksimum, sudut antara dua arahan dimana
intensitas radiasi adalah ½ dari nilai beam maksimum.
Umumnya beamwidth dikaitkan dengan penejlasan
beamwidth 3-dB
8. Efesisensi Beam (EB)
Di defenisikan sebagai
5. Gain Antenna
Perbandingan intensitas radiasi antenna terhadap radiasi
isotropic antenna.

Dimana: Umax-ref = intensitas radiasi maksimum dari suatu


antenna referensi dengan daya masuk sama. (isotropic =
100% = 1)
Gain Antenna biasanya ditunjukan dalam dBi atau dBd
• dBi
Gain relative to an isotropic antenna when the reference antenna is
an isotropic antenna.
• dBd
Gain relative to a half-wave dipole when the reference antenna is a
half-wave dipole.
• Bandwidth
Bandwidth sebuah antenna didefenisikan sebagai lebar
frekuensi dimana antenna bekerja, dengan memperhatikan
beberapa Karakteristik sesuai dengan standar antenna yang
berlaku
• Polarisasi
Polarisasi bergatung dari medan listrik dari sebuah antenna.
Jika Medan E adalah Horizontal maka polarisasi antenna
Horizontal dan sebaliknya jika medan E vertical, maka
polarisasi antenna vertikal
Polarization

Vertical Horizontal

Vertical Polarization:
The electric field is vertical to the ground (In the maximum gain direction)

Horizontal Polarization:
The electric field is parallel to the ground (In the maximum gain direction)

uku@stttelkom.ac.id
Polarization

+ 45degree slant - 45degree slant

uku@stttelkom.ac.id
• Polarisasi ini juga berguna untuk:
- Mengurangi interference
- Menolong dalam mengspesifikasikan area cakupan
- Menambah pemisahan dari sinyal yang tak diinginkan

Horizontal

Vertical

You might also like