Professional Documents
Culture Documents
Atas berkat rahmat Allah SWT, penulis telah menyelesaikan makalah ini. Makalah yang
penulis susun berjudul “Obligasi Syariah Mudharabah”, makalah ini berisi pemaparan teori
dan contoh aplikasi obligasi mudharabah dalam transaksi syariah. Makalah ini tidak akan
terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis yang telah membantu secara moral dan materi.
2. Bapak Muhammad Muflih,MA selaku wali kelas dan dosen mata kuliah fiqih
muamalah.
3. Teman-teman 2 KS A yang turut memberikan semangat sehingga makalah ini dapat
selesai tepat pada waktunya.
Semoga bantuan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini secara
langsung maupun tidak langsung, mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulis makalah ini, masih jauh dari sempurna,
mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun akan sangat berguna bagi penulisan makalah selanjutnya, semoga makalah ini
dapat berguna, khusunya bagi penulis dan umumnya dapat memperluas pengetahuan bagi
pembaca.
Bandung, Januari 2010
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup.................................................................................................................3
1.4 Sistematika Penulisan.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengertian Obligasi Syariah Mudharabah........................................................................5
2.2 Dasar Hukum....................................................................................................................6
2.3 Syarat dan Ketentuan Penerbitan Obligasi Syariah Mudharabah.....................................6
2.4 Mekanisme Obligasi Syariah Mudharabah......................................................................8
2.5 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah.................................................................9
2.5.1 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah di Dunia Nasional.............................9
Tabel 1: Obligai Syariah Mudharabah di Indonesia7..........................................................9
2.5.2 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah di Dunia Internasional....................10
Tabel 2: Global Sukuk yang diterbitkan Pemerintah........................................................10
Tabel 3: Beberapa Sukuk Perusahaan Internasional.........................................................11
BAB III APLIKASI.................................................................................................................12
3.1 Aplikasi Obligasi Mudharabah di PT Indosat Tbk dan PTPN.......................................12
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................15
4.2 Saran...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2
Achsien,Iggi.Investasi Syariah di Pasar Modal (Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen
Portofolio Syariah).
3
Buwana,Teja. Akad-akad Muamalat Dalam Obligasi.2009.herman- 5
notary.blogspot.com/2009/06/akad-akad-muamalat-dalam obligasi.html. [4 Januari 2010].
perusahaan bahwa proyek tersebut penting dan dapat menguntungkan baik
perusahaan maupun pemegang saham.
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok.” (Q.S Luqman:34)
“Allah memberikan rahmat-Nya pada setiap orang yang bersikap baik ketika menjual,
membeli dan membuat suatu pernyataan.” (HR Bukhari)
1. Akad yang digunakan dalam Obligasi Syariah Mudharabah adalah akad Mudharabah;
2. Jenis usaha yang dilakukan Emiten (Mudharib) tidak boleh bertentangan dengan
syariah dengan memperhatikan substansi Fatwa DSN-MUI Nomor 20/DSN-
MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah;
3. Pendapatan (hasil) investasi yang dibagikan Emiten (Mudharib) kepada pemegang
Obligasi Syariah Mudha-rabah (Shahibul Mal) harus bersih dari unsur non halal;
4. Nisbah keuntungan dalam Obligasi Syariah Mudharabah ditentukan sesuai
kesepakatan, sebelum emisi (penerbitan) Obligasi Syariah Mudharabah;
6
5. Pembagian pendapatan (hasil) dapat dilakukan secara periodik sesuai kesepakatan,
dengan ketentuan pada saat jatuh tempo diperhitungkan secara keseluruhan;
6. Pengawasan aspek syariah dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah atau Tim Ahli
Syariah yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nasional MUI, sejak proses emisi Obligasi
Syariah Mudharabah dimulai;
7. Apabila Emiten (Mudharib) lalai dan/atau melanggar syarat perjanjian dan/atau
melampaui batas, Mudharib berkewajiban menjamin pengembalian dana
Mudharabah, dan Shahibul Mal dapat meminta Mudharib untuk membuat surat
pengakuan hutang;
8. Apabila Emiten (Mudharib) diketahui lalai dan/atau melanggar syarat perjanjian
dan/atau melampaui batas kepada pihak lain, pemegang Obligasi Syariah Mudharabah
(Shahibul Mal) dapat menarik dana Obligasi Syariah Mudharabah;
9. Kepemilikan Obligasi Syariah Mudharabah dapat dialihkan kepada pihak lain, selama
disepakati dalam akad.
Pedoman Syariah5 ;
Tidak semua emiten dapat menerbitkan investasi syariah. Emiten harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Aktivitas utama (core business) yang halal, tidak bertentangan dengan substansi
Fatwa No: 20/DSN-MUI/IV/2001. Fatwa tersebut menjelaskan bahwa jenis kegiatan
usaha yang bertentangan dengan syariah Islam di antaranya adalah:
a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan
asuransi konvensional.
c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan
dan minuman haram.
d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
2. Peringkat Investment Grade:
a. Memiliki fundamental usaha yang kuat.
b. Memiliki fundamental keuangan yang kuat.
Sedangkan mekanisme antara emiten dan investor digambarkan dalam gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Mekanisme Obligasi Syariah Mudharabah
Investor Emiten
Rp mengelola
Hasil
Laba/rugi
Pengembalian
modal kerja Pengembalian Modal kerja
8
6
AAA Securities (underwriter)
2.5 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah
Seiring kemajuan waktu, obligasi syariah mudharabah semakin berkembang walaupun di
Negara kita sendiri belum cukup mengalami tingkat yang signifikan. Perkembangan Obligasi
syariah dibagi dalam dua perspektif. Dalam makalah ini, kita mencoba melihat
perkembangan ini dari dua perspektif yang berbeda yaitu perkembangan obligasi syariah
mudharabah di dunia nasional dan internasional.
2.5.1 Perkembangan Obligasi Syariah Mudharabah di Dunia Nasional
Menurut data emisi sukuk oleh Bursa Efek Surabaya (sekarang telah menyatu dengan
Bursa Efek Jakarta dan menjadi Bursa Efek Indonesia) hingga tahun 2005, baru ada 18 emisi
obligasi dengan nilai Rp. 2,2 Triliun atau sekitar dua persen dari total obligasi nasional. Pada
tahun 2002 hanya ada satu obligasi syariah dari indosat dengan nilai Rp. 175 Miliar. Tahun
2003, terjadi enam emisi obligasi syariah dengan nilai Rp. 665 Miliar. Tahun 2004 ada
delapan emisi obligasi syariah dengan nilai Rp. 970 Miliar dan tahun 2005 terdapat emisi
senilai Rp. 345 milyar. Barulah pada tahun 2006, PLN berencana mengumumkan emisi
obligasi dengan nilai Rp. 200 Miliar.
9
2004 Perumahan (MTN)
Perkebunan BBB+ Rp. 75 miliar 13.875%
7
Pramono,Perkebunan Nusantara
Sigit.Obligasi Syariah (Sukuk) untuk pembiayaan infrastruktur: Tantangan dan
inisiatif strategis. http://konsultasimuamalat.wordpress.com/2008/03/11/obligasi-syariah-
Dalam perkembangannya berikutnya terjadi pergeseran akad yang
sukuk-untuk-pembiayaan-infrastruktur-tantangan-dan-inisiatif-strategis/. melandasi
[5 Januari 2010] obligasi
tersebut. Obigasi yang terbit pada tahun 2004 dan 2005 sebagian besar mulai menggunakan
akad ijarah. Sedangkan obligasi yang terbit pada tahun pertama 2002 dan 2003 menggunakan
akad mudharabah. Dari total 18 obligasi yang diterbitkan tersebut, delapan obligasi
diterbitkan dengan akad mudaharabah dengan nilai sekitar 0,9 triliun, sedangkan sepuluh
obligasi lainnya menggunakan akad ijarah dengan nilai Rp. 1,2 triliun.
Perkembangan Oblogasi Syariah di dunia internasional sangat pesat. Hasil survey dari
Islamic Finance Service Malaysia (ISFM), pasar obligasi syariah dunia tahun 2005
mengalami pertumbuhan hingga 300 %. Hasil ini didasarkan pada kenyataan pasar sebagai
berikut : (1) Outstanding obligasi syariah di Malaysia yang pada akhir tahun 2004 telah
berhasil mencapai US$ 6,7 milyar; (2) Kenyataan dari penjualan obligasi pemerintah Pakistan
pada bulan Januari 2005 yang mencapai US$ 600 juta dan oversubcribed (kelebihan
permintaan) dua kali lipat atau US$ 1,2 milyar; (3) Pada tahun 2005, IDB mengeluarkan
obligasi syariah sebesar US$ 500 juta; (4) penjualan obligasi syariah di Bahrain sebesar U$
152,2 juta; dan (5) penjualan obligasi syariah oleh dua underwriter global ternama seperti
CitiGroup dan HSBC Bank, pada kuartal pertama telah mencapai US$ 600 juta.
10
Source: Nathif J. Adam (2005)
Perusahaan/Negara Nilai
Keterangan
Emisi
Guthrie, Malaysia US$ 250 First corporate Sukuk – December,
M 2002
FIIB, Bahrain (Arcapita) US$ 75 M July, 2003
Hanco, Saudi Arabia US$ 26 M Fleet securitization
11
BAB III
APLIKASI
Underwriter
12
Akad dalam obligasi mudharabah ini adalah akad mudharabah muqayyadah, karena PT
Indosat Tbk membatasi proyek yang membutuhkan pendanaan adalah proyek satelit Indosat
dan Internet (IM2).
Dalam penerbitan obligasi syariah mudharabah, PT Indosat Tbk melibatkan lembaga-
lembaga terkait dalam melaksanakan penerbitan obligasi, lembaga-lembaganya yaitu :
1. Akuntan publik : Menyiapkan laporan keuangan bagi emiten dan investor
2. Underwriter : Simsar Koordinasi keseluruhan proses penerbitan, prospectus
administrasi dan dokumentasi, berperan dalam penjualan obligasi
3. Notaris : Menyusun perjanjian-perjanjian.
4. Bapepam : Pengatur dan pengawas pasar modal
5. Lembaga pemeringkat : Menilai resiko emiten dan obligasinya.
6. Konsultan hukum : Legal audit dan opini hukum
7. DSN : Opini Syariah
8. KSEI : Agen Pembayaran obligasi dan pokok bagi hasil.
9. Bursa Efek Surabaya: Pencacatan dan transaksi di pasar sekunder.
10. Wali Amanat : Wakil investor, terlibat dalam penyusunan perjanjian
perwaliamanatan
Nilai emisi sebesar Rp 100 Miliar, investor mendapatkan prosentase bagi hasil pada
tahun 2003 sebesar 3,95% untuk penyewaan satelit dan 6,14% untuk pendapatan
penggunaan internet.
Maka, pada tahun 2003 investor akan menerima pendapatan bagi hasil:
13
Pada tahun 2004 PTPN VII menerbitkan obligasi yang emisinya sebesar Rp 75 miliar,
mendapatkan penghargaan Investor Syariah Award 2006 untuk kategori obligasi syariah, hal
ini terbukti bahwa obligasi syariah unggul daripada obligasi konvensional, hal itu dibuktikan
karena, obligasi syariah PTPN memiliki prestasi7,
a. Kepercayaan investor terhadap BUMN agrobisnis meningkat, kemudian menyusul
membaiknya harga beberapa komoditas di pasar dunia.
b. Ketepatan PTPN dalam jatuh tempo bagi hasil, dengan jumlah yang besar.
c. Bagi hasil obligasinya sebesar 25%, lebih besar dibandingkan obligasi PTPN VII
konvensional yang tingkat bunganya hanya 13,875%.
Sebagai instrumen investasi, obligasi syariah mudharabah memiliki peranan yang cukup
penting baik bagi pasar modal maupun bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi.
14
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Obligasi syariah mudharabah adalah obligasi syariah yang dilakukan berdasarkan akad
mudharabah. Obligasi ini merupakan instrument investasi syariah berupa surat berharga
jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh perusahaan (sebagai
mudharib) kepada investor (sebagai shahib al maal) dengan tujuan pendanaan proyek
perusahaan, kemudian keuntungannya didistribusikan secara periodik kepada investor
menurut prosentase yang telah disepakati saat akad (basis profit-loss sharing). Dalam hal ini,
investor mendapatkan bagi hasil yang sesuai besarnya dengan prosentase yang disepakati,
dan jika mendapatkan kerugian maka akan menanggung kerugian itu bersama, tidak
membebankan salah satu pihak. Bahkan pilihan obligasi syariah sebagai investasi yang halal
memberikan peranan, dari sisi pasar modal dan dari sisi perusahaan.
Obligasi syariah telah cukup berkembang di dalam negeri berdasarkan hasil penelitian
dalam beberapa aplikasinya. Namun permasalahan yang masih berkembang di masyarakat
seperti kurangnya sosialisasi dan pemahaman yang lebih jauh mengenai obligasi syariah ini
masih menjadi hambatan bagi perkembangannya.
Sedangkan perkembangan di luar negeri telah lebih baik di banding dalam negeri, karena
pemahaman masyarakat yang cukup tinggi tentang obligasi syariah mudharabah. Selain itu
aset luar negeri mempunyai daya tarik bagi investasi syariah.
4.2 Saran
Berdasarkan paparan dan kesimpulan, masyarakat di Indonesia khususnya perlu
memahami lebih jauh tentang keberadaan obligasi syariah mudharabah. Perkembangannya
dapat lebih baik jika proyek-proyek infrastruktur di Indonesia di jadikan asset untuk
mengembangkan obligasi syariah mudharabah. Sehingga perkembangannya akan terus
meningkat di tahun-tahun yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Achsien,Inggi H. Investasi Syariah di Pasar Modal:Menggagas Konsep da Praktek
Manajemen Portofolio Syariah.2000.Jakarta:PT SUN.
Al-Qur’an dan terjemahannya.Departemen Agama.2005. Bandung: PT Syaamil Cipta
Media.
As-Sa’di,Abdurrahman,et al.Fiqh al Bay’ wa asy-Syira’ (Fiqih Jual Beli:Panduan
Praktis Bisnis Syariah).2008. Arab Saudi:Maktabah Madinah.
BAPEPAM.Panduan Reksa Dana.1997.Jakarta: Bapepam.
Buwana,Teja. Akad-akad muamalat dalam obligasi.14 Juni 2009.herman-notary.
Blogspot.com/2009/06/akad-akad-muamalat-dalam-obligasi.htm. [4 Januari 2010]
Cakwawan.Bentuk dan Praktik investasi Syariah (Manajemen Investasi Syariah
Bag.2).2007. http://www.nggersik.com/bentuk-dan-praktik-investasi-syariah-manajemen-
investasi-syariah-bag-2.htm. [23 Desember 2009]
Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah.Mengenal Sukuk:Instrumen Investasi &
Pembiayaan Syariah.2004.Jakarta: Direktorat Jenderal Pengelola Utang.
Direktori Syariah.”Istilah Ekonomi Syariah”.Maret 2007.Harian Republika. Hal 28-
29
Fardiansyah,Tedy.Investasi Halal via Obligasi di Pasar Modal. 5 Oktober 2002.
www.infoanda.com/id/link.php?lh=VgdWAAAIVVgF. [23 Desember 2009]
Frank,Vogel dan Hayes Samuel L. Hukum Keuangan Islam (Konsep,teori dan
praktik).2007.Bandung:Nusamedia.
Indonesia Stock Exchange. Syariah Product. http://www.idx.co.id/MainMenu/
TentangBEI/OurProduct/SyariahProducts/tabid/142/language/id-ID/Default.aspx. [23
Desember 2009].
Karnaen,Perwataatmadja dan Tanjung Hendri.Bank Syariah (Teori, praktik dan
peranannya)..2007.Jakarta:Celestial Publishing.
Malaysia International Islamic Financial Centre. Islamic Capital Market Products.
www.mifc.com/060401_icap_products.htm. [4 Januari 2010]
Manan,Abdul.Obligasi Syariah.www.badilag.com/pdf. [23 Desember 2009].
Majelis Ulama Indonesia.Fatwa No:33/DSN-MUI/IX/2002.www.mui.or.id/mui_in/
product_2/fatwa.php. [8 Desember 2009].
Ngapon (Staf Bagian Riset Bapepam).Semarak Syariah.19 April
2005.www.bapepam .go.id/pasar_modal/publikasi_pm/fwarta/f2005_april/2fsemarak.pdf. [23
Desember 2009]
Paramadina Graduate School of Business.Pasar Modal Syariah:Obligasi Syariah
(Bagian II). shariacapital.files.wordpress.com/2009/11/pjbs_sukukii.ppt. [4 Januari 2010]
Pramono, Sigit.Obligasi Syariah (Sukuk) untuk pembiayaan infrastruktur: Tantangan
dan inisiatif strategis. 11 Maret 2008. http://konsultasimuamalat.wordpress.com/2008/03/11/
16
obligasi-syariah-sukuk-untuk-pembiayaan-infrastruktur-tantangan-dan-inisiatif-strategis/.[5
Januari 2010]
17