Professional Documents
Culture Documents
SEJARAH INTERNASIONAL
Pada tahun 1990 permainan tenis meja disempurnakan oleh negara-negara Eropa
Barat. Permainan ini menjadi popular pada tahun 1905 E.C. Goode dari London
memperkenalkan raket dengan permukaan karet. Tanggal 15 januari 1926 atas
perkasa Dr. Georg Lehnman dari Jerman di bentuk satu organisasi tenis meja tingkat
internasional dengan singkatan ITTF (International Table Tennis Federation) dengan
presiden nya Hon Ivor Montagu dari Inggris. Negara –negara anggotanya pada waktu
itu adalah :
1. Inggris.
2. Jerman
3. Polandia
4. Perancis
5. Cekoslavia
6. Swedia
7. India
8. Jepang
Pada tahun (1926) diadakan kejuaraan Eropa bertempat di Memorial Hall Street
dengan peserta :
1. Austria
2. Cekoslowakia
3. Denmark
4. Inggris
5. Jerman
6. Hungaria
7. India
8. Swedia
9. Wales
Permainan tenis meja memasuki asia melalui RRC, Jepang dan Korea. Permainan
ini masuk ke asia selain India tahun 1910. Namun usaha – usaha terorganisir untuk
memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada waktu diselenggarakannya
kejuaraan dunia di Bombai pada bulan februari tahun 1952. Negara – Negara asia
memutuskan untuk membentuk Federasi Tenis Meja Asia yang dalam bahasa inggris
lebih dikenal dengan The Table Federation of Asia. Federasi ini telah
menyelenggarakan dengan sukses 10n kejuaraan Asis yaitu :
Pertemuan itu membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 mai
1972. Pertemuan itu menerima komunike dan anggaran dasar searta memilih
pengurus ATTU. Kejuaraan pertama dimasa ATTU di Beijing bulan September 1972.
6 kongres ATTU dan kejuaran asia diselenggarakan dengan sukses di :
1. Beijing
2. Yokahama
3. Pyong-yang
4. Kuala Lumpur
5. Calcuta
6. Jakarta, sejak tahun 1972 sampai 1982
Untuk mempererat tali persaudaraan antar pemain tenis meja dan rakyat dari
Negara-negara dan memperdalam hubungan persahabatan dengan benua-
benua lain.
Untuk mempertinggi popularitas, pengembangan dan prestasi tenis meja di
Asia.
Permainan tenis meja di Indonesia di kenal pada tahun 1903. Pada masa itu
hanya golongan tertentu dari golongan pribumi yang dapat latihan. Pada tahun 1939
sebelum perang dunia pecah tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI
(Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Pada tahun 1958 dalam kongresnya di
Surakarta PPPSI berubah menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota TTFA. PTMSI sangat pesat
perkembangannya dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan tenis meja berdiri,
misalnya di : PORDA, PON, POMDA, PORSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA dan
lain-lain. Indonesia selalu diundang dalam kejuaraan kejuaraan dunia resmi setelah
Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.
PERALATAN DAN FASILITAS TENIS MEJA
Tamca gergely
Pantulanya cepat dibandingkan dari merek lain, beratnya 95 gram dibuat dari
kayu cemara dan di campur dengan carbon dan plastic, cocok untu pemain-
pemain serang cepat
Tamaropal
Terdiri dari satu lapis, terbuat dari kayu cemara, cocok untuk pemain cepat
beratnya 100 gram.
Power Drive
Terbuat dari lapisan kayu pohon cemara berwarna gelap, beratnya 95 gram.
2. Karet
Secara umum karet tenis meja dapat dibedakan atas 4 macam, yaitu :
Hard pimpled rubber yaitu karet berbintik keluar tanpa spon.
Inverted (pips in) sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapisi
spon dengan bintik bintik menghadap ke dalam.
Sandwich (pips ot) sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapisi
spon dengan bintik-bintik menghadap keluar.
Anti topspin sponge rubber yaitu permukaan karet yang dilapsi spon
yang berfungsi untuk menetralisir bola bola topspin yang tajam.
MEJA
Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 274 cm, lebar 152,5 cm,
dan tinggi 76 cm.
Permukaan permainan boleh terbuat dari bahan apapun, asal dapat memantul
bola dengan rata dijatuh kan dari 30 cm kembali keatas setingginya 23 cm.
Permukaan permainan harus berwarna gelap dan pudar ditambah garis putih
selebar 2 cm sepanjang tiap sisi meja.
1. GRIP
2. STANCE
3. STROKE
4. FOOTWORK
GRIP
Dalam permainan tenis meja peganagan atau grip telah menimbulkan perbedaan bagi
pelatih peganagan yang sering di pakai yaitu :
Shakehand grip
Penhold grip
Walaupun pada dasar Back Hand Drive adalah kebaikan dari Fore Hand Drive,
terdapat bebera perbedaan teknik pukulan, antara lain :
Pegangan sedikit berbeda. Khusus wanita menggunakan ibu jari kearah dalam
bet (blade) untuk memperoleh extra support dalam melakukan back hand
drive.
Ayunan tangan kebelakang lebih pendek agar lebih cepat tetapi pukulan tidak
sekeras pada Fore Hand Drive.
Posisi badan lebih dekat ke bola dari pada Fore Hand Drive.
Jangkuan Fore Hand Drive yang menyilang tubuh, sedangkan Fore hand tidak
menyilang tubuh.
FLICK