Professional Documents
Culture Documents
Bandung, 2009
Proses pengolahan logam pada ke tiga industri tersebut di atas akan dijelaskan
berikut ini, dengan penekanan pada proses pembuatan besi dan baja serta proses-proses
manufaktur (Gambar 2.1) dalam pembuatan produk logam tersebut.
Gambar 2.3 Aliran Proses/Pembuatan Besi dan Baja Menurut Kelompok Industri.
Gambar 2.5 Diagram Fasa paduan Fe dan C untuk baja dan besi cor.
Joining processes
Welding
Soldering Other Welding
Processes
(S)
Oxy-fuel Gas
Resistance Welding (OFW)
Welding (RW)
Other Cutting
Gambar 2.20. (a) sekrup; (b) baut-mur dan cincin penutup (ring); (c) paku keling.
Gambar 2.21. (a) stapler karton; (b) jenis-jenis jepitan; (c) contoh penggunaan jepitan
bulat pada gigi penggerak pengaduk (kitchen mixer).
Gambar 2.22. (a) jepitan plastik untuk kabel; (b) jepitan yang berfungsi untuk
menyambungkan kabel; (c) .
Gambar 2.23. Contoh-contoh paku keling. (a) padat; (b) pipa; (c) terbelah dua; (d)
tekan.
Gambar 2.26 Dua contoh penyambungan mekanik dengan cara sambungan susut.
Gambar 2.31. Contoh penggunaan proses brazing. (a) sebelum proses; (b) sesudah
proses. Logam pengisi mengisi celah logam yang akan disambung.
200C (paduan Pb-Sn). banyak digunakan pada sirkuit-sirkuit elektronik yang tidak
membutuhkan kekuatan dan panas tinggi. Gambar 2.32 menunjukkan contoh-contoh
penggunaan proses soldering.
Pengelasan (welding)
Apakah yang dimaksud dengan pengelasan? Ada beberapa definisi tentang proses
pengelasan, yaitu:
Pengelasan adalah metoda yang paling umum digunakan untuk menyambung
komponen logam secara permanen. Berkaitan dengan kekuatannya,
pengelasan digunakan untuk membangun/membuat dan memperbaiki
kendaraan, jembatan, gedung, pesawat, pipa, peralatan rumah tangga dan
masih banyak produk-produk lainnya.
Proses penyambungan yang menggunakan panas, tekanan dan atau bahan
kimia untuk mencairkan dua logam bersama-sama sehingga diperoleh
sambungan yang permanen.
Gabungan logam yang disambung sedikitnya dua komponen terpisah.
Pengelasan dapat dihasilkan dari penggunaan panas atau tekanan, atau
gabungan keduanya dengan atau tanpa penambahan logam pengisi.
Prinsip terpenting yang harus diketahui adalah bahwa terjadi ikatan logam yang
terbentuk di sepanjang antarmuka antara logam induk dengan lasan. Dengan kata lain,
material yang memiliki struktur-struktur atom yang kontinyu di sepanjang lasan dengan
atom-atom yang beraturan pada kisi kristal sama seperti yang ada pada material bakalan
(ikatan metalurgi yang terjadi karena adanya gaya-gaya tarik-menarik di antara atom-
atom). Proses pengelasan banyak digunakan karena berbagai alasan, antara lain:
Sulit atau tidak mungkin untuk dibuat menjadi satu komponen.
Lebih mudah atau lebih ekonomis untuk dibuat menjadi beberapa komponen
dan kemudian dirakit di tempat lain (di lapangan) oleh pengguna.
Beberapa produk lebih baik dibuat dengan cara perakitan. Dengan sistem
perakitan akan mudah dalam perawatan atau perbaikan.
Setiap komponen mungkin mempunyai sifat yang berbeda.
Konstruksi menjadi lebih ringan.
Komponen rakitan akan lebih mudah dikirim dibandingkan produk yang telah
jadi.
Menurut American Welding Society (AWS), proses penyambungan logam setiap
tahunnya menyumbang $50 miliar dollar terhadap perekonomian Amerika Serikat atau
sama dengan 50 persen dari pendapatan bruto nasional. Pada Gambar 2.35 dan 2.36
ditunjukkan jenis sambungan dan posisi pengelasan.
Gambar 2.38 (a) Mesin bubut (lathe), (b) Proses turning (bubut).
Tabel 2.4 Rekomendasi parameter proses bubut untuk berbagai jenis material.
Proses ini biasanya dilakukan pada mesin milling dengan spindle horisontal.
2. Face milling
Proses ini dapat dilakukan baik pada mesin spindle horisontal ataupun dengan
spindle vertikal.
Gambar 2.43 Vertical drilling press (a), radial drilling Machine (b).