You are on page 1of 9

Bab 3

Peralatan Konversi Energi

I. Motor bakar
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak dengan
memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik.
Menurut tipe pembakarannya, motor bakar dapat digolongkan dalam motor
pembakaran dalam dan motor pembakaran luar. Dimana setiap golongan motor
bakar memiliki keunggulan masing-masing. Motor pembakaran dalam memiliki
keunggulan dalam hal konstruksi yang lebih sederhana, tidak memerlukan fluida
kerja yang banyak dan efesiensi totalnya lebih tinggi. Sedangkan motor
pembakaran luar memiliki keunggulan dalam hal bahan bakar yang digunakan
lebih beragam, mulai dari bahan bakar padat sampai bahan-bakar gas, daya
yang besar dengan banan bakar murah. Motor bakar bekerja melalui mekanisme
langkah yang terjadi berulang-ulang atau periodik sehingga menghasilkan
putaran pada poros engkol. Berdasarkan konstruksi mesin, proses kerja motor
bakar dikenal dengan siklus 2 langkah dan siklus 4 langkah.

A. Siklus 2 Langkah
1. Langkah Pertama (TMA menuju TMB dengan proses ekspansi dan
pembilasan / Pembuangan atau pembilasan)
setelah terjadi pembakaran piston bergerak dari TMA menuju TMB
melakukan ekspansi, lubang buang mulai terbuka. Karena tekanan
didalam silinder lebih besar dari lingkungan, gas pembakaran keluar
melalui lubang buang. Piston terus begerak menuju TMB lubang buang
semakin terbuka dan saluran bilas mulai terbuka. Bersamaan dengan
kondisi tersebut tekanan didalam karter mesin lebih besar daripada di
dalam silinder sehingga campuran bahan bakar udara menuju silinder
melalui saluran bilas sambil melakukan pembilasan gas pembakaran.
Proses ini disebut pembilasan, proses ini berhenti pada waktu piston mulai
begerak dari TMB menuju TMA dengan lubang buang dan saluran bilas
tertutup.
2. Langkah Kedua (TMB menuju TMA dengan proses kompresi dan
penyalaan)
setelah proses pembilasan selesai, campuran bahan -bakar masuk
kedalam silinder kemudian dikompresi, posisi piston menuju TMA. Sesaat
sebelum piston sampai di TMA campran bahan-bakar dan udara
dinyalakan sehingga terjadi proses pembakaran.

B. Siklus 4 langkah
Pada motor pembakaran dengan siklus 4 langkah, piston bergerak dari TMA-
TMB-TMA-TMB-TMA membentuk satu siklus. Ada satu langkah tenaga dengan
dua putaran poros engkol, dengan prose setiap langkah sebagai berikut :
1. Langkah Hisap
Sebelum terjadi proses pembakaran di dalam silinder, campuran udara
dan bahan-bakar harus dihisap dulu dengan langkah hisap. Pada langkah
ini, piston bergerak dari TMA menuju TMB, katup isap terbuka sedangkan
katup buang masih tertutup.
2. Langkah Kompresi
Setelah campuran bahan-bakar udara masuk silinder kemudian
dikompresi dengan langkah kompresi. Pada langkah ini, piston bergerak
dari TMB menuju TMA, kedua katup isap dan buang tertutup. Sebelum
piston sampai TMA campuran dinyalakan terjadilah proses pembakaran
menjadikan tekanan dan temperatur naik, sementara piston masih naik
terus sampai TMA sehingga tekanan dan temperatur semakin tinggi.
3. Langkah Ekspansi
Selama piston bergerak menuju dari TMA ke TMB yang merupakan
langkah kerja atau langkah ekspansi. Volume gas pembakaran bertambah
besar dan tekanan menjadi turun. Sebelum piston mencapai TMB katup
buang dibuka, katup masuk masih tertutup..
4. Langkah 4
Kemudian piston bergerak lagi menuju ke TMA mendesak gas pembakaran
keluar melalui katup buang Proses pengeluaran gas pembakaran disebut
dengan langkah buang. Setelah langkah buang selesai siklus dimulai lagi
dari langkah isap dan seterusnya.

II. Bolier
Boiler adalah tanki yang menggunakan air untuk mengalirkan panas dari
pembakaran menjadi energi kerja. Prinsip yang digunakan adalah air, jika
dipanaskan menjadi uap, volumnya naik sekitar 1,600 kali. Pada tekanan
tertentu, air panas atau uap air/ steam dapat dialirkan kedalam suatu proses.
Tipe Boiler
1. Fire Tube Boiler 7. Atmospheric Fluidized Bed
Combustion

2. Water Tube Boiler 8. Pressurized Fluidized Bed Combustion

3. Packaged Boiler 9. Atmospheric Circu-lating Fluidized


Bed Combustion
4. FBC Boiler 10 Pulverized Fuel Boiler
.
5. Spreader Stoker Boiler 11 Waste Heat Boiler
.
6. Chain- or Traveling Grate
Boiler

Kharakteristik beberapa tipe boiler


Fire Tube Boiler
 Kapasitas steamnya relatif kecil (12,000 kg/jam)
 Tekanan steamnya dari rendah sampai sedang (18 kg/cm2)
 Menggunakan bahan bakar cair, gas atau padat

Water Tube Boiler


 Digunakan untuk kapasitas steam yang besar dan tekanan tinggi
 Kapasitasnya antara 4,500 – 120,000 kg/jam
 Toleransinya rendah terhadap kualitas air sehingga perlu pengolahan air
yang baik

Packaged Boiler
 Package yang lengkap hanya membutuhkan pipa steam, air, bahan bakar
dan sambungan listrik.
 Memungkinkan untuk transfer panas yang tinggi, penguapan tinggi,
transfer panas konveksi yang tinggi dan tingkat efisiensi panas tinggi
 Diklasifikasikan berdasarkan jumlah pass
Fluidized Bed combustion (FBC) Boiler
 Dapat dipakai untuk pembakaran suhu 840° – 950° C dengan kapasitas
antara 0,5 T/jam sampai 100 T/jam
 Dapat menggunakan bahan bakar batubara kualitas rendah, limbah
industri dan komersial, sekam padi, bagas dan limbah pertanian.
 Keuntungan lainnya: fleksibilitas bahan bakar, efisiensi pembakaran tinggi
dan emisi udaranya rendah (SOx & NOx)

Waste heat Boiler


 Menggunakan pemanas limbah panas pada suhu medium dan tinggi
 Dapat digunakan tambahan burner dengan bahan bakar tambahan jika
kebutuhan steam lebih banyak dari yang dapat dibangkitkan oleh limbah
 Dapat memanfaatkan gas buang dari gas turbin dan mesin disel

Efisiensi Boiler
1. Metode Langsung
Parameter yang dipantau
 Jumlah steam yang dibangkitkan per jam (Q) kg/jam
 Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam (q) kg/jam
 Tekanan kerja (dalam kg/cm2(g)) dan suhu superheat (oC), jika ada
 Suhu air umpan (oC)
 Jenis bahan bakar, gross calorific value bahan bakar (GCV) dalam
kcal/kg
 Persamaan yang digunakan
Qx ( hg − hf )
ι η= X 100 %
qxGCV

2. Metode Taklangsung
Prinsip kehilangannya adalah:
i) Gas buang kering
ii) Penguapan air yang terbentuk dari H2 di bahan bakar
iii) Penguapan kadar air di bahan bakar
iv) Kadar air didalam udara pembakaran
v) Bahan bakar yang tidak terbakar di fly ash
vi) Bahan bakar yang tidak terbakar di bottom ash
vii) Radiasi dan kehilangan lain yang tak terhitung

Persamaan yang digunakan adalah


η = 100 − (i + ii + iii + iv + v + vi + vii )

III. Turbin uap


turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi energi kinetikdam energi kinetik lalu diubah menjadi energi mekanik
dalam bentuk putaran poros. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakan,
yaitu generator atau peralatan mesin lainnya, menggunakan mekanisme
transmisi roda gigi.
A. Prinsip kerja
Pada dasarnya, prinsip kerja mesin torak dengan turbin uap adalah sama.
Fluida gas dengan energi potensial yang besar berekspansi sehingga
mempunyai energi kinetik tinggi yang akan medorong torak atau sudu,
karena dorongan atau tumbukan tersebut, torak atau sudu kemudian
bergerak. Proses tumbukan inilah yang dinamakan dengan Impuls. Azas
impuls dapat dijelaskan dengan metode sebagai berikut. Pada sebuah pelat
datar yang ditumbuk dengan fluida gas berkecepatan Vs, dan laju massa m,
karena pelat itu beroda sehingga bergerak dengan kecepatan Vb. Besarnya
daya dapat dihitung dengan persamaan
.

=m
2
.. v
W optimum
4
sedangkan pada sebuah sudu yang ditumbuk fluida gas dengan laju masa •m ,
maka daya yang dihasilkan adalah
.

=m
2
.. v
W optimum
2
dari dua model diatas, dapat dilihat bahwa model sudu mempunyai daya yang
lebih besar pada kecepatan dan laju massa fluida gas yang sama. Selain dengan
prinsio impuls, turbin uap adapat dibagun dengan prinsip aksi reaksi. Azas aksi
reaksi dapat dijelaskan pada gambar berikut Semburan uap melakukan aksi
sehingga timbul reaksi pada sepeda untuk begerak melawan aksi

Gambar : Mesin uap Newton Aksi Reakasi

B. Segitiga Kecepatan

Gambar : Segitiga Kecepatan pada sudu turbin


Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida gas yang
menumbuk sudu turbin. Dari segitiga kecepatan, panjang pendeknya garis
adalah mewakili dari besar kecepatan masing-masing.
Pada turbin, proses perubahan energi mulai terjadi di nosel, yaitu ekspansi fluida
gas pada nosel. Pada proses ekspansi di nosel, energi fluida mengalami
penurunan, demikian juga tekanannya. Kemudian, fluida gas dengan energi
kinetik tinggi menumbuk sudu turbin dan memberikan sebagian energinya ke
sudu, sehingga sudu pun begerak. Perubahan energi dengan tumbukan fluida di
sudu adalah azas impuls. Untuk perubahan energi dengan azas reaksi, sudu
turbin reaksi berfungsi seperti nosel. Hal ini berarti, pada sudu turbin reaksi
terjadi proses ekspansi, yaitu penurunan tekanan fluida gas dengan dibarengi
kenaikan kecepatan. Karena prinsip reaksi adalah gerakan melawan aksi, jadi
dapat dipahami dengan kenaikan kecepatan fluida gas pada sudu turbin reaksi,
sudu turbin pun akan bergerak sebesar nilai kecepatan tersebut dengan arah
yang berlawanan.

C. Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin yang mempunyai roda jalan atau rotor dimana
terdapat sudu-sudu impuls. Sudu-sudu impuls mudah dikenali bentuknya, yaitu
simetris dengan sudut masuk θ dan sudut keluar γ yang sama (20 0 ), pada
turbin biasanya ditempatkan pada bagian masuk dimana uap bertekanan tinggi
dengan volume spesifik rendah. Bentuk turbin impuls pendek dengan
penampang yang konstan, secara termodinamika penurunan energi terbanyak
pada nosel, dimana pada nosel terjadi proses ekspansi atau penuruan tekanan.
Sudu-sudu turbin uap terdiri dari sudu tetap dan sudu gerak. Sudu tetap
berfungsi sebagai nosel dengan energi kinetik yang naik, sedangkan pada sudu
begerak tekanan adalah konstan atau tetap. dari karakteristik tersebut, turbin
impuls sering disebut turbin tekanan sama .

Bentuk dari sudu tetap turbin impuls ada dua macam yaitu bentuk simetris dan
bentuk tidak simetris. Pada bentuk sudu tetap simetris, profile kecepatan dan
tekanan adalah sama, tidak ada perubahan kecepatan dan tekanan. Sedangkan
pada sudu tetap yang berfungsi sebagi nosel mempunyai bentuk seperti nosel
yaitu antar penampang sudu membetuk penampang yang menyempit pada
ujungnya. Karena bentuknya nosel, kecepatan akan naik dan tekanan turun.
Bentu pertama simetri dipakai pada turbin uap Curtis dan bentuk yang kedua
dipakai turbin uap Rateau.

Gambar : bentuk sudu tetap turbin impuls

1. Turbin Impuls Satu Tahap (Turbin De Laval)


Turbin terdiri satu atau lebih nosel konvergen divergen dan sudu-sudu
impuls terpasang pada roda jalan (rotor). Tidak semua nosel terkena
semburan uap panas dari nosel, hanya sebagian saja. Pengontrolan
putaran dengan jalan menutup satu atau lebih nosel konvergen divergen.
cara kerja turbin impuls satu tahap adalah Aliran uap panas masuk nosel
konvergen divergen, di dalam nosel uap berekspansi sehingga tekanannya
turun. Berbarengan dengan penurunan tekanan, kecepatan uap panas
naik, hal ini berarti terjadi kenaikan energi kinetik uap panas. Setelah
berekspansi, uap panas menyembur keluar nosel dan menumbuk sudu-
sudu impuls dengan kecepatan abolut Vs1. Pada sudu-sudu impuls uap
panas memberikan sebagian energinya ke sudu-sudu, dan mengakibatkan
sudu-sudu bergerak dengan kecepatan Vb. Tekanan pada sudu-sudu
turbin adalah konstan atau tetap, sedangkan kecepatan uap keluar sudu
berkurang menjadi Vs2.

2. Turbin Impuls Gabungan


Turbin impuls gabungan adalah turbin yang dirancang untuk mengatasi
kendala yang dimiliki turbin impuls satu tahap yaitu dalam hal kecepatan
uap masuk sudu terlalu tinggi kalau hanya untuk satu baris sudu, efeknya
kecepatan putar sudu menjadi tinggi, dan melampaui batas keselamatan
yang diizinkan, karena tegangan sentrifugal yang harus ditahan material
rotor. Disamping itu dengan kecepatan rotor yang tinggi diperlukan roda
gigi reduksi yang besar dan berat untuk menghubungkan rotor dengan
generator listrik.

A. Turbin Impuls Curtiss


Turbin uap Curtiss adalah turbin yang bekerja dengan prinsip impuls
secara bertahap yang memiliki beberapa baris sudu bergerak dan baris
sudu tetap. Ciri khas dari turbin ini adalah kecepatan akan turun setelah
melewati sudu bergerak, dan kecepatannya konstan pada sudu tetap.
Prinsip kerja turbin ini adalah Uap panas yang mempunyai kecepatan
tinggi masuk baris pertama sudu bergerak, pada tahap ini uap
memberikan sebagian energinya sehingga kecepatannya turun (Vs2).
Selanjutnya, sebelum masuk baris sudu bergerak tahap II, terlebih dahulu
melewati sudu tetap. Pada sudu-sudu tetap yang berbentuk simetris, uap
tidak kehilangan energinya, kecepatan (Vs3) dan tekanannya konstan.
Uap dengan kecepatan Vs3 setelah melewati sudu tetap masuk baris sudu
bergerak tahap II, uap memberikan energinya yang tersisa ke sudu-sudu
bergerak, karena itu kecepatannya turun kembali menjadi Vs4. dengan
daya yang dapat dibangkitkan ditunjukkan dalam persamaan berikut

[( )( )]
.
.

W = m Vs21 −Vs22 − Vr21 −Vr22


B. Turbin Impuls Rateau
Turbin yang memiliki bagian dua bagian kombinasi nosel dan sudu
bergerak disusun seri, dengan susunan sama dengan turbin satu tahap.
Turbin ini mempunyai keunggulan yaitu kecepatan sudunya rendah,
kecepatan uap rendah ( gesekan kecil),dan distribusi kerja perbagian
merata. Kelemahannya adalah penurunan tekanan yang terus menerus
pada setiap bagian, sehingga resiko kebocoran uap lebih besar. Untuk
memperoleh efisiensi tinggin, turbin rateau juga harus mempunyai
tahapan yang banyak. Dengan alasan-alasan tersebut, turbin Rateau
banyak dipakai untuk unit yang besar, dimana efisiensi lebih penting
daripada biaya investasi. Prinsip kerja turbin ini adalah Uap panas
pertama masuk pada bagian pertama, kecepatan akan naik pada nosel
dan kemudian turun pada sudu bergerak. Selanjutnya, uap panas masuk
ke nosel bagian dua, kecepatan naik lagi pada nosel dan turun kembali
pada sudu bergerak. Pada setiap bagian, uap akan mengalami penurunan
tekanan setelah dari nosel.

Turbin Reaksi
Turbin yang memiliki komponen utama sudu gerak dan sudu tetap. Sudu tetap
dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sama dengan nosel. Sedangkan
sudu bergerak dapat dibedakan dengan jelas dengan sudu impuls karena tidak
simetris. Sudu bergerak pun difungsikan sebagai nosel, karena fungsinya yang
sama dengan sudu tetap, maka bentuknya sama dengan sudu tetap, tetapi arah
lengkungannya berlawanan. Prinsip kerja turbin ini adalah Penurunan tekanan
adalah sinambung dari tahap satu ke tahap berikutnya, dari sudu tetap dan sudu
bergerak. Kecepatan absolutnya setiap melewati sudu tetap akan naik dan
setelah melewati sudu bergerak akan turun, selanjutnya akan berulang sampai
akhir tahap. Dengan daya yang dapat dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan
berikut

[( )( )]
.
.

W = m Vs21 −Vs22 − Vr21 −Vr22 ,

sedangkan daya optimum yang dapat dibangkitkan ditunjukkan oleh persamaan


. .

W = mV
2

IV. Turbin gas


Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya
yaitu udara atmosfer dihisap masuk kompresor dan dikompresi, kemudian udara
mampat masuk ruang bakar dan dipakai untuk proses pembakaran, sehingga
diperoleh suatu energi panas yang besar, energi panas tersebut diekspansikan
pada turbin dan menghasilkan energi mekanik pada poros, sisa gas pembakaran
yang keluar turbin menjadi energi dorong (turbin gas pesawat terbang). Turbin
gas bekerja secara kontinyu tidak betahap, semua proses yaitu hisap kompresi,
pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Turbin gas banyak
digunakan untuk mesin propulsi atau jet mesin automotiv, tenaga pembangkit
listrik atau penggerak peralatan-peralatan industri seperti penggerak kompresor
atau pompa. Keunggulan dari turbin gas adalah mesinnya yang ringan dan
ukuran yang kecil bisa menghasilkan daya yang besar.

Prinsip Kerja Turbin Gas


Motor starter dinyalakan, kompresor berputar dan mulai bekerja menghisap
udara sekitar, udara kemudian dimampatkan. Udara pada tahap pertama
dimampatkan dahulu pada kompresor tekanan rendah, diteruskan kompresor
tekanan tinggi. Udara mampat selanjutnya masuk ruang bakar, bercampur
dengan bahan bakar yang sudah disemprotkan. Campuran bahan bakar udara
mampat kemudian dinyalakan dan terjadi proses pembakaran. Gas hasil proses
pembakaran berekspansi pada turbin, terjadi perubahan dari energi panas
menjadi energi putaran poros turbin, sebagian gas pembakaran menjadi gaya
dorong. Setelah memberikan sisa gaya dorongnya, gas hasil pembakaran keluar
melalu saluaran buang. Dari proses kerja turbin gas pesawat terbang tersebut,
dihasilkan daya turbin yang digunakan untuk menggerakan kompresor,
menghasikan daya dorong, dan menggerakan peralatan bantu lainnya.

Pembakaran Turbin Gas


Prosesnya adalah sebagai berikut, udara mampat dari kompresor masuk ruang
bakar, udara terbagi menjadi dua, yaitu udara primer yang masuk saluran
primer, berada satu tempat dengan nosel, dan udara mampat sekunder yang
lewat selubung luar ruang bakar. Udara primer masuk ruang bakar melewati
swirler, sehingga alirannya berputar. Bahan bakar kemudian disemprotkan dari
nosel ke zona primer, setelah keduanya bertemu, terjadi pencampuran. Aliran
udara primer yang berputar akan membantu proses pencampuran, hal ini
menyebabkan campuran lebih homogen, pembakaran lebih sempurna.
Udara sekunder yang masuk melalui lubang-lubang pada selubung luar ruang
bakar akan membantu proses pembakaran pada zona sekunder. Jadi, zona
sekunder akan menyempurnakan pembakaran dari zona primer. Disamping
untuk membantu proses pembakaran pada zona sekunder, udara sekunder juga
membantu pendinginan ruang bakar. Ruang bakar harus didinginkan, karena
dari proses pembakaran dihasilkan temperatur yang tinggi yang merusak
material ruang bakar. Maka, dengan cara pendinginan udara sekunder,
temperatur ruang bakar menjadi terkontrol dan tidak melebihi dari yang
diijinkan.

V. Turbin Air
Air yang tersimpan di danau, waduk atau yang mengalir di sungai, mempunyai
energi potensial yang besar dan bisa dimanfaatkan untuk menggerakan turbin
air. Turbin air akan mengubah energi kinetik air menjadi energi mekanik, yaitu
putaran roda turbin. Besarnya daya yang dapat dibangkitkan pada turbin air
ditunjukkan persamaan berikut
.
P = m gH

Kecepatan Spesifik
kecepatan putaran turbin model dari turbin yang geometrinya sama pada head 1
meter dan menghasilkan daya 1 horse power pada efisensi maksimum. Denga
persamaan sebagai berikut
n Q
nq =
4
H3
Kecepatan spesifik dapat digunakan dalam menetukan klasifikasi turbin air.

Turbin Impuls
Turbin impus bekerja dengan prinsip impuls. Turbin jenis ini juga disebut turbin
tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel, tekanannya adalah sama
dengan tekanan atmosfer.
1. Turbin Pelton
Turbin pelton yang bekerja dengan prinsip impuls, semua energi tinggi
dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi nergi
kecepatan. Pancaran air tersebut yang akan menjadi gaya tangensial F
yang bekerja pada sudu roda jalan. Turbin pelton beroperasi pada tinggi
jatuh yang besar. Tinggi air jatuh dihitung mulai dari permukaan atas
sampai tengah-tengah pancaran air. Bentuk sudu terbelah menjadi dua
bagian yang simetris, dengan maksud adalah agar bisa membalikan
pancaran air dengan baik dan membebaslan sudu dari gaya-gaya
samping.

2. Turbin Aliran silang


Aliran air dilewatkan melalui sudu sudu jalan yang berbentuk silinder,
kemudian aliran air dari dalam silinder keluar melalui sudu-sudu. Jadi
perubahan energi aliran air menjadi energi mekanik putar terjadi dua kali
yaitu pada waktu air masuk silinder dan air keluar silinder. Energi yang
diperoleh dari tahap kedua adalah 20%nya dari tahap pertama. Air yang
masuk sudu diarahkan oleh alat pengarah yang sekaligus berfungsi
sebagai nosel seperti pada turbin pelton. Prinsip perubahan energi adalah
sama dengan turbin impuls pelton yaitu energi kinetik dari pengarah
dikenakan pada sudu-sudu pada tekanan yang sama.

Turbin Reaksi
1. Turbin Francis
Turbin francis adalah termasuk turbin jenis ini. Kontruksi turbin terdiri dari
sudu pengarah dan sudu jalan, dan kedua sudu tersebut, semuanya
terendam didalam aliran air. Air pertama masuk pada terusan berbentuk
rumah keong. Perubahan energi seluruhnya terjadi pada sudu pengarah
dan sudu gerak. Aliran air masuk ke sudu pengarah dengan kecepatan
semakin naik degan tekanan yang semakin turun sampai roda jalan, pada
roda jalan kecapatan akan naik lagi dan tekanan turun sampai dibawah
1atm. Untuk menghindari kavitasi, tekanan harus dinaikan sampai 1 atm
dengan cara pemasangan pipa isap. Pengaturan daya yang dihasilkan
yaitu dengan mengatur posisi pembukaan sudu pengarah, sehingga
kapasitas air yang masuk ke roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil.

2. Turbin Kaplan
Tidak berbeda dengan turbin francis, turbin kaplan cara kerjanya
menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip
dengan baling-baling pesawat terbang. Bila baling-baling pesawat terbang
berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda jalan pada kaplan
berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang bisa
menghasilkan torsi pada poros turbin. Berbeda dengan roda jalan pada
francis, sudu-sudu pada roda jalan kaplan bisa diputar posisinya untuk
menyesuaikan kondisi beban turbin.

Tugas
1. Bandingkan siklus 2 langkah dan 4 langkah, tentukan keuntungan dan
kerugian dari kedua siklus tersebut ?
2. Tunjukkan dengan persamaan bahwa perubahan tekanan akan
menyebabkan perubahan kecepatan ?.

Referensi
[1] Basyirun, Winarno, Karnowo, 2008, Mesin Konversi Energi, Universitas Negeri
Semarang
[2] Pujanarsa, A., Nursuhud, D.,2006, Mesin Konversi Energi, Andi, Yogjakarta

You might also like