You are on page 1of 48

Perubahan

Undang-Undang Dasar 1945


Disampaikan oleh

Denny Indrayana
PP. Mu’allimin, 21 Desember 2005
Data Pribadi
 Denny Indrayana
SH (UGM, 1995)
LL.M. (University of Minnesota, 1997)
Ph.D. (University of Melbourne, 2005)

 Kotabaru (Kal-Sel), 11 Desember

 Tempel Wirogunan UH III/925


Gg. Teratai, RT 46/RW 11
Yogyakarta 55167

 Telepon K: 512781 (HTN)


R: 381880
HP: 0813 2835 3931

 Email: denny@justice.com
denny.indrayana@mail.ugm.ac.id
1 PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Dasar Pemikiran
Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan Perubahan Tujuan Perubahan

• Amandemen UUD 1945 Jumlah: • Kekuasaan tertinggi di Menyempurnakan aturan


• Penghapusan doktrin • 16 bab tangan MPR dasar:
Dwi Fungsi ABRI • 37 pasal • Kekuasaan yang sangat • Tatanan negara
• Penegakan hukum, HAM, • 49 ayat besar kepada Presiden • Kedaulatan Rakyat
dan pemberan-tasan • 4 pasal A.P • Pasal-pasal multitafsir • HAM
KKN • 2 ayat A.T • Pengaturan lembaga • Pembagian kekuasaan
• Otonomi Daerah • Penjelasan negara oleh Presiden • Kesejahteraan Sosial
• Kebebasan Pers melalui pengajuan UU • Eksistensi negara
• Mewujudkan kehidupan • Praktek ketatanegaraan demokrasi dan negara
demokrasi tidak sesuai dengan UUD hukum
1945 • Sesuai dengan aspirasi
dan kebutuhan bangsa

Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis

Jumlah: • Sidang Umum MPR, 1999 • Tidak mengubah • Pasal 3 UUD 1945
• 21 bab Tgl.14-21 Okt 1999 Pembukaan UUD 1945 • Pasal 37 UUD 1945
• 73 pasal • Sidang tahunan MPR,2000 • Tetap mempertahankan • TAP MPR
• 170 ayat Tgl.7-18 Agt 2000 NKRI No.IX/MPR/1999
• 3 pasal A.P. • Sidang tahunan MPR,2001 • Mempertegas sistim • TAP MPR 9
• 2 Pasal A.T. Tgl.1-9 Nov 2001 presidensial No.IX/MPR/2000
• Tanpa Penjelasan • Sidang tahunan MPR,2002 • Penjelasan UUD 1945 • TAP MPR XI/2001
ditiadakan, hal-hal
Tgl.1-11 Agt 2002 normatif masuk pasal-
pasal
• Perubahan dilakukan
dengan cara “adendum”
2 BENTUK DAN KEDAULATAN
(Pasal 1)

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan


dilaksanakan menurut UUD

Negara Kesatuan Berbentuk Republik

Negara Hukum
3 LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD 1945

Presiden/
BPK Wakil Presiden DPR MPR DPD MA MK

kpu bank Kementerian


Negara badan-badan lain KY
sentral yang fungsinya
dewan
pertimbangan berkaitan dengan
TNI/POLRI kekuasaan
kehakiman PUSAT

Lingkungan
PERWAKILAN PEMDA PROVINSI Peradilan DAERAH
BPK
PROVINSI KPD DPRD Umum
Agama
PEMDA KAB/KOTA Militer
KPD DPRD TUN
4 Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD

DPR Presiden MK MA

Pasal 24 (1)
Pasal 20 (1) Pasal 4 (1) memegang kekuasaan
memegang memegang kehakiman yang merdeka untuk
kekuasaan kekuasaan menyelenggarakan peradilan
membentuk UU pemerintahan guna menegakkan hukum dan
keadilan
5 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

ANGGOTA MPR ANGGOTA


DPR Pasal 2 (1) DPD
dipilih melalui pemilu dipilih melalui pemilu

Wewenang
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang 4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
Dasar [Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 37 ]; diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)];
3 ayat (2) ]; 5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
Presiden dalam masa jabatannya menurut politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)]; Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai
berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil
Presiden mangkat, berhenti, diberhen-tikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)];
6 KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Presiden/Wakil Presiden

Calon Presiden dan calon Wakil


Presiden harus seorang warga
negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan Presiden dan Wakil Presiden
lain karena kehendaknya Presiden/ dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat
sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, serta
Wakil Presiden [Pasal 6A (1)]
mampu secara rohani dan
jasmani untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai
Presiden dan Wakil Presiden.
[Pasal 6 (1)]

1. memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 4 (1)];


2. memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10);
3. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
[Pasal 11 (1)];
4. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat [Pasal 11 (2)];
5. menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 12);
6. mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memper­hatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat [Pasal 13 (2)];
7. menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat [Pasal 13 (3)];
8. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung [Pasal 14 (1)];
9. memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat [Pasal 14 (2)];
10. memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang (Pasal 15);
11. membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16);
12. mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri [Pasal 17 (2)].
7 KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat

KPU MPR

1 4
Presiden dan Wakil memperoleh jumlah 5
Calon suara >50% dalam melantik
Presiden dipilih pemilu dengan [Pasal 3 (2)]
dalam satu Presiden 3
sedikitnya 20% di Presiden/
pasangan secara dan Pemilu setiap Prov. yang sebelum
memangku Wapres
langsung oleh Wapres tersebar di lebih
rakyat dari 1/2 jml Prov. jabatan,
[Pasal 6A (3)] bersumpah di
[Pasal 6A ayat (1)] 2
hadapan
diusulkan [Pasal 9 (1)]
sebelum pemilu
[Pasal 6A (2)]
4a
dalam hal tidak ada
pasangan calon terpilih, dua
Parpol/ Gab. Parpol pasangan calon yang
mendapat suara terbanyak
Peserta Pemilu 1 dan 2 dlm pemilu dipilih
oleh rakyat secara langsung
dan yg memperoleh suara
terbanyak dilantik
RAKYAT [Pasal 6A (4)]
8 KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden

3 Pasal 7B (2) 2 Pasal 7B (1)


Presiden
dan/atau Wakil
4 Pasal 7B (3) 1 Pasal 7A Presiden
Usul diberhentikan
diterima

MK DPR MPR
Usul tidak
7 diterima
Pasal 7B (6)

6 8 Pasal 7B (7) Presiden


5 Pasal 7B (4) Pasal 7B (5)
dan/atau Wakil
Presiden terus
menjabat

1. usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A);


2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi
syarat [Pasal 7B (1)];
3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)];
4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang
paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)];
5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)];
6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang
paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)];
7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)];
8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan
penjelasan [Pasal 7B (7)];
9 KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, pemberian grasi dan
rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi gelar dan tanda jasa

6 5
pertimbangan grasi dan rehabilitasi
[Pasal 14 (1)]

MA Presiden DPR
7
1 2
amnesti dan abolisi
Mengangkat Pertimbangan
[Pasal 14 (2)]
Duta dan Duta
Konsul [Pasal 13 (2)]
[Pasal 13 (1)]
3
menerima
penempatan 4
duta negara pertimbangan
lain
[Pasal 13 (3)]
8
pertimbangan

9
Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda
kehormatan yang diatur dengan undang-undang (Pasal 15)
1 KEKUASAAN PEMERINTAHAN DAN KEMENTERIAN NEGARA
Presiden, Wakil Presiden, Dewan Pertimbangan dan Kementerian Negara

0
1
memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD
[Pasal 4 (1)]

2
dalam melakukan

4
Presiden kewajiban dibantu oleh
satu orang Wapres
dibantu [Pasal 4 (2)]
menteri negara [Pasal 17 (1)]
yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden
[Pasal 17 (2)]
3
membidangi urusan tertentu
membentuk
dalam pemerintahan
dewan pertimbangan *)
[Pasal 17 (3)]
(Pasal 16)

*) DPA dihapus
1 PEMERINTAHAN DAERAH

1
NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang
tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-
undang [Pasal 18 (1)]

Gubernur, PEMERINTAHAN DAERAH


Bupati, Walikota Anggota DPRD
dipilih secara KEPALA PEMERINTAH DPRD
dipilih melalui
demokratis DAERAH
pemilu
[Pasal 18 (4)] mengatur dan mengurus sendiri urusan [Pasal 18 (3)]
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan
[Pasal 18 (2)]
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai
urusan Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5)]

berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-


peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan [Pasal 18 (6)]
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

2
Anggota DPR dapat
diberhentikan dari
Anggota DPR dipilih jabatannya, yang
melalui pemilihan
umum
[Pasal 19(1)]
DPR syarat-syarat dan
tata caranya diatur
dalam undang-
undang
(Pasal 22B)

Fungsi, Wewenang, dan Hak


1. Pasal 20 (1) 8. Pasal 14 (2)
2. Pasal 20A (1) 9. Pasal 22 (2)
3. Pasal 20A (2) 10. Pasal 23 (2) dan (3)
4. Pasal 7B (1) 11. Pasal 23F (1)
5. Pasal 11 (1) 12. Pasal 24A (3)
6. Pasal 13 (2) 13. Pasal 24B (3)
7. Pasal 13 (3) 14. Pasal 24C (3)
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Pembentukan UU

3
4a
tidak boleh
diajukan lagi
dalam persi-
TIDAK dangan masa itu 4b
1a
memegang kekuasaan [Pasal 20 (3)] mengesahkan
membentuk UU [Pasal 20 (4)]
4
[Pasal 20 (1)] 4c
persetujuan dalam hal RUU
anggota berhak YA
bersama tidak disahkan,
mengajukan usul RUU
(Pasal 21) dalam waktu 30
hari, RUU tersebut
sah menjadi UU
dan wajib
3
diundangkan
DPR RUU
Presiden [Pasal 20 (5)]

dibahas bersama
2
[Pasal 20 (2)]
ikut
membahas
1b UU
DPD memberi
berhak mengajukan
RUU
pertimbangan
[Pasal 5 (1)]

RUU
tertentu
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Peraturan Pemerintah pengganti UU

4
1 3b
dalam hal ihwal kegentingan yang harus dicabut
memaksa, berhak menetapkan [Pasal 22 (3)]
peraturan pemerintah sebagai
pengganti undang-undang
[Pasal 22 (1)] TIDAK

3 3a

Presiden DPR persetujuan YA


menjadi
UU

2
peraturan pemerintah
pengganti UU itu harus
mendapat persetujuan
[Pasal 22 (2)]
1 DEWAN PERWAKILAN DAERAH

5
Anggota DPD dipilih dari
setiap provinsi melalui
Anggota DPD dapat
Pemilu.
diberhentikan dari
Anggota DPD dari setiap

DPD
jabatannya, yang syarat-
provinsi jumlahnya sama
syarat dan tata caranya
dan jumlah seluruh
diatur dalam undang-
anggota DPD itu tidak lebih
undang
1/3 jumlah anggota DPR.
[Pasal 22D (4)]
[Pasal 22C (1) dan (2)]

Wewenang
1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)];
2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)];
3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan
RAPBN [Pasal 22D (2)];
4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)];
5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan,
dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)];
1 DEWAN PERWAKILAN DAERAH
Pembentukan UU tertentu

4a UU
tidak boleh diajukan lagi tertentu
dalam persidangan masa itu
[Pasal 20 (3)] TIDAK

4 4b
mengesahkan
persetujuan YA [Pasal 20 (4)]
bersama
1 4c
dapat dalam hal RUU tidak
mengajukan sahkan, dalam
[Pasal 22 D (1)] 3 waktu 30 hari, RUU
membahas tersebut sah
DPD RUU
tertentu
DPR bersama
Presiden menjadi UU dan
wajib diundangkan
[Pasal 20 (5)]
2
membahas RUU
tertentu
[Pasal 22 D (2)]
1 PEMILIHAN UMUM

7 PEMILU
2
‘luber jurdil’ setiap 5 tahun
[Pasal 22E (1)]
untuk memilih
[Pasal 22E (2)]a
1
diselenggarakan
oleh
komisi pemilihan
umum Presiden/ Anggota Anggota Anggota
yang bersifat Wapres DPR DPRD DPD
nasional tetap dan
mandiri
[Pasal 22E (5)]

3 4 5
dipilih dalam satu pasangan Peserta dari Peserta dari
secara langsung oleh rakyat Partai Politik Perseorangan
[Pasal 6A (1)] [Pasal 22E (3)] [Pasal 22E (4)]

diusulkan oleh parpol atau


gabungan parpol peserta
pemilu [Pasal 6A (2)]
18 HAL KEUANGAN
Penyusunan APBN

1
mengajukan
[Pasal 23 (2)]

RAPBN

Presiden DPR memberi


pertimbangan DPD
[Pasal 23 (2)]

TIDAK

3 4b
4a
membahas Pemerintah Pemerintah
4
bersama menjalankan menjalankan
[Pasal 20 (2)] persetujuan YA

RAPBN APBN
APBN
Tahun lalu
[Pasal 23 (3)]
19 HAL KEUANGAN
bank sentral

bank sentral
Pasal 23D

susunan kedudukan kewenangan tanggungjawab independensi

diatur dengan undang-undang


20 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Keanggotaan Tugas dan Wewenang

Anggota dipilih oleh menyerahkan hasil


DPR dengan pemeriksaan keuangan

BPK
memperhatikan negara kepada DPR,
pertimbangan DPD dan DPD, dan DPRD sesuai
diresmikan oleh dengan
Presiden kewenangannya
[Pasal 23F (1)] [Pasal 23E (2)]

Untuk memeriksa pengelolaan dan


tanggung jawab keuangan negara diadakan
satu Badan Pemeriksa Keuangan
[Pasal 23E (1)]

BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan


memiliki perwakilan di setiap provinsi
[Pasal 23G (1)]
21 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pemeriksaan Keuangan Negara

BPK
2
hasil
1 pemeriksaan
memeriksa pengelolaan diserahkan
dan tanggungjawab [Pasal 23E (2)]
keuangan negara
[Pasal 23E (1)]

DPD DPR DPRD

3
hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh
lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai
dengan undang-undang
[Pasal 23E (3)]
22 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)]

DPD DPR Presiden

2 1 3
memberikan memilih calon Anggota BPK diresmikan
pertimbangan terpilih
23 KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Agung

Hakim agung harus


Calon hakim agung
memiliki integritas dan
MA
diusulkan oleh Komisi
kepribadian yang tidak
Yudisial kepada DPR
tercela, adil,
untuk mendapat per-
profesional, dan
Pasal 24A setujuan dan ditetap-
berpengalaman di
kan sebagai hakim
bidang hukum Umum
Agama
agung oleh Presiden
[Pasal 24A (2)]
[Pasal 24A (3)]
Militer
TUN

Wewenang

1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-


undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)];
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)];
3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
[Pasal 14 (1)];
24 KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Konstitusi

Hakim konstitusi harus


memiliki integritas dan mempunyai sembilan orang
kepribadian yang tidak
tercela, adil, negarawan MK anggota hakim konstitusi
yang ditetapkan oleh
Presiden, yang diajukan
yang menguasai konstitusi
dan ketatanegaraan, serta Pasal 24C masing-masing tiga orang
tidak merangkap sebagai oleh MA, tiga orang oleh
pejabat negara DPR dan tiga orang oleh
[Pasal 24C (5)] Presiden
[Pasal 24C (3)]

Wewenang

1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya


bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh Undang-Undang Dasar, memutus pem­bubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)];
2. wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-
Undang Dasar [Pasal 24C (2)];
25 KEKUASAAN KEHAKIMAN
Komisi Yudisial

Anggota Komisi Yudisial


harus mempunyai Anggota Komisi Yudisial
pengetahuan dan
pengalaman di bidang KY diangkat dan
diberhentikan oleh
hukum serta memiliki Pasal 24B Presiden dengan
integritas dan persetujuan DPR
kepribadian yang tidak [Pasal 24B (3)]
tercela
[Pasal 24B (2)]

Wewenang
1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)];
2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)];
26 WILAYAH NEGARA

WILAYAH NEGARA

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang


berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A)
27 WARGA NEGARA
Warga Negara dan Penduduk

ialah orang-orang
bangsa Indonesia
asli dan orang- warga negara
Indonesia dan orang
orang bangsa lain WARGA asing yang
yang disahkan
dengan undang- NEGARA DAN bertempat tinggal di
Indonesia
undang sebagai PENDUDUK [Pasal 26 (2)]
warga negara [Pasal
26 (1)]

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam


hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara [Pasal 27 (3)]
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menge­luarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang (Pasal 28)
28 HAK ASASI MANUSIA

mempertahankan
berkewajiban menghargai hidup dan
kehidupan membentuk keluarga, keturunan
hak orang dan pihak lain dan perlindungan anak dari
serta tunduk kepada (Pasal 28A)
kekerasan dan diskriminasi
pembatasan UU (Pasal 28B)
(Pasal 28J)

tidak dituntut atas dasar hukum mengembangkan dan memajukan


yang berlaku surut dan bebas dari diri, serta mendapat pendidikan
perlakuan diskriminatif dan manfaat dari IPTEK
(Pasal 28C)
(Pasal 28I) HAK
ASASI pengakuan yang sama di hadapan
hidup sejahtera lahir dan batin, MANUSIA hukum, hak untuk bekerja dan
memperoleh pelayanan kesempatan yg sama dalam
kesehatan, mendapat perlakuan pemerintahan
khusus (Pasal 28H) (Pasal 28D)

perlindungan diri pribadi, kebebasan beragama, meyakini


keluarga, kehormatan, kepercayaan, memilih
martabat, dan harta kewarganegaraan, memilih
benda serta bebas dari berkomunikasi dan tempat tinggal, kebebasan
penyiksaan memperoleh informasi berserikat, berkumpul dan
(Pasal 28G) (Pasal 28F) berpendapat (Pasal 28E)
29 AGAMA

AGAMA
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa [Pasal 29 (1)]
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)]
30 PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

Usaha hankamneg
Tiap-tiap warga dilaksanakan melalui
negara berhak dan
wajib ikut serta Pertahanan dan sishankamrata oleh
TNI dan POLRI sbg
dalam usaha
pertahanan dan
Keamanan Negara kekuatan utama, dan
rakyat sbg kekuatan
keamanan negara pendukung
[Pasal 30 (1)] Tugas dan Wewenang [Pasal 30 (2)]

TNI (AD, AL, AU) POLRI

sebagai alat negara


sebagai alat negara
yang menjaga
bertugas
keamanan dan
mempertahankan,
ketertiban masyarakat
melindungi, dan
bertugas melindungi,
memelihara keutuhan
mengayomi, melayani
dan kedaulatan
masyarakat, serta
negara
menegakkan hukum
[Pasal 30 (3)]
[Pasal 30 (4)]
31 PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu


sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang [Pasal 31 (3)]

negara memprioritaskan anggaran


Setiap warga negara wajib
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
mengikuti pendidikan dasar
APBN dan APBD untuk memenuhi
dan pemerintah wajib
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
membiayainya [Pasal 31 (2)]
nasional [Pasal 31 (4)]
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN Pemerintah memajukan ilmu penge-
tahuan dan teknologi dengan men-
Setiap warga negara berhak junjung tinggi nilai-nilai agama dan
mendapatkan pendidikan persatuan bangsa untuk kemajuan
[Pasal 31 (1)] peradaban serta kesejahteraan umat
manusia [Pasal 31 (5)]

negara memajukan kebudayaan


Nasional Indonesia di tengah negara menghormati dan memelihara
peradaban dunia dengan menjamin bahasa daerah sebagai kekayaan
kebebasan masyarakat dalam budaya Nasional [Pasal 32 (2)]
memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya [Pasal 32 (1)]
32 PEREKONOMIAN NASIONAL

disusun sebagai usaha bersama


berdasar atas asas kekeluargaan
[Pasal 33 (1)]

Bumi dan air dan kekayaan


Cabang-cabang produksi yang alam yang terkandung di
penting bagi negara dan PEREKONOMIAN dalamnya dikuasai oleh negara
menguasai hajat hidup orang NASIONAL dan dipergunakan untuk
banyak dikuasai oleh negara sebesar-besar kemakmuran
[Pasal 33 (2)] rakyat [Pasal 33 (3)]

diselenggarakan berdasar atas


demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional [Pasal 33 (4)]
33 KESEJAHTERAAN SOSIAL

Fakir miskin dan


anak-anak yang
terlantar dipelihara
oleh negara
[Pasal 34 (1)]

Negara mengembangkan
Negara bertanggung
sistem jaminan sosial bagi
jawab atas penyediaan
seluruh rakyat dan mem-
fasilitas pelayanan
berdayakan masyarakat KESEJAHTERAAN
kesehatan dan fasilitas
yang lemah dan tidak SOSIAL
pelayanan umum yang
mampu sesuai dengan
layak
martabat kemanusiaan
[Pasal 34 (3)]
[Pasal 34 (2)]
no more!!!
34 BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN

ATRIBUT KENEGARAAN

Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)

Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan


Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A)

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B)


35 PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat


diagendakan dalam sidang MPR apabila
MPR diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)]
Pasal-pasal
berwenang mengubah Perubahan
dan menetapkan
[Pasal 3 (1)] Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan
secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas UUD
bagian yang diusulkan untuk diubah beserta
alasannya [Pasal 37 (2)]

Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR


dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)]

Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD


dilakukan dengan persetujuan sekurang-
kurangnya 50% + 1 anggota dari seluruh
anggota MPR [Pasal 37 (4)]

Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat


dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)]
36 ATURAN PERALIHAN

ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih
tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar ini

Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi
sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang
Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-
Undang Dasar ini

Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17
Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya
dilakukan oleh Mahkamah Agung
37 ATURAN TAMBAHAN

ATURAN TAMBAHAN

Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan
peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003

Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal
matur tengkyu

You might also like