Professional Documents
Culture Documents
MANAGEMENT TRAINEE VI
Sortation
Sterilizer
Thressing
Pressing
Oil Clarification
Sludge Seperation
Kernel Station
Oil Storage
Effluent Treatment
Proses pemilihan TBS yang akan diolah
Kunci kualitas CPO dalam proses
pengolahan di POM
Tujuan :
Meningkatkan kualitas TBS yang diolah oleh
POM
Meningkatkan kualitas CPO
Meningkatkan rendemen minyak dan inti
Meningkatkan hasil produksi yang lebih
menguntungkan
Jenis kelapa sawit
Dura
Tenera
Psifera
Asal TBS :
Kebun inti : kebun dengan lahan sendiri dan
dengan penanaman yang dilakukan sendiri oleh
WILMAR
Kebun plasma : kebun dengan lahan milik orang
lain namun dengan penanaman yang dilakukan
oleh WILMAR
Kebun pihak ke-3: kebun dengan lahan milik orang
lain dan dengan penanaman yang dilakukan oleh
orang lain
○ Pekebun : petani yang menjual hasil tanamnya
sendiri
○ Agen : pihak yang membeli hasil tanam dari pekebun
○ Pekebun + agen : pihak yang menjual hasil
tanamnya sendiri serta membeli dari pihak lain
Prosedur sortase:
Petugas mengatur mobil yang dibongkar
Petugas mengambil SPB (Surat pengantar
barang), memeriksa nomor polisi, asal TBS,
estimasi bruto, tarra dan netto, serta jumlah
tandan
Petugas menentukan berat janjang rata-rata
dan jumlah tandan; dicocokkan dengan
surat pengantar TBS. Kalau ditemukan
ketidakcocokan maka petugas sortase
berhak mengambil tindakan
Petugas sortase mengisi blanko berita acara sortase
untuk petugas timbangan
Bila ada buah yang bermasalah, petugas sortase
membuat berita acara pengembalian TBS yang
ditandatangani kepala sortase, Mill manager /
assistant mill manager dan sopir truk
Pemilik TBS yang tidak terima dengan keputusan
petugas sortase diberi kesempatan untuk datang ke
loading ramp melihat kondisi TBS maksimal 1 hari
Untuk TBS yang berasal dari kebun WILMAR maka
sortase dilakukan pada sample 50 tandan (netto < 5
ton) atau 100 tandan (netto > 5 ton) yang diambil
secara acak
TBS yang berasal dari kebun plasma maupun pihak
ke-3 disortase keseluruhan TBS-nya
No Kriteria Buah Fraksi TBS Memberondol Persentase Pemotongan Keterangan
(%) Diharapkan Dirjenbun
1. Buah sangat Fraksi 00 0 0 %BM x 50% x Berondolan hitam,
mentah Tonase netto mesocarp kuning
2. Buah mentah Fraksi 0 < 12,5 3 maks pucit/putih
1 O O C 2 Dearation
2 O C C 10 Inlet steam peak 1
3 C O C 2 Buang condensate peak 1
4 C O O 3 Buang steam peak 1
5 O C C 15 Inlet steam peak 2
6 C O C 2 Buang condensate peak 2
7 C O O 3 Buang steam peak 2
8 O C C 20 Inlet steam peak 3
9 C C C 5 Penahanan peak 3
10 C O C 1 Buang condensate peak 3
11 O C C 5 Inlet steam peak 3
12 C C C 5 Penahanan peak 3
13 C O C 1 Buang condensate peak 3
14 O C C 5 Inlet steam peak 3
15 C C C 5 Penahanan peak 3
16 C O C 3 Buang condensate peak 3
17 C O O 3 Buang steam peak 3
Pemakaian unit rebusan untuk kapasitas PKS 60 T/jam
dengan lori 2,5 T/lori, adalah:
= (Kap PKS X Siklus Rebus) : (Isi rebusan X 60 menit)
= (60 X 90) : (30 X 60)
= 3 unit rebusan.
Kebutuhan uap selama proses untuk perebusan TBS cukup
banyak, supaya siklus perebusan bias lancer maka untuk
memenuhi uap tersebut membutuhkan uap bekas dari BPV
(Back Pressure Vessel).
NB: - Single peak untuk continuous sterilizer
- Triple peak untuk vertical and horizontal sterilizer.
Fungsinya untuk memisahkan dan
melepaskan buah dari tandan.
(Brondolan keluar dari kisi-kisi drum,
sedangkan tandan akan diarahkan
kedepan).
NB: jika sedikit janjangan keluar, maka
maintenance. Jika banyak, stop
pemakaian.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Putaran drum thresher 23 RPM sehingga tandan
bisa terbanting sempurna
Putaran auto feeder 2 – 3 RPM sehingga umpan
tidak kebanyakan.
Untuk kapasitas 60 T/jam dengan 2 unit Hoisting
crane maka waktu yang dibutuhkan untuk
menaikkan dan menurunkan 1 buah lori adalah 2,5
menit.
Persentase berondolan per TBS adalah 67%, empty
bunch 22% dan bunch ash 0,5%.
Persentase oil loss fruit in empty bunch 0,05% dan
kernel loss fruit in empty bunch 0,04%.
Alat-alat bantu di thresher:
Hoisting crane atau tipller
Fungsinya sebagai alat transportasi TBS yang sudah direbus
ke drum thressher
Automatic feeder
Fungsinya sebagai alat pengumpan kedalam drum thressher
Fruit conveyer dan elevator
Fungsinya sebagai alat penghantar berondolan.
Empty bunch conveyer
Fungsinya sebagai alat penghantar janjangan kosong ke
incinerator
Incinerator
Fungsinya sebagai tempat pembakaran janjangan kosong dan
menghasilkan ash ( abu janjang).
Merupakan proses dalam POM yang bertujuan untuk
melumatkan daging buah sehingga didapatkan minyak kelapa
sawit
Terdapat 2 sistem :
Digester : untuk melumatkan buah, sehingga daging buah
dapat terpisah dari biji. Alat ini berupa tabung yang
dilengkapi 6 tingkatan pisau dengan 5 tingkat sebagai
pengaduk, dan 1 tingkat paling bawah sebagai pelumat.
Screw Press : sebagai pengepres yang digunakan untuk
memisahkan minyak kasar dari daging buah, dimana minyak
akan mengalir melalui oil gutter ke sand trap tank dan cake (
campuran nut + filter ) akan masuk ke CBC ( Cake Breaker
Conveyor).
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan pada Digester
Pengisian digester min. ¾ volume, hal ini agar
tekanan ke bawah besar sehingga hasil press baik.
Pertahankan temperatur dalam digester 900C –
950C.
Untuk menghasilkan pengadukan optimal, maka
putaran digester harus 25 – 26 RPM.
Periksa hasil pengepresan tiap jam untuk
mengetahui losses dan kernel pecah.
Jumlah air pengeceran 50 – 75% terhadap
kandungan minyak.
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Pada Screw Press
Kapasitas yang mampu diolah 15- 17 Ton, Max. 20 Ton.
Tiap 800 jam diganti.
Minyak dari oil gutter ke sand trap.
Pemisahan minyak sempurna pada keadaan dingin.
Fungsi oil clarification adalah pemisahan minyak dari pengotor
agar tidak terjadi penurunan mutu akibat adanya reaksi
hidrolisis dan oksidasi.
Proses oil clarification meliputi:
Sand Trap Tank
Vibrating Screen
Crude Oil Tank
Clarifier Tank / CST
Sludge Tank
Sludge Separator
Clean Oil Tank
Oil Purifier
Vacum Drier
Sand Trap Tank
berfungsi untuk menyaring pasir dengan cara
pengendapan.
Tangki di isi dengan air panas untuk memudahkan
pemisahan minyak dengan pasir. Pasir yang
berada di cut tangki akan di drain untuk dibuang.
Vibration Screen
berfungsi untuk menyaring minyak dengan
mengunakan filter dengan 3 tingkatan. Tiap
tingkatan memiliki ukuran MESH yang berbeda.
Terdiri dari 20 mesh, 30 mesh, dan 40 mesh.
Dimana semakin tinggi mes maka ukuran lubang
akan semakin kecil.
Crude oil tank
Berfungsi sebagai tempat penampungan
sementara minyak kasar, berupa tangki
dengan sekat-sekat yang menggunakan
sistem overflow sehingga kotoran akan
mengendap di bagian bawah, pada
bagian bawah tangki juga terpasang
pemanas untuk memanaskan minyak
Clarifier tank
Berfungsi untuk memisahkan minyak
dari air, kotoran dan lumpur karena
pengaruh panas dan vicositas. Tangki
ini dilengkapi dengan stirer.
Alat ini digunakan untuk mengurangi
kadar kotoran dan kadar air yang masih
terlihat pada minyak. Kadar air 0,4 % dan
kadar minyak 0,01 – 0,02 %. Hasil
keluaran dari oil tank akan melewati oil
purifier dan disaring sesuai ketetapan di
atas.
Vacuum drier
Berfungsi untuk menurunkan kadar
air hingga 0,1 – 0,15 %, dan kadar
kotoran hingga 0,01 – 0,02 %
Bekerja dengan menghisap udara
yang berada dalam tabung dengan
menggunakan vacuum pump
(tekanan vacuum -0,8 s/d -1 kg/cm2)
Untuk memisahkan minyak yang masih
terkandung dalam sludge yang dipisahkan
dari CST ( Clarifier Tank ).
Prinsip kerjanya :
Nozzle separati berputar secara sentrifugal,
dimana pemisahannya fraksi berat ( lumpur
dan kotoran ) terlempar ke dinding bowl
dan fraksi ringan ( air dan minyak ) akan ke
tengah.
Merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
mendapatkan produksi kernel yang baik
sesuai yang diinginkan.
- Cooling Pond
Pond ini berupa Parit yang berguna juga
untuk menurunkan suhu limbah cair.
- Sludge Pond
Kolam ini merupakan instalasi tambahan
membantu fat – fit dalam pengutipan
minyak yang masih ada dalam sludge
pond.
- Neutralizing Pond
dalam Pond ini dilakukan penambahan
Soda Api, Kapur Tohor, Abu janjangan
dan cairan limbah yang sudah netral
untuk menghasilkan asam.
- Seeding Pond
Kolam ini untuk pembiakan bakteri Mesophyl (
30 o C - 40 o C ), bakteri Thermophly ( 57 o C -
65 o C ), Nutirisi Niterogen dan Phospat,
Kedalaman Kolam 5 m – 6 m.
- Anaerob Pond
untuk mengefektifkan proses
perombakan dilakukan sirkulasi
(penyebaran bakteri) dan resirkulasi
(memperbaki pH, nutirisi,
mempertahankan populasi bakteri)
- Facultative Pond
peralihan kolam an aerob menjadi aerob
dan untuk menyelesaikan proses yang
belum selesai.
- Aeration Pond
Kolam ini berlangsung proses oksidasi.
Supaya reaksi oksidasi berlangsung
baik maka digunakan aerator.