You are on page 1of 11

Survey Topografi

di Daerah Gresik-Jawa Timur

Survey Topografi dilaksanakan dengan tujuan untuk memetakan daerah beserta


situasi disekitarnya sehingga dapat memberikan informasi yang jelas. Survey topografi
dilakukan didaerah tepi pantai Gresik seluas 10 ha, dengan kerapatan pengukuran detail
maksimum 10 meter. Pada lokasi survey akan dipasang 2 (dua) buah BM yang diikat
pada titik referensi Bakosurtanal. Karena lokasi survey berdekatan dengan posisi laut,
maka untuk elevasi akan diikatkan pada kedudukan permukaan air laut surut terendah
(Lowest Astronomical Tide) dengan melakukan pengamatan pasang surut air laut selama
15 hari.
Tujuan dari survey Topografi ini adalah untuk mengetahui keadaan situasi dan
posisinya didaerah tepi pantai Gresik yang nantinya akan dapat dimanfaatkan sebagai
peta informasi atau peta lainnya.

A. Metode Kerja
Spesifikasi teknis pembuatan peta topografi didaerah tepi pantai Gresik dengan
luas 10 ha, yang harus dilaksanakan didalam pekerjaan sebagai berikut :
1. Pengamatan GPS
2. Pengamatan Pasang Surut
3. Pengukuran Kerangka Kontrol
- KKH (Kerangka Kontrol Horisontal)
- KKV (Kerangka Kontrol Vertikal)
4. Pengukuran situasi
5. Prosesing Data dan Pelaporan

1. Pengamatan GPS
Pengukuran GPS dilakukan sebagai titik kontrol/titik ikat dalam pengukuran.
Pada pengukuran kali ini pengukuran diikatkan pada titik referensi
BAKOSURTANAL. Didalam pengukuran seluas 10 ha dipasang 2 BM yang
nantinya diukur menggunakan GPS Geodetik supaya mendapatakan hasil

Management Survei dan Pemetaan


pengukuran yang teliti. Dimana metode pengamatan bisa menggunakan metode
Radial atau metode Jaringan.

2. Pengamatan Pasang Surut


Untuk penentuan elevasi maka dilakukan pengamatan pasang surut, terlebih
dulu ditentukan Bidang Referensi vertikal atau Chart Datum (surutan terendah) air
laut. Penentuan surutan terendah air sungai ini sebetulnya harus melalui pengamatan
bertahun tahun dan biasanya diamati pada saat musim kemarau sehingga didapat
posisi surutan yang terendah yang pernah terjadi, akan tetapi untuk memudahkan
pengukuran kali ini, penentuan CD atau Lowest Astronomical Tide ditentukan
dengan melakukan wawancara dengan beberapa penduduk setempat sehingga dapat
ditentukan/dipilih posisi air tersurut. Pengamatan Pasang Surut Air Laut dilakukan
dengan menggunakan Tide Guage, Valeport 407 dimana pengamatan selama 15 hari
dengan hasil data berupa data digital. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui perubahan tinggi muka air laut. Kedudukan air tersurut ini akan di
transfer ke darat dengan menggunakan peralatan Automatic level ke suatu titik tetap
di darat (Bench Mark) dengan metode sipat datar.

3. Pengukuran Kerangka Kontrol


- KKH (Kerangka Kontrol Horisontal)
KKH (Kerangka Kontrol Horisontal) adalah suatu jaringan titik-titik yang
diketahui koordinatnya dalam suatu sistem sebagai referensi kegiatan survey dan
pemetaan. Pada umumnya yang digunakan dalam pemetaan topografi adalah
dengan cara Poligon. Dengan ketelitian linier pengukuran 1 : 20.000 sehingga
alat yang digunakan untuk pengukuran adalah TOTAL STATION supaya
mnendapatkan ketelitian pada posisi horizontal tidak lebih dari 0,5 m.

- KKV (Kerangka Kontrol Vertikal)


Untuk daerah yang datar pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal dapat
menggunakan pengukuran dengan alat waterpass. Dimana data elevasi BM
(Bench Mark) didapat dari pengamatan pasut. Pengukuran ini berfungsi untuk
mengetahui beda tinggi antar titik poligon. Dimana ketelitian untuk posisi
vertikal sebesar 0,1 m.

Management Survei dan Pemetaan


4. Pengukuran Detail Topografi
Pengukuran detail Topografi adalah pengukuran titik-titik detail dari bentuk
permukaan bumi, yang tujuannya untuk mendapatkan dan memindahkan gambaran
dari sebagian permukaan bumi ke suatu bidang datar yang kurang lebih disebut peta.
Bentuk dari pada pengukuran detail dapat berupa detail alamiah, yaitu sungai,
bukit, rawa-rawa, dan sebagainya. Dan detail buatan manusia, yaitu jalan, rumah,
jembatan, dan sebagainya. Adapun teknik dari pengukurannya adalah bentuk dari
pada detail dan jarak antar detail.

U
BM2
αBM1-BM2 (XBM2 , YBM2 , EBM2 )

β1 D
(XD, YD, ED)
BM1
(XBM1 , YBM1 , EBM1 )

Gambar Tampak Atas Pengukuran Detail

Keterangan :
U : Utara
BM : Bench Mark
D : Detail
α : Azimuth
β : Sudut Horisontal

Dalam pengukuran kali ini metode yang digunakan Untuk mengetahui tinggi dari titik
detail adalah metode Tachimetri.

Zenith System dm
X Tt
VZ
Vh Helling System
dd
Ti Δh

BM

GambarMetode tachymetry

Management Survei dan Pemetaan


Keterangan :
V : sudut vertikal
Ti : tinggi alat
X : sisi segitiga
Tt : tinggi target
dm : jarak miring
dd : jarak datar
Δh : beda tinggi

Posisi yang di informasikan pada pengukuran ini adalah posisi planimetris (x,y)
dan posisi vertikal (z). Pengukuran kali ini menggunakan metode Tachimetri dan
Trigonometris.

5. Processing Data
o Prosesing data Pasut
o Prosesing data Topografi
Seluruh rekaman data pengukuran dilapangan adalah dalam bentuk digital. Maka
untuk prosesing data mengunakan software yang ada.

6. Pelaporan
Data digital hasil survey akan disajikan dalam bentuk peta dengan tahap
pengerjaan sebagai berikut :
o Editing peta
Proses penggambaran secara otomatis dilakukan dengan menggunakan
software-software yang telah ada. Kemudian hasil dari penggambaran
dilanjutkan dengan proses kartografi yang antara lain meliputi pekerjaan
penghalusan peta, penarikan garis kontur, dimana interval kontur 0,5 m,
pemberian legenda dll. Kesemua proses ini dilakukan secara digital.
o Proses kartografi
Peta digital hasil pemrosesan data lapangan kemudian dibawa ke dalam
proses kartografi yang antara lain meliputi Pemberian warna, simbolisasi detail-
detail, pengasiran daerah blok, pemberian legenda, pembuatan skala bar,
penyajian dan penyempurnaann gambar sehingga semakin informative dan

Management Survei dan Pemetaan


menarik. Penyajian dan penyimpanan peta digital disajikan kedalam CD
(Compact Disk).
o Pencetakan peta
Peta digital juga disajikan dalam bentuk hard copy/ cetakan. Peta akan
dicetak di atas kertas HVS 80 mg. Dengan format A1 dalam skala 1 : 1.000.
o Hasil pekerjaan yang diserahkan antara lain :
 Laporan akhir
 Peta Topografi skala 1 : 1.000 Cetakan sebanyak 3 rangkap.
 Peta digital format CD (Compact Disk).

B. Personil Kerja
o Pimpinan proyek 1 orang
o Surveyor 4 orang
o Ass. Surveyor 4 orang
o Tenaga Kerja Lokal 6 orang
o Prosesing data 1 orang

C. Peralatan
Peralatan survey yang akan di gunakan adalah sebagai berikut :
o 2 (dua) Unit GPS Geodetik
o Tide Guage
o Valeport 407
o 2 (dua) Total Station (TS)
o 1 (satu) Unit Automatic Level WILD NA2
o 2 (dua) GPS Hend held
o 8 (delapan) Unit Handy Talk
o 1 (satu) Unit Laptop Core2duo
o 1 (satu) Set Software prosesing GPS
o 1 (satu) AutoCAD Land Desktop Software
o 1 (satu) software HydroPRO

Management Survei dan Pemetaan


o 1 (satu) Software prosesing Topo
o 1 (satu) Software prosesing Hydro

D. Organisasi Kerja

Client

Pempinan Perusahaan

Party Chief

Surveyor Hydro + Ass Surveyor GPS + Ass Surveyor Level + Ass Surveyor Topografi + Ass
(1 tim) (2 tim) (1 tim) (2 Tim)

Data Pengukuran
(1 Prosesing)

Pelaporan
o Laporan akhir
o Peta Topografi Hard
Copy
o Peta Topografi Digital

Dimana dalam 1 tim terdiri dari :


Surveyor, Asisten Surveyor, 1 Helper (Pengukuran GPS)
Surveyor, Asisten Surveyor, dan 2 Helper (Pengukuran Level dan Topografi)

E. Perkiraan Waktu Pengukuran

Perkiraan Waktu Pengukuran

Hari
No Uraian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 21 22
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
I Mobilisasi dan Demobilisasi
II Orientasi Lapangan
III Pengamatan Pasut

Management Survei dan Pemetaan


IV Pengukuran GPS
V Leveling
VI Topografi
VII Data Processing
VII
Pelaporan
I

Rencana Anggaran Biaya

Company : ConocoPhilis
Proyek : Pengukuran Topografi
Lokasi : Gresik, Jawa Timur
Luas : 10 Ha

Harga
Jumlah Jumlah Jumlah TOTAL
NO ITEM Unit Unit
unit Hari (Rupiah) (Rupiah)
(Rupiah)
1 Persiapan Pekerjaan
a. Orientasi Lapangan
Akomodasi dan transportasi
- Sewa Mobil E/D 1 4 250.000 1.000.000
- Penginapan Day 1 20 100.000 2.000.000
- Makan
• Pimpinan proyek M/D 1 22 50.000 1.100.000
• Surveyor Hydro M/D 1 17 25.000 425.000
• Surveyor GPS M/D 1 2 25.000 50.000
• Surveyor Leveling n Topografi M/D 2 4 25.000 200.000
• Ass. Surveyor Hydro M/D 1 17 20.000 340.000
• Ass. Surveyor GPS M/D 1 2 20.000 40.000
• Ass. Surveyor Topografi M/D 2 4 20.000 160.000
• Tenaga kerja lokal M/D 6 20 15.000 1.800.000
• Prosesing data M/D 1 5 25.000 125.000
b
Mobilisasi dan Demobilisasi
.
- Personil M/D 10 200.000 2.000.000
- Peralatan Survei Ls 500.000
• 2 set Total Station
• Tide Gauge n valeport
• 1 set Waterpass
• 2 set GPS Geodetik
• 2 GPS Hand Held
c. Pengeluaran Keuanagan Keamanan
• Asuransi M/D 10 1.000.000 10.000.000
• Perlengkapan keamanan set 10 250.000 2.500.000
Jumlah 22.240.000
2 Survei Lapangan
1 Pengamatan Pasut
2 Pengamatan GPS

Management Survei dan Pemetaan


3 KKV
4 KKH
5 Personil
• Pimpinan proyek M/D 1 22 250.000 5.500.000
• Surveyor Hydro M/D 1 17 150.000 2.550.000
• Surveyor GPS M/D 1 2 150.000 300.000
• Surveyor Leveling n Topografi M/D 2 4 150.000 1.200.000
• Ass. Surveyor Hydro M/D 1 17 100.000 1.700.000
• Ass. Surveyor GPS M/D 1 2 100.000 200.000
• Ass. Surveyor Topografi M/D 2 4 100.000 800.000
• Tenaga kerja lokal M/D 6 20 50.000 6.000.000
• Prosesing data M/D 1 5 150.000 750.000
6 Peralatan
• Total Station E/D 2 4 250.000 2.000.000
• Waterpass E/D 1 4 50.000 200.000
• GPS Geodetik E/D 2 2 250.000 1.000.000
• GPS Hand Held E/D 2 4 10.000 80.000
• Software prosesing data Ls 2 75.000 150.000
• Handy Talky (HT) E/D 8 10 20.000 1.600.000
• Patok L/S 50 5.000 250.000
• BM L/S 2 250.000 500.000
Jumlah 24.780.000
3 Laporan Pekerjaan
• Proses CAD M/D 1 200.000 200.000
• Editing peta Ls 200.000 200.000
• Plotting peta Ls 3 50.000 150.000
• Laporan akhir Ls 200.000 200.000
Jumlah 550.000

TOTAL 47.020.000
Terbilang : Empat Puluh Tujuh Juta Dua Puluh Ribu Rupiah

Management Survei dan Pemetaan


Proposal HSE (Health Safety Environmental)

HSE atau Health Safety Environmental adalah suatu system dimana kita harus
mengutamakan keselamatan kerja. Biasanya proposal HSE dilampirkan pada
pekerjaan-pekerjaan dibawah naungan perusahaan supaya bisa bertindak cepat
seandainya terjadi kecelakaan saat bekerja.
Tindakan yang dilakukan apabila terjadi kecelakaan saat bekerja :
1. Tindakan penyelamatan
2. Adanya komunikasi seluruh anggota (team) apabila terjadi kecelakaan
3. Tempat perawatan

Tindakan penyelamatan yang akan dilakukan bila terjadi kecelakaan pada waktu kerja
Pimpinan Perusahaan

RS
Adanya
Hubungan
komunikasi
Parti Chief

Surveyor + ass

 Internal :
o Asuransi, peralatan obat darurat (P3K)
o Kelengkapan komunikasi, Kelengkapan safety (Sepatu safety,
Rompi safety, topi, training safety)
 External
o Fasilitas keselamatan, clinik dan faeilitas lain.

Management Survei dan Pemetaan


o Fasilitas keamanan umum

Adapun yang harus diperhatikan pada HSE :


1. Rencana Teknis Kerja
2. ERP (Energency Respons Plan)

Compan
y Wakil manager/lapangan
1. Rencana Teknik Client
kerja
Rencana TOR : Tour of Refferens
Pelaksana (Spesifikasi Teknis Pekerja)
2. Energency
Respons Plan (ERP) Kontraktor
Pelaksana Manager (Kantor)

Wakil (Pimpinan lapangan)

Surveyor Hydro dll


Surveyor GPS dll
Surveyor Topografi dll

Wewenang Company/Client :
1. Memberi perijinan kepada kontraktor
2. Membuat suatu hubungan komunikasi antara manager client dan
manajer kontraktor.
3. Koordinasikan langkah-langkah emergency dengan para
manager/ wakil dilapangan (dalam hal ini adalah kontraktor).

Wewenang Kontraktor :
1. Mengkoordinasikan semua tindakan-tindakan emergency
2. Selalu berhubungan dengan pihak company
3. Membantu menyelenggarakan tindakan evakuasi apabila terjadi
kecelakaan dengan memberikan petunjuk-petunjuk untuk bertindak.

Tindakan Emergency :
1. Apabila terjadi kecelakaan pada kontraktor maka harus dicatat seperti :
o Nama pasien
o Penyebeb

Management Survei dan Pemetaan


o Tingkat deritanya
o Waktu kejadiannya
Hal-hal diatas harus dilaporkan ke companynya.
2. Apabila terjadi kecelakaan kecil tanpa ada tindakan evakuasi pasien maka wakil
kontraktor harus bertindak sebagai berikut :
o Menangani secara langsung dilapangan dan petunjuk dari wakil
company dan dari kantor kontraktor
3. Apabila terjadi kecelakaan besar yangada tindakan evakuasi, dalam hal ini
tindakan evakuasi tanggung jawab pada kontraktor dan apabila melakukan tindakan
evakuasi maka yang terpenting wakil kontraktor harus segera memberi tahu
dilapangan, company memberi informasi kekantor tentang nama pasien, penjelasan
tentang kecelakaan dan nama lokasi pemberitahu.

Flowchart yang harus diperhatikan dalam HSE

Kecelakaan

Diinformasikan ke
kontraktor dan company
(dilapangan)

Tidak Perlu tindakan evakuasi?


Diurus
Keputusan oleh kontraktor
dilapangan
harus konsultasi dengan
company
Ya

Evakuasi,
kantor kontraktor akan
mempersiapkan
Land phone
Kontraktor
HP

HP

Survei team Company


Gresik
Land phone
HP Agen HP

Land phone di Malang


Management Survei dan Pemetaan

RS Greaik

You might also like