You are on page 1of 2

BANGKITKAN SEMANGAT OLAHRAGA

Salam Olahraga…!!!

Setiap hari dan setiap saat kita tidak asing lagi mendengar yang namanya olahraga. Kata
olahraga dari sejak kita masih kecil sampai sekarang adalah kata yang sering kita dengar bahkan kita
lakukan, mulai dari meja sekolah dan lingkungan masyarakat bahkan dalam lingkungan keluarga.
Sejak kita menginjak sekolah dasar, guru selalu membimbing muridnya untuk berolahraga, karena
sang guru juga menyadari akan pentingnya olahraga dilakukan sejak usia dini, oleh sebab itu
pemerintah memasukkan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan di lingkungan sekolah. Di
Indonesia mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah memiliki berbagai macam nama, muai dari
zaman penjajahan sampai dengan sekarang. Istilah nama gimnastiek yang digunakan pada zaman
penjajahan kolonial Belanda dan istilah nama taiso yang digunakan pada zaman penjajahan Jepang
dan tibalah sampai saat sekarang istilah itu berubah mejadi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
(Penjaskes). Menurut Abdul Gafur (1983:6) Olahraga adalah “ Bentuk-bentuk kegiatan jasmani yang
terdapat dalam permainan, perlombaan dan kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh
rekreasi, kemenangan dan prestasi optimal. Sedangkan menurut Dewan Internasional dari Olahraga
dan Pendidikan Jasmani atau Internasional Council of Sport and Physical Education (1964:9)
olahraga adalah aktivitas jasmani apapun yang memiliki ciri permainan dan ada unsur satu perjuangan
dengan diri sendiri atau dengan orang lain.

Kegiatan olahraga sungguh luar biasa manfaatnya, hal ini dikarenakan nilai-nilai yang
terkandung dalam olahraga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat, sebagai
contoh dalam olahraga nilai sportifitas “fair Play” sangat dijunjung tinggi untuk menciptakan aktivitas
olahraga yang bersih dan jauh dari kecurangan-kecurangan, selain itu kerjasama tim juga sangat
menunjang dalam peningkatan prestasi olahraga, inlah yang merupakan bentuk prilaku olahraga yang
bisa di aplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi tidak heran Olahraga dijadikan sebagai alat
pendidikan yang sangat manjur di Indonesia. Olahraga selain bermanfaat bagi kesehatan, ia juga bisa
dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa serta bagian dari upaya peningkataan kualitas manusia
Indonesia. Dari berbagai macam teori yang dikemukakan para ilmuan di atas hanyalah sebagai tulisan
belaka jika kita tidak memaknai teori tersebut secara mandalam. Kemajuan zaman yang terjadi saat
sekarang tidak diimbangi akan kesadaran hidup sehat dengan memberdayakan aktivitas olahraga.
Kesadaran akan pentingnya olahraga sudah mulai menipis disebabkan kesibukan-kesibukan material.
Untuk mewujudkan kasadaran dan peningkatan prestasi olahraga,peran pemerintah dalam hal ini
sebagai pihak yang berwenang dalam kemajuan olahraga sudah semestinyalah memikirkan kembali
tingkat kesadaran masyarakat terhadap olahraga juga memikirkan tingkat prestasi yang dicapai oleh
atlit-atlit kebanggaan daerah maupun nasional. Sebab dalam Undang-undang keolahragaan dalam
pasal 12 ayat 2 tentang tugas, wewenang, dan tanggung jawab pemerintah, pemerintah sudah
diamanahkan sebagaimana bunyi undang-undangnya sebagai berikut ”Pemerintah daerah mempunyai
tugas untuk melaksanakan kebijakan dan mengoordinasikan pembinaan dan pengembangan
keolahragaan serta melaksanakan standardisasi bidang keolahragaan di daerah”.

Peran Pemerintah adalah merupakan suatu kewajiban dalam membina perkembangan olahraga
di daerah.
Boleh kiranya penulis memberikan masukan kepada segenap pemerhati olahraga, berarti atau
tidaknya masukan ini penulis serahkan kepada pembaca sekalian. Pertama, untuk melakukan
pembinaan olahraga, lakukanlah pembinaan secara kontinyu dan saling berkesinambungan, ada atau
tidaknya turnamen pembinaan haruslah tetap berjalan sesuai dengan program latihan yang telah
direncanakan. Kedua, program olahraga haruslah disusun secara sistematis, artinya pembinaan yang
dilakukan mulai dari hal yang paling dasar dalam olahraga yang dibina, baru kemudian dilanjutkan
ketahap latihan selanjutnya. Ketiga, bagi pengelola olahraga janganlah sekali-kali program latihan
yang diprogramkan pemerintah dijadikan sebagai ajang “kesempatan” yang nantinya akan
berdampak pada prestasi olahraga.

*) Penulis : Rudiansyah

Aktif : Mahasiswa Penjaskes FKIP Untan

You might also like