Professional Documents
Culture Documents
Amerika Serikat:
Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia
Oleh: Munarman SH,
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jakarta
itu, ada penjara rahasia, tempat para pembesar Al-Qaidah ditahan dan juga
Hal.
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
Di samping itu, masih ada sejumlah orang yang ditahan pasukan asing
dengan tekanan AS. Menteri Keadilan Qatar mengatakan, mereka yang ditangkap
di-dunia Arab lebih banyak daripada yang ditangkap di Guantanamo. "Jumlah
mereka ribuan," ujamya.
"Mereka ditangkap tanpa bukti apa pun sejak genderang perang terhadap
terorisme dikumandangkan," ujar harian itu.
Di bawah laporan yang berjudul Dunia Rahasia Penjara Amerika, harian itu
mengatakan, selama tiga tahun Dinas Keamanan Amerika telah memindahkan
lebih dari tiga ribu orang yang dituduh bergabung dengan Al-Qaidah dari
penjara ke penjara lain di dunia tanpa pengadilan dan di bawah operasi rahasia.
Operasi pemindahan ini meliputi pula tahanan Barat.
2
Hal.
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
pada 5 Juni lalu. Omar Al-Faruq diduga adalah tokoh penting Bambang Yudhoyono
Hal.
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
intelijen Amerika CIA, seperti yang dikutip majalah Time, menyebut Al-Faruq
terlibat dalam upaya pembunuhan Presiden Indonesia Megawati Sukamoputri di
tahun 1999 dan 2001. Selain itu ia juga diduga terlibat pengeboman gereja di
malam natal tahun 2000 yang menewaskan 18 orang serta melukai lebih dari 100
orang. Al- Faruq berusia 31 tahun ditangkap di Cijeruk, pedesaan berhawa dingin
di Jawa Barat dekat Bogor
Segera sesudah informasi dan laporan dinas intelijen
Amerika CIA tersebut “diterima" oleh Pemerintah Indonesia,
puluhan aktivis kemudian ditangkap dan ditahan secara diam-
diam, atau dengan bahasa sehari-hari "diculik". Dari data- data
yang dimiliki oleh Yayasan LBH Indonesia dan Tim Pembela
Korban Undang-Undang Anti Terorisme (Tim KUAT);
penangkapan tersebut tersebar di beberapa wilayah, seperti
Medan 10 orang, Riau 3 orang, Lampung 3 orang, Jabotabek 11
orang, Jawa Tengah (Solo, Sukoharjo dan
Omar al-FaruqSemarang) 14 orang, Jawa Timur 4 orang
dan NTT 1 orang. Total keseluruhan
orang-orang yang ditangkap tersebut rneneapai 46 orang.
Bahkan, tidak cukup dengan laporan, Amerika Serikat
mengirimkan Menteri Keamanan Dalam Negerinya untuk
membicarakan agenda "Perang Melawan Terorisme" ke
Indonesia, pada tanggal 10 Maret 2004. Abubakar Ba’asyir
Dalam kunjungan tersebut Tom Ridge,
sang Menteri Keamanan Dalam Negeri secara khusus
menyebutkan bahwa Ustadz Abubakar Ba'asyir akan diadili
dengan cara lain, segera setelah ia mendengar informasi
mengenai putusan Mahkamah Agung yang mengurangi masa
hukuman Ustadz Abubakar Baasyir. Dalam pertemuan dengan
mitranya Menko Polkam waktu itu, Susilo Bambang
Yudhoyono, yang berlangsung sekitar satu jam itu, juga
dibahas mengenai kerja sama memerangi terorisme.
Tom Ridge "Ancaman terorisme dapat dicegah lewat kerja sama antar
negara. Indonesia adalah partner utama
Pemerintah Amerika Serikat di antara seluruh negara di Asia,"
jelas Ridge.
Lain lagi ulah Dubes Amerika di Jakarta, Rabu 28 Maret
2004, Ralph L. Boyce. Sang dubes mendatangi Ketua PP.
Muhammadiyah, Ahmad Syafi'i Ma'arif, di kantornya.
Kedatangan Boyce kali ini punya dua maksud. Pertama,
mengantarkan nota resmi gedung putih
pada saat Ahmad Syafi’i Maarif sedang
bersalaman dengan Bush. Kedua, gedung Ralph L. Boyce
putih memerintahkan Boyce mendatangi
Syafi'i Ma'arif supaya secara diam-diam bersedia menemui
pejabat-pejabat Indonesia, seperti Ketua Mahkamah Agung
dan Kapolri agar tidak mengeluarkan Abubakar Ba'asyir dari
tahanan menjelang pemilu 5 April. Untuk keperluan ini
kedutaan Amerika akan membantu segala fasilitas yang
4
Syafi’i Ma’arif
diperlukan.
Hal.
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
Badan Ini dikenal dengan USIA (United States Information Agency). Badan ini
Hal.
menerima dana tahunan sekitar satu miliar dolar A merika. USIA adalah bisnis
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
mereka. Apakah yang terjadi waktu itu? Perwira tersebut menyatakan b ahwa
mereka mengisi lagi meriam mereka dengan amunisi anti personal lalu
menghabisi tentara Cina yang akan menyerah tersebut.
Dalam sejarah terungkap bahwa cara-cara pembentukan opini tersebut mulai
digunakan oleh Amerika dalam Perang Dunia II melawan apa yang disebut
fasisme, untuk mendapatkan dukungan dari dalam negeri dan menyakinkan
bahwa mereka adalah .penyelamat bagi Eropa waktu itu. Propaganda dan
pembentukan opini tersebut kemudian berlanjut dalam perang dingin melawan
musuh Amerika dengan apa yang disebut sebagai bahaya komunisme.
Indonesia pun. pernah merasakan dan menerima akibat daripropaganda
tersebut pada masa-masa penjungkalan Soekarno dari
tampuk kekuasaan. Akan tetapi dominasi Amerika Serikat
terhadap Indonesia tidak saja hanya dengan perang
informasi atau perang urat syaraf, campur tangan secara
langsung dan fisikpun dilakukan demi kepentingan
Amerika di Indonesia. Cuplikan tulisan dari Maruli Tobing di
harian Kompas kiranya dapat memberikan gambaran
tersebut.
PERTENGAHAN tahun 1958 Cedung Putih akhirnya
harus mengakui kegagalannya "menegakkan demokrasi"
dan "membendung komunisme" di Indonesia. KSAD
Jenderal AH Nasution yang disebut Amerika Serikat sebagai Jenderal A.H. Nasution
anti-komunis, bergerak di luar perkiraan. Ia menerjunkan
para pasukan merebut Bandara Pekanbaru. Dari pantai timur, didaratkan marinir
untuk menggunting pertahanan pemberontak, Alhasil, Dumai yang merupakan
ladang minyak Caltex, berhasil diamankan.
Pasukan Kolonel Akhmad Husein kocar-kacir, meninggalkan segala peralatan
perang, termasuk senjata anti serangan udara yang belum sempat digunakan.
Mereka tidak mengira serangan dadakan itu. Pesan rahasia dari Armada VII
Amerika Serikat agar meledakkan Caltex tidak sempat lagi dipikirkan. Padahal ini
nantinya akan dijadikan kunci intervensi Amerika Serikat ke Indonesia. Dua
batalyon marinir Amerika Serikat sudah siaga penuh. Dalam tempo 12 jam,
marinir ini akan tiba di Dumai.
Sejak itu sesungguhnya tamatlah riwayat PRRI yartg
dimotori para kolonel pembangkang serta tokoh PSI dan
Masyumi. Pentagon tercengang.
Pasukan PRRI makin terdesak, walaupun Sumitro
Djojohadikusumo sebagai wakil PRRI di pengasingan tetap
optimis. Kota demi kota berhasil direbut TNI hingga akhirnya
para pemberontak hanya mampu melakukan perang gerilya
terbatas. Bersamaan dengan itu dukungan rakyat kepada
pasukan Kolonel Simbolon, Kolonel Zulkifli Lubis, Kolonel
Sumitro Akhmad Husein, Kolonel Dahlan Djambek, dan sejumlah
Djojohadikusumo perwira menengah lainnya, makin menciut. Bahkan terjangkit
perpecahan intern.
CIA gagal membaca situasi. Atas rekomendasi CIA pula sedikitnya Amerika
7
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
belum mencakup meriam, mortir, senapan mesin berat, dan senjata antitank.
Amerika Serikat juga melatih sejumlah prajurit Dewan Banteng dan Dewan
Gajah, yang diangkut dengan kapal selam menuju pangkalan militernya di
Okinawa, Jepang. Keunggulan dalam sistem persenjataan dan pendidikan militer
temyata bukan jaminan superioritas dalam setiap pertempuran.
Penguasa Gedung Putih mulai patah semangat. Tanda kekalahan kelompok
yang dibantu, yang disebutnya "patriot" sejati itu, makin jelas. Tetapi, CIA dengan
intelijen AL AS, tetap memasok informasi keliru., Dalam laporannya, kekalahan
pemberontak anti-komunis akan mengguncang Malaya, Thailand, Kamboja,
dan Laos. Ini sangat berbahaya. Atas pertimbangan itu, Amerika Serikat akhirnya
tetap melanjutkan bantuan pada pemberontak, khususnya Permesta di Sulawesi
Utara.
Belajar dari kekalahan PRRl di Sumatera, di Sulawesi Utara penerbang
Amerika Serikat dan Taiwan memberi perlindungan payung udara bagi Permesta.
Pesawat pembom malang-melintang memutus jalur transportasi laut. Ambon,
Makassar, bahkan Balikpapan dihujani bom. Korban terus berjatuhan.
Namun, semua usaha ini juga menemukan kegagalan untuk
menekan Jakarta. Ofensif dibalas dengan ofensif. JenderaI
Nasution terus mengerahkan pasukan terbaiknya untuk merebut
satu per satu pertahanan Permesta. Puncaknya ketika AL RI
menembak jatuh pesawat pembom yang dikemudikan Alien Pope,
warga negara Amerika Serikat, di TeIuk Ambon pada 18 Mei 1958.
Peristiwa ini tidak saja mengejutkan publik Amerika Serikat,
tetapi juga masyarakat internasional. ApaIagi Allen Pope mengaku
bekerja untuk CIA. Kecaman terhadap agresi Amerika Serikat PKI
mulai mengalir.
Tanpa sedikit pun merasa bersalah, Amerika Serikat
kemudian dengan gampang putar haluan. Dari membantu peralatan perang dan
pelatihan pemberontak, serta menyebarkan informasi bohong mengenai ancaman
komunis terhadap stabilitas Asia Tenggara jika pemberontak kalah, Gedung Putih
kemudian memutuskan membantu ekonomi dan militer Indonesia.
Namun, kebijakan baru ini bukan berarti terputusnya hubungan dengan
pemberontak yang disebutnya masih punya "masa depan" itu. MeIaIui jaringan CIA,
sejumlah senjata ringan masih dipasok bagi DI/TII di Sulawesi dan Aceh, serta
Permesta di Sulut. Presiden Eisenhower menyebutnya sebagai "bermain di dua
pihak".
KEBIJAKAN bermuka dua ini, tanpa peduli apa dan berapa
banyak korban jiwa dan harta benda.
Lantas di balik selubung bahaya ancaman komunisme,
Amerika Serikat selalu berhasiI memperdayai elite militer dan
politik Indonesia.
Gambaran Iebih jeIas mengenai Indonesia dikemukakan
Presiden Eisenhower dalam konferensi guberur negara bagian
Amerika Serikat tahun 1953. Ia mengatakan bahwa sumbangan
Amerika Serikat sebesar 400 juta dollar AS membantu Perancis
8
Dwight D. Eisenhower
dalam perang Vietnam bukanlah sia-sia. Jika Vietnam jatuh ke
Hal.
tangan komunis, negara tetangganya akan menyusul pula. "Kita tidak boleh
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
membantu dana dua partai politik besar yang disebutnya anti-komunis, agar bisa
merebut suara dalam Pemilu 1955. Perolehan suara ini diharapkan akan
mengurangi dukungan bagi Soekamo.
9
Hal.
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
Perkiraan ini meleset. PKI yang paling tidak disukai Amerika Serikat dan
dianggap loyal terhadap Soekarno, justru memperoleh jumlah suara mengejutkan,
hingga menempatkannya di urutan kelima. Padahal tujuh tahun sebelumnya,
atau tahun 1948, PKI sudah dihancurkan dalam peristiwa Madiun.
Peristiwa Madiun yang diprakarsai Muso tidak lama setelah kembali dari
pengembaraannya di dunia Marxisme-Leninisme di Uni Sovyet, mustahil dapat
dipadamkan tanpa sikap tegas Bung Karno.
CIA tidak memahami ini. Bung Karno tetap dianggap condong
ke blok komunis. ltu sebabnya setelah gagal mendanai dua partai
politik dalam pemilu, CIA kemudian mencoba cara lain yang lebih
keras, yaitu "menetralisir" Bung Karno.
Peristiwa penggranatan tanggal 30 November 1957 atau lebih
dikenal dengan sebutan Peristiwa Cikini, misalnya, tidak bisa
dilepaskan dari skenario CIA. Walaupun bukti dalam peristiwa
yang menewaskan 11 orang dan 30 lainnya cedera masih
simpang-siur, tetapi indikasi keterlibatan CIA sangat jelas.
Allan Dulles
Pengakuan Richard Bissell Jr, mantan Wakil Direktur CIA
bidang Perencanaan pada masa Allan Dulles, kepada Senator Frank Church, Ketua
Panitia Pemilihan Intelijen Senat tahun 1975, yang melakukan penyelidikan atas
kasus tersebut, membuktikan itu. Ia menyebut sejumlah nama kepala negara,
termasuk Presiden Soekarno, untuk "dipertimbangkan" dibunuh. Bagaimana
kelanjutannya, ia tidak mengetahui. Bung Karno sendiri yakin CIA di belakang
peristiwa ini. David Johnson, Direktur Centre for Defence Information di Washington,
juga membuat laporan sebagai masukan bagi Komite Church.
Peristiwa Cikini yang' dirancang Kolonel Zulkifli Lubis, yang
dikenal sebagai pendiri intelijen Indonesia; bukanlah satu-
satunya-upaya percobaan pembunuhan atas Bung Karno.
Maukar, penerbang pesawat tempur TNI AD, juga pemah
menjatuhkan bom dan menghujani mitraliur dari udara ke istana
Presiden.
Presiden Eisenhower sendiri memutuskan dengan tergesa
persiapan invasi ke Indonesia sepekan setelah percobaan
pembunuhan yang gagal dalam Peristiwa Cikini. Ia makin
kehilangan kesabaran. Apalagi peristiwa itu justru makin
Ir. Soekarno memperkuat dukungan rakyat pada Bung Karno.
Ketegangan Bung Karno dengan
Gedung Putih mulai mengendur setelah Presiden JF
Kennedy terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Ia
malah mengundang Bung Kamo berkunjung ke
Washington. Dalam pandangan Kennedy, seandainya pun
Bung Karno membenci Amerika Serikat, tidak ada salahnya
diajak duduk bersama. Kennedy yang mengutus adiknya
bertemu Bung Karno di Jakarta, berhasil mencairkan hati
proklamator ini hingga membebaskan penerbang Allan
Pope.
10
JF Kennedy
Begitu Kennedy tewas terbunuh, suatu hal yang
Hal.
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
kita semua tahu bahwa Amerika memiliki ambisi untuk menjadi penguasa dunia
yang sesungguhnya.
Hal.
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
http://www.akhirzaman.info/
Amerika Serikat: Memecah “Poros Setan”, Menggenggam Kekaisaran Dunia Munarman SH
Sementara kekaisaran Amerika saat ini tidak memiliki lawan-lawan yang dapat
menandingi kehebatan kekuatan laut, darat dan udaranya. Perbedaan lain dari
Kekaisaran Amerika dengan Kekaisaran Spanyol dan Inggris di masa lalu adalah
bahwa Spanyol dan Inggris tidak terlalu memaksakan nilai-nilai yang mereka anut
untuk di ikuti oleh seluruh dunia. Akan halnya Kekaisaran Amerika yang sedang kita:
saksikan sekarang justru berusaha keras untuk memaksa seluruh bangsa di dunia. Akan
halnya kekaisaran Amerika yang sedang kita saksikan sekarang justru berusaha keras
untuk memaksa seluruh bangsa di dunia mengikuti dan menerapkan nilai-nilai
Americana, seperti misalnya demokrasi dan pasar bebas. Jika hendak dicarikan
bandingan lagi, maka kekaisaran Amerika di abad dan milenium baru ini juga berbeda
jauh dengan kekaisaran Romawi pada zaman dahulu. Kendati Romawi telah
menerapkan Pax-Rornanica, namun jangkauannya tidak mendunia. Sementara Pax-
Americana yang hendak diterapkan dan dipaksakan oleh Amerika Serikat sekarang
adalah nilai-nilai Americana yang sifatnya mengglobal dan menyeluruh dalam artian
mendunia.
Itulah yang menjadi agenda sesungguhnya dibalik "perang melawan terorisme".
Daftar Bacaan
Abdul Halim Mahaly, Membongkar Ambisi Global Amerika Serikat, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 2003.
Nancy Snow, Propaganda, Inc. Menjual Budaya Amerika ke Dunia, Penerbit
Opini, Jakarta 2003 .
Maruli Tobing. Harian Kompas, edisi 2002, 2003, 2004.
Ahmad Syafi'i Ma'arif, Harian Republika edisi 2004
Harian Washington Post
Harian The New York Time
Sumber:
Buku "Teroris=Islamis, Kerancuan Dibalik Perburuan Para Teroris" oleh Abdul
Mun’im Musthafa Halimah Abu Bashir, Pengantar oleh Munarman SH. Penerbit
Wacana Ilmiah Press, Solo, Oktober 2004
Semoga Bermanfaat
13
Hal.
http://www.akhirzaman.info/