You are on page 1of 6

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN MIGAS DI INDONESIA, 2012


Januari, 2012 Eksploitasi minyak Indonesia telah berlangsung lebih dari satu abad, hingga tahun 2009 volume cadangan diprediksi berkisar 7.998 MMSTB (terbukti 4.303 MMSTB dan potensial 3.695 MMSTB), dengan tingkat produksi 357 juta barel per tahun, minyak Indonesia akan habis dalam tempo sekitar 10 tahun. Sementara dalam satu setengah dasawarsa terakhir perkembangan cadangan gas bumi cenderung terus meningkat, per Januari 2009 cadangan gas bumi Indonesia tercatat mencapai volume sekitar 159 TSCF (terbukti sekitar 107,3 TSCF dan potensial 57,6 TSCF). Dengan tingkat produksi sekitar 2,74 TSCF per tahun, pemanfaatan gas bumi diprediksi masih dapat berlangsung sekitar 40 tahun. Menipisnya cadangan minyak mendorong pemerintah melakukan percepatan perubahan paradigma penggunaan energi di antaranya pemanfaatan gas untuk kebutuhan energi domestik meliputi gas untuk listrik dan industri pupuk domestik, program konversi minyak tanah ke LPG 3 Kg dan pengembangan gas kota. Di satu sisi, kegiatan investasi eksplorasi migas nasional cenderung menurun setiap tahunnya, sejak dimulainya pembahasan antara pemerintah dan DPR sampai diberlakukannya UU No.22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, di mana pada pasal 31 tercantum berbagai kewajiban pajak dan pungutan atas peralatan eksplorasi yang didatangkan dari luar negeri meski pihak investor belum menemukan minyak setetespun. Di samping itu, UU Migas tersebut berdampak pada panjang dan berantainya proses birokrasi yang harus dilalui dalam kegiatan investasi migas di Indonesia. Di sisi lain, UU No.22/2001, dan Kepres Nomor 57 Tahun 2002, berpotensi mengubah pola pengelolaan industri migas Indonesia, antara lain pembagian lebih tegas antara fungsi pemerintah, pengatur dan pelaku usaha migas, pemilahan rantai usaha dalam sejumlah kegiatan utama (unbundling) serta penekanan pada liberalisasi sisi hilir migas. Pasal 8 ayat 1 UU No.22/2001 dengan tegas menyatakan pemerintah mesti memprioritaskan pemanfaatan gas bagi kebutuhan konsumsi domestik. Sementara upaya percepatan diversifikasi dan konservasi energi harus segera terimplementasi, untuk meningkatkan kapasitas produksi migas nasional dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit, sementara arus investasi migas sebagian besar masih disumbang oleh non APBN. Untuk mendorong akselerasi investasi kegiatan usaha migas, diterbitkan PP No.55/2009 (Perubahan PP No.35/2004) dan PP No.30/2009 (Perubahan PP No.36/2004) dimaksudkan untuk membuka peluang seluas-luasnya bagi investor menanamkan modalnya, baik di hulu maupun hilir migas. Ketika angin reformasi birokrasi berhembus di tataran pemerintahan, pada 2007 dan 2010 pemerintah lewat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan tiga Peraturan Menteri Keuangan (PMK), yang diantaranya pembebasan Bea Masuk dan PPN ditanggung pemerintah untuk kebutuhan alat eksplorasi migas dan panas bumi domestik, namun PMK
1

dinilai bukan jalan keluar bersifat permanen disebabkan status yang lebih rendah dibanding UU, selain itu dikhawatirkan berpotensi menimbulkan gugatan dikemudian hari. Untuk itu, diperlukan upaya optimal pemerintah dan DPR agar tercipta iklim lebih kondusif. Sementara biaya program pengembangan sektor ESDM jangka pendek (2010-2014) diestimasikan membutuhkan biaya investasi senilai Rp1.599 triliun, mengingat alokasi anggaran dari APBN masih dibawah kisaran 10% dari total kebutuhan, pemerintah mengundang pihak investor baik swasta maupun BUMN serta BUMD untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengembangan energi Indonesia 2010-2014. Permenhub No.48/2011 yang mulai berlaku 18 April 2011 mengatur secara ketat penggunaan kapal asing untuk kegiatan pengeboran dan lepas pantai (offshore), baik mengenai jangka waktu penggunaan kapal, proses perizinan serta mekanisme pengoperasiannya. Batas waktu yang ditetapkan bervariasi. Untuk kegiatan survei minyak dan gas bumi dengan penggunaan kapal survei seismik, survei geofisika dan survei geoteknis diberi batas waktu sampai Desember 2014. Sementara kegiatan konstruksi lepas pantai ditetapkan berdasarkan jenis kapal, yaitu untuk kapal derek/crane, pipe/cable/subsea umbilical riser flexible (SURF) laying barge/vessel diberi jangka waktu sampai Desember 2013. Adapun jenis kapal diving support vessel (DSV) diberi jangka waktu sampai akhir Desember 2012. Kegiatan pengeboran diberi jangka waktu sampai dengan akhir Desember 2015. Kegiatan penunjang operasi lepas pantai diberi jangka waktu sampai dengan akhir Desember 2012. Kegiatan pengerukan serta salvage dan pekerjaan bawah air diberi jangka waktu sampai akhir Desember 2013. Dengan dirangkumnya laporan kebijakan pemerintah terkait kegiatan usaha hulu dan hilir migas nasional, diharapkan semua pihak yang terkait perkembangan usaha domestik migas akan lebih obyektif dalam melangkah dan mensikapi kondisi bisnis migas di Indonesia. Laporan kebijakan pemerintah RI terkait kegiatan usaha Hulu dan Hilir Migas yang disusun setebal 1.000 halaman ini kami tawarkan dengan harga Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah) per-copy (dua jilid) dalam edisi bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi PT Media Data Riset melalui Telepon (021) 809-6071, Fax (021) 809-6071, atau website www.mediadata.co.id dengan mengisi lampiran formulir pemesanan. Pemesanan untuk luar negeri atau luar Jakarta akan ditambah biaya kirim. Demikian penawaran ini kami sampaikan dan atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Januari 2012 PT Media Data Riset

Drh. H. Daddy Kusdriana M.Si Direktur Utama

DAFTAR ISI

DAFTAR PERATURAN MIGAS DI INDONESIA, 2012


Januari, 2012

1. PENDAHULUAN 2. SUMBER DAYA DAN PERAN MIGAS INDONESIA 2.1. Perkembangan Sumber Daya Migas Status 1993-2009 2.2. Kebijakan Migas Nasional 2.3. Skema Kegiatan Hulu Migas 2.3.1. Rantai penerimaan industri migas nasional 2.3.2. Formula perhitungan perolehan minyak bumi 2.4. Daerah Penghasil & Produsen Migas Indonesia Menurut Wilayah 2.5. Lifting & Bagi Hasil Usaha Migas Pusat & Daerah 2.5.1. Mekanisme dana bagi hasil 2.5.2. Sistem monitoring produksi dan lifting migas 2.6. Kontribusi Migas Terhadap Perolehan Negara 2004-2010 2.7. Dana Bagi Hasil Migas 2008-2009 3. DAFTAR PERATURAN 3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi 3.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi 3.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan Dan Perlakuan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi 3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak Dan Gas Bumi 3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi 3.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi 3.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi 3.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak Dan Gas Bumi

3.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2010 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal 3.10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2005 Tentang Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu 3.11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2005 Tentang Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu 3.12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Penyediaan Dan Pelayanan Pelumas 3.13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.48 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberian Izin Penggunaan Kapal Asing Untuk Kegiatan Lain Yang Tidak Termasuk Kegiatan Mengangkut Penumpang Dan/Atau Barang Dalam Kegiatan Angkutan Laut Dalam Negeri 3.14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.011/2011 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang Untuk Kegiatan Usaha Hulu Eksplorasi Minyak Dan Gas Bumi Serta Kegiatan Usaha Eksplorasi Panas Bumi Untuk Tahun Anggaran 2011 3.15. Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Pedoman Teknis Pembongkaran Instalasi Lepas Pantai Minyak Dan Gas Bumi 3.16. Peraturan Menteri ESDM Nomor 03 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kilang Minyak Bumi Dalam Rangka Pendidikan Dan Pelatihan, Dan Pengelolaan Fasilitas Lube Oil Blending Plant Dalam Rangka Penelitian Dan Pengembangan 3.17. Peraturan Menteri ESDM Nomor 04 Tahun 2011 Tentang Penghargaan Energi 3.18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.011/2010 Tentang Pemberian Fasilitas Perpajakan Dan Kepabeanan Untuk Kegiatan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan 3.19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.03/2010 Tentang Penunjukan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Pengusahaan Minyak Dan Gas Bumi Dan Kontraktor Atau Pemegang Kuasa/ 3

Pemegang Izin Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi Untuk Memungut, Menyetor, Dan Melaporkan Pajak Pertambahan Nilai Atau Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Serta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, Dan Pelaporannya 3.20. Peraturan Menteri ESDM Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Alokasi Dan Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri 3.21. Peraturan Menteri ESDM Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Pendelegasian Wewenang Pemberian Izin Usaha Di Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal Kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal 3.22. Peraturan Menteri ESDM Nomor 06 Tahun 2010 Tentang Pedoman Kebijakan Peningkatan Produksi Minyak Dan Gas Bumi 3.23. Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara, Dan Gas Serta Transmisi Terkait 3.24. Peraturan Menteri ESDM Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Bahan Bakar Gas Yang Digunakan Untuk Transportasi 3.25. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 42/MDAG/PER/9/2009 Tentang Ketentuan Ekspor Dan Impor Minyak Dan Gas Bumi 3.26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.02/2011 Tentang Tata Cara Penyediaan Anggaran, Penghitungan, Pembayaran, Dan Pertanggungjawaban Subsidi Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu 3.27. Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 Tahun 2009 Tentang Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Tanah (Kerosene), Bensin Premium, Dan Minyak Solar (Gas Oil) Untuk Keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi, Dan Pelayanan Umum 3.28. Peraturan Menteri ESDM Nomor 19 Tahun 2009 Tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa 3.29. Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penyediaan Dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas 3.30. Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Penawaran Pengoperasian Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Yang Dibangun Oleh Pemerintah 3.31. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01/MDAG/PER/1/2008 Tentang Ketentuan Impor

Liquefied Petroleum Gas/LPG Dan Tabung LPG 3 Kilogram 3.32. Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua 3.33. Peraturan Menteri ESDM Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Pedoman Dan Tata Cara Pengembalian Bagian Wilayah Kerja Yang Tidak Dimanfaatkan Oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama Dalam Rangka Peningkatan Produksi Minyak Dan Gas Bumi 3.34. Peraturan Menteri ESDM Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Jenis-Jenis Biaya Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Yang Tidak Dapat Dikembalikan Kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama 3.35. Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penetapan Dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak Dan Gas Bumi 3.36. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.011/2007 Tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Barang Untuk Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Serta Panas Bumi 3.37. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.011/2007 Tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Impor Platform Pengeboran Atau Produksi Terapung Atau Di Bawah Air 3.38. Peraturan Menteri ESDM Nomor 07 Tahun 2005 Tentang Persyaratan Dan Pedoman Pelaksanaan Izin Usaha Dalam Kegiatan Usaha Hilir Minyak Dan Gas Bumi 3.39. Peraturan Menteri ESDM Nomor 08 Tahun 2005 Tentang Insentif Pengembangan Lapangan Minyak Bumi Marginal 3.40. Keputusan Menteri ESDM Nomor 0219.K/12/MEM/2010 Tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Minyak Dan Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Yang Dicampurkan Kedalam Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu 3.41. Keputusan Menteri ESDM Nomor 0225.K/11/MEM/2010 Tentang Rencana Induk Jaringan Transmisi Dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2010-2025 3.42. Keputusan Menteri ESDM Nomor 2932.K/12/MEM/2010 Tentang Harga Jual Bahan Bakar Gas Yang Digunakan Untuk Transportasi Di Wilayah Jakarta 3.43. Keputusan Menteri ESDM Nomor 3288.K/15/MEM/2010 Tentang Alokasi Gas Bumi Untuk Proyek Pabrik Pupuk Kalimantan Timur 5 (PKT-5), Satu Proyek 4

Pabrik Pupuk Di Donggi Senoro, Dan Satu Proyek Pabrik Pupuk Di Tangguh 3.44. Keputusan Menteri ESDM Nomor 0019.K/10/MEM/2009 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri ESDM Nomor 1565 K/10/MEM/2008 Tentang Izin Usaha Pengangkutan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Kepada PT Pertamina (Persero) 3.45. Keputusan Menteri ESDM Nomor 0023.K/10/MEM/2009 Tentang Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Kepada PT Pertamina Gas (Pertagas) 3.46. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1110 K/10/MEM/2009 Tentang Izin Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 3.47. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1565 K/10/MEM/2008 Tentang Izin Usaha Pengangkutan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Kepada PT Pertamina (Persero) 3.48. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1566 K/10/MEM/2008 Tentang Izin Usaha Pengolahan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Kepada PT Pertamina (Persero) 3.49. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1567 K/10/MEM/2008 Tentang Izin Usaha Penyimpanan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Kepada PT Pertamina (Persero) 3.50. Keputusan Menteri ESDM Nomor 1568 K/10/MEM/2008 Izin Usaha Niaga Minyak Bumi Dan Gas Bumi Kepada PT Pertamina (Persero) 3.51. Keputusan Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi Nomor 1920.K/06/DJM.S/2011 Tentang Pedoman Pelaporan Gratifikasi 3.52. Surat Keputusan Kepala BPMIGAS Nomor KEP-003/BP00000/2011/S0 Tentang Buku Kedua Revisi-II Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama 3.53. Surat Keputusan Kepala BPMIGAS Nomor KEP-0012/BP00000/2011/S0 Tentang Pedoman Tata Kerja Pemeliharaan Fasilitas Produksi Minyak Dan Gas Bumi 3.54. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER - 28/PJ/2011 Tentang Bentuk Dan Isi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Yang Melakukan Kegiatan Di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan/Atau Gas Bumi 3.55. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER - 29/PJ/2011 Tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pembayaran Pajak Penghasilan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Dan Surat Keterangan Pembayaran Pajak Penghasilan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Sementara

3.56. Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan Di Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral Kepada Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2011 3.57. Peraturan Menteri ESDM Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Kegiatan Penyaluran Bahan Bakar Minyak 3.58. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 218/PMK.02/2011 Tentang Tata Cara Penyediaan Anggaran, Penghitungan, Pembayaran, Dan Pertanggungjawaban Subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) Tabung 3 Kilogram 3.59. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 256/PMK.00/2011 Tentang Batasan Pengeluaran Alokasi Biaya Tidak Langsung Kantor Pusat Yang Dapat Dikembalikan Dalam Penghitungan Bagi Hasil Dan Pajak Penghasilan Bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama Minyak Dan Gas Bumi 3.60. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 257/PMK.011/2011 Tentang Tata Cara Pemotongan Dan Pembayaran Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Lain Kontraktor Berupa Uplift Atau Imbalan Lain Yang Sejenis Dan/Atau Penghasilan Kontraktor Dari Pengalihan Participating Interest 3.61. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 258/PMK.011/2011 Tentang Batasan Maksimum Biaya Remunerasi Tenaga Kerja Asing Untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama Minyak Dan Gas Bumi 3.62. Keputusan Menteri ESDM Nomor 3053 K/12/MEM/2011 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri ESDM Nomor 0219 K/12/MEM/2010 Tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Minyak Dan Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Yang Dicampurkan Kedalam Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu 3.63. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi Nasional 3.64. Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Yang Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara Dan Gas Serta Transmisi Terkait 3.65. Peraturan Menteri ESDM Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Penetapan Dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak Dan Gas Bumi Non Konvensional 5

FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET Jl. SMA XIV No. 12 A, CawangUKI, Jakarta 13630 Phone : (021) 809 6071, 809 3140 Fax : (021) 809 6071, 809 3140 E-mail : sales@mediadata.co.id

WS

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN MIGAS DI INDONESIA, 2012


Januari, 2012

Edisi Bahasa Indonesia


Nama (Mr/Mrs/Ms) Position Nama Perusahaan NPWP No. Alamat

Telepon Tanda Tangan Tanggal

Fax :

Harga : Edisi Bhs. Indonesia - Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah ) Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn) Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)
Pembayaran ( ) : Cash Cheque

Transfer to - PT MEDIA DATA RISET AC. NO. 070 000 534 0497 BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA JAKARTA

You might also like