Professional Documents
Culture Documents
BAHAN LISTRIK
Sel Pembakaran adalah suatu sistem tertutup yang menghasilkan energi listrik
dari reaksi elektrokimia yang dirancang untuk operasi kontinyu dengan reaktan
berupa bahan bakar yang menghasilkan hydrogen, yang disuplai secara kontinyu dan
produk yang dihasilkannya juga diambil secara kontinyu. Komponen-komponen
utama penyusun dari sel pembakaran adalah bahan bakar, elektrolit, dan elektroda.
Pengoperasian produksi hidrogen dengan cara digandengkan dengan generator
lain pada sistem Sel Pembakaran dapat ditingkatkan, seperti pada penggunaan
teknologi fotovoltaik. Karakteristik umum suatu sel bahan bakar adalah rapat energi
yang tinggi, suhu operasi diatas 300oC dan panas yang tinggi, bahan bakar yang
digunakan adalah hydrogen dan oksigen.
Pemanfaatan sistem sel pembakaran dapat memberikan justifikasi tentang
alternatif sarana transportasi dan mesin-mesin diesel menjadi mesin-mesin listrik
yang menggunakan sel pembakaran. Selain itu bahan bakar hidrogen pada sistem fuel
cell untuk sektor transportasi perlu diprioritaskan, karena sarana transportasi
merupakan kontributor terbesar, baik dalam penggunaan BBM.
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan petunjuk-Nyalah Paper Sel Pembakaran sebagai Alternatif
Penghasil Energi Listrik Tanpa Polusi ini dapat diselesaikan. Dengan karunia
kesehatan dan kesempatan dari-Nya pula, laporan ini pun dapat rampung tepat pada
waktunya.
Ucapan terima kasih kami berikan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Khususnya kepada Bapak Ir. Ketut
Wijaya selaku dosen mata kuliah Bahan Listrik Jurusan Teknik Elektro dan juga
berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Listrik.
Disamping itu juga untuk memberikan informasi kepada para pembaca mengenai
materi Sel Pembakaran sebagai Alternatif Penghasil Energi Listrik Tanpa Polusi.
Kami menyadari sepenuhnya laporan ini masih jauh dari sempurna,
sehingga kami sebagai penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang
bersifat membangun, agar nantinya dapat dijadikan pedoman bagi kami dalam
penyusunan laporan berikutnya.
Penyusun
JUDUL .............................................................................................................i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................. 3
1.5 Batasan Masalah ................................................................................ 3
1.6 Sistematika Pembahasan..................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Sel Volta .................................................. .5
2.2 Pengertian Sel Pembakaran................................................................ 5
2.3 Hukum Faraday Tentang Arus Listrik .............................................. 6
2.3.1 Hukum Faraday I....................................................................... 6
2.3.2 Hukum Faraday II.......................................................................6
2.4 Pengertian Potensial Sel Elektroda .................................................... 7
II. METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 8
3.1 Objek Penelitian ............................................................................... 8
3.2 Data .................................................................................................. 8
3.2.1 Jenis data ............................................................................... 8
3.2.2 Sumber data........................................................................... 8
3.2.3 Metode pengumpulan data ................................................... 9
3.3 Tahap-tahap Pengolahan Data .......................................................... 9
Dalam bab ini diuraikan tempat dan waktu penelitian, sumber data dan
jenis data.
BAB IV : PEMBAHASAN
Dalam bab ini membahas hasil penelitian yang telah dilakukan guna
mengetahui cara kerja Sel Pembakaran (Fuel Cell).
BAB V : PENUTUP
Merupakan bab yang berisikan kesimpulan dari uraian pembahasan dan
saran-saran yang menghubungkan dengan pembahasan sebelumnya.
eit
m dan q i.t
96500
Keterangan :
Rumus: m1 : m2 = e1 : e2
3.2. Data
Jenis Data
Jenis data yang dipergunakan adalah :
a. Data Kuantitatif
Yaitu data yang berupa angka-angka,gambar, tabel yang ada hubungannya
dengan permasalahan seperti Besarnya Potensial Listrik yang dihasilkan
b. Data Kualitatif
Yaitu data yang berupa uraian atau keterangan yang berhubungan dengan
permasalahan misalnya kegunaan Sel Pembakaran .
Sumber Data
Data yang dipergunakan bersumber dari :
a. Data Interen
Yaitu data yang diperoleh langsung dari dalam objek penelitian yang
berupa keterangan-keterangan yang mendukung objek penelitian ini seperti :
Gambaran umum Sel Pembakaran dan karakteristik Sel Pembakaran.
Dari reaksi diatas bahan bakar yang kita gunakan akan menghasilkan gas
hydrogen yang nantinya berguna dalam reaksi sel pembakaran.
Hidrogen dapat berfungsi sebagai energi untuk semua kegunaan sebagaimana
layaknya minyak bumi dan gas alam, selain itu keberadaannya hanya ditemukan di
alam dalam bentuk senyawa. Hidrogen yang tersedia di alam hanya terdapat dalam
air dan senyawa organik berbentuk senyawa hidrokarbon(Metana ,Butana, Propana.),
seperti gas alam, batubara, dan biomassa. Oleh karena itu hidrogen harus diproduksi
melalui penggunaan energi sebelum hidrogen itu sendiri tersedia sebagai sumber
energi. Pemotongan ikatan-ikatan kimia di dalam air akan menghasilkan hidrogen
yang dapat dipergunakan sebagai bahan bakar. Hidrogen dapat dihasilkan melalui
beberapa proses, di antaranya proses elektrolisa, fotoelektrokimia, sel fotokimia,
steam reforming, dan proses fotobiologi.
Hidrogen dapat pula dihasilkan dengan menggandeng sumber-sumber energi
terbaru seperti : energi air, energi surya, energi angin, dan energi panas bumi. Dalam
kaitannya dengan energi primer dan sekunder, maka dalam hal ini dapat dibedakan
antara produksi pembawa energi primer dengan produksi pembawa energi sekunder.
Produksi energi primer saat ini berarti produksi hidrogen dari bahan bakar fosil
melalui reforming gas alam dan batubara. Dalam penghasilan hydrogen ini , Senyawa
penghasil hydrogen tidak perlu dibakar untuk dapat menghasilkan hydrogen cukup
dengan reaksi kimia saja. Hal inilah yang membuat salah satu keistimewaan dari sel
bahan bakar yang tidak menimbulkan polusi. Sedangkan Produksi pembawa energi
B. Elektrolit
Adalah suatu zat yang dapat menghantarkan listrik. Pada sel pembakaran
elektrolit berfungsi membawa electron melalui sel dan ion yang larut didalam
setengah reaksi di setiap elektroda. Biasanya dipilih larutan basa sebagai elektrolit
sebab larutan asam biasanya menimbulkan masalah korosi
Ada 3 jenis, elektrolit yang digunakan dalam sel pembakaran diantaranya :
a) Elektrolit Cair
Memiliki suhu kerja O sampai 200°C
Contoh : KOH (Kalium Hidroksida)
b) Elektrolit Lumer
Memiliki suhu kerja 500°C hingga 700°C
Contoh : Alkali karbonat cair ( K2 CO3, Na2 CO3, Li2 CO3)
c) Elektrolit Padat
Memiliki suhu kerja diatas 700°C
Contoh : Zr O2 ditambah CaO atau Y2O3
C. Elektroda
Elektroda berfungsi menghantarkan hidrogen ke dalam dan keluar dari sel
serta mempermudah pertukaran antara gas dan ion dalam lautan elekrolit. Anoda
Pada prinsipnya sebuah sel pembakaran bekerja dengan prinsip diatas . Dua
buah elektrode karbon yang tercelup dalam larutan elektrolit (dalam hal ini asam) dan
dipisahkan dengan sebuah pemisah gas. Bahan bakar ,dalam hal ini Hydrogen
digelembungkan melewati permukaan satu elektrode melewati elektrode lainnya.
Ketika kedua elektrode yang secara listrik dihubungkan dengan beban luar,
beberapa hal terjadi yaitu :
a. Hidrogen menempel pada permukaan katalitik Elektrode kemudian
membentuk ion ion Hidrogen dan Elektron.
b. Ion ion Hidrogen (H+) migrasi melewati elektrolit dan pemisah gas ke
permukaan katalitik elektrode oksigen
Untuk mesin combusi tahap pertama dan kedua di kombinasikan dengan cara
yang umum. Effisiensi pada tahap kedua terbatas. Effisiensi totalnya hanya sekitar
41%. Pada sel pembakaran tahap kedua tidak diperlukan lagi sehingga effisiensinya
mencapai 85 %.
Sel pembakaran ini mempunyai rapat energi yang tinggi. Sebuah sel bahan
Secara teoritis, limbah atau emisi yang dihasilkan adalah air (H2O). Berbeda
dengan pada pembakaran biasa dengan menggunakan mesin, dimana emisi yang
dihasilan adalah gas gas yang berpotensi untuk mencemari lingkunganseperti : Sox,
Nox, dan CO. Selain itu jika menggunakan pembangkit daya yang konvensional,
polusi kebisingan juga dapat terjadi. Sel Pembakaran ini tidak menghasilkan suara,
karena seperti halnya baterai biasa yang tidak menimbulkan suara, sel pembakaran ini
juga demkian. Perbedaannya, jika baterai biasa memerlukan penggantian elektrolit
dan pengisian ulang, maka sel bahan bakar tidak memerlukan hal tersebut, akan tetapi
jika bahan bakarnya habis, maka sel ini juga tidakdapat berfungsi. Selain itu
keuntungan menggunakan sel bahan bakar ini adalah, limbah-limbah emisi seperti
CO, dapat dimasukkan ke sel ini menghasilkan CO2 dan energi .
Ada beberapa jenis sel pembakaran yang memerlukan suhu operasi diatas 300oC
dan panas yang tinggi. Tentunya panas yang hilang dapat dipulihkan lagi dengan
reaksi yang terjadi di dalamnya.
Bahan bakar yang digunakan untuk sel bahan bakar dapat digunakan beberapa
macam, kebanyakan menggunakan Hydrogen dan oksigen sebagai bahan bakar dan
4. Kendaraan bermotor
Dalam sistem ini, bahan bakar hidrogen dan oksigen tidak dibakar,
melainkan diubah secara langsung menjadi energi listrik dan uap air dalam
suatu reaksi dingin. Bahan bakar ini diproses oleh Proton Exchange
Membrane Fuel Cell (PEMFC). Di dalamnya terdapat elektrolit (electrolyte),
yang terdiri atas lembaran polimer dengan ketebalan sekitar 1/10 mm dan
dilapisi dengan sebuah katalis berisi platinum pada kedua sisinya. Katalis
membantu ionisasi hidrogen dan reaksi ion hidrogen dengan oksigen. Ia juga
mencegah terjadinya "reaksi panas". Sebuah proses elektrokimia di dalam
lembaran tipis tadi memungkinkan cuma proton dapat lewat, sementara
elektron hidrogen ditinggalkan. Di sisi lain, ion-ion hidrogen bereaksi dengan
oksigen. Kelebihan elektron pada hidrogen dan kekurangan elektron pada
oksigen menghasilkan kutup positif dan negatif, kutup tempat energi listrik
dimanfaatkan. Energi untuk "pompa pengisian" ini diperoleh dari reaksi gas
hidrogen (H2) dengan oksigen (O2) yang menghasilkan energi listrik dan uap
air (H2O).Dengan mengkombinasikan sejumlah besar sel dalam suatu yang
disebut stacks, energi yang diperlukan, menjadi tersedia untuk menggerakkan
kendaraan. Pengendalian jumlah energinya dilakukan dengan mengatur
pasokan oksigen. Ketika energi itu menggerakkan motor. Hasil sampingan
5.1 Simpulan
Dari hasil kajian diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hidrogen akan mampu menggantikan pemakaian bahan bakar fosil yang dapat
mendekati emisi nol, yaitu emisi tanpa ada gas/partikel hidrokarbon tanpa CO,
CO2, CH. Tetapi hanya menghasilkan hasil sampingan berupa H2O(air)
2. Pengoperasian produksi hidrogen dengan cara digandengkan dengan generator
lain pada sistem Sel Pembakaran dapat ditingkatkan, seperti pada penggunaan
teknologi fotovoltaik.
3. Pendistribusian gas hidrogen pada pemanfaatan sistem Sel Pembakaran akan
sangat menguntungkan bagi negara kita dalam membuka lahan bisnis,
menghemat devisa negara, dan mengurangi pencemaran udara di sektor
transportasi.
4. Pemanfaatan sistem Sel pembakaran dapat memberikan justifikasi tentang
alternatif sarana transportasi dan mesin-mesin diesel menjadi mesin-mesin
listrik yang menggunakan Sel pembakaran
5. Pemanfaatan bahan bakar hidrogen pada sistem fuel cell untuk sektor
transportasi perlu diprioritaskan, karena sarana transportasi merupakan
kontributor terbesar, baik dalam penggunaan BBM
6. Semakin optimum daya beban hingga mendekati nilai kapasitas maximum ,
semakin banyak konsumsi gas hidrogennya
7. Untuk mengatasi kendala yang ada diperlukan suatu penelitian lebih lanjut
yang berorientasi pada :
a. Mencari elektrokatalis alternatif yang murah tetapi mempunyai kinerja
yang baik
b. Pembuatan membran dengan bahan baku yang tersedia
5.2 Saran
Pemanfaatan bahan bakar hidrogen pada sistem sel pembakaran untuk sektor
transportasi perludiprioritaskan, karena sarana transportasi merupakan kontributor
terbesar, baik dalam penggunaan BBM secara nasional maupun pencemaran
lingkungan.
Penelitian dan pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan
Sel Pembakaran sebagai alternatif penghasil energi listrik untuk keperluan
masyarakat banyak.
Indulkar, Dr. 1976. Electric Energy System Engineering. Delhi : Khana Publisher
Muhaimin. 1993. Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik. Jakarta : PT Pradnya
Paramita.
_ _ _ . 2003 Http;//www. wikipedia.org/wiki.com
_ _ _ . 23 Januari 2003. Media Indonesia.
_ _ _ . 4 Juli 2003. Sinar Harapan
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi