Professional Documents
Culture Documents
1
Analisis Akuntansi
2
Langkah-langkah Analisis Akuntansi
1. Identifikasi kebijakan akuntansi yang penting
2. Penilaian atas fleksibilitas kebijakan akuntansi
3. Evaluasi atas strategi akuntansi:
– Membandingkan dengan norma industri
– Meneliti faktor pendorong manajemen
– Menganalisis perubahan kebijakan dan estimasi
akuntansi
– Menganalisis kebijakan dan estimasi akuntansi di masa
lalu
– Menganalisis kemungkinan perusahaan memanipulasi
transaksi bisnisnya untuk mencapai tujuan akuntansi
tertentu
3
Langkah-langkah Analisis Akuntansi-cont’d
4. Evaluasi atas kualitas pengungkapan (disclosure) laporan
keuangan:
– Apakah perusahaan menyediakan pengungkapan memadai?
– Apakah catatan kaki menjelaskan secara memadai kebijakan,
asumsi dan logika akuntansi?
– Apakah ada pengungkapan kinerja saat ini dalam seksi Diskusi
dan Analisis Manajemen?
– Jika peraturan akuntansi membatasi dalam mengukur dan
menyajikan beberapa faktor kunci sukses, apakah perusahaan
memberikan keterangan yang memadai akan hal ini?
– Bagaimana kualitas pengungkapan setiap segmen usaha tersebut.
– Bagaimana hubungan perusahaan dengan pemegang saham yang
ditunjukkan dengan penyajian laporan kinerja secara detil?
Apakah manajemen dapat dijangkau oleh penilai?
4
Langkah-langkah Analisis Akuntansi-cont’d
5. Identifikasi hal-hal mencurigakan dalam laporan keuangan
– Perubahan kebijakan akuntansi pada saat kinerja buruk window
dressing.
– Adanya transaksi yang meningkatkan profit perusahaan secara
signifikan.
– Peningkatan saldo piutang usaha secara luar biasa bersamaan dengan
peningkatan penjualan.
– Peninggkatan saldo persediaan yang signifikan, bila yang meningkat
adalah persediaan barang jadi, ini bisa sebagai indikasi bahwa
permintaan akan produk perusahaan mengalami penurunan.
– Semakin besarnya selisih antara: laba perusahaan yang dilaporkan
dalam laporan laba rugi dengan arus kas operasi yang dilaporkan
dalam laporan arus kas dan dengan laba pajak.
– Penggantian auditor independen kepada yang tidak ”terkenal” dan
belum diketahui integritasnya
– Besarnya transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
pada saat nilai penjualan menurun.
6. Menyesuaikan distorsi akuntansi
5
Normalisasi/Penyesuaian LK
6
Normalisasi/Penyesuaian LK – cont’d
Hal-hal yang perlu disesuaikan:
7
Normalisasi/Penyesuaian LK – cont’d
Hal-hal yang perlu disesuaikan:
7. Kebijakan Write-Down dan Write-Off
8. Metode depresiasi
9. Aktiva tak berwujud
Leasehold interest:
PV = Nilai kini (present value)
A = Selisih antara tarif sewa kontrak dan tarif sewa pasar per periode (thn/bln)
n = Sisa masa sewa
k = Tingkat kapitalisasi sblm pajak
i = Periode ke-i
10. Pemisahan pos-pos non operasi
11. Penyesuaian Pos-Pos Neraca ke Nilai Pasar Wajar
12. penyesuaian lain-lain
pperlakuan terhadap kapitalisasi biaya, waktu pengakuan atas pendapatan dan
beban seperti pada penjualan angsuran dan kontrak kerja, transaksi leasing,
pencatatan kepemilikan di perusahaan afiliasi.
8
Analisis Rasio Keuangan
9
Common Size Statement
10
Common Size Statement
NERACA
Aset 1999 %
Kas 1.816 4,7
Piutang Usaha 10.438 26,9
24%
32%
44%
57%
10%
14%
9%
10%
12
Likuiditas Internal
14
Likuiditas Internal - contoh
15
Kinerja Operasi
Dilihat tingkat efisiensi dan tingkat
profitabilitasnya.
• Rasio efisiensi:
• Perputaran total aset (Total Asset Turnover) =
Penjualan/Rata-rata total aset
• Perputaran aset tetap (Fixed Asset Turnover) =
Penjualan/Rata2 Aset tetap bersih
• Rasio profitabilitas operasi
• Gross Profit Margin = Laba kotor/Penjualan bersih
• Operating Profit Margin = Laba operasi/Penjualan bersih
• Net Profit Margin = Laba bersih/Penjualan bersih
• Return on Equity (ROE) = Laba bersih/Total Ekuitas
16
Kinerja Operasi – Contoh
17
Analisis Risiko
19
C. Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan
20
Periode Proyeksi
21
Proyeksi Laporan Keuangan
n=0 n=∞
0 1 2 3 4 . . . n=~
Diketahui:
CF0 = 1000
Pertumbuhan (g) = 5%
Tingkat Diskon (k) = 10%
Maka:
24
Proyeksi Laba Rugi
25
Proyeksi Laba Rugi
26
Proyeksi Neraca
Dalam penetapan nilai dari setiap item neraca, berikut adalah
hal-hal yang harus dipertimbangkan:
– Nilai Account Receivable turnover, Inventory turnover dan
Account payable turnover berperan dalam menetapkan nilai
persediaan, piutang dan utang usaha.
– Nilai kas ditetapkan berdasarkan cash management
perusahaan
– Nilai ekuitas diperolah dari laba bersih dan kebijakan
pembayaran dividen.
– Nilai aktiva tetap ditentukan dengan rencana capital
expenditure di masa datang dan kebijakan depresiasi yang
dipilih.
27
Proyeksi Arus Kas
28
CONTOH
29
STUDI KASUS KOMPREHENSIF: PENENTUAN NILAI DENGAN PENDEKATAN PENDAPATAN (DCF)
30
4 Laba Rugi 2006 2007 2008 2009
Aktual Proyeksi Proyeksi Proyeksi
31
6 Neraca 2006 2007 2008 2009
Aktual Proyeksi Proyeksi Proyeksi
Kas 5,600 12,450 7,778 9,735
Piutang 16,000 17,600 19,360 21,296
Persediaan 12,800 10,000 10,500 11,025
Total aktiva lancar 34,400 40,050 37,638 42,056
Aktiva tetap 50,000 60,000 75,000 85,000
Akumulasi Depresiasi (20,000) (25,000) (31,000) (38,500)
30,000 35,000 44,000 46,500
Total aktiva 64,400 75,050 81,638 88,556
32