You are on page 1of 33

Teknologi pelapisan logam

 Teori dan praktek


 Chromate conversion ( lapis ubahan) hitam,
pelangi dan biru

Agus tri widodo


 Duraposita chem
Daftar isi

1. Pengantar
2. Prinsip Kerja dan Kondisi Lapis Listrik
3. Peralatan Lapis Listrik dan pekerjaan
pendahuluan
4. Pelapisan Listrik ( Elektroplating )
5. Elektroplating seng
6. Chromate conversion
1.Pengantar

1. PENGERTIAN DAN FUNGSI PELAPISAN


2. ISTILAH ISTILAH DALAM LAPIS LISTRIK
3. HUKUM FARADAY
PENGERTIAN DAN FUNGSI PELAPISAN

 Lapis listrik (electroplating) adalah suatu


proses pengendapan logam pada permukaan
suatu logam atau non logam (benda kerja),
secara elektrolisa. Endapan yang terjadi
bersifat adhesif terhadap logam dasar
 Dalam teknologi pengerjaan logam, proses
lapis listrik termasuk ke dalam proses
pengerjaan akhir (metal finishing). Adapun
fungsi dari pelapisan logam adalah sebagai
berikut :
PENGERTIAN DAN FUNGSI PELAPISAN

1. Memperbaiki penampilan (dekoratif) Misalnya : pelapisan


emas, perak, kuningan, dan tembaga.
2. Melindungi logam dari korosi, yaitu;
3. Melindungi logam dasar dengan logam yang lebih mulia,
misalnya : pelapisan platina, emas dan baja.
4. Melindung logam dasar dengan logam yang kurang mulia,
misalnya pelapisan seng pada baja
5. Meningkatkan ketahanan produk terhadap gesekan (abrasi),
misalnya pelapisan chromium keras.
6. Memperbaiki kehalusan atau bentuk permukaan dan toleransi
logam dasar, misalnya : pelapisan nikel, cromium.
7. Elektroforming, yaitu: membentuk benda kerja dengan cara
endapan
ISTILAH ISTILAH DALAM LAPIS
LISTRIK
1. Elektroda : suatu terminal dalam larutan elektrolit dimana aliran listrik mengalir ke dan dari larutan elektrolit .
2. Anoda : elektroda positif yang padanya terjadi pelepasan ion negatif dan membentuk ion positif (terjadi reaksi
oksidasi).
3. Katoda : elektroda negatif yang padanya terjadi pelepasan ion positif dan membentuk ion negatif (terjadi reaksi
reduksi).
4. Elektrolit : zat – zat yang molukel – molukelnya dapat larut dalam air dan terurai menjadi zat – zat (atom – atom)
yang bermuatan positif atau negatif.
5. Ion : Zat yang terurai, dimana atom atau molukelnya bermuatan listrik positif atau negatif. Zat yang bermuatan
negatif disebut anion (ion negatif) dan zat yang bermuatan listrik positif disebut kation (ion positif).
6. Lumpur anoda (anoda slim) : sisa zat yang tidak larut dihasilkan di anoda dan mengotorinya.
7. Lepuh (blister) : pembengkakan pada bagian tertentu dari hasil pelapisan karena daya lekat (adesi) lapisan yang
kurang baik.
8. PH : logaritma dari konsentrasi asam dengan tanda negatif. pH ini dipakai untuk menentukan derajat keasaman
suatu asam .Dalam elektroplating pH + berarti juga pOH + .
9. Inhibitor : bahan yang dapat mengurangi pemakan atau perusakan oleh asam pada bak .
10. Pickling (cuci asam) : suatu cara menghilangkan karatan pada benda kerja dengan larutan asam .
11. Rapat arus (current density) : jumlah arus yang mengalir perluas unit elektroda .
12. Efisiensi arus (currant efficiency) :perbandingan antara jumlah teoritis arus listrik yang akan terpakai dengan jumlah
arus listrik yang sebenarnya terpakai.
13. Hydrogen embritlement (kerapuhan hidrogen) : kegetasan pada benda kerja akibat dari penyerapan gas hidrogen
pada proses pickling dan pelapisan.
14. Stop – off material : suatu bahan yang berfungsi menutupi hasil pelapisan.
15. Degreasing (pencucian lemak) : pembersihan permukaan logam dari minyak, lemak atau zat organik lainnya
dengan dengan larutan alkalin.
1. Brigtener (bahan pengkilap) : zat tambahan yang bersifat membentuk lapisan agar lebih mengkilap
atau yang memperbaiki kecemerlangan di atas endapan / lapisan .
HUKUM FARADAY

 Michael Faraday dalam hukumnya :


 Jumlah zat-zat yang terbentuk pada elektroda pada suatu cell
sebanding dengan jumlah arus yang mengalir .
 Jumlah zat-zat yang dihasilkan oleh arus yang sama dadalam
cell yang berbeda adalah sebanding dengan berat ekuivalen
masing-masing zat itu .
 B = I. t. e
 F
 Dimana :
 B = Berat zat yang terbentuk (gram)
 I = Jumlah arus yang mengalir (amper)
 T = waktu mengalir (detik)
 E = Berat ekivalen zat yang dibebaskan (berat atom suatu
unsur dibagi valensi unsur tersebut)
2.Prinsip Kerja dan Kondisi Lapis
Listrik
 PRINSIP KERJA LAPIS LISTRIK
 KONDISI OPERASI LAPIS LISTRIK
PRINSIP KERJA LAPIS LISTRIK
 Pelapisan logam dengan cara listrik adalah
merupakan rangkaian dari sumber arus listrik,
anoda larutan elektrolit dan katoda. Semua gugusan
tersebut disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu sistem lapis listrik dengan
rangkaian sebagai berikut:
 Anoda dihubungkan dengan kutub positif dari
sumber arus listrik .
 Katoda dihubungkan dengan kutub negatif dari
sumber arus listrik .
 Anoda dan katoda direndam dalam larutan elektrolit.
Jika arus listrk dialirkan maka pada katoda akan
terjadi endapan (pelapisan logam).
Rangkaian proses arus listrik

Sumber
arus
V
olt

Anoda

Katoda
KONDISI OPERASI LAPIS LISTRIK
 Kondisi operasi lapis listrik dalam operasi
pelapisan perlu diperhatikan, karena kondisi
operasi sangat menentukan berhasil atau
tidaknya proses pelapisan, serta mutu
pelapisan yang dihasilkan. Kondisi – kondisi
yang perlu diperhatikan adalah
 Rapat arus
 Tegangan voltase
 Suhu larutan
 pH larutan
3.Peralatan Lapis Listrik dan pekerjaan
pendahuluan
1. Rectifier ( Trafo DC )
2. Bak
3. Rak dan Barel
4. Pendinginan dan Pemanasan
5. Penyaringan
6. Pengadukan
Rectifier ( trafo DC)

Rectifier merupakan peralatan utama dalam


proses pelapisan secara eletronik yang
berfungsi sebagai sumber arus searah (DC)
dan penurun tegangan. Pada saat sekarang
ini rectifier sudah cukup efisien karena amper
meter dan tahanan variabel berbentuk
kesatuan dalam rectifier. Ada dua macam
rectifier yang banyak digunakan industri -
industri lapis listrik. yaitu: rectiafier selenium
dan rectifier slikon
Bak larutan
 Bak diperlukan untuk menampung atau tempat larutan
elektrolit, larutan pencuci dan air pembilas. Bahan bak
tergantung pada larutan yang ditampungnya dan
diutamakan tahan terhadap akan terjadinya pengkaratan
serta tahan pada suhu tertentu. Biasanya bahan bak
terbuat dari baja yang bagian dalamnya di lapisi plastik,
karet, FRT (glasfiber Remforced Polyster resin) atau
semua terbuat dari PVC (Polyvinil Chloride Resin).
Rak dan barel
 Rak atau barrel berfungsi sebagai tempat barang
yang akan dilapisi (katoda). Barrel biasanya
digunakan untuk produk ukuran kecil, misalnya:
baut, mur dan lain-lain. Bentuk dan ukuran barrel ini
telah mempunyai standar tertentu sesuai dengan
kapasitas barang yang akan dilapis.
 Adapun rak biasanya digunakan untuk produk-
produk berukuran besar dan bentuknya tergantung
pada barang yang akan dilapis. Sedangkan bahan
untuk rak ini digunakan bahan-bahan seperti
tembaga, baja dan titanium.
Pendingin dan pemanas
Dalam proses pelapisan listrik, pemanasan atau pendingin elektrolit / larutan berfungsi untuk mencapai kondisi
operasi yang disyaratkan proses, apabila proses berjalan tidak pada kondisi operasi yang disarankan, maka
proses tidak dapat mencapai hasil yang diinginkan. Secara umum, proses pemanasan pendinginan terbagi atas
dua macam, yaitu :
- Dari dalam bak.
- Dari luar bak.
Dari dalam bak dilakukan dengan pemanas celup (imnersion heater), yang akan dilakukan efektif bila luas
permukaan bak tidak melebihi 50 ft² (± 4,5 m²). Pemanasan / pendinginan dari luar bak dapat dilakukan dengan
tidak terbatas pada permukaan bak asal kapasitasnya mencukupi, bahkan dapat dipakai pula untuk bak yang
kecil.
Filter ( penyaringan )
 Dalam proses lapis listrik, penyaringan harus dilakukan baik
pada saat pembuatan larutan maupun pada saat produksi.
Penyaringan ini bertujuan untuk memperpanjang umur larutan,
mempertahankan mutu pelapisan dengan cara mengurangi /
mengambil endapan, mengambil pengotor padat yang
tersuspensi. Selesai dari pada itu penyaringan merupakan tahap
penting dalam proses pemurnian larutan.
 Penyaringan dapat dilakukan dengan cara "intermitent" maupun
kontingen atau dapat dilakukan dengan mesin penyaring serta
dengan peralatan yang sederhana. Penyaringan yang kontinyu
banyak dipilih untuk larutan yang sensitif terhadap pengotor
misal : elektrolit nikel. Selain dari pada itu proses penyaringan
kontinyu ini dapat diterapkan untuk larutan dengan kapasitas
besar maupun kecil, dan membentuk agitasi serta dapat
menjamin larutan tetap bersih meskipun harus mempergunakan
alat yang khusus untuk keperluan ini.
Pengadukan
 Beberapa larutan/elektrolit lapis listrik membutuhkan pengadukan untuk :
 - Homogenisasi komposisi susunan.
 - Homogenisasi suhu.
 - Membebaskan benda kerja dari penempelan gas.
 - Mengurangi polarisasi.
 Cara pengadukan kadang-kadang menjadi spesifik untuk suatu jenis pelapisan
misalnya pada pelapisan nikel dengan menggunakan benda kerjanya. Beberapa cara
agitasi yang dikenal dalam proses lapis listrik antara lain :
 - Pengadukan dengan impeller.
 - Pengadukan dengan udara.
 - Gerakan katoda.
Pre treatment ( perlakuan pendahuluan )

1. Pembersih secara mekanis


2. Pencucian dengan alkalin (Degreasing)
3. Pencucian dengan Asam (Pickling)
Pembersihan secara mekanis
 Pekerjaan ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan dan
mennghilangkan goresan-goresan dan geram-geram yang masih
melekat pada benda kerja. Biasanya untuk menghilangkan goresan-
goresan dan geram tersebut dilakukan dengan pekerjaan buffing
yang prinsipnya seperti mesin gerinda, akan tetapi roda polesnya
yang berbeda yaitu terbuat dari bahan katun, kulit, laken dan
sebagainya. Proses pengerjaan ini tergantung pada kondisi benda
kerja itu sendiri kadang-kadang memerlukan proses lain misalnya :
brushing dan sebagainya.
Pencucian alkalin
 Pekerjaan ini bertujuan untuk membersihkan benda kerja dari lemak atau
minyak tersebut sangat mengganggu pada proses pelapisan, karena
mengurangi daya hantar listrik atau mengurangi kontak antara lapisan
dengan logam dasar.
 pencucian dengan alkalin digolongkan ke dalam dua macam cara, yaitu
dengan cara biasa (alkalin degreasing) dan dengan cara elektro (electrolitic
degreasing).
Electro degreasing
 Pencucian secara elektro bertujuan selain akan didapatkan hasil pencucian
yang lebih bersih juga meningkatkan kecepatan pencucian. Prinsip
kerjanya dengan menggunakan arus listrik dan katoda maupun anodanya
dipakai lempengan carbon. Bila barangnya yang akan kibersihkan
ditempatkan pada arus positif (anoda) maka prosesnya disebut anoda
cleaning, begitu pula sebaliknya.
Pencucian asam
 Pencucian dengan asam adalah bertujuan untuk membersihkan permukaan benda kerja dari oksida atau karat
dan sejenisnya secara kimiawi melalui pencelupan. Larutan asam (pickling) ini diperoleh dari pencampuran air
bersih dengan asam , antara lain yaitu: Asam chlorida (HCL), Asam sulfat (H2SO4) Campuran H2SO4 dan asam
Fluorida (HF)
 Reaksi pickling sebetulnya adalah elektrokimia dalam sel galvanis antara logam (anoda) dan (oksida). Gas H2
yang timbul dapat mereduksi Ferrioksida menjadi Ferro oktor yang mudah larut. Dalam reaksi ini biasanya
diberikan inhibitor agar reaksi tidak terlalu cepat dan menghasilkan pembersihan yang merata.
 Ada dua jenis bahan inhibitor yang dikenal yaitu:
 - Bahan organik alam (natural organic) yaitu gelatine, lumpur, minyak, sfhaltum, sulfonate,coal tar, wood tar dan
sebagainya.
 - Bahan organik sintetis (synthetic organic) yaitu: thioaldehyde, pyridine, quinidine, aldehyde dan sebagainya.
 Untuk logam dasar baja umumnya menggunakan asam chlorida (HCL) dengan kondisi sebagai berikut:
 - Konsentrasi HCL : 3-12% x Volume
 - Suhu operasi : 40º C
 - Lama pencelupan : 5-15 menit
 Jika kondisi oksida benda kerja lebih berat, maka konsentrasi asam chlorida dapat dinaikkan menjadi 30% dari
berat.
 Adapun keuntungan menggunakan larutan asam chlorida adalah:
 Menghasilkan keseragaman permukan pada benda kerja baja
 Mudah dibilas
 terjadinya over pickling lebih kecil
 Operasinya lebih mudah.
4.Pelapisan Listrik ( Elektroplating )

1. Lapis tembaga
2. Lapis nikel
3. Lapis krom
4. Lapis brass
5. Lapis black nikel
6. Krom plastik
7. Anodising
8. Lapis seng
5.Elektroplating seng
 Fungsi pelapisan seng adalah sebagai anoda terhadap logam
ferro merupakan cara untuk melindungi logam tersebut terhadap
serangan korosi dan menambah keindahan permukaan logam.
Mengingat sifat seng lebih anodik dari pada logam ferro, maka
sistem perlindungan dengan menggunakan seng mempunyai
beberapa sifat yang menguntungkan bila dibandingkan dengan
yang tidak dilindungi. Adapun logam ferro yang dilindungi
dengan logam seng mempunyai keuntungan sebagai berikut
 1. Sebagai pelindung terhadap serangan korosi.
 2.Mendapat sifat permukaan benda yang lebih menarik dari pada
permukaan logam dasarnya.
 3. Memperbaiki permukaan benda yang dilapis.
Formulasi bak elektroplating zinc

1. Bak larutan sianid


2. Bak larutan alkali
3. Bak larutan asam
1.Bak larutan sianid zinc
2.Bak larutan acid zinc potassium

barrel rack
ZnCl 40 gr/ltr 80 gr/ltr
K Cl 180 gr/ltr 150 gr/ltr
Boric acid 25 gr/ltr 25 gr/ltr
Mu 30 – 40 cc 30 -40
Brightenner 0.5- 1 cc/ltr 0.5- 1 cc/ltr
3.Bak larutan acid zinc ammonia

barrel rack
ZnCl 40 gr/ltr 80 gr/ltr
Ammo Cl 180 gr/ltr 150 gr/ltr
Mu 30 – 40 cc 30 -40
Brightenner 0.5- 1 cc/ltr 0.5- 1 cc/ltr
6.Chromate conversion
 Lapis ubahan adalah lapisan yang dihasilkan secara kimia atau
elektrokimia pada permukaan logam yang memberikan lapisan
tambahan mengandung senyawa logam misalnya pelapisan
kromat diatas seng dan kadmium dan oksida pada baja. Juga
lapisan anodik pada alumunium
 Istilah lapis ubahan itu sendiri untuk proses kimia praktis terbatas
pada proses kimia dan eleklrokimia yang disengaja oleh praktisi
dalam syarat dan kondisi yang terkontrol. Diantara proses lapis
ubahan adalah :
 - Kromating untuk seng dan cadmium.
 - Posfating untuk dasar pengecatan logam.
 - Finishing oksida hitam untuk besi dan baja.
 - Colouring untuk tembaga dan paduan tembaga.
Kromating
 Kromating pada seng dan kadmium menghambat lalu korosi.
Lapisan berisi oksida logam dasar dan krom trivalent dan
heksavalent dalam bandingan yang beragam, kecuali untuk
pelapisan bening yang hanya mengandung sedikit krom
heksavalent. Dipahami bahwa lapisan kromat dalam kondisi
yang biasa lama-kelamaan berubah. Perubahan tersebut
bertambah dengan temperatur. Pada suhu diatas 65°C
perubahan nampak sangat cepat.
 Kromating pada seng dikelompokkan menjadi tiga jenis: bening,
iridiscen, dan berwarna. Juga sebagai perlindungan maksimum
adalah warna olive drab yang digunakan dalam peralatan militer.
Dibawah ini adalah analisa jenis selaput krom pada seng
Siklus kromating

 1. Lapis listrik. 6. Kromating.


 2. Bilas air dingin. 7. Bilas air dingin.
 3. Bilas air dingin. 8. Bilas air dingin.
 4. Netralisasi. 9. Bilas air panas.
 5. Bilas air dingin. 10. Keringkan.
Kontrol untuk kromating
 Waktu, suhu, pH dan konsentrasi adalah
faktor prinsip yang menentukan keberhasilan
operasi kromating. Waktu antara 10-30 detik,
suhu antara 24-35 OC, pH kurang dari 0-2.8 ,
Konsentrasi ditentukan oleh pemilik merk
dagang. Selaput kromat adalah gel yang
amorfus yang akibatnya sensitif terhadap
panas, panas yang berlebihan
mendehidrasi gel dan mengakibatkan
penampilan rusak.

You might also like