Professional Documents
Culture Documents
BAB II
SISTEM PEMERINTAHAN
Standar Kompetensi :
2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan.
Kompetensi Dasar :
2.1. Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara.
2.2. Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan negara Indonesia.
2.3. Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang berlaku
di Indonesia dengan negara lain.
A. PENDAHULUAN
Hal yang perlu kita sadari bahwa apapun sistem pemerintahan yang
dilaksanakan oleh suatu negara, tidaklah sempurna seperti yang
diharapkan oleh masyarakatnya. Setiap sistem pemerintahan baik
presidensial maupun parlementer, memiliki sisi-sisi kelemahan dan
kelebihan. Oleh sebab itu, sebuah bangsa dengan masyarakatnya yang
bijak dan terdidik akan terus berupaya mengurangi sisi-sisi kelemahan dan
meningkatkan seoptimal mungkin peluang-peluang untuk mencapai tingkat
kesempurnaan dalam penyelenggaraan pemerintahan negara baik pada
sistem pemerintahan presidensial maupun sistem parlementer.
1. Pengertian Pemerintahanan
Dalam arti luas
Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan-badan legislatif, eksekutif dan yudikatif di suatu negara dalam
rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.
Dalam arti sempit
Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan
penyelenggaraan negara.
Menurut Utrecht
Istilah pemerintahan punya pengertian yang tidak sama. Beberapa
pengertian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pemerintahan sebagai gabungan dari semua badan kenegaraan
yang berkuasa memerintah. Jadi, yang termasuk badan-badan
kenegaraan di sini bertugas menyelenggarakan kesejahteraan
umum, misalnya badan legislatif, badan eksekutif dan badan
yudikatif.
b. Pemerintahan sebagai gabungan badan-badan kenegaraan
tertinggi yang berkuasa memerintah di wilayah satu negara,
misalnya raja, presiden, atau Yang Dipertuan Agung (Malaysia).
c. Pemerintahan dalam arti kepala negara (presiden) bersama
dengan kabinetnya.
Adapun sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh
yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja
saling bergantung dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan
fungsi pemerintahan. Komponen-komponen tersebut secara garis
besar meliputi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif. Jadi, sistem
pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga
negara, hubungan antar lembaga negara dan bekerjanya lembaga
negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang
bersangkutan.
Dalam pandangan Offe, bahwa pemerintahan merupakan hasil dari
tindakan administratif dalam berbagai bidang dan bukan merupakan
3
2. Bentuk Pemerintahan
a. Bentuk Pemerintahan Klasik
Teori-teori tentang bentuk pemerintahan klasik pada umumnya
masih menggabungkan bentuk negara dan bentuk pemerintahan. Hal
4
ini sejalan dengan pendapat Mac Iver dan Leon Duguit yang
menyatakan bahwa bentuk negara sama dengan bentuk
pemerintahan. Prof. Padmo Wahyono, SH juga berpendapat
bahwa bentuk negara aristokrasi dan demokrasi adalah bentuk
pemerintahan klasik, sedangkan monarki dan republik adalah bentuk
pemerintahan modern.
Fokus Kita :
Bentuk pemerintahan adalah suatu sistem yang mengatur alat-alat
perlengkapan negara dan hubungan antara alat-alat perlengkapan
itu.
Dalam teori klasik, bentuk pemerintahan dapat di bedakan atas
jumlah orang yang memerintah dan sifat pemerintahannya.
Ajaran Plato (429 - 347SM)
Plato mengemukakan lima bentuk pemerintahan negara. Kelima
bentuk itu menurut Plato harus sesuai dengan sifat-sifat tertentu
manusia. Adapun kelima bentuk itu sebagai berikut.
1) Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh
kaum cendikiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran
keadilan.
2) Timokrasi, yaitu bentuk pemerintah yang di pegang oleh orang-
orang yang ingin mencapai kemasyuran dan kehormatan.
3) Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh
golongan hartawan
4) Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh
rakyat jelata, dan
5) Tirani, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh seorang
tiran ( sewenang-wenang) sehingga jauhdari cita-cita keadilan.
MONARKI
OKHLOKRASI TIRANI
DEMOKRASI ARISTOKRASI
OLIGARKI
Penugasan Praktik 1
Kewarganegaraan
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sistem pemerintahan
di berbagai negara (Pengertian pemerintahan, dan Bentuk
pemerintahan ), dilanjutkan Penugasan dengan menjawab
pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :
N
Tokoh Uraian Singkat
o
1. Utrecht
2. Offe
3. Sistem Pemerintahan
Istilah sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua kata,
“sistem” dan “pemerintahan”. “Sistem” adalah suatu keseluruhan, terdiri
dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional, baik antara
bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya,
sehingga, hubungan itu menimbulkan suatu ketergantungan antara bagian-
bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik,
maka akan mempengaruhi keseluruhannya itu. (Carl J. Friedrich).
Fokus Kita :
Ditinjau dari segi pembagian kekuasaannya, organisasi pemerintah
itu dibagi menurut garis horizontal dan vertikal. Pembagian kekuasaan
secara horizontal didasarkan atas sifat tugas yang berbeda-beda
jenisnya, yang menimbulkan berbagai macam lembaga di dalam suatu
negara. Sedangkan pembagian kekuasaan secara vertikal melahirkan
dua garis hubungan antara pusat dan daerah dalam sistem
Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas sistem pemerintahan
parlementer dan presidensial. Pada umumnya, negara-negara di dunia
menganut salah satu dari sistem pemerintahan tersebut. Adanya sistem
pemerintahan lain dianggap sebagai variasi atau kombinasi dari dua sistem
pemerintahan di atas. Negara Inggris dianggap sebagai tipe ideal dari
11
Fokus Kita :
Pada sistem pemerintahan parlementer, hubungan antara
eksekutif dan badan perwakilan sangat erat. Hal ini disebabkan
karena adanya pertanggung jawaban para menteri terhadap
parlemen, maka setiap kabinet yang dibentuk harus memperoleh
dukungan kepercayaan dengan suara yang terbanyak dari parlemen.
Ini berarti bahwa kebijaksanaan pemerintah atau kabinet tidak boleh
Fokus Kita :
Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan
legislatif memiliki kedudukan yang independen. Kedua badan
tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti dalam sistem
pemerintahan parlementer. Dan mereka pun dipilih oleh rakyat
Fokus Kita :
Referandum berasal dari kata “refer” yang berarti mengembalikan.
Sistem referandum berarti pelaksanaan pemerintahan didasarkan pada
pengawasan secara langsung oleh rakyat, terutama terhadap
kebijaksanaan yang telah, sedang, atau yang akan dilaksanakan oleh
Pada pemerintahan dengan sistem referandum, pertentangan yang
terjadi antara eksekutif (bundesrat) dan legislatif (keputusan daripada
rakyat) jarang terjadi. Anggota-anggota dari bundesrat ini dipilih oleh
bundesversammlung untuk waktu 3 tahun lamanya dan bisa dipilih kembali.
Keuntungan dari sistem referendum adalah, bahwa pada setiap
masalah negara rakyat langsung ikut serta menanggulanginya. Akan tetapi
kelemahannya adalah tidak setiap masalah rakyat mampu
menyelesaikannya karena untuk mengatasinya perlu pengetahuan yang
cukup harus dimiliki oleh rakyat itu sendiri. Sistem ini tak bisa dilaksanakan
jika banyak terdapat perbedaan paham antara rakyat dan eksekutif yang
menyangkut kebijaksanaan politik. Keuntungan yang lain ialah, bahwa
kedudukan pemerintah itu stabil sehingga membawa akibat pemerintah
akan memperoleh pengalaman yang baik dalam menyelenggarakan
kepentingan rakyatnya.
Fokus Kita :
Sistem satu kamar ialah sistem pemerintahan yang hanya
memiliki satu kamar pada parlemen atau lembaga legislatif.
Seringkali banyak negara yang menggunakan sistem satu kamar
merupakan negara kesatuan yang kecil dan homogen serta
Fokus Kita :
Sistem Pemerintahan Negara-Negara Bagian, mengikuti Sistem
Pemerintahan Negara Federal (Amerika Serikat) yang juga
melaksanakan pemisahan kekuasaan dengan tegas antara eksekutif
(Gubernur), legislatif dan yudikatif. Semua Negara Bagian harus
R A K Y A T P E M I L I H
Keterangan :
: Checking Power With Power
Sumber : Drs. Inu Kencana Syafii, M.A., Pengantar Ilmu Hukum
23
Fokus Kita :
Kedudukan parlemen dikatakan kuat, karena selain diisi oleh
orang-orang dari partai yang menang dalam Pemilihan Umum, juga
Perdana Menterinya berasal dari kalangan mereka sendiri selama
kepercayaan masih diberikan kepadanya. Namun demikian, oposisi
dibiarkan tumbuh subur agar demokrasi tetap berjalan lancar. Cara
seperti ini banyak dicontoh negara-negara lain, terutama negara-
PERDANA MENTERI
DEWAN MENTERI-
MENTERI
(KABINET)
PARLEMEN
Pemilih Artikulasi
an Kepenting
Umum an
Keterangan : PEMILIH
: Mosi tidak percaya dari pihak Legislatif
(Parlemen) kepada Pemerintah
(Eksekutif).
: Pertanggungjawaban dari pihak Eksekutif
(PM dan Kabinetnya) kepada parlemen
(legislatif).
Sumber : Drs. Inu Kencana Syafii, M.A., Pengantar Ilmu Hukum
Tata Negara, Jakarta, 1996.
25
Fokus Kita :
Republik Rakyat Cina, berdiri tahun 1949 setelah menumbangkan
dinasti Cing yang berusia ratusan tahun. Tetapi baru tahun 1954,
Konstitusi Cina ditetapkan dalam Konggres Rakyhat Nasional yang
antara lain menyebutkan bahwa demokrasi rakyat dipimpin oleh kelas
pekerja dalam hal ini dikelola oleh Partai Komunis Cina
Konferensi sebagai inti
Dewan
Negara
Pokok-pokok Ketuadi Cina adalah : Pertahanan
sistem pemerintahan
a. Bentuk negara adalah kesatuan yang terdiri atas 23 Nasional
Tertinggi provinsi
b. Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem demokrasi
Dewan Negara :
komunis
Perdana Menteri
c. Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala pemerintahan
Komisi Tetap
15 Wakil Perdana
adalah perdana menteri. Presiden dipilih oleh Kongres Rakyat
Menteri,
Nasional untuk masa jabatan 5 tahun (biasanya
Sekretaris merangkap sebagai
Mahkam
Ketua Partai).
Jenderal, Menteri-Sedangkan untuk jabatan Perdanaah Kejaksaa
menteri (Sekretaris
Jenderal Konggres persetujuann Kongres
Rakyat
menteri, Partai)
dan diusulkan oleh presiden dengan Rakyat
Rakyat Nasional Tertinggi
Rakyat Nasional
Kepala-Kepala Tertinggi
Komisi
d. Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat Nasional
49 Kementerian
(National
dan Komisi People’s Congress or Quanguo Renmin Daibiao Dahui)
dengan jumlah 2.979 orang. Anggotanya merupakan perwakilan dari
wilayah, daerah, kota dan provinsi untuk masa jabatan 5 tahun.
Tingkat
BadanProvinsi : 21 Provinsi,
ini memiliki 5 wilayah
kekuasaan otonom,
penting dan dengan
di Cina 2 kota yang
anggotanya
diperintah secara langsung
dari orang-orang partai komunis.
e. Lembaga negara tertinggi adalah Konggres Rakyat Nasional yang
legislatif (biasanyaPengadil
bertindak sebagai badan Konggres- didominasi oleh Partai
Dewan-Dewan an-
Komunis Cina). konggres
Rakyat Pengadil
f. Kekuasaan yudikatif (Badan Rakyat
kehakiman) terdiri atas SupremeKejaksaa
Peoples
anRakya
Court, Local Peoples Courts dan Special Peoples Courts. Kekuasaan
n Rakyat
t
yudikatif dijalankan secara bertingkat kaku oleh Pengadilan Rakyat di
Tertinggi
bawah pimpinan Mahkamah Agung Cina. Pengadil
Untuk lebih jelasnya tentang sistem pemerintahanan- parlemen satu
Daerah-daerah Pengadil
partai yang diterapkan di negara Republik Rakyat Cina dapat dilihat pada
Istimewa dan anRakya Kejaksaa
bagan berikut
chou otonom ini. t n Rakyat
Menenga
h
Penugasan Praktik 3
Kewarganegaraan
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sistem pemerintahan
negara Amerika Serikat, Inggris dan Republik Rakyat Cina,
lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu
Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :
Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.
Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik pembelejaran.
Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan
ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan
ditulis pada lembar kertas.
Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
Buatlah kesimpulan bersama.
Penutup.
C. PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
INDONESIA
28
Fokus Kita :
Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebelum dilakukan
amandemen, telah dengan jelas tercantum di dalam Penjelasan UUD
1945. Dengan demikian dapat dengan mudah diketahui oleh kalangan
akademisi yang berminat untuk mendalami tentang sistem
pemerintahan negara. Setelah dilaksanakan amandemen terhadap
UUD 1945 (dari tahun 1999 s.d. 2002), penjelasan tentang Sistem
Pemerintahan Negara Republik Indonesia tidak ditemukan secara
30
UNDANG-UNDANG
DASAR 1945
MPR
UNDANG-UNDANG
DASAR 1945
Fokus Kita :
Suatu sistem pemerintahan yang diterapkan oleh negara manapun
baik sistem monarkhi, parlementer, maupun presidensial, tidak akan
ada yang sempurna. Apapun sistemnya sepanjang dibuat oleh
manusia pasti ada kelebihan maupun kelemahannya. Negara republik
Indonesia yang berdiri sejak tahun 1945, hingga sekarang ini pernah
menerapkan sistem pemerintahan presidensial maupun parlementer.
Namun pada akhirnya sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali ke
Penugasan
Carilah Praktik
sumber informasi 4
lain baik dari buku, koran, majalah, internet,
Kewarganegaraan
buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
Rumuskan kembali pemahaman anda tentang pelaksanaan sistem
pemerintahan
Carilah sumber informasidilain Indonesia
baik dari buku,baik sebelum
koran, majalah, maupun
internet, buletin dansetelah
amandemen
sebagainya, UUD
kemudian 1945
lakukan !
hal-hal berikut :
Rumuskanpenjelasan
Berikan hubungan
kembali bagaimana suatu antara amandemen
bangsa secara sosiologisUUD 1945
maupun dengan
politis dapat
perubahan
terbentuk ! yang terjadi dalam sistem pemerintahan presidensial di
Berikan penjelasan
Indonesia ! hubungan antara adanya manusia dengan terbentuknya bangsa di
dalam suatu negara tertentu !
Berikan penjelasan kembali tentang kekuasaan kehakiman yang
Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, merupakan unsur mutlak
terdiri dari Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi
dalam berdirinya suatu negara !
Yudisial dengan tugasnya masing-masing !
Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan berbedaan antara warga
Berikan
negara sekurang-kurangnya
dengan 2 (dua)
bukan warga negara berdasarkan faktor
hak dan yang ! mendorong
kewajibannya
pemikiran bahwa UUD 1945 perlu diamandemen !
Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas suatu negara dengan negara
lain !
Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah perubahan
kedudukan, peran dan fungsi lembaga eksekutif dan legislatif
sebelum dan setelah amandemen UUD 1945 dalam sistem
pemerintahan negara republik Indonesia !
Fokus Kita :
Pembangunan sistem pemerintahan di Indonesia juga tak lepas dari hasil
perbandingan dengan sistem pemerintahan negara lain, seperti halnya
negara Indonesia yang mengadopsi praktek pemerintahan di Amerika
Serikat. Misalnya, pemilihan presiden secara langsung dan mekanisme
cheks and balances, serta konvensi Partai Golkar menjelang pemilu tahun
Faktor Sejarah
Dari perjalanan sejarah dunia kita dapat mencermati bahwa terdapat
beberapa sebab kemunculan suatu negara baru. Seperti terjadinya
revolusi, intervensi, dan penaklukan, dapat menjadi sebab-sebab
timbulnya suatu negara baru. Berikut ini contoh proses terbentuknya
suatu negara :
39
Faktor Ideologi
Dalam pandangan alam pemikiran Hegel, bahwa ideologi bukanlah
sesuatu yang berdiri sendiri lepas dari kenyataan hidup masyarakat.
Ideologi adalah produk kebudayaan suatu masyarakat dan karena
40
Fokus Kita :
Menurut Dr. Alfian bahwa ideolgi merupakan pandangan atau
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara
yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur
tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan. Ideologi pada
umumnya mewujudkan “pandangan khas” baik dalam hubungan kerja
sama antar manusia, hubungan manusia dengan kekuasaan (politik
b. Individualisme/ Liberalisme
Dalam arti luas, individualisme atau liberalisme dapat dikatakan
sebagai usaha perjuangan menuju kebebasan. Tujuan negara
dalam sistem pemerintahan ini yaitu menjaga keamanan dan
ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya
dalam memperjuangkan hidupnya atau sebagai “Penjaga Malam”
(Nachtwakerstaat ). Dalam bidang politik, liberalisme melahirkan
demokrasi dengan sistem parlementer atau atau presidensial.
Contoh negara yang menjalankannya adalah Amerika Serikat dan
di sebagian besar negara-negara Eropa.
c. Komunisme
Aliran politik komunisme berdasarkan Historis Materialisme ialah
bahwa sejarah manusia semenjak dunia terkembang, merupakan
perjuangan kelas melawan kelas. Sejarah yang terakhir adalah
perjuangan kelas antara kaum borjuis melawan kelas proletariat
(kaum melarat) yang dimenangkan oleh kaum proletariat.
Diterapkan oleh negara-negara Eropa Timur, terutama Uni Soviet.
41
2. Inggris
• Kepala negara dipegang oleh
Raja/Ratu yang bersifat simbolis dan
tidak dapat diganggu gugat.
• Peraturan perundangan dalam
penyelenggaraan negara lebih banyak
bersifat konvensi (peraturan tidak
tertulis).
• Kekuasaan pemerintahan berada di
tangan Perdana Menteri yang
memimpin menteri atau sering disebut
Cabinet Government (pemerintahan
kabinet). Perdana Menteri mempunyai
kekua-saan cukup besar, antara lain :
a) memimpin kabinet yang
anggotanya telah dipilihnya sendiri, b)
membimbing Majelis Rendah, c)
45
Penugasan Praktik 5
Kewarganegaraan
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Perbandingan
Pelaksanaan Sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia
dengan negara lain, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab
pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :
N Contoh
Uraian Singkat
o Negara
1.
2.
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !
B. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
D.Inquiry
Isilah titik-titik pada kolom berikut ini untuk menganalisis pengaruh
penerapan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia pasca
amandemen UUD 1945 terhadap bidang-bidang lain !
............................................ ............................................
.................... ....................
............................................ ............................................
.................... ....................
2. ............................................ ............................................
Ekonomi .................... ....................
............................................ ............................................
.................... ....................
............................................ ............................................
.................... ....................
3. ............................................ ............................................
Sosial dan .................... ....................
Budaya
............................................ ............................................
.................... ....................
............................................ ............................................
.................... ....................
4. ............................................ ............................................
Hukum .................... ....................
............................................ ............................................
.................... ....................
............................................ ............................................
.................... ....................
5. ............................................ ............................................
Pertahan .................... ....................
dan
Kemanan ............................................ ............................................
.................... ....................
............................................ ............................................
.................... ....................