Professional Documents
Culture Documents
12 Juli 2010
Sisa satu semester 2010 yang akan datang menimbulkan tanda tanya
bagi pelaku pasar. Krisis hutang pemerintah di Eropa, melambatnya
pertumbuhan di Cina, perubahan kebijakan moneter dan tingginya Andrew Siahaan
volatilitas di pasar akan menjadi pertimbangan penting untuk (+6221) 5793-0008 ext.148
andrew@reliance-securities.com
merencanakan strategi berinvestasi. IHSG menjadi indeks yang
mengalami kenaikan yang tertinggi dibanding indeks negara lain Andy Gunawan
ditengah kondisi meningkatnya risiko pasar yang terjadi. Semakin (+6221) 5793-0008
besarnya perbedaan pergerakan IHSG dengan bursa-bursa lainnya Andy.gunawan@reliance-securities.com
ditengah kondisi seperti saat ini membuat down-side risk semakin besar
pula. Investor harus mewaspadai kemungkinan koreksi yang terjadi
pada harga-harga saham dengan lebih memilih perusahaan yang
memiliki pangsa pasar domestik yang besar dan ketergantungan dengan
kondisi perekonomian luar negeri yang rendah. Kami
merekomendasikan overweight saham-saham consumer good,
automotive, dan banking.
Please read important disclosure on the back of this report 1 your reliable partner
Kekhawatiran mengenai membengkaknya hutang di Eropa meningkat sejak
pertama kali diberitakannya gagal bayar perusahaan raksasa property yaitu
Dubai World pada akhir Nopember 2009. Yang menjadi negara Eropa yang
terancam gagal bayar hutang luar negeri pertama kalinya adalah Yunani. Setelah
itu beberapa negara Eropa yang sekala ekonominya lebih besar dari Yunani turut
juga mengalami masalah pembayaran hutang luar negerinya seperti Portugal,
Italia dan Spanyol. Jika suatu negara mengalami gagal bayar hutang luar
negerinya maka dampaknya akan menjalar ke negara-negara lainnya
(counterparty risk). Meningkatnya kekhawatiran ini menyebabkan likuiditas di
Eropa mengalami pengetatan yang dilihat dari kenaikan tajam Libor USD 3
month dari awal 2010 sekitar 0,25% sampai saat ini sebesar 0,53%
Greece
SPN
GER
PO R
FRA
N etherland
UK
Sumber : Bloomberg
0.6
0.4
0.3
0.2
Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10
Sumber : Bloomberg
Please read important disclosure on the back of this report 2 your reliable partner
Grafik 3. Defisit Anggaran (%) yang dialami negara-negara Eropa, AS, dan Jepang.
-14.3
-13.6
-11.5 -11.2
-9.4 -9.3
-7.5 -7.4
-6
-5.3
Belgium
Portugal
Irlandia
Greece
France
Spain
Japan
Italy
UK
US
Sumber : Bloomberg
Grafik 4. Risk profile hutang luar negeri beberapa negara di Eropa meningkat akibat
membengkaknya hutang dan defisit anggaran yang terjadi di Eropa.
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Dec-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10
2.11
2.1
1.92
1.9
1.8
Mar-90
Jun-91
Sep-92
Dec-93
Mar-95
Jun-96
Sep-97
Dec-98
Mar-00
Jun-01
Sep-02
Dec-03
Mar-05
Jun-06
Sep-07
Dec-08
Mar-10
1.73
1.7
1.6
Sumber : Bloomberg
Please read important disclosure on the back of this report 3 your reliable partner
Grafik 7. Meskipun GDP mulai naik, namun perekonomian masih lesu.
5.4
5
4.1
4
3 2.7 2.4
0 0.4
Mar-97
Dec-97
Sep-98
Jun-99
Mar-00
Dec-00
Sep-01
Jun-02
Mar-03
Dec-03
Sep-04
Jun-05
Mar-06
Dec-06
Sep-07
Jun-08
Mar-09
Dec-09
-1
-2
-3
-4 -3.8
Sumber : Bloomberg
Grafik 8. ISM Manufacturing Survey kembali mengalami penurunan sejak April 2010
70
66.2
65
60.4
60
56
55 56.2
50
Jan-00
Sep-00
May-01
Jan-02
Sep-02
May-03
Jan-04
Sep-04
May-05
Jan-06
Sep-06
May-07
Jan-08
Sep-08
May-09
Jan-10
45
40
35
32.4
30
Sumber : Bloomberg
Please read important disclosure on the back of this report 4 your reliable partner
Grafik 9. Indeks Harga Property Cina mencapai level tertinggi dan sangat rentan
mengalami penurunan tajam.
14
12.8
12 11.3 12.4
10
8
6.8
6
Aug-05
Nov-05
Feb-06
May-06
Aug-06
Nov-06
Feb-07
May-07
Aug-07
Nov-07
Feb-08
May-08
Aug-08
Nov-08
Feb-09
May-09
Aug-09
Nov-09
Feb-10
May-10
4
-2 -1.3
Sumber : Bloomberg
Grafik 10. Purchasing Manager Index China juga mengalami penurunan, dapat
mengindikasikan menurunnya aktivitas produksi manufaktur dan
rendahnya permintaan barang baik ekspor maupun domestik di Cina.
59
56
53
50
Jan-05
May-05
Sep-05
Jan-06
May-06
Sep-06
Jan-07
May-07
Sep-07
Jan-08
May-08
Sep-08
Jan-09
May-09
Sep-09
Jan-10
May-10
47
44
41
38
Sumber : Bloomberg
Please read important disclosure on the back of this report 5 your reliable partner
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mencapai 6%. Yang menjadi
motor pertumbuhan ekonomi masih berasal dari belanja masyarakat yang
memberikan kontribusi lebih dari 60% GDP. Berdasarkan informasi yang
diperoleh dari berita harian Bisnis Indonesi tanggal 18 Juli 2010 bahwa sampai
dengan Mei 2010 belanja kebutuhan sehari-hari masyarakat pertumbuhannya
sudah mencapai 9% dibanding tahun lalu. Meskipun akan terjadi kenaikan TDL
di 2010, namun diperkirakan pola konsumsi masyarakat tidak berubah. Dari net
ekspor dan investasi diperkirakan masih belum banyak berubah di 2010.
Lesunya perekonomian Global menjadi penyebab pertumbuhan dari ekspor dan
investasi masih belum bisa memmberikan kontribusi banyak untuk
pertumbuhan ekonomi.
12
10 2009 2010F 2011F
8
6
4
2
0
China
India
Indonesia
Vietnam
Thailand
Malaysia
US
Australia
Japan
UK
Spain
Germany
-2
-4
-6
Sumber : IMF
Peringkat Rating Hutang Luar Negeri Indonesia yang naik menyebabkan aliran
modal asing masuk mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari porsi
kepemilikan Aing di SUN meningkat di Juni menjadi 26,1%, demilian pula
dengan saham dimana IHSG menjadi bursa dengan pertumbuhan terbaik di
dunia. Kondisi ini membawa obligasi dan saham-saham di Indonesia pada harga
premium. Kenaikan harga ini patut diwaspadai karena harga saham saat ini
tidak sepenuhnya didukung oleh peningkatan kinerja fundamental emiten-
emiten. Tidak banyaknya pilihan negara-negara yang masih memiliki
pertumbuhan, yield investasi yang tinggi dan kondisi ekonomi yang relatif lebih
kebal dari krisis global membuat membawa Indonesia menjadi tujuan utama
investasi asing.
Grafik 12. Persentase Kepemilian Asing di SUN meningkat menjadi 26% di Juni 2010
16.7% 15.8%
18.6% 19.5% 20.2% 22.3% 24.6% 23.6% 26.1%
Others
49.2% 49.2%
43.7 % 42 .6% 4 1.6% 40.1% 39.1% 38.8% 3 7.5%
Sumber : DMO
Please read important disclosure on the back of this report 6 your reliable partner
Grafik 13. Sampai dengan Juni 2010 hanya tiga negara yang pertumbuhannya positif,
yaitu : Indonesia, Malaysia, India dan Korea.
150%
125%
100%
75%
50%
25%
0%
-25%
-50%
-75%
-100%
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010*
Indonesia 62.82% 44.56% 16.24% 55.30% 52.08% -50.64% 87.00% 15.60%
Korea 29.19% 10.51% 53.96% 3.99% 32.25% -40.73% 49.70% 1.70%
Malaysia 22.84% 14.29% -0.76% 21.74% 31.82% -39.33% 45.20% 3.50%
Singapore 31.58% 17.09% 13.37% 27.47% 16.07% -49.17% 64.50% -2.20%
Jepang (Nikkei 225) 24.45% 7.61% 40.24% 6.92% -11.13% -42.12% 19.00% -5.20%
Hong Kong 34.92% 13.15% 5.73% 32.69% 39.31% -48.27% 52.00% -7.30%
U SA (Dow Jones) 25.32% 3.15% -0.61% 16.29% 6.43% -33.84% 18.80% 0.10%
Inggris (FTSE 100) 13.62% 7.54% 16.71% 10.71% 3.80% -31.33% 22.10% -2.90%
Shanghai 10.27% -15.40% -8.33% 130.43% 96.66% -65.39% 80.00% -23.30%
India (Mumbai) 72.89% 13.08% 42.33% 46.70% 47.15% -52.45% 81.00% 0.60%
Sumber : IDX
Terbukti bahwa sektor consumer memberikan relative return yang paling tinggi
diantara sektor lainnya. Kinerja fundamental emiten yang ada di sektor ini
sangat kebal terhadap lesunya perekonomian global. Bahkan penurunan harga
CPO akibat lesunya perekonomian berdampak positif bagi emiten yang terdapat
di sektor consumer seperi UNVR. Penurunan harga CPO akan menurunkan biaya
bahan baku dimana UNVR hampi 80% produknya menggunakan bahan baku
berasal dari CPO. Sementara penurunan harga komoditas tambang dan CPO di
pasar Internasional membuat relative performance sektor pertambangan dan
Perkebunan jauh dibawah kinerja IHSG masing-masing sebesar -12,3% dan -
21,7%. Sektor infrastruktur yang sebagian besar terdiri dari emiten
telekomunikasi kinerjanya juga masih dibawah IHSG yaitu -20,6%. Hal ini
disebabkan sektor telekomunikasi saat ini memasuki fase konsolidasi dimana
perang tarif dan banyaknya operator membuat kinerja fundamental emiten tidak
bertumbuh besar.
Consumer 30.3%
Manufacturing 17.0%
Finance 8.1%
Basic Industry 1.5%
Trade -0.1%
Property -3.8%
Mining -12.3%
Infrastructure -20.6%
Argiculture-21.7%
-25% -20% -15% -10% -5% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
Sumber : IDX
Please read important disclosure on the back of this report 7 your reliable partner
Saham-Saham Pilihan
Kami masih melihat ada ruang untuk IHSG naik sampai ke level 3111 sampai
akhir 2010. Pertumbuhan ekonomi yang solid, rating Indonesia semakin baik,
dan yield masih tinggi dibanding negara lain menjadi faktor pendorong
kenaikan IHSG di 2010. Saham-saham yang menjadi pilihan di semester II 2010
menurut kriteria kami adalah emiten yang memiliki kinerja keuangan yang baik
seperti ROE yang tinggi, memiliki dividen yield yang tinggi, merupakan market
leader di sektornya, memiliki kapitalisasi pasat besar, dan lebih berorientasi
pada pasar domestik seperti sektor consumer good, automotive, dan banking.
Adapun saham-saham pilihan kami adalah:
Sumber : Bloomberg
Perkiraan IHSG 2010. IHSG di 2010 diperkirakan berada di level 3111 atau naik
sekitar 22,7% YoY atau naik sebesar 5,7% dari posisi saat ini. Perkiraan kenaikan
IHSG ini dihitung dengan menyesuaikan antara akumulasi pertumbuhan nominal
GDP Indonesia sejak 1999 sampai dengan 2010 ditambah dengan rata-rata
standard deviasi posisi IHSG dengan IHSG yang sesuai dengan pertumbuhan
nominal IHSG. Kami memperkirakan pertumbuhan GDP dan arus dana masuk
yang meningkat di 2010 akan menyokong pergerakan IHSG.
Please read important disclosure on the back of this report 8 your reliable partner
HEAD OFFICE RESEARCH DIVISION
Reliance Building Andrew Siahaan andrew@reliance-securities.com
Jl. Pluit Kencana No. 15A, Pluit
Jasa Adhi Mulya jasa@reliance-securities.com
Penjaringan
Jakarta 14450 Andy Gunawan
T +62 21 661 7768
Gina Novrina Nasution gina@reliance-securities.com
F +62 21 661 9884
EQUITY DIVISION
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Universitas Kristen Duta Wacana Universitas Muhammadiyah Malang
Jakarta Jl. Wahidin Sudiro Husodo, Yogyakarta Jl. Raya Tlogomas 246, Malang
Jl. RS Fatmawati, Pondok Labu Jak-Sel 12450 55224 T +62 341 464318-9
T + 62 21 7656971 ext. 197 T + 62 274 563 929 F +62 341 460782
F + 62 21 7656971 ext. 138 F + 62 274 513 235
Universitas Brawijaya
Universitas Surabaya Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Veteran, Malang 65145
Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya 60293 Jl. Siliwangi No. 24, Tasikmalaya 46151 T +62 341 551611, 575777
T + 62 31 298 1203 T + 62 265 323685 F +62 341 565420
F + 62 31 298 1204 F + 62 265 323534
STIE Malangkucecwara
Universitas Muhammadiyah Gresik Universitas Negeri Malang Jl. Terusan Candi Kalasan, Malang
Jl. Sumatra 101 GKB, Gresik 61121 Jl. Surabaya No. 6 Malang 65145 65142
T + 62 31 395 1414 T + 62 341 585914 T +62 341 491813
F + 62 31 395 2585 F + 62 341 552888 F +62 341 495619
Disclaimer :
The information contained in this report has been obtained from public sources believed to be reliable and the opinions contained herein are
expressions of belief based on such information. No representation or warranty, express or implied, is made that such information or opinions
is accurate, complete or verified and it should not be relied upon as such. This report does not constitute a prospectus or other offering
document or an offer or solicitation to buy or sell any securities or other investments. Information and opinions contained in this report are
published for reference of the recipients and are not to be relied upon as authoritative or without the recipient’s own independent verification
or taken in substitution for the exercise of judgment by the recipient. All opinions contained herein constitute the views of the analyst (s) named
in this report, they are subject to change without notice and are not intended to provide the sole basis of any valuation of the subject securities
and companies mentioned in this report. Any reference to past performance should not be taken as an indication of future performance. No
member company of RELIANCE group accepts any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of the materials
contained in this report.