You are on page 1of 3

Outline Marketing Plan (by Yudi Pram)

Posted by yudipram on July 30, 2008

Dalam rangka mendukung rencana bisnis suatu perusahaan, maka diperlukan rencana
fungsional sebagai bentuk penjabaran yang rinci terhadap Strategi Bisnis yang akan dijalankan.
Salah satu rencana fungsional yang harus dibuat adalah rencana pemasaran atau marketing plan.
Dalam menjalankan perusahaan, marketing plan akan menjadi acuan dalam penyusunan
Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKAP) tahunan yang berisi rincian aktivitas, anggaran, unit
kerja penanggung jawab, dan jadwal penyelesaiannya. Contoh outline dari marketing plan adalah
sebagai berikut
Outline Marketing Plan
1. Ringkasan Eksekutif
2. Deskripsi Singkat Mengenai Perusahaan dan Produk yang dibuat Marketing Plan nya
3. Analisis Situasi
a. Analisis lingkungan makro
b. Analisis struktur industri
c. Analisis persaingan
d. Analisis pelanggan
e. Analisis ukuran pasar total dan pertumbuhannya
f. Evaluasi strategi dan program pemasaran yang sudah dijalankan
g. Evaluasi kinerja pemasaran yang telah di capai
4. Peramalan (Forcasting) Situasi pasar pada masa yang akan datang
a. Asumsi-asumsi peramalan
b. Ramalan ukuran pasar secara kuantitatif
c. Ramalan kondisi pasar secara kuantitatif
5. Sasaran dan tujuan pemasaran
6. Startegi pemasaran
7. Program pemasaran
8. Estimasi Kinerja keuag (untung-rugi) jika implementasi Strategi Strategi dan Program
Pemasaran berhasil mencapai Tujuan dan Sasaran
9. Rencana pemantauan dan pengendalian rencana
10. Rencana kontingensi (plan B jika plan A gagal)

Penjelasan masing-masing point di atas:

1. Ringkasan eksekutif :1-3 halaman berisi hal-hal pokok mengenai analisis situasi, ramalan
situasi pasar y.a.d, tujuan dan sasaran pemasaran yang ingin di capai, strategi dan program
yang akan dijalankan, dan kinerja keuangan yang diharapkan jika strategi dan program
berhasil.

2. Deskripsi singkat perusahaan dan produk yang di buat Marketing Plannya :1-3 halaman
berisi nama perusahaan, sejarah pendirian dan kepemilikan , lingkup usaha ukuran usaha
hingga saat ini, nama produk yang di buat marketing plannya, sejarah produk dan manfaat
produk.

3. Analisis situasi eksternal


a. Analisis lingkungan makro: mengidentifikasikan gejala/fenomena yang signifikan
(penting dan megnitudenya besar) yang terjadi pada : ekonomi, sosial-budaya
masyarakat, politik, regulasi & kebijakan pemerintah, teknologi, demografi &
kependudukan, lingkungan alam & fisik, dan faktor lain yang sifatnya tidak dapat
dikendalikannya; lalu menganalisis apa penyebab dari munculnya fenomena tersebut,
serta apa implikasinya terhadpa pasar (struktur suplai dan demand)
b. Analisis struktur industri : menganalisis daya tarik industri dengan memperkirakan
kemampuan industri dalam menciptakan laba berdasarkan penilaian terhadap kekuatan
faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan penciptaan laba di industri (misalnya,
dengan menggunakan 5 forces model- Michael Porter :Rivalry antar pesaing, ancaman
pendatang baru, posisi tawar menawar supplier, posisi tawar menawar pembeli, dan
ancaman produk substitusi)

4. Analisis situasi internal


a. Evaluasi strategi dan program pemasaran yang sudah dijalankan oleh perusahaan :
mengindentifikasikan strategi dan program pemasaran yang sudah dijalankan di masa lalu
hingga saat ini(termasuk menganalisis struktur biaya pembuatan produk-menghitung
harga pokok penjualan); menilai apakah strategi dan program pemasaran yang sudah
dijalakan tersebut merupakan strategi atau program yang sudak baik atau tidak baik
b. Evaluasi kinerja pemasaran yang telah di capai oleh perusahaan : mengidentifikasi hasil
penjualan, kepuasan pelanggan, dan kinerja keuangan yang sudah di capai hingga saat ini;
menilai apakah hasil penjualan, kepuasan pelanggan, dan kinerja keuangan yang sudah di
capai tersebut, dapat dianggap Sebago prestasi yang memuaskan atau belum.

5. Peramalan (forcasting) situasi Pasar pada masa yang akan datang


a. Asumsi-asumsi peramalan : merumuskan asumsi-asumsi yang akan di jadikan patokan
dalam membuat peramalan dan perencanaan; di susun berdasarkan hasil dari analisis
siatuasi
b. Ramalan ukuran pasar secara kuantitatif : menghitung ramalan ukuran pasar total dalam
1-5 tahun ke depan
c. Ramalan kondisi pasar secara kuantitatif : menggambarkan kondisi pasar y.a.d secara
kualitatif; mengemukakan hal-hal yang tidak dapat diungkapkan dalam bentuk angka.

6. Sasaran dan tujuan pemasaran yang ingin :di capai: menyatakan tujuan yang ingin di capai
(misalnya : peningakatan market sahre, peningkatan penjualan, peningkatan kepuasan
pelanggan, peningkatan image, pengingkatan profit); medetailakn tujuan dalam pernyataan
sasaran yang spesifik, terukur, dapat di capai, realistis, dan ada jangka waktu/target waktu
pencapaiannya; menyatakan juga tujuan dari program (harga, promosi , distribusi, produk,
dan pelayanan)
7. Strategi pemasaran: menyatakan cara melakukan segmentasi pasar, memilih segmen pasar
yang akan di tuju, dan menentukan positioning dari produk yang akan di pasarkan, agar
tujuan dan sasaran pemasaran yang diinginkan dapat tercapai.

8. Program pemasaran: menyusun rencana diferensiasi produk, rencana konsep produk,


rencana pengembangan produk, rencana merek, rencana pengelolaan lini produk, rencana
penetapan harga, rencana promosi, rencana desain saluran distribusi, rencana pengelolaan
saluran distribusi, rencana penjualan dan rencana memasuki pasar pada pertama kali (entru
strategy); seluruh rencana tersebut juga dilengkapi dengan penjadwalannya; merumuskan
seluruh program pemasaran harus kosisten dengan tujuan, sasaran, dan strategi pemasaran
yang telah dirumuskan sebelumnya.

9. Estimasi kinerja keuangan (untung rugi) jika Implementasi Strategi dan program
pemasaran berhasil mencapai tujuan dan sasaran: menghitung ramalan untuk rugi jika
strategi dan program pemasaran berhasil dijalankan dengan sukses. Termasuk menghitung
anggaran untuk promosi, penjualan, dan R & D produk.

10. Rencana pemantauan dan pengendalian rencana: meyatakan bagaimana rencana


pemantauan dan pengendalian akan dilakukan; meyatakan langkah-lagkah apa yang akan di
tempuh agar rencana dan implementasinya dapat dipertahankan.

11. Rencana kontigensi (plan B jika plan A gagal); menyusun rencana cadangan, jika rencana
yang sudah di susun gagal, tidak dapat berjalan dengan lancar

You might also like