You are on page 1of 6

CARA PEMBUATAN NATA DE COCO

Tahap pertama yang dilakukan pada proses pembuatan Nata de Coco alah penyaringan air
kelapa dengan kain penyaring untuk membebaskannya dari kotoran-kotorang yang tidak
diinginkan.

Kemudian dilakukan pemanasan sampai mendidih, yang bertujuan untuk membunuh


mikroorganisme yang mungkin akan mencemari produk yang akan dihasilkan. Dalam
pemanasan ini ditambahkan 7,5% gula dari volume air kelapa (75 g gula untuk 1 liter
kelapa).

Pendinginan dilakukan pada suhu kamar. Setelah dingin, ditempatkan dalam wadah steril,
tingkat keasamannya diatur dengan menambahkan asam cuka sampai pH 4-5.

Kemudian dilakukan penambahan bakteri starter dan diinkubasi (diperam) selama 2


minggu. Pada pemeraman ini, wadah ditutup rapat dengan plastik. Suhu pemeraman terbaik
adalah 30oC.

Air kelapa akan menggumpal, menghasilkan nata de coco yang telah siap untuk
dipanen. Selanjutnya dipotong kecil-kecil berbentuk kubus. Potongan-potongan nata de coco
ditiriskan, kemudian direndam dalam air bersih selama 2-3 hari, untuk menghilangkan
asamnya. Setiap hari, air perendam diganti dengan yang baru.

Bila pada hari ketiga nata de coco masih terasa asam, maka perlu dilakukan
pemasakan/dididihkan kembali selama 10 menit dan segera tiriskan.

Untuk memaniskan nata de coco dan memperpanjang umur simpannya, maka potongan-
potongan nata harus direndam dalam larutan gula yang dibuat dengan cara melarutkan 600 g
gula ke dalam 1,5 liter air, kemudian dipanaskan sampai semua gulanya melarut. Kedalam
larutan gula ini, dapat juga ditambahkan natrium benzoat sebanyak 100 mg untuk setiap
kilogram nata yang terbentuk. Nata dapat direndam selama 1 malam supaya gula dan bahan
pengawet meresap kedalamnya. Untuk mendapatkan aroma yang lebih memikat dapat juga
ditambahkan dengan esens secukupnya ke dalam larutan gula.

Nata kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol jar atau bungkus dengan plastik,
perbandingan antara nata de coco dan cairan adalah 3 : 1.

PEMBUATAN NATA DE PINA


Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinum, berkalori rendah,
kadar serat 2,5 %, dan memiliki kadar air 98 %. Serat yang ada dalam nata tersebut sangat
penting dalam proses fisiologis, bahkan dapat membantu para penderita diabetes dan
memperlancar pencernaan makanan atau dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu dapat
dipakai sebagai sumber makanan
Nata de pina
kalori rendah dan untuk keperluan diet Bahan baku yang sudah umum digunakan sebagai
media untuk membuat nata adalah air kelapa, yang produknya dikenal dengan nama nata de
coco. Nata juga dapat dibuat dengan bahan-bahan media lainnya yang cukup mengandung
gula. Gula yang terkandung dalam bahan tersebut dapat dimanfaatkan oleh A. Xylinum untuk
membentuk nata.
Bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tersebut antara lain adalah kedelai (nata de
soya), tomat (nata de tomato) dan nanas (nata de pina) . Pada prinsipnya medium nata
adalah cairan yang mengandung gula, oleh karena itu limbah buah-buahan , termasuk limbah
nenas juga bisa digunakan sebagai medium nata depina. Selain buahnya, limbah nanas juga
dapat dipakai sebagai bahan baku nata de pina
a. Bahan
 Gula pasir
 Asam cuka
 Cairan bibit atau kultur murni nata (dapat diperoleh dari kultur ampas nanas)
 Sebagai alternatif bisa ditambahkan Amonium Phospat, (sumber nitrogen).
b. Alat
 Pisau
 Telenan
 Panci
 Blender/pemarut
 Kompor
 Kain saring
 Pengaduk
 Nampan
c. Cara Pembuatan nata de pina :
 Bahan yang digunakan adalah buah atau limbah nanas yang berupa kulit, empulur dan
mata nanas serta buah nanas masak optimum. Buah nanas dikupas dan dibersihkan mata
serta empulurnya kemudian dicuci.
 Bahan dihancurkan dengan blender dan dimasak sampai mendidih kemudian disaring
 Hasil saringan ditambah gula 10 gram per liter dan sebagai alternatif bisa
ditambahkan Ammonium Phospat 10 gram per 5 liter untuk memperkaya kandungan
nitrogen dalam media, kemudian dididihkan lagi.
 Setelah mendidih biarkan 10 menit dan ditambah asam cuka sebanyak 30 ml per liter
atau sampai pH 4,5 kemudian dimasukkan ke dalam nampan plastik yang sudah distrilkan
dengan cara dijemur atau dicuci dengan alkohol dan ditutup dengan kertas koran yang
sudah disterilkan dengan cara diseterika atau dioven dan diikat sampai rapat. Untuk starter
/ bibit nata dimasukkan ke dalam botol yang sudah disterilkan.
 Setelah dingin atau 7 – 8 jam, cairan stater dimasukkan ke dalam nampan atau botol
sebanyak 20 % dan ditutup kembali.
 Biarkan selama 7 – 10 hari (fermentasi), setelah terjadi penggumpalan dinamakan
pelikel dipotong-potong kecil, ditiriskan dan direndam dalam selama 2 – 3 hari untuk
menghilangkan asamnya. Selama perendaman air sering diganti.
 Potongan pelikel (nata) direbus selama 30 menit lalu ditiriskan.

PEMBUATAN STARTER NATA


Starter utk pembuatan "nata de coco" dibuat dengan cara menumbuhkan bakteri
pembentuk nata dalam media pulp nenas yang dicampur gula pasir.
Pertama-tama nenas yg telah masak dikupas, dipotong-potong dan dihancurkan
dalam blender. Pulp-ny disaring dan diperas, kemudian diencerkan
dengan air yang telah dididihkan sampai konsitensinya lebih encer dari pada "juice"
mula-mula. Pulp tersebut kemudian dicampur dengan gula pasir
dan diisikan ke dalam botol,kemudian ditutup kain atau kertas karton. Campuran
tersebut dibiarkan selama lebih kurang 15 hari.

Nata de coco…Tos
Februari 6, 2009 pada 6:15 am (Lepas)

Sebagai negara kepulauan, umumnya daerah sepanjang pesisir pantai di Indonesia banyak

ditumbuhi pohon kelapa. Pohon kelapa memberikan banyak hasil bagi manusia mulai dari
batang, daun, buah dll. Pada pembuatan kopra atau penjual kelapa di pasar, airnya terbuang

percuma sebagai limbah yang dapat mencemari lingkungan terutama yang berhubungan

dengan kesuburan tanah. Jika kita mengetahui manfaat air kelapa bahwa air kelapa telah

berhasil diolah menjadi suatu produk komersial yang sangat populer dengan nama Nata de

Coco.

Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan

nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit

nata de coco disebut starter.

Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika

ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui
proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim

yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik

yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa

yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, padat, kokoh, kuat dan

kenyal dengan rasa mirip kolang-kaling, yang disebut sebagai nata.

Selain banyak diminati karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan nata de coco

pun tidak sulit dan biaya yang dibutuhkan tidak banyak sehingga dapat sebagai alternatif

usaha yang dapat memberikan keuntungan. Produk ini banyak digunakan sebagai pencampur

es krim, coktail buah, sirup, dan makanan ringan lainnya.

Nata de coco dapat dipakai sebagai sumber makan rendah energi untuk keperluan diet. Nata

de coco juga mengandung serat (dietary fiber) yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses

fisiologi. Konon, produk ini dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses

pencernaan dalam tubuh.

Acetobacter xylinum dalam pertumbuhan dan aktivitasnya membentuk nata memerlukan

suatu media yang tepat sehingga produksi nata yang dihasilkan dapat secara optimal. Sebagai

media dalam pembentukan nata media yang digunakan haruslah memiliki kandungan

komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang dalam hal ini yaitu

acetobacter xylinum . Komponen media nata yang dibutuhkan sebagai syarat media nata

antara lain memiliki sumber karbon dapat berupa gula, sumber nitrogen dapat berupa

penambahan urea atau ZA, mineral dan vitamin yang mendukung pertumbuhan bakteri

acetobacter xylinum. Asam sitrat atau asam asetat untuk penyedia kondisi asam yang

diharapkan bakteri acetobagter xylinum.


Pembuatan starter/bibit dari Ampas Nanas

Apabila bakteri Acetobacter cylinum sulit diperoleh, maka bakteri tersebut diperoleh dari

ampas nanas dengan cara sebagai berikut :

1. Buah nanas matang, dikupas dan dicuci bersih. Kemudian dibelah dan dipotong-potong

kecil-kecil. Potongan ini dihancurkan dengan alat penghancur.

2. Hancuran nenas diperas sampai sari buahnya habis, ampasnya dicampur dengan air dan

gula pasir dengan perbandingan 6:3:1. Tapi sebelumnya air dididihkan masukkan gula putih

sampai larut dan mendidih lagi. Dinginkan larutan gula, kemudian masukkan ampas.

Campuran ini diaduk merata dan dimasukkan ke dalam stoples dibiarkan 10 menitan,

kemudian ditutup dengan kertas dan diperam aelama 2-3 minggu (sampai terbentuk lapisan

putih di atasnya).

3. Larutan yang diperoleh selanjutnya digunakan sebagai bibit/starter dalam pembuatan nata

de coco.

Cara Perbanyakan starter/bibit yang dilakukan sendiri

1. Tuangkan air kelapa + ZA + biang cuka yang sudah mendidih ke dalam botol sirup

sebanyak 2/3 bagian, lalu tutup dengan kertas koran dan ikat dengan gelang karet.

2. Setelah dingin tambahkan starter yang sudah jadi / bibit yang dibeli dari balai-penelitian

Bioteknologi sebanyak 20-30 ml.

3. Biarkan selama 7-10 hari, maka starter/bibit sudah siap dipakai untuk pembuatan nata de

coco selanjutnya.

4. Untuk pembuatan bibit selanjutnya adalah 2/3 botol air kelapa ditambahkan 1/3 botol bibit

sendiri.

Jika tidak sempat membuat bibit/starter bakteri Acetobacter xylium ( Bisa diperoleh di

laboratorium pertanian ). Perlu diketahui pembelian bibit/starter di Malang 1 botol ( 8OO ml )

harganya Rp 25.000. Dimana tempat tinggal (kota) anda ?…..

Komposisi pembuatan nata de coco


1. Air kelapa tua

2. Gula

3. Urea/ZA

4. Starter

5. Asam asetat

6. Asam sitrat

Peralatan yang digunakan : Pemanas, gelas ukur, panci, pengaduk, baki atau loyang, kertas

koran dan tali karet.

Cara pembuatan nata de coco

1. Loyang + pengaduk disterilkan caranya panaskan loyang/pengaduk diatas pemanas 15 -20

cm.

2. Semua bahan kecuali starter direbus sampai mendidih

3. Tuangkan ke dalam loyang/cetakan yang sudah disediakan dengan ketebalan 1,5 cm – 2

cm, kemudian tutup dengan koran dan ikat dengan tali karet.

4. Biarkan sampai benar-benar dingin, starter dimasukan ke loyang denganmembuka sedikit


salah satu penutup ujung loyang dan tak perlu di aduk,selanjutnya tutup dan diamkan selama

7- 10 hari.

5. Setelah kurang lebih satu minggu, air kelapa telah berubah menjadi nata de coco dan siap

dipanen (diangkat dari loyang/cetakan).

6. Nata de coco dicuci beberapa kali ( 3 kali ) untuk menghilangkan bau asam, selanjutnya

dipotong kecil-kecil berbentuk kubus. Kemudian direndam 2 hari biar bau asamnya hilang

dengan catatan air rendaman di ganti setiap hari

7. Pada hari ketiga nata direbus dalam air bersih sampai mendidih dan tiriskan.
8. Buat rebusan air gula dan pandan di dalam panci yang manisnya sesuai selera masing-

masing. Masukkan nata yang telah ditiriskan dan tutup, biarkan kurang lebih 1 jam supaya

manisnya meresap ke dalam nata. Selanjutnya nata siap dihidangkan atau bisa juga dicampur

lagi dengan sari buah lainnya.

Catatan:

Bila nata de coco ini di kemas dengan di beri air “gula” dan perasa (essen) maka nata de coco

akan bertahan (awet) minimal 1 tahun. Karena gula itu sendiri berfungsi sebagai pengawet

nata de coco itu sendiri.

You might also like