Professional Documents
Culture Documents
UJIAN SERTIFIKASI
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
TINGKAT PENGENDALI TEKNIS
MATA AJARAN
I. SUPERVISI AUDIT
PETUNJUK PENGISIAN:
4. Dalam pelaksanaan audit terhadap suatu entitas atau kegiatan, proses audit dimulai
dengan mendapatkan gambaran umum sebelum menentukan arah audit. Jelaskan
proses audit secara berurutan pada setiap pelaksanaan audit.
Kasus 1
Tim audit setelah melakukan audit terhadap kegiatan suatu instansi, kemudian
menyusun temuan yang dituangkan dalam konsep Laporan Hasil Audit sebagai berikut:
1
Contoh Soal Supervisi Audit
Berdasarkan Surat Tugas Irjen Departemen NOP No. ST/10/3030/07/ 2006, kami telah
melakukan audit terhadap kegiatan penempatan transmigran sebanyak 350 keluarga di
daerah Sumatera.
Pada saat kami lakukan tinjauan di lokasi penempatan sekitar jam 10 siang waktu
setempat, ternyata para transmigrasi pada nongkrong-nongkrong di rumah dan tidak
melakukan kegiatan seperti mengerjakan sawah atau ladangnya. Pada saat kami
lakukan wawancara kepada mereka, atas pertanyaan yang kami kemukakan mengapa
mereka tidak melakukan kegiatan apa-apa, semuanya memberikan jawaban bahwa
mereka tidak dapat berbuat sesuatu dengan sawah dan ladangnya karena semua
tanaman yang ditanam tidak menghasilkan apa-apa, semua mati. Hal ini terjadi karena
pembukaan lahan tidak melalui feasibility study/survey tanah terlebih dahulu.
Hasil survey tanah yang dikerjakan oleh Institut Teknologi Bandung baru selesai pada
saat audit kami masih berjalan, yang ternyata lokasi penempatan transmigran adalah
tanah dengan kandungan pasir kuarsa yang sangat tinggi. Hal ini diakui oleh pihak
Departemen NOP.
Diminta:
Terhadap rumusan temuan seperti di atas, saudara sebagai seorang supervisor diminta
memberikan saran-saran perbaikan atas konsep Laporan Hasil Audit di atas.
Kasus 2
Diminta.
Susunlah jadwal waktu penggunaan biaya perjalanan luar kota untuk pengendali teknis
tersebut dan uraikan/jelaskan pertimbangan yang tepat agar supervisi selama audit
tersebut efektif.
***selesai***
2
Contoh Soal Supervisi Audit
KUNCI JAWABAN
RELEASE SOAL JANUARI 2007
I. TEORI
1. Modul halaman 9
2. Modul halaman 11
3. Modul halaman 21
4. Modul halaman 19
5. Modul halaman 22
II. KASUS
KASUS I
Supervisi terhadap Temuan
1. “Akibat” dipergunakan sebagai judul temuan; seharusnya judul temuan
menggambarkan “kondisi”. Bila ditambahkan dengan “sebab” dan “akibat” boleh saja
asal judul temuan tidak menjadi terlalu panjang sehingga menjadi kurang bisa
dipahami.
2. Tanggal surat tugas tidak diungkapkan dalam temuan
3. Lokasi penempatan tidak disebutkan secara jelas di kecamatan mana, desa apa
4. Tidak disebutkan berapa keluarga yang diwawancarai untuk menunjukkan bahwa
data cukup representative sebagai pendukung temuan
5. Tidak diberikan saran tindak/rekomendasi kepada pihak yang berkompeten
melakukan tindak lanjut.
6. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
KASUS II
kunjungan kedua dapat dilakukan setelah tim audit menyusun temuan untuk dibahas
dengan pihak obyek audit.
b. Agar supervisi selama penugasan cukup efektif, dapat dilakukan melalui jalur
komunikasi lain (tilpon, fax, email) terutama apabila terdapat masalah penting yang
perlu pertimbangan ataupun keputusan dari atasan.
***selesai**
4
Contoh Soal Audit Berpeduli Resiko
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Soal terdiri dari 5 (lima) teori dan 2 (dua) kasus.
2. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban.
2. Sebagai bagian dari suatu organisasi, institusi audit intern merupakan mitra
strategis manajemen dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu
fungsi audit intern sebagai mitra strategis manajemen adalah menjamin bahwa risiko
manajemen telah terdeteksi dan diminimalkan melalui pengelolaan/manajemen
risiko.
Jelaskan tugas auditor sebagai mitra strategis manajemen terkait dengan risiko
manajemen.
3. Dalam audit fraud, auditor harus waspada terhadap kemungkinan adanya transaksi
yang menunjukkan indikasi tindakan melawan hukum atau tidak ditaatinya peraturan
perundang-undangan.
Jelaskan langkah yang harus dilakukan auditor untuk menilai ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
5
Contoh Soal Audit Berpeduli Resiko
Kasus 1
Tim audit Inspektorat Kabupaten Mumpung Jaya baru saja menyelesaikan tahapan
audit survei pendahuluan pada Bappeda Kabupaten Mumpung Jaya yang dalam tahun
2005 melaksanakan kegiatan pengadaan 15 unit komputer lengkap dengan software
asli beserta kelengkapan lainnya untuk desain perencanaan, dengan anggaran
investasi sebesar Rp 600.000.000,00.
Dari hasil survei pendahuluan diperoleh informasi antara lain sebagai berikut:
a. Kepala Bappeda Kabupaten Mumpung Jaya telah membentuk panitia pengadaan
dengan Surat Keputusan No.24/Bappeda/07/2005.
b. Dokumen pelelangan, penetapan pemenang dan dokumen pendukung lainnya
terkait dengan pelaksanaan pengadaan telah tersedia untuk diperiksa.
c. Panitia pengadaan sudah menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk
pembelian satu unit komputer beserta software dan kelengkapan lainnya di Kota
Mumpung Jaya sebesar Rp 40.000.000,00. Panitia pengadaan tidak dapat
menunjukkan dasar penetapan HPS tersebut.
d. Informasi harga yang diperoleh dari notulen rapat internal mengindikasikan bahwa
harga komputer sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan jauh di bawah HPS
yang ditetapkan panitia pengadaan. Menurut informasi dari Kepala Bidang
Perencanaan Sarana Prasarana yang saat menghadiri rapat kerja di Jakarta telah
melakukan survei harga pusat penjualan komputer “Gledeg”, harga komputer
beserta kelengkapan sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan adalah
Rp 17.500.000,00 per unit ditambah biaya pengiriman dan instalasi
Rp 2.000.000,00 per unit.
e. Nilai kontrak pengadaan sesuai penawaran terendah yang diajukan PT Intermedia
Sarana adalah sebesar Rp 580.000.000,00.
f. Dari pengecekan atas bukti-bukti pembayaran, terdapat satu bukti yang belum
dapat diberikan oleh Bendaharawan karena bukti tersebut tidak ditemukan pada
saat diminta.
Diminta:
1) Jelaskan salah satu risiko utama audit apa yang akan dihadapi tim audit dalam
pelaksanaan penugasan audit tersebut.
2) Identifikasikan kekeliruan atau kecurangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan
pengadaan tersebut.
Kasus 2
Untuk menanggulangi terjadinya kekurangan persediaan air di musim kemarau bagi
masyarakat di Provinsi BBM, Dinas Prasarana Umum dan Lingkungan Hidup Provinsi
BBM melaksanakan kegiatan pembuatan kolam-kolam penampungan air yang tersebar
di 65 lokasi pada kecamatan-kecamatan dalam 8 kabupaten di Provinsi BBM. Kegiatan
tersebut dibiayai dari APBD provinsi. Setiap lokasi kegiatan mendapat dana antara
Rp 250.000.000,00 sampai dengan Rp 300.000.000,00.
6
Contoh Soal Audit Berpeduli Resiko
Alokasi kegiatan ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan usulan Dinas Prasarana Umum
dan Lingkungan Hidup masing-masing kabupaten/kota. Pekerjaan pembangunan
dilakukan secara swakelola oleh panitia yang dibentuk di kecamatan lokasi kegiatan.
Dari hasil survei yang dilakukan tim diketahui bahwa tidak ada petunjuk teknis
pelaksanaan kegiatan di masing-masing lokasi kegiatan. Dana yang digunakan untuk
pembelian bahan bangunan antara 50 - 60% yang umumnya dilakukan panitia dengan
pembelian langsung dari toko-toko bahan bangunan.
Panitia tidak melibatkan instansi teknis terkait untuk melaksanakan pekerjaan. Dinas
Prasarana Umum dan Lingkungan Hidup Provinsi BBM melakukan pengecekan teknis
sebelum pelaksanaan dan pada saat penyelesaian pekerjaan. Secara berkala dan pada
akhir pelaksanaan kegiatan panitia menyampaikan laporan keuangan dan laporan
pelaksanaan pekerjaan kepada Dinas Prasarana Umum dan Lingkungan Hidup Provinsi
BBM.
Diminta:
Apabila saudara sebagai Pengendali Teknis ditugaskan melakukan audit atas kegiatan
tersebut dan dari hasil survei tim menyimpulkan bahwa pengadaan bahan, pembayaran
upah dan pelaksanaan pekerjaan pembangunan kolam penampungan air tersebut di
atas mengandung risiko audit tingkat tinggi, teknik audit apa yang perlu dilakukan terkait
dengan pengadaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan.
***selesai***
7
Contoh Soal Audit Berpeduli Resiko
KUNCI JAWABAN
I. TEORI
1. Berbagai risiko audit harus menjadi perhatian auditor dan dipertimbangkan sejak
perencanaan sampai dengan pelaporan sebagai berikut:
a. Risiko bawaan (inherent risk) dipertimbangkan pada tahap perencanaan audit
b. Risiko pengendalian (control risk) dipertimbangkan pada tahap pemahaman dan
pengujian pengendalian
c. Risiko deteksi (detection risk) dipertimbangkan pada tahap pelaksanaan
pengujian substantif
d. Pada tahap akhir kegiatan audit, harus diperhatikan kemungkinan adanya risiko
auditor gagal memodifikasi pendapat atau simpulan atas laporan manajemen
4. Salah satu dari 5 (lima) butir standar pelaksanaan menurut SA-APFP metetapkan
tanggung jawab auditor untuk melakukan pengujian atas ketaatan auditan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk pengujian atas
kemungkinan adanya kekeliruan, ketidakwajaran dan tindakan melawan hukum.
Auditan harus merancang auditnya untuk memberikan keyakinan yang memadai
bagi pendeteksian kekeliruan dan ketidakberesan material atas laporan
pertanggungjawaban manajemen.
8
Contoh Soal Audit Berpeduli Resiko
5. Penentuan risiko dan materialitas merupakan bagian dari tahap perencanaan yang
memungkinkan auditor untuk memberikan perhatian yang lebih pada dampak yang
ditimbulkan karena adanya risiko terhadap hasil audit. Penentuan risiko dan
materialitas juga dengan cara melakukan penilaian tingkat toleransi atas terjadinya
kesalahan. Materialitas berkenaan dengan ukuran dari kesalahan, apakah masih
dapat diterima ataukah tidak dapat diterima.
II. KASUS
Kasus 1
1) Risiko audit yang akan dihadapi auditor pada penugasan audit tersebut terutama
berupa risiko pengendalian, yaitu bahwa pengendalian yang diterapkan tidak dapat
mendeteksi terjadinya kekeliruan atau penyimpangan yang dilakukan dalam
pengadaan komputer dimaksud. Dari HPS yang ditetapkan dan harga kontrak yang
jauh lebih tinggi dari pada harga berdasarkan hasil survei harga di Jakarta,
mengindikasikan bahwa prosedur penetapan HPS dan penetapan pemenang
lelang tidak sebagaimana yang seharusnya.
2) Hasil survei pendahuluan pada kasus ini mengindikasikan kemungkinan terjadinya
“markup” harga pengadaan yang berakibat kerugian negara.
Kasus 2
Auditor harus menggunakan prosedur audit yang utama berupa pengujian substantif.
Pengujian substantif dilakukan berupa pengujian rinci dan prosedur analitis untuk
meyakini kebenaran pengeluaran dan pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan oleh
panitia maupun Dinas Prasarana Umum dan Lingkungan Hidup Provinsi dengan jumlah
sampel yang luas pada lokasi-lokasi kegiatan.
Prosedur analitis dilakukan antara lain berupa:
- Cek dan analisis apakah pembangunan kolam penampungan air secara fisik sesuai
dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam desainnya.
- Analisis apakah jenis, spesifikasi, kuantitas bahan yang dibeli sesuai dengan
kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan desainnya.
- Analisis kebenaran jumlah pembayaran upah pekerja
***selesai***