You are on page 1of 15

GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI DAN UPAYA PENYEMBUHANNYA

I.PARU-PARU
1.Pneumonia
Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.
Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus,
jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru
atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum
alkohol.

Gejala:
Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan
bernafas. Alat diagnosa termasuk sinar-x dan pemeriksaan sputum.

Perawatan
Tergantung dari penyebab pneumonia; pneumonia disebabkan bakteri dirawat dengan
antibiotik.Pneumonia adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan
merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit secara
kronik. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis pneumonia tersedia. Prognosis untuk individu
tergantung dari jenis pneumonia, perawatan yang cocok, komplikasin lainnya, dan kesehatan
orang tersebut.Salah satu kasus Pneumonia yang mempunya tingkat kematian tinggi pada saat ini
adalah kasus Pneumonia yang disebabkan oleh Flu burung

2.Kankerparu-paru
Kanker paru-paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru-paru. Sebagian besar kanker
paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari
kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.Kanker paru-paru merupakan
kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker paru-paru juga
merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker.Lebih dari 90% kanker paru-paru
berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma
bronkogenik, yang terdiri dari:

1. Karsinoma sel skuamosa


2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
3. Karsinoma sel besar
4. Adenokarsinoma

Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan
pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.
Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:

1. Adenoma (bisa ganas atau jinak)


2. Hamartoma kondromatous (jinak)
3. Sarkoma (ganas)

Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau
merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar
ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid,
lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.

Penyebab
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan
sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk
menderita penderita kanker paru-paru.Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15%
pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat
bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan
pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada
pekerja yang juga merokok.Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih
belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah
tangga.Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada
orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya,
seperti tuberkulosis dan fibrosis.

3.Tuberkolosis
Adalah infeksi karena bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat merusak paru-paru tapi
dapat juga mengenai sistem saraf sentral (meningitis, sistem lymphatic, sistem sirkulasi (miliary
TB), sistem genitourinary, tulang dan sendi.
Jenis-jenis

 Tuberkulosis paru, dikonfirmasi secara bakteriologik dan histologik


 Tuberkulosis paru, tidak dikonfirmasi secara bakteriologik dan histologik
 Tuberkulosis pada sistem syaraf
 Tuberkulosis pada organ lainnya
 Tuberkulosis millier

4.ASBESTOSIS
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes,
dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.

Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap,
serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyebab
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-
paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis
sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah
serat yang terhirup.Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan,
konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari
partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:

 Plak pleura (klasifikasi)


 Mesotelioma maligna
 Efusi pleura.

Gejala
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan
parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.Gejala pertama adalah sesak
nafas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15%
penderita, akan mengalami sesak nafas yang berat dan mengalami kegagalan pernafasan.

Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek.
Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang
antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan
tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma
peritoneal.

Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan.
Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis
yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan
mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma.
Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.

Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka
yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.

Penyembuhan
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak
dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat
semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup
muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang
dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak
bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
Pencegahan
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih
sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah
terpapar 40 tahun lalu.

5.Bronkitis
Adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).Penyakit ini biasanya
bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki
penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut,
bronkitis bisa bersifat serius.

Penyebab
Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri
(Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada
perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa
merupakan akibat dari:

 Sinusitis kronis
 Bronkiektasis
 Alergi
 Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:

 Berbagai jenis debu


 Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur
dioksida dan bromin
 Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
 Tembakau dan rokok lainnya.

Gejala
Gejalanya berupa:

 batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)


 sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
 sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
 bengek
 lelah
 pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
 wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
 pipi tampak kemerahan
 sakit kepala
 gangguan penglihatan.
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah,
menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.Batuk biasanya
merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari
kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan
bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar
gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap
selama beberapa minggu.Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan
bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia.

Pengobatan
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa
diberikan aspirin atau acetaminophen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan
acetaminophen. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya
adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan
penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru. Kepada penderita dewasa diberikan
trimetoprim-sulfametoksazol, tetracyclin atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun
dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumoniae. Kepada penderita anak-anak diberikan
amoxicillin. Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.

Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan
pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan
penggantian antibiotik.

II. GINJAL

1.  Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA)
Adalah suatu penyakit ginjal (rhenal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya.
Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong
penyakit langka, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering
terlambat.Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan
membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama
tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang
dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan
terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.

Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong
penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis
sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A (K), dokter spesialis gizi
dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR
yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia
tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa
bertambah.
Dampak
Penyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut:

 Rendahnya kadar kalium dalam darah. Jika kadar kalium darah rendah, maka terjadi
kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks dan bahkan kelumpuhan.
 Pengendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu
ginjal. Jika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal
kronis.
 Kecenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan)
 Pelunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau
rakitis).
 Gangguan motorik tungkai bawah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan,
sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
 Kecenderungan gangguan pencernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus,
sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan zat gizi dari usus ke dalam darah.
Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang (delayed
development) dan berat badan kurang.

Sebab
Biasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini
disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau
penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).

Penyembuhan
Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk
menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti
penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).Sementara ini penanganan ATR
baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat
yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat
keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif natrium
bikarbonat (bicnat).

Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan
cairan.Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet
tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang,
lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal
dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.

2. Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner)


Adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.Batu ini bisa terbentuk
di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses
pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
Penyebab
Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat
membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal.
Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat,
sistin dan mineral struvit.Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga
disebut “batu infeksi” karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.Ukuran
batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar
2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut “kalkulus staghorn”. Batu ini bisa mengisi
hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.

Gejala
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih
bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis
maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang
hebat).Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara
tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah
dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan
darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu
melewati ureter.Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran
kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan,
sehingga terjadilah infeksi.Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir
balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal
(hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Pengobatan
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak
perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu
membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan
segera.Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter
atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave
lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.Kadang sebuah batu
diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi
perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian
bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam
kandung kemih.
Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa
(misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara
ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui
pembedahan.Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu
diberikan antibiotik.

Dapat diobati dengan Calcium I + Cordyceps dengan cara pemakaian :

 3 x 2 – 4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus diminum


dalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari)
 4 x ½ sachet Calcium I sehari
Pencegahan
Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang
ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang
bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.

3. Diabetes mellitus (DM)


Berasal dari kata Yunani διαβαίνειν, diabaínein, “tembus” atau “pancuran air”, dan kata
Latin mellitus, “rasa manis” yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang
ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan
bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik
akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,
dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop
elektron.

Penyebab
Pembentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan kurangnya produksi insulin (diabetes
mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin
(diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus
yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. Tipe 1
membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya
membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnya
sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.

Gejala
Tiga serangkai yang klasik tentang gejala kencing manis adalah polyuria ( urination yang sering),
polydipsia ( dahaga ditingkatkan dan masukan cairan sebagai akibat yang ditingkatkan) dan
polyphagia ( selera yang ditingkatkan). Gejala ini boleh kembang;kan sungguh puasa diset
dicetak 1, terutama sekali di anak-anak ( bulan atau minggu) tetapi mungkin sulit dipisahkan atau
dengan sepenuhnya absen & & mdash; seperti halnya mengembang;kan jauh lebih pelan-pelan &
mdash; diset dicetak 2. Diset dicetak 1 [di/ke] sana boleh juga jadilah kerugian berat/beban ( di
samping normal atau yang ditingkatkan makan) dan kelelahan yang tidak dapat diperkecil lagi.
Gejala ini boleh juga menjelma diset dicetak 2 kencing manis di pasien kencing manis siapa
adalah dengan kurang baik dikendalikan. Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung
dari kadar gula darah yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka
glukosa akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air
tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan
air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang
banyak (poliuri).
4.Gagal ginjal kronis
adalah suatu kondisi di mana kedua ginjal mengalami kerusakan permanen dan tidak
dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Biasanya ditandai dengan edema seluruh tubuh
(edema anasarka) karena terjadinya hipertensi portal dan kadar klirens kreatinin < 25.

Pengobatan
Pengobatannya adalah dengan transplantasi ginjal

III. KULIT
1.Eksim atau Dermatitis
Adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi.
Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan
kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala
eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun.
Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit
pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat
dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.

Gejala
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal.
Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan
biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan
kemerahan muncul di daerah lain.Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau
keropeng. Pada orang kulit putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu
berubah menjadi cokelat. Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan
mempengaruhi pigmen kulit sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap.

Pengobatan
Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk mencegah
terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim pelembab sangat
dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini biasanya dilakukan saat
kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga lotion yang dioleskan akan
mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga diduga dapat mengurangi rasa gatal
yang terjadi.Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan
untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat, dokter akan
memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah terinfeksi maka bisa
diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Obat lain yang dibutuhkan
adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk
penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.
2. Simptom
Sejenis penyakit yang disebabkan tungau, disebut scabies, termasuk penyakit kulit yang
sangat menular lewat kontak dengan kulit atau tidur di ranjang yang sama atau menggunakan
handuk yang sama dengan orang yang terinfeksi. Ruam merah gatal pada kulit adalah reaksi
alergi terhadap tungau.

Berikut ini adalah symptom umum scabies menurut National Library of Medicine, Amerika :

 Rasa gatal terutama di malam hari


 Garis sangat tipis seperti goresan pensil
 Abrasi yang disebabkan garukan dan goresan pada ruam
 Lepuh-lepuh kecil.

3.Kusta atau Lepra atau disebut juga Penyakit Morbus Hansen,


Penyakit Hansen adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan
mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar.
[2]
Bila tidak ditangani, kusta dapat sangat progresif, menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf-
saraf, anggota gerak, dan mata. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak
menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath, yang
digambarkan pada alkitab dan sering disamakan dengan kusta

Penyebab `
[2]
Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta. Sebuah bakteri yang tahan asam M.
leprae juha merupakan bakteri aerobik, gram positif, berbentuk batang, dan dikelilimgi oleh
membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium.[8] M. leprae belum dapat
dikultur pada laboratorium.

Pengobatan
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada
pengobatan yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi
bakteri) yang lemih terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi
bakteri menjadi kebal. {ada 1960an, dapson tidak digunakan lagi.

Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin
dan rifampisin pada 1960an dan 1970an. [25] Kemudian, Shantaram Yawalkar dan rekannya
merumuskan terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson, untuk mengakali kekebalan
bakteri.[26] Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi oleh
Panitia Ahli WHO pada 1981. Cara ini menjadi standar pengobatan multiobat. Tiga obat ini tidak
digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri.

Terapi di atas lumayan mahal, maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik.
Pada 1985, kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan
Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, menelurkan sebuah resolusi untuk menghapus
kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan
menjadi 1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi
penghapusan kusta.

Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua
tipe terapi multiobat standar.[27] Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta
lepromatosa dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan
untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson.

4. Jerawat (bahasa Inggris: acne)


adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak
(sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit.
Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, punggung dan tubuh bagian atas
lengan.Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum)
secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan
komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka
(blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.

Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan
oleh perubahan hormon pada remaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit sebab sebelum masa
pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan ketika remaja,
kulit mengelupas empat minggu sekali.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun,
15% populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan baik, gangguan
jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun.

Pencegahan
Menjaga kebersihan kulit adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah timbulnya
jerawat. Selain itu, kurangi stress.

IV.HATI

1.Hepatitis
adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6
bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis
kronis”.

Penyebab
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis,
yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti
mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-
virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Jenis Virus Hepatitis
A.Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat
buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang
penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

B.Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah
atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan
jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria
homoseksual).Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi
selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus
hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi
hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.

C.Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini
paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang
terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita
“penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.

D.Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini
menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap virus
ini adalah pecandu obat.

E.Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya
terjadi di negara-negara terbelakang.

F.Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.

Virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis :

 Virus Mumps

 Virus Rubella
 Virus Cytomegalovirus
 Virus Epstein-Barr
 Virus Herpes
Pengobatan

 Calcium I + Cordyceps, cara pemakaian:


o pagi hari (1 jam setelah makan pagi) 2 kapsul Cordyceps
o siang hari (setelah makan siang) 1 sachet Calcium I + 2 kapsul Cordyceps (1 jam
setelah minum Calcium I)
o sore/malam hari (setelah makan malam) 2 kapsul Cordyceps

 Calcium I + Cordyceps + Zinc (Jika komposisi Calcium I + Cordyceps saja belum


cukup), Cara pemakaian:


o pagi hari (1 jam setelah makan pagi) 2 kapsul Cordyceps + 2 kapsul Zinc
o siang hari (setelah makan siang) 1 sachet Calcium I + 2 kapsul Cordyceps (1 jam
setelah minum Calcium I) + 2 kapsul Zinc
o sore/malam hari (setelah makan malam) 2 kapsul Cordyceps + 2 kapsul Zinc

 Cordyceps (paket hemat), Cara pemakaian 2 – 3 kapsul Cordyceps setiap habis makan
SISTEM EKSKRESI
GURU PEMBIMBING: INDRAWATI

KELAINAN SISTEM EKSKRESI DAN PENANGGULANGANNYA

PADA MANUSIA

Nama:anita sri wulan


Kelas:IX-8
Tugas:biologi

You might also like