Professional Documents
Culture Documents
PPLH SELOLIMAN-MOJOKERTO
TENTANG PENCEMARAN AIR
Dosen Pembimbing :
Drs. ZAINURI, MPd.
Disusun Oleh :
Moh. Hadi Suharmoko Dan Kawan-kawan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia kerap lupa akan menjaga dan melestarikan lingkungannya, akibatnya
banyak kerusakan atau pencemaran yang berdampak buruk
bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Berawal dari
Keprihatinan itulah aktifis lingkungan membentuk Yayasan
Indonesia Hijau (YIH) yang bergerak di bidang pendidikan
lingkungan dan bekerjasama dengan WWF berencana untuk
membuat tempat Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup
(PPLH) pertama kali di soleliman trawas mojokerto.
Pelatihan lingkungan kali ini membuka wawasan dan kepedulian kita tentang
lingkungan dan juga merasakan indahnya hidup di alam yang masih hijau. Selain itu,
yang menjadi salah satu daya tarik dari PPLH adalah makanan yang dikonsumsi setiap
hari selama pelatihan semuanya berasal dari pertanian organik yang bebas dari bahan-
bahan kimia.
Manfaat yang bisa dicapai yaitu memberikan informasi dan pendidikan untuk
membangun lingkungan hidup misalnya ;
BAB II PEMBAHASAN
TENTANG PENCEMARAN AIR
Air yang bersih dan sehat sangat didambakan oleh manusia. Baik untuk
keperluan sehari-hari, keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota maupun untuk
keperluan pertanian dan lain sebagainya. Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu
mendapatkan perhatian yang seksama dan cermat. Karena semakin maraknya air dimuka
bumi ini yang tercemar akibat ulah manusia itu sendiri.
Pencemaran Air dapat diartikan sebagai adanya bahan-bahan asing didalam air
yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) air dari keadaan normalnya.
Kehadiran bahan atau Zat asing didalam air dalam jumlah tertentu dan dalam waktu yang
cukup lama, akan dapat menggangu kehidupan didalam air maupun kehidupan
lingkungan sekitarnya.
1. Faktor Alam, Misalnya adanya masukan berbagai bahan yang masuk kedalam air
yang disebabkan oleh proses alam seperti erosi, pengikisan, lumpur disebabkan oleh
banjir, pelapukan tumbuhan, dll.
2. Faktor Manusia, Misalnya akibat pemanfaatan air oleh manusia atau industri,
terutama untuk keperluan sehari-hari dalam pemakaiannya akan dihasilkan air limbah
yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan dibuang dilingkungan sekitar.
Parameter yang digunakan untuk membedakan air yang tercemar dengan air yang
normal, dilihat dari segi aspek sebagai berikut :
Pengolahan air menggambarkan proses yang digunakan untuk membuat air lebih
dapat diterima bagi pengguna akhir yang diinginkan. Ini dapat termasuk digunakan
sebagai air minum, proses industri, keperluan pengairan dan penggunaan lainnya. Tujuan
dari semua proses pengolahan air yang ada adalah menghilangkan kontaminan dalam air,
atau mengurangi konsentrasi kontaminan tersebut sehingga menjadi air yang diinginkan
sesuai untuk pengguna akhir. Salah satu pengelolaan air yang telah diolah tersebut dapat
digunakan kembali ke lingkungan alam tanpa merugikan dampak ekologis.
Bahan Pengamatan :
1. Pengukur Temperatur
2. Kaca pembesar
3. Indicator pH
4. Bola Pimpong (mengukur arus air)
5. Gelas Ukur
6. Tebel scrore indicator biota air
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di aliran sungai kecil yang bersumber dari
pegunungan, dapat kami simpulkan bahwa melihat kondisi data dari segi fisik didapatkan
kondisi warna air jernih, tidak berbau, tidak berasa, merupakan kwalitas air normal.
Sedangkan dari segi kimia keadaan pH normal kekeruhan tidak keruh suhu air pun normal
2,6 oC artinya kondisi airnya normal. Sedangkan dilihat dari segi biologisnya kami
mendapati jenis-jenis hewan yang jika dilihat di table score indicator biota air jika score
paling tinggi adalah 5 maka air tersebut termasuk golongan B yaitu tidak dapat diminum
secara langsung dan perlu proses pengolahan atau penyaringan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN