You are on page 1of 10

Majalah Ilmiah Unikom, Vol.6, hlm.

51-59
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA

Bidang Teknik

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA DAN


ALAT PENGENDALI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS
ISNIAR BUDIARTI

Program Studi Manajemen


Universitas Komputer Indonesia

Balanced Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
seseorang yang berimbang antara dua aspek yaitu aspek keuangan dan non
keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Untuk itu ada 4
perspektif dalam membentuk kerangka kerja balanced scorecard yaitu financial,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced
Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau operasional.
Perusahaan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem
manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan
menggunakan fokus pengukuran scorecard untuk menghasilkan berbagai proses
manajemen penting, yaitu Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi,
Mengomunikasikan dan mengakitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis,
Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif
strategis. Implementasi balance scorecard tergantung dari kebijakan organisasi.

Balanced Scorecard, kinerja, manajemen strategis.

PENDAHULUAN drivers) dari hasil tersebut, dan tolok ukur


yang keras dan lunak serta subjektif.
Balanced Scorcard merupakan konsep
manajemen yang diperkenalkan Robert Pada awalnya Balanced Scorecard diciptakan
Kaplan tahun 1992, sebagai perkembangan untuk mengatasi problem tentang kelemahan
dari konsep pengukuran kinerja (performance sistem pengukuran kinerja eksekutif yang
measurement) yang mengukur perusahaan. berfokus pada aspek keuangan. Selanjutnya
Robert Kaplan mempertajam konsep Balanced Scorecard mengalami
pengukuran kinerja dengan menentukan suatu perkembangan dalam implementasinya, tidak
pendekatan efektif yang seimbang (balanced) hanya sebagai alat pengukur kinerja
dalam mengukur kinerja strategi perusahaan. eksekutif, namun meluas sebagai pendekatan
Pendekatan tersebut berdasarkan 4 perspektif dalam penyusunan rencana strategis.
yaitu financial, pelanggan, proses bisnis
internal dan pembelajaran serta pertumbuhan. Balanced Scorecard mengembangkan
Keempat perspektif ini menawarkan suatu seperangkat tujuan unit bisnis melampaui
keseimbangan antara tujuan jangka pendek rangkuman ukuran finansial. Para eksekutif
dan jangka panjang, hasil yang diinginkan perusahaan sekarang dapat mengukur
(Outcome) dan pemicu kinerja (performance seberapa besar berbagai unit bisnis mereka
menciptakan nilai bagi para pelanggan

Alamat korespondensi pada Isniar Budiarti, Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia, Jalan Dipati
Ukur 114, Bandung 40132.

51
ISNIAR BUDIARTI

perusahaan saat ini dan yang akan datang, dan yang hendak diwujudkan di masa depan,
seberapa banyak perusahaan harus personel tersebut harus memperhitungkan
meningkatkan kapabilitas internal dan keseimbangan antara pencapaian kinerja
investasi di dalam sumber daya manusia, keuangan dan non keuangan, antara kinerja
sistem dan prosedur yang dibutuhkan untuk jangka pendek dan kinerja jangka panjang,
meningkatkan kinerja yang akan datang. serta antara kinerja yang bersifat intern dan
ekstern.
Balanced Scorecard mencakup berbagai
aktivitas penciptaan nilai yang dihasilkan oleh Jadi, Balanced Scorecard merupakan
para partisipan perusahaan yang memiliki contemporary management tool yang
kemampuan dan motivasi tinggi, sementara digunakan untuk mendongkrak kemampuan
tetap memerhatikan kinerja jangka pendek organisasi dalam melipatgandakan kinerja
yaitu melalui perspektif finansial. Balanced keuangan. Balanced Scorecard melengkapi
Scorecard dengan jelas mengungkapkan seperangkat ukuran finansial kinerja masa
berbagai faktor yang menjadi pendorong lalu dengan ukuran pendorong (drivers)
tercapainya kinerja finansial dan kompetitif kinerja masa depan.
jangka panjang yang superior.
KERANGKA KERJA BALANCED
Tujuan dan ukuran scorecard diturunkan dari SCORECARD
visi dan strategi. Tujuan dan ukuran tersebut
memandang kinerja perusahaan dari empat Seperti apa yang diutarakan di atas bahwa
perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses ada 4 perspektif untuk membentuk kerangka
bisnis internal, serta pembelajaran dan kerja balanced scorecard. (Robert &
pertumbuhan. Empat perspektif ini memberi Norton, 1996).
kerangka kerja bagi Balanced Scorecard.
Gambar 1 menggambarkan mengenai
PENGERTIAN BALANCED Balanced Scorecard sebagai kerangka kerja
SCORECARD untuk menerjemahkan strategi ke dalam
kerangka operasional.
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata,
yaitu scorecard dan Balanced. Scorecard Perspektif Finansial
adalah kartu yang digunakan untuk mencatat
skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga Ukuran finansial sangat penting dalam
dapat digunakan untuk merencanakan skor memberikan ringkasan konsekuensi tindakan
yang hendak diwujudkan oleh personel di ekonomis yang sudah diambil. Ukuran
masa depan. Melalui kartu skor, skor yang kinerja finansial memberikan petunjuk
hendak diwujudkan personel di masa depan apakah strategi perusahaan, implementasi,
dibandingkan dengan hasil kinerja dan pelaksanaannya memberikan kontribusi
sesungguhnya. atau tidak kepada peningkatan laba
perusahaan. Tujuan finansial biasanya
Hasil perbandingan ini digunakan untuk berhubungan dengan profitabilitas melalui
melakukan evaluasi atas kinerja personel yang pengukuran laba operasi, return on capital
bersangkutan. Kata berimbang dimaksudkan employed (ROCE) atau economic value
untuk menunjukkan bahwa kinerja personel added. Tujuan finansial lainnya mungkin
diukur secara berimbang dari dua aspek yaitu berupa pertumbuhan penjualan yang cepat
aspek keuangan dan non keuangan, jangka atau terciptanya arus kas.
pendek dan jangka panjang, intern dan
ekstern. Oleh karena itu, jika kartu skor
personel digunakan untuk merencanakan skor

52
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA

FINANCIAL
Untuk berhasil
secara finansial,

S a s a ra n
apa yang hasrus

I n is ia t if
U k u ra n
T u ju a n
kita perlihatkan
kepada para
pemegang sa-
ham kita?

PELANGGAN PROSES BISNIS


Untuk mewu- INTERNAL
judkan visi Untuk menye-
S a s a ra n

S a s a ra n
I n is ia t if
U k u ra n

VISI nangkan para

I n is ia t if
T u ju a n

U k u ra n
kita, apa yang

T u ju a n
harus kita perli- dan pemegang sa-
hatkan kepada STRATEGI ham dan pelang-
para pelanggan gan kita proses
kita bisnis apa yang
harus kita kuasai
dangan baik

PEMBELAJARAN DAN
PERTUMBUHAN

Untuk mewujud-
S a s a ra n
I n is ia t if
U k u ra n
T u ju a n

kan visi kita, ba-


gaimana kita me-
melihara kemam-
puan kita untuk
berubah dan men-
ingkatkan diri

Gambar 1
Balanced Scorecard sebagai kerangka kerja .
Sumber: Kaplan & Norton (1996)

53
ISNIAR BUDIARTI

Perspektif Pelanggan b. memenuhi harapan keuntungan finansial


yang tinggi para pemegang saham.
Dalam perspektif pelanggan Balanced
Scorecard, manajemen perusahaan harus Ukuran proses bisnis internal berfokus kepada
mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar berbagai proses internal yang akan berdampak
di mana unit bisnis tersebut akan bersaing dan besar kepada kepuasan pelanggan dan
berbagai ukuran kinerja unit bisnis di dalam pencapaian tujuan finansial perusahaan.
segmen sasaran. Perspektif ini biasanya terdiri
atas beberapa ukuran utama atau ukuran Perspektif proses bisnis internal
generik keberhasilan perusahaan dari strategi mengungkapkan dua perbedaan ukuran
yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan kinerja yang mendasar antara pendekatan
baik. Ukuran utama tersebut terdiri atas tradisional dengan pendekatan Balanced
kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, Scorecard. Perbedaan yang pertama adalah,
akuisisi pelanggan baru, profitabilitas bahwa pendekatan tradisional berusaha
pelanggan, dan pangsa pasar di segmen memantau dan meningkatkan proses bisnis
sasaran. Selain, perspektif pelanggan yang ada saat ini. Pendekatan ini mungkin
seharusnya juga mencakup berbagai ukuran melampaui ukuran kinerja finansial dalam hal
tertentu yang menjelaskan tentang proposisi pemanfaatan alat ukur yang berdasar kepada
nilai yang akan diberikan perusahaan kepada mutu dan waktu. Tetapi semua ukuran itu
pelanggan segmen pasar tertentu merupakan masih berfokus pada peningkatan proses
faktor yang penting, yang dapat bisnis saat ini. Sedangkan pendekatan
mempengaruhi keputusan pelanggan untuk scorecard pada umumnya akan
berpindah atau tetap loyal kepada mengidentifikasi berbagai proses baru yang
pemasoknya. Sebagai contoh, pelanggan harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan
mungkin menghargai kecepatan (lead time) agar dapat memenuhi berbagai tujuan
dan ketepatan waktu pengiriman atau produk pelanggan dan finansial. Sebagai contoh,
dan jasa inovatif yang konstan atau pemasok sebuah perusahaan mungkin menyadari
yang mampu mengantisipasi kebutuhan dan perlunya mengembangkan suatu proses untuk
kapabilitas yang berkembang terus dalam mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau
pengembangan produk dan pendekatan baru memberikan layanan yang dinilai tinggi oleh
yang diperlukan untuk memuaskan pelanggan sasaran. Tujuan proses bisnis
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Perspektif internal Balanced Scorecard akan menyoroti
pelanggan memungkinkan para manajer unit berbagai proses penting yang mendukung
bisnis untuk mengartikulasikan strategi yang keberhasilan strategi perusahaan tersebut,
berorientasi kepada pelanggan dan pasar yang walaupun beberapa di antaranya mungkin
akan memberikan keuntungan finansial masa merupakan proses yang saat ini sama sekali
depan yang lebih besar. belum dilaksanakan. Perbedaan yang kedua
adalah pendekatan Balanced Scorecard
Perspektif Proses Bisnis Internal memadukan berbagai proses inovasi ke dalam
perspektif proses bisnis internal, sedangkan
Dalam perspektif proses bisnis internal, para sistem pengukuran kinerja tradisional
eksekutif mengidentifikasi berbagai proses berfokus kepada proses penyampaian produk
internal penting yang harus dikuasai dengan dan jasa perusahaan saat ini kepada pelanggan
baik oleh perusahaan. Proses ini saat ini. Sistem tradisional digunakan dalam
memungkinkan unit bisnis untuk upaya untuk mengendalikan dan memperbaiki
a. memberikan preposisi nilai yang akan proses saat ini yang dapat diumpamakan
menarik perhatian dan mempertahan sebagai “gelombang pendek” penciptaan nilai.
pelanggan dalam segmen pasar sasaran, Gelombang pendek penciptaan nilai dimulai
dan dengan diterimanya pesanan produk (atau

54
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA

jasa) perusahaan dari pelanggan dan berakhir berbagai ukuran finansial dan non finansial,
dengan penyerahan kepada pelanggan. namun perusahaan-perusahaan tersebut
Perusahaan menciptakan nilai dengan menggunakan ukuran kinerja finansial dan
memproduksi, menyerahkan, dan memberikan non finansial hanya untuk umpan balik taktis
produk dan layanan kepada pelanggan dengan dan pengendalian berbagai operasi jangka
biaya di bawah harga yang dibayar oleh pendek.
pelanggan. Sedangkan perspektif proses bisnis
internal Balanced Scorecard terdiri atas Balanced Scorecard menekankan bahwa
tujuan dan ukuran bagi siklus gelombang semua ukuran finansial dan non finansial
panjang inovasi maupun siklus gelombang harus menjadi bagian sistem informasi untuk
pendek operasi. Yang dimaksud dengan para pekerja di semua tingkat perusahaan.
proses inovasi “gelombang panjang” Para pekerja lini depan harus memahami
penciptaan nilai adalah proses penciptaan konsekuensi finansial berbagai keputusan dan
produk dan jasa yang sama sekali baru untuk tindakan mereka. Para eksekutif senior harus
memenuhi kebutuhan yang terus tumbuh dari memahami berbagai faktor yang mendorong
pelanggan perusahaan saat ini dan yang akan keberhasilan finansial jangka panjang. Tujuan
datang. Oleh karena itu, kemampuan dan ukuran dalam Balanced Scorecard lebih
mengelola dengan sukses proses jangka dari sekedar sekumpulan ukuran kinerja
panjang pengembangan produk atau finansial dan non finansial khusus; semua
pengembangan kapabilitas untuk menjangkau tujuan dan ukuran ini diturunkan dari proses
kategori pelanggan yang baru lebih penting atas ke bawah (top-down) yang digerakkan
daripada kemampuan mengelola operasi saat oleh misi dan strategi unit bisnis.
ini secara efisien, konsisten, dan responsif.
Balanced Scorecard menyatakan adanya
Perspektif Pembelajaran dan keseimbangan antara berbagai ukuran
Pertumbuhan eksternal para pemegang saham dan
pelanggan, dengan berbagi ukuran internal
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan proses bisnis penting, inovasi, serta
mengidentifikasi infra struktur yang harus pembelajaran dan pertumbuhan.
dibangun perusahaan dalam menciptakan Keseimbangan juga dinyatakan antara semua
pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka ukuran hasil – apa yang dicapai oleh
panjang. Sumber utama pembelajaran dan perusahaan pada waktu yang lalu - dengan
pertumbuhan perusahaan adalah manusia, semua ukuran faktor pendorong kinerja masa
sistem, dan prosedur perusahaan. Untuk depan perusahaan. Scorecard juga
mencapai tujuan perspektif finansial, menyatakan keseimbangan antara semua
pelanggan, dan proses bisnis internal, maka ukuran hasil yang objektif dan mudah
perusahaan harus melakukan investasi dikuantifikasi dengan faktor penggerak
dengan memberikan pelatihan kepada kinerja berbagai ukuran hasil yang subjektif
karyawannya, meningkatkan teknologi dan dan berdasarkan pertimbangan sendiri.
sistem informasi, serta menyelaraskan
berbagai prosedur dan kegiatan operasional Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem
perusahaan yang merupakan sumber utama pengukuran taktis atau operasional.
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perusahaan yang inovatif menggunakan
scorecard sebagai sebuah sistem manajemen
BALANCED SCORECARD SEBAGAI strategis, untuk mengelola strategi jangka
SISTEM MANAJEMEN panjang. Perusahaan menggunakan fokus
pengukuran scorecard untuk menghasilkan
Banyak perusahaan yang telah mempunyai berbagai proses manajemen penting, yaitu :
sistem pengukuran kinerja yang menyertakan

55
ISNIAR BUDIARTI

1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan sama bekerja menerjemahkan strategi unit
strategi bisnis ke dalam berbagai tujuan strategis yang
2. Mengomunikasikan dan mengaitkan spesifik. Untuk menetapkan berbagai tujuan
berbagai tujuan dan ukuran strategis finansial, tim ini harus mempertimbangkan
3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan apakah akan menitik beratkan kepada
menyelaraskan berbagai inisiatif strategis pertumbuhan pendapatan dan pasar,
4. Meningkatkan umpan balik dan profitabiliras atau menghasilkan arus kas
pembelajaran strategis. (cash flow). Khusus untuk perspektif
pelanggan, tim manajemen harus menyatakan
Gambar 2 memberikan gambaran tentang dengan jelas pelanggan dan segmen pasar
Balanced Scorecard sebagai suatu Kerangka yang diputuskan untuk dimasuki. Sebagai
Kerja Tindakan Strategis. contoh, sebuah lembaga keuangan menduga
bahwa 25 eksekutif senior puncaknya setuju
Memperjelas dan Menerjemahkan Visi dan dengan strategi perusahaan, yaitu pemberian
strategis layanan superior kepada pelanggan sasaran.
Tetapi dalam merumuskan sasaran pelanggan
Proses scorecard dimulai dengan tim dalam scorecard, tampak bahwa setiap
manajemen eksekutif senior yang bersama- eksekutif mempunyai definisi yang berbeda

Memperjelas dan
Menerjemahkan Visi dan
Strategi
Memperjelas Visi
Menghasilkan konsensus

Mengkomunikasikan dan Merencanakan dan


Menghubungkan Menetapkan Sasaran
Mengkomunikasikan dan Menetapkan Sasaran
mendidik Memadukan inisiatif
Menetapkan tujuan BALANCED
SCORECARD strategis
Mengaitkan imbalan dengan Mengalokasikan sumber
ukuran kinerja-tonggak daya
Menetapkan tonggak-
tonggak penting

Umpan Balik dan Pembela-


jaran Starategis
Mengartikulasikan visi
bersama
Memberikan umpan balik
strategis
Memfasilitasi tinjauan ulang
dan pembelajaran strategi

Gambar 2
Balanced Scorecard sebagai suatu Kerangka Kerja Tindakan Strategis.
Sumber: Kaplan & Norton (1996).

56
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA

mengenai apa yang dimaksud dengan berbagai ukuran scorecard untuk tiga atau
layanan yang superior dan siapa pelanggan lima tahunan, yang jika berhasil dicapai,
sasaran. Proses pengembangan ukuran akan mengubah perusahaan. Sasaran-sasaran
operasional pada scorecard menghasilkan tersebut harus mencerminkan adanya
konsensus di antara ke-25 eksekutif perubahan dalam kinerja unit bisnis. Jika
mengenai segmen pelanggan yang paling unit bisnis tersebut adalah perusahaan
dikehendaki dan produk serta jasa yang publik, maka pencapaian sasaran harus
seharusnya diberikan lembaga keuangan menghasilkan harga saham yang meningkat
tersebut kepada segmen sasaran. dua kali lipat atau lebih. Sedangkan sasaran
keuangan organisasional antara lain
Setelah tujuan finansial dan pelanggan pelipatgandaan tingkat pengembalian
ditetapkan, perusahaan kemudian investasi modal atau peningkatan penjualan
mengidentifikasi berbagai tujuan dan ukuran sebesar 105% selama lima tahun berikutnya.
proses bisnis internal. Identifikasi semacam
ini merupakan salah satu inovasi dan Untuk mencapai tujuan finansial yang
manfaat utama dari pendekatan scorecard. ambisius seperti itu, para manajer harus
Sistem pengukuran kinerja tradisional, mengidentifikasi rentang sasaran pelanggan,
termasuk sistem yang menggunakan banyak proses bisnis internal, tujuan pembelajaran
indikator non finansial, memberi perhatian dan pertumbuhan. Sasaran-sasaran ini dapat
kepada peningkatan efisiensi biaya, berasal dari berbagai sumber. Sasaran
peningkatan mutu dan siklus proses bisnis ukuran pelanggan seharusnya berasal dari
yang ada. Balanced Scorecard menekankan upaya untuk memenuhi atau melampaui
pada proses yang paling penting bagi harapan pelanggan. Preferensi pelanggan
tercapainya kinerja yang terbaik bagi yang ada maupun yang potensial seharusnya
pelanggan dan pemegang saham. Identifikasi diteliti untuk mengidentifikasi harapan dan
semacam ini sering menghasilkan proses kinerja yang istimewa. Benchmarking dapat
internal baru yang harus dikuasai dengan dipakai agar praktek terbaik yang ada dapat
baik oleh perusahaan agar strategi berhasil. disertakan untuk memeriksa apakah sasaran-
sasaran yang diusulkan secara internal
Dilihat dari tujuan pembelajaran dan mampu membuat unit bisnis memenuhi
pertumbuhan, memberi alasan logis terhadap berbagai ukuran strategis yang telah
adanya kebutuhan investasi yang besar untuk ditetapkan.
melatih ulang para pekerja, dalam teknologi
dan sistem informasi, serta dalam Bila sasaran untuk ukuran pelanggan, proses
meningkatkan berbagai prosedur bisnis internal, pembelajaran dan
organisasional. Semua investasi dalam pertumbuhan sudah ditetapkan, manajer
sumber daya manusia, sistem dan prosedur dapat memadukan inisiatif mutu sasaran
menghasilkan inovasi dan perbaikan yang strategis, waktu tanggap dan rekayasa ulang
nyata pada proses bisnis internal, untuk mereka untuk mencapai tujuan yang penuh
kepentingan pelanggan, dan pada akhirnya dengan terobosan. Oleh karena itu, Balanced
untuk kepentingan para pemegang saham. scorecard memberikan alasan pembenaran,
dan juga fokus serta integrasi bagi perbaikan
Merencanakan dan Menetapkan Sasaran yang berkesinambungan, rekayasa ulang,
dan program perubahan daripada hanya
Balanced Scorecard akan memberi dampak menerapkan proses mendasar yang
terbesar pada saat dimanfaatkan untuk dirancang ulang terhadap setiap proses lokal
mendorong terjadinya perubahan yang hasilnya mungkin akan dapat dengan
perusahaan. Untuk itu para eksekutif senior mudah diperoleh, setiap upaya manajerial
perusahaan harus menentukan sasaran bagi diarahkan untuk meningkatkan dan

57
ISNIAR BUDIARTI

merekayasa ulang berbagai proses yang • Menetapkan tonggak-tonggak jangka


penting yang menentukan keberhasilan pendek bagi ukuran finasial dan non
strategis perusahaan. Tujuan program finansial scorecard.
rekayasa ulang tidak harus diukur dengan
penghematan biaya saja sebagaimana yang Meningkatkan Umpan Balik dan
biasa dilakukan dalam program rekayasa Pembelajaran Strategis
ulang konvensional yang tujuannya adalah
pemotongan biaya besar-besaran (slash and Proses manajemen yang terakhir
burn). Sasaran-sasaran untuk inisiatif menyertakan Balanced Scorecard dalam
strategis berasal dari ukuran scorecard suatu kerangka kerja pembelajaran strategi.
seperti penghematan waktu yang dramatis Proses ini dianggap paling inovatif dan
dalam siklus pemenuhan pesanan, waktu merupakan aspek yang paling penting dari
peluncuran produk ke pasar yang lebih seluruh proses manajemen scorecard. Proses
singkat dalam proses pengembangan produk, ini memberikan kapabilitas bagi
dan peningkatan kemampuan pekerja. pembelajaran perusahaan pada tingkat
Penghematan waktu dan peningkatan eksekutif. Balanced Scorecard
kemampuan, tentu saja bukanlah tujuan memungkinkan para manajer memantau dan
akhir. Melalui serangkaian hubungan sebab menyesuaikan pelaksanaan strategi, dan jika
akibat yang ada di dalam Balanced perlu membuat perubahan-perubahan
Scorecard, kedua kapabilitas ini pada mendasar terhadap strategi itu sendiri.
akhirnya diterjemahkan menjadi kinerja
finansial yang superior. Mengomunikasikan dan Menghubungkan
Tujuan serta Ukuran Strategis
Balanced Scorecard juga memungkinkan
sebuah perusahaan untuk mengintegrasikan Tujuan dan ukuran strategis Balanced
perencanaan strategis dengan proses Scorecard dikomunikasikan ke seluruh
penganggaran tahunan. Pada waktu organisasi melalui berbagai media, seperti
perusahaan menetapkan rentang sasaran 3-5 surat edaran, buletin, e-mail, dan sebagainya
tahun untuk berbagai ukuran strategis, para agar seluruh karyawan di organisasi
manajer juga memperkirakan beberapa memahami berbagai tujuan penting yang
tonggak penting untuk setiap ukuran selama harus dicapai agar strategi organisasi
tahun fiskal berikutnya. Tonggak-tonggak berhasil. Beberapa perusahaan berusaha
jangka pendek ini memberikan sasaran yang untuk menguraikan ukuran strategis tingkat
spesifik untuk menilai kemajuan dalam tinggi scorecard unit bisnis ke dalam ukuran
jangka waktu yang lebih pendek di yang lebih spesifik pada tingkat operasional.
sepanjang perjalanan mencapai tonggak- Sebagai contoh, tujuan pengiriman tepat
tonggak strategis jangka panjang unit bisnis waktu (on time delivery) pada scorecard unit
bisnis akan diterjemahkan ke dalam tujuan
Perencanaan dan proses manajemen untuk mengurangi waktu pemasangan suatu
penetapan sasaran memungkinkan mesin atau untuk sebuah tujuan lokal
perusahaan untuk: penyampaian pesanan yang cepat dari satu
• Mengukur hasil jangka panjang yang proses ke proses yang lain. Dengan cara ini,
ingin dicapai, usaha perbaikan lokal menjadi selaras
• Mengidentifikasi mekanisme dan dengan faktor keberhasilan organisasi
mengusahakan sumber daya untuk keseluruhan. Semua pekerja memahami
mencapai hasil tersebut, dan semua tujuan dan ukuran tingkat tinggi,
mereka dapat menetapkan berbagai tujuan
lokal yang mendukung strategi global unit
bisnis.

58
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA

Scorecard juga memberi dasar untuk pertumbuhan. Pengukuran untuk keempat


mengomunikasikan strategi unit bisnis perspektif ini tergantung dari strategi yang
untuk mendapatkan komitmen para eksekutif telah ditetapkan perusahaan sebelumnya.
korporasi dan dewan direksi. Scorecard Oleh karena itu balanced scorecard selain
mendorong adanya dialog antara unit bisnis dapat digunakan sebagai alat pengukur
dengan eksekutif korporasi dan anggota kinerja, juga dapat digunakan sebagai alat
direksi. Dialog tersebut tidak hanya untuk menilai apakah strategi yang
mengenai sasaran-sasaran finansial jangka dilakukan perusahaan sudah tepat, dan juga
pendek, tetapi juga mengenai perumusan untuk mengawasi apakah strategi perusahaan
dan pelaksanaan strategi yang menghasilkan telah dijalankan.
terobosan kinerja masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Di akhir proses pengomunikasian dan
pengaitan, setiap orang di dalam perusahaan Tunggal, A.W. (2003). Memahami konsep
seharusnya sudah memahami tujuan-tujuan human resources scorecard (HRSC).
jangka panjang unit bisnis, dan juga strategi Jakarta: Harvarindo.
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Becker, B.E., Mark A. H., & Ulrich,D.
Secara individu para pekerja telah (2001). The HR scorecard, linking
merumuskan berbagai tindakan lokal yang people, strategy, and performance.
akan memberi kontribusi bagi tercapainya Boston: Harvard Business School Press.
tujuan-tujuan unit bisnis. Dan semua usaha Gaspersz, V. (2003). Sistem manajemen
serta inisiatif perusahaan akan disesuaikan kinerja terintegrasi balanced scorecard
dengan proses perubahan yang dibutuhkan. dengan six sigma, untuk organisasi bisnis
dan pemerintah. Jakarta: Gramedia
PENUTUP Pustaka Utama.
Kaplan, R.S. & Norton, D.P. (1996). The
Balanced scorecard merupakan suatu sistem balanced scorecard: translating strategy
manajemen yang menjabarkan visi dan into action. Boston: Harvard Business
strategi suatu perusahaan ke dalam tujuan School Press.
operasional dan tolok ukur. Tujuan dan Mulyadi (2001). Balanced scorecard: alat
Tolok ukur dikembangkan untuk setiap manajemen kontemporer untuk
perspektif keuangan, pelanggan, proses pelipatganda kinerja keuangan
usaha intern serta pembelajaran dan perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

59
ISNIAR BUDIARTI

60

You might also like