You are on page 1of 21

LUMUT DAUN

(Bryopsida) KELA
S II C

Kelompok 6
Ratih Prihatini (2224090076)
Ruth May (2224091855)
Sri Nurati (2224090227)
Titik Lestari (2224090483)
Vianty Novitasari (2224091859)
Wina Widyawati (2224091862)

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Class : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Spesies : Bryopsida sp.
Habitat
Lumut Daun
Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah gundul yang periodik mengalami
masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerak pun tumbuhan ini dapat hidup.

Lumut daun dapat pula kita temukan diantara rumput-rumput, diatas batu-batu
cadas, pada batang-batang dan cabang-cabang, bahkan ada yang pada daun-
daun,pohon-pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang didalam air.

Lumut daun/lumut sejati dapat ditemukan di daerah kutub, tropis atau gurun.

Di tempat kering, lumut membentuk badan-badan yang berupa bantalan.

Di tanah-tanah hutan, lumut membentuk lapisan seperti permadani.


Lumut Daun

Homotalik Heterotalik

Paroisis :apabila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang


yang sama tetapi dalam kelompk yang berbeda
Autosisi : Apabila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang
yang berbeda
Sinoisis :apabila anteridia dan arkegonia terletak pada kelompok
dan cabang yang sama
Ciri-ciri
Lumut Daun:
• Gametofit tumbuh tegak atau merayap
• Dapat berfotosintesis
• Berkembang dari protonema
• Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
• Belum memiliki akar, daun, dan pembuluh sejati
• Akarnya belum berupa akar, masih berupa rhizoid
• Daun hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah,
tersusun spiral atau melingkari batang.
• Arkegonium membentuk kaliptra yang
menempel diatas kapsul

• Kapsul bagian bawah fotosintetik dan


mempunyai stomata

• Kapsul mempunyai kolumela, pecah


dengan gigi-gigi peristom, tidak dijumpai
adanya elatera.

• Tangkai (seta) bertambah panjang secara


perlahan selama perkembangan kapsul.
Kuat dan biasanya berwarna.

• Fase dominannya adalah fase gametofit

• Reproduksi lumut daun berproduksi


secara Aseksual, dan Seksual
Bentuk dari Bagian Lumut
Daun
Sporogonium adalah badan
penghasil spora, dengan
bagian bagian :

- Vaginula (kaki)
- Seta (tangkai)
- Apofisis (ujung seta yang
melebar)
- Kotak Spora : Kaliptra
(tudung) dan Kolumela
(jaringan dalam kotak
spora yang tidak ikut
membentuk spora). Spora
lumut bersifat haploid.
Reproduksi Lumut
Daun
• Reproduksi lumut daun berproduksi secara :
Asseksual, dan Seksual
• Reproduksi vegetatif dengan spora, generatif dengan arkegonium yang
menghasilkan ovum dan anteridium yang menghasilkan sperma.
• Mempunyai struktur seperti akar (rizoid) dan struktur seperti daun.
Sporofit pada umumnya lebih kecil, berumur pendek, dan hidup tergantung
pada gametofit.
• Gametofit dibedakan dengan 2 tingkatan, yaitu protonema yang berbentuk
benang dan gametofora yang berupa tumbuhan lumut
• sporofitnya terdiri dari bagian seta, apofiksis, kapsul, gigi peristom, dan
kaliptra
• spora terdiri 2 lapisan, yaitu endospora dan eksospora, habitatnya pada
tempat lembab
Spagnales
3 Ordo
Andreaeales
Bryopsida
Brayles
Spagnales ( Lumut Gambut )
• Protonema berbentuk daun kecil tepinya
bertoreh-toreh dan hanya terdiri dari selapis
sel saja, batangnya banyak bercabang cabang
yang muda tumbuh tegak dan membentuk
roset pada ujungnya, tiap protonema hanya
akan membentuk satu gametopora

• Gametofora terdiri dari batang-batang yang


Sphagnum fimbriatum bercabang dengan daun-daun dan gameetofora
tidak mempunyai rizoid

• Sporangium mempunyai kaki yang lebar, seta


hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul.
Tidak terdapat peristom pada kapsul.
• Hanya terdiri 1 Ordo Yaitu Spagnales, 1 Famili yaitu
Spagnaceae dan 1 genus yaitu Spagnum (ada 336 species)
dan satu marga sphagnum.

• Kulit batang sphagnum terdiri atas selapis sel sel yang telah
mati dan kosong, jaringan kulit bersifat seperti spons

• Contoh nya adalah sphagnum fimbriatum, spaghnum


squarrosum, spaghnum aqutifolium

Sphagnum squarrosum Sphagnum aqutifolium


Andreaeales
• Protonema berbentuk seperti batang atau pita yang
bercabang
• Daun-daun tersusun spiral rapat dan menutupi
batang
• Gametangium terdapat pada ujung cabang tetapi
anteridium dan arkegonium terdapat pada cabang
yang berbeda
• Sporangium terdiri dari kaki adan kapsuL
• Hanya memiliki satu suku, yaitu suku
Andreaeaceae, dengan satu marga Andreaea.
• Kapsul spora mula mula diselibungi oleh kaliptra
yang bbentuknya seperti kopiah bayi. Jika sudah
masak pecah dengan empat katup katup kolumela
diselubungi oleh jaringan sporogen, contoh
contohnya adalah andreaea petrophila, andreaela
rupretris
Andreaea
Brayles
• Protonema hampir selalu berbentuk benang
yang bercabang berwarna hijau. Protonema
mengeluarkan rizoid yang tidak berwarna

• Gametofora selalu dengan jelas dapat


dibedakan antara batang dengan daun-daun

• Sporagium terdiri dari kapsul, kaki dan


seta
• Berdasarkan cara pertumbuhannya Bryidea
dibedakan atas 2 tipe yaitu
• Yang tumbuh tegak (Ortotrop) =acrocarpi
• Yang tumbuh mendatar
(Plagiatrop)=Pleurocarpi

• Penggolongan berdasarkan ada tidak gigi


peristome
• Clestocarpi (kapsul spora tidak punya
peristom)
• Stegocarpi (kapsu spora punya gigi peristom
Bryales dibedakan atas sifat paristomnya sebagai berikut :

1. Arthrodonteae
Gigi peristom tipis seperti selaput, berasal dari satu lapis sel sporogonium.
Gigi – gigi mempunyai garis melintang dan bersendi.

Arthrodonteae dibedakan ke dalam 2 kelompok yaitu :

•Eubryales acrocarpi, termasuk


jenis-jenis lumut yang heterogen • Eubryales pleurocarpi, termasuk
dengan perkembangan yang antara suku Hypnodendraceae,
berbeda-beda. Seringkali hanya habitusnya seperti pohon kecil
mempunyai satu peristom, daun batang primer merayap seperti
seringkali asimetrik, kapsul spora rimpang, batang-batang sekunder
tegak dan simetrik. berkayu.. Kapsul spora agak besar,
Contoh marga Rhizogonium. contoh-contohnya Hypnodendron
reinwardtii, Hypnodendron
junghuhnii
2. Nematodonteae

Gigi peristom terdiri atas sel-sel utuh tak bergaris di


dalamnya tergolong suku Polytrichaceael, lumut yang umurnya
lebih dari setahun, daun-daun sempit pada sisi perut tulang
daun seringkali terdapat lamela yang membujur. Kapsul spora
tegak atau mendatar.

Peristom terdiri atas 32-64 gigi. Dari sudut letak


sporogoniumnya termasuk yang bersifat akrokarp. Dalam suku
ini antara lain Polytrichum commune, Georgia pellucida,
Pogonatum cirrhatum.
Peranan/Manfaat
Lumut Daun
Bryum argenteum : Memiliki aktivitas sebagai antidot, Sphagnum dapat dimanfaatkan sebagai pembalut atau
antipiretik, antirhinitik, dan digunakan sebagai pengganti kapas serta pupuk,
bakterisis.
Taxiphyllum taxirameum : memiliki aktivitas
Dictrichum pallidum : Digunakan untuk mengobati antiphlogistic, digunakan untuk haemastatis, dan luka
kejang, kejang bayi. luar.
Weissia viridula : Memiliki aktivitas antipiretik, antidot,
Fissidens japonicus. Memiliki aktivitas diuretik. dan digunakan untuk rhinitis
Digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut,
luka bakar, choponia.

Furania hygrometrica : Digunakan sebagai


haemostatis, TBC, haematemesis, luka memar,

Haplocladium carillatum : memiliki aktivitas Antidot,


antipiretik, adenoparingitis, uropathy, mastitis,
erysipelas, pneunomia, urocystitis, tympanitis.

Leptodictyum riparium : memiliki aktivitas Antipiretik,


uropathy, digunakan untuk choloplania.

Haplocladium catillatum : memiliki aktivitas antidot,


antipiretik. Digunakan untuk adenoparingitis, urophaty,
mastitis, erysipelas, pneunomia, urocystitis,
tympanitis.

Leptodictyum riparium : memiliki aktivitas antipiretik,


digunakan untuk choloplania, uropathy.

Mnium cuspidatum : digunakan untuk haemostatis


nosebleed.
Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
http://www.bryoecol.mtu.edu/
http://www.helsinki.fi/~korpela/sphagnum_fimbriatum.html
http://www.helsinki.fi/~korpela/sphagnum_squarrosum.jpg
http://www.ecosystema.ru/08nature/moss/index.htm
crEAted by: Ruth May

THANK YOU

You might also like