Professional Documents
Culture Documents
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat IIlahi Robbi - Tuhan
Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya
kepada kita sekalian, sehingga pada kesempatan pagi hari ini kita dapat dipertemukan
dalam keadaan sehat wal’afiat pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah /
DPRD Kabupaten Purbalingga dengan Acara Penyampaian Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban / LKPJ Bupati Purbalingga dan Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah / APBD Kabupaten Purbalingga
Tahun Anggaran 2006 kepada DPRD Kabupaten Purbalingga.
Sesuai ketentuan Pasal 16 PP Nomor 3 tahun 2007 dimaksud, ditegaskan bahwa LKPJ
disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah / RKPD yang merupakan
penjabaran tahunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah / RPJMD
dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah / RPJPD.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kami telah berupaya menyusun secara
sistematis, jelas dan lengkap LKPJ dan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD TA. 2006 ini yang terbagi dalam 3 (tiga) bagian besar, dan dilengkapi dengan
kumpulan dokumen pendukung, yang meliputi :
Dengan berbagai sumber daya dan potensi yang ada, kami bersama-sama seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten bertekad untuk meletakkan dan melaksanakan nilai-nilai
baru sesuai dengan tuntutan zaman, serta melakukan koreksi terhadap kekurangan-
kekurangan masa lalu. Dalam kaitan ini, perbaikan dan optimalisasi penyelenggaraan
pemerintahan telah diupayakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan prinsip-prinsip
tata pemerintahan yang baik atau good governance.
Berbagai isue dan permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan
serius adalah masalah pengangguran, kemiskinan, kesenjangan, dan pelayanan publik
Disamping itu, dalam upaya terus meningkatkan daya guna dan hasil penyelenggaraan
pemerintahan Desa, juga telah dilakukan pula review terhadap Peraturan-Peraturan
Daerah/Perda yang tidak sesuai lagi dengan jiwa dan semangat reformasi antara lain
berupa penataan kembali Perda-Perda tentang Pemerintahan desa serta
melaksanakannya secara konsisten, termasuk dalam pelaksanaan pemilihan Kepala
Desa. Di bidang kemasyarakatan, terus dilakukan peningkatan pemberdayaan lembaga-
lembaga kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, kewanitaan, dan profesi yang
dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya kehidupan demokrasi dan kegiatan sosial
budaya masyarakat.
Masalah pengangguran yang sangat kompleks ini menjadi tanggung jawab dan
kewajiban semua pihak, baik pada jajaran pemerintah, swasta maupun masyarakat. Dari
upaya yang telah dilakukan pemerintah selama ini, ternyata dapat membuka lapangan
usaha dan pekerjaan sekaligus mengurangi pengangguran, walaupun hasilnya belum
mencapai posisi sebagaimana yang kita harapkan bersama. Hal tersebut terjadi, karena
jumlah angkatan kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun kurang sebanding
dengan perluasan lapangan kerja baru, di samping kondisi perekonomian yang lebih luas
yang masih terkendala yang juga mempengaruhi kinerja ekonomi daerah. Masalah
pengangguran ini menjadi tantangan yang harus dicarikan solusinya oleh pemerintah
bersama dunia usaha dan masyarakat itu sendiri.
Hal lain yang juga mendapat perhatian besar dari Pemerintah Kabupaten adalah
penanganan masalah pengangguran, di mana pemerintah kabupaten telah melakukan
berbagai upaya, antara lain :
1. Penetapan kebijakan pembangunan pada semua bidang agar selalu berdampak pada
perluasan kesempatan kerja dan penggunaan produk lokal;
4. Penyiapan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan permintaan pasar melalui
pendidikan, pelatihan dan pemagangan calon tenaga kerja di berbagai keahlian
seperti baby sitter, perbengkelan, elektronika, tata boga dan keahlian kerajinan;
6. Penyiapan sumber daya manusia melalui pendidikan formal yang berorientasikan life
skill.
Guna mendorong kemajuan bidang pertanian dan sekaligus pengembangan UMKM, terus
dikembangkan berbagai kerjasama / networking dengan lembaga-lembaga pemerintah
maupun non pemerintah, seperti pembangunan Kawasan Industri Kompos Kandang
Unggul / KIKKU di Desa Mipiran, pengembangan Balai Benih Induk Pertanian dan
perintisan pengembangan BBI/Gurame Centre. Di samping itu terus dikawal
operasionalisasi kerjasama pengembangan Program Studi Teknik Universitas Jenderal
Soedirman / UNSOED di Desa Blater dan pembangunan Gardu Induk listrik di Desa
Panican kerjasama dengan PT PLN Pembangkit Jaringan Jateng dan DIY serta berbagai
bentuk kerjasama lainnya. Perlu kiranya kami sampaikan melalui kesempatan ini bahwa
fasilitasi pemerintah kabupaten dalam hal penyediaan tanah kepada UNSOED dan PT.
PLN telah mempertimbangkan keberlanjutan program yang dikerjasamakan
sebagaimana telah direkomendasikan oleh DPRD.
Sedangkan upaya untuk menciptakan iklim yang dapat mendorong kegiatan usaha
UMKM dan Koperasi, terus dilaksanakan pula berbagai program dan kegiatan antara
lain : integrasi berbagai perizinan usaha, peningkatan kemampuan manajerial dan teknik
produksi, bantuan peralatan produksi secara terbatas, meningkatkan akses permodalan,
fasilitasi temu usaha, expo dan pasar lelang, penyediaan informasi bagi pelaku bisnis,
penerbitan tabloid Derap Perwira, serta penyusunan profil potensi daerah dalam bentuk
situs internet dan CD interaktif, berbagai booklet, leaflet dan brosur-brosur serta
mengupayakan diselenggarakannya berbagai event tingkat regional dan nasional di
Purbalingga. Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga tetap konsisten melanjutkan
kerjasama antar daerah di bidang ekonomi khususnya pemasaran wilayah, dalam forum
kerja sama regional management “BARLINGMASCAKEB”.
Perkembangan dunia usaha dan investasi di Kabupaten Purbalingga dari tahun ke tahun
menunjukkan trend yang baik. Pada tahun 2005 nilai investasi PMA sebesar
Rp. 95.009.996.950,- dan PMDN sebesar Rp.7.476.998.000,- pada Tahun 2006
berkembang menjadi PMA sebesar Rp.106.327.266.052,- dan PMDN sebesar Rp.
8.900.000.000,-Jumlah perusahaan di Purbalingga pada Tahun 2006 tercatat perusahaan
berorientasi ekspor sebanyak 28 buah, yang terdiri dari perusahaan PMA 13 buah, PMDN
sebanyak 1 buah, serta non PMA dan PMDN sebanyak 14 buah. Di samping itu tercatat
telah dikeluarkannya izin usaha oleh KPPI selama Tahun 2006 sebanyak 4.565 izin. Atas
keseriusan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam memberikan kemudahan bagi para
investor untuk berinventasi dan pengembangan usaha tersebut, berdampak pada
semakin meningkatnya lapangan kerja dan kesempatan berusaha di wilayah Kabupaten
Purbalingga.
Dalam pengembangan kehidupan demokrasi dan penciptaan iklim yang kondusif agar
kegiatan pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan dengan lancar, Pemerintah
Kabupaten senantiasa membuka diri untuk menerima sumbang pikir dan saran serta kritik
guna memperbaiki keadaan menuju kondisi yang lebih favourable. Penyamaan persepsi
dan kerjasama antara aparatur, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh komponen
yang ada di masyarakat melalui proses share vision terus diupayakan. Kran-kran
komunikasi timbal balik dengan para stakeholders pembangunan terus dibuka dan
ditingkatkan kualitasnya. Selain itu, untuk menjaga hubungan yang dinamis dan harmonis
antara Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif dilakukan melalui rapat-rapat koordinasi/Rakor
Muspida dan Pimpinan Dewan secara rutin setiap bulan, disamping yang bersifat
insidental sesuai kebutuhan, serta dikembangkan pula forum-forum konsultasi dengan
jajaran Dewan untuk membahas hal-hal yang dinilai urgen dan menjadi sorotan
masyarakat luas, termasuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa/Pilkades.
Untuk meningkatkan kinerja aparatur Pemerintah Desa, telah dilakukan upaya perbaikan
kesejahteraan melalui : kenaikan Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintahan
Desa/TPAPD sebesar 100 % dari APBD sebelumnya, pemberian tunjangan bagi Kepala
Desa dan Perangkat Desa non Bengkok, bantuan pakaian dinas, bantuan komputer,
pembinaan kewirausahaan bagi Kepala Desa yang purna tugas, bimbingan teknis / bintek
perangkat desa, pembenahan buku-buku administrasi pemerintahan desa, serta bantuan
penyelenggaraan PILKADES di 152 Desa. Di samping itu, dalam rangka penegakan
disiplin dan peningkatan citra desa, terus dilakukan upaya pembinaan aparatur
pemerintah desa secara berkelanjutan melalui mekanisme reward and punishment.
Permasalahan lain yang juga menjadi perhatian pemerintah adalah upaya peningkatan
kapasitas masyarakat yang dilakukan melalui pelaksanaan berbagai program dan
kegiatan pemberdayaan mayarakat. Upaya pemberdayaan masyarakat di Kabupaten
Purbalingga dilaksanakan melalui paradigma masyarakat membangun yang menekankan
pada upaya menumbuhkembangkan prakarsa, kreativitas dan peran serta masyarakat
dalam pembangunan. Dalam kaitan ini, pemerintah kabupaten telah menginisiasi dan
melaksanakan berbagai program pembangunan yang dapat memotivasi dan
menggerakkan masyarakat sekaligus juga dapat meningkatkan kegiatan dan transaksi
usaha di tingkat perdesaan yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mengurangi
pengangguran dan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
Kerja keras Pemerintah Daerah bersama masyarakat telah menampakkan hasil yang
cukup nyata dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan kesejahteraannya. Hal ini dapat
dilihat dari data kor survey sosial ekonomi nasional/Susenas BPS propinsi Jawa Tengah
dimana angka Indeks Pembangunan Manusia/IPM Kabupaten Purbalingga terus
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1999, IPM Kabupaten Purbalingga adalah
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, ijinkanlah kami menyampaikan secara garis
besar kebijakan dan pelaksanaan pembangunan pada periode Tahun 2006 di berbagai
bidang sebagaimana di bawah ini :
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Kebijakan urusan ini diarahkan
untuk mereview dan membangun suatu tatanan dan kelembagaan Pemerintahan Daerah
dan Desa yang mengarah pada perwujudan good governance dan peningkatan kualitas
pelayanan publik. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain meliputi inventarisasi personil
dan peralatan, penataan staf, peningkatan kapasitas PNS melalui berbagai diklat, tugas
dan izin belajar, pelayanan administrasi kepegawaian, penyusunan program kerja
pemeriksaan tahunan/PKPT dan penyusunan LAKIP Unit Kerja.
Adapun hasil yang dicapai antara lain terlaksananya pengisian jabatan dan penataan staf,
meningkatnya kinerja dan disiplin PNS, tersusunnya Program Kerja Pemeriksaan
Tahunan/PKPT reguler sesuai skala prioritas, terlaksananya pemeriksaan dan
pengawasan terhadap obyek pemeriksaan reguler dengan rekomendasi berbagai temuan
yang telah ditindaklanjuti sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Kedua, Urusan Pertanian. Kebijakan urusan ini diarahkan untuk peningkatan Produk
Domestik Regional Bruto/PDRB yang berbasis ekonomi rakyat, peningkatan jangkauan
pemasaran produk lokal, pemenuhan/kecukupan dan ketahanan pangan masyarakat,
peningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat tumbuhnya
perekonomian daerah. Sebagai basis perekonomian daerah, bidang pertanian dalam arti
luas yang mencakup pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, dan
kehutanan perlu didorong secara terus menerus dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan hidup.
Hasil yang telah dicapai dari kegiatan tersebut diatas antara lain adalah semakin
meningkatnya produksi dan produktivitas peternakan, yaitu : peningkatan populasi ternak
besar (sapi potong, kerbau, kambing), terkendalinya penyakit yang sering menyerang
ternak dan meningkatnya konsumsi protein hewani. Dengan naiknya populasi ternak
tersebut, maka telah berhasil menaikan produksi hasil ternak, antara lain berupa daging,
telur, susu, dan penjualan ternak ke luar wilayah. Peningkatan produksi ini juga
berdampak pada peningkatan konsumsi harian protein hewani masyarakat dimana pada
tahun 2005 tercatat sebesar 4,87 gram/kapita/hari sedangkan pada Tahun 2006
meningkat menjadi 4,91 gram/kapita/hari.
Kegiatan dan hasil yang dicapai pada urusan ini antara lain penataan dan pengembangan
Hasil yang dicapai antara lain tersedianya sarana dan prasarana pengembangan dan
fasilitasi pemasaran produk unggulan dan potensial daerah berupa kegiatan pasar lelang
komoditas agro di BARLINGMASCAKEB, Soropadan dan DKI Jakarta, tersusunnya buku
indek harga konsumen, meningkatnya modal usaha UMKM, tersedianya data klasifikasi
kesehatan KSP/USP serta terfasilitasinya sertifikasi hak atas tanah bagi UMKMK.
Kelima, urusan Penanaman Modal. Kebijakan urusan ini diarahkan pada peningkatan
pelayanan perijinan dan fasilitasi kebijakan pro investasi di daerah, peningkatan usaha
Perusahaan Daerah, pengembangan investasi dan pemasaran potensi daerah,
peningkatan penerimaan daerah, peningkatan kelembagaan dan kinerja lembaga
keuangan daerah, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, serta menumbuhkan unit-
unit usaha baru yang bisa berkembang.
Kegiatan yang dilaksanakan pada urusan ini antara lain meliputi akuisisi 11 jenis perijinan
dan investasi, promosi dan potensi peluang investasi daerah, intensifikasi penerapan
Perda Perijinan, peningkatan kapasitas pembinaan dan pengawasan lembaga keuangan
daerah, serta pengembangan penyertaan modal daerah melalui penambahan modal
kerja khususnya pada BPR Artha Perwira dan PD BPR-BKK, BPR Syariah Buana Mitra
Perwira, pengembangan PD Purba Husada, PD Puspahastama, dan PD Purbalingga
Ventura, serta peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan PDAM.
Hasil-hasil yang telah dicapai antara lain meningkatnya mutu sistem pendataan perijinan
dan investasi, meningkatnya data dan informasi tentang peluang investasi, meningkatnya
pemasaran produk unggulan dan potensial, serta pertumbuhan PD. BPR, BPR-BKK dan
BKK.
Khusus PD. BPR-BKK, dana masyarakat yang berhasil dihimpun pada tahun 2005
Hasil yang dicapai antara lain adalah terpenuhinya sarana dan prasarana kesehatan yang
digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, menurunnya angka
penyakit menular berbasis lingkungan (diare, DBD, malaria dll), meningkatnya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat untuk tatanan rumah tangga.
Ketujuh Urusan Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan urusan ini diarahkan dalam
rangka meningkatkan kapasitas intelektual dan ketrampilan masyarakat. Program bidang
pendidikan dan kebudayaan antara lain pengadaan sarana dan prasarana pelayanan
umum, peningkatan kesempatan memperoleh pendidikan bagi keluarga kurang mampu,
peningkatan pemerataan penyediaan dan profesionalisme tenaga kependidikan dan
peningkatan prestasi siswa. Sedangkan Kegiatan yang dilaksanakan antara lain
rehabilitasi dan pengadaan mebelair SD/MI, SLTP dan SMU, pembangunan sarana dan
prasarana pendidikan, pemberian beasiswa bagi keluarga kurang mampu dan
penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar / Wajardikdas 9 (sembilan) Tahun,
pelatihan guru mata pelajaran, pelatihan Kepala Sekolah, pembekalan guru bantu, ujian
kompetensi produktif SMK, promosi kompetensi siswa dan pemilihan siswa teladan.
Hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terpenuhinya
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan baik TK/RA, SD/MI, SLTP/MTs, maupun
SLTA/MA, terlaksananya beasiswa kurang mampu dengan jumlah penerima sebanyak
1.879 orang terdiri dari siswa SD/MI, SLTP/MTs dan SMA/MA, meningkatnya kualitas
tenaga pendidik / guru, meningkatnya prestasi siswa. Keberhasilan urusan ini ditandai
dengan diterimanya Piagam Penghargaan Juara II Kategori Tuntas Utama dalam Lomba
Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun tingkat Provinsi Jawa Tengah pada bulan Desember
2006.
Program Pendidikan Luar Sekolah dan Kedinasan diarahkan pada upaya meningkatan
relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan dan pasar tenaga kerja. Program
yang dilaksanakan antara lain pengembangan pendidikan masyarakat, dan
pengembangan prestasi siswa. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain fasilitasi
terhadap penyelenggaraan pendidikan keterampilan (life skill education) yang dilakukan
Program Kebudayaan Daerah dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
diarahkan pada pembentukan sistem dan struktur kemasyarakatan yang
kondusif bagi upaya mengembangkan jatidiri bangsa yang unggul sesuai dengan
nilai budaya dan lingkungannya. Untuk mewujudkan hal tersebut dilaksanakan program
pembinaan seni dan budaya daerah, kebahasaan, kesusasteraan dan kepustakaan.
Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan antara lain pengembangan perpustakaan umum
dan museum, pembinaan seni budaya dalam rangka melestarikan seni budaya lokal,
serta dilaksanakannya event-event seni seperti pameran seni rupa, lomba seni
tradisional, dan festival kentongan yang dilaksanakan secara rutin maupun berkala.
Hasil yang telah dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain meningkatnya
apresiasi seni dan budaya masyarakat, meningkatnya jumlah grup kesenian daerah, dan
terciptanya iklim kondusif bagi upaya mengembangkan jatidiri bangsa dan memperkokoh
rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan.
Hasil yang yang telah dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain
terbangunnya, terehabilitasinya dan terpeliharanya jalan, jembatan dan saluran irigasi,
terpulihnya kembali kerusakan jembatan akibat bencana alam, terpeliharanya lampu
penerangan jalan, terpelihara dan terenovasinya trotoar jalan, meningkatnya penataan
bangunan sesuai dengan peruntukannya sehingga tercipta lingkungan yang tertib, indah
dan teratur.
Hasil yang telah dicapai antara lain terpasangnya fasilitas lalu lintas dan jalan berupa
pembuatan marka, meningkatnya koordinasi dan kerja sama penanganan bidang
perhubungan, terbangunnya sarana dan prasarana Obyek Wisata Air Bojongsari, Buper
Munjulluhur, Pondok Pemuda dan Adventure Zone, Komplek Makam Ardi Lawet,
Monumen Jenderal Soedirman, Reptil Park dan Kebun Buah Kutasari.
Kesepuluh, Urusan Lingkungan Hidup. Kebijakan urusan ini diarahkan dalam rangka
mewujudkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan yaitu agar kesejahteraan
masyarakat dapat diwujudkan secara berkelanjutan baik untuk masa dan generasi
sekarang maupun untuk masa dan generasi selanjutnya. Sedangkan program yang
dilaksanakan pada bidang ini antara lain peningkatan kesadaran hukum dan peran serta
masyarakat dalam pegelolaan dan pelestarian lingkungan hidup, pegendalian perusakan
dan pencemaran lingkungan hidup, konservasi dan rehabilitasi lingkungan hidup serta
pengembangan informasi sumber daya alam.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain sosialisasi dan pegelolaan lingkungan hidup
berupa pembinaan dan penyuluhan kepada aparatatur pemerintah dan masyarakat
umum tentang pelestarian fungsi sumber daya alam dan pegelolaan lingkungan hidup,
studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan /AMDAL terminal baru Purbalingga,
pengawasan lingkungan hidup untuk mengawasi dan memantau kegiatan atau usaha
yang berpotensi menimbulkan pencemaran meliputi uji kualitas air sungai dan limbah
industri, uji kualitas air lindi dan air minum/sumur penduduk sekitar Tempat Pembuangan
Akhir / TPA Banjaran, optimalisasi lahan, penanganan lahan kritis dan Ruang Terbuka
Hijau /RTH.
Hasil yang dicapai melaui kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi tentang
pengelolaan dan pelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup kepada
aparatur pemerintah dan masyarakat, Kegiatan Studi AMDAL untuk pembangunan sarana
Dampak Lingkungan Hidup /AMDAL yang terdiri dari Dokumen Kerangka Acuan Analisis
Hidup /ANDAL, Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup /RKL dan Dokumen
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pencatatan dan pelaporan penduduk yang lahir, mati.
Pindah, datang dan kawin, rintisan SIAK on Line, penyempurnaan data base
kependudukan, pengadaan sarana pendukung SIAK, penyediaan alat kontrasepsi implan
bagi peserta KB aktif dan baru, pelayanan pencabutan implan, perlindungan terhadap
efek samping dan kegagalan KB, pembinaan kepada pengelola KB, Prio Utomo,
Manunggal KB Kes dan Kesatuan Gerak PKK KB Kes, orientasi pendewasaan usia
perkawinan bagi calon PUS, pelatihan ketrampilan dan bantuan Usaha Ekonomi Produktif
/UEP anak terlantar luar Panti dan penyandang cacat, pembinaan dan bantuan Usaha
Ekonomi Produktif /UEP fakir miskin, fasilitasi pembentukan Pokja Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba berbasis masyarakat dan rehabilitasi anak nakal dan anak
jalanan.
Sedangkan hasil yang dicapai antara lain tersedianya data penduduk yang lahir, mati,
pindah, datang dan kawin di Purbalingga, terselesaikannya dokumen kependudukan baik
KTP maupun Akta Catatan Sipil yang memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.
718.213.000,-, memberikan jaminan pelayanan pencabutan implant bagi akseptor yang
telah selesai masa expired datenya, sehingga menjamin user KB/akseptor KB terhindar
dari kegagalan pemakaian kontrasepsi, meningkatnya pengetahuan sikap dan perilaku
calon PUS dan remaja tentang pendewasaan usia perkawinan, meningkatkan peran serta
POLRI, TNI dan TP PKK dalam program pelayanan KB – Kesehatan dalam membantu
pencapaian program sebesar 30 % dari PPM.
Perlu kiranya kami sampaikan bahwa data yang kami sajikan diatas merupakan ringkasan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2006 yang secara
lebih detail dapat dipelajari dalam Buku II.
Adapun mengenai realisasi APBD dapat dijelaskan bahwa realisasi anggaran pendapatan
sebesar Rp. 514.030.873.487,- dan anggaran belanja sebesar Rp. 478.543.635.074,-,
sehingga terjadi surplus sebesar Rp. 35.487.238.413,-. Sementara itu penerimaan
pembiayaan sebesar Rp. 40.882.222.808,- dan pengeluaran pembiayaan sebesar
Rp. 4.351.370.171,-, sehingga jumlah pembiayaan sebesar Rp. 36.530.852.637,-.
Kiranya tidak berlebihan apabila kami sampaikan bahwa secara umum Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2006 dapat berjalan
dengan baik dan lancar serta konsisten dengan arah dan kebijakan perencanaan yang
telah ditetapkan. Demikian pula suasana damai, aman dan tenteram /kondusif dapat kita
rasakan bersama, berkat kiprah dan kerjasama seluruh komponen masyarakat dengan
jajaran aparatur baik Sipil maupun TNI/POLRI dalam membangun Daerah ini. Hasil
penyelenggaraan pemerintahan selama Tahun Anggaran 2006 telah dapat membawa
kemajuan daerah dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas yang sedang
berupaya memperbaiki kehidupannya di dalam menggapai kesejahteraan lahir maupun
batin.
Oleh karena itu, kami selaku manusia biasa yang tidak luput dari kelemahan dan
kekurangan, mohon kiranya dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya, apabila dalam
kami menunaikan amanah mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di
Purbalingga selama ini masih belum memenuhi harapan masyarakat. Kiranya perlu
disadari bersama bahwa pembangunan daerah merupakan proses yang berkelanjutan
dari tahun ke tahun yang pelaksanaannya harus diupayakan secara sungguh-sungguh
sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. Segala sesuatu yang telah dapat
dicapai sampai dengan saat ini bukanlah semata-mata hasil kerja Pemerintah Daerah
saja, namun juga merupakan hasil kerja keras dari seluruh komponen masyarakat,
termasuk jajaran KEMUSPIDAAN, Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM, Insan Pers dan
DPRD sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah. Kami sungguh bersyukur bahwa
kebersamaan, kegotongroyongan dan gregetnya warga masyarakat sangat mewarnai
berjalannya proses pembangunan di Purbalingga. Demikian pula kemitraan antara
Pemerintah Daerah dan DPRD sebagai representasi dari rakyat dapat berjalan dengan
harmonis dan dinamis. Masyarakat yang semakin memahami akan arti pentingnya
pemberdayaan serta kritis dan tanggap terhadap berbagai permasalahan daerah juga
Akhirnya, kepada Bapak – Ibu segenap Anggota Dewan, Jajaran Muspida, Para Pejabat
Pemerintah baik Sipil maupun TNI/POLRI serta tamu undangan yang telah mengikuti dan
menyimak dengan seksama Pidato Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban Bupati ini,
diucapkan terima kasih. Apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan dalam
penyampaian laporan ini, kami mohon maaf yang setulus-tulusnya.
Semoga Allah SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan rahmat dan
ridlo-Nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas mulia untuk kepentingan
bangsa, negara, dan daerah tercinta Purbalingga Perwira. Amin ya robbal ‘alamin.